Anda di halaman 1dari 10

Standard Operation Procedure (SOP)

Doc. No :

FIRE PROTECTION SYSTEM


PENGELASAN DAN
KSO PEMOTONGAN PIPA
Team : Area : Location : Equipment/Fasilitas :

Standard Operation Procedure


(SOP)

PENGELASAN DAN PEMOTONGAN PIPA

 Matikan telepon seluler untuk daerah terbatas

! 

Awas gas, daerah mudah terbakar
Hati-hati bekerja pada area tinggi
 SOP ini akan sangat efectif jika digunakan dengan baik dan benar
serta konsisten. Setiap individu didalam team harus
mendiskusikan prosedur ini secara bersama - sama agar
mempunyai pemahaman dan pengertian yang sama serta saling
mengetahui tugas masing-masing dan standard HSE (K3L2) yang
akan dicapai pada akhir pekerjaan

A. Informasi Umum SOP / General Information


Standard Operation Procedure (SOP)
Doc. No :

FIRE PROTECTION SYSTEM


PENGELASAN DAN
KSO PEMOTONGAN PIPA
Team : Area : Location : Equipment/Fasilitas :

A.1 Ruang Lingkup Kerja / Scope of Work


 Prosedur ini merupakan suatu persyaratan yang harus dipenuhi oleh Kontraktor dalam
pelaksanaan Pengelasan dan Pemotongan Pipa.
A.2 Kode, Standard,Referensi / Reference, Code, Standard

 ASME B 31.4 –Pipe line transportation systems for Liquid Hydrocarbon and other Liquids
 ASME B31.8 – Gas transmission and distribution piping systems
 ASME B 31.3–Process Piping
 ASME Sect. IX –Pressure Vessel Code relates to the qualification standard for welding
and brazing procedures, welders, brazers and welding and brazing operators
 ASME Sect. V –Nondestructive Examination
A.3 Komunikasi Kerja / Work Communication
 Informasikan rencana pekerjaan dan meminta PTW (Permit To Work) kepada Area
Controller / Permit Approval.
 Bawa SOP, checklist dan form pendukung lainnya pada saat akan melakukan
pekerjaan.
 Stop bekerja dan laporkan ke Leader bila terjadi kerusakan pada saat pekerjaan.
 Lakukan Pre-Job meeting sebelum bekerja dan catat hasilnya, pastikan bahwa semua
anggota kerja telah memahami tugas-tugasnya.
A.4 Alat Pelindung Diri (APD) / Personal Protection Equipment (PPE)
 Safety Hat
 Safety Shoes
 Safety Glasses
 Hand Gloves
 Full Body Hardness jika bekerja diketinggian (min 1,8 m/ 6 ft)
A.5 Peralatan Kerja / Tools
 Hand tools
 AVO Meter
 Welding machine
 Bucket Truck atau Scaffolding jika bekerja diketinggian
 Body harness jika bekerja diketinggian
Standard Operation Procedure (SOP)
Doc. No :

FIRE PROTECTION SYSTEM


PENGELASAN DAN
KSO PEMOTONGAN PIPA
Team : Area : Location : Equipment/Fasilitas :

B. Persiapan / Preparation
B.1 Pemeriksaan Awal / Initial Examination
 Pastikan JHA (Job Hazard Analysis) / SOP (Standard Operation Procedure) dan surat
ijin lain yang diperlukan sudah direview sesuai dengan keadaan / kondisi dilapangan
 Pastikan equipment number yang digunakan sesuai.
 Tempatkan tools yang akan dipergunakan pada posisi yang mudah terjangkau dan
tidak menghalangi langkah di mana kegiatan pekerjaan dilakukan
 Tempatkan part pengganti di tempat yang bersih, dan pastikan seluruhnya siap pakai
(dalam kondisi baru dan baik)
 Gunakan full body harness jika bekerja diketinggian
 Pasang yellow line di sekeliling area kerja jika diperlukan
B.2 Mematikan Unit – Isolasi Potensi Bahaya
 Koordinasikan dengan Pengawas Pekerjaan bahwa pekerjaan bisa dimulai dengan
aman
 Tutup block valve pada upstream line pipa
 Tutup block valve pada downstream line pipa
B.3 Log Out Tag Out (LOTO)
 Pasang LOTO pada hand wheel block valve
 Isi form pemasangan LOTO bersama dengan Pengawas Pekerjaan.
C. Pelaksanaan Kerja
1 TUJUAN
Prosedur ini bertujuan menguraikan metode kerja pengelasan dan pemotongan pipa
yang digunakan untuk proyek mekanikal saat proses fabrikasi (Persiaapan pekerjaan
perpipaan) untuk proses pemotongan serta penegelasan pipa.

2 RUANG LINGKUP
Procedure ini meliputi persyaratan dasar untuk pengelasan, perlakuan panas dan
pengujian tidak dapat merusak sistem “pipeline” sesuai dengan standar ASME B 31.4 &
ASME B31.8.
Standard Operation Procedure (SOP)
Doc. No :

FIRE PROTECTION SYSTEM


PENGELASAN DAN
KSO PEMOTONGAN PIPA
Team : Area : Location : Equipment/Fasilitas :

3 UMUM
Semua pengelasan harus memenuhi spesifikasi ini sebagai persyaratan minimum dan
persyaratan spesifikasi proyek untuk pengelasan pipeline/flowline.

4 KUALIFIKASI PROSEDUR PENGELASAN


Prosedur pengelasan untuk sistem pipeline harus sesuai dengan code ASME Sect. IX,
ASME B 31.4 dan ASME B31.3. Persetujuan owner / Pemilik atas spesifikasi prosedur
pengelasan dan kualifikasi prosedur pengelasan ini diperlukan sebelum pelaksanaan
pekerjaan pengelasan untuk Kontraktor, pabrik pembuat atau pemasok. Nomor
prosedur pengelasan (SOP) kontraktor, pabrik pembuat atau pemasok harus
direferensikan pada semua gambar isometrik dan lembaran kontrol yang menunjukkan
lokasi penggunaan. Semua kawat las yang tidak terdaftar di ASME Code Section II part
C harus di kualifikasi secara individu dan harus diajukan ke owner / Pemilik untuk
persetujuan.

5 KUALIFIKASI JURU LAS


1. Juru las dan operator pengelasan minimal harus mempunyai sertifikat atau
“performance record” yang masih berlaku. Kualifikasi harus memenuhi ASME Sect
IX.
2. Kontraktor tidak boleh mempekerjakan juru las atau operator yang tidak memenuhi
kualitas dan memiliki Kualifikasi Juru Las.
3. Kualifikasi juru las dan operator pengelasan bisa dilaksanakan dengan uji mekanik
atau radiografi.Juru las yang bekerja harus mempunyai sertifikat ASME Sect IX.
yang dikeluarkan oleh DirektoratJendral Minyak Dan Gas Bumi yang masih berlaku
(valid).
4. Kualifikasi ulang unjuk kerja juru las atau operator tidak diperlukan selama
kontraktor bisa menunjukkan sertifikat unjuk kerja atau “performance record” dan
bagaimanapun juga juru las harus sanggup mendemonstrasikan kemampuannya
dalam membuat lasan yang baik.
Standard Operation Procedure (SOP)
Doc. No :

FIRE PROTECTION SYSTEM


PENGELASAN DAN
KSO PEMOTONGAN PIPA
Team : Area : Location : Equipment/Fasilitas :

6 PROSES PENGELASAN
Semua lasan harus dibuat dengan satu atau kombinasi proses pengelasan berikut :
 Shield Metal Arc Welding (SMAW)
Kontraktor harus menspesifikan apakah proses pengelasan mengunakan cara manual
semi otomatis atau otomatis.

7 MATERIAL
Eloktrode / Kawat Las
1. Elektrode atau kawat las yang digunakan adalah Kawal dan E-7010. Dan
terbungkus dan logam pengisi harus sesuai dengan WPS terlampir.
2. Elektrode terbungkus yang digunakan harus bersih dari cacat yang berbahaya
seperti pengelupasan fluks penutup, retak, kotor, penurunan kualitas, dan lain-
lain.
3. Elektrode terbungkus yang digunakan harus benar-benar dikeringkan sesuai
dengan rekomendasi pabrik. Bagaimanapun, jika elektrode terbungkus ini
sudah 4 jam di ambil dari pengering, elektrode tersebut harus di panggang.
4. Elektrode terbungkus tidak boleh dipanggang (termos kawat) lebih dari 2 kali.
5. Elektrode terbungkus yang akan digunakan lebih jauh harus di simpan dalam
kotak kedap terhadap kelembaban setelah dikeluarkan dari pengering.
6. Logam pengisi harus bebas dari benda asing seperti kotoran, gemuk, cat dan
lain-lain dari permukaannya.
7. Semua kawat las harus diklasifikasikan sesuai dengan golongan, merek, dan
ukuran, dan disimpan di dalam fasilitas penyimpanan sehingga tidak terjadi
penyerapan uap air, kontaminasi, atau pembangkitan karat dan harus di simpan
secara terpisah atau jika tidak, setiap golongan, merek, dan ukuran harus
ditumpuk secara terpisah dan di beri identifikasi yang jelas.
8. Sebelum digunakan, elektrode harus dimasukkan ke dalam termos / pemanas
minimal 1 jam.
Standard Operation Procedure (SOP)
Doc. No :

