Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

SUMBER DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Mata kuliah : Metodologi Penelitian

Dosen Pengampu : Dr. Waminton Rajagukguk, M.Pd

DISUSUN OLEH :

Kelompok 7

Nama : 1. Chairani Latifah (4201111017)

2. Friska Amelia (4203111081)

3. Nurul Fauzyah Rambe (4202311001)

4. Putri Hasanah Harahap (4201111016)

Kelas : PSPM 20 B

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan kami kesehatan,
pengetahuan, kekuatan dan kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas MAKALAH
yang berjudul “Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data” ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan tugas ini dengan baik.

Adapun tujuan dari penulisan tugas MAKALAH ini adalah untuk menjelaskan dan
memaparkan materi terkait sumber data dan Teknik pengumpulannya untuk memenuhi salah
satu tugas dari mata kuliah metodologi penelitian. Selain itu, tugas makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan penulis dan pembaca terkait materi sumber data dan Teknik
pengumpulannya dalam penelitian.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen Pengampu mata kuliah Metodologi
Penelitian yaitu Bapak Dr. Waminton Rajagukguk, M.Pd, yang telah memberikan arahan,
bimbingan, serta saran dalam membantu menyelesaikan tugas makalah ini. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang sudah ikut berkontribusi dalam
membantu menyelesaikan tugas ini terkhusus anggota kelompok 2. Selanjutnya ungkapan
terima kasih juga disampaikan kepada Ayahanda dan ibunda yang telah memberikan doa dan
dukungan secara penuh sehingga penulis tetap bersemangat.

Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran sangat diharapkan. Demikian Makalah ini disusun semoga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan bagi pembaca. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Medan, 17 Oktober 2022

Penulis

KELOMPOK 7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….……..i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………..1

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………1


1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………….…………..1
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………...3

2.1 Jenis dan Sumber Data………………………………………………………………3


2.2 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data…………………………………………..5
2.3 Pengembangan dan Pengujian Kualitas Instrumen Penelitian……………………..19

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………….23

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………23
3.2 Saran………………………………………………………………………………..23

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..24
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Suharsimi Arikunto yang dimaksud data penelitian adalah subjek dari mana data dapat
diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan
datanya maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab
pertanyaan-pertanyaan peneliti baik tertulis maupun lisan. Apabila peneliti menggunakan
teknik observasi, sumber datanya bisa berupa benda gerak atau proses sesuatu apabila peneliti
menggunakan dokumentasi maka dokumen atau catatanlah yang menjadi sumber data.

Sementara imam suprayogo mengemukakan bahwa ada beberapa jenis sumber data, terutama
dalam penelitian kualitatif, yaitu meliputi narasumber, peristiwa atau aktifitas, tempat atau
lokal dan dokumen. Jenis-jenis sumber data akan dibahas lebih lanjut pada poin pembahasan.

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistemik dan standar untuk memperoleh data yang
diperlukan. Pengumpulan data merupakan langkah yangamat penting dalam metode ilmiah,
karena data digunakan untuk mengujihipotesa yang telah dirumuskan (kecuali pada penelitian
eksploratif).Pengumpulan data selalu memiliki hubungan dengan masalah penelitian yangingin
dipecahkan. Masalah memberi arah dan mempengaruhi metode pengumpulan data. Banyak
masalah yang dirumuskan tidak dapat dipecahkankarena metode untuk pengumpulan data tidak
memungkinkan atau metode adatidak dapat menghasilkan data yang diinginkan.

Data yang dikumpulkan haruslah cukup valid untuk digunakan. Validitasdata dapat
ditingkatkan jika alat pengukur serta kualitas dari pengambilan datacukup valid. Pengumpulan
data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagaisumber, berbagai cara. Bila dilihat dari
settingnya, data dapat dikumpulkan padasetting alamiah (natural seting), laboratorium untuk
eksperimen, dirumah untuk berbagai responden, seminar, dikusi, dan lain-lain.

Jika dilihat dari sumber data, maka pengumpulan data dapat menggunakansumber primer dan
sumber sekunder. Bila dilihat dari cara atau teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan
wawancara (interview), angket(questionare), pengamatan (observation), atau gabungan
ketiganya. Data yangsudah didapat ini diukur dengan menggunakan skala pengukuran.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka, dapat dianalisis rumusan
masalah sebagai berikut.
a. Bagaimana jenis-jenis dan sumber dari data?
b. Bagaimana Teknik dan instrumen pengumpulan data?
c. Bagaimana pengembangan dan pengujian kualitas instrument penelitian?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut.
a. Untuk mendeskripsikan jenis-jenis dan sumber dari data.
b. Untuk mendeskripsikan Teknik dan instrumen pengumpulan data.
c. Untuk mendeskripsikan pengembangan dan pengujian kualitas instrumen
penelitan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 JENIS DAN SUMBER DATA

1. Jenis Data
Jenis data dilihat dari derajat datanya , terbagi dua , yaitu :
a . Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari
sumber data pertama atau sumber data primer dan sumber data asli dari lokasi
penelitian ataupun dari objek penelitian yang telah ditentukan.Data primer
merupakan data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dengan melakukan
pengumpulan data , menganalisis dan/atau melakukan penghitungan sendiri.
Instrumen yang dapat digunakan untuk memperoleh data primer adalah dengan
penggunaan angket , tes , observasi , wawancara , dan lainnya.

b . Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung atau
berdasarkan sumber yang telah ada sebelumnya .Data sekunder bisa diperoleh melalui
sumber berikut , yaitu laporan , buku , artikel jurnal dan sumber kepustakaan lainnya .

