Anda di halaman 1dari 9

PROSEDUR OPERASI STANDAR

(Standard Operating Procedure)

ISSUED BY : Construction Manager PEMASANGAN BRICK WALL DAN PLASTER Rev. 0


DOC NO. : NK-GS-CM-SOP-038
Area / Dept : PHR All Area - OU
DINDING Page 1 of 9

STANDARD OPERATING PROCEDURE

(S O P)

PEMASANGAN BRICK WALL DAN PLASTER


DINDING

Jasa Kontrusksi Sipil - Wilayah Kerja


PT. Pertamina Hulu Rokan
Contract No. SPHR00362A
PT NINDYA KARYA PT Tripatra Engineers PT. PHR
DESCRIPTION Prepared By, Reviewed By, Approved By,

ISSUED FOR
REVIEW
&
APPROVAL

NAME
JABATAN HES Construction HES Construction Field Engineering /
Superintendent Superintendent Superintendent Superintendent Facility Representative
DATE
PROSEDUR OPERASI STANDAR
(Standard Operating Procedure)

ISSUED BY : Construction Manager PEMASANGAN BRICK WALL DAN PLASTER Rev. 0


DOC NO. : NK-GS-CM-SOP-038
Area / Dept : PHR All Area - OU
DINDING Page 2 of 9

REVISI TABULASI
HAL REVISI KETERANGAN LAMPIRAN KETERANGAN
0 1 2 3 4 5 LAMP. HAL 0 1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
PROSEDUR OPERASI STANDAR
(Standard Operating Procedure)

ISSUED BY : Construction Manager PEMASANGAN BRICK WALL DAN PLASTER Rev. 0


DOC NO. : NK-GS-CM-SOP-038
Area / Dept : PHR All Area - OU
DINDING Page 3 of 9

LEMBAR REVISON
DOKUMEN REF : NK-GS-CM-SOP-038

REV DATE DESCRIPTION REVISED BY


0
PROSEDUR OPERASI STANDAR
(Standard Operating Procedure)

ISSUED BY : Construction Manager PEMASANGAN BRICK WALL DAN PLASTER Rev. 0


DOC NO. : NK-GS-CM-SOP-038
Area / Dept : PHR All Area - OU
DINDING Page 4 of 9

1. Uraian Umum
Pemasangan dinding bata adalah pekerjaan yang bias kita temui saat melakukan konstruksi
bangunan. Peralatan yang digunakan dalam pemasangan batu bata tergolong sederhana karena
tidak memerlukan alat dengan kekuatan listrik. Namun meski menggunakan alat sederhana ada
bahaya yang harus tetap diperhatikan saat melakukan pemasangan dan pengacian dinding.
1.1 Personil yang Terlibat
Personil yang terlibat dalam pekerjaan ini :

No. Jabatan Kompetensi/Sertifikasi


1. PMCoW Training MSW
2. Safety Man Training MSW
3. Pekerja

1.2 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah :
1. Benang
2. Meteran
3. Palu karet
4. paku
5. sekop semen
6. ember kecil
7. Waterpass
8. Kayu/Besil urus Panjang

2. Informasi Penting Kesehatan, Keselamatn dan Lingkungan


2.1 Bahaya-bahaya umum
Potensi bahaya dari pekerjaan ini terhadap pekerja dan fasilitas:
 Jatuh dari ketinggian apabila tinggi pemasangan sudah melebihi 50 cm
 Luka akibat material maupun alat
 Benda / material Pecah
 Kejatuhan/terjepit batu bata
PROSEDUR OPERASI STANDAR
(Standard Operating Procedure)

ISSUED BY : Construction Manager PEMASANGAN BRICK WALL DAN PLASTER Rev. 0


DOC NO. : NK-GS-CM-SOP-038
Area / Dept : PHR All Area - OU
DINDING Page 5 of 9

2.2 Langkah Pencegahan


Lakukan langkah-langkah berukut ini agar pekerjaan dapat dengan selamat
 Ikuti semua langkah kerja yang ada dalam prosedur ini.
 Pastikan Anda dan kru dalam keadaan sehat dan fit dalam melakukan pekerjaan ini.
 Selalu pastikan izin keselamatan kerja yang diperlukan (PTW dan izin khusus lainya)
telah disetujui sebelum pekerjaan dimulai.
 Lakukan on site JSA untuk mengidentifikasi potensi bahaya baru yang mungkin ada di
lokasi kerja.
 Diskusikan secara detail setiap langkah dari SOP ini dan hasil On Site JSA sebelum
pekerjaan dimulai.
 Pastikan tidak ada binatang buas atau berbisa di sekitar area kerja.
 Gunakan peralatan kerja sesuai standar yang berlaku.
 Pastikan alat kerja dan eqipment telah lulus inspeksi..
 Pastikan APD yang dipersyaratkan, digunakan dengan benar.
 Pastikan selalu area kerja selalu bersih dan rapi saat sebelum, selama dan setelah
pekerjaan dilakukan.
 Selalu fokus pada pekerjaan, jangan bercanda.
 Hentikan pekerjaan jika membahayakan keselamatan Anda, seperti cuaca buruk, alat
kerja tidak memadai, dan sebagainya. Gunakan STOP WORK AUTHORITY Anda.

