Anda di halaman 1dari 16

PENERAPAN RANGKAIAN

ELEKTRONIKA

BAB RANGKAIAN PENGATUR INTENSITAS CAHAYA


III (DIMMER)

BAB III RANGKAIAN PENGATUR INTENSITAS CAHAYA (DIM-


MER)

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi tentang Rangkaian Pengatur Intensitas


Cahaya (Dimmer), peserta didik mampu menerapkan konsep tersebut dalam
menyelesaikan masalah Rangkaian Pengatur Intensitas Cahaya (Dimmer) tepat
dan benar.

PETA KONSEP

Rangkaian Pengatur
Intensitas Cahaya (Dimmer)

Fungsi Komponen Cara Kerja Aplikasi


Pengertian Dymmer Rangkaian Rangkaian TRIAC
Dimmer Dimmer Dimmer sebagai
Lampu AC
220v
Potensiometer
DIAC Triac 1. Rangkaian Ramp Generator
Untuk Rangkaian Dimmer
2. Rangkaian Triac Dan Beban
Dimmer 4 Channel
3. Bentuk Sinyal Aktivasi Triac
dalam 4 Sirkuit Dimmer Saluran
4. Power Supply Untuk Rangkaian
Dimmer 4 Channel

KATA KUNCI

Rangkaian Dimmer, Aplikasi Triac sebagai Dimmer Lampu Ac 220v,


Rangkaian Ramp Generator, Rangkaian Triac Dan Beban, Bentuk Sinyal Aktivasi
Triac

TEKNIK ELEKTRONIKA
40 INDUSTRI
PENERAPAN RANGKAIAN
ELEKTRONIKA

PENDAHULUAN

Apa itu sakelar? Sakelar adalah perangkat yang berfungsi untuk memutuskan dan
menghubungkan arus listrik. Saklar paling sering digunakan untuk menghidupkan dan
mematikan lampu di suatu ruangan. Dengan sakelar ini, tentu saja kita akan lebih aman
untuk memutus aliran listrik dari sumber yang dilakukan secara manual menggunakan
stock kontak.
Ada banyak jenis sakelar di pasar dan tentu saja sakelar jenis ini sesuai
dengan kebutuhan masing-masing pelanggan. Misalnya untuk izin dua lampu dapat
menggunakan beberapa sakelar, untuk lampu baca di tangga atau hotel dapat
menggunakan pertukaran/ beralih hotel, dan beralih jenis juga kebutuhan lainnya.

Gambar 3.1 Saklar Lampu


Sumber: https://www.kelistrikanku.com/2018/06/saklar-dimmer.html

Sakelar yang berfungsi mengatur cahaya, maka sakelar dimmer dibutuhkan.


Secara fungsinya, sakelar dimmer sama dengan sakelar jenis lain yaitu memutus dan
menghubungkan arus listrik, tetapi ada fungsi lain yang tertanam dari sakelar yang
satu ini, yang mengatur daya listrik yang keluar.
Tentu saja dengan sakelar ini kita dapat menyesuaikan cahaya karena cahaya
pada lampu sesuai dengan daya yang disediakan dan kapasitas daya lampu itu sendiri.
Sangat berguna sebagai lampu ruangan karena ruangan membutuhkan cahaya yang
tidak terlalu terang pada suatu waktu.

TEKNIK ELEKTRONIKA
INDUSTRI
41
PENERAPAN RANGKAIAN
ELEKTRONIKA

MATERI PEMBELAJARAN

A. Pengertian
Pengatur cahaya adalah pengatur cahaya, cahaya cerdas dari lampu pijar.
Pengaturan intensitas cahaya yang dapat disesuaikan sesuai kebutuhan, bila
diperlukan. Jika intensitas cahaya dapat disesuaikan maka ruangan yang diterima
dapat memberikan kenyamanan kepada pengguna.
Dimmer adalah kontrol pengaturan pencahayaan (kontrol kecerahan) dengan
tegangan Vrms (Voltage root mean square) maka intensitas cahaya dapat diatur
dengan menggunakan potensiometer atau resistor variabel lainnya.
Dimmer (lampu dimmer) adalah perangkat yang digunakan untuk lampu
pijar mulai dari pemadaman, meredup, cerah, hingga sangat cerah. Seri ini
dapat dipasang bola lampu pijar hingga 100 watt daya. Selain menggunakan
potensiometer, kekuatan cahaya bias disesuaikan dengan kebutuhan kita
dengan memutar ke kanan dan kiri, di mana potensiometer ini dibahas dengan
menggabungkan yang terdiri dari beberapa komponen pendukung lainnya,
sampel resistor, capasitor (C), IC 555, TRIAC, DIODA, dan lainnya.
1. Potensiometer