Jenis data penelitian berdasarkan sumbernya dibedakan menjadi sebagai berikut , yaitu:

a. Data kepustakaan atau data literature


Data kepustakaan adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber tertulis atau
bahan-bahan bacaan baik berupa buku (buku teks,kamus,ensiklopedi dan lainnya),
jurnal ,majalah maupun dalam bentuk laporan penelitian ( skripsi , tesis ,dan disertasi)
,baik yang tersimpan di perpustakaan maupun tidak.
Istilah kepustakaan pada hal ini bermakna bahan bacaan dalam bentuk tertulis dan
tidak terlalu merujuk pada perpustakaan atau tempat bahan pustaka .Sebab, tidak mesti
literatur yang menjadi bahan bacaan itu hanya bisa diperoleh di perpustakaan , tetapi di
tempat - tempat lain di luar perpustakaan literatur yang menjadi sumber penelitian juga
dapat diperolels. Data kepustakan biasa digunakan pada jenis peneitian library research
atau penelitian pustaka .

b . Data dokumenter
Data dokumenter merupakan data yang diperoleh melalui berbagai dokumen baik
dalam bentuk tertulis (printed) seperti laporan,catatan harian,catatan kasus,arsip,
surat,otobiografi,dan lain sebagainya; dan juga bisa melalui dokumen rekaman
(recorded ) seperti rekaman kaset , CD , video , film , dan sejenisnya ; dokumen verbal
seperti cerita rakyat , dongeng , dan sejenisnya , maupun berupa dokumen material seperti
artefak , alat alat rumah tangga ,buku buku koleksi pribadi , perhiasan , kendaraan pribadi
, rumah tempat tinggal dan sejenisnya .
c . Data laboratorium
Data laboratorium merupakan data yang diperoleh dari hasil penelitian di
laboratorium . Data ini biasanya merupakan data hasil pengujian yang dilakukan di dalam
laboratorium yang berifat ilmiah dan dilakukan dengan panduan sistematika yang ilmiah
pula .
d . Data lapangan ( empirik )
Data lapangan atau biasa dikenal dengan sebutan data empirik merupakan data yang
diperoleh langsung melalui responden , informan atau narasumber , peristiwa atau
fenomena lapangan yang didapatkan melalui wawancara , kuisioner , ataupun observasi .
e . Data online
Data online merupakan data yang didapatkan melalui penelusuran ( browsing )
internet atau dengan mengakses situs - situs tertentu misalkan untuk memperoleh e - book
atau e - journal dan sebagainya .

Jenis data dilihat dari kemungkinan pengukurannya , yaitu :


a . Data kualitatif
Data kualitatif merupakan data yang merujuk kepada kualitas objek penelitian yang
digunakan yaitu jenis data non angka atau yang tidak mengandung angka meliputi
serangkaian informasi verbal dan nonverbal yang disampaikan informan kepada peneliti
untuk menjelaskan perilaku atau peristiwa yang sedang menjadi fokus perhatian .

b . Data kuantitatif
Data kuantitatif merupakan data dalam bentuk angka yang merupakan satuan ukuran
kuantitatif tertentu dari objek yang teliti . Dalam penelitian kuantitatif dikenal istilah dua
jenis data , yaitu :

1. Data nominal , yaitu data yang mengandung ciri nominal yang dapat dikelompokkan
dan dipisahkan kategori berdasarkan keperluan penelitian .
2. Data kontinum , yaitu data yang memiliki tingkatan atau jenjang Data kontinum dibagi
menjadi tiga , yaitu : Pertama , data ordinal yaitu tingkatan atau jenjangnya tidak
memiliki jarak atau skala tertentu tetapi hanya didasarkan pada urutan ) . Kedua, data
interval (data yang penjenjangannya memiliki jarak skala atau interval yang
sama).Ketiga , data rasio ( data yang dalam penjenjangannya mempergunakan skala
rasio dengan titik nol mutlak sehingga jarak antara satu urutan dengan urutan
berikutnya akan sama persis ) .

2. Sumber Data
Data Penelitian adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk
menyusun suatu informasi.Data merupakan informasi mentah yang selanjutnya dapat diolah
untuk membentuk semua laporan penelitian .Dalam artian yang luas ,data merupakan
sekumpulan informasi yang dapat dihimpun,diolah, dan dianalisis .
Sumber data dalam suatu penelitian merupakan asal atau tempat diperolehnya data
penelitian. Dalam penelitian , sumber data dibagi menjadi dua , yaitu : Pertama , data primer
yang merupakan data yang diperoleh peneliti secara langsung.Kedua, data sekunder
merupakan data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung .

2.2 TEKNIK DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA


Untuk kepentingan penelitian , peneliti harus menentukan teknik pengumpulan data
yang sesuai dan paling tepat dengan kebutuhan penelitian agar data yang diperoleh pada proses
pengumpulan data dipastikan merupakan data yang mendukung penelitian . Sebelum
digunakan ,instrumen penelitian yang akan digunakan harus di uji validitas dan reliabilitasnya
agar data yang didapatkan merupakan data yang valid dan reliabel .
Instrumen penelitian pada kuantitatif yang biasa digunakan adalah tes , angket dan
instrumen lainnya yang telah terstandar .Sedangkan , dalam penelitian kualitatif instrumen
utama adalah peneliti sendiri .Peneliti sebagai instrumen , serasi untuk penelitian serupa karena
mempunyai ciri - ciri sebagai berikut :

1. Peneliti dapat bersikap dengan pela dan bereaksi terhadap seluruh perlakukan dan
stimulus yang diperoleh dari lingkungan ,
2. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat
mengumpulkan aneka ragam data sekaligus .
3. Tiap situasi merupakan keseluruhan .
4. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia ,tidak dapat dipahami semata - mata
dengan pengetahuan.Oleh karena itu,untuk memahaminya perlu sering, merasakannya
,menyelaminya berdasarkan pengetahuan peneliti .
5. Sebagai instrument , peneliti dapat segera menganalisis data yang diperoleh .
6. Peneliti dapat dengan mengumpulkan data secara langsung dan mengambil kesimpulan
dari data yang dikumpulkan dan diperolehnya
7. Oleh karena manusia sebagai instrumen , maka respon yang aneh , yang menyimpang
justru diperhatikan

Konsekuensi mencantumkan teknik pengumpulan data adalah setiap teknik harus ada
datanya. Dalam penelitian diperlukan teknik pengumpulan data untuk memperoleh data
penelitian yang diperlukan .Instumen penelitian berfungsi sebagai alat bantu yang
digunakan untuk mempermusah peneliti dalam mengumpulkan data penelitian .

