Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH BIOLOGI

“Respirasi Anaerob”

Disusun Oleh:

Kelompok 3

- Angger Qaddafi Wibosono

- Chesea Anabel

- Kartika Kezia Uli Sitindaon

- Michael Herman Sudjatmiko

- Ni Made Wresveyanti

SMA YADIKA 3 TANGERANG

TAHUN PELAJARAN 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah


melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan tepat waktu. Makalah berjudul "Respirasi Anaerob" ini
dibuat guna menyelesaikan tugas mata pelajaran biologi.

Terselesaikannya tugas makalah ini tidak lepas dari bantuan guru


pengampu, Ibu Lia Hermawati, S.Pd yang membantu penyelesaian tugas ini.
Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini tidak luput dari
ketidaksempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran
untuk membantu menyempurnakan segala kekurangan yang ada dalam
penyusunan makalah ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih yang terdalam kepada


seluruh pihak yang terkait karena kebaikan semua pihak yang telah penulis
sebutkan tadi maka penulis bisa menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-
baiknya.

Tangerang, 6 September 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................2

BAB 1 PEMBAHASAN................................................................................4

1.1 Pengertian Respirasi Anaerob..........................................................4

1.2 Tahapan Respirasi Anaerob................................................................5

a. Fermentasi Alkohol..........................................................................5

b. Fermentasi Asam Laktat..................................................................6

1.3 Ciri-ciri Respirasi Anaerob.................................................................9

BAB II DATA DAN PEMBAHASAN.........................................................11

2.1.1 Tape Ketan..................................................................................11

a. Mekanisme Pembuatan Tape Ketan:..............................................11

b. Fermentasi......................................................................................13

2.1.2 Aktivitas Fisik............................................................................14

a. Siklus Cori.....................................................................................15

BAB III KESIMPULAN..............................................................................18

3.2 Kesimpulan........................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................20

3
BAB 1
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Respirasi Anaerob


Tumbuhan memiliki proses vital yang penting dalam kehidupan
mereka, yaitu respirasi. Respirasi adalah proses kimia di mana tumbuhan
melepaskan energi yang tersimpan dalam molekul-molekul zat sumber
energi mereka dengan bantuan oksigen. Ini juga dapat dijelaskan sebagai
reaksi oksidasi senyawa organik untuk menghasilkan energi yang diperlukan
untuk aktivitas sel. Proses ini krusial dalam menjaga kehidupan tumbuhan
karena memberikan energi yang mereka perlukan untuk tumbuh,
berkembang, dan melakukan berbagai fungsi sel.
Ketika oksigen tidak tersedia, respirasi aerob terhenti. Hal tersebut
karena proses pengangkutan elektron yang dirangkaikan dengan fosfolirasi
oksidatif melalui rantai pernapasan yang menggunakan molekul oksigen
sebagai penerima elekton terakhir tidak berjalan. Akibatnya, siklus Krebs
terhenti dan piruvat tidak lagi masuk ke dalam siklus Krebs. Piruvat tersebut
dialihkan pemakaiannya untuk melangsungkan reaksi anaerob(fermentasi).
Respirasi anaerob adalah salah satu proses metabolisme yang penting
dalam dunia biologi. Proses ini terjadi ketika organisme tidak memiliki
akses atau cukup oksigen untuk melakukan respirasi aerob. Selama respirasi
anaerob, glukosa atau senyawa organik lainnya dipecah menjadi energi
tanpa melibatkan oksigen sebagai akseptor akhir elektron. Hal ini
menghasilkan produk sampingan seperti asam laktat atau etanol.
Respirasi anaerob memiliki dampak yang signifikan pada berbagai
bidang, termasuk mikrobiologi, ilmu olahraga, dan industri. Dalam
mikrobiologi, mikroorganisme seperti bakteri anaerob memainkan peran
penting dalam siklus nutrisi dan pemrosesan limbah organik. Di dunia
olahraga, pemahaman tentang respirasi anaerob membantu dalam melatih
atlet dan meningkatkan kinerja fisik. Selain itu, dalam industri, proses
fermentasi anaerob digunakan untuk menghasilkan berbagai produk seperti
alkohol, yoghurt, dan bioethanol.

