Disusun Oleh:
KELOMPOK 2
KELAS 3-C
2023
ABSTRAK
Perlu diperhatikan jika di dalam sebuah organisasi penting untuk menjaga
hubungan internal yang baik dengan berkomunikai dengan antar anggota secara
efektif sebelum lanjut melangkah ke komunikasi eksternal atau hubungan dengan
pihak eksternal. Dalam berkomunikasi pun penting untuk menggunakan media
yang sekiranya efektif agar proses komunikasi dalam organisasinya pun berjalan
dengan efektif, sehingga tidak adanya miss komunikasi. Maka dari itu, penulis
mengangkat tema penelitian kali ini dengan tema “Efektifitas komunikasi internal
dan eksternal UKM Syaamil”. Agar mengetahui bagaimana komunikasi organisasi
pada UKM Syaamil tersebut. Metode yang dilakukan pada penelitian kali ini
adalah metode kualitatif dengan pendekatan wawancara yang kemudian di
deskripsikan dengan pernyataan.hasil yang didapat yaitu bahwa komunikasi
internal UKM Syaamil kurang efektif sehingga berdampak kepada beberapa
kendala lainnya dan adanya sikap individualis serta tak acuh pada Gen Z di dalam
komunikasi organisasi karena perkembangan teknologi saat ini. Maka dari itu,
peneliti memberikan beberapa proyek untuk menanggulangi permasalahan yang
ada pada UKM Syaamil.
i
DAFTAR ISI
ABSTRAK .......................................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 2
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 2
D. Objek Penelitian ....................................................................................................... 2
a) Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Syaamil .................................................... 2
E. DEFINISI KOMUNIKASI ORGANISASI ............................................................ 3
F. JENIS – JENIS KOMUNIKASI ORGANISASI ................................................... 3
G. POLA KOMUNIKASI ............................................................................................ 5
H. DEFINISI MEDIA KOMUNIKASI ORGANISASI ............................................. 7
I. STRATEGI KOMUNIKASI .................................................................................... 8
BAB II KAJIAN LITERATUR ..................................................................................... 11
A. Kajian Terdahulu................................................................................................ 11
B. Teori Relevan ...................................................................................................... 14
a. Komunikasi Organisasi .................................................................................. 14
b. Jenis Komunikasi Organisasi......................................................................... 15
c. Perkembangan Teknologi............................................................................... 17
d. Media Komunikasi Organisasi ...................................................................... 19
e. Sumber Daya Manusia ................................................................................... 21
f. Generasi Z........................................................................................................ 24
C. Kerangka Pikir .................................................................................................... 29
BAB III METODOLOGI ............................................................................................... 30
A. Waktu Penelitian ................................................................................................. 30
B. Jenis Penelitian .................................................................................................... 30
C. Sumber Data Penelitian ...................................................................................... 30
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 30
ii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 32
A. Hasil Penelitian.................................................................................................... 32
B. Pembahasan ......................................................................................................... 34
KESIMPULAN & PROYEK ......................................................................................... 36
A. KESIMPULAN ................................................................................................... 36
B. PROYEK ............................................................................................................. 37
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 38
DOKUMENTASI ............................................................................................................ 39
LAMPIRAN 1.................................................................................................................. 40
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada penelitian kali ini terdapat masalah pada UKM Syaamil mengenai
komunikasi internal, SDM dalam organisasi serta media yang digunakan untuk
berkomuniikasi tersebut kurang efektif sehingga menghambat kepada hubungan
internalnya dan membuat masing – masing anggota memiliki komunikasi yang tertutup
serta rasa canggung terhadap satu sama lain.
Perlu kita ketahui sbelumnya, Organisasi adalah sekumpulan individu dengan pola
komunikasi tertentu yang telah terstruktur dan setiap divisi memiliki tugas masing – masing
yang saling bekerja sama demi tercapainya tujuan yang sama tersebut. Dalam berorganisasi
tentu memiliki struktur, dimana ada seseorang yang memimpin. Selain itu, demi
tercapainya suatu tujuan yang telah disepakati bersama perlu adanya hubungan internal
yang baik dahulu sebelum beranjak untuk melakukan tugas untuk mencapai tujuan
bersama. Dalam hubungan yang baik di dalam suatu organisasi tentu adanya proses
interaksi. Dimana proses interaksi didalamnya membutuhkan komunikasi agar segala
pesan – pesan yang ingin disampaikan dapat dimengerti dan di terima.
Dalam berkomunikasi pun terdapat media sebagai sarana atau wadah untuk
menyalurkan isi pesan yang akan di sampaikan oleh sang komunikator kepada
komunikannya. Pentingnya menggunakan media yang sekiranya efektif agar proses
komunikasi dalam organisasinya pun berjalan dengan efektif, sehingga tidak adanya miss
komunikasi. Maka dari itu, penulis mengangkat tema penelitian kali ini dengan tema
“EFEKTIFITAS KOMUNIKASI INTERNAL DAN EKSTERNAL UNIT KEGIATAN
MAHASISWA (UKM) SYAAMIL DI UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF
TANGERANG”.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana komunikasi internal UKM Syaamil?
2. Bagaimana komunikasi eksternal UKM Syaamil dengan pihak luar?
3. Apa media yang digunakan UKM Syaamil untuk berkomunikasi dengan
publiknya?
4. Apa kendala yang terjadi dalam proses komunikasi UKM Syaamil?
5. Bagaimana tantangan dalam berkomunikasi organisasi pada era gen z saat ini?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui komunikasi internal UKM Syaamil
2. Untuk mengetahui komunikasi eksternal UKM Syaamil
3. Untuk mengetahui media apa yang digunakan UKM Syaamil untuk berkomunikasi
dengan publiknya
4. Untuk mengetahui kendala yang terjadi di dalam proses komunikasi UKM Syaamil
5. Untuk mengetahui tantangan dalam berkomunikasi organisasi pada era Gen Z saat
ini.
