Anda di halaman 1dari 29

IUT TBJP

Minggu 12

SURVEY PEMETAAN
PADA JALAN REL
TOPICS

Survey untuk jalur baru

Survey untuk perencanaan

Survey untuk pembangunan

Survey untuk maintenance


SURVEY UNTUK
JALUR BARU
(TRASE)
ALASAN PEMBUKAAN JALUR REL BARU

1. Untuk menghubungkan pusat perdagangan


2. Untuk menghubungkan pelabuhan atau bandar udara ke pusat kota.
3. Untuk memendekkan rute eksisting
4. Untuk membuat jalur cabang baru
5. Untuk mengembangkan perekonomian suatu area

Rute eksisting

Rute baru D Jalur cabang


A B C C
B
Jalur utama A
TAHAPAN SURVEY TRASE BARU

Survey kelayakan konstruksi trase baru

Survei lokasi awal

Pemilihan trase yang ideal

Survey pendahuluan trase

Survey akhir trase

Pelaporan hasil survey akhir


SURVEY KELAYAKAN TRASE BARU

➢ Pada pembangunan jalur kereta api baru, survei dilakukan untuk menentukan apakah jalur
yang diusulkan sesuai dengan skema umum pengembangan kereta api di masa depan.

➢ Investigasi awal biasanya mempelajari hal-hal berikut:

a. Lembar topografi yang ada

b. Angka-angka populasi dan potensi perdagangan wilayah yang akan dilayani jalur
kereta

c. Data statistik dari jalur kereta api pada wilayah yang sejenis

➢ Sebagai hasil dari penyelidikan ini, bisa diputuskan apakah jalur kereta api baru diperlukan

➢ Survei lanjutan dilakukan untuk mendapatkan data yang lebih rinci dari trase baru yang
sedang dipertimbangkan.
SURVEI LOKASI AWAL

➢ Survei lokasi awal (reconnaissance survey) terdiri dari investigasi cepat dan
kasar di wilayah dengan maksud untuk menentukan kelayakan teknis dari
usulan jalur serta biaya kasar satu usulan.
➢ Dalam survei ini terdapat satu atau lebih alternatif untuk jalur baru.
➢ Survei lokasi awal biasanya didasarkan pada peta kontur dan data lain yang
sudah tersedia tanpa melakukan investigasi terperinci di lapangan.
➢ Topografi umum wilayah dipelajari oleh tim survei dan kemudian data
lapangan dikumpulkan.
SURVEI LOKASI AWAL

➢ Data yang dikumpulkan dalam survey ini antara lain:


a. Topografi secara umum
b. Ketinggian dari berbagai titik terhadap lokasi trase
c. Lokasi sungai, aliran air, dan data hidrologi
d. Lokasi jalan
e. Sifat tanah di berbagai tempat
f. Lokasi stasiun
g. Titik kontrol yang dapat digunakan untuk lokasi trase
h. Lokasi fasilitas untuk konstruksi
SURVEI LOKASI AWAL

➢ Peralatan yang digunakan pada tahap survei pendahuluan


A. Peralatan manual
▪ Kompas prismatik (petunjuk arah utara/selatan)
▪ Aneroid barometer (untuk mengukur tekanan udara/dapat digunakan
untuk perkiraan ketinggian titik dari permukaan air laut)
▪ Hand level atau clinometer (untuk mengukur kemiringan suatu
bidang)
▪ Binocular (sejenis teropong untuk melihat objek pada jarak yang jauh)
▪ Pedometer (alat untuk menghitung langkah, dapat dikonversikan
menjadi jarak)
B. Peralatan Modern
▪ Electromagnetic Distance Measurement (EDM) /Total Station
▪ Citra satelit
▪ Pesawat Drone
SURVEY PENDAHULUAN