Menyusun instrumen penelitian sebenarnya dapat disetarakan dengan menyusun alat


atau instrumen evaluasi . Hal ini karena mengevaluasi juga dilakukan dengan memperoleh
data sesuai dengan sesuatu yang diteliti dan kemudian hasilnya akan dianalisis lebih lanjut
sesuai dengan keperluan penelitian .Dalam hal ini ,terdapat dua alat evaluasi yang
selanjutnya dapat dikembangkan menjadi instrumen penelitian , yaitu instrumen tes dan
instrumen non tes . Metode / teknik pengumpulan data merupakan teknik atau cara - cara
yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data,dapat melalui angket , wawancara
, pengamatan , ujian , dokumentasi dan lainnya.Berikut akan dijelaskan beberapa teknik
pengumpulan data sebagai berikut :

1. Wawancara

a.Pengertian
Wawancara merupakan metode atau cara pengumpulan data penelitian dengan
melakukan kegiatan tanya jawab secara lisan antara pewawancara dengan terwawancara
(dikenal juga dengan istilah narasumber) guna memperoleh data atau informasi yang
diperlukan dalam penelitian . Dalam wawancara , kegiatan percakapan dilakukan oleh dua
belah pihak , yaitu pewawancara yang bertugas menanyakan pertanyaan wawancara dan
terwawancara yang bertugas menjawab pertanyaan wawancara.
Tujuan dilakukannya wawancara antara lain untuk:Pertama,mengkonstruksi mengenai
orang , kejadian , organisasi , perasaan , motivasi , tuntutan , kepedulian dan lain kebulatan
Kedua ,mengkonstruksi segala sesuatu yang dialami pada masa lalu. Ketiga ,
memproyeksikan segala sesuatu pada poin kedua dengan harapan akan dialamai kembali di
masa mendatang. Keempat , memverifikasi , mengubah dan memperluas informasi yang
diperoleh dari orang lain Kelima,memverifikasi konstruksi yang dikembangkan oleh
peneliti sebagai bentuk pengecekkan kembali terhadap anggota .

b . Macam - macam Wawancara


Ada dua macam wawancara , yaitu : wawancara terpimpin dan wawancara tak
terpimpin.Wawancara terpimpin merupakan wawancara yang dilakukan dengan
menggunakan pedoman wawancara , sehingga pertanyaan pertanyaannya terarah, tidak
menyimpang dari pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya . Sedangkan , wawancara
tak terpimpin merupakan wawancara yang tidak terarah atau dilakukan secara sambil lalu
atau spontan . Wawancara bebas terpimpin merupakan wawancara yang dilakukan dengan
menggabungkan antara wawancara terpimpin dengan wawancara tak terpimpin , Walaupun
wawancara dilakukan secara bebas , namun masih dikendalikan pertanyaan yang telah
disiapkan sebelumnya , wawancara tidak kaku , tetapi luwes dan fleksibel , sehingga tidak
terlalu jauh menyimpang dari data yang diinginkan . peneliti .

Macam - macam wawancara dibagi menurut aspekaspeknya , adalah sebagai berikut :


a.Menurut fungsinya , wawancara dibagi menjadi wawancara diagnosis , wawancara
terapeutik dan wawancara penelitian ;
b.Menurut jumlah . responden , dibagi ke dalam wawancara individu dan kelompok
c.Menurul lamanya interview dibagi ke dalam interview singkat dan panjang ;
d. Menurut peranan pewawancara dan responden , dibagi kedalam Pertama , wawancara
terbuka , tak berstruktur , bebas , non - direktif atau client - centered dan . Kedua , tertutup
, berstruktur .

c . Langkah - langkah Wawancara


Langkah - langkah dalam penggunaan wawancara , adalah :

1) Menetapkan bahwa wawancara akan ditujukan kepada siapa .


2) Menyiapkan pokok - pokok masalah yang akan menjadi bahan perabicaraan atau
pertanyaan untuk mengungkap data yang dibutuhkan .
3) Mengawali atau membuka alur wawancara
4) Melangsungkan alur wawancara
5) Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya
6) Menuliskan dengan sistematis hasil wawancra yang diperoleh .
7) Mengidentifikasi dan menganalisis data hasil wawancara yang dihasilkan pada kegiatan
pengumpulan data penelitian

Secara garis besar langkah - langkah wawancara menurut Ulber Silalahi , adalah :

1) Tentukan subjek yang akan diwawancara dan carn wawancara yang akan di digunakan
2) Perkenalkan diri dengan responden untuk menyampaikan maksud . wawancara dan
menentukan tempat dan jadwal wawancara
3) Lakukan uji coba wawancara terhadap sampel kecil dari keseluruhan sampel yang telah
ditentukan
4) Jika terdapat pertanyaan yang membingungkan responden , maka adakan perbaikan .
5) Lakukan wawancara dan ajukan pertanyaan .
6) Bangun komunikasi yang efektif selama wawancara berlangsung
7) Melakukan konfirmasi jawaban untuk memperoleh informasi yang lebih banyak .

d . Saran dan Syarat Untuk Wawancara

Sehubungan dengan akan dilakukan wawancara kepada responden , maka disarankan


beberapa hal sebagai berikut :

