Anda di halaman 1dari 17

1

MODUL PERKULIAHAN

2A5144EL –
Medan
Elektromagnetik
DASAR MAGNETOSTATIKA

Abstrak Sub-CPMK 4.5

Modul ini menjelaskan gaya Mampu menjelaskan dan memahami


dan medan magnet, hukum gaya dan medan magnet, hukum
Ampere, Fluks magnet dan Ampere, Fluks magnet dan
kerapatan arus. kerapatan arus.

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT


Teknik Teknik Elektro
10
Dasar Magnetostatika

10.1 Pengamatan Dasar, Gaya Magnet

Medan elektrostatika menghasilkan gaya listrik terhadap muatan q sebesar


 
F  qE

  
dengan F sejajar dengan medan listrik E . Jika E tidak homogen, merupakan fungsi dari

tempat, maka nilai E adalah pada posisi di mana q berada.

Misalnya:
q

q E
q
q
q 
F

Di dalam medan magnetostatik, muatan q yang digerakkan sesuai dengan garis putus-putus
di atas akan mengalami gaya yang lain, yang tidak sejajar dengan medan magnet, tetapi
tegak lurus terhadapnya dan juga terhadap arah gerakkan.
q

q B
q
q
q 
Fm


B adalah medan magnet induksi.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
2 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
      
Gaya yang bekerja pada muatan q mempunyai sifat Fm  B dan Fm  v dan  , B, Fm
membentuk sistim tangan kanan. Juga didapati, bahwa gaya yang terbentuk berbanding
 
lurus dengan besar v dan besar B . Dengan faktor proporsionalitasnya muatan itu, maka
gaya yang menarik muatan, disebut gaya magnetik, mempunyai besar

 
  
Fm  q v  B

10.2 Medan Magnet Induksi dan Medan Magnet

Dari pengamatan awal di atas, jika kita dapati gaya yang menarik muatan bergerak
mempunyai arah tegak lurus terhadap arah gerakan muatan dan tegak lurus terhadap suatu
arah medan tertentu (di sini belum dikatakan secara langsung bahwa medannya adalah
medan magnet), maka gaya seperti itu dinamakan gaya magnetis, dan medan yang
menghasilkan gaya itu disebut medan magnet.

Dari hubungan medan magnet dan gaya magnet di atas, kita bisa menghitung salah satu
besaran yang mengkarakteristikan besar dan arah dari medan magnet, yaitu medan magnet

induksi B .

Pada pembahasan mengenai elektrostatika kita bisa mendapatkan medan listrik statis
dengan memiliki muatan listrik yang berada dalam keadaan diam. Medan listrik ini akan
memberikan gaya terhadap muatan lain yang juga berada dalam keadaan diam.

Medan magnet induksi dihasilkan oleh magnet (permanen) atau juga oleh sebuah
penghantar/ kabel yang dialiri oleh arus listrik, atau bisa juga dikatakan, medan magnet
induksi dihasilkan oleh muatan listrik yang bergerak. Medan magnet induksi ini juga bisa
menghasilkan gaya terhadap suatu muatan listrik yang juga bergerak.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
3 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pengamatan eksperimen:

Dengan menggunakan sebuah kawat sangat panjang


z dan lurus, yang dialiri oleh arus listrik I. Eksperimen
menunjukkan, dengan menggunakan kompas, bahwa
I 
B yang dihasilkan oleh arus I hanya mempunyai
2 
komponen a . Dan ini tak terpengaruh, di mana titik
1
pengamatannya dipilih (di mana kita meletakkan
kompasnya).

