Laporan Outing Class-3
Laporan Outing Class-3
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4 / KELAS 12 MIA 1
NAMA ANGGOTA KELOMPOK:
FARADILLA SRIJULIYANI S
INDI DAMAYANTI
SUSANTI
SANSAN APRIANSYAH
FIKRI WAHDATUL FAJRI
Menyetujui
Kepala sekolah
Penguji 2. Penguji 1.
Ketua Penguji
H.Kusnadi,S.Pd
ABSTRAKSI
َذ َهْبَنا ِإَلى َباْنُدوْنْغ ِإِل ْج َر اِء َفْص ِل الَّتَنُّز ِه ُهَناَك ِلِز َياَر ِة َثاَل َث ِة َأَم اِكَن َ ،ك اَن اْلَم َك اُن اَأْلَّوُل اَّل ِذ ي ُقْم َن ا
ِبِز َياَر ِتِه ُهَو اْلُع ُلوَم َو الِّتْك ُنوُلوْج َيا َباَس ا اَّلِتي َكاَنْت ِفي َج ااَل ْن َباَر اْهَياْنْج َر اَيا َج ااَل ْن َر اَي ا َب اَد ااَل َر اْنْج
َر ْقَم َأْر َبِعِم اَئٍة َو َس ْبَعٍة َو ِع ْش ُروَن ِم ْنَطَق َة ِكيْر َت ا َج اَي ا اْلَفْر ِع َّي ِة ِفي اَل َر اْنْج َباْن ُدوْنْج ِللَّتَع ُّلِم َو ُمَح اَو َل ِة
الَّتَفاُع ِل .اَأْلَد َو اِت ُ ،ثَّم َذ َهْبَنا ِإَلى َم ْتَح ِف اْلِج ُيوُلوْج َي ا اْلَم ْو ُج وِد ِفي َج ااَل ْن ِد يُبوِنيُغ وُرو َر ْقَم َس ْبَعٍة
َو َخ ْمِس يَن ِلُم َش اَهَد ِة َم ْج ُم وَعاٍت ِم ْن َم ْتَحِف اْلِج ُيوُلوْج َيا َ ،و ِهَي اْلَح ْفِر َّياُت َو الُّص ُخ وُر َو اْلَم َع اِد ُن َ .و ِفي
اْلَم ْر َتَبِة الَّثاِلَثِة َذ َهْبَنا ِإَلى َباِليْسَتا اَّلِتي َتَقُع َع َلى َطِر يِق َتاْنِج ُك وَب اْن َب اَر اُهو الَّس ِريِع َر ْقِم ِليَم اَر اُتوْس
َس ْبَع َة َع َش َر ِ ،م ْنَطَقِة ِليْمَباْنْج َ ،باِليْسَتا ِهَي َم َك اٌن َأِلْبَح اِث اْلَخْض َر َو اِت َو َتْط ِو يِر َأْن َو اِع الِّز َر اَع ِة.
َو اْلَغ َر ُض ِم ْن َع ْقِد َفْص ٍل ِدَر اِسٍّي ُهَو َتْس ِهيُل َفْهِم اْلَم َو اِّد ِم ْن ِخ اَل ِل ُر ْؤ َيِة اْلَو اِقِع اْلَح ِقيِقِّي
KATA PENGANTAR
laporan kegiatan outing class ini merupakan laporan pertanggung jawaban dalam
menjalan program kegiatan yang telah disesuaikan dengan visi dan misi. Tentu saja
sudah dibuat sesuai dengan rumus yang mengacu pada pokok tugas dan peran
yang disimpan sesuai jobdesk.
Laporan kegiatan yang dijalankan lewat serangkaian kegiatan ini berharap dapat
berjalan dan dapat meningkatkan kinerja, sehingga mendukung keberhasilan
penyelenggaran program-program pertanian untuk masyarakat.
Sehingga laporan kegiatan ini tidak hanya menjadi laporan saja. tetapi juga dapat
menjadi acuan, menambah wawasan bagi para pembacanya. agar ada kemajuan
dari laporan satu dengan laporan lain di masa yang akan datang
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Outing Class merupakan salah satu cara metode pembelajara diluar kelas yang bisa
menambah pengetahuan serta pola pikir siswa dalam mengembangkan teori yang telah
dipelajari, sampai saat ini outing class merupakan media yang paling efektif dan efesien
dalam menyampaikan suatu ilmu pengetahuan, bukan hanya teori saja kebenaran bukti nyata
dilapangan perlu kita ketahui adapun kita melaksanakan outing class kunjungan ke beberapa
tempat dibandung yaitu museum puspa iptek,museum geologi dan ballista.
