SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun Oleh:
Maria Imaculata Vetma Adventina S
NIM: 151114055
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Learn from yesterday, live for today, hope for tomorrow. The important
~Albert Einstein~
Adikku satu-satunya
Mathias Kevin Syah Putra terima kasih karena selalu mendukung dan
mendoakan ku dalam proses menyelesaikan skripsi ini.
Dosen pembimbing tercinta Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si. yang selalu
memberikan dukungan, doa, membantu dalam proses penyusunan skripsi
ini.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
POLA ASUH ORANG TUA TUNGGAL TERHADAP PERKEMBANGAN
KEPRIBADIAN
(Studi Kasus Asuh Pada Ibu yang memiliki anak remaja putri)
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
yang melimpah sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi
ini merupakan tugas akhir sebagai syarat dalam memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan di FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Peneliti menyadari
bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat selesai tanpa bantuan dan dukungan
berbagai pihak.
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Dr. Gendon Barus, M.Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma
3. Juster Donal Sinaga, M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma.
5. Seluruh Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling: Ibu Retno, Ibu Indah,
Ibu Hayu, Bapak Sinurat, Bapak Nasar, Bapak Budi dan Bapak Agus yang telah
melimpahkan ilmunya.
6. Kedua orangtua saya Bapak Antonius S dan Ibu Paskalia Yani M yang selalu
mendukung, berdoa, memberikan kasih sayang, dan memperhatikan saya.
7. Adik saya satu-satunya Mathias Kevin Syah Putra yang selalu mendukung dan
mendoakan.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Teman-teman Prisma, Rai, Sr. Lili, Olin yang selalu memberikan dukungan yang
tiada henti.
9. Mas Moko yang sudah bersedia disusahkan dalam mengurus semua berkas untuk
membuat skripsi.
11. Sahabat-sahabat tercinta yaitu Ikeu, Mega, Kris, Damar, Lucy, Cici, Lerina,
Dian, Hastin, Sekar.
12. Semua pihak yang telah membantu dan tak dapat penyusun sebutkan satu-
persatu.
Peneliti menyadari skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
peneliti menerima saran dan kritikan yang membangun demi perbaikan selanjutnya.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.
Peneliti
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
batasan istilah.
Dalam sebuah keluarga, sosok ibu memiliki peran yang penting. Peran
anaknya, terutama saat memasuki usia remaja, Semua urusan rumah tangga,
pendidikan formal di sekolah, ialah pada saat anak dirumah. Ahmadi (2005),
dalam masyarakat.
menjadi ibu karena mengadopsi anak namun tidak menikah. Seorang ibu yang
berperan sebagai ibu dan juga ayah. Memiliki banyak tugas dan tanggung jawab
kesulitan tersebut dapat menyebabkan stres antara lain karena beratnya beban
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ekonomi, beban psikologis bagi dirinya dan anaknya. Orang tua tunggal yang
psikologis bagi ibu dan anaknya. Sebagai orangtua memikul beragam tugas dan
tanggung jawab menjadi hal yang sewajarnya. Tugas dan tanggung jawab
seorang ibu sebagai orang tua tunggal tidak hanya mengasuh dan mendidik
anaknya, ibu sebagai orang tua tunggal masih harus mengurus rumah dan
mencari nafkah. Tidak semua ibu sebagai orang tua tunggal mampu memikul
tugas dan tanggung