Gambar 3.2 Potensio


Sumber : https://www.tokopedia.com/elektroberkah/potensio-10k-mono

Dalam Peralatan Elektronik, Potensiometer sering ditemukan dengan


fungsi sebagai pengatur volume dalam peralatan audio/ video seperti radio,
walkie talkies, kaset mobil, pemutar DVD, dan amplifier. Potensiometer juga
sering digunakan dalam Sirkuit Dimmer Cahaya dan Regulator Tegangan pada
Power Supply (Generator DC).
Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis resistor yang nilai resistansi
dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan rangkaian elektronik atau
kebutuhan pengguna. Potensiometer adalah keluarga resistor yang termasuk
dalam Kategori Resistor Variabel. Secara struktural, potensiometer terdiri dari
terminal 3 kaki dengan poros atau tuas yang berfungsi sebagai pengatur.
a. Prinsip Kerja (Cara Kerja) Potensiometer
Potensiometer (POT) terdiri dari elemen resistif yang membentuk jalur
(track) dengan terminal di kedua ujungnya. Sementara terminal lainnya
TEKNIK ELEKTRONIKA
42 INDUSTRI
PENERAPAN RANGKAIAN
ELEKTRONIKA

MATERI PEMBELAJARAN

(biasanya di tengah) adalah penyapu (Wiper) yang digunakan untuk


menentukan pergerakan di jalur elemen resistif (resistif). Gerakan
penyapuan (Wiper) pada jalur elemen resistif inilah yang mengatur
naik turunnya nilai resistansi potensiometer. Elemen resistif dalam
potensiometer umumnya terbuat dari campuran logam (logam) dan
keramik atau karbon (karbon). Berdasarkan jalur (path) dari elemen resistif,
Potensiometer dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu Potensiometer
Linier dan Potensiometer Logaritmik.
b. Fungsi-fungsi Potensiometer
Dengan kemampuan untuk mengubah resistansi atau resistansi,
potensiometer sering digunakan dalam sirkuit atau peralatan elektronik
dengan fungsi-fungsi berikut:
1) Sebagai pengatur volume pada berbagai peralatan audio/ video
seperti Amplifier, Tape Mobil, DVD Player
2) Sebagai Regulator tegangan di sirkuit catu daya
3) Tegangan untuk pembagi
4) Aplikasi TRIAC switch
5) Sebagai joystick pada transduser
6) Untuk pengontrol sinyal level
2. DIAC

Gambar 3.3 Struktur dasar DIAC


Sumber: https://teknikelektronika.com/wp- content/uploads/2016/01/Pengertian-DIAC-dan-cara-kerja-DIAC-simbol- DIAC-
struktur-DIAC.png?x19550

DIAC adalah komponen elektronik dari dua port aktif yang dapat
mengalirkan arus listrik dari kedua arah ketika tegangan melebihi batas
kerusakan. DIAC adalah anggota keluarga Thyristor, tetapi tidak seperti
tiristor pada umumnya, yang hanya mengalirkan arus listrik dari satu arah.
DIAC memiliki fungsi yang memungkinkan arus listrik mengalir dari kedua
arah atau biasanya disebut sebagai “Tyr dua arah.” DIAC biasanya digunakan
sebagai alat untuk memicu TRIAC dalam sirkuit AC. DIAC juga sering digunakan
di berbagai sirkuit sebagai lampu dimmer dan dimmer untuk lampu neon.
a. Struktur dasar dan simbol DIAC
Dari segi struktur, DIAC terdiri dari 3 lapis semikonduktor yang hampir
mirip dengan transistor PNP. Tidak seperti transistor PNP, di mana lapisan
N dibuat lebih tipis sehingga elektron dapat dengan mudah melewati