FIRE PROTECTION SYSTEM


PENGELASAN DAN
KSO PEMOTONGAN PIPA
Team : Area : Location : Equipment/Fasilitas :

8 PROSEDUR FABRIKASI
9.1 Pemotongan
a. Pemotongan harus dilakukan secara mekanik atau pemotongan dengan nyala
api.
b. Permukaan potongan yang di potong dengan nyala api harus diratakan sampai
halus kira-kira 2mm, atau sampai ke bentuk logam yang baik.
c. Adhesiv, duri-duri, dan lain-lain, karena pemotongan harus di buang secara
keseluruhan.
d. Jika pemotongan dengan pemotong pipa, duri yang terbentuk dipermukaan
bagian dalam harus di buang secara keseluruhan

9.2 Persiapan Sisi


a. Persiapan sisi harus di buat dengan mesin bevel, pemotong gas dan gerinda.
(pada bevel dengan gas, ujung permukaan harus dihaluskan dengan
penggerindaan).
b. Dimensi dan sudut harus di periksa dengan bevel gauge, selama persiapan
sisi.Bentuk sisi harus mengikuti gambar 1.
Standard Operation Procedure (SOP)
Doc. No :

FIRE PROTECTION SYSTEM


PENGELASAN DAN
KSO PEMOTONGAN PIPA
Team : Area : Location : Equipment/Fasilitas :

10º ± 1º

30º ± 5º Radius

37.5º ± 2.5º

1.6 ± 0.8
19.0

Over 22 mm Thickness

1.6 ± 0.8
Up to 22 mm Thickness
Fig.1. Edge Preparation

Max 1.6

Fig.2. Correction of Misalignmaent due to different thickness

c. Semua ketidaklurusan di antara sisi yang di las, tidak boleh melebihi 1.6 mm.
Jika ketidaklurusan melebihi 1.6 mm, ujung pipa harus diratakan atau di
machining secara interval seperti diperlihatkan pada gambar 2 untuk
meminimalkan ketidaklurusan.

9.3 Pengelasan
a. Semua prosedur pengelasan harus dikualifikasi sesuai dengan Welding
Procedure Qualification yang terdapat pada Lampiran 2.
b. Kawat las yang digunakan harus mempunyai merek yang sama atau golongan
yang sama seperti uang dikualifikasikan oleh Procedure Qualification Test. Jika
elektrode dengan merek yang berbeda digunakan, dibutuhkan persetujuan dari
owner / Pemilik sebelumnya.
Ada beberapa langkah – langkah persiapan pengelasan sebagai berikut :
1. Juru Las
a. Kualifikasi
Standard Operation Procedure (SOP)
Doc. No :

FIRE PROTECTION SYSTEM


PENGELASAN DAN
KSO PEMOTONGAN PIPA
Team : Area : Location : Equipment/Fasilitas :

Kualifikasi juru las harus lulus uji kualifikasi performansi


pengelasan.Kontraktor akan membuat daftar kualifikasi dan nama-nama
juru las yang akan dipekerjakan dalam proyek tersebut.
b. Identifikasi Juru Las
Juru las yang berkualifikasi harus mempunyai nomor identifikasi pada
helm mereka atau metode lain yang cocok yang memudahkan
pembedaan selama pengelasan. Nomor juru las harus dituliskan di
dekat seam lasan setelah pengelasan.
2. Persiapan Pelaksanaan Pengelasan
a. Ketika Hujan atau berangin, area kerja harus diberikan proteksi yang
sesuai (pelindung angin, dan sebagainya).
b. Ketika sisi yang di las basah atau tertutup bunga es dan sebagainya,
pengelasan dilaksanakan setelah pengeringan sambungan dengan
pemanas gas.
c. Elektroda pengelasan harus di panggang secara keseluruhan
menggunakan oven sebelum digunakan. Elektoda tersebut juga harus
di simpan di dalam kotak yang sesuai yang bisa di bawa-bawa selama
pelaksanaan pekerjaan.
3. Tindakan pencegahan untuk pekerjaan Pengelasan.
a. Sebelum pengelasan, sisi harus benar-benar bersih dan bebas dari
karat, gemuk, air, dan sebagainya.
b. Perhatian khusus harus di ambil ketika menyambung kabel tanah ke
pelat dasar atau, pipa loncatan busur api harus ditanahkan.
c. Slag harus benar-benar di buang sebelum memberikan lapisan
berikutnya dengan menggunakan sikat kawat, gerinda, pahat atau palu
chipping.
d. Kabel las dan tempatnya harus di periksa setiap hati sebelum
pengelasan untuk menjafa kondisi yang berbahaya harus diperbaiki
dengan benar untuk mencegah hubungan pendek.
e. Pengelasan dilakukan sebisa mungkin pada posisi datar.
f. Jika sambungan flensa, perhatian harus diberikan secara teliti supaya
tidak terjadi kerusakan pada permukaan flensa. Sangat di larang
Standard Operation Procedure (SOP)
Doc. No :