➢ Survei pendahuluan terdiri dari pemeriksaan terperinci terhadap rute untuk dipilih sebagai
hasil dari survei lokasi awal untuk memperkirakan biaya dari jalur kereta api yang diusulkan.
➢ Berdasarkan laporan survei pendahuluan dan lalu lintas dapat diputuskan apakah jalur
kereta api yang diusulkan akan dibangun atau tidak.
➢ Peralatan yang dapat digunakan pada tahap survei pendahuluan:
a. Theodolite untuk membuat poligon dan mematok garis tengah (as jalan) dan
memetakan bagian utama dari jalur baru
b. Alat sipat datar (waterpass) untuk mendapatkan ketingian memanjang dan melintang
c. Plane table (meja gambar pengukuran) untuk menggambarkan detail lokasi jalur kereta
d. Kompas prismatik untuk mengetahui arah tertentu pada suatu alignment
e. Peralatan tersebut sekarang sudah dapat digantikan dengan Total Station dan
penggambaran dilakukan menggunakan komputer
SURVEY PENDAHULUAN

Setelah memilih trase ideal yang terbaik, survey awal trase dilakukan dengan rincian
berikut:
1. Pembuatan patok beton di titik awal trase dan titik ini terhubung ke Bench Mark (BM)
terdekat
2. Pengukuran beda tinggi pada sumbu longitudinal (long section) trase dengan interval
20 atau 40 meter.
3. Pengukuran beda tinggi pada sumbu melintang (cross section) dengan interval 100
meter.
4. Magnetic bearing (azimuth) untuk tiap titik poligon dicatat.
5. Pemetaan jalur dipersiapkan dengan detail 100 m dari kedua sisi trase.
6. Menempatkan bench mark permanent setiap interval 2 km atau pada interval lain
yang ditetapkan.
SURVEY PENDAHULUAN

6. Pengukuran daya dukung tanah dan lokasi permukaan tanah.


7. Penyiapan peta jalur yang sudah dilengkapi dengan lokasi stasiun
8. Pada penyeberangan sungai, rincian sungai seperti profil melintang, lebar, ketinggian
air, kedalaman gerusan dll. diukur untuk jarak hingga 1000 meter dari kedua sisi profil
melintang dengan pengambilan detail tersebut setiap interval 100 m.
9. Pengeboran dasar sungai untuk mengetahui kebutuhan kedalaman penempatan
pondasi.
10. Penggambaran peta trase dilengkapi lokasi pekerjaan galian dan timbunan tanah,
kebutuhan culvert, stuktur jembatan, dll.
SURVEY AKHIR TRASE

Setelah memilih trase terbaik, survey akhir trase dilakukan dengan rincian berikut:
1. Pembuatan patok di sepanjang as trase setiap interval 1000 m.
2. Penandaan lokasi stasiun, perlintasan sebidang, culvert, dan jembatan.
3. Penandaan titik perpotongan dan titik tangent dari lengkungan.
4. Pembuatan laporan proyek secara detail dan DED (detail Engineering Design)
PEMILIHAN TRASE IDEAL

Syarat trase yang ideal:


▪ Merupakan jalur terpendek dan ekonomis
▪ Memiliki jumlah jembatan dan culvert yang sedikit
▪ Volume galian dan timbunan sedikit
▪ Alinyemen vertikal berupa tanjakan dan turunan sedikit
▪ Berada di dekat sumber material konstruksi
▪ Berada di dekat laboratorium uji bahan konstruksi
▪ Menghubungkan antar area penting
▪ Lokasi stasiun mudah dicapai oleh penumpang
▪ Jumlah biaya konstruksi dan pendapatan dapat diestimasi dengan baik
PEMILIHAN TRASE IDEAL