TEKNIK ELEKTRONIKA
INDUSTRI
43
PENERAPAN RANGKAIAN
ELEKTRONIKA

MATERI PEMBELAJARAN

lapisan N. Lapisan-N di DIAC begitu tebal sehingga elektron lebih sulit


untuk menembus kecuali tegangan yang diberikan kepada DIAC melebihi
batas kerusakan. (VBO) yang menentukan. Dengan menyediakan tegangan
yang melebihi batas kerusakan, DIAC dapat dengan mudah memberikan
listrik dari arah yang sesuai. Dua terminal DIAC biasanya ditetapkan
sebagai A1 (anoda 1) dan A2 (anoda 2) atau MT1 (utama Terminal 1) dan
MT2 (Terminal utama 2).
b. Cara kerja DIAC
Seperti disebutkan sebelumnya, DIAC adalah komponen yang
dapat memberikan arus listrik dari dua arah ketika tegangan melebihi
batas kerusakan. Pada prinsipnya, DIAC bekerja sama dengan dua dioda
dipasang secara paralel, seperti yang ditunjukkan pada sinkronisasi
sebelumnya. Ketika tegangan polaritas diterapkan pada DIAC, dioda
kiri melakukan arus listrik ketika tegangan diterapkan di atas tegangan
Break DIAC. Sebaliknya, ketika DIAC menerima tegangan positif yang
mengatasi tegangan Break DIAC dari arah yang berlawanan, dioda yang
tepat menghasilkan arus listrik.
Setelah opsi DIAC, “ON” dengan tegangan positif atau negatif, DIAC
terus memberikan listrik sampai tegangan dikurangi menjadi 0 (nol) atau
sambungan daya terputus.

3. TRIAC

Gambar 3.4 Simbol triac


Sumber:https://teknikelektronika.com/wp- content/uploads/2015/12/Pengertian-TRIAC-dan-Aplikasinya.jpg?x19550

TRIAC adalah perangkat semikonduktor tiga terminal yang berfungsi


sebagai pengontrol arus listrik. Nama TRIAC adalah singkatan dari TRIode
untuk Alternating Current (Triode untuk alternating current). Sama seperti
SCR, TRIAC juga diklasifikasikan sebagai Thyristor yang berfungsi sebagai
pengontrol atau switching. Namun, tidak seperti SCR yang hanya dapat
melewati arus listrik dari satu arah (searah), TRIAC memiliki kemampuan
untuk mengalirkan arus listrik di kedua arah (bidirectional) ketika dipicu.
Terminal Gerbang TRIAC hanya membutuhkan arus yang relatif rendah
untuk dapat mengontrol aliran arus listrik AC tinggi dari terminal dua arah.

TEKNIK ELEKTRONIKA
44 INDUSTRI
PENERAPAN RANGKAIAN
ELEKTRONIKA

MATERI PEMBELAJARAN

TRIAC juga sering disebut Bidirectional Triode Thyristor. Pada dasarnya,


sebuah TRIAC sama dengan dua SCR yang diatur dan dihubungkan secara
antiparalel (paralel dengan arah yang berlawanan) dengan Terminal Gerbang
atau Gerbang yang terhubung bersama. Jika dilihat dari strukturnya, TRIAC
adalah komponen elektronik yang terdiri dari 4 lapisan semikonduktor dan
3 terminal, di antaranya tiga terminal adalah MT1, MT2 dan Gate. MT adalah
singkatan dari Terminal Utama.
a. Aplikasi TRIAC
TRIAC adalah komponen yang berfungsi dengan baik sebagai
rangkaian AC karena dapat mengontrol aliran arus dalam gelombang
AC dalam dua arah. Kemampuan ini merupakan keunggulan TRIAC
Dibandingkan dengan SCR. Namun, TRIAC umumnya tidak digunakan
dalam sirkuit berdaya ultra tinggi. Salah satu alasannya adalah
bahwa properti switching TRIAC bukanlah gangguan simetris dan
elektromagnetik yang disebabkan oleh arus kinerja tinggi.
Beberapa aplikasi TRIAC dalam peralatan elektronik dan listrik meliputi:
1) Regulator pada Lampu Dimmer.
2) Kontrol Kecepatan pada Kipas.
3) Regulator motor kecil.
4) Regulator pada peralatan rumah tangga yang memiliki listrik AC.
b. Rangkaian Switching TRIAC

Gambar 3.5 Saklar triac


Sumber: https://www.electronics-tutorials.ws/wp- content/uploads/2018/05/power-power21.gif

Gambar di atas adalah sirkuit Dasar aplikasi TRIAC digunakan sebagai


sakelar. Ketika SW1 terbuka, tidak ada arus listrik yang mengalir ke
terminal TRIAC Gate dan lampu mati. Ketika SW1 ditutup/ dipindahkan,
gerbang terminal pada TRIAC akan ditenagai oleh arus listrik melalui
resistor (R) dari sumber daya DC atau baterai (VG). Ini akan memindahkan
TRIAC ke konduktor yang menghubungkan lampu ke sumber daya CA.
Lampu menyala.

