Anda di halaman 1dari 15

Naskah Monolog Fakultas Farmasi - UI Art War 2023

Tema : Personal Ambition

Pada suatu ketika, pada abad ke-18, di kerajaan


Varmacia, hiduplah dua saudara perempuan, Amelia dan
Beatrice. Kerajaan ini diperintah oleh seorang raja dan
ratu, namun mereka tidak mampu melahirkan seorang anak.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran karena tidak
adanya pewaris takhta. Raja memutuskan untuk mengadakan
kompetisi untuk mencari ahli waris yang cocok,
kompetisi ini diberitahukan bahwa para penyembara harus
menemukan obat bagi ratu kesayangannya yang jatuh sakit
dalam kondisi misterius, kompetisi ini terbuka untuk
orang-orang dari semua golongan, tidak seperti praktik
biasa di mana ahli waris harus dipilih dari kelas
bangsawan.

Keputusan raja mendapat perlawanan dari para


penasehatnya, yang percaya bahwa ahli waris harus tetap
berasal dari kalangan bangsawan. Namun, raja sangat
yakin bahwa siapa pun yang dapat melewati tantangan dan
membuktikan kelayakannya akan menjadi penguasa
berikutnya, terlepas dari status sosialnya.

Cahaya panggung gelap. Lampu menyorot ke tengah


panggung. Muncul efek suara penyambutan raja. Kemudian
masuk seorang raja ke tengah panggung. Lantas
berbicara.
RAJA
"Wahai seluruh rakyatku! Dengan ini, saya mengumumkan
bahwa saya mengadakan sayembara bagi seluruh kalangan!
Saya menantang kalian semua untuk mencari bunga
Phallegra untuk menyembuhkan penyakit istriku!
Barangsiapa yang berhasil, akan saya jadikan orang itu
sebagai pewaris tahtaku selanjutnya, tidak peduli ia
adalah seorang pria ataupun wanita!!!"

Cahaya panggung dan lampu sorot kembali menggelap.


Setelah itu, lampu menyala lagi.
AMELIA
Hei,kamu dengar? Yang Mulia Raja sedang mengadakan
kompetisi untuk memperebutkan takhta. Siapapun, apapun
statusnya, berkesempatan yang sama!

Adalah suatu hal yang langka di mana kesempatan semacam


itu benar-benar hadir. Datang kepada insan yang sudah
penat hidup di bawah langit-langit yang reot ini,
berharap rantai kemiskinan ini cepat berakhir.

Bertahun-tahun lamanya kami hidup di bawah derita.


Menjadi anak yang jelata. Pikirku, tak ada harapan
untuk melangkah. Tapi, apakah salah aku berharap?

Amelia, hari ini, kesempatan kedua itu datang! Membawa


cahaya baru seperti bintang. Aku ingin bersinar
benderang! Keterpurukan ini, akan kusulap menjadi
kejayaan!

Oh, Beatrice. Adik kecilku. Ternyata dia meragu. Dia


berkata kepadaku

BEATRICE
Tapi Amelia, bukankah itu tidak biasa? Para penasehat
istana selalu mengatakan bahwa ahli waris harus berasal
dari kalangan bangsawan. Dan bukankah itu mustahil
untukmu? Kau tahu, bahkan kau tidak tahu apa itu bunga
Phallegra. Tidak ada satupun yang mengetahui pasti
keberadaannya. Konon bunga itu hanya ada di hutan
keramat yang ahli sihir pun sulit memasukinya.
Renungkanlah kembali, Kak. (Ucap Beatrice penuh cemas).

AMELIA
Beatrice,inilah kesempatan kita! Bukankah kesempatan
baik harus diambil? Tahta adalah jalan terbaik untuk
meraih mimpi-mimpi kita. Kita bisa keluar dari gubuk
tua ini! (sambil menunjuk gubuk). Aku bisa hidup
bergelimang nikmat. Kamu bisa jadi pelukis termasyhur
yang bebas berkeliling dunia. Seperti apa yang kita
idamkan sedia kala.