1) Untuk memperoleh informan pada wawancara awal , peneliti sebaiknya


memperhatikan individu dari lapisan masyarakat atas dan bawah .
2) Ketika menyeleksi sejumlah responden untuk diwawancara , sabaiknya peneliti
memperhatikan metode sampling yang berkaitan erat dengan tujuan penelitian .
3) Untuk mengatur waktu wawancara dengan narasumber , sebaiknya perhatikan
waktunya . Usahakan wawancara dilakukan saat waktu senggang yang tidak
mengganggu kegiatan atau jadwal sehari - hari .
4) Dalam proses wawancara , sebaiknya peneliti menampilkan posisi sebagai orang yang
benar benar ingin tahu informasi dari informan , dengan menganggap informan sebagai
orang yang ahli dalam masalah yang diwawancarai dengan tetap menjaga agar jangan
sampai diketahui atau seolaholah pangetahuan peneliti tentang masalah yang sedang
diwawancarai sama sekali tidak mengetahui atau tidak memahami
5) Dalam wawancara , peneliti harus memperhatikan dengan penuh perhatian segala
informasi yang disampaikan informan , walaupun ada informasi yang tidak disukai
atau tidak diperlukan peneliti .Hindari memaksa informan untuk menjawab pertanyaan
dengan cepat - cepat terhadap informasi yang sebenarnya dibutuhkan peneliti
Untuk memperoleh data yang akurat dan terpercaya , seorang peneliti perlu memperhatikan
syarat - syarat wawancara sebagai berikut :

1) Peneliti sebaiknya menghindari menggunakan kata - kata yang menimbulkan multi


tafsir atau mengandung lebih dari satu makna
2) Sebaiknya peneliti menghindari pertanyaanpertanyaan yang panjang yang sebenarnya
mengandung banyak pertanyaan khusus . Sebaiknya untuk pertanyaan yang panjang
dipecah - pecah ke dalam bagian - bagian dan ditanya secara bertahap .
3) Sebaiknya mengajukan pertanyaan - pertanyaan pengalaman konkrit kepada responden
4) Sebaiknya semua alternatif yang dapat diberikan oleh responden atas pertanyaan
disebutkan atau sebaliknya jangan menyebut suatu alternatif sama sekali .
5) Sebaiknya peneliti merumuskan pertanyaan yang netral atau menghaluskan pertanyaan
, dengan menghindarkan pertanyaan yang mengakibatkan responden malu , canggung
atau kagok
6) Apabila responden diminta menilai orang ketiga , sebaiknya menanyakan sifat positif
maupun negatif orang ketiga tersebut .
7) Ajukan setiap pertanyaan dalam kalimat pendek dan tegas , dengan intonasi yang
terpelihara . Apabila dirasa oleh informan belum jelas , maka pertanyaan dapat
dijelaskan lagi
8) Pertanyaan sebaiknya dirumuskan secara netral , hindari rumusan pertanyaan untuk
mendapatkan jawaban tertentu .
9) Apabila terdapat pertanyaan yang memang memerlukan keseragaman , dapat
dibacakan seperti membaca teks secara wajar .
10) Segera dicatat apabila pertanyaan sudah dijawab . Apabila terdapat jawaban yang salah
dan atau menggelikan , peneliti tidak perlu terheran - heran , terkejut apalagi tertawa .
Peneliti dapat memberi komentar seperlunya untuk menciptakan suasana wawancara
yang kondusif
11) Setelah pertanyaan diajukan , maka berilah kesempatan kepada informan untuk
menjawab sendiri dan jangan berusaha mempengaruhinya . Biasakan . mendengar dan
memikirkan pembicaraan informan dari segi informan sendiri . Pertolongan dapat
diberikan pada bagian yang sangat mendesak .. Pada saat peneliti memperhatikan
jawaban informan , jangan lupa perhatikan juga soal - soal lain yang mungkin dapat
memberikan keterangan lebih jelas .

e . Keuntungan Menggunakan Teknik Wawancara


Pemilihan wawancara untuk pengumpulan data memiliki keuntungan sebagai berikut :

1) Wawancara dapat memberikan peneliti informasi penting yang dibutuhkan guna


mencapai tujuan penelitian dan mengji hipotesis sampai menyelesaikan penelitian
2) Melalui wawancara peneliti dengan cepat dapat memperoleh informasi yang
dibutuhkan .
3) Melalui wawancara dapat dipastikan bahwa yang memberikan jawaban terhadap
pertanyaan adalah responden stau informan . Sedangkan pertanyaan angket tidak
dapat dipastikan siapa yang menjawab pertanyaan .
4) Melalui wawancara peneliti dapat berusaha agar pertanyaan benar - benar dapat
dipahami oleh informan , hal yang sama tidak dapat dilakukan untuk pertanyaan
angket .
5) Melalui wawancara pertanyaan dapat dilakukan secara fleksibilitas .
6) Pewawancara yang sensitif dapat menilai validitas jawahan berdasarkan gerak -
gerik dan raut muka responden .
7) Melalui wawancara , informasi yang diperoleh akan lebih dipercaya kebenarannya
karena apabila salah memahami dapat segera diperbaiki selama wawancara
dilakukan Apabila diperlukan , peneliti masih dapat melakukan wawancara di
waktu yang lain .

E. Kelemahan Teknik Wawancara


Pemilihan wawancara untuk pengumpulan data selain memiliki keuntungan , juga
mempunyai kelemahan , sebagai berikut :