TEKNIK ELEKTRONIKA
INDUSTRI
45
PENERAPAN RANGKAIAN
ELEKTRONIKA

MATERI PEMBELAJARAN

B. FUNGSI DYMMER
Sirkuit dimmer adalah sirkuit yang dapat mengatur jumlah dan juga tingkat
cahaya yang menyala. Anda dapat mengaturnya dari redup ke lampu terang.
Anda juga bisa membuat serangkaian dimmer yang mengatur lampu dengan pola
sederhana. Dalam seri dimmer ini, ada 3 komponen penting untuk mengatur kerja
dimmer ini. Komponen TRIAC berfungsi untuk mengatur jumlah tegangan AC yang
masuk ke perangkat lampu ini. Sementara komponen DIAC dan VR berfungsi untuk
mengatur bias TRIAC untuk menentukan titik on dan off dari komponen TRIAC ini.
Komponen TRIAC yang dapat Anda gunakan dalam seri ini dapat menggunakan
semua jenis dengan kapasitas yang disesuaikan dengan beban lampu itu sendiri.
Tipe TRIAC standar AC03F dan AC05F umumnya digunakan untuk komponen ini.
Dan komponen DIAC dapat diganti dengan lampu neon kecil. Untuk capasitor
(C), gunakan capasitor (C) dengan nilai batas tegangan minimal 250 volt. Dan
coba lebih tinggi dari batas minimum. Sementara untuk resistor, pilih komponen
resistor yang memiliki daya minimal 0,5 watt.

Gambar 3. 6 Penerapan Dimmer


Sumber: https://i.imgur.com/dl9QFan.png

Rangkaian fungsi dimmer pijar ini berfungsi untuk mengatur tingkat


intensitas cahaya dari lampu pijar. Sirkuit ini dapat diatur dari redup ke redup ke
lampu terang. Dan juga bisa membuat rangkaian redup mengatur cahaya dengan
pola sederhana. Dalam rangkaian dimmer ini, ada 3 komponen penting untuk
mengatur kerja dimmer ini. Komponen TRIAC berfungsi untuk mengatur jumlah
tegangan AC yang masuk ke perangkat penerangan ini. Sementara komponen DIAC
dan Variable Resistor berfungsi untuk mengatur bias TRIAC untuk menentukan
titik on dan off dari komponen TRIAC ini. Daya keluaran dari rangkaian dimmer ini
dapat digunakan untuk mengontrol intensitas lampu pijar dengan daya 5 Watt.
Di sirkuit ini potensiometer berfungsi sebagai sensor mekanik yang mengatur

TEKNIK ELEKTRONIKA
46 INDUSTRI
PENERAPAN RANGKAIAN
ELEKTRONIKA

MATERI PEMBELAJARAN

ukuran lampu atau transduser pasif yang perlu mendapatkan daya dari luar.
Sirkuit dimmer ini hanya cocok untuk digunakan pada lampu pijar. Jika
digunakan untuk lampu neon atau TL dan juga lampu hemat energi, sirkuit ini
tidak dapat bekerja dengan sempurna. Bahkan rangkaian dimmer akan mengalami
kerusakan pada sirkuit dimmer. Sirkuit dimmer lampu pijar pada gambar di atas
dapat digunakan untuk jaringan listrik PLN 220VAC.

C. KOMPONEN RANGKAIAN DIMMER


Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang
membentuk pembagi tegangan yang dapat disesuaikan. Jika hanya dua terminal
yang digunakan (satu terminal tetap dan terminal geser), potensiometer bertindak
sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer yang dioperasikan oleh
suatu mekanisme dapat digunakan sebagai transduser, misalnya sebagai sensor
pada lampu dim.
TRIAC atau Triode untuk Arus Bolak-balik adalah komponen elektronik yang
kira-kira setara dengan dua SCR yang terhubung secara antipalang dan kaki
gerbang dihubungkan bersama. Nama lain untuk TRIAC adalah Bidirectional Triode
Thyristor. Ini menunjukkan saklar dua arah yang dapat menghantarkan arus listrik
di kedua arah ketika dipicu (dihidupkan). Ini dapat dipicu oleh tegangan positif
atau negatif pada gerbang elektroda. Setelah dipicu, komponen ini akan terus
mengirimkan sampai arus mengalir lebih rendah dari genggam saat ini, misalnya
pada akhir siklus setengah dari arus bolak-balik. Ini membuat TRIAC sangat cocok
untuk mengendalikan tegangan AC, memungkinkan kontrol arus sangat tinggi
dengan arus kontrol sangat rendah.