Dengan tahta itu,


Kita bisa melakukan apapun.
Kita bisa melakukan apapun!
Hidup kita akan berubah, seperti apa yang kita mau!

Janganlah meragu. Percaya padaku. Kamu punya aku.


Lagipula, aku ini kakakmu. Aku akan melindungimu.
Kalaupun berakhir gagal, kita pun tidak punya apa-apa
untuk merasa kehilangan bukan? Hahaha.
Aku akan pastikan, kita tak akan menyesalinya.

Cahaya panggung mulai memudar dan lampu sorot menyorot


pemeran.
Suatu siang di dalam dapur gubuk mereka. Amelia
mengobrak-abrik barang-barang mereka yang sedikit.

AMELIA
Kita membutuhkan makanan, air, dan kompas. Apa pun
untuk mempersiapkan perjalanan. Beatrice, kamu ambil
perban dan pakaian tambahan, ya!

Huft, akhirnya persiapan ini selesai. Aku harus bersiap


untuk esok malam.

Cahaya panggung dan lampu sorot kembali menyala secara


penuh. Mereka pun memulai perjalanan memasuki hutan
keramat.

AMELIA
Tak kusangka, aku benar-benar mengambil langkah ini.
Aku dan Beatrice terus berjalan. Terus berjalan. Walau
sebenarnya tak tahu arah, hahaha. Ku tebas semua rumput
yang menghadang. Ku tebas semua hal yang jadi
penghalang. Aduh, sulit sekali aku berjalan. Apakah aku
sudah di jalan yang benar?
Beatrice bilang, benar bahwa secara teknis kami sudah
berada di hutan keramat. Tapi peta itu tak banyak
membantu. Peta itu tak memberi petunjuk apapun tentang
bunga Phallegra. Kemana kami harus menuju, kami tak
tahu. Beatrice pun kumat lagi dengan keluhannya. Dia
berkata:
BEATRICE
Aku rasa aku benar-benar menyesal. Ini ide buruk. Aku
takut.Kita ini minim sekali perencanaan. Aku akan
kembali saja pulang. Aku tahu keinginanmu ini sangat
besar, sebesar keyakinanmu bahwa ini akan berhasil.
Tapi kau tahu? Gagal merencanakan, berarti merencanakan
untuk gagal. Sudahlah aku akan kembali saja.

AMELIA
Lagi-lagi sebuah keraguan. Bukannya gagal merencanakan.
Tapi semua ini soal proses. Aku akan memutuskan untuk
terus berjalan, menjemput ambisiku.
Sesuatu yang besar, pasti harus mengorbankan sesuatu
yang besar juga bukan? Bukan tanpa alasan bunga itu
disebut bunga ajaib. Pasti ada di suatu tempat rahasia.
Tentu saja akan sulit menemukannya.

Tiba2 terdengar suara jeritan seseorang di tengah hutan


Sesaat mereka berjalan melalui hutan, mereka mendengar
suara gemetar (sound effect) yang datang dari semak
belukar (lampu mati nyala saat suara sound effect
muncul).
BEATRICE
HA! Suara apa itu? Sudah aku peringatkan kepadamu kak
bahwa ini akan menjadi petaka bagi kita. Menemukan
bunga phallegra katamu kak(nada meremehkan) itu
mustahil kak seperti memindahkan air ke bukit, hal ini
mustahil untuk berhasil.

AMELIA
Sstt Sudah lah jauhkan lah rasa takutmu itu, pasti ini
awal baik yang diberikan tuhan. Ayo kita lanjutkan
saja, aku yakin kita bisa menemukan sesuatu di tempat
ini. Itu pasti ada di suatu tempat, tidak mungkin
disebut bunga ajaib tanpa alasan. Tentu saja, akan
sulit ditemukan. Kamu diam disini aku akan mendekati
suara itu berasal.