A. TUJUAN
Tujuan dalam kegiatan ini untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang
luas bagi siswa serta dapat menerapkannya didalam praktek misalnya penanaman cabai
ballista lembang.
B. MANFAAT
Pukul : 06.00-SELESAI
Tempat :
Puspa IPTEK Jl. Parahyangan Raya Jl. Raya Padalarang No.427, Kertajaya, Kec. Padalarang,
Bandung, Jawa Barat 40553
Museum geologi Jl. Diponegoro No.57, Cihaur Geulis, Kec. Cibeunying Kaler, Kota
Bandung, Jawa Barat 40122
Balista Jl. Raya Tangkuban Parahu No.517, Cikole, Kec. Lembang, Kabupaten Bandung
Barat, Jawa Barat 40391
BAB II
PEMBAHASAN
Cabai merah (Capsicum annum L) merupakan salah satu komoditas sayuran yang
umumnya digunakan sebagai bumbu masakan zaherí-hari dan dikonsumsi dalam
bentuk segar. Penggunaan cabai merah dalam bentuk olahan masih terbatas sebagai
saus sambal,bubuk cabai dan acar. Budidaya cabai merah yang dilakukan petani di
Indonesiaumumnya belum menerapkan sepenuhnya kaidah budidaya yang benar. Hal
ini mengakibatkan usaha agribisnis cabai merah belum memberikan hasil yang
optimal bagi pelakunya. Oleh sebab itu perbaikan teknik budidaya mulai dari
persiapan lahan,penyiapan sarana produksi pertanian, pemeliharaan, penanganan
panen dan pasca panen,serta sistem pemasaran perlu dilakukan agar hasil panen cabai
merah mempunyai nilaitambah, menghasilkan produk yang bermutu dan berdaya
saing.
Dalam rangka meningkatkan produksi yang bermutu dan berdaya saing untuk
memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dan untuk ekspor, terutama terhadap
keamanan produk dan lingkungan perlu dilakukan usaha budidaya cabai merah secara
benar.Dengan demikian diharapkan usaha budidaya cabai merah dapat dilakukan
secara berkelanjutan dan produknya aman untuk dikonsumsi. Salah satu usaha yang
dapat dilakukan adalah dengan membuat suatu Standar Operasional Prosedur (SOP)
sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan produksi cabai merah yang memuat alur
proses budidaya dari on-farm sampai penanganan pasca panen, sesuai dengan norma
budidaya yang baik dan benar (Good Agriculture Practices/GAP)
a. Tanam
Cabai merah, tomat dan mentimun sebaiknya ditanam pada sore hari, untuk
menghindari sengatan sinar matahari. Jika ditanam pada pagi atau siang hari
bibit akan layu, yang dapat mengakibatkan kematian. Di dataran rendah,
sebaiknya penanaman cabai merah dilakukan dengan sistem tumpanggilir
dengan tanaman bawang merah, untuk melindungi tanaman cabai merah muda
dari sengatan sinar matahari.
b. Pemupukan
Dalam budidaya tanaman sayuran, pemakaian pupuk organik seperti pupuk
kandang atau kompos merupakan kebutuhan pokok, di samping penggunaan
pupuk buatan. Pupuk organik atau kompos, selain dapat memasok unsur hara
bagi tanaman (terutama hara mikro), juga dapat memperbaiki struktur tanah,
memelihara kelembaban tanah, mengurangi pencucian hara, dan
meningkatkan aktivitas biologi tanah.
Ketersediaan unsur-unsur hara, baik hara makro (N, P, K, Ca, Mg dan S)
ataupun hara mikro (Zn, Fe, Mn, Co, dan Mo) yang cukup dan seimbang
dalam tanah merupakan faktor penting untuk mendapatkan hasil yang tinggi
dengan kualitas yang baik. Setiap unsur hara mempunyai peran spesifik di
dalam tanaman. Kekurangan atau kelebihan unsur hara dapat menghambat
pertumbuhan tanaman dan menurunkan hasil. Dosis pupuk disesuaikan
dengan kebutuhan tiap jenis tanaman. Waktu dan cara pemupukan harus tepat
agar unsur hara tersedia bagi tanaman.
c. Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman, penyiangan, perompesan daun
dan bunga, serta pemasangan ajir bambu penyangga tanaman
d. Penyiraman tanaman
cabai merah, tomat, dan mentimun adalah tanaman yang memerlukan banyak
air namun tanaman tersebut tidak mau tergenang. Pada umur < 21 hari
dilakukan penyiraman setiap hari, sedangkan setelah pada umur > 21 hari
dilakukan penyiraman setiap 2-3 hari sekali.