1) Informasi yang dijelaskan melalui ucapan lisan seseorang tentang kelakuannya


belum tentu sesuai dengan kenyataan perilaku yang sebenarnya .
2) Pewawancara sendiri tidak konstan keadaannya dalam menghadapi berbagai
macam orang secara berturut - turut .
3) Apabila wawancara dilakukan oleh orang yang ditugaskan oleh peneliti , maka akan
terjadi perbedaan antara pribadi dan keterampilan para petugas i tersebut yang akan
mempengaruhi data yang mereka kumpulkan .
4) Apabila hasil wawancara tersimpan dalam tape recorde , maka pengolahannya
menjadi bentuk tulisan akan memakan waktu yang lama
5) Apabila menugaskan sejumlah pewawancara , maka peneliti perlu memilih ,
melatih , dan mengawasi staf lapangan .
1. Observasi
a. Pengertian
Observasi adalah kegiatan pengamatan dengan cara melihal , mengamati dan /
atau mencatat seluruh fakta - fakta lapangan yang terjadi guna mengumpulkan data
yang diperlukan . Observasi merupakan dasar ilmu karena para ilmuan awalnya
memperoch ilmu pengetahuan dengan mengamati fakta fakta atau kenyataan yanng
akan sampai akhirnya memperoleh ilmu pengetahuan dengan melalukan kegiatan
observasi .
b. Macam - macam Observasi
Observasi dibagi menjadi beberapa bentuk sebagai berikut :Pertama . observasi
partisipasi yaitu observasi atau pengamatan yang dilakukan secara langsung oleh
peneliti .Kedua , observasi non partisipasi yaitu observasi atau pengamatan yang
dilakukan oleh peneliti namun peneliti idak melibatkan diri secara langsung dalam
kegiatan observasi . Ketiga , observasi sistematis ialah apabila observer telah
menyiapkan kerangka atau daftar tentang hal - hal yang akan diobservasi ( check list )
Keempat, observasi eksperimen merupakan observasi atau pengamatan yang dilakukan
terhadap sesuatu yang telah disediakan dan / atau dipersiapkan sebelum penelitian , lalu
diujicoba pada saat penelitian dilakukan .
c. Manfaat Observasi
Observasi sebagai salah satu teknik dalam pengumpulan data penelitian ,
memberikan manfaat bagi penelitian Sehubungan dengan itu , manfaat . observasi
menurut Patton , seperti dikutip Sugiyono , adalah sebagai berikut :
1) Dengan observasi akan diperoleh pengalaman langsung , yang memungkinkan
peneliti menggunakan pendekatan induktif . Dengan pendekatan induktif ,
membuka peluang untuk melakukan penemuan atau discovery .

2) Dengan observasi , peneliti dapat melihat hal - hal yang tidak diamati oleh orang
lain , khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu , karena sesuatu yang
dianggap biasa , yang tidak terungkap melalui wawancara .
3) Dengan observasi , peneliti dapat menemukan halhal yang tidak terungkap oleh
responden melalui wawancara , karena menyangkut masalah yang sensitif atau hal
- hal yang dirahasiakan , karena dianggap akan merugikan lembaga .
4) Dengan observasi , peneliti selain mengumpulkan data , melainkan juga
memperoleh kesan - kesan pribadi dan merasakan situasi sosial yang sedang diteliti
.
d. Langkah - langkah Penggunaan Teknik Observasi
1) Apakah penggunaan teknik observasi merupakan teknik yang sudah tepat untuk
mencapai tujuan umum dan tujuan khusus penelitian ? Dengan kata lain apakah ada
teknik lain yang lebih efektif untuk memperoleh data penelitian dengan
mempertimbangkan kemampuan peneliti menggunakan teknik tersebut , jenis data
yang akan dikumpulkan , dan situasi yang mempengaruhi proses pengumpulan data
dengan teknik tersebut .
2) Apabila penggunaan teknik observasi sudah dapat dianggap sebagai cara yang tepat
untuk mengumpulkan data penelitian , maka peneliti mulai memerinci jenis data ,
sifat data , jumlah data yang dibutuhkan melalui teknik observasi dan , tempat
melakukan observasi dan lainnya terkait penggunaan teknik observasi tersebut .
3) Apabila telah dapat dipastikan jenis , sifat , jumlah dan tempat pengumpulan data ,
maka kemudian peneliti harus memikirkan pula bagaimana cara mencatat dan
menyusun data yang akan dikumpulkan itu .
4) Apabila dalam mencatat dan menyusun data diperlukan alat - alat bantu , seperti
buku catatan , bolpoin atau camera , maka peneliti sudah harus menyiapkannya
dengan memadai jauh sebelum kelapangan mengumpulkan data .
5) Apabila semuanya telah disiapkan dengan baik , maka akhirnya peneliti dapat
memulai mengumpulkan data dilapangan pada tempat yang sudah ditetapkan .

2. Angket
a . Pengertian
Angket adalah suatu bentuk daftar pertanyaan yang telah disiapkan oleh peneliti
untuk diajukan kepada responden . Isi daftar pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan
pertanyaan yang jawabannya diperlukan untuk memecahkan problematika atau
permasalahan penelitian . Angket dibedakan menjadi angket terbuka dan angket
tertutup .
1) Angket terbuka
Angket terbuka adalah daftar pertanyaan yang jawabannya belum tersedia atau
diberi kesempatan kepada responden untuk menjawab sesuai dengan keadaan dan
kemampuannya . Jadi jawaban berbentuk narasi responden .Kekuatan angket
terbuka adalah :Pertama , angket terbuka berguna apabila peneliti kurang mengenal
sampel.Kedua , angket terbuka memberikan kebebasan dan keleluasaan kepada
responden untuk mencurahkan pikirannya dalam menjawab pertanyaan yang
dicantumkan pada angket penelitian .Adapun kekurangan angket terbuka adalah
:Pertama,kelemahan utama . angket terbuka ialah kesulitan pengolahannya , karena
jawaban sukar diberi kode atau diklasifikasi Kategorisasi yang salah tentu akan
memberi kesimpulan yang tidak benar .Kedua , untuk mengisi angket terbuka
memerlukan waktu yang lama.Oleh karena itu , kemungkinan angket jenis ini
banyak yang tidak dikembalikan kepada peneliti . Selain itu tidak semua orang
mampu menyatakan pikirannya secara tertulis . Ketiga , nilai jawaban angket
terbuka mungkin tidak sama , karena perbedaan kemampuan menyatakan pikiran
secara tertulis yang berkaitan dengan tarap pendidikan dan perbedaan kedudukan
sosial ekonomi responden .
2) Angket tertutup
Angket tertutup adalah jenis angket yang pertanyaannya telah disediakan
pilihan jawaban . Responden hanya memilih salah satu dari pilihan jawaban dari
pertanyaan yang tersedia , tanpa diberi kesempatan menjawab dengan jawaban
lain.Keunggulan dari penggunaan angket tertutup adalah sebagai berikut : Pertama
, hasil data yang diperoleh menjadi . lebih mudah diolah dan dianalisis secara
manual ataupun dengan bantuan software statistika yang ada . Kedua , responden
lebih mudah dalam mengisi dan tidak memerlukan waktu yanng lama untuk
mengisi angket tertutup .Ketiga , waktu yang digunakan untuk mengisi angket tidak
terlalu lama
Keempat , harapan akan lebih besar untuk diisinya angket dan dikembalikan kepada
peneliti.Kelemahan dari angket tertutup adalah sebagai berikut : Pertama , pilihan
jawaban responden menjadi terbatas pada beberapa opsi alternatif jawaban pada angket
.Kedua , besar kemungkinan responden akan menjawab tanpa memperhatikan
pernyataan ( asal - asalan ) . Angket pengukur sikap biasanya memuat sejumlah item
yang menunjukkan konsistensi jawaban , sehingga jawaban yang tidak konsisten
mengandung ketidak benaran .
b. Cara Penggunaan Angket