Tanpa pikir panjang Amelia mendekati suara itu dan


menemukan seorang nenek tua yang kesakitan dan terluka.
Lampu meredup (Pemeran siap-siap menjadi nenek tua).
Kemudian lampu mulai menyala.
Nenek Tua (Agnes)
Malaikatku akhirnya tiba, tak disangka doa yang ku
panjatkan terkabul. Terima kasih tuhan.
Tak tahu lagi saya sangat bersyukur atas kedatangan
anda. Saya terjatuh dan kesakitan, Saya membutuhkan
pertolonganmu nak.

AMELIA
Aku dan Beatrice memutuskan untuk menolong Nenek itu.
Setelah beberapa jam perjalanan yang melelahkan, kami
tiba di desa kecil yang sangat indah.
Kami disambut oleh warga desa yang ramah. Mereka sangat
berterima kasih kepada kami karena telah menolong nenek
tua itu. Rupanya nenek tua itu bernama Agnes, Nenek
Agnes ternyata adalah seorang tetua penting yang telah
lama tinggal di desa itu dan merupakan seseorang yang
paling lama mengenal kerajaan Varmacia sejak lama.

Nenek itu baik sekali. Dia menawarkan kami untuk


beristirahat di kediamannya. Aku dan adikku tinggal di
desa itu selama beberapa minggu. Selama itu,adikku
Beatrice sibuk membantu warga desa dengan pekerjaan
rumah tangga. Dia tampak bahagia,aku lihat dia mulai
dekat dengan warga desa yang lain. Dan ternyata dia
mudah beradaptasi di sini lebih baik daripada diriku.
Semua orang menyukai Beatrice, kulihat dalam waktu yang
cepat dia sudah dikelilingi banyak orang di sekitarnya.

Sementara itu, aku menyibukkan diriku dengan membantu


pekerjaan yang ada di ladang (sambil mencangkul/
menanam bunga).

Yah, tak apa bukan beristirahat sebentar?

Tapi, aku menyadari suatu hal. Ada yang berbeda dari


hubungan adikku dengan James, salah seorang pria yang
baru saja ia temui selama tinggal di desa ini. Beatrice
dekat dengan semua orang di desa, namun kusadari
semakin lama Beatrice mulai lebih banyak menghabiskan
waktu berdua dengan “si James” ini. Yah tapi aku tak
peduli. Dibenakku saat ini masih terlintas bagaimana
aku akan menemukan bunga phallegra dan meraih tahta
kerajaan impianku itu!
Tak lama, Nenek Agnes memanggilku. Aku tanpa basa basi
menghampirinya :

NENEK TUA (Agnes)


Sejak awal saya sudah mengetahui bahwa kau dan adikmu
kesini pasti karena adanya suatu alasan, Percayalah nak
tidak ada orang yang berani melewati hutan keramat jika
tidak ada alasan yang penting. Apakah kau adalah salah
satu dari ribuan orang yang mengikuti sayembara
kerajaan?

AMELIA
Wah bagaimana nenek bisa tahu bahwa aku datang kesini
karena mencari bunga itu? Apakah nenek tahu sesuatu?
Bisakah nenek berbagi sedikit rahasia kepadaku?

NENEK TUA (AGNES)


Kau pikir berapa lama saya tinggal di kerajaan ini?
Tentu saja saya tahu. Bunga Phallegra merupakan bunga
ajaib yang hanya muncul sekali dalam seratus tahun.
Bunga ini memiliki khasiat kesehatan yang luar biasa,
hampir semua penyakit bisa disembuhkan dengan bunga
ini. Namun, bunga ini juga bisa menjadi racun bila
tidak diberikan dengan dosis yang tepat.