e. Penyiangan
Penyiangan tanaman adalah kegiatan membersihkan lahan dari gulma atau
rumput-rumput liar. Penyiangan dilakukan menjelang dilakukannya
pemupukan susulan. Tujuannya agar pupuk yang diberikan dapat
dimanfaatkan secara optimum oleh tanaman yang dibudidayakan. Jika ditinjau
dari sudut perlindungan tanaman, penyiangan adalah salah satu upaya
menekan serangan OPT. Hal ini disebabkan gulma atau rumput-rumput liar
merupakan salah satu inang OPT.
f. Perompesan daun dan pembuangan bunga
Setelah tanaman cabai merah berumur dua bulan, tunas-tunas air sampai
dengan ketinggian 15 - 25 cm (tergantung pada varietas yang ditanam) dari
permukaan tanah dirompes. Perompesan ini bertujuan untuk menghindari
percikan air penyiraman yang menempel pada bagian tanaman yang akan
menyebabkan timbulnya serangan penyakit.ada tanaman tomat, mulai umur 4
minggu setelah tanam dilakukan pemangkasan ke-1, yang kemudian diulang
beberapa kali, hingga dalam satu tanaman hanya tinggal dua cabang utama,
dengan jumlah tandan 3 - 5 per cabang utama. Pada tanaman mentimun, mulai
umur 1,5 – 2 bulan setelah tanam dilakukan pembuangan tunas-tunas air dan
bunga yang berada pada ruas ke-1 sampai ruas ke -3. Pada ruas ke-4 dan
seterusnya dipelihara sebanyak 1 bunga per ruas.
g. Pemasangan ajir/ turus bambu penyangga tanaman
Pemasangan ajir bambu bertujuan untuk menopang pertumbuhan tanaman
agar dapat tumbuh dengan tegak. Pada tanaman cabai merah dan tomat,
pemasangan ajir bambu dilakukan mulai umur 4 minggu setelah tanam.
Sedangkan pada tanaman mentimun dilakukan 4-5 hari setelah tanam.
h. Pengendalian OPT
Pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) atau hama dan
penyakit berdasarkan konsepsi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dapat
dilakukan secara preventif atau kuratif.
Pengendalian OPT secara preventif dilakukan sebelum ada serangan OPT,
misalnya pergiliran tanaman, pengaturan jarak tanam, penggunaan varietas
tahan, dll.
Pengendalian secara kuratifdilakukan setelah ada serangan OPT, yaitu jika
populasi atau intensitas serangan OPT telah mencapai ambang pengendalian
i. Panen dan pascapanen
Buah cabai merah pertama kali dipanen pada umur 60-75 hari setelah tanam,
dengan interval ±3-7 hari. Buah cabai merah yang akan dikirim ke tempat
dengan jarak yang jauh, buah dipanen matang hijau sedangkan untuk jarak
pengiriman yang dekat dipanen merah. Buah cabai merah yang akan
dikeringkan dipanen setelah matang penuh.Kemasan untuk cabai merah yang
dikirim ke tempat yang jaraknya jauh berupa kotak-kotak karton yang diberi
lubang angin yang cukup dengan kapasitas ± 25 kg. Tempat penyimpanan
harus kering, sejuk, dan mempunyai sirkulasi udara yang cukup baik.
HAMA HAMA PENTING PADA CABAI MERAH
thrips
● Sanitasi lingkungan
● Tumpangsari antara cabai dengan tagetes (nikir kuning) .
Pada umumnya penyakit yang sering menyerang tanaman cabai merah disebabkan
oleh cendawan, terutama disebabkan oleh lahan yang selalu lembab sehingga
memungkinkan cendawan berkembang dengan baik. Beberapa jenis penyakit penting
yang menyerang tanaman cabai merah, antar lain :
b) Pengendalian:
a) Gejala Serangan :
Pada tanaman tua, layu pertama biasanya terjadi pada daun yang terletak
pada bagian bawah tanaman. Pada tanaman muda, gejala layu mulai tampak
pada daun bagian atas tanaman. Setelah beberapa hari gejala layu diikuti
oleh layu yang tiba-tiba dan seluruh daun tanaman menjadi layu permanen,
sedangkan warna daun tetap hijau, kadang-kadang sedikit kekuningan.
Jaringan vaskuler dari batang bagian bawah dan akar menjadi kecoklatan.
Bila batang atau akar dipotong melintang dan dicelupkanke dalam air yang
jernih, maka akan keluar cairan keruh koloni bakteri yang melayang dalam
air menyerupai kepulan asap. Serangan pada buah menyebabkan warna buah
menjadi kekuningan dan busuk. Infeksi terjadi melalui lentisel dan akan
lebih cepat berkembang bila ada luka mekanis. Penyakit berkembang
dengan cepat pada musim hujan.
b) Pengendalian :