4
1.2 Tahapan Respirasi Anaerob
Dalam respirasi anaerob ini, beberapa tahapan yang dapat ditempuh
adalah sebagai berikut:

a. Fermentasi Alkohol
Fermentasi alkohol adalah proses biokimia di mana
mikroorganisme, seperti ragi, mengubah gula menjadi alkohol
(etanol) dan karbon dioksida. Proses ini terutama terlibat dalam
menghasilkan energi dari gula atau karbohidrat tanpa memerlukan
oksigen. Setelah terbentuknya asam piruvat (C3H4O3), produk akhir
glikolisis, asam piruvat (C3H4O3) ini mengalami dekarboksilasi
atau pelepasan molekul karbon dioksida (CO2) kemudian dikatalisis
oleh enzim alkohol dehidrogenase menjadi etanol (C2H5OH) atau
alkohol dan yang terjadi pada penguraian tersebut. Molekul NADH
menjadi NAD+ dan menghasilkan mematikan energi atau panas.

Proses ini bisa dianggap terbuang karena sebagian besar energi


dalam molekul glukosa ini masih tersimpan dalam alkohol. Jadi
alkohol atau etanol (C2H5OH) bisa digunakan sebagai bahan bakar.
Fermentasi alcohol pada mikroorganisme ini merupakan proses yang
berbahaya jika konsentrasi etanolnya cukup tinggi. Secara sederhana
reaksi fermentasi pada alcohol dapat dituliskan sebagai berikut:

2C3H4O3 → 2 CH3CH2OH + 2CO2 + 28 kkal

Yaitu asam piruvat etanol atau alcohol.

5
Mekanisme Fermentasi Akohol:

1. Glikolisis.
Proses ini dimulai dengan glikolisis, yang terjadi di dalam
sitoplasma sel. Glikolisis adalah pemecahan glukosa
(C6H12O6) menjadi dua molekul piruvat. Ini melibatkan
sepuluh langkah reaksi, yang menghasilkan beberapa molekul
energi dalam bentuk ATP dan NADH.

2. Pengubahan piruvat menjadi asetaldehida.


Setelah glikolisis, piruvat (C3H4O3) yang dihasilkan diubah
menjadi asetaldehida (CH3CHO). Proses ini menghasilkan
satu molekul karbon dioksida (CO2) dan mengurangi satu
molekul NADH menjadi NAD+.

3. Pengubahan asetaldehida menjadi etanol.


Asetaldehida (CH3CHO) selanjutnya diubah menjadi etanol
(C2H5OH) dalam dua langkah. Pertama, asetaldehida
(CH3CHO) terlebih dahulu mengalami reduksi menjadi
etanol (C2H5OH) dengan bantuan NADH sebagai agen
reduksi. Kedua, satu molekul karbon dioksida dilepaskan
selama proses ini.

Dalam fermentasi alkohol, mikroorganisme yang sering digunakan


adalah Saccharomyces cerevisiae, yang juga dikenal sebagai ragi.
Raginya adalah mikroorganisme yang paling umum digunakan dalam
produksi alkohol, seperti dalam pembuatan minuman beralkohol
seperti bir, anggur, dan minuman keras lainnya.

b. Fermentasi Asam Laktat


Fermentasi asam laktat adalah proses respirasi anaerob yang
penting dalam metabolisme mikroorganisme dan sel-sel yang
beroperasi dalam kondisi di mana oksigen terbatas atau tidak ada sama
sekali. Fermentasi asam laktat di tubuh terjadi saat otot tubuh tidak

6
mendapatkan suplai oksigen, namun tetap digunakan untuk bergerak.
Asam laktat yang dihasilkan membuat otot terasa terbakar, kaku,
pegal, dan juga lelah. Proses ini terutama terjadi pada bakteri asam
laktat dan sel-sel otot manusia ketika mereka membutuhkan energi
tambahan selama aktivitas fisik intensitas tinggi.