AMELIA
Menarik sekali bunga ini, bisa menjadi madu dan racun.
Namun aku masih bingung kenapa raja sangat menginginkan
bunga ini? Padahal bunga ini juga dapat menjadi racun.
Dan bagaimana kita bisa yakin bahwa raja dan ratu akan
menggunakan bunga ini dengan bijak? Bagaimana jika
mereka menyalahgunakannya?

NENEK
Kau mengingatkanku ketika aku masih muda. Dahulu aku
juga memiliki ambisi dan rasa keingintahuan yang besar
sama sepertimu. Bisa dibilang saya sering kali mengejar
suatu hal yang mustahil, sering kali saya direndahkan.
Saya tahu bahwa memang mustahil, apalagi kondisi saya
saat itu yang merupakan seorang gadis dari kalangan
rendah pastinya hal yang mustahil untuk bermimpi hal
yang besar. Hal itu membuatku berpikir bahwa kita tidak
bisa selalu mengendalikan nasib kita (senyum lembut).
Masih ada waktu jika kau ingin berhenti, tinggalah
bersama nenek disini Amelia.

AMELIA
Tidak bisa, bagaimanapun juga, aku tetap tidak akan
berubah pikiran. Aku akan pergi ke kastil itu, apapun
yang terjadi, dan aku akan menemukan bunga Phallegra.
Ini adalah harapan terakhirku untuk mengubah hidupku
dan mengikuti impianku.. dan maksudku untuk adikku
juga. Dan aku tidak tahu tentang orang-orang di kastil
itu tetapi seluruh rencana ini sebaiknya berhasil atau
tidak.. (terdiam) Aku tidak tahu apa yang kulakukan
jika tidak berhasil…

(sambil berbicara bergebu-gebu, terdengar juga sedikit


nada gemetar di perkataan Amelia menandakan terdapat
sedikit keraguan sekarang di dirinya)

NENEK AGNES
Hmph... baiklah, jika itu yang kamu inginkan. Maka,
izinkan saya memberitahu hal ini. Kamu tahu apa yang
selama ini mereka tanam di ladang desaku. Mungkin orang
tidak menyadarinya karena mereka memang bodoh seperti
orang idiot. Tapi satu hal, bibit itu belum pernah
mekar dalam setiap musim, tapi tahukah kamu? Hari ini,
bibit itu akan mekar. Jadi, saya pikir kamu bisa
memahaminya sendiri. (melirik ke arah Amelia)

AMELIA
“HAH..!!”

Amelia pun menyadari apa yang dikatakan Nenek Agnes dan


segera berlari meninggalkan nya. Kemudian ia segera
mencari adiknya Beatrice untuk memberi tahu hal yang
baru saja ia ketahui itu.

AMELIA
Ternyata bunga Phallegra adalah tanaman yang selama ini
aku bantu tanam di ladang, Demi Tuhan, bukankah ini hal
yang gila?" (memegang kepala tidak percaya, bernapas
tersengal-sengal karena tidak percaya). Bunga itu akan
mekar besok, bagus, setelah ini kita bisa pergi ke
istana Varmacia dan akhirnya mendapatkan tahta itu.
Hidup kita akan berubah besok." (tersenyum lebar)

Namun, apa yang kudengar? Bahwa Beatrice justru tidak


akan pergi bersamaku besok. Hah. Kalian tahu apa
alasannya?

BEATRICE
Owh.. selamat kakak. Kakak akhirnya mendapatkan apa
yang Kakak inginkan selama ini. Itu hal yang bagus kak,
tapi aku hanya ingin kamu tahu bahwa aku mungkin tidak
akan pergi bersamamu besok. Aku tidak akan pergi, aku
telah menetapkan pikiranku, kau tahu, aku jatuh cinta
dengan desa ini, pemandangannya, alamnya, dan
orang-orang di dalamnya. Aku merasa untuk pertama
kalinya aku tahu apa yang kuinginkan. dan menurutku aku
pantas berada di sini. Aku ingin mengejar impian dan
hidupku di sini. Jadi.. maafkan aku kak, kupikir kamu
bisa pergi tanpaku.

AMELIA
Itu alasannya katanya? Tidak masuk akal!
Apa kamu serius!! setelah semua yang kita lakukan..
jangan coba-coba berbohong padaku, aku tahu ini ada
kaitannya dengan hal lain. Oh, aku tahu apa yang
terjadi , ini pasti ada hubungannya dengan kamu dan
James. Kamu pasti mencintainya! Apa dia yang menyuruhmu
untuk tinggal di sini. Bagaimana bisa kau menyerahkan
semuanya untuk pria yang hanya kau temui dalam beberapa
minggu. Apakah kamu lupa tentang impianmu, bagaimana
dengan impianmu untuk menjadi pelukis terkenal di
kerajaan dan berkeliling dunia. Jika kamu tetap tinggal
di desa ini, kamu akan terus menjalani hidup miskin.
Bukankah itu impianmu untuk selalu menginjakkan kaki di
kastil Vermacia?! Jadi kamu hanya akan meninggalkanku
begitu saja?

Sungguh, hatiku teriris mendengarnya. Namun Beatrice


mengelakku:

BEATRICE
APA? ini gila, hal ini tidak ada hubungannya dengan
James. Ya baiklah, aku memang jatuh cinta padanya dan
menurutku dia juga jatuh cinta padaku, dan ya dia
sempat memintaku untuk tinggal bersamanya selamanya.
Tapi ini murni karena apa yang aku inginkan, kamu tahu,
untuk pertama kalinya dalam hidupku aku tahu apa yang
ingin ku lakukan. Dan jelas aku tidak berpikir ingin
menjadi pewaris takhta berikutnya atau memerintah
kerajaan. Aku hanya ingin tinggal di sini karena aku
jatuh cinta dengan desa ini, aku juga tahu apa yang
akan terjadi dalam hidup saya kedepannya jika tinggal
di sini. Tapi aku tahu pasti ini adalah tempatku
seharusnya berada. Tolong bisakah kakak setuju untukku
satu kali saja!

Kamu bisa mengatakan apapun yang kamu mau tapi aku


sudah memutuskan untuk tinggal di desa ini dan aku akan
memulai hidup baru di sini!

Amelia, ambisimu menjadi pewaris tahta adalah impianmu,


itu selalu impianmu, bukan impianku, sebaliknya ya, aku
masih ingin menjadi pelukis, tapi toh aku masih bisa
melakukannya di sini. Dan kuberitahu padamu, aku tidak
takut menjadi miskin, aku ingin melakukan apa yang aku
suka yaitu tinggal di tempat ini dan memulai hidup baru
di sini.

Hanya karena mimpiku berbeda denganmu bukan berarti


mimpi ini tidak penting. Aku ingin tinggal di tempat
ini. Aku ingin tinggal bersama James.

Amelia hanya terdiam. Mereka bergeming dalam isak


tangis mereka sendiri.
Lampu meredup. Lalu lampu menyala kembali.

Keesokan harinya, bunga itu sungguh mekar. Bunga itu


berkilau emas, begitu indah mempesona, dan sepertinya
tidak seorang pun menyadari bahwa itu adalah bunga
Phallegra yang selama ini raja cari-cari. Amelia merasa
senang saat memetiknya, dia pikir di titik inilah
hidupnya akan berubah. Tetapi di satu sisi, masih ada
rasa mengganjal dari percakapannya kemarin dengan
saudarinya.
Amelia menghampiri Beatrice. Di pundaknya terpampang
tas besar perbekalan mereka menandakan dia akan pergi
meninggalkan desa tersebut.