LAKUKAN KERJA SECARA SELAMAT ATAU TIDAK SAMA SEKALI.

2.3 Peralatan Keselamatan


Gunakan alat pelindung diri (APD) yang tertera dibawah ini untuk mengurangi paparan
terhadap potensi bahaya yang mungkin timbul selama melakukan pekerjaan.

Alat Pelindung Diri/Peralatan


No. Deskripsi Kererangan
Keselamatan lainnya
1. Standar  Safety Hat Digunakan selama bekerja
 Safety Shoes
 Safety Glasses
PROSEDUR OPERASI STANDAR
(Standard Operating Procedure)

ISSUED BY : Construction Manager PEMASANGAN BRICK WALL DAN PLASTER Rev. 0


DOC NO. : NK-GS-CM-SOP-038
Area / Dept : PHR All Area - OU
DINDING Page 6 of 9

 Pakaian Kerja Gunakan lengan panjang


 Sarung tangan
2. Khusus  Rompi
 Peluit
 Rubber Safety Boot
 Body Harness

2.4 Izin Kerja (Silang kotak berikut ini jika permit diperlukan)
 Permit To Work (PTW)  Hot Work Permit (On-Plott)
 Isolation Hazardous Energy (IHE) Permit  Excavation Permit
 Confined Space Entry (CSE) Permit  By Passing Approval Form
2.5 Prosedur Tanggap Darurat & Penghentian Darurat
Jika terjadi kondisi darurat selama pekerjaan berlangsung:
 Ikuti prosedur tanggap darurat setempat
 Hubungi nomor telepon darurat # 123 atau 0 800 1 800 123
 Hubungi penyelia atau atasan anda.

3. Uraian Pelaksanaan Pekerjaan


3.1. Persiapan Kerja
1. Pastikan pekerjaan pengpekerjaan pemasangan batu bata telah mendapat permit dari
client.
2. Patikan gambar/drawing untuk pengpekerjaan pemasangan batu bata telah mendapatkan
approval AFC
3. Sebelum melakukan pekerjaan, pastikan lokasi kerja terbebas dari genangan air, apabila
terdapat genangan air terlebih dulu harus dilakukan dewatering / pengurasan air.
4. Chek posisi penempatan dinding yang akan dikerjakan dan chek kondisi pondasi
penempatan dinding apakah sudah kondisi baik.

3.2. Langkah Kerja pemasangan dinding batu bata


PROSEDUR OPERASI STANDAR
(Standard Operating Procedure)

ISSUED BY : Construction Manager PEMASANGAN BRICK WALL DAN PLASTER Rev. 0


DOC NO. : NK-GS-CM-SOP-038
Area / Dept : PHR All Area - OU
DINDING Page 7 of 9

1. Persiapan adukan semen untuk menempelkan dan pembuatan sloof supaya pasangan
batu bata rata dan terlihat rapi.
2. Kondisi pondasi/ sloof harus bersih dan mempunyai alur pengikatan antara sloof ke
pasangan bata. Jika terdapat kotoran atau lumpur pada sloof harus dibersihkan supaya
pengikatan dinding dengan sloof terikat dengan baik. Demikian juga halnya pada kolom
harus dipastikan tersedia angkur untuk pengikatan ke dinding (biasanya angkur
menggunakan besi 10 mm yang ditanamkan ke kolom sewaktu pengecoran dan muncul
dengan panjang antara 15 – 20 cm).
3. Jika kondisi sloof dan kolom sudah baik, kemudian lakukan pembuatan garis benang
pada bagian dinding yang akan dipasangkan. Untuk garis lurus secara horizontal
dilakukan pembuatan benang pada salah satu sisi bagian pinggir bata yang akan
dipasang, dilakukan dengan penarikan benang dari ujung ke ujung dinding. Untuk
ketegakan dibuat garis tegak lurus secara vertical terhadap benang horizontal yang
sudah dibuat, pembuatan garis vertical dapat dibuat pada kolom yang ada ataupun
pembuatan mal bantu dikedua ujung dinding yang akan dipasangkan .
4. Jika benang horizontal pada pemasangan awal sudah terpasang. kemudain mulai
memasang bata pada kedua ujung bagian dinding yang akan dipasangkan , kemudian
dilanjutkan mulai satu demi satu hingga tercapai sambungan dari ujung keujung.
Lakukan pengecekan leveling diatas batu bata yang sudah terpasang dan pastikan
semua pasangan bata semuanya dalam keadan rata. Jika sudah rata maka ini adalah
menjadi panduan untuk memasang ketingakt berikutnya. Harus dipasikan ketebal mortar
harus tetap sama dan demikian juga pengisian mortar antar bata harus sama.
5. Jika saat pemasangan terdapat perbedaan ketinggian bata, maka untuk mendapatkan
kerataan dapat dilakukan dengan memukul ujung bata dengan pelan sampai bata tetap
rata, pemukulan dapat dilakukan dengan kondisi adukan masih dalam keadaan basah.
Jika adukan/ mortar sudah kering maka mortar harus diambil dan diganti dengan
adukan/mortar baru.
6. Jika bata sudah dipasangkan dalam beberapa rangkaian, kadang adukan/mortar ada yang
berlebih atau sampai melelh hingga keluar dari sisi pinggir pasangan, jika itu terjadi
adukan berlebih harus segera di ratakan dengan menggunakan sendok semen supaya
permukaan tetap rata , jangan biarkan sempat mengering karena hal ini sangat
mempengarui kerapian dan kerataan dinding saat pelaksanaan plesteran.
PROSEDUR OPERASI STANDAR
(Standard Operating Procedure)

