Disusun untuk memenuhi mata kuliah Etika dan Standar Profesi Keuangan
Dosen: Rama Fitrah, S. Tr. Keu
Kelompok 1 (Perbankan):
Abdillah Isthikhory (025041900083)
Faris Ikhwan (025041900019)
Innocentia Decathryn P S (025041900049)
Laily Aghfirlana (025041900017)
Mellyane Putri Astuti (025041900029)
Moh Fachri Hidayat (025041900067)
Raisa Agustin (025041800001)
Vany Fitria (025041900063)
3. Bersikap profesional:
a. Senantiasa menggunakan pertimbangan moral dalam pemberian jasa yang dilakukan;
b. Senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan dan menghormati kepercayaan
masyarakat dan pemerintah;
c. Senantiasa melaksanakan kewajibannya dengan penuh kehatihatian, dengan
mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki.
d. Senantiasa bersikap adil, benar dan bersikap obyektif.
5. Berkewajiban menjaga prinsip kerahasiaan bagi staf atau karyawan, termasuk pihak
lain yang diminta untuk memberikan nasehat dan bantuan.
6. Menolak mengurus perkara yang menurut keyakinannya tidak ada dasar hukumnya.
1. Menarik atau merebut Klien yang diketahui atau patut dapat diketahui bahwa Klien
tersebut merupakan Klien teman seprofesi.
2. Membujuk karyawan dari teman seprofesi untuk pindah menjadi karyawan-nya.
3. Menerima Klien pindahan dari teman seprofesi tanpa memberitahukan kepada teman
seprofesi tersebut.
4. Menyiarkan melalui media massa atau cara lain atas keberatankeberatan tindakan
teman seprofesi yang dianggap bertentangan dengan Kode Etik Konsultan Pajak.
Kehidupan masyarakat menuntut kita untuk mentaati etika dan norma yang berlaku.
Dengan etika, orang bisa membedakan antara yang baik dan buruk. Pada akhirnya,
pandangan normatif tersebut tak hanya berlaku di lingkungan masyarakat, namun juga dunia
kerja. Setiap Profesi memiliki etika yang tentunya harus dipatuhi. Akuntansi menjadi
salah satu profesi yang menerapkan etika sebagai penilaian. Etika profesi akuntansi dikenal
pula dengan istilah kode etik profesi. Ini berarti para akuntan wajib mematuhi kode etik yang
berlaku selama bekerja. Seorang Akuntan harus menerapkan prinsip-prinsip dasar etika
akuntan yaitu Integritas, Objektivitas, Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional,
Kerahasiaan, dan Perilaku Profesional. Dalam prinsip etika profesi akuntansi, skandal yang
bertentangan dengan kode etik merupakan masalah besar. Banyak faktor yang menyebabkan
terjadinya pelanggaran etika profesi, seperti kebutuhan pribadi, kurangnya pedoman,
lingkungan yang tidak etis dan perilaku masyarakat. Di Indonesia ini banyak sekali
terjadinya pelanggaran-pelanggaran terhadap etika profesi salah satu nya kasus pelanggaran
kode etik profesi akuntan (konsultan pajak) dan pegawai pajak pada kasus suap PT. Gunung
Madu Plantations tahun 2017.
Kasus ini berawal ketika Angin Prayitno selaku Direktur P2 Direktorat Jenderal Pajak
tahun 2016-2019 memerintahkan anak buahnya yaitu Dadan Ramdani, Wawan Ridwan,
Alfred Simanjuntak, Yulmanizar, dan Febrian untuk mencari wajib pajak yang potensional.
Alasan Angin Prayitno mencari wajib potensial ini adalah semata-mata untuk mencari
keuntungan pribadi. Kemudian Wawan membuat analisis Risiko wajib pajak pada PT.
Gunung Madu Plantations untuk tahun 2016. Dari analisis tersebut, didapat potensi pajak PT.
Gunung Madu Plantations tahun 2016 sebesar Rp. Rp5.059.683.828. Setelah menemukan
angka tersebut Angin memerintahkan anak buahnya untuk menemui langsung PT. Gunung
Madu Plantations.
Berdasarkan IKPI, pelanggaran Perilaku Integritas pada kasus ini melanggar beberapa
pasal, yaitu :
• Pasal 2
2. Pelanggaran Objektivitas, dimana aulia dan ryan berkompromi dengan angin dkk agar
temuannya tidak ditindaklanjuti dan meminta angin agar merekayasa laporan
pajaknya. Berdasarkan IKPI, pelanggaran Objektivitas pada kasus ini melanggar beberapa
pasal, yaitu :
• Pasal 2
3. Pelanggaran Perilaku Profesional karena Aulia dan Ryan serta Angin dkk telah
melanggar UU Tipikor Pasal 5 ayat (1) huruf a atau Pasal 13 Undang-Undang RI
Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Berdasarkan IKPI, pelanggaran Perilaku
Profesional pada kasus ini melanggar beberapa pasal, yaitu :
• Pasal 2
Penyelesaian : Seharusnya konsultan dan pegawai pajak harus menjalankan tugasnya sesuai
dengan peraturan yang sudah di buat dan bertindak secara jujur sesuai pada prinsip-prinsip
etika profesi dimana seorang konsultan dan pegawai pajak harus bertanggung jawab secara
professional.