D. Objek Penelitian
a) Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Syaamil
Syaamil adalah ukm yang menampung seluruh mahasiswa yang ada di kampus unis
Tangerang, tujuan dari syaamil sendiri untuk mempelajari aspek keagamaan secara
bersama-sama. Struktur dalam ukm Syaamil yaitu pembina, ketua umum, bendahara,
sekertaris, kaderisasi dibagi jadi 2 yaitu kaderisasi ikhwat (cowo) dan akhwat (cewe), divisi
muamalah/ekonomi tugasnya adalah untuk memasarkan hasil karya dari anggota syaamil,
divisi media, divisi syiar.
Ukm syaamil mengikuti forum FLDK (forum lingkar dakwah kampus) untuk
berkomunikasi secara eksternal biasanya FLDK akan memberitahu seputar kegiaatan apa
yang akan dilaksanakan oleh fldk, seperti contohnya international hijab solidarity yang
sering diikuti syaamil, syaamil Unis terdaftar di zona III. Terkait komunikasi eksternal ukm
syaamil dapat dibilang efektif, karena sering mengikuti acara-acara di luar kampus seperti
RAPIMDA (rapat pimpinan daerah) di UMJ dan MUSDA (musyawarah daerah) di Banten.
Kegiatan Syaamil dibagi menjadi 2, yaitu kegiatan mingguan dan bulanan. Untuk
kegiatan mingguan biasanya Saamil mengadakan kultum setellah shalat dzuhur, untuk
3
pembicara saat kultum biasanya syaamil memakai jasa pembina mereka sendiri atau
meminta izin kepada dosen untuk menjadi pembicara saat acara. Untuk kegiatan bulanan
biasanya syaamil mengadakan kegiatan riyadoh/olahraga seperti futsal, memanah, renang,
badminton, dll.
Program Kerja Syaamil dibagi menjadi 2, yaitu syiar dan muamallah. untuk proker
syiar biasanya syaamil mengadakan acara memperingati hari besar islam yang bekerja
sama dengan lembaga dakwah kampus, dalam acara tersebut syaamil diminta menampilkan
hadroh, selain itu syaamil juga sering membuat acara seminar baik di dalam kampus
maupun di luar kampus.
Tanpa komunikasi internal yang baik, marketing campaign yang dibuat oleh tim
pemasaran kurang efektif, karena business planning pun demikian. Ada kemungkinan
terjadi miskomunikasi antar tim pemasaran dan penjualan. (HRPods, 2023)
b. Komunikasi Eksternal
sasaran berdasarkan relasi yang harus dibangun, harus dibina secara terus menerus
yaitu :
Jadi, komunikasi eksternal terdiri dari dua jalur secara timbal balik yaitu
komunikasi dari organisasi ke publik dan publik ke organisasi. Komunikasi dari
organisasi ke publik pada umunya bersifat informatif yang dibuat sedemikian rupa
sehingga publik merasa ada keterlibatan dan setidak-tidak- nya terjadi hubungan batin.
(Rahmanto, 2004)
1. Publikasi bisa diartikan sebagai pengumuman atau penerbitan suatu hal. Dalam
praktiknya, publikasi dapat berupa majalah, poster, brosur, atau lainnya.
2. Bakti sosial Contoh komunikasi eksternal lainnya ialah bakti sosial. Selain
meningkatkan rasa kepedulian, program bakti sosial juga bisa mendekatkan
perusahaan kepada masyarakat. (putri, 2022)
G. POLA KOMUNIKASI
Struktur suatu organisasi akan menentukan pola atau jaringan komunikasi
organisasi itu sendiri. Misalnya, dalam organisai yang dikendalikan secara terpusat, maka
6
komunikasi akan berpusat di antara orang-orang yang memiliki jabatan tinggi saja.
Menurut Robbins & Judge (dalam Siregar dkk, 2021, hlm. 102-104) terdapat 5 macam
jaringan atau pola komunikasi organisasi yang di antaranya adalah sebagai berikut:
seperti telinga dan mata. Media juga merupakan jendela yang memungkinkan kita untuk
dapat melihat lingkungan yang lebih jauh, sebagai penafsir yang membantu memahami
pengalaman, Sebagai landasan penyampai informasi, Sebagai komunikasi interaktif yang
meliputi opini audiens, Sebagai penanda pemberi intruksi atau petunjuk, Sebagai penyaring
atau pembagi pengalaman dan fokus terhadap orang lain, cermin yang merefleksikan diri
kita dan penghalang yang menutupi kebenaran. Media komunikasi juga dijelaskan sebagai
sebuah sarana yang dipergunakan sebagai memproduksi, reproduksi, mengolah dan
mendistribusikan untuk menyampaikan sebuah informasi. Media komunikasi sangat
berperan penting bagi kehidupan masyarakat. Secara sederhana, sebuah media komunikasi
adalah sebuah perantara dalam menyampaikan sebuah informasi dari komunikator kepada
komunikan yang bertujuan agar efisien dalam menyebarkan informasi atau pesan.