D. CARA KERJA RANGKAIAN DIMMER


Sirkuit lampu dim pada gambar di atas dibangun dengan tipe BT138 TRIAC
yang dikontrol menggunakan tipe BR100 DIAC dan potensiometer 220KOh P1.
Intensitas lampu pada sirkuit lampu dim dengan TRIAC dikendalikan dengan
mengatur arus yang disuplai ke bola lampu melalui TRIAC.
Secara teknis mengendalikan intensitas cahaya dilakukan dengan
menyesuaikan tuas potensiometer P1 220 KOhm. Arus keluaran pada
lampu dikontrol oleh tegangan gerbang TRIAC TR1 melalui DIAC BR100 dari
potensiometer P1 pembagi tegangan output. Semakin tinggi tegangan yang
diterapkan ke gerbang TRIAC TR1, semakin besar arus yang diterapkan ke beban.
Untuk beban lampu besar, TRIAC TR1 BT138 membutuhkan heat sink kecil untuk
menyerap panas yang timbul dari pekerjaan TRIAC. Seri lampu dimmer dengan
TRIAC ini sangat sederhana dan dapat dibuat dengan mudah menggunakan
lubang PCB atau tanpa menggunakan PCB.
Dalam seri ini menggunakan DIAC tipe 153X pengganti DIAC BR100. Jika
menggunakan DIAC tipe 153X yang terjadi adalah bahwa arus yang masuk TRIAC
terlalu besar sehingga perbedaan antara cahaya dan redup tidak terlalu signifikan,
sedangkan bila menggunakan DIAC tipe BRAC yang terjadi adalah bahwa arus
yang masuk TRIAC tidak terlalu besar sehingga cahaya terang, redup, dan mati
sangat jelas terlihat.

TEKNIK ELEKTRONIKA
INDUSTRI
47
PENERAPAN RANGKAIAN
ELEKTRONIKA

MATERI PEMBELAJARAN

Pada prinsipnya, rangkaian dimmer ini mengatur tegangan yang


diterapkan untuk menyalakan lampu pijar menggunakan TRIAC sebagai
komponen utama. Semakin besar tegangan gerbang TRIAC, semakin kuat
intensitas cahaya yang dihasilkan. Kontrol bias TRIAC dikendalikan oleh
potensiometer.
Rangkaian lampu dimmer ini dengan TRIAC bekerja dengan sumber
tegangan AC 220 Volt yang berbahaya. Jangan menyentuh garis lampu dimmer
saat sirkuit beroperasi. 1000 watt dimmer circuit, 1000 watt dimmer lamp, dc
dimmer current circuit, triac circuit, ac dimmer circuit, led skema driver cahaya,
prinsip kerja dimmer, prinsip kerja lampu dimmer, cara merakit dimmer, skema
rangkaian lampu dimmer.

E. APLIKASI TRIAC SEBAGAI DIMMER LAMPU AC 220V


1. Ramp generator seri untuk rangkaian dimmer

Gambar 3.7 Rangkaian Ramp Generator Untuk Dimer 4 Chanel


Sumber: http://zonaelektro.net/aplikasi-triac-untuk-rangkaian-dimmer-lampu-ac- 220v/image008/

Diagram sirkuit tersebut adalah sirkuit sinkron generator ramp dengan


jaringan PLN. Bagian yang juga memainkan peran penting dalam rangkaian
dimmer ini adalah bagian komparator yang menghasilkan pulsa yang lebarnya
bervariasi dengan tegangan 0 hingga 10 volt DC.

TEKNIK ELEKTRONIKA
48 INDUSTRI
PENERAPAN RANGKAIAN
ELEKTRONIKA

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 3.8 komparator LM324


Sumber: http://zonaelektro.net/aplikasi-triac-untuk-rangkaian-dimmer-lampu-ac-
220v/image010/

Saat menggunakan komparator LM324, tegangan sinyal ramp yang


dihasilkan oleh sirkuit generator ramp dibandingkan dengan tegangan dari
potensiometer. Tegangan potensiometer bervariasi antara 0 volt dan 10 volt
DC.
Jika tegangan ramp di bawah tegangan potensiometer, output dari
komparator LM324 adalah +10 V, sehingga arus mengalir di R7 (470). Jika
tegangan ramp lebih tinggi dari tegangan potensiometer, output dari LM324
adalah 0 volt. Dalam keadaan ini, tidak ada arus mengalir di R7. Arus ini adalah
arus aktivasi optocoupler di area triac. Sirkuit di bagian triac dapat dilihat pada
gambar berikut.

2. Rangkaian Triac Dan Beban Dimmer 4 Channel

Gambar 3.9 Dimmer 4 chanel


Sumber: http://zonaelektro.net/aplikasi-triac-untuk-rangkaian-dimmer
-lampu-ac- 220v/image012/

TEKNIK ELEKTRONIKA
INDUSTRI
49
PENERAPAN RANGKAIAN
ELEKTRONIKA

MATERI PEMBELAJARAN

Ketika output dari komparator LM324 = +10 V, arus mengalir ke optocoupler


sehingga optocoupler aktif sehingga menghidupkan transistor Q2 dan
menyebabkan arus gerbang triac mengalir dari MT1 ke gerbang. Dengan kata
lain, gerbang menerima arus aktivasi sehingga triac aktif.

3. Bentuk Sinyal Aktivasi Triac Pada Rangkaian Dimmer 4 Channel

Gambar 3.10 Sinyal Aktivasi Triac


Sumber: http://zonaelektro.net/aplikasi-triac-untuk-rangkaian-dimmer-lampu-ac- 220v/image014/

Jika tegangan keluaran komparator = nol volt, optocoupler tidak aktif,


sehingga Q2-Transistro juga OFF. Kondisi ini menyebabkan tidak ada arus
mengalir dari MT1 ke gerbang, sehingga triac tidak menerima pemicu arus.
Triac MATI.
Karena sinyal ramp dimulai setiap kali zero crossing terjadi di setiap
setengah siklus tegangan PLN, dapat dikatakan bahwa triac dipicu setelah
setiap zero crossing. Triac trigger harus dipicu setelah zero crossing sehingga
voltase MT1 dan MT2 cukup untuk mengubah kondisi kerja triac pada arus
gerbang.
Output dari komparator dapat disebut kontrol PWM. Ini karena lebar pulsa
keluaran komparator tergantung pada tegangan potensiometer. Perubahan
PWM ini terjadi setelah tegangan listrik PLN memotong nol.
Sirkuit pada gambar driver daya triac menunjukkan bahwa catu daya 9
volt masih diperlukan untuk rangkaian ini untuk memicu triac. Catu daya ini
harus dipisahkan dari catu daya lain karena output catu daya 9 volt terhubung
langsung ke 230 VAC.
Catu daya 9 volt ini perlu mendapat perhatian khusus selama pembuatannya,
karena catu daya 9 volt pentanahan ini tidak boleh dikombinasikan dengan
jaringan PLN netral. Dalam hal ini catu daya 9 volt akan rusak. Jika catu daya
9 volt ini tidak menjadi tidak stabil dengan kisi netral, tegangan 9 volt dan
tegangan 230 VAC akan berkumpul dan kondisi ini tidak akan menyebabkan
catu daya 9 volt rusak.
Sirkuit C2 dan R4 pada gambar Sirkuit triac dan beban adalah sirkuit
redaman yang digunakan untuk menyeimbangkan beban induktif seperti

TEKNIK ELEKTRONIKA
50 INDUSTRI
PENERAPAN RANGKAIAN
ELEKTRONIKA

MATERI PEMBELAJARAN

motor. Triac yang digunakan (tipe K2634) tidak memerlukan heat sink
tambahan, tetapi palung pendingin tidak dapat menyentuh komponen jika
diperlukan atau bak cuci badan lainnya karena bak cuci terhubung ke konektor
MT1 yang terhubung ke 230 VAC, kecuali bahwa mika telah diisolasi antara
komponen pelat logam triac. Dalam kondisi ini, bagaimanapun, penyerapan
panas oleh pendingin tidak optimal, karena dihambat oleh lapisan mika. Jika
Anda menggunakan triac yang berbeda, pelat logam dalam komponen triac
biasanya melekat erat ke MT1.
Sirkuit di atas berfungsi dengan baik untuk lampu 220V dan 60W dan tidak
ada masalah. Sebagai sirkuit pengaman, sekering 10 A harus ditambahkan ke
tegangan jaringan input PLN sebelum memasuki terminal 230 VAC. Untuk
mengurangi kebisingan yang disebabkan oleh rangkaian ini, induktor seri
50uH 10A dapat ditambahkan dengan sekering 10A dan dihubungkan secara
paralel ke capasitor( C ) 47nF 500V.