Secara sederhana reaksi fermentasi pada fermentasi asam laktat


dapat dituliskan sebagai berikut:

C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP

Mekanisme Fermentasi Asam Laktat:

1. Glikolisis
Proses ini dimulai dengan glikolisis, yang merupakan tahap
pertama dalam pembentukan asam laktat. Dalam glikolisis,
satu molekul glukosa (C6H12O6) dibelah menjadi dua
molekul asam piruvat (C3H4O3). Proses ini menghasilkan
sedikit ATP (adenosin trifosfat) dan NADH (nicotinamide
adenine dinucleotide), yang merupakan kofaktor yang sangat
penting dalam fermentasi asam laktat.
2. Konversi Piruvat ke Asam Laktat
Proses selanjutnya dalam fermentasi asam laktat adalah asam
piruvat (C3H4O3) yang dihasilkan selama glikolisis diubah
menjadi asam laktat (C3H6O3). Proses ini dikatalisasi oleh
enzim laktat dehidrogenase. Dalam proses ini, NADH yang

7
dihasilkan selama glikolisis dioksidasi kembali menjadi
NAD+.

Bakteri asam laktat adalah jenis mikroorganisme yang paling


umum digunakan dalam fermentasi asam laktat. Jenis bakteri ini
termasuk dalam kelompok bakteri laktat, yang memiliki kemampuan
untuk mengubah gula menjadi asam laktat melalui serangkaian reaksi
biokimia.

Berikut adalah beberapa contoh bakteri asam laktat yang berperan


dalam fermentasi ini:

- Lactobacillus
Lactobacillus adalah genus bakteri asam laktat yang sangat umum
dan memiliki berbagai spesies. Beberapa spesies yang termasuk
dalam genus ini antara lain Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus
plantarum, dan Lactobacillus bulgaricus. Lactobacillus digunakan
dalam berbagai aplikasi, termasuk pembuatan yogurt, kefir,
sauerkraut, dan berbagai produk fermentasi makanan lainnya.

Lactobacillus casei
- Streptococcus
Streptococcus juga termasuk dalam kelompok bakteri asam laktat.
Salah satu spesies yang dikenal adalah Streptococcus thermophilus.
Streptococcus thermophilus digunakan dalam pembuatan yogurt dan
beberapa jenis keju.

8
Streptococcus thermophilus

1.3 Ciri-ciri Respirasi Anaerob


Respirasi anaerob memiliki beberapa ciri-ciri yang diantaranya:

- Tidak Memerlukan Oksigen


Salah satu ciri utama dari respirasi anaerob adalah bahwa proses ini
tidak memerlukan oksigen. Sel-sel melakukan respirasi anaerob
ketika oksigen tidak tersedia atau terbatas.
- Glikolisis
Glikolisis adalah tahap pertama dari respirasi anaerob, seperti yang
terjadi dalam respirasi aerob. Dalam glikolisis, glukosa atau gula
lainnya dipecah menjadi asam piruvat atau senyawa yang lebih
sederhana. Ini terjadi dalam sitoplasma sel.

- Pengubahan Asam Piruvat


Dalam respirasi anaerob, asam piruvat yang dihasilkan selama
glikolisis diubah menjadi produk akhir tertentu, tergantung pada
jenis respirasi anaerob yang terjadi. Contohnya adalah fermentasi
asam laktat atau fermentasi alkohol.
- Penghasilan Energi
Respirasi anaerob menghasilkan energi dalam bentuk ATP (adenosin
trifosfat), tetapi jumlah ATP yang dihasilkan cenderung lebih sedikit
dibandingkan dengan respirasi aerob. Oleh karena itu, ini adalah
bentuk metabolisme yang kurang efisien dalam menghasilkan energi.
- Fermentasi