(Rahmanto, 2004)
I. STRATEGI KOMUNIKASI
Setiap perusahaan pada dasarnya memiliki strategi-strategi tersendiri dalam
memajukan perusahaannya mulai dari strategi yang sederhana sampai pada strategi-strategi
brilian Aktivitas strategi pada setiap lembaga atau organisasi yang pada umumnya
berkaitan dengan usaha mengembangkan suatu tim kerja sama atau kelompok orang dalam
satu kesatuan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan tertentu
dalam organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. (John, 2006)
a. Tarono
Tarono mendefinisikan dari sudut pandang "interaksional" Menurutnya
startegi komunikasi adalah sebuah usaha bersama yang dilakukan oleh dua lawan
bicara untuk menyepakati makna Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi dalam
strategi komunikasi, yaitu pertama seorang komunikator ingin mengomunikasikan
suatu makna kepada komunikan, kedua komunikator yakin bahwa struktur
linguistik atau sosiolinguistik yang ada dalam makna pesan tidak dapat ditangkap
secara jelas oleh komunikan ketiga, komunikator memilih untuk menghindari
untuk mengomunikasikan makna sebenamya dari pesan yang disampaikan atau
mencoba cara alternatif untuk mengkomunikasi makna pesan Komunikator akan
berhenti mencoba jika ia merasa bahwa kedua pihak sepakat dan memiliki makna
yang sama dari pesan yang disampaikan.
b. Ferch dan Kasper
9
Fungsi pokok atau tahapan-tahapan dalam strategi, yaitu suatu proses dari tindakan
untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning)
2 Pengorganisasian (organizing)
4 Pengarahan (leading)
5. Pengawasan (controlling)
Fungsi terakhir ini mencakup persiapan suatu standar kualitas dan kuantitas hasil
kerja, baik berbentuk produk maupun jana yang diberikan perusahaan/ organisasi dalam
upaya pencapaian tujuan kepuasan bersama, produktivitas dan terciptanya citra yang positif
Dalam hubungan ini, fungsi pengawasan merupakan pengukuran kinerja, membandingkan
antara hasil yang sesungguhnya dengan rencana serta mengambil tindakan pembentulan
yang diperlukan 14 Strategi hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan
oleh lembaga/organisasi bersangkutan. Strategi yang baik akan memudahkan terwujudnya
tujuan perusahaan/lembaga atau organisasi, karyawan dan masyarakat. (zamzami, 2021)
BAB II
KAJIAN LITERATUR
A. Kajian Terdahulu
Kajian terdahulu pada penelitian ini memuat uraian tentang informasi yang relevan
dengan masalah yang dibahas. Informasi ini di dapat melalui jurnal – jurnal penelitian.
11
12
B. Teori Relevan
a. Komunikasi Organisasi
a) Menurut Goldhaber (1986) komunikasi organisasi adalah sebuah proses
penciptaan serta saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang
bergantung oleh satu sama lain untuk mengatasi lingkungan tidak pasti atau
lingkungan yang berubah- ubah.
b) Ron Ludlow mengemukakan pendapat bahwa komunikasi organisasi adalah
suatu program komunikasi pada kajian bidang Public Relations (PR) mengenai
15
Menurut Robbins & Timothy (2010), Komunikasi Internal dibagi menjadi dua
jenis, yaitu:
a. Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan merupakan komunikasi yang dilakukan dalam bentuk
ucapan. Sarana dalam penyampaian informasi yaitu dengan cara, seperti:
pidato, diskusi kelompok secara tatap muka, melalui jaringan telepon atau
videoconfering.
b. Komunikasi Tulisan
Komunikasi tulisan merupakan suatu proses penyampaian informasi
dengan menggunakan media komunikasi, seperti: surat, elektronik mail
(email), pesan singkat, dan media sosial.
17
c. Perkembangan Teknologi
Teknologi adalah kata yang diambil dari bahasa Inggris “Technology” yang diserap
dari bahasa Yunani yaitu “Technologia”, dengan makna keahlian pengetahuan. Akar kata
dari teknologi sendiri ialah “techne” yang memiliki arti serangkaian prinsip ataupun suatu
metode rasional yang didalamnya juga berkaitan erat dengan pembuatan suatu objek,
pengetahuan serta seni mengenai berbagai prinsip ataupun metode, dan kecakapan serta
suatu keahlian tertentu.
Sebelumnya, pengertian teknologi ini hanya terbatas pada berbagai benda yang
memiliki bentuk, seperti diantaranya pada peralatan dan mesin. Namun saat ini, teknologi
kemudian merupakan sesuatu yang mempunyai wujud serta tak berwujud, seperti
diantaranya ilmu pengetahuan, software komputer, dan masih banyak lagi.
Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teknologi adalah
keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan
dan kenyamanan hidup manusia. Jadi, dapat dikatakan bahwa dengan adanya teknologi,
maka suatu aktivitas akan lebih mudah untuk diselesaikan.
a. Jenis teknologi :
Teknologi Komunikasi
Teknologi komunikasi bisa dikatakan sebagai suatu teknologi yang mampu
membantu manusia dalam melakukan komunikasi antar sesamanya serta saling
mengirimkan informasi dengan memanfaatkan sebuah perangkat tertentu. Saat ini,
teknologi komunikasi bisa dikatakan sebagai teknologi yang paling banyak
digunakan dalam kehidupan manusia.
Perkembangan teknologi yang maju saat ini telah meningkatkan cara dalam
menyampaikan suatu informasi dari suatu tempat ke tempat lainnya secara lebih
18
cepat, nyaman dan dengan tingkat akurasi yang tinggi. Beberapa contoh teknologi
komunikasi diantaranya adalah smartphone, email, mesin fax, dan aplikasi
chatting.
b) Dampak negative teknologi :
1. “Penjajahan” Budaya
Memang bagus dalam mempelajari budaya asing. Namun, ada akibat yang
ditimbulkan yaitu pada orang-orang akan lebih mencintai budaya asing ketimbang
dengan budayanya sendiri. Jika seperti itu, secara tak langsung budaya lokal
kemudian akan terjajah oleh budaya asing. Akibatnya, nilai-nilai budaya kian turun
temurun akan hilang dan identitas budaya negara setempat juga akan hilang.
2. Membangun Hubungan
Bagi perusahaan, dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi berupa
media sosial, maka bisa dimanfaatkan untuk berinteraksi dengan pelanggan serta
19
Media audio adalah ketika penerima pesan dapat menangkap pesan tersebut dengan
menggunakan salah satu indera manusia yaitu telinga. Sementara itu, pesan disampaikan
melalui media suara atau verbal dengan menggunakan alat yang dapat memancarkan suatu
frekuensi tertentu. Contoh media komunikasi audio seperti CD, radio dan pemutar audio
lainnya.