AMELIA
Beatrice.. kamu tahu aku masih akan pergi bukan.
Maafkan aku atas ucapanku yang lalu. Terima kasih atas
usahamu selama ini, aku berangkat sekarang. sampaikan
salam dan terima kasihku kepada yang lain, terutama
kepada Nenek Agnes. Sayangnya, aku tidak bisa
melihatnya untuk terakhir kali. Sepertinya aku tidak
akan sanggup.

Beatrice tersenyum padaku, aku tahu hubungan kita tidak


sesempurna itu. Walau begitu Beatrice bilang ia akan
berdoa untukku. Sepertinya di saat itu aku menyadari
kita berdua hanya ingin yang terbaik untuk satu sama
lain. Diriku merasa lega,setidaknya aku bisa pergi
cukup tenang mengetahui akhir hubungan kita yang
ditutup dengan baik.

INT. KASTEL VARMACIA - RUANG TAHTA - PAGI HARI

Amelia tiba di istana Varmacia setelah perjalanan yang


panjang dan melelahkan. Amelia membawa bunga Phallegra
yang langka dan langsung menemui para penjaga istana.
Para penjaga yang melihat bunga yang terlihat asing
langsung mengenali tujuannya.

AMELIA
Wahai para penjaga istana yang mulia, izinkan saya
untuk masuk kedalam dan izinkan saya untuk menemui Yang
Mulia raja. Saya telah berhasil menemukan apa yang
dicari yang mulia raja selama ini.

Para penjaga mempersilahkan Amelia masuk dan


menuntunnya masuk menemui Raja.(sound effect terompet)

Raja sangat terkejut melihat gadis muda yang berhasil


menemukan bunga Phallegra.
RAJA
Kau sungguh luar biasa,nona muda! Terima kasih, atas
usahamu. Bunga Phallegra ini sangat berharga dan akan
sangat membantu Ratu kita. Saya akan memerintahkan ahli
kerajaan untuk memprosesnya dengan baik. Bagaimana nona
muda bisa menemukan bunga Phallegra?

AMELIA
Saya dibantu oleh orang yang lebih bijak dari saya,
disana saya mendapatkan banyak pengalaman yang mulia.
Jika bukan berkat beliau mungkin sampai sekarang saya
tidak akan berdiri disini. (senyum lembut, namun masih
ada perasaan yang menjanggal)

Amelia merasa puas dengan pencapaiannya, namun di sisi


lain, ada kekhawatiran yang mengganjal di hatinya
terkait keseluruhan sayembara ini.

Apakah benar tindakan yang kulakukan? Apakah keputusan


ku tepat? Aku takut keputusan ini akan membahayakan
orang-orangku.

Tanpa pikir panjang Amelia langsung berterus terang


menanyakan kepada Raja:

AMELIA
Yang Mulia Raja, Sebelum saya pergi izinkan saya untuk
menanyakan suatu hal, maaf jika saya lancang namun
kerisauan ini membuat hati saya tidak tenang. Apakah
bunga Phallegra ini benar-benar akan menyembuhkan Ratu,
atau ini hanya bentuk sayembara untuk mencarinya? Dan
apakah saya akan benar-benar menjadi pewaris tahta?

RAJA
Rakyatku, sayembara ini sebenarnya adalah cara kami
untuk menemukan bunga tersebut. Kami tidak memiliki
pilihan lain untuk menyembuhkan Ratu, dan bunga ini
memang sangat langka. Khasiat sesungguhnya dari bunga
phallegra bahwa bunga ini dapat menyembuhkan hal yang
selama ini terus mengganjal kerjaan kita, dengan bunga
ini ratu akhirnya dapat mendatangkan matahari kerajaan
yang selama ini telah kita tunggu untuk memberi harapan
pada kerajaan Varmacia.(bunga Phallegra dapat mengobati
kemandulan ratu untuk mempunyai anak)

Amelia merasa bingung dan sedikit kecewa dengan jawaban


Raja. Dia pun menyadari apa yang dimaksud raja dan
sedikit tercengang karenanya Namun, dia tidak ingin
menyia-nyiakan kesempatan ini, ia tahu bahwa ini adalah
kesempatan baginya untuk mengubah hidupnya.

