Anda di halaman 1dari 7

Sudah tidak asing lagi bagi dunia pertukangan di indonesia bahkan di dunia, alat-alat seperti

Gerinda Listrik, Bor Listrik, dan Berbagai Macam Motor Listrik menjadi kebutuhan yang tidak
terpisahkan dengan berbagai pekerjaan sebagai tukang/engineer. Alat-alat tersebut
memudahkan berbagai macam pekerjaan dan menghemat waktu kerja yang di butuhkan. Akan
tetapi ada kalanya yang menjadi masalah adalah saat kita membeli merk-merk tertentu kadang
tidak sesuai dengan keadaan lapangan. Misalnya, kita membeli alat Gerinda Listrik untuk
pemrosesan Batu Akik. Tentu kecepatan putaran motor dari Gerinda Listrik tidak boleh terlalu
cepat. Karena akan sulit memproses dan memperoleh Batu Akik kualitas tinggi dengan
kecepatan tinggi, bahkan bisa merusak bentuk. Maka, dari itu diperlukan pengatur kecepatan
putar sesuai dengan yang kita inginkan.

Baca Juga : AC Phase Control Dimmer

Berikut ini adalah gambar rangkaian Alat Pengatur Kecepatan Gerinda Listrik, Bor Listrik, dan
Berbagai Macam Motor Listrik :

Rangkaian dimmer lampu pijar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan Gerinda Listrik, Bor
Listrik, dan Berbagai Macam Motor Listrik. Rangkaian ini bisa diatur mulai dari putaran pelan,
sedang, dan cepat. Di dalam rangkaian alat ini, terdapat 3 komponen penting guna mengatur
kerja alat ini. Komponen TRIAC berfungsi untuk mengatur besaran tegangan AC yang masuk ke
motor listrik. Sementara komponen DIAC dan VR berfungsi untuk mengatur bias TRIAC guna
menentukan titik ON dan OFF pada komponen TRIAC ini. Pada rangkaian ini potensiometer
berfungsi sebagai sensor mekanis pengatur pelan dan cepatnya putaran motor atau transduser
pasif yang perlu mendapatkan daya dari luar.
RANGKAIAN DIMMER LAMPU
A. PENGERTIAN DIMMER LAMPU

Gambar Rangkaian Dimmer Lampu Sederhana


Rangkaian dimmer lampu pijar ini berfungsi untuk mengatur tingkat intensitas cahaya
penerangan lampu pijar. Rangkaian ini bisa diatur mulai dari yang redup hingga ke remang-
remang sampai ke nyala lampu yang terang. Dan juga bisa membuat rangkaian dimmer
pengatur nyala lampu dengan pola sederhana. Di dalam rangkaian dimmer ini, terdapat 3
komponen penting guna mengatur kerja dimmer ini. Komponen TRIAC berfungsi untuk
mengatur besaran tegangan AC yang masuk ke perangkat lampu ini. Sementara komponen
DIAC dan VR berfungsi untuk mengatur bias TRIAC guna menentukan titik on dan off pada
komponen TRIAC ini. Daya output rangkaian dimmer ini dapat digunalan untuk
mengendalikan intensitas cahaya lampu pijar dengan daya 5 Watt. Pada rangkaian ini
potensiometer berfungsi sebagai sensor mekanis pengatur besar kecilnya lampu atau transduser
pasif yang perlu mendapatkan daya dari luar.
Rangkaian dimmer ini hanya cocok untuk di pakai untuk lampu pijar saja. Jika digunakan
untuk lampu neon atau TL, dan juga lampu hemat energi, rangkaian ini tidak bisa bekerja
sempurna. Bahkan rangkaian dimmer akan mengalami kerusakan pada rangkaian dimmer
tersebut. Rangkaian dimmer lampu pijar pada gambar diatas dapat digunakan untuk jaringan
listrik PLN 220VAC.