Seperti halnya dengan media komunikasi audio, media komunikasi audio visual
merupakan penyampaian pesan dengan cara menggunakan suara serta bentuk visual seperti
video maupun gambar yang kemudian digabungkan menjadi satu. Saat ini, sudah banyak
komunikasi menggunakan media audio visual karena pesan yang ingin disampaikan oleh
pembawa pesan dapat mudah disampaikan.
Contohnya adalah seperti iklan yang tampil di televisi. Selain televisi, kini media
komunikasi audio visual pun telah berkembang. Saat ini media komunikasi audio visul juga
dapat tersampaikan melalui media sosial di ponsel pintar, seperti YouTube, TikTok,
Instagram maupun platform lain yang dapat menampilkan audio visual atau video.
Dalam media komunikasi cetak, saluran yang digunakan untuk dapat menyampaikan
pesan adalah dengan menggunakan bentuk tulisan yang telah dicetak, contohnya seperti
buku, brosur, majalah, surat kabar, buletin dan lain sebagainya.
menyampaikan pesan pribadi maupun informasi lain yang harus diteruskan pada kelompok
kecil. Contohnya dari media komunikasi seluler adalah Whatsapp, Line, SMS, telepon
maupun platform chat lainnya.
Ketika menggunakan media komunikasi seluler, maka ada interaksi antar pembawa
pesan dengan penerima pesan. Semakin berkembangnya perkembangan teknologi, semakin
banyak orang yang memilih untuk menggunakan media komunikasi seluler karena lebih
praktis dan mudah. Terutama ketika di masa pandemi saat orang-orang dianjurkan untuk
tidak bertemu dengan orang lain. Namun, media komunikasi seluler memiliki kekurangan,
yaitu pembawa dan penerima pesan tidak dapat mengetahui mimik maupun nada pesan,
sehingga informasi yang disampaikan bisa menjadi lebih rancu.
Media komunikasi elektronik ini meliputi beragam platform seperti internet, e mail,
media sosial dan lain sebagainya. Media komunikasi elektronik dapat digunakan untuk
melakukan komunikasi antar individu, massa maupun kelompok. Media komunikasi ini,
dinilai kurang personal dibandingkan dengan media-media komunikasi lainnya akan tetapi
tetap efisien. Terkadang pesan yang ingin disampaikan dapat menjadi rancu, oleh karena
itu dengan menggunakan media komunikasi elektronik, pembawa pesan perlu menyusun
kalimat yang tidak menyebabkan makna ganda atau ambigu.
sumber daya belaka, melainkan berbentuk modal atau aset bagi budaya serta organisasi.
Lalu terbitlah istilah baru di luar H.R. (Human Resources), yaitu H.C. atau Human Capital.
SDM dilihat sebagai aset utama, adapun aset yang bernilai yang dapat dilipatgandakan,
dikembangkan (bandingkan dengan portfolio investasi) dan juga bukan sebaliknya sebagai
liability (beban, cost). Di sini perspektif SDM sebagai investasi bagi budaya atau organisasi
lebih mengemuka. Menurut Muhammad Yusuf (2016).
SDM dibagi menjadi dua bagian, yaitu pengertian mikro dan makro. SDM secara
mikro yaitu individu yang bekerja serta menjadi anggota suatu perusahaan dan bisa
dikatakan sebagai pegawai, buruh, karyawan, tenaga kerja dan sebagainya. Adapun
pengertian SDM secara makro ialah warga suatu negara yang telah melewati usia angkatan
kerja, baik yang belum maupun yang sudah bekerja.
Kualitas kerja merupakan hasil yang dapat diukur dengan efektifitas dan efisiensi
suatu pekerjaan yang dilakukan oleh sumber daya manusia atau sumber daya lainnya dalam
pencapaian tujuan atau sasaran perusahaan dengan baik dan berdaya guna. Inovatif yaitu
Kemampuan seseorang dalam menggunakan kemampuan dan keahlian untuk
menghasilkan karya baru.
Kejujuran akan berdampak positif serta membawa kepada kehidupan yang lebih
baik. Pentingnya kejujuran dalam bekerja wajib kita terapkan sejak usia dini agar
senantiasa bersikap jujur dalam berbagai tindakan.
Sikap positif dibutuhkan jika terjadinya masalah dalam pekerjaan dan disarankan
untuk berusaha mencari berbagai jalan untuk mencari solusi permasalahannya Inisiatif dan
kreatif. Seseorang dapat dinyatakan kreatif jika mampu membuat atau menciptakan
sesuatu, hasil pemikiran dari orang yang belum pernah melihat hal yang dibuatnya.
Kerjasama sangat dibutuhkan dalam bekerja, karena kerjasama akan membantu kemahiran
dalam bekerja.
Pengetahuan yang harus dimiliki setiap tenaga kerja agar mampu melaksanakan
pekerjaan dengan baik serta maksimal. Tanggung jawab terhadap pekerjaan berarti
menyelesaikan sebuah masalah dengan maksimal. Ketika menyelesaikan masalah harus
bersikap bijaksana dalam menentukan cara untuk menyelesaikan masalah tersebut. Guna
rasa tanggung jawab yang telah kita kerjakan dapat berhasil dengan baik. Sehingga masalah
itu kita dapat selesaikan dengan maksimal.
Waktu merupakan aset yang paling sulit untuk dikelola. Maka dari itu kita harus
dapat menggunakan waktu dengan lebih efisien. Fungsi eksploitasi tenaga kerja meliputi
penerapan program ekonomis maupun nonekonomis, yang memberikan kenyamanan bagi
pekerja, sehingga mereka dapat bekerja dengan efektif dan efisien.
f. Generasi Z
Generasi ini merupakan orang-orang yang lahir pada kurun waktu sejak tahun 1995
sampai dengan tahun 2010. Generasi Z disebut juga dengan iGeneration, Generasi Net atau
Generasi Internet adalah mereka yang hidup pada masa digital. Elizabeth T. Santosa dalam
bukunya yang berjudul Raising Children in Digital Era menyebutkan bahwa: Generasi Net
adalah generasi yang lahir setelah tahun 1995, atau lebih tepatnya setelah tahun 2000.
Generasi ini lahir saat internet mulai masuk dan berkembang pesat dalam kehidupan
manusia. Generasi ini tidak mengenal masa saat telepon genggam belum diproduksi, saat
mayoritas mainan sehari-hari masih tradisional.
Selain itu, Hellen Chou P. (2012: 35) memberikan pengertian terhadap istilah generasi
Z: Generasi Z atau yang kemudian banyak dikenal dengan generasi digital merupakan
generasi muda yang tumbuh dan berkembang dengan sebuah ketergantungan yang besar
pada teknologi digital. Berdasarkan apa yang dikemukakan oleh Hellen Chou P. tersebut
maka tidak mengherankan apabila pada usia muda, orangorang yang notabene masih
berstatus sebagai siswa telah terampil dalam penguasaan teknologi. Generasi Z ini
memiliki karakter yang unik dan sangat berbeda dengan karakter yang dimiliki oleh
generasigenerasi sebelumnya. Pengaruh teknologi yang sangat kuat ini tercermin pada,
misalnya, ketergantungan generasi Z dengan gadget dan durasi konsentrasi yang singkat
(Ozkan & Solmaz, 2015).
Generasi Z memiliki karakteristik yang khas dimana internet mulai berkembang dan
tumbuh sejalan dengan perkembangan media digital. Adanya Generasi Z tersebut lahir dari
perpaduan dua generasi sebelumnya yaitu Generasi X dan Generasi Y. Orang-orang pada
masa generasi ini adalah mereka yang dilahirkan dan dibesarkan pada era digital, dimana
beranekamacam teknologi telah berkembang semakin banyak dan canggih, seperti telah
adanya perangkat keras elektronik berupa: komputer atau laptop, hand phone, iPad, MP3,
MP4, dan lain sebagainya.
2. Indikator Generasi Z
a. Memiliki ambisi besar untuk sukses Anak zaman sekarang cenderung memiliki
karakter yang positif dan optimis dalam menggapai mimpi mereka.
25
c. Cinta kebebasan dan memiliki percaya diri tinggi Generasi ini sangat menyukai
kebebasan. Kebebasan berpendapat, kebebasan berkreasi, kebebasan berekspresi, dan lain
sebagainya. Mereka lahir di dunia yang modern, dimana sebagian besar dari mereka tidak
menyukai pelajaran yang bersifat menghafal. Mereka lebih menyukai pelajaran yang
bersifat eksplorasi. Anakanak pada generasi ini mayoritas memiliki kepercayaan diri yang
tinggi. Mereka memiliki sikap optimis dalam banyak hal.
d. Cenderung menyukai hal yang detail Generasi ini termasuk dalam generasi yang
kritis dalam berpikir, dan detail dalam mencermati suatu permasalahan atau fenomena. Hal
ini disebabkan karena mudahnya mencari informasi semudah mengklik tombol search
engine.
f. Digital dan teknologi informasi Sesuai dengan namanya, generasi Z atau generasi
Net lahir saat dunia digital mulai merambah dan berkembang pesat di dunia. Generasi ini
sangat mahir dalam menggunakan segala macam gadget yang ada, dan menggunakan
teknologi dalam keseluruhan aspek serta fungsi sehari-hari. Anak-anak pada generasi ini
lebih memilih berkomunikasi melalui dunia maya, media sosial daripada menghabiskan
waktu bertatap muka dengan orang lain.
a. Nilai Plus Gen-Z Sikap ingin tahu generasi Z sangat tinggi, ketika dihadapkan dengan
teknologi, mereka tidak perlu diajari. Generasi Z dengan sendirinya akan berusaha
26
menguasai apa yang dibutuhkan atau apa yang harus dilakukan untuk tahu dan mampu
mengaplikasikan suatu teknologi. Sifat khas mereka lainnya adalah multitasking; terbiasa
dengan berbagai aktivitas dalam satu waktu yang bersamaan, bisa membaca, berbicara,
menonton, atau mendengarkan musik dalam waktu yang bersamaan. Generasi ini memiliki
kepedulian yang tinggi soal lingkungan dan politik, sehingga apabila generasi ini
mendapatkan pendidikan yang baik dan cocok maka mereka akan sangat bermanfaat bagi
diri dan lingkungannya.
b. Nilai Minus Gen-Z Anak Generasi Z cenderung tidak sabaran, ingin menyelesaikan
masalah menggunakan cara-cara instan karena terbiasa berkomunikasi dan menyelesaikan
masalah melalui dunia maya yang serba cepat dan praktis. Sebagian dari generasi ini kurang
terampil berkomunikasi verbal yang bisa menjurus menjadi tidak peduli dengan lingkungan
sekitar. Apabila nilai minus ini dapat diakamodir dengan baik oleh lingkungannya, baik di
lingkungan pendidikannya maupun pekerjaannya, maka besar kemungkinan nilai minus ini
akan tergerus. Generasi ini merupakan orang-orang yang lahir pada kurun waktu sejak
tahun 1995 sampai dengan tahun 2010. Generasi Z disebut juga dengan iGeneration,
Generasi Net atau Generasi Internet adalah mereka yang hidup pada masa digital. Elizabeth
T. Santosa dalam bukunya yang berjudul Raising Children in Digital Era menyebutkan
bahwa: Generasi Net adalah generasi yang lahir setelah tahun 1995, atau lebih tepatnya
setelah tahun 2000. Generasi ini lahir saat internet mulai masuk dan berkembang pesat
dalam kehidupan manusia. Generasi ini tidak mengenal masa saat telepon genggam belum
diproduksi, saat mayoritas mainan sehari-hari masih tradisional. Selain itu, Hellen Chou P.