Dengan menggunakan alat pengukur gaya


disimpulkan juga dari eksperimen yang sama, bahwa makin jauh posisi pengamatan, makin
kecil gaya yang bekerja, artinya juga, makin kecil medan magnet induksi. Di gambar di
 
atas, B di lingkaran kecil mempunyai nilai yang lebih besar dibanding dengan nilai B di
lingkaran yang besar, dengan ketergantungan yang mengambil fungsi

 1
B   adalah komponen radial pada kordinat silinder

Pengamatan juga menginformasikan, bahwa besar dan arah medan magnet induksi yang
dihasilkan kawat tersebut tidak tergantung dari posisi pengamatan vertikal / z. Tetapi jika
arus yang dipergunakan diperbesar, maka medan magnet induksinya akan membesar,
sedangkan jika diperkecil, medannya juga akan mengecil, sehingga

 I
B 


Pada kasus di atas ke arah z positif menghasilkan arah medan magnet induksi a ,

sedangkan jika arah aliran arus dibalik, arah arus ke z negatif, maka medan magnet induksi

mempunyai arah  a .

Dan akhirnya dari rangkaian eksperimen didapati suatu formulasi dalam bentuk persamaan

matematis untuk mendapatkan medan magnet induksi B , yang dihasilkan oleh suatu kawat
lurus yang sangat panjang, yang dialiri oleh arus listrik ke arah z positif, dengan

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
4 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
 o I 
B  a
2 

dengan  o  4  10 7 H/m adalah permeabitas ruang hampa.

Persamaan ini atau eksperimen di atas adalah subset dari eksperimen yang dilakukan oleh
Biot dan Savart, yang menghasilkan formulasi


I   o I dl  r  r '
4 L r  r ' 3
B


z  dl
r'  
rr'
  
Hasil kali silang dl dengan r  r ' menyebabkan
 P
y r arah medan magnet induksi akan tegak lurus
x
dengan arah aliran arus dan juga tegak lurus
dengan vektor penghubung titik arus/sumber dan
titik pengamatan.

Dengan hubungan yang diturunkan oleh Biot dan Savart, bisa kita amati lagi struktur
sederhana kita, kawat lurus panjang tak hingga yang dialiri arus listrik.

     
Dengan r   a  , r ' z ' a z dan dl  dz ' a z , maka

dz ' a z   a   z ' a z 
   
  o I dl  r  r '  o I 

4 L r  r ' 3 
B 
4   2
 z'2  3/ 2

  
dengan a z  a   a

 
  I 
 dz ' a  o I  a 
dz '
B o
4 
  2
 z' 
2 3/ 2

4  

2
 z'2 3/ 2

dan dengan hasil integrasi dari tabel (mathematical handbook)


dx x
 x 2
a 
2 3/ 2


a2 x2  a2  1/ 2

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
5 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
maka didapatkan medan magnet induksi

  
  o I  a 
dz '  o I  a  z' 
B
4  

2
 z'2 
3/ 2

4

   2  z ' 2
2

 


  o I a
B
2

Pengamatan-pengamatan di atas dilakukan terjadi di ruang hampa. Secara umum untuk


ruang selain itu permeabilitas mutlak di atas haruslah diganti dengan permeabilitas materia
di ruang itu, dengan  o   r  o .

Sebagai besaran lain yang tidak memerlukan informasi tentang permeabilitas dari materi,
 
didefinisikan medan magnet H , yang dengan medan magnet induksi B saling
berhubungan melalui

 1 
H B (untuk ruang isotropis)
r o

Jadi untuk kawat lurus panjang tak hingga yang dialiri oleh arus listrik I memiliki medan
magnet

 I 
H a
2

 adalah jarak dari titik pengamatan ke titik sumber (jarak titik pengamatan ke kawat).

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
6 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
Contoh perhitungan:

1.

Diberikan dua buah kawat yang lurus dan panjang


z tak hingga yang terletak paralel, lihat gambar di
bawah. Kawat-kawat ini dialiri arus listrik dengan
I1
masing-masing I1 = 1 A dan I2 = 0,2 A. Arah arus
I2
diberikan sesuai dengan tanda panah pada kawat-
y = 0,5 m
kawat itu.
x
y
Hitunglah medan magnet yang dihasilkan di
sepanjang sumbu y.