AMELIA
Saya memahami Yang Mulia, Saya juga memahami betapa
pentingnya bunga Phallegra bagi Ratu. Namun, karena
saya sudah berada di sini, saya pikir saya berhak untuk
meminta sesuatu juga sebaliknya. Bukankah ini adalah
hak saya sebagai pemenang sayembara?

RAJA
(Terkejut, namun menghormati)
Kau benar, saya mengakui bahwa ini adalah hal yang
tidak adil bagimu.. Bagaimanapun juga,kamu adalah
pemenang sayembara ini. Saya telah mengingkari janji
yang telah saya pegang. Kau pasti sangat kecewa dengan
kerajaan yang telah membohongimu, maafkan saya sebagai
Raja yang tidak bisa menepati janji dan telah membuat
kebohongan, namun bagaimana lagi kerajaan berada di
situasi yang ketat dan saya tidak bisa membiarkannya
begitu saja. Bagaimanapun semua harus berjalan seperti
yang seharusnya, (menunjukkan bahwa tahta kerajaan
masih harus datang dari darah suci bangsawan)

Aku terkesan kau mengambilnya dengan cukup baik,aku


pikir kau akan cukup marah padaku, (dengan nada agak
merendahkan) namun saya menghargai keteguhan hatimu,
wahai nona muda. Katakanlah apa yang kamu inginkan, dan
jika dalam kemampuan saya sebagai raja, akan saya
pertimbangkan. Tetapi harap diingat, keputusan akhir
tetap berada di tangan saya.

AMELIA
Sejujurnya saya terkejut dengan keputusan yang mulia
namun, terima kasih Yang Mulia karena tetap berkenan
memberikan hak saya sebagai pemenang sayembara.(senyum
lembut)
Sebenarnya tujuan awal saya mengikuti sayembara ini
juga hanya untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.
Saya ingin kehidupan yang lebih menarik dari kehidupan
saya sebelumnya,saya ingin mewujudkan mimpi-mimpi saya.
Maka dari itu saya tetap ingin Yang Mulia membantu
keinginan saya untuk mencapai hidup lebih baik, Dan
untuk itu Yang Mulia harus memberikan saya cukup
perbekalan dan dukungan untuk menempuh mimpi saya
tersebut!

RAJA
(Memikirkan kata-kata Amelia dengan serius)
Wahai nona muda, saya bisa merasakan tekad dan
semangat juang mu. Dan saya menghormati keputusanmu
untuk mengejar impianmu, meskipun itu mungkin tidak
sesuai dengan harapanku. Sebagai pemenang, kamu berhak
mendapatkan dukungan dari kerajaan. Saya akan
memerintahkan agar persiapanmu untuk perjalanan sebagai
penjelajah dunia dilakukan dengan segera. Kamu akan
diberikan perbekalan yang cukup, dan saya berharap agar
kamu membawa nama baik Vermacia ke tempat-tempat yang
akan kamu kunjungi. Semoga perjalananmu membawa
kebaikan untukmu dan kerajaan kita.

Aku puas dengan jawaban yang diberikan oleh sang raja.


Akhirnya, segala usahaku dalam sayembara ini tidak
sia-sia dan masih dapat membawakan hasil yang baik.

AMELIA
Terima kasih Yang Mulia Raja atas kemurahan hatimu
(tersenyum) (lampu meredup)

Dengan hati yang penuh semangat, aku bersiap-siap


meninggalkan istana. Namun, di dalam dirinya, terbersit
rasa harap bahwa perjalanan ini tidak hanya akan
membawanya pada petualangan fisik, tetapi juga pada
penemuan akan diriku sendiri dan pengalaman yang akan
membentuk pandangan hidupku.