(2012: 35) memberikan pengertian terhadap istilah generasi Z: Generasi Z atau yang
kemudian banyak dikenal dengan generasi digital merupakan generasi muda yang tumbuh
dan berkembang dengan sebuah ketergantungan yang besar pada teknologi digital.
Berdasarkan apa yang dikemukakan oleh Hellen Chou P. tersebut maka tidak
mengherankan apabila pada usia muda, orangorang yang notabene masih berstatus sebagai
siswa telah terampil dalam penguasaan teknologi. Generasi Z ini memiliki karakter yang
unik dan sangat berbeda dengan karakter yang dimiliki oleh generasigenerasi sebelumnya.
Pengaruh teknologi yang sangat kuat ini tercermin pada, misalnya, ketergantungan generasi
Z dengan gadget dan durasi konsentrasi yang singkat (Ozkan & Solmaz, 2015). Generasi
Z memiliki karakteristik yang khas dimana internet mulai berkembang dan tumbuh sejalan
dengan perkembangan media digital. Adanya Generasi Z tersebut lahir dari perpaduan dua
generasi sebelumnya yaitu Generasi X dan Generasi Y. Orang-orang pada masa generasi
27
ini adalah mereka yang dilahirkan dan dibesarkan pada era digital, dimana beranekamacam
teknologi telah berkembang semakin banyak dan canggih, seperti telah adanya perangkat
keras elektronik berupa: komputer atau laptop, hand phone, iPad, MP3, MP4, dan lain
sebagainya.
2. Indikator Generasi Z
a. Memiliki ambisi besar untuk sukses Anak zaman sekarang cenderung memiliki
karakter yang positif dan optimis dalam menggapai mimpi mereka.
c. Cinta kebebasan dan memiliki percaya diri tinggi Generasi ini sangat menyukai
kebebasan. Kebebasan berpendapat, kebebasan berkreasi, kebebasan berekspresi, dan lain
sebagainya. Mereka lahir di dunia yang modern, dimana sebagian besar dari mereka tidak
menyukai pelajaran yang bersifat menghafal. Mereka lebih menyukai pelajaran yang
bersifat eksplorasi. Anakanak pada generasi ini mayoritas memiliki kepercayaan diri yang
tinggi. Mereka memiliki sikap optimis dalam banyak hal.
d. Cenderung menyukai hal yang detail Generasi ini termasuk dalam generasi yang
kritis dalam berpikir, dan detail dalam mencermati suatu permasalahan atau fenomena. Hal
ini disebabkan karena mudahnya mencari informasi semudah mengklik tombol search
engine.
f. Digital dan teknologi informasi Sesuai dengan namanya, generasi Z atau generasi
Net lahir saat dunia digital mulai merambah dan berkembang pesat di dunia. Generasi ini
28
sangat mahir dalam menggunakan segala macam gadget yang ada, dan menggunakan
teknologi dalam keseluruhan aspek serta fungsi sehari-hari. Anak-anak pada generasi ini
lebih memilih berkomunikasi melalui dunia maya, media sosial daripada menghabiskan
waktu bertatap muka dengan orang lain.
a. Nilai Plus Gen-Z Sikap ingin tahu generasi Z sangat tinggi, ketika dihadapkan dengan
teknologi, mereka tidak perlu diajari. Generasi Z dengan sendirinya akan berusaha
menguasai apa yang dibutuhkan atau apa yang harus dilakukan untuk tahu dan mampu
mengaplikasikan suatu teknologi. Sifat khas mereka lainnya adalah multitasking; terbiasa
dengan berbagai aktivitas dalam satu waktu yang bersamaan, bisa membaca, berbicara,
menonton, atau mendengarkan musik dalam waktu yang bersamaan. Generasi ini memiliki
kepedulian yang tinggi soal lingkungan dan politik, sehingga apabila generasi ini
mendapatkan pendidikan yang baik dan cocok maka mereka akan sangat bermanfaat bagi
diri dan lingkungannya.
b. Nilai Minus Gen-Z Anak Generasi Z cenderung tidak sabaran, ingin menyelesaikan
masalah menggunakan cara-cara instan karena terbiasa berkomunikasi dan menyelesaikan
masalah melalui dunia maya yang serba cepat dan praktis. Sebagian dari generasi ini kurang
terampil berkomunikasi verbal yang bisa menjurus menjadi tidak peduli dengan lingkungan
sekitar. Apabila nilai minus ini dapat diakamodir dengan baik oleh lingkungannya, baik di
lingkungan pendidikannya maupun pekerjaannya, maka besar kemungkinan nilai minus ini
akan tergerus.
29
C. Kerangka Pikir
Komunikasi
Organisasi
Perkembangan
Teknologi
Komunikasi
Merasa
Internal Tidak Tidak Acuh Individualis
Canggung
Efektif
Proyek
BAB III
METODOLOGI
A. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 17 Oktober 2023
B. Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
dengan pendekatan wawancara yang kemudian di deskripsikan dengan pernyataan.
C. Sumber Data Penelitian
Sumber data penelitian ini adalah wawancara terhadap Ketua Umum UKM
Syaamil, dan 2 BPH.
30
31
a. Wawancara kelompok.
Wawancara kelompok merupakan instrumen yang berharga untuk peneliti
yang berfokus pada normalitas kelompok atau dinamika seputar isyu yang ingin
diteliti. Wilson (1996) membandingkan metode bertanya dengan menggunakan
tiga dimensi, yaitu: dimensi prosedural, struktural dan konstekstual.
a) Faktor prosedural/struktural.
Dimensi prosedural bersandar pada wawancara yang bersifat
natural antara peneliti dan partisipan atau disebut juga wawancara tidak
berstruktur. Tempat wawancara adalah tempat keseharian partisipan
seperti rumah atau tempat bekerja, bukan di laboratorium. Jadi yang
dipertimbangkan dalam hal ini adalah prosedurnya, apakah kaku seperti di
laboratorium atau natural. Hal lain yang dibandingkan adalah strukturnya
seperti metode yang sangat berstruktur (highly structured) dan kurang
berstruktur (less structured).
b) Faktor konstekstual.
Dimensi konstekstual mencakupi jumlah isyu. Pertama,
terminologi yang di dalam wawancara dianggap penting. Kedua, konteks
wawancara yang berdampak pada penilaian respon (response rate). Aspek
kontekstual yang penting lainnya adalah persepsi partisipan terhadap
karakteristik pewawancara. Hal yang menjadi dasar partisipan
mengungkapkan pendapatnya atau pengalamannya adalah berdasarkan
karakteristik pewawancara yang terlihat, misalnya aksen, pakaian, suku
atau jender. Ini yang dikenal sebagai variabilitas pewawancara. Untuk
meminimalkan dampak ini usahakan pewawancara cocok dengan
responden, misalnya perempuan perempuan.
Perlu diingatkan, peneliti sendiri harus memutuskan tekhnik
wawancara apa yang terbaik untuk dirinya dan partisipan. (Rachmawati,
2007)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada proses penyusunan makalah ini peneliti melakukan wawancara kepada Ketua
Umum UKM Syaamil, dan 2 BPH UKM Syaamil pada tanggal 17 Oktober 2023 di
Sekretariat UKM Syaamil. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat
diketahui sebagai berikut:
Syaamil adalah ukm yang menampung seluruh mahasiswa yang ada di kampus unis
Tangerang, tujuan dari syaamil sendiri untuk mempelajari aspek keagamaan secara
bersama-sama. Struktur dalam ukm Syaamil yaitu pembina, ketua umum, bendahara,
sekertaris, kaderisasi dibagi jadi 2 yaitu kaderisasi ikhwat (laki - laki) dan akhwat
(perempuan), divisi muamalah/ekonomi tugasnya adalah untuk memasarkan hasil karya
dari anggota syaamil, divisi media, divisi syiar.
Kegiatan syaamil dibagi menjadi 2, ada mingguan dan bulanan. Untuk kegiatan
mingguan biasanya syaamil mengadakan kultum setelah solat zuhur, untuk pembicara saat
kultum biasanya syaamil memakai jasa pembina mereka sendiri atau meminta izin kepada
dosen untuk menjadi pembicara saat acara. Untuk kegiatan bulanan biasanya syaamil
mengadakan kegiatan riyadoh/olahraga seperti futsal, memanah, renang, badminton, dll.
Proker syaamil dibagi menjadi 2 yaitu syiar & muamallah, untuk proker syiar
biasanya syaamil mengadakan acara memperingati hari besar islam yang bekerja sama
dengan lembaga dakwah kampus, dalam acara tersebut syaamil diminta menampilkan
hadroh, selain itu syaamil juga sering membuat acara seminar baik di dalam kampus
maupun di luar kampus.
UKM Syaamil menggunakan media Whatss App untuk berkomunikasi secara
internal, selain menggunakan media Whatss App Syaamil juga tetap saling sapa baik itu di
forum rapat maupun jika bertemu di jalan. Adapun terdapat masalah terhadap komunikasi
internal yang ada di syaamil ini seperti terdapat kesenjangan antara laki – laki dan
Perempuan dan berimbas kepada para anggota syaamil masih belum terbuka terkait
komunikasi internal atau komunikasi internalnya cukup tertutup.
Untuk komunikasi UKM Syaamil dengan pihak luar, Ukm Syaamil mengikuti
forum FLDK (forum lingkar dakwah kampus), biasanya FLDK akan memberitahu seputar
kegiaatan apa yang akan dilaksanakan oleh , seperti contohnya international hijab solidarity
yang sering diikuti syaamil, UKM Syaamil Unis terdaftar di zona III. Terkait komunikasi
32
33
eksternal ukm syaamil dapat dibilang efektif, karena sering mengikuti acara-acara di luar
kampus seperti RAPIMDA (rapat pimpinan daerah) di UMJ dan MUSDA (musyawarah
daerah) di Banten. Adapun media yang digunakan untuk berkomunikasi dengan pihak
eksternal yaitu melalui email dan WhatsApp dengan mengirimkan surat digital.
UKM Syaamil juga memiliki Instagram dan TikTok untuk mempublikasikan
kegiatan – kegiatan mereka kepada khalayak dengan menggunakan konten seperti ceramah
– ceramah dari ustadz terkenal atau bacaan surat – surat Al – Kahfi pada setiap hari jum’at
atau bisa disebut dengan Syaamil Reminder.
B. Pembahasan
Komunikasi organisasi merupakan sebuah proses yang terjadi dalam suatu
organisasi berupa penyampaian, penerimaan serta pertukaran informasi dan pesan yang
dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang sudah ditetapkan oleh bersama
(anggota serta pemimpin organisasi) (Novi, 2021). maka dari itu, Tanpa komunikasi
internal yang baik, marketing campaign yang dibuat oleh tim pemasaran kurang efektif,
karena business planning pun demikian. Ada kemungkinan terjadi miskomunikasi antar
tim pemasaran dan penjualan. (HRPods, 2023)
Terbukti dengan hasil peneilitian melalui wawancara yang telah peneliti lakukan,
dapat diketahui bahwasanya komunikasi internal UKM Syaamil berjalan kurang efektif
sehingga berdampak kepada hubungan internal anggota yang kurang erat dan intens
sehingga menimbulkan sikap tidak acuh dan individualis terhadap sesama anggota
sehingga terdapat kewajiban suatu divisi yang hanya ditanggung atau dilaksanakan
oleh satu orang saja.