Berdasarkan PM Perhubungan no. 11/2012, pemilihan trase ideal dilakukan oleh


tim evaluasi yang terdiri dari:
a. Unsur teknis
b. Unsur hukum
c. Unsur keuangan
d. Unsur perencanaan
PELAPORAN HASIL SURVEY AKHIR
Laporan hasil survey trase akhir memuat data berikut:
1. Pendahuluan proyek
2. Kebutuhan proyek
3. Justifikasi terhadap trase akhir
4. Rincian trase akhir, seperti: panjang, luas, jumlah jemnatan, perlintasan sebidang, dll.
5. Estimasi biaya
6. Rincian spesifikasi
7. Perkiraan pendapatan
8. Rekomendasi pada proyek
Bersamaan dengan laporan tersebut, dilampirkan beberapa peta dengan skala yang telah
disesuaikan sebagai berikut:
a. Peta daerah yang akan dilintasi trase
b. Peta survey rute
c. Profil memanjang trase
d. Profil melintang trase
e. Peta stasiun
f. Gambar culvert, jembatan, terowongan, dll yang akan dibangun di sepanjang trase.
g. Gambar bangunan stasiun, depo, dll.
PELAPORAN HASIL SURVEY AKHIR

Berdasarkan PM Perhubungan no. 11/2012, gambar rencana trase jalur kereta api paling
sedikit memuat:
a. Titik-titik koordinat
Titik koordinat digunakan untuk mengidentifikasi lokasi bangunan berikut:
▪ Stasiun, depo, balai yasa, dan bangunan pendukung lainnya
▪ As rencana jalur kereta api
▪ Jembatan dan terowongan
▪ Patok referensi (bench mark)
▪ Penyelidikan tanah
b. Lokasi stasiun
c. Rencana kebutuhan lahan
d. Skala gambar
Skala gambar harus memenuhi syarat berikut:
▪ Menggunakan besaran tertentu sehingga semua gambar dan notasinya dapat
terbaca dengan jelas
▪ menggunakan sistem skala batang (bar scale) dan/atau skala angka
▪ menggunakan skala gambar 1:5000 atau yang lebih besar.
CONTOH LAPORAN HASIL SURVEY AKHIR
• Titik Koordinat Jalur Kereta Api Lintas Massar-Parepare (Jalur Utama)
STA X Y Z STA X Y Z
0+000 769854,366 9435251,601 5,50 36+000 786158,012 9459933,307 6,30
1+000 770584,005 9434613,878 5,50 37+000 785843,872 9460880,753 6,30
2+000 771536,123 9434912,699 5,50 38+000 785916,775 9461863,521 6,30
3+000 772396,513 9435392,102 5,50 39+000 785953,261 9462862,651 6,30
4+000 773132,536 9436069,059 5,50 40+000 785704,976 9463826,160 6,30
5+000 773757,181 9436809,405 5,50 41+000 785493,902 9464799,190 6,30
6+000 773970,752 9437682,050 5,50 42+000 785376,795 9465792,081 6,30
7+000 774477,627 9438534,224 5,50 43+000 785161,939 9466767,281 6,30
8+000 775118,156 9439260,964 5,50 44+000 785164,347 9467767,269 6,30
9+000 776106,301 9439296,214 5,50 45+000 785089,766 9468761,372 6,30
10+000 777104,235 9439324,474 5,50 46+000 784923,441 9469747,443 6,30
11+000 778076,663 9439550,430 7,90 47+000 784757,127 9470733,516 6,30
12+000 778986,569 9439961,886 11,00 48+000 784722,753 9471732,157 6,30
13+000 779868,812 9440432,679 5,90 49+000 784704,066 9472731,971 6,30
14+000 780751,056 9440903,473 3,10 50+000 784362,386 9473665,184 6,30
15+000 781633,299 9441374,267 3,10 51+000 784225,141 9474639,472 6,30