Jawab:

Karena pada problem kawat lurus dan panjang tak hingga letak dari titik pengamatan tidak
tergantung dari kordinat z, maka di sini kita pilih titik z = 0, dan geometri di atas
digambarkan secara dua dimensi. Medan magnet yang dihasilkan oleh kawat tersebut
hanya mempunyai komponen  , sesuai dengan aturan tangan kanan bersama-sama dengan
arah aliran arus di kawat itu. Maka secara umum medan magnet total adalah jumlah medan
magnet dari arus I1 dan dari I2:

   I  I 
H  H 1  H 2  1 a1  2 a 2
21 22

  Mula-mula kita ambil titik pengamatan untuk


H2 H1
y  0.
y = 0,5 y

Dengan menggunakan gambar di samaping ini,


I1 I2  
maka arah dari medan magnet H 1 dan H 2
  
adalah a 1  a 2  a x dan jarak-jaraknya

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
7 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
1  y dan 2  0,5  y , maka

 1  1 0,2  
H  ax
2  y 0,5  y 


H2

H1
Untuk 0  y  0,5 :
y = 0,5 y
   
a 1  ax , dan a 2  a x
I1
I2
1  y

2  0,5  y
x

 1  1 0,2  
H    ax
2  y 0,5  y 


H1

H2 Untuk 0,5  y :
y = 0,5
   
a 1  ax , dan a 2  ax
I1 I2 y
1  y

2  y  0,5
x

 1 1 0,2  
H     ax
2  y y  0,5 

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
8 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
2.

I3 = 3 A

x3’ = -0,1 m

Hitunglah medan magnet yang dihasilkan


I1 = 1 A
y oleh susunan kawat panjang tak hingga ini
y1’ = -0,1 m
di titik pengamatan (0, 0, 0)

I2 = 2 A

y2’ = 0,1 m
x I4 = 4 A

x4’ = 0,1 m

Jawab:

Medan magnet total adalah jumlah dari masing-masing medan magnet yang dihasilkan
oleh kawat tersebut.
    
H  H1  H 2  H 3  H 4


H 1 dihasilkan oleh I1 :

 I 
H1  1  a x 
 21
H1
y 1 adalah jarak dari tempat di mana kawat 1 terletak dan
titik pengamatan (0, 0, 0), maka 1  0,1 m, jadi
x


H1 
1
 ax  =  5 a x A/m
2 0,1 

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
9 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/

H2

H 2 dihasilkan oleh I2 :
y
 
I
H 2  2  a x  
2
 a x    10 a x A/m.
x 22 2  0,1 


 H 3 dihasilkan oleh I3 :
H3

y

H 3  3  a y    a y    15 a y
x I  3
23 2  0,1 


H4

y 
H 4 dihasilkan oleh I4 :


H 4  4  a y    a y    20 a y
x I  4
24 2  0,1 

    
H  H1  H 2  H 3  H 4

  5  10  15  20  
H    a x  a x  a y  a y  A/m
     

  15  35  
H    a x  a y  A/m
   

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
10 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
10.3 Hukum Ampere

Hukum Ampere di dalam kerangka magnetostatika adalah pasangan dari hukum Gauss
yang sebelumnya kita kenal di elektrostatika.

z
Dengan menggunakan alat bantu pada
I eksperimen sebelumnya, kita akan mengukur

2  nilai-nilai medan magnet H pada suatu jarak
dl tertentu dari kawat, katakanlah 1 . Jika kita
1
berhasil mengukurnya sepanjang lingkaran yang

