Anda di halaman 1dari 1

FISIOTERAPI DADA

Fisioterapi merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu


atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh
sepanjang rentang kehiduan dnegan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan
gerak, peralatan ( fisik, elektroterapis dan mekanis), pelatihan fungsi dan komunikasi ( PMK
no 65 tahun 2015). Fisioterapis adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan fisioterapi
sesuai dengan peraturan yang berlaku dan secara sah legal dapat memberikan layanan
tindakan fisioterapi ( promotif, preventif, kuratif dan rehailitatif) sesuai dengan permasalahan
yang dihadapi pasien
Fisioterapi dada adalah salah satu dari pada fisioterapi yang sangat berguna bagi
penderita penyakitrespirasi baik yang bersifat akut maupun kronis. Fisioterapi dada ini
walaupun caranya kelihatan tidak istimewa tetapi ini sangat efektif dalam upaya
mengeluarkan sekret dan memperbaiki ventilasi pada pasien dengan fungsi paru yang
terganggu. Fisioterapi pada paru tidak hanya diberikan dalam rangka membersihkan saluran
pernapasan karena adanya dahak atau mukus, namun juga bagaimana mengembalikan fungsi
paru agar dapat bekerja secara optimal dalam memenuhi kebutuhan tubuh, orang yang
mengalami sakit paru merasakan mudah lelah dan mudah ngos-ngosan atau menggeh –
menggeh, dengan mendapatkan tindakan dari seorang fisioterapis maka fungsi dari paru dapat
dijaga dan dimaksimalkan. Jadi tujuan pokok fisioterapi pada penyakit paru adalah
mengembalikan dan memelihara fungsi otot-otot pernafasan dan membantu membersihkan
sekret dari bronkus dan untuk mencegah penumpukan sekret, memperbaiki pergerakan dan
aliran sekret.
Fisioterapi dada ini dapat digunakan untuk pengobatan dan pencegahan pada penyakit
paru obstruktif menahun, penyakit pernafasan restriktif termasuk kelainan neuromuskuler dan
penyakit paru restriktif karena kelainan parenkim paru seperti fibrosis dan pasien yang
mendapat ventilasi mekanik. Fisioterapi dada ini meliputi rangkaian : postural drainage,
perkusi, dan vibrasi.
Dalam memberikan layanan fisioterapis akan selalu melakukan pemeriksaan terlebih
dahulu guna menentukan tujuan dari terapi yang akan dilakukan dan menentukan metode atau
modalitas atau peralatan yang digunakan. Kontra indikasi fisioterapi dada ada yang bersifat
mutlak seperti kegagalan jantung, status asmatikus, renjatan dan perdarahan masif, sedangkan
kontra indikasi relatif seperti infeksi paru berat, patah tulang iga atau luka baru bekas operasi,
tumor paru dengan kemungkinan adanya keganasan serta adanya kejang rangsang.

https://rsprespira.jogjaprov.go.id/fisioterapi-pada-paru-paru/
http://eprints.ners.unair.ac.id/1162/1/116%20Modul%20Pembelajaran%20Kebutuhan
%20Oksigen_2.pdf

Anda mungkin juga menyukai