Berdasarkan hal – hal yang sudah terjadi dapat ditarik kesimpulkan bahwa adanya sikap
dan sifat individualis, tidak acuh, kecanggungan dan bahkan untuk rapat pun UKM Syaamil
selalu melaksanakannya secara online termasuk dampak dari perkembangan teknologi saat
ini yang sudah dituturkan menurut (amira,2021) bahwasanya dampak negative dari
perkembangan teknologi saat ini yaitu, Terciptanya Anti Sosial. Bahwasanya kemajuan
teknologi juga dapat membuat seseorang menjadi lebih menikmati waktunya dengan
komputer dan di rumah saja ketimbang bersosialisasi dengan orang lain. Salah satu bahaya
kecanduan internet diantaranya adalah menjadikan seseorang anti sosial di dalam dirinya.
Padahal manusia adalah makhluk yang sosial yang membutuhkan manusia lain dalam
35
kehidupannya. Maka dari itu, dibutuhkannya kontrol pada diri masing – masing untuk
dapat menyesuaikan atau menyeimbangkan agar tidak terpaku kepada kepraktisan hasil
dari kecanggihan teknologi saat ini.
KESIMPULAN & PROYEK
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh melalui wawancara terhadap
Ketua Umum UKM Syaamil, dan 2 BPH UKM Syaamil pada tanggal 17 Oktober
2023 di Sekretariat UKM Syaamil. Maka dapat disimpuulkan sebagai berikut:
1. Diketahui bahwa Komunikasi internal UKM Syaamil berjalan dengan
kurang efektif karena kecanggungan antara Perempuan dan laki – laki
2. Diketahui bahwa Komunikasi eksternal UKM Syaamil sejauh ini berjalan
cukup efektif
3. Diketahui bahwa pola komunikasi UKM Syaamil berbentuk pola
komunikasi Y
4. Adapun kendala yang dihadapi UKM Syaamil seperti :
1) Komunikasi antar anggota laki – laki dan Perempuan cukup
tertutup dan kurang efektif karena masih ada rasa canggung antar
keduanya
2) Anggota jarang mengunjungi sekretariat dan yang cukup aktif
piket hanya BPH saja
3) Untuk publikasi, prosesnya kadang terlambat untuk mengupload
konten karena di dalam divisi media hanya satu orang saja yang
menjalankan tugas.
4) Rapat dilakukan secara online terus karena bentrok dengan jadwal
kuliah masing – masing.
5. Diketahui bahwa Tantangan dalam berkomunikasi organisasi pada Gen Z
saat ini karena dampak dari perkembangan teknologi yang begitu canggih,
sehingga terciptanya sifat tidak acuh dan individualis terhadap diri Gen Z
kepada anggota organisasi yang lain karena terlalu focus dengan adanya
gadget dan hal tersebut dapat membuat seorang anggota organisasi lalai
terhadap pesan dan kewajiban yang harusnya dilakukan.
36
37
B. PROYEK
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang didapat, maka peneliti
memberikan beberapa rancangan proyek terhadap dari beberapa kendala yang ada,
yaitu :
1. Mengadakan jadwal piket secretariat baik harian serta piket akbar dan
dibarengi dengan absensi.
Dengan mengadakan piket sekretariat secara rutin dan diabsen diharapkan
untuk bisa mengaktifkan kembali komunikasi internal para anggota
2. Mengadakan uang kas per minggu.
uang kas ini bisa dijadikan ladang program kerja yang sudah tidak aktif
atau jarang aktif, misalnya untuk kegiatan syaamil social, namun jika
kurang mencukupi bisa dialihkan ke open donasi dengan memanfaatkan
media sosial seperti Instagram dan TikTok yang UKM Syaamil punya
3. Membentuk struktur baru seperti divisi humas dan divisi acara pada setiap
program kerja agar setiap program kerja dapat berjalan dengan dibantu
masing – masing anggota divisi sesuai dengan tugasnya tidak hanya
mengandalkan BPH saja.
Melihat kepasifan para anggota saat mau mengadakan program kerja,
diharapkan dengan membentuk struktur baru seperti divisi humas dan
acara, bisa membantu ukm untuk menyukseskan program kerja tersebut.
4. Mengadakan kajian di luar kampus pada hari weekend khusus seluruh
anggota dan pembina sekaligus rapat seluruh anggota, rapat: diadakan
seminggu sekali agar tidak ada kecanggungan sama sekali, semakin sering
seseorang bertemu semakin saling terbukanya satu sama lainnya
5. Mengaktifkan kembali program kerja dengan syaamil sosial miniml 6
bulan sekali untuk bakti sosial agar dapat manjalin komunikasi internal
para anggota yang lebih intens dan menambah pengalaman dengan instansi
luar..
DAFTAR PUSTAKA
Amira. (2021). Pengertian Teknologi: Jenis-Jenis, Manfaat, Dampak Negatif dan Positif.
Asy Syifa Arya Chika Maida, Y. S. (2003). Komunikasi Internal Generasi X dan Z di PT.
Arita Prima Indonesia Tbk. KIWARI.
badriyah, s. (2021). Media Komunikasi: Fungsi, Jenis, Pengertian Menurut Para Ahli.
fuad, s. (2021). Perubahan Perilaku Komunikasi Generasi Milenial dan Generasi Z di Era
Digital. satwika.
HRPods. (2023, juni 11). Strategi Komunikasi Internal & Eksternal Tingkatkan
Produktivitas Perusahaan.
Novi. (2021). Pengertian Komunikasi Organisasi: Fungsi, Teori, Jenis dan Manfaat.
38
DOKUMENTASI
39
40
LAMPIRAN 1
Butir
No Indikator
Pertanyaan