Dalam langkahku yang percaya diri meninggalkan istana,


aku membawa tekadnya bersama untuk mengejar impian
sebagai seorang penjelajah dunia. Aku berharap dapat
belajar tentang dunia di luar sana, membagikan
pengetahuan dan kebijaksanaannya kepada rakyat, serta
membawa pulang pengalaman berharga untuk kemajuan
kerajaan dan masyarakat. Meskipun meninggalkan
kehidupan kerajaan, aku yakin bahwa langkah ini adalah
awal dari sebuah perjalanan yang tak hanya akan
memberinya kehidupan yang lebih bermakna tetapi juga
akan membawa manfaat bagi banyak orang.

EXT. DESA - RUMAH BEATRICE - PAGI HARI

Amelia tiba di desa di mana saudarinya Beatrice


tinggal. Dia menemukan Beatrice di depan rumahnya,
melukis di atas kanvas. Beatrice tampak bahagia dan
tenang dalam kehidupannya yang sederhana. (lampu
menyala kembali)

AMELIA
Aku berhasil Beatrice (senyum lembut). Percayalah bahwa
kerja keras takan menghianati hasil. Dan asal kau tahu
aku menyadari bahwa penilaian masyarakat dan upaya
meraih tahta bukanlah satu-satunya hal yang
mendefinisikan diriku. Tanpa kusadari impian lainku
untuk menjelajahi dunia, belajar, dan berbagi
pengetahuan dengan orang lain juga terasa sama
pentingnya.

BEATRICE
Kak terima kasih sudah membuatku berjelajah kemarin,
aku tidak menyangka perjalanan itu membuatku menemukan
minatku dalam melukis dan aku juga bisa bertemu dengan
pujaan hatiku James. Walaupun impian kita berbeda kak,
tapi itu tak masalah. Kita tidak perlu mengikuti jalur
yang sama. Aku tahu masing-masing dari kita memiliki
ambisi yang berbeda, dan tidak ada ambisi yang lebih
baik atau lebih buruk dari yang lain. Yang penting,
kita mendukung satu sama lain dalam mengejar apa yang
membuat kita bahagia.

AMELIA
Kamu benar, Beatrice. Aku terlalu fokus untuk
membuktikan diri kepada orang banyak sehingga aku
hampir lupa apa yang benar-benar membuatku bahagia.
Dukungan dan cinta darimulah yang telah membantuku
mewujudkan hal itu. Maafkan aku.

Akhirnya Kedua saudari itu menemukan jati dirinya


masing-masing. Amelia akan melanjutkan perjalanannya
sebagai penjelajah dunia, sedangkan Beatrice berencana
untuk tinggal di desa tersebut dan menekuni
kecintaannya pada seni lukis serta melanjutkan hidupnya
dengan James di tempat itu.

Mereka mengetahui bahwa jalan unik mereka akan membawa


mereka menuju versi kebahagiaan yang berbeda. Saat
mereka melanjutkan perjalanan, mereka membawa pelajaran
yang telah mereka pelajari dan cinta yang mereka miliki
satu sama lain, membuktikan bahwa kepuasan sejati
datang dari mengejar impian dan ambisi individu.

Beberapa tahun kemudian, Amelia menjadi penjelajah


dunia yang terkenal, dan ia kembali ke Kerajaan
Varmacia dengan cerita-cerita luar biasa tentang
petualangannya. Raja dan Ratu menerima Amelia dengan
penuh kebanggaan dan menghargai kebijaksanaan yang
telah dia dapatkan selama perjalanannya.

Kisah ini mengajarkan bahwa impian dan kebahagiaan


dapat berbeda bagi setiap individu, dan tidak selalu
harus berupa status ataupun tahta. Kehidupan yang
bahagia adalah tentang mengejar impianmu dan mencari
kebahagiaanmu sendiri, dan kadang kala, impianmu akan
membawamu pada perjalanan yang tak terduga.

Anda mungkin juga menyukai