16+000 782515,543 9441845,060 6,30 52+000 784253,002 9475638,864 6,30
17+000 783397,369 9442316,617 8,70 53+000 784169,479 9476635,368 6,30
18+000 783921,592 9443124,002 8,70 54+000 784121,119 9477632,651 6,30
19+000 783867,132 9444121,778 8,70 55+000 784086,034 9478624,755 6,30
20+000 783797,084 9445119,322 8,70 56+000 783976,258 9479603,437 6,30
21+000 783727,037 9446116,865 8,70 57+000 784479,278 9480463,296 6,30
22+000 783656,990 9447114,409 6,30 58+000 785026,556 9481300,247 6,30
23+000 783586,943 9448111,953 6,30 59+000 785413,643 9482214,343 6,30
24+000 783516,896 9449109,496 6,30 60+000 785737,855 9483157,689 6,30
25+000 783446,849 9450107,040 6,30 61+000 786295,326 9483987,872 6,30
26+000 783493,946 9451094,352 6,30 62+000 786820,204 9484836,119 6,30
27+000 784211,395 9451760,153 6,30 63+000 787178,860 9485769,588 6,30
28+000 785066,157 9452279,175 6,30 64+000 787537,517 9486703,058 6,30
29+000 785758,772 9452965,981 6,30 65+000 787731,055 9487678,461 6,30
30+000 785892,989 9453954,627 6,30 66+000 787894,685 9488663,589 6,30
31+000 785993,441 9454949,568 6,30 67+000 788116,360 9489638,709 6,30
32+000 786093,894 9455944,510 6,30 68+000 788338,035 9490613,830 6,30
33+000 786194,347 9456939,452 6,30 69+000 788559,710 9491588,950 6,30
34+000 786261,160 9457936,480 6,30 70+000 788672,662 9492580,004 6,30
35+000 786217,465 9458935,503 6,30 71+000 788755,1798 9493575,6932 6,30
CONTOH LAPORAN HASIL SURVEY AKHIR
• Lokasi stasiun
Kota/
No. Nama Stasiun Patok KM X Y Z
Kabupaten
1 Tallo 0+000 769854,375 9435251,590 5,50 Kota
2 Parangloe 6+300 774166,376 9437909,346 5,50 Makassar
3 Mandai 14+500 781192,177 9441138,870 3,10
4 Maros 19+900 783804,089 9445019,567 8,70 Kabupaten
5 Pute 27+700 784809,741 9452123,476 6,30 Maros
6 Lempangang 31+200 786013,532 9455148,557 6,30
7 Pangkajene 38+500 785938,415 9462362,886 6,30
8 Bungoro 45+200 785056,501 9468958,586 6,30
9 Labakkang 51+600 784246,099 9475239,106 6,30 Kabupaten
10 Ma'rang 61+000 786295,334 9483987,883 6,30 Pangkep
11 Sigeri 67+600 788249,365 9490223,782 6,30
12 Mandalle 71+100 788720,010 9493378,602 6,30
13 Tanate Rilau 81+500 789421,115 9503526,966 11,33
14 Barru 90+900 791336,354 9512525,357 11,33
15 Siawung 94+450 792999,235 9516376,755 11,33
16 Pel. Garongkong 99+200P 790296,833 9516015,039 5,50
Kabupaten
17 Takkalasi 100+700 794359,747 9522111,831 11,33
Barru
18 Soppeng 106+700 792597,819 9527600,163 11,33
19 Palanro 115+700 791695,842 9534933,980 11,00
20 Malusetasi 119+100 793025,908 9537700,726 11,00
21 Kupa 124+900 790913,350 9542358,908 20,93
22 Lumpue 134+700 792321,828 9551220,907 27,73
Kota Parepare
23 Soreang 142+565 793251,782 9558098,369 18,29
CONTOH LAPORAN HASIL SURVEY AKHIR
• Rencana Kebutuhan Lahan

Luas Pembebasan Lahan


Luas
Panjang
Sawah Sawah Lahan Total Jml Total
No Kab/ Kota Trase Bangunan
Basah Kering Kosong Koridor Stasiun Stasiun
(m) (unit)
(ha) (ha) (ha) (ha) (ha)

