1. A. Imanuddin
2. Fitriani
a. Gharar, yaitu transaksi yang objeknya tidak jelas, tidak dimi- liki,
tidak diketahui keberadaannya, atau tidak dapat diserah- kan pada
saat transaksi dilakukan, kecuali diatur lain dalam syariah
b. Maysir, yaitu transaksi yang bersifat spekulatif (untung-untungan)
yang tidak terkait langsung dengan produktivitas di sektor rill
c. Riba, yaitu pemastian penambahan pendapatan secara tidak sah
(bathil) antara lain dalam transaksi pertukaran barang se- jenis yang
tidak sama kualitas, kuantitas, dan waktu penyerah an (fadhl), atau
dalam transaksi pinjam-meminjam yang mem- persyaratkan
nasabah penerima fasilitas mengembalikan dana yang diterima
melebihi pokok pinjaman karena berjalannya waktu (nasiah).
d. Zhulm, yaitu transaksi yang menimbulkan ketidakadilan bagi pihak
lainnya.
e. Risywah, yaitu tindakan suap dalam bentuk uang, fasilitas, atau
bentuk lainnya yang melanggar hukum sebagai upaya mendapatkan
fasilitas atau kemudahan dalam suatu transaksi.
f. Objek haram, yaitu suatu barang atau jasa yang diharamkan dalam
syariah.
Pada era OJK, terdapat sejumlah regulasi baru yang diterbitkan un-
tuk menyempurnakan regulasi Lembaga Pembiayaan, yaitu: