MODUL PERKULIAHAN
2A5144EL –
Medan
Elektromagnetik
DASAR MAGNETOSTATIKA
dengan F sejajar dengan medan listrik E . Jika E tidak homogen, merupakan fungsi dari
tempat, maka nilai E adalah pada posisi di mana q berada.
Misalnya:
q
q E
q
q
q
F
Di dalam medan magnetostatik, muatan q yang digerakkan sesuai dengan garis putus-putus
di atas akan mengalami gaya yang lain, yang tidak sejajar dengan medan magnet, tetapi
tegak lurus terhadapnya dan juga terhadap arah gerakkan.
q
q B
q
q
q
Fm
B adalah medan magnet induksi.
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
2 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gaya yang bekerja pada muatan q mempunyai sifat Fm B dan Fm v dan , B, Fm
membentuk sistim tangan kanan. Juga didapati, bahwa gaya yang terbentuk berbanding
lurus dengan besar v dan besar B . Dengan faktor proporsionalitasnya muatan itu, maka
gaya yang menarik muatan, disebut gaya magnetik, mempunyai besar
Fm q v B
Dari pengamatan awal di atas, jika kita dapati gaya yang menarik muatan bergerak
mempunyai arah tegak lurus terhadap arah gerakan muatan dan tegak lurus terhadap suatu
arah medan tertentu (di sini belum dikatakan secara langsung bahwa medannya adalah
medan magnet), maka gaya seperti itu dinamakan gaya magnetis, dan medan yang
menghasilkan gaya itu disebut medan magnet.
Dari hubungan medan magnet dan gaya magnet di atas, kita bisa menghitung salah satu
besaran yang mengkarakteristikan besar dan arah dari medan magnet, yaitu medan magnet
induksi B .
Pada pembahasan mengenai elektrostatika kita bisa mendapatkan medan listrik statis
dengan memiliki muatan listrik yang berada dalam keadaan diam. Medan listrik ini akan
memberikan gaya terhadap muatan lain yang juga berada dalam keadaan diam.
Medan magnet induksi dihasilkan oleh magnet (permanen) atau juga oleh sebuah
penghantar/ kabel yang dialiri oleh arus listrik, atau bisa juga dikatakan, medan magnet
induksi dihasilkan oleh muatan listrik yang bergerak. Medan magnet induksi ini juga bisa
menghasilkan gaya terhadap suatu muatan listrik yang juga bergerak.
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
3 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pengamatan eksperimen:
1
B adalah komponen radial pada kordinat silinder
Pengamatan juga menginformasikan, bahwa besar dan arah medan magnet induksi yang
dihasilkan kawat tersebut tidak tergantung dari posisi pengamatan vertikal / z. Tetapi jika
arus yang dipergunakan diperbesar, maka medan magnet induksinya akan membesar,
sedangkan jika diperkecil, medannya juga akan mengecil, sehingga
I
B
Pada kasus di atas ke arah z positif menghasilkan arah medan magnet induksi a ,
sedangkan jika arah aliran arus dibalik, arah arus ke z negatif, maka medan magnet induksi
mempunyai arah a .
Dan akhirnya dari rangkaian eksperimen didapati suatu formulasi dalam bentuk persamaan
matematis untuk mendapatkan medan magnet induksi B , yang dihasilkan oleh suatu kawat
lurus yang sangat panjang, yang dialiri oleh arus listrik ke arah z positif, dengan
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
4 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
o I
B a
2
Persamaan ini atau eksperimen di atas adalah subset dari eksperimen yang dilakukan oleh
Biot dan Savart, yang menghasilkan formulasi
I o I dl r r '
4 L r r ' 3
B
z dl
r'
rr'
Hasil kali silang dl dengan r r ' menyebabkan
P
y r arah medan magnet induksi akan tegak lurus
x
dengan arah aliran arus dan juga tegak lurus
dengan vektor penghubung titik arus/sumber dan
titik pengamatan.
Dengan hubungan yang diturunkan oleh Biot dan Savart, bisa kita amati lagi struktur
sederhana kita, kawat lurus panjang tak hingga yang dialiri arus listrik.
Dengan r a , r ' z ' a z dan dl dz ' a z , maka
dz ' a z a z ' a z
o I dl r r ' o I
4 L r r ' 3
B
4 2
z'2 3/ 2
dengan a z a a
I
dz ' a o I a
dz '
B o
4
2
z'
2 3/ 2
4
2
z'2 3/ 2
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
5 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
maka didapatkan medan magnet induksi
o I a
dz ' o I a z'
B
4
2
z'2
3/ 2
4
2 z ' 2
2
o I a
B
2
Sebagai besaran lain yang tidak memerlukan informasi tentang permeabilitas dari materi,
didefinisikan medan magnet H , yang dengan medan magnet induksi B saling
berhubungan melalui
1
H B (untuk ruang isotropis)
r o
Jadi untuk kawat lurus panjang tak hingga yang dialiri oleh arus listrik I memiliki medan
magnet
I
H a
2
adalah jarak dari titik pengamatan ke titik sumber (jarak titik pengamatan ke kawat).
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
6 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
Contoh perhitungan:
1.
Jawab:
Karena pada problem kawat lurus dan panjang tak hingga letak dari titik pengamatan tidak
tergantung dari kordinat z, maka di sini kita pilih titik z = 0, dan geometri di atas
digambarkan secara dua dimensi. Medan magnet yang dihasilkan oleh kawat tersebut
hanya mempunyai komponen , sesuai dengan aturan tangan kanan bersama-sama dengan
arah aliran arus di kawat itu. Maka secara umum medan magnet total adalah jumlah medan
magnet dari arus I1 dan dari I2:
I I
H H 1 H 2 1 a1 2 a 2
21 22
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
7 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
1 y dan 2 0,5 y , maka
1 1 0,2
H ax
2 y 0,5 y
H2
H1
Untuk 0 y 0,5 :
y = 0,5 y
a 1 ax , dan a 2 a x
I1
I2
1 y
2 0,5 y
x
1 1 0,2
H ax
2 y 0,5 y
H1
H2 Untuk 0,5 y :
y = 0,5
a 1 ax , dan a 2 ax
I1 I2 y
1 y
2 y 0,5
x
1 1 0,2
H ax
2 y y 0,5
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
8 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
2.
I3 = 3 A
x3’ = -0,1 m
I2 = 2 A
y2’ = 0,1 m
x I4 = 4 A
x4’ = 0,1 m
Jawab:
Medan magnet total adalah jumlah dari masing-masing medan magnet yang dihasilkan
oleh kawat tersebut.
H H1 H 2 H 3 H 4
H 1 dihasilkan oleh I1 :
I
H1 1 a x
21
H1
y 1 adalah jarak dari tempat di mana kawat 1 terletak dan
titik pengamatan (0, 0, 0), maka 1 0,1 m, jadi
x
H1
1
ax = 5 a x A/m
2 0,1
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
9 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
H2
H 2 dihasilkan oleh I2 :
y
I
H 2 2 a x
2
a x 10 a x A/m.
x 22 2 0,1
H 3 dihasilkan oleh I3 :
H3
y
H 3 3 a y a y 15 a y
x I 3
23 2 0,1
H4
y
H 4 dihasilkan oleh I4 :
H 4 4 a y a y 20 a y
x I 4
24 2 0,1
H H1 H 2 H 3 H 4
5 10 15 20
H a x a x a y a y A/m
15 35
H a x a y A/m
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
10 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
10.3 Hukum Ampere
Hukum Ampere di dalam kerangka magnetostatika adalah pasangan dari hukum Gauss
yang sebelumnya kita kenal di elektrostatika.
z
Dengan menggunakan alat bantu pada
I eksperimen sebelumnya, kita akan mengukur
2 nilai-nilai medan magnet H pada suatu jarak
dl tertentu dari kawat, katakanlah 1 . Jika kita
1
berhasil mengukurnya sepanjang lingkaran yang
H dibentuk oleh titik-titik pengamatan yang
berjarak sama dari kawat, dan mengalikannya
dengan potongan-potongan jarak dl , kemudian
menjumlahkan seluruh kontribusi ini, sehingga
kita dapati sebuah integral garis pada lintasan
tertutup, maka hasilnya adalah arus yang ditutup oleh lintasan tersebut. Hal ini berlaku
juga untuk jarak pengamatan yang lain, dan juga jika jarak titik pengamatan ke kawat
diubah-ubah, selama lintasannya berupa lintasan tertutup, maka hasilnya adalah arus yang
ditutup oleh lintasan itu:
dl I i
L
H
i
I2 I3 I4
I1
L3
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
11 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
dan
dl I 2 I 3 I 4
H
L3
Jika diberikan sebuah kawat penghantar arus yang tidak tipis, tetapi memiliki suatu luas
penampang tertentu, maka sebagai pengganti dari arus dipergunakan kerapatan arus J .