4. Power Supply Untuk Rangkaian Dimmer 4 Channel

Gambar 3.11 Dimmer power supply


Sumber: https://teknikelektronika.com/wp-content/uploads/2014/12/Prinsip- Kerja-DC-Power-Supply-Catu-Daya-
atau-Adaptor1.jpg?x19550

Dengan beberapa modifikasi, sirkuit peredup ini dapat dilakukan di


tempat lain. Yaitu dengan menempatkan potensiometer 0-10V di lokasi yang
berbeda sehingga rangkaian dimmer ini terlihat lebih canggih.

TEKNIK ELEKTRONIKA
INDUSTRI
51
PENERAPAN RANGKAIAN
ELEKTRONIKA

LEMBAR PRAKTIKUM

Praktikum
Membuat prototype pengatur intensitas cahaya
A. Tujuan
Melakukan pengujian rangkain pengatur intensitas cahaya secara sederhana.
B. Alat dan bahan
1. Analog multitester
2. Solder
3. Potensiometer 250K
4. TRIAC BT138
5. DIAC BR100
6. Resistor 1K
7. Capasitor( C ) 0,1mikroF
8. Lampu Pijar
9. Steker
Petunjuk Praktik
a. Berlatihlah dengan hati-hati dan perhatikan OSH
b. Jagalah kebersihan lingkungan praktik dan peralatan latihan.
c. Tanyakan kepada guru apakah ada hal-hal yang tidak dipahami.
d. kembalikan peralatan latihan ke tempat aslinya dengan rapi.
Langkah Praktik
a. Atur multimeter pada posisi 100 x posisi dan isi capasitor( C ) dengan
menghubungkan lead uji hitam (terminal (-) ke terminal positif dari
capasitor( C ), sedangkan lead uji merah (+) terhubung ke terminal (-)
seperti yang ditunjukkan di bawah ini

Gambar 3.12 saklar triac


Sumber: https://www.electronics- tutorials.ws/wpcontent/uploads/2013/08/power27.gif?fit=308%2C213

b. Tunggu capasitor( C ) dalam beberapa detik hingga jarumnya diam.


Perhatikan berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai jarum diam.
Perhatikan jarum “pukulan” saat pengisian dimulai dan lepaskan kaki
Capasitor (C) dengan alat.
c. Set the multimeter to 10 VDC. Connect the filled capacitor to the
multimeter (voltmeter) by connecting the black test leads (terminal

TEKNIK ELEKTRONIKA
52 INDUSTRI
PENERAPAN RANGKAIAN
ELEKTRONIKA

LEMBAR PRAKTIKUM

(-) to the negative terminal of the capacitor, while the red test lead (+)
is connected to the positive terminal of the capacitor and look at the
voltage indicator from a few volts down to zero.
d. Catat berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai jarum diam.
e. Diskusikan dengan kelompokmu mengenai hasil praktikum yang
telahdilaksanakan.
f. Buatlah laporan dan kesimpulan, kemudian kumpulkan pada guru
pengampumu.

CONTOH SOAL

Soal : Jelaskan Rangkaian Dimmer lampu yang dikendalikan oleh sinyal PWM
digital
Jawab:

Lampu adalah komponen


yang mengubah energi listrik
menjadi energi cahaya. Untuk
mengontrol intensitas cahaya,
kami menggunakan dimmer.
Dimmer umum dikendalikan
oleh potentio, yang dikendalikan
saat SCR dimulai.

Gambar 3.13 Rangkaian dimmer ac


Sumber: https://www.semesin.com/project/wp- content/
uploads/2018/04/Dimmer-SCR- dengan-pengaturan-melalui-
potensio-
768x336.png

Untuk mengontrol intensitas


cahaya menggunakan sinyal
PWM digital memiliki beberapa
kendala, yaitu:

Ketika aktif, sinyal bolak-


balik (AC) selalu bergerak ke atas
dan ke bawah, sinyal pengontrol
PWM harus mulai ketika sinyal
AC meninggalkan frekuensi AC
nol. Sinyal pengontrol PWM juga
harus memiliki frekuensi yang
tepat dengan frekuensi sinyal
AC (listrik) Gambar 3.14 Frekuensi sinyal waktu
Sumber: https://www.semesin.com/project/wp- content/
uploads/2018/04/Waktu- penyalaan-dan-zero-crossing-detector-
768x581.png

TEKNIK ELEKTRONIKA
INDUSTRI
53
PENERAPAN RANGKAIAN
ELEKTRONIKA

CAKRAWALA

Gambar 3.15 Dimmer lampu ac 220 v


Sumber : https://moedah.com/dimmer-ac-pengatur-tegangan-arus-acpln/ https://www.academia.edu/35616862/
Laporan_ALAT_Lampu_Dimmer

