Di mana,
B : Medan Magnet
r : Vektor satuan yang mengarah dari muatan q ketitik medan P
µ0 : Konstanta kesebandingan yang disebut permeabilitas ruang bebas : 4𝜋 × 10 𝑇
m/A= 4𝜋 × 10−7 𝑁/𝐴
Medan magnet yang terbentuk dari muatan titik yang bergerak memiliki karakteristik
sebagai berikut,
a. Besaran B berbanding lurus dengan muatan q dan kecepatan v dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jaraknya dari muatan
b. Medan magnetik adalah nol disepanjang garis gerak muatan.
c. Arah B tegak lurus terhadap kecepatan v maupun vektor r.
2. Medan Magnetik sebuah Elemen Arus : Hukum Bio-Savart
Hukum Bio-Savart dapat digunakan untuk menentukan besarnya medan magnet. Hukum
tersebut memiliki bunyi seperti berikut,
a. Berbanding lurus dengan kuat arus yang mengalir pada kawat tersebut.
b. Berbanding lurus dengan panjang kawat penghantarnya.
c. Berbanding lurus dengan sinus sudut yang dibentuk oleh arah arus dengan garis
hubung
d. dari suatu titik ke kawat penghantar.
e. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak dari titik itu ke kawat penghantar.
Dalam ilustrasi di atas, elemen kecil kawat memiliki panjang dL. Arah dL sama dengan
arah arus. Elemen kawat tersebut dapat dinyatakan dalam notasi vektor dL. Misalkan
untuk menentukan medan magnet pada posisi P dengan vektor posisi r terhadap elemen
kawat. Kuat medan magnet di titik P yang dihasilkan oleh elemen vector dL saja
diberikan oleh hukum Bio-Savart adalah sebagai berikut,
Di mana n adalah jumlah lilitan. Medan magnetik dari dari muatan titik yang bergerak
didapatkan dari persamaan berikut,
5. Gaya di antara Konduktor Pararel
Arus-arus dalam kawat-kawat yang paralel saling tarik menarik jika arus-arus itu berada
dalam arah yang sama dan saling tolak menolak bila arus-arus itu berada dalam arah-arah
yang berlawanan. Gaya di antara konduktor paralel,