9
Dalam beberapa kasus, respirasi anaerob menghasilkan produk
fermentasi tertentu, seperti asam laktat dalam fermentasi asam laktat
atau etanol dalam fermentasi alkohol. Produk fermentasi ini dapat
memengaruhi rasa, aroma, dan karakteristik lain dari produk akhir.
- Pengawetan Makanan
Respirasi anaerob dapat digunakan dalam industri makanan untuk
mengawetkan makanan. Kondisi anaerob dapat mencegah
pertumbuhan mikroorganisme patogen dalam makanan, sehingga
memperpanjang umur simpan makanan.
- Kondisi Anaerob
Respirasi anaerob terjadi ketika lingkungan sekitar sel memiliki
ketersediaan oksigen yang sangat terbatas atau tidak ada sama sekali.
Ini dapat terjadi dalam berbagai konteks, termasuk dalam lingkungan
anaerob seperti perairan dalam lumpur, di dalam usus manusia, atau
dalam proses industri yang dikendalikan.

Ciri-ciri ini menjelaskan bagaimana sel-sel mengatasi kondisi ketika


oksigen terbatas atau tidak tersedia untuk melakukan respirasi aerob dan
menghasilkan energi dalam kondisi anaerob. Respirasi anaerob adalah
proses yang penting dalam berbagai konteks biologis dan industri.

10
BAB II
DATA DAN PEMBAHASAN

2.1.1 Tape Ketan


Pembuatan tape ketan merupakan salah satu contoh proses
fermentasi tradisional yang memanfaatkan ketan (beras ketan) sebagai
bahan baku utama. Selama fermentasi tape ketan, mikroorganisme yang
terlibat, termasuk ragi dan bakteri asam laktat, mengonsumsi glukosa yang
terdapat dalam ketan dan mengubahnya menjadi produk akhir seperti
etanol (alkohol etil) dan asam laktat. Proses ini melibatkan reaksi kimia
yang menghasilkan perubahan pada komposisi kimia ketan, memberikan
rasa dan aroma khas pada tape ketan, serta mengubah tekstur butiran ketan
menjadi lebih lunak dan lengket.
Dengan demikian, pembuatan tape ketan dapat dianggap sebagai
ilustrasi praktis dari konsep fermentasi dan respirasi anaerob dalam
lingkup ilmu biologi, di mana mikroorganisme melakukan proses
metabolisme dalam kondisi tanpa cukupnya oksigen untuk menghasilkan
produk akhir yang diinginkan.

a. Mekanisme Pembuatan Tape Ketan:


1. Pencucian dan Perendaman Ketan

11
Ketan hitam dan putih (beras ketan) dicuci dan direndam
dalam air selama beberapa jam atau semalam. Ini bertujuan
untuk menghidrasi butiran ketan dan memulai proses
fermentasi.

2. Pengukusan Ketan
Setelah direndam, ketan dikukus hingga matang. Selama
proses pengukusan, pati yang terdapat dalam ketan
menggelatinisasi, menghasilkan tekstur yang lembut dan
lengket yang diperlukan untuk proses fermentasi.

3. Pendiaman dan Pencampuran Ragi


Setelah dikukus, ketan didiamkan hingga suhu turun atau
dingin. Pada tahap ini, ragi (Saccharomyces cerevisiae)
dicampurkan ke dalam ketan yang telah dikukus dan di
dinginkan. Taburkan ragi secara merata dan berikan satu
sendok gula pasir di bagian atas ketan.

12
Ragi tape adalah campuran ragi (Saccharomyces cerevisiae)
dan bakteri asam laktat yang sudah menjadi proses
fermentasi. Mereka akan berperan dalam mengubah gula
dalam ketan menjadi alkohol (C2H5OH) dan asam laktat
(C3H6O3).

4. Pembungkusan dalam Daun Pisang dan Kain


Campuran ketan dan ragi kemudian dibungkus dengan daun
pisang dan lapisi kembali dengan kain yang diikat dengan tali
rafia. Ini membantu menjaga kelembaban dan mencegah
kontaminasi oleh mikroorganisme yang tidak diinginkan.
Daun pisang sering digunakan karena memberikan aroma
khas pada tape ketan.

b. Fermentasi
Selama proses fermentasi, ragi (Saccharomyces cerevisiae) dan
bakteri asam laktat dalam proses fermentasi mulai menggumpalkan
butiran ketan dan mengubah gula yang terdapat dalam ketan menjadi
etanol (C2H5OH) dan asam laktat (C3H6OH).