1 Parepare 11,607 516 9.49 42.97 4.02 58.04 2 10

2 Barru 57,040 62 104.11 153.52 27.19 285.20 9 45

3 Pangkep 43,130 38 107.71 107.71 0.00 215.65 6 30

4 Maros 21,660 147 61.39 43.15 3.02 108.30 4 20

5 Makassar 11,855 122 28.24 14.53 15.44 59.28 2 110

TOTAL 145,292 885 310.94 361.89 49.67 726.46 23 115


SURVEY UNTUK
PERENCANAAN
SURVEY UNTUK KEGIATAN PERENCANAAN
(DETAIL ENGINEERING DESIGN)
• Laporan hasil survey yang meliputi:
– Survei inventarisasi
– Survei topografi (kondisi muka tanah)
– Survei hidrologi (kondisi aliran air di sepanjang jalur ka)
– Survei penyelidikan tanah (DCP, Bor+SPT+Uji Lab, Test Pit, CBR
Lab) dsb. Dipelajari pada Mata Kuliah Mekanika Tanah
SURVEY UNTUK KEGIATAN PERENCANAAN
(DETAIL ENGINEERING DESIGN)
• Survei inventarisasi: Untuk mengumpulkan data inventarisasi di sepanjang jalur
KA.
– Identifikasi bangunan eksisting
– Identifikasi tata guna lahan yang ada
– Identifikasi utilitas di sepanjang jalur
– Identifikasi titik-titik rawan bencana (longsor, banjir, dsb)
• Survei Topografi: mengumpulkan data koordinat dan ketinggian permukaan
tanah sepanjang trase jalan rel di dalam koridor yang ditetapkan untuk
menyiapkan peta topografi dengan skala 1:1000 yang digunakan dalam
perencanaan. Meliputi:
– Pemasangan Patok BM setiap 1 km dengan ukuran (10x10x75) dengan 20 cm di atas
tanah
– Pengukuran titik kontrol horizontal dengan metode poligon
– Penggambaran peta poligon dengan skala 1:1000
– Pengukuran untuk detail potongan melintang (75 meter ke kiri dan kanan) setiap 50
meter memanjang untuk jalur datar dan 25 meter untuk pegunungan dan tikungan
PERENCANAAN

• Dokumen yang dihasilkan dalam proses perencanaan:


– Laporan Perencanaan
– Laporan Estimasi Biaya (RAB)
– Dokumen lelang
– Gambar-gambar rencana:
• Layout jalan dengan skala 1:2000
• Alinyemen horizontal skaala 1:1000
• Alinyemen vertikal skala 1:100
• Potongan melintang jalan skala horizontal dan vertikal 1:100
SURVEI UNTUK
PEMBANGUNAN
SURVEY UNTUK PEMBANGUNAN

1. Menentukan lokasi as jalan rel dan batas konstruksi di kiri dan kanan jalan rel sesuai
koordinat dalam DED
2. Menentukan lokasi titik penanaman tiang pancang atau tiang bor sesuai koordinat
dalam DED
3. Menentukan elevasi ketebalan lapis pemadatan timbunan dan geometri timbunan
4. Mementukan lokasi titik-titik pondasi stasiun
5. Alat yang digunakan umumnya adalah Total Station, GPS Geodetic, Radiomagnetic dsb
SURVEY UNTUK
PERAWATAN
SURVEY UNTUK PERAWATAN

1. Memeriksa kelurusan dan ketinggian jalan rel


(waterpass dengan rambu khusus)

2. Memeriksa lebar sepur (menggunakan track


meter gauge)

3. Mengoreksi alinyemen horisontal jalan rel (dapat


menggunakan benang dan total station)

4. Mengoreksi geometri penampang balas (dengan


teodolit/total station)
REFERENSI

• Railway Engineering, Satish Chandra, Penerbit


Oxford University.
• PM 11 Tahun 2012 Prosedur penetapan trase
jalur kereta api.

Anda mungkin juga menyukai