B. KOMPONEN RANGKAIAN DIMMER LAMPU


Beberapa komponen yang dipakai dalam rangkaian dimmer lampu adalah sebagai berikut :
1. Potensiometer 220K
2. TRIAC BT138
3. DIAC BR100
4. Resistor 1K
5. Kapasitor 100nF/500V
6. Lampu Pijar
7. Steker

Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk
pembagi tegangan dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal
tetap dan terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat.
Potensiometer yang dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan sebagai transduser,
misalnya sebagai sensor pada dimmer lampu.
TRIAC atau Triode for Alternating Current (Trioda untuk arus bolak-balik) adalah sebuah
komponen elektronik yang kira-kira ekivalen dengan dua SCR yang disambungkan antiparalel
dan kaki gerbangnya disambungkan bersama. Nama lain TRIAC adalah Bidirectional Triode
Thyristor. Ini menunjukkan saklar dua arah yang dapat mengalirkan arus listrik ke kedua arah
ketika dipicu (dihidupkan). Ini dapat dipicu baik dengan tegangan positif atau pun negatif pada
elektrode gerbang. Sekali dipicu, komponen ini akan terus menghantarkan sampai arus yang
mengalir lebih rendah dari arus genggamnya, misal pada akhir paruh siklus dari arus bolak-
balik. Hal tersebut membuat TRIAC sangat cocok untuk mengendalikan tegangan AC,
memungkinkan pengendalian arus yang sangat tinggi dengan arus kendali yang sangat rendah.

C. PRINSIP KERJA DIMMER LAMPU


Rangkaian lampu dimmer pada gambar rangkaian diatas dibangun dengan TRIAC tipe
BT138 yang dikontrol menggunakan DIAC tipe BR100 dan potensiometer P1 220KOhm.
Intensitas nyala lampu pada rangkaian lampu dimmer dengan TRIAC ini dikontrol dengan cara
mengatur arus yang diberikan ke bola lampu melalui TRIAC. Secara teknis pengontrolan
intensitas cahaya lampu dilakukan dengan mengatur tuas potensiometer P1 220 KOhm. Arus
output pada lampu dikendalikan oleh tegangan gate TRIAC TR1 melalui DIAC BR100 dari
output pembagi tegangan potensiometer P1. Semikin tinggi tegangan yang diberikan ke gate
TRIAC TR1 maka arus yang diberikan ke beban akan semakin besar. Untuk beban lampu yang
besar TRIAC TR1 BT138 membutuhkan pendingin (heat sink) kecil untuk meredam panas
yang timbul karena kerja TRIAC. Rangkaian lampu dimmer dengan TRIAC ini sangat
sederhana dan dapat dibuat dengan mudah menggunakan PCB lubang ataupun tanpa
menggunakan PCB.
Pada rangkaian ini menggunakan DIAC type 153X pengganti dari DIAC BR100. Apabila
menggunakan DIAC type 153X yang terjadi adalah arus yang masuk ke TRIAC terlalu besar
sehingga perbedaan terang dan redup tidak terlalu signifikan, sedangkan apabila menggunakan
DIAC type BR100 yang terjadi adalah arus yang masuk ke TRIAC tidak terlalu besar sehingga
nyala terang, redup dan mati sangat terlihat jelas.
Pada prinsipnya rangakaian dimmer ini mengatur tegangan yang diberikan untuk
menyalakan lampu pijar menggunakan TRIAC sebagai komponen utama. Semakin besar
tegangan gate TRIAC maka semakin kuat intensitas cahaya yang dihasilkan. Pengaturan
tegangan bias TRIAC dikendalikan oleh potensiometer.
Rangkaian lampu dimmer dengan TRIAC ini bekerja dengan sumber tegangan AC 220 Volt
yang berbahaya. Jangan menyentuh jalur rangkaan lampu dimmer pada saat rangkaian
beroperasi. rangkaian dimmer 1000 watt, dimmer lampu 1000 watt, rangkaian dimmer arus dc,
rangkaian triac, rangkaian dimmer ac, skema driver lampu led, prinsip kerja dimmer, prinsip
kerja lampu dimmer, cara merakit dimmer, skema rangkaian lampu dimmer.