Reaksi kimia utama yang terlibat adalah fermentasi alkohol dan


fermentasi asam laktat. Dalam fermentasi alkohol, gula glukosa

13
(C6H12O6) dalam ketan diubah menjadi etanol (alkohol etil)
(C2H5OH) dan karbon dioksida (CO2) melalui reaksi kimia yang
terpisah. Dalam fermentasi asam laktat, sebagian gula diubah
menjadi asam laktat.

Pembuatan tape ketan adalah contoh nyata dari proses


fermentasi yang kuat hubungannya dengan pelajaran biologi,
terutama respirasi anaerob dan fermentasi alkohol. Dalam proses ini,
ketan, yang mengandung glukosa (C6H12O6), mengalami
transformasi menjadi produk fermentasi di bawah kondisi tanpa
cukupnya oksigen yang mendukung respirasi aerob. Fermentasi ini
menghasilkan alkohol etanol (C2H5OH) sebagai salah satu produk
utama, bersama dengan asam laktat (C3H6O3) yang memberikan
dampak pada rasa, aroma, dan tekstur tape ketan. Bakteri asam laktat
dan ragi (Saccharomyces cerevisiae) adalah mikroorganisme yang
memainkan peran utama dalam mengubah glukosa menjadi produk
fermentasi ini. Selain sebagai ilustrasi nyata dari konsep respirasi
anaerob dan fermentasi dalam biologi, pembuatan tape ketan juga
mencerminkan bagaimana mikroorganisme digunakan dalam
produksi makanan dan minuman yang dikonsumsi secara luas di
berbagai budaya dan daerah. Dengan demikian, tape ketan adalah
contoh yang menarik tentang bagaimana prinsip-prinsip biologi
diterapkan dalam industri makanan dan bagaimana proses respirasi
anaerob dapat menghasilkan produk yang memiliki karakteristik
khas dalam budaya kuliner

2.1.2 Aktivitas Fisik

Ketika tubuh terlibat dalam aktivitas fisik yang sangat intens,


seperti olahraga cepat atau berat, permintaan akan energi otot meningkat
secara signifikan. Meskipun tubuh berusaha untuk meningkatkan
pasokan oksigen dengan meningkatkan laju pernapasan dan denyut
jantung, kadang-kadang permintaan ini melebihi suplai oksigen yang
dapat diberikan ke sel-sel otot.

14
Sebagai respons, sel-sel otot beralih ke fermentasi asam laktat yang
terjadi pada sel-sel otot. Molekul piruvat, yang biasanya akan masuk ke
dalam metabolisme aerob dalam mitokondria untuk menghasilkan lebih
banyak ATP, akan diubah menjadi asam laktat.
Rumus kimia untuk reaksi fermentasi asam laktat adalah:
C3H4O3 + NADH + H+ → C3H6O3 + NAD+

a. Siklus Cori
Siklus Cori adalah proses metabolik yang terjadi di dalam hati
manusia dan berperan penting dalam mengatasi penumpukan asam
laktat dalam tubuh selama situasi di mana oksigen terbatas, seperti
saat berolahraga intensitas tinggi. Siklus ini dinamai setelah Karl
Ferdinand Cori dan istrinya, Gerty Cori, yang melakukan penelitian
pada awal abad ke-20 yang mengungkapkan mekanisme ini.