Angket yang telah disusun sedemikian rupa perlu dipahami cara penggunaannya,
agar menghasilkan data yang lengkap dan baik. Oleh karena itu, cara penggunaan angket
adalah: Pertama, angket diisi sendiri oleh responden. Kedua, wawancara yang dilakukan
melalui alat bantu, misalnya, telepon. Ketiga, angket dapat juga dikirim kepada
responden untuk diisi, untuk kemudian dikembalikan kepada peneliti. Keempat, angket
dapat juga dipakai secara langsung dalam wawancara lisan bertatap muka. Angket ini
berfungsi sebagai pedoman wawancara.

1) Bentuk-Bentuk Pertanyaan
Angket Pertanyaan untuk angket penelitian dapat dalam berbagai bentuk sesuai
dengan jenis data yang akan dicari dan keperluan lainnya dari peneliti. Bentuk angket
dimaksud adalah sebagai berikut:
a) Bentuk daftar Cek. Pertanyaan diurai dalam bentuk daftar dan tugas responden
hanya membubuhi tanda-tanda cek sesuai dengan petunjuk pengisian.
b) Bentuk Benar-Salah. Peneliti menyediakan jawaban benar-salah yang harus
dijawab oleh informan dengan cara memilih salah satu dari dua atau tiga
jawaban yang tersedia.
c) Bentuk Skala. Pertanyaan dirumuskan dalam sebuah daftar kemudian diberi
lajur-lajur jawaban yang tingkat kebenarannya ditetapkan oleh skala menyertai
pertanyaan itu.
d) Bentuk Pilihan Ganda. Pada pertanyaan yang diajukan kemudian diberikan
beberapa pilihan kemungkinan jawaban, dan responden diminta untuk
memilih jawaban paling tepat.
e) Bentuk Pengisian. Pertanyaan ditulis dalam kalimat pernyataan atau
perumusan dan satu atau beberapa kata dihilangkan.
f) Bentuk Penggenapan. Pertanyaan dalam kalimat pernyataan atau perumusan
tidak diselesaikan dan respon diminta untuk menggenapi kalimat itu dengan
pendapat sendiri.
g) Bentuk Terbuka. Pertanyaan dirumuskan secara lengkap , tetapi disediakan
ruang untuk responden menjawab dengan sesuka hatinya.
h) Bentuk Situasi. Dengan mempelajari situasi tersebut responden diminta
memberikan respon dalam bentuk analisis, interpretasi atau keputusan
terhadap situasi tersebut.

2) beberapa Petunjuk Pembuatan Pertanyaan


a) menggunakan kata-kata sederhana, sehingga dimengerti oleh semua
responden. Hindari istilah-istilah yang bagus, tetapi sulit dipahami oleh
responden.
b) Usahakan supaya pertanyaan bersifat khusus dan jelas.
c) Dalam menyusun pertanyaan, hindari penggunaan kata memiliki arti ganda
d) Hindari pertanyaan yag mengandung sugesti

3) Pertanyaan harus berlaku bagi semua responden


Ketika mengembangkan pertanyaan penelitian, peneliti perlu
memperhatikan konsiderasi, sebagai berikut:
a) Jelas, sehingga dapat dimengerti oleh Anda dan orang lain
b) Dapat diteliti, harus kapabel berkembang dalam satu rancangan penelitian,
sehingga dapat dikumpulkan dalam hubungan dengan pertanyaan penelitian
c) Berhubungan dengan teori yang digunakan dalam penelitian
d) Berhubungan dengan yang lain, pertanyaan-pertanyaan yang tidak bertalian
tidak mungkin dapat diterima
e) Memiliki potensi untuk membuat satu kontribusi untuk pengetahuan : perlu
paling sedikit prospek untuk mampu membuat kontribusi bagaimanapun
kecilnya untuk topik
f) Spesifik, memiliki presisi dan tidak mendua, rumusan masalah harus
mencakup analisis unsur-unsur yang paling sederhana , ruang lingkup dan
batasan-batasannya, dan spsifikasi terperinci dari arti semua kata yang berarti
dalam penelitian.

Selanjutnya beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam susunan pertanyaan


sebagai berikut:
a) Dahulukan pertanyaan yang mudah sehingga repsonden merasa senang pada
saat menjawab
b) Mulailah dengan pertanyaan yang menarik perhatian, hindari mengawali
pertanyaan dengan pertanyaan tentang usia dan jenis kelamin
c) Pertanyaan yang sulit hendaklah didahului dengan pertanyaan yang mudah
untuk membantu agar responden dapat menjawabnya.
d) Perlu dipertimbangkan apakah diperlukan dua atau lebih pertanyaan untuk
sasaran tertentu
e) Dalam pertanyaan terbuka, sering perlu dipertanyakan hal baik buruknya
f) Pertanyaan yang bersifat pribadi ditempatkan pada bagian akhir pertanyaan
g) Pertanyaan yang digunakan hendaknya meminta jawaban yang jelas kepada
responden dengan meletakkan instruksi tambahan
h) Menghindari penggunaan kata yang bermakna ganda yang dapat mempersulit
responden dalam memahaminya
i) Jangan masukkan pertanyaan yang dapat diramalkan jawabannya oleh semua
dengan “ya atau tidak”.