H dibentuk oleh titik-titik pengamatan yang
berjarak sama dari kawat, dan mengalikannya

dengan potongan-potongan jarak dl , kemudian
menjumlahkan seluruh kontribusi ini, sehingga
kita dapati sebuah integral garis pada lintasan
tertutup, maka hasilnya adalah arus yang ditutup oleh lintasan tersebut. Hal ini berlaku
juga untuk jarak pengamatan yang lain, dan juga jika jarak titik pengamatan ke kawat
diubah-ubah, selama lintasannya berupa lintasan tertutup, maka hasilnya adalah arus yang
ditutup oleh lintasan itu:
 
  dl   I i
L
H
i

I2 I3 I4
I1

Jika lintasan dipilih L1, maka


L1
 
  dl I1  I 2  I 3 ,
H
L1

L2 untuk L2 dan L3 berlaku


 
 H  dl
L2
I 1  I 2  I 3  I 4 ,

L3

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
11 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
dan
 
  dl   I 2  I 3  I 4
H
L3

Jika diberikan sebuah kawat penghantar arus yang tidak tipis, tetapi memiliki suatu luas

penampang tertentu, maka sebagai pengganti dari arus dipergunakan kerapatan arus J .
Sehingga hukum ampere di atas menjadi
   

L
H  dl    dS
J
S

dengan S adalah luas penampang yang dikelilingi


L2
oleh lintasan tertutup L.

 Diberikan sebuah penghantar yang tebal, dengan


J L1 
kerapatan arus di permukaannya homogen J ,
maka

Arus yang diselubungi oleh lintasan tertutup L1 lebih besar dari yang diselubungi oleh L2.

Contoh perhitungan:

Diberikan sebuah penghantar yang mempunyai penampang berupa lingkaran dengan radius
a. Jika melalui penampang tersebut mengalir arus total sebesar I, yang terdistribusi secara
homogen, hitunglah medan magnet yang dihasilkannya, di dalam dan di luar penghantar
dengan ketergantungannya terhadap jarak.

Jawab:

I Perhitungan medan magnet di dalam kawat


membutuhkan lintasan L1 :

L1 L2 
Maka hukum Ampere
   

L
H  dl    dS
J
S

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
12 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
 
dengan diketahui, bahwa H hanya memiliki komponen  dan H bukan merupakan
fungsi dari  , dan dengan mengambil L1 adalah lingkaran dengan radius   a , menjadi

I
H 2   J  2 , yang mana J  ,
a 2

maka untuk titik pengamatan di dalam penghantar:

I
H 
2 a 2

Untuk titik pengamatan di luar penghantar digunakan lintasan L2 : Karena dengan L2


seluruh arus diselubungi, maka

I
H  .
2 

10.4 Fluks Magnetis

Seperti halnya pada elektrostatika, di magnetostatika, kita bisa juga menghitung fluks dari
aliran medan magnet yang menembus suatu permukaan tertentu, dengan menggunakan
 
 m   B  dS
S


 m adalah fluks magnetis yang dihasilkan oleh medan magnet induksi B yang menembus

bidang S. B disebut juga vektor kerapatan fluks magnetis.

Di Elektrostatika kita dapati fluks elektris yang dihasilkan oleh medan listrik yang
menembus suatu permukaan tertutup sebagai jumlah dari muatan yang diselubungi oleh
permukaan tersebut
 
   D  dS   qi
S

Hal ini menyatakan, jika fluks total positif, maka muatan neto yang diselubunginya positif,
dan sebaliknya. Jadi sumber dari sebuah medan listrik adalah muatan positif.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
13 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
Sedangkan dalam magnetostatika, fluks total yang dihasilkan oleh medan magnet induksi
yang menembus sebuah permukaan tertutup adalah nol dan selalu nol.
 
 m   B  dS  0
S

Artinya medan magnet tidak memiliki sumber yang terisolir seperti halnya pada
elektrostatika. Sebuah magnet yang mengandung kutub utara (‘muatan positif’) dan kutub
selatan (‘muatan negatif’) jika dipotong (untuk mengisolirkan kedua kutub) akan kembali
menghasilkan potongan magnet yang mengandung kedua kutub tersebut.