Tahapan Siklus Cori:

1. Pembentukan Asam Laktat di Otot


- Siklus Cori dimulai di otot tubuh selama situasi di mana
tubuh memerlukan energi tambahan, seperti saat
berolahraga intensitas tinggi.
- Sel-sel otot mengalami glikolisis anaerob, yaitu proses di
mana glukosa diubah menjadi piruvat dalam ketiadaan
oksigen.
- Piruvat yang dihasilkan kemudian diubah menjadi asam
laktat melalui reaksi fermentasi asam laktat. Proses ini

15
membantu mempertahankan produksi energi dalam kondisi
oksigen terbatas, tetapi juga menghasilkan penumpukan
asam laktat dalam otot.
2. Pengiriman Asam Laktat melalui Aliran Darah ke Hati
- Asam laktat yang dihasilkan di otot dikirimkan melalui
aliran darah menuju hati untuk diproses lebih lanjut.
3. Proses Glukeogenesis
- Di hati, asam laktat diubah kembali menjadi piruvat
melalui serangkaian reaksi biokimia yang memerlukan
energi ATP.
- Piruvat selanjutnya diubah menjadi glukosa melalui
proses yang disebut glukoneogenesis. Ini adalah proses
pembentukan glukosa baru dari senyawa lain seperti
piruvat.
4. Pelepasan Glukosa ke Aliran Darah
- Glukosa yang dihasilkan selama glukoneogenesis
dilepaskan ke dalam aliran darah oleh hati. Glukosa ini
dapat digunakan oleh sel-sel tubuh sebagai sumber
energi tambahan.
5. Penyimpanan Glukosa di Otot sebagai Glikogen
- Glukosa yang dilepaskan ke dalam aliran darah dapat diambil
oleh otot dan disimpan sebagai glikogen.
- Glikogen adalah bentuk penyimpanan glukosa yang dapat
digunakan oleh otot sebagai sumber energi saat dibutuhkan,
terutama selama aktivitas fisik intensitas tinggi.

16
Fungsi Siklus Cori:
1. Mengatasi Penumpukan Asam Laktat
- Siklus Cori membantu mengatasi penumpukan asam laktat
dalam tubuh selama situasi di mana oksigen terbatas. Ini
memungkinkan tubuh untuk menjaga keseimbangan asam-
basa dan menghindari penumpukan asam laktat yang dapat

menyebabkan rasa nyeri otot.


2. Menghasilkan Glukosa Tambahan
- Siklus ini memungkinkan tubuh untuk menghasilkan
glukosa tambahan yang dapat digunakan sebagai sumber
energi selama aktivitas fisik intensitas tinggi atau dalam
kondisi di mana glukosa menjadi langka.
Secara sederhana, siklus Cori melibatkan konversi asam laktat yang
dihasilkan oleh otot selama aktivitas fisik menjadi glukosa dalam
hati. Ini memungkinkan tubuh untuk menjaga keseimbangan glukosa
darah dan menghindari penumpukan asam laktat yang dapat
menyebabkan rasa nyeri otot.

17
BAB III
KESIMPULAN

3.2 Kesimpulan
Respirasi anaerob adalah proses metabolisme yang terjadi ketika
oksigen terbatas atau bahkan tidak ada sama sekali. Dalam proses ini,
glikolisis adalah tahap awal di mana glukosa diubah menjadi molekul
yang lebih sederhana, dan kemudian asam piruvat diubah menjadi
produk akhir tertentu seperti asam laktat atau etanol. Organisme,
termasuk manusia, mampu beradaptasi dengan kondisi anaerob ini.
Proses ini memiliki berbagai implikasi dalam berbagai aspek biologi,
termasuk produksi makanan fermentasi, lingkungan anaerob, dan bahan
bakar alternatif. Respirasi anaerob adalah contoh adaptasi organisme
terhadap perubahan lingkungan untuk memastikan kelangsungan hidup
dan metabolisme yang efisien.
Selain itu, produksi tape ketan hitam adalah aplikasi praktis dari
konsep respirasi anaerob dalam industri makanan. Dalam proses ini,
ketan hitam diubah menjadi produk fermentasi seperti etanol dan asam
laktat dalam kondisi tanpa cukupnya oksigen. Mikroorganisme seperti
bakteri asam laktat dan ragi berperan penting dalam fermentasi ini,
menciptakan karakteristik khas tape ketan hitam. Ini adalah contoh
konkret tentang bagaimana ilmu biologi digunakan dalam produksi
makanan tradisional, sambil menyoroti bagaimana respirasi anaerob dan
fermentasi alkohol menghasilkan produk akhir yang unik.
Selain pada mikroorganisme, fermentasi asam laktat terjadi pula di
tubuh manusia. Penumpukan asam laktat terjadi di sel sel otot manusia
yang melakukan aktivitas atau olahraga dengan intensitas tinggi. Siklus
Cori merupakan komponen penting dalam mengatasi penumpukan asam
laktat dalam tubuh selama situasi di mana oksigen terbatas, seperti saat
berolahraga intensitas tinggi. Proses ini melibatkan konversi asam laktat
yang dihasilkan oleh otot selama aktivitas fisik menjadi glukosa dalam
hati, yang kemudian dilepaskan kembali ke aliran darah untuk

18
digunakan sebagai sumber energi. Siklus Cori berperan dalam menjaga
keseimbangan glukosa darah dan menghindari penumpukan asam laktat
yang dapat menyebabkan rasa nyeri otot.

Dalam kedua konteks ini, fermentasi alkohol dan fermentasi laktat


adalah reaksi kimia yang penting. Fermentasi alkohol menghasilkan
etanol dan karbon dioksida (C3H4O3 → 2C2H5OH + 2CO2),
sementara fermentasi laktat menghasilkan asam laktat (C3H4O3 →
C3H6O3). Kedua jenis fermentasi ini melibatkan mikroorganisme
seperti ragi dan bakteri, dan mereka memiliki aplikasi yang luas dalam
pembuatan makanan dan industri lainnya.
Dengan demikian, pemahaman tentang respirasi anaerob, fermentasi
alkohol, fermentasi laktat, dan Siklus Cori memiliki relevansi besar
dalam ilmu biologi, produksi makanan, dan pemahaman tentang
bagaimana organisme beradaptasi terhadap perubahan lingkungan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Alcarno, I.E. (1994). Fundamentals of Microbiology. 4th Edition. The


Benyamin/Cummings Publishing Company, California.

Kompas.com. (28 0ktober 2022). Katabolisme Karbohidrat: Perbedaan


Respirasi Aerob dan Anaerob. Diakses pada 6 September 2023, dari
https://amp.kompas.com/skola/read/2020/10/28/154934569/katabolisme-
karbohidrat-perbedaan-respirasi-aerob-dan-anaerob

CNN Indonesia. (15 Maret 2023). Respirasi Aerob dan Anaerob:


Pengertian, Tahapan, dan Perbedaannya. Diakses pada 6 September
2023, dari https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230314142605-569-
924865/respirasi-aerob-dan-anaerob-pengertian-tahapan-dan-
perbedaannya/amp

Gramedia.com. (2021). Respirasi Aerob Dan Anaerob: Pengertian, Ciri,


Tahapan, Contoh. Diakses pada (6 September 2023), dari
https://www.gramedia.com/literasi/respirasi-aerob-dan-anaerob/

Studocu.com. (2021). Respirasi Anaerob. Diakses pada 6 September


2023, dari https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-
semarang/kesehatan-masyarakat/laporan-praktikum-respirasi-anaerob/
43653334

Rumusbilangan.com. (July 22 2023). Respirasi Aerob. Diakses pada (7


September 2023), dari https://rumusbilangan.com/respirasi-anaerob/

Aprilia, Ruri. (2021). Cara Membuat Tape Ketan Super Manis dan Berair.
Diakses pada (8 September 2023), dari https://www.youtube.com/watch?
v=bwCY5A4ptPw.

Mardina, Dini. (2020). Siklus Cori Biokimia. Diakses pada (9 September


2023), dari https://youtu.be/Nbtt-XsLADo?si=HhzdCtxiYwBsSj55.

20
Silmi Nurul Utami. (2022). Perbedaan Fermentasi Alkohol dan
Fermentasi Asam Laktat. Diakses pada (9 September 2023), dari
https://www.kompas.com/skola/read/2022/03/15/155504169/perbedaan-
fermentasi-alkohol-dan-fermentasi-asam-laktat.

21

Anda mungkin juga menyukai