Berbagai jenis lampu tergantung kebutuhan, ada jenis lampu pijar, tegangan
rendah, Fluorescent, Neon, LED dll, yang biasa digunakan di Perumahan dan
Kantor. Sekarang banyak Digital Light Dimmers bermunculan karena memiliki
fungsi yang sangat luar biasa.
Keuntungan menggunakan Digital Light Dimmer adalah sebagai berikut:
1. Nyaman, lampu yang kita gunakan menjadi nyaman karena kita bisa mengatur
tingkat redupnya, tergantung tempat dan kebutuhan.
2. Mudah, Sangat Mudah Untuk mengoperasikan alat ini.
3. Hemat Listrik
4. Hemat biaya, dengan Hemat Listrik berarti biaya lebih rendah
5. Model stylish yang lebih stylish memiliki warna dan pilihan model

JELAJAH INTERNET

Regulator intensitas cahaya adalah pengatur cahaya,


kecerahan cahaya yang berasal dari lampu pijar. Pengaturan
intensitas cahaya dapat disesuaikan sesuai kebutuhan, di
ruangan biasanya membutuhkan kecerahan dan suhu tertentu.
Jika intensitas cahaya dapat disesuaikan maka ruangan yang
diterangi dapat memberikan kenyamanan kepada pengguna.
Dimmer adalah kontrol tingkat pencahayaan lampu (kontrol
kecerahan) dengan menyesuaikan tegangan Vrms (Voltage
root mean square) maka intensitas cahaya dapat diatur dengan
menggunakan potensiometer atau resistor variabel lainnya.
Kunjungi untuk menambah wawasan dan pemahaman kalian
tentang dimmer sebagai berikut:

https://www.academia.edu/15915760/Rangkaian_
Dimmer_Pengatur_Iluminasi_Lampu_Pijar_Berbasis_
Internally_Triggered_TRIAC

TEKNIK ELEKTRONIKA
54 INDUSTRI
PENERAPAN RANGKAIAN
ELEKTRONIKA

RANGKUMAN

1. Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis resistor yang nilai resistansi
dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan sirkuit elektronik atau kebutuhan
pengguna.
2. Potensiometer sering digunakan sebagai pengatur volume di berbagai
peralatan audio, sebagai pengatur tegangan di sirkuit catu daya, sebagai
pembagi tegangan dan aplikasi switching.
3. DIAC adalah komponen aktif elektronik yang memiliki dua terminal dan
dapat mengalirkan arus listrik dari kedua arah jika tegangan melebihi batas
kerusakan.
4. TRIAC adalah perangkat semikonduktor tiga terminal.
5. Berfungsi sebagai pengontrol tenaga listrik. Nama TRIAC ini singkatan TRIode
untuk Current Alternated (Triode untuk Current alternatif).
6. Beberapa aplikasi TRIAC pada peralatan elektronik dan listrik termasuk
regulator pada lampu dimmer, regulator kecepatan pada kipas, regulator
motor kecil, regulator rumah dengan daya AC.

TUGAS MANDIRI

Rangkaian inverter DC to DC merupakan komponen elektronika yang dapat


memiliki cara kerja seperti sakelar. Bersama kelompok Anda, coba cari informasi
mengenai pemanfaatan rangkaian pengatur intensitas cahaya (dimmer) di
rangkaian elektronika melalui berbagai sumber belajar ( internet, buku teks, guru,
dan lain-lain ), kemudian tuliskan hasil pekerjaan kalian pada buku tugas masing-
masing.

PENILAIAN AKHIR BAB

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar!


1. Jelaskan cara kerja sebuah potensio dari komponen elektronika!
2. Jelaskan pengertian komponen DIAC!
3. Jelaskan pengertian komponen TRIAC!
4. Jelaskan cara mengecek sebuah komponen diac dalam keadaan rusak dan baik
dengan alat ukur elektronika!
5. Jelaskan cara mengatsi sebuah kerusakan pada rangkaian dimmer!

REFLEKSI

Setelah mempelajari bab ini, tentunya Anda akan semakin paham dan
bertambah wawasannya tentang rangkaian pengatur intensitas cahaya (dimmer).
Jika Anda menemukan kesulitan dari bab ini silakan berdiskusi dengan teman
atau guru pendamping, karena bab ini akan berkaitan dengan beb selanjutnya.

TEKNIK ELEKTRONIKA
INDUSTRI
55

Anda mungkin juga menyukai