Secara diferensial persamaan di atas dituliskan


div B  0

10.5 Hubungan Medan Magnet dengan Kerapatan Arus di setiap Titik

Hukum Ampere yang dibahas di atas menghubungkan medan magnet dan kerapatan arus
listrik satu dengan lainnya secara global dengan mengamatinya melalui pendefinisian
sebuah lintasan tertutup secara sembarang. Yang jadi pertanyaan adalah, bagaimana
mencari hubungan untuk menentukan hubungan keduanya secara diferensial, atau setiap
titik pengamatan.

Untuk menurunkan hubungan tersebut, diamati


z 
y sebuah segiempat yang mempunyai arah a z ,
sehingga dari pinggir segiempat iut kita dapati
sebuah lintasan tertutup.
x
y Dengan mengandaikan bahwa di tengah segiempat
x
itu (tanda titik di gambar), pada titik P (x, y, z)
terdapat medan magnet yang besarnya
   
H  H x ax  H y a y  H z az .

Dengan menggunakan hukum Ampere, bisa didapati

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
14 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
    y x y x
L H  dl   H  dl  H x ( x, y  )x  H y ( x 
2 2
, y)y  H x ( x, y  )x  H y ( x 
2 2
, y)y
 
  dS  J x a x  J y a y  J z a z  xy a z  J z xy
   
J
S

Dengan menggunakan deret Taylor:

y H x y y H x y
H x ( x, y  )  H x ( x, y)  , H x ( x, y  )  H x ( x, y) 
2 y 2 2 y 2

x H y x x H y x
H y (x  , y )  H y ( x, y )  , H y (x  , y )  H y ( x, y ) 
2 x 2 2 x 2

maka

    H H y
L H  dl    dl   yx x y  x x y
H

sehingga dengan sisi kanan hukum Ampere, didapatkan

H y H x
x y  x y  J z xy
x y

Dengan mengandaikan x dan  y sangat kecil, didapatkan:

H y H x
Jz  
x y

 
dan dengan segiempat yang lain, yang mempunyai arah a x dan a y bisa diturunkan

H z H y
Jx   dan
y z

H x H z
Jy   .
z x
 
Dari ketiga hasil ini maka disimpulkan : H  J

Tanda   adalah penyimbolan untuk rotasi dari sebuah vektor (engl. Curl).

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
15 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
Untuk kordinat silinder dan bola berlaku:

  1 H z H     H  H z    1 H   1 H  
  H     a      a     a z
   z   z        

 1  H sin   H   1  1 H r rH     1  rH  H r  


 H     ar     a     a
r sin      r  sin   r  r  r  

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
16 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka

 Hyatt, W., Engineering Electromagnetics, McGraw Hill, 9nd edition, 2018


 Alaydrus, M,, Medan Elektromagnetik, Penerbit Andi, 1st edition, 2014
 Ulaby, F. T, Ravaioli, I.R., Fundamentals of Applied Electromagnetics, Pearson,
2022
 Ding Yang, Baoyu Guo, Xinglian Ye, Aibing Yu, Jun Guo, Numerical simulation
of electrostatic precipitator considering the dust particle space charge, Powder
Technology, vol. 354, September 2019, 552-560
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0032591019304565
 M.R. Bhalla, A.V. Bhalla, Comparative Study of Various Touchscreen
Technologies, International Journal of Computer Applications, v.6, No.8,
September 2010
https://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.206.5024&rep=rep1&ty
pe=pdf
 H. Nam, et al, Review of Capacitive Touchscreen Technologies: Overview,
Research Trends, and Machine Learning Approaches, Sensors 2021, 21(14), 4776;
https://doi.org/10.3390/s21144776
 D.K.Sah, T. Amgoth, Renewable energy harvesting schemes in wireless sensor
networks: A Survey, Information Fusion, Volume 63, November 2020, Pages 223-
247, https://doi.org/10.1016/j.inffus.2020.07.005
 P. Carneiro, et al, Electromagnetic energy harvesting using magnetic levitation
architectures: A review, Applied Energy, v. 260, 15 February 2020, 114191,
https://doi.org/10.1016/j.apenergy.2019.114191

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
17 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai