Anda di halaman 1dari 4

87

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Hasil eksplorasi pada kedua pasien dengan Gangguan Neurosa Depresi

dengan masalah keperawatan Gangguan Proses Pikir ada lima hal :

5.1.1 Pengkajian

Bahwa dari 13 batasan karakteristik menurut Carpeniti yang muncul

adalah curiga, halusinasi, perilaku sosial tidak tepat, dan defisit memori.

5.1.2 Diagnosa

Pada kedua pasien diagnosa yang muncul adalah gangguan proses pikir s.d

trauma emosional.

5.1.3 Intervensi

Dari sepuluh intervensi dari Nanda NIC-NOC yang sering dilakukan

adalah

Pada klien 1 Ny. Am, mendorong klien untuk memulai dialog terbuka dan jujur,

mengajak klien untuk membahas tentang minat dan kemampuan klien, mengajak

klien untuk membahas tentang kebiasaan yang di lakukan klien, memvalidasai

adanya halusinasi pada klien, membantu klien untuk menganalisa halusinasi,

meminta klien untuk menjelaskan halusinasi yang di alami klien, membantu klien

untuk berkomunikasi secara lebih efektif, mendiskusikan metode-metode pilihan

koping (jaln-jalan, menonton tv,dll), memberikan klien kesempatan untuk

87
88

sosialisasi positif dengan orang lain. Pada klien 2 Ny. Ar, mendorong klien untuk

memulai dialog terbuka dan jujur, mengajak klien untuk membahas tentang minat

dan kemampuan klien, mengajak klien untuk membahas tentang kebiasaan yang

di lakukan klien, membantu klien untuk berkomunikasi secara lebih efektif,

mendiskusikan metode-metode pilihan koping (jaln-jalan, menonton tv,dll),

mmberikan klien kesempatan untuk sosialisasi positif dengan orang lain.

5.1.4 Implementasi

Implementasi yang sering dilakukan adalah pada klien 1 Ny. Am

memperkenalkan diri, mengajak klien untuk membahas tentang hal-hal yang

disukai klien, mengajak klien untuk membahas tentang hal-hal yang tidak disukai

klien, menggali infromasi lebih dalam tentang perasaan yang dirasakan klien

terhadap hal tersebut, mengapa hal tersebut menjadi suatu hal yang tidak dapat

dilupakan klien, menenangkan dan memberi dukungan kepada klien,

menganjurkan klien untuk melakukan kegiatan lain seperti (menonton tv,

mengobrol dengan teman sekamar,dll), menganjurkan klien untuk melakukan

kegiatan fisik seperti (menyapu, melipat pakaian, membereskan kamar,dll). Pada

klien 2 Ny. Ar mengexplorasi perasaan klien, menganjurkan klien untuk

melakukan kegiatan lain seperti (menonton tv, mengobrol dengan teman

sekamar,dll), menganjurkan klien untuk melakukan kegiatan fisik seperti

(menyapu, melipat pakaian, membereskan kamar,dll).

5.1.4 Evaluasi
89

Dari beberapa masalah yang sudah teratasi adalah pada klien 1 Ny. Am

berkomunikasi secara jelas dengan orang lain, menggunakan strategi koping yang

sudah di ajarkan, mampu untuk fokus pada stimulus tertentu, mempertahankan

orientasi realitas. Pada klien 2 Ny. Ar berkomunikasi secara jelas dengan orang

lain, mengendalikan diri terhadap distorsi pikiran, menggunakan strategi koping

yang sudah di ajarkan, mampu untuk fokus pada stimulus tertentu, mampu

mengendalikan diri terhadap pikiran yang menyebabkan gangguan proses pikir,

mampu mengontrol halusinasi, berpartisipasi dengan individu maupun kelompok.

5.2 Saran

5.2.1 Sebaiknya pengkajian dilakukan mulai hari pertama masuk wisma lansia

agar dapat terdeteksi mulai awal masalah apa saja yang di alami oleh lansia.

5.2.2 Untuk diagnosa gangguan proses pikir berhubungan dengan trauma

emosional, hal ini disebabkan karena trauma emosional dalam bentuk

apapun yang pernah di alami klien dapat menyebabkan gangguan proses

pikir yang banyak di alami klien dan kebanyakan masalah tersebut tidak

dapat terdeteksi dari awal karena memang respon yang di tunjukan klien

berbeda-beda, untuk peneliti selanjutnya sebaiknya memberikan deteksi

dini awal apakah benar klien tersebut mengalami gangguan proses pikir dan

dilakukan pengkajian yang lebih kompleks.

5.2.3 Intervensi untuk peneliti lebih lanjut terhadap pemberian asuhan kepada

klien mengenai validasi data dasar yang perlu di dapatka dari klien.

5.2.4 Implementasi untuk peneliti lebih lanjut mengoptimalkan pemberian terapi

pada klien dengan gangguan proses pikir secara lebih sering dilakukan.
90

5.2.5 Untuk evaluasi perawatan harus lebih rutin dan teratur karena klien lansia

dengan gangguan proses pikir perlu mendapatkan dampingan dan latihan

agar mereka dapat kembali ke proses pikir seperti sebelumnya dan perlu

dilakukan penanganan dengan segera karena jika tidak dapat menyebabkan

gangguan lain yang kemudian kebanyakan mengalami gangguan jiwa.

Anda mungkin juga menyukai