D. APLIKASI PENGEMBANGAN DIMMER LAMP


Menyalakan lampu di siang hari bagi pemotor sudah diatur dalam yaitu dalam pasal 107
Undang-Undang No.22 Tahun 2009 nomor 1 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan berikut
:
"1. Pengemudi Kendaraan Bermotor wajib menyalakan lampu utama Kendaraan Bermotor
yang digunakan di Jalan pada malam hari dan pada kondisi tertentu.
2. Pengemudi Sepeda Motor selain mematuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
wajib menyalakan lampu utama pada siang hari."
Meskipun Undang-undang sudah mengatur tapi kenyataannya masih banyak pengendara
yang melanggar ketentuan tersebut. Salah satu alasnnya adalah apabila di tilik dari segi
ekonomi hal tersebut menyebabkan aki/accu motor menjadi boros.
Melihat realita yang ada di masyarakat, saya membuat ide untuk membuat rangkaian
dimmer lampu bagi kendaraan bermotor seperti mobil atau motor. Rangkaian dimmer lampu
ini bisa di aplikasikan pada kendaraan bermotor sebagai pengatur nyala lampu motor. Jadi
pengemudi bisa mengatur nyala lampu motor sesuai dengan keadaan atau cuaca pada waktu
siang hari. Apabila cuaca mendung lampu bisa di atur lebih terang, dan apabila cuaca cerah
lampu bisa di atur redup.
Prinsip kerjanya pun sama dengan rangkaian dimmer lamp seperti yang saya jelaskan di
atas. Ini bisa menjadi salah satu solusi bagi pengemudi yang ingin hemat accu motor dan
mematuhi undang-undang yang berlaku, karena kita tahu apabila tidak menyalakan lampu di
siang hari polisi bisa kapan saja menilang kita.

E. DAFTAR PUSTAKA
http://skemarangkaianpcb.com/rangkaian-lampu-dimmer-dengan-triac/
http://www.rangkaianelektronika.org/rangkaian-dimmer.htm

http://saptiningsihika.blogspot.com/2014/07/rangkaian-dimmer-lampu.html
TRIAC
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Jump to navigationJump to search

Simbol Skematik TRIAC

TRIAC, atau Triode for Alternating Current (Trioda untuk arus bolak-balik) adalah sebuah
komponen elektronik yang kira-kira ekivalen dengan dua SCR yang
disambungkan antiparalel dan kaki gerbangnya disambungkan bersama. Nama resmi untuk
TRIAC adalah Bidirectional Triode Thyristor. Ini menunjukkan sakelar dwiarah yang dapat
mengalirkan arus listrik ke kedua arah ketika dipicu (dihidupkan). Ini dapat disulut baik dengan
tegangan positif ataupun negatif pada elektrode gerbang. Sekali disulut, komponen ini akan terus
menghantar hingga arus yang mengalir lebih rendah dari arus genggamnya, misal pada akhir
paruh siklus dari arus bolak-balik. Hal tersebut membuat TRIAC sangat cocok untuk
mengendalikan kalang AC, memungkinkan pengendalian arus yang sangat tinggi dengan arus
kendali yang sangat rendah. Sebagai tambahan, memberikan pulsa sulut pada titik tertentu
dalam siklus AC memungkinkan pengendalian persentase arus yang mengalir melalui TRIAC
(pengendalian fase).

Konstuksi Simbol TRIAC


Low-Current TRIAC dapat mengontak hingga kuat arus 1 ampere dan mempunyai maksimal
tegangan sampai beberapa ratus volt. Medium-Current TRIACS dapat mengontak sampai kuat
arus 40 ampere dan mempunyai maksimal tegangan hingga 1.000 volt.

https://id.wikipedia.org/wiki/TRIAC

Anda mungkin juga menyukai