ISSUED BY : Construction Manager PEMASANGAN BRICK WALL DAN PLASTER Rev. 0


DOC NO. : NK-GS-CM-SOP-038
Area / Dept : PHR All Area - OU
DINDING Page 8 of 9

7. Setelah mendapatkan beberapa tingkatan pasangan bata yang sudah dipasangkan yang
telah terhubung dari ujung keujung bagian didnding ayng dipasangkan, anda kemudian
harus menarik garis horizontal dari ujung keujung pada garis vertical yang dibuat untuk
mendapatkan ketegakan dinding. Pemasangan benang horizontal dapat dilakuakn setiap
50 cm . Pastikan anda tetap memasangkan dalam 1 garis lurus sesuai denga benang
yang dipasangkan sehingga didapatkan ketegakan dinding yang baik dan kondisi
pasangan tetap rapi sampai posisi atas.

3.3. Langkah Kerja Plester Dinding Batu Bata


1. Pastikan bagian dinding tidak memiliki kotoran yang menempel, karena akan dapat
menyebabkan kemampuan semen untuk merekat akan berkurang. Untuk dinding bata
ringan dan beton yang permukaannya rata, buat goresan sedikit kasar untuk membuat
plester tembok dapat merekat dengan baik.
2. Buat panduan untuk ketebalan dan pembatas tembok, agar permukaan dinding
rata.Gunakan paku dan benang yang berulang setiap satu hingga satu setengah meter.
3. Buat bahan plesteran dengan campuran semen dan pasir, komposisi perbandingan yang
sering sekali digunakan adalah 1 : 3 sampai 1:5. Bahan plesteran yang baik dalam
haruslah bebas dari kotoran dan partikel-partikel besar atau menggumpal.Agar bisa
menghindari partikel besar di dalam bahan plesteran, maka pasir yang digunakan harus
diayak hingga halus terlebih dahulu. Pastikan konsistensi dari plesteran juga pas, tidak
encer, dan tidak kering untuk memastikan kerekatannya nanti.
4. Pembuatan kepala plesteran sangat penting dalam tahap awal, karena akan menjadi
sampel atau contoh ketebalan. Pembuatan kepala plesteran dengan ketebalan kurang
lebih 1,5 – 3 cm tersebut dilakukan setelah terlebih dahulu dinding disiram air
secukupnya. Jika Anda menggunakan tangan kiri maka kepala plesteran di kanan, begitu
sebaliknya.
5. Sistem tumpang lapis dilakukan dengan cara menempel dan melempar adonan plester
kemudian Anda akan menambal bagian yang kurang lalu ratakan semua bagian plester
menggunakan mistar kayu yang lurus dengan panduan kepala plester agar hasilnya rata.
PROSEDUR OPERASI STANDAR
(Standard Operating Procedure)

ISSUED BY : Construction Manager PEMASANGAN BRICK WALL DAN PLASTER Rev. 0


DOC NO. : NK-GS-CM-SOP-038
Area / Dept : PHR All Area - OU
DINDING Page 9 of 9

Akan lebih baik melakukan pekerjaan ini disaat matahari tidak terlalu terik, karena
semen akan sangat cepat kering

6. Informasi Pengendalian Document

Description Date

Approval Date

Revisi No. Date Note


1.0

2.0

3.0

Anda mungkin juga menyukai