c. Petunjuk Penyebaran Angket


Untuk memperoleh pengembalian angket sebanyak-banyaknya, maka peneliti perlu
melakukan sejumlah usaha, berikut ini:
1) Mencari sponsor yang setinggi-tingginya, dan mempunyai pengaruh dalam
masyarakat, akan meningkatkan jumlah angket yang dikembalikan responden
2) Pernyataan angket yang tidak terlalu panjang juga mempengaruhi keinginan
responden untuk mengisi angket
3) Pengaruh dari sifat pertanyaan. Angket yang meminta informasi tentang fakta objektif
akan lebih dikembalikan daripada angket yang meminta menyangkut masalah
subjektif atau pribadi
4) Pemberian ucapan terima kasih dari penyedian kebutuhan pengisian angket kepada
responden (misalnya : penyediaan pulpen untuk responden) akan meningkatkan
pengembalian angket oleh responden
5) Pengisian dan pengembalian angket dapat diduga kaan dipengaruhi oleh tampilan
wajah angket
6) Kemampuan membaca, menulis dan pengetahuan responden tentang masalah yang
diteliti, tarap pendidikan, dan minat terhadap topik penelitian akan mempengaruhi
proporsi pengembalian angket
7) Penjagaan kerahasiaan seperti identitas responden yang aman akan meningkatkan
jumlah pengembalian angket oleh responden

4. Dokumentasi
a. Pengertian Dokumen
Dokumen merupakan seluruh berkas yang berbentuk tulisan maupun rekaman
baik berbentuk audio ataupun video. Teknik dokumentasi merupakan cara yang
digunakan untuk mengumpulkan data penelitian melalui penafsiran atau pendalaman
sumber tertulis seperti buku, artikel jurnal, laporan, notulensi rapat, catatan harian dan
hal lainnya yang menghimpun data atau informasi yang diperlukan peneliti dan
berkaitan dengan penelitian.

b. Keuntungan Penggunaan Dokumen


Penggunaan bahan dokumen akan memberikan beberapa keuntungan bagi
penelitian, yaitu:
1) Membentuk dan memperbaiki kerangka konsep penelitian
2) Menyarankan hipotesis baru
3) Mengetes dan mengilustrasi teori dengan data dari dokumen
4) Mencari pengertian historis tentang fenomena unik dengan data dokumen
5) Membuat jembatan antara ilmu pengetahuan dan common sence
6) Mengawasi gejalan dan lapangan kedokteran
7) Menyempurnakan sistem teoritis serta metodologis penelitian

Alasan penggunaan dokumen dan record dalam penelitian yang dapat


dipertanggungjawabkan adalah:
1) Dokumen dan record adalah sumber yang stabil dan mendukung
2) Berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian
3) Berguna dan sesuai dengan penelitian penelitian kualitatif, karena sifatnya
yang alamiah, sesuai dengan konteks, lahir dan berda dalam konteks
4) Recorder relatif murah dan mudah diperoleh, tetapi dokumen harus dicari
dan ditemukan
5) Dokumen dan rekaman tidak bersifat rektis sehingga lebih mudah
ditemukan teknik kajian isinya.
c. Jenis Dokumen
Dokumen yang digunakan sebagai sumber data penelitian dianjurkan
merupakan dokumen pribadi. Dokumen pribadi adalah catatan tau tulisan peneliti
(dalah hal penelitian) yang berisi seluruh tindakan , pengalaman, fenomena, peristiwa
dalam hal temuan dan pengalaman lainnya yang didapatkan selama penelitian.
Adapun jenis instrumen pengumpulan data adalah:
1) Kuisioner
Kuisioner adalah daftar yang berisi pertanyaan yang akan diajukan kepada
responden untuk memperoleh jawaban guna memeperoleh data yang
diperlukan dalam penelitian

2) Pedoman wawancara
Pedoman wawancara berisikan kumpulan atau himpunan pertanyaan
wawancara yang telah dirancang oleh peneliti dan akan ditanyakan kepada
narasumber penelitian untuk memperoleh data penelitian yang diinginkan.

3) Ceklist
Ceklist adalah daftar yang berisi hal-hal yang akan dicari atau diperlohe dari
kegiatan pengamatan terhadap penomena

4) Pedoman dokumentasi
Suatu daftar yang berisi hal-hal yang akan dianalisis melalui dokumen yang
ditelaah.

Beberapa hal yang mempengaruhi pemilihan metode dan instrumen


pengumpulan data adalah:
a) Tujuan penelitian. Untuk menentukan metode dan instrumen penelitian
sangat ditentukan oleh apa yang menjadi tujuan penelitian menentukan
jenis variabel yang akan diteliti
b) Sampel penelitian. Jumlah sampel yang besar tentu tidang
memungkinkan peneliti menggunakan metode wawancara atau
observasi
c) Lokasi penelitian. Apabila lokasi penelitian mencakup wailayah yang
luas, akan lebih efektif menggunakan metode angket
d) Pelaksana penelitian. Apabila penelitian melibatkan banyak orang,
sedangkan responden sedikit, maka metode wawancara atau observasi
sangat tepat digunakan
e) Biaya dan ketersediaan waktu. Penggunaan observasi akan
menghasilkan data penelitian data lebih baik, tetapi karena
keterbatasan waktu dan biaya, maka penggunaan angket menjadi
pilihan yang tidak bisa dihindarkan
f) Keperluan data penelitian

2.3 PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN KUALITAS INSTRUMEN


PENELITIAN
1. Pengembangan Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian disusun berdasarkan pada kajian teori yang dilakukan terhadap
variabel-variabel penelitian. Teori yang digunakan haruslah jelas kokoh sehingga akan
ditemukan indikator yang dapat dipakai untuk mengukur masing-masing variabel-variabel
tersebut. Penyusunan instrumen penelitian sangat erat kaitannya dengan teori yang
digunakan. Hubungan tersebut sapat digambarkan sebagai berikut:

Untuk menyusun instrumen penelitian yang berkualitas dan sesuai dengan penelitian
yang dilaksanakan peneliti, ada beberapa langkah yang perlu diikuti, yaitu sebagai berikut:
1. Menggali dan mengkaji teori terkait variabel penelitian sampai menemukan indikator
yang dapat digunakan untuk mengukur variabel
2. Menentukan jenis instrumen penelitian yang tepat dan sesuai dengan indikator yang
dapat mengukur variabel penelitian
3. Menyusun kisi-kisi untuk instrumen penelitian yang telah ditentukan
4. Menyusun butir pertanyaan atau pernyataan (sesuai instrumen) yang tepat untuk kisi-
kisi instrumen yang disusun sebelumnya
5. Menguji instrumen penelitian untuk mengukur ketepatan dan kemudahan penulisan
kalimat
6. Memvalidasi instrumen penelitian kepada bebrapa ahli untuk mengetahui validitas
instrumen, meliputi ahli materi, ahli pengukuran dan ahli bahasa
7. Menguji coba instrumen penelitian kepada kelompok yang memiliki karakteristik dan
kualifikasi yang sama dengan responden penelitian yang sebenarnya
8. Menguji validitas dan realibitas instrumen untuk mengetahui kualitas instrumen
tersebut.