Sehingga hukum ampere di atas menjadi
L
H dl dS
J
S
Arus yang diselubungi oleh lintasan tertutup L1 lebih besar dari yang diselubungi oleh L2.
Contoh perhitungan:
Diberikan sebuah penghantar yang mempunyai penampang berupa lingkaran dengan radius
a. Jika melalui penampang tersebut mengalir arus total sebesar I, yang terdistribusi secara
homogen, hitunglah medan magnet yang dihasilkannya, di dalam dan di luar penghantar
dengan ketergantungannya terhadap jarak.
Jawab:
L1 L2
Maka hukum Ampere
L
H dl dS
J
S
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
12 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
dengan diketahui, bahwa H hanya memiliki komponen dan H bukan merupakan
fungsi dari , dan dengan mengambil L1 adalah lingkaran dengan radius a , menjadi
I
H 2 J 2 , yang mana J ,
a 2
I
H
2 a 2
I
H .
2
Seperti halnya pada elektrostatika, di magnetostatika, kita bisa juga menghitung fluks dari
aliran medan magnet yang menembus suatu permukaan tertentu, dengan menggunakan
m B dS
S
m adalah fluks magnetis yang dihasilkan oleh medan magnet induksi B yang menembus
bidang S. B disebut juga vektor kerapatan fluks magnetis.
Di Elektrostatika kita dapati fluks elektris yang dihasilkan oleh medan listrik yang
menembus suatu permukaan tertutup sebagai jumlah dari muatan yang diselubungi oleh
permukaan tersebut
D dS qi
S
Hal ini menyatakan, jika fluks total positif, maka muatan neto yang diselubunginya positif,
dan sebaliknya. Jadi sumber dari sebuah medan listrik adalah muatan positif.
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
13 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
Sedangkan dalam magnetostatika, fluks total yang dihasilkan oleh medan magnet induksi
yang menembus sebuah permukaan tertutup adalah nol dan selalu nol.
m B dS 0
S
Artinya medan magnet tidak memiliki sumber yang terisolir seperti halnya pada
elektrostatika. Sebuah magnet yang mengandung kutub utara (‘muatan positif’) dan kutub
selatan (‘muatan negatif’) jika dipotong (untuk mengisolirkan kedua kutub) akan kembali
menghasilkan potongan magnet yang mengandung kedua kutub tersebut.
div B 0
Hukum Ampere yang dibahas di atas menghubungkan medan magnet dan kerapatan arus
listrik satu dengan lainnya secara global dengan mengamatinya melalui pendefinisian
sebuah lintasan tertutup secara sembarang. Yang jadi pertanyaan adalah, bagaimana
mencari hubungan untuk menentukan hubungan keduanya secara diferensial, atau setiap
titik pengamatan.
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
14 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
y x y x
L H dl H dl H x ( x, y )x H y ( x
2 2
, y)y H x ( x, y )x H y ( x
2 2
, y)y
dS J x a x J y a y J z a z xy a z J z xy
J
S
y H x y y H x y
H x ( x, y ) H x ( x, y) , H x ( x, y ) H x ( x, y)
2 y 2 2 y 2
x H y x x H y x
H y (x , y ) H y ( x, y ) , H y (x , y ) H y ( x, y )
2 x 2 2 x 2
maka
H H y
L H dl dl yx x y x x y
H
H y H x
x y x y J z xy
x y
H y H x
Jz
x y
dan dengan segiempat yang lain, yang mempunyai arah a x dan a y bisa diturunkan
H z H y
Jx dan
y z
H x H z
Jy .
z x
Dari ketiga hasil ini maka disimpulkan : H J
Tanda adalah penyimbolan untuk rotasi dari sebuah vektor (engl. Curl).
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
15 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
Untuk kordinat silinder dan bola berlaku:
1 H z H H H z 1 H 1 H
H a a a z
z z
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
16 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
17 Dr. Dian Widi Astuti, ST, MT http://pbael.mercubuana.ac.id/