FIRE PROTECTION SYSTEM


PENGELASAN DAN
KSO PEMOTONGAN PIPA
Team : Area : Location : Equipment/Fasilitas :

langsung menghubungkan permukaan flensa ke tanah atau


menyambung kabel dari tanah langsung ke permukaan flensa.
g. Pengelasan harus dilakukan dengan hati-hati dan bebas dari undercut
dan cacat. Kedalaman yang diijinkan dari undercut untuk las melingkar
harus lebih kecil dari 0.8 mm or t/8, dimana t adalah ketebalan dinding
pipa.
h. Penguat eksternal dan tonjolan lasan bagian dalam harus mempunyai
ukuran maksimum 3.0 mm atau 50% dari ketebalan dinidng, yang mana
yang lebih kecil.
i. Terminasi busur dan titik awal tidak boleh tumpang tindih dengan lapisan
sebelumnya. Pada pengelasan banyak lapisan, setiap lapisan harus
benar-benar selesai ketika pengelasan akan di tunfa pengerjaannya.

4. Pengendalian Kawat Las


a. Elektrode terbungkus harus di panggang di dalam oven pengering
sesuai dengan instruksi pabrik. Elektorde harus disimpan pada alat
pengering pada temperatur yang diinstruksikan.
b. Beberapa jenis kawat las terbungkus yang mempunyai temperatur
pengeringan yang berbeda tidak boleh di simpan bersama-sama di
dalam satu alat pengering.
c. Perhatian harus diberikan untuk tidak mencampur merek, golongan atau
sisi elktroda yang berbeda

9.4 INSPEKSI DAN PEMERIKSAAN


a. Sebagai syarat minimum, pemeriksaan lasan harus memenuhi prosedur dan
standar penerimaan yang disyaratkan oleh code/standart yang digunakan/diacu.
Kualifikasi minimum bagi personil NDE harus ASNT-SNT-TC-1A level II atau
ekivalen.
b. Kontraktor akan mambuat request NDT ke owner / Pemilik paling lambat 1x24
jam sebelum NDT dilaksanakan.
.
Standard Operation Procedure (SOP)
Doc. No :

FIRE PROTECTION SYSTEM


PENGELASAN DAN
KSO PEMOTONGAN PIPA
Team : Area : Location : Equipment/Fasilitas :

9.5 PENOLAKAN DAN PERBAIKAN


a. Cacat diluar batas standar ASME Sect V harus di tolak. Kontraktor harus
mengambil tindakan perbaikan sebagaimana diperlukan untuk mendapatkan
penerimaan.
b. Membuang cacat dengan chipping, penggerindaan atau gouging harus dilakukan
sedemikian rupa untuk mencegah pengurangan ketebalan mateial dasar yang
berdekatan. Jika ketebalan material yangt terdekat berkurang, harus
dikembalikanke kondisi awalnya. Pembuangan cacat selesai, harus dilakukan
pemeriksaan dengan metode NDT kembali untuk memastikan repair di setujui.
D. Penyelesaian Kerja
D.1 Pemeriksaan Akhir, Housekeeping dan Pelaporan
1. Kumpulkan dan bersihkan semua peralatan dan komponen yang telah digunakan
untuk bekerja.
2. Bersihkan daerah kerja dari sampah-sampah.
3. Isi form penilaian housekeeping dan daily report progress (laporan harian).
4. Laporkan kepada Pengawas Pekerjaan bahwa pekerjaan sudah selesai/dilanjutkan
keesokan harinya.
5. Lepas semua LOTO yang terpasang
6. Isi form pelepasan LOTO bersama dengan Pengawas Pekerjaan jika sudah selesai.

Anda mungkin juga menyukai