Langkah-langkah di atas dapat disajikan dalam diagram sebagai berikut:


2. Pengujian Instrumen Penelitian

Validitas instrumen penelitian berkaitan dengan kebenaran dan kesesuaian antara


teori dan isis instrumen penelitian. Sedangkan reliabilitas berkaitan dengan kekonsistenan
dan ketahanan instrumen apabila digunakan secara berulang dibawah kondisi yang hampir
sama dengan kondisi penelitian maka ahasil/respon yang diperoleh dengan instrumen tersebut
akan tetap atau sama. Instrumen yang hasilnya memenuhi syarat dan pengujian validitas
instrumen disebut instrumen yang valid dan instrumen yang hasilnya memenuhi syarat
pengujian reliabilitas disebut instrumen yang reliabel. Jika instrumen tidak memenuhi kriteria
valid dan reliabel, maka instrumen tersebut dapat dikatakan tidak layak digunakan untuk
keperluan penelitian.

a. Validitas
Validitas merupakan istilah yang digunakan untukmemberi arti kebenaran dan
kesesuaian antara teori dan seperangkat instrumen yang mampu mengukur variabel
penelitian. Instrumen pengumpulan data penelitian diharapkan memiliki minimal dua
dari empat tipe pengukuran validitas, yaitu sebagai barikut:
• Face Validity atau validitas tampang merupakan validitas yang dpaat dicapai
melalui penampilan fisik atau luaran instrumen penelitian yang meliputi hasil
cetak instrumen , tata letak instrumen, penggunaan kalimat, dan desain
instrumen penelitian
• Content Validity atau validitas isi merupakam validitas yangd apat dicapai
oleh intrumen setalah memenuhi validitas tampang
• Contruct Validity atau validitas konstruk merupakan validitas yang digunakan
untuk seperangkat instrumen yang memiliki indikator ganda
• Criterion Validity atau validitas kriteria merupakan validitas yang digunakan
untuk membandingkan hasil pengukuran dari instrumen yang baru disusun
dengan instrumen standart atau kriteria yang telah disusun dan ditetapkan
sebelumnya
• Validitas penilaian kinerja yang dilakukandengan menguji validitas interrater
atau validitas interobserver.

b. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan kekonsistenan, keterkaitan atau ajeg hasil pengukuran
yang sama dengan instrumen yang sama. Konsep dasar realibilitas adalah sebagai
berikut:
• Stabilitas
Stabilitas pada realibilatas instrumen pengumpulan data penelitian adalah
stabilitas terhadap waktu
• Representatif
Representatif dapat diuji dengan memberikan instrumen kepada kelompok
subjek yang berbeda dengan kriteria dan dibawah kondisi yang berbeda
• Ekuivalen
Ekuivalen pada realibilitas instrumen penelitian adalah ada dua benda yang
diabndingkan. Realibilitas ekuivalen diterapkan ketika peneliti menggunakan
indikator ganda dalam mengukur variabel penelitian yang diteliti
• Realibilitas Penilaian Kerja
• Penilaian kerja biasanya dilakukan pada intrumen tertentu pada jenis
penelitian dengan metode tertentu.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sumber data merupakan tempat mendapatkan data, yang terdiri darisumber data primer
dan data skunder. Metode atau teknik pengumpulan dataadalah cara yang dilakukan seorang
peneliti untuk mendapatkan data yangdiperlukan, teknik pengumpulan data dapat dilakukan
dengan carawawancara, membagikan angket, survey dan pemeriksaan langsung padasasaran.

Data yang sudah didapatkan melalui wawancara, pembagian angket,survey dan


pemeriksaan disusun untuk menempatkan jawaban yang sesuaidengan posisinya dengan
menggunakan skala ukuran. Skala ukuran terdiridari skala nominal, yaitu skala pengukuran
yang hanya menunjukan perbedaan tanpa jarak yang jelas; skala ordinal yaitu skala
pengukuranmenunjukkan perbedaan dan tingkatan ; skala interval yaitu skala yangmempunyai
jarak jika dibanding dengan jarak lain sedang jarak itu diketahuidengan pasti; skala rasio/ skala
perbandingan.

3.2 Saran

Melalui penulisan makalan ini penulis menyarankan kepada pembaca agar dapat
mengumpulkan data yang akurat dari sumber data yangdapat dipercayai. Penulis juga
menyarankan agar pembaca dapatmengumpulkan data dengan menggunakan metode dan
teknik pengumpulandata sesuai dengan kebutuhan sehingga mendapatkan data yang valid,
datayang telah dikumpulkan detentukan skala ukurnya.

Penulis juga menyarankan kepada pembaca agar mengumpulkandata dengan benar dan
apa adanya, data yang didapatkan tersebut harus bisadipertanggung jawabkan karena
menyangkut keadaan/ gambaran konsisi darisuatu kelompok/ daerah, selain itu data yang
didapatkan akan digunakanuntuk interfensi yang akan dilakukan bahkan data yang didapatkan
akanmenjadi pedoman oleh orang lain
DAFTAR PUSTAKA

Rajagukguk, Waminton. 2022. Metode Penelitian. Medan: Unimed press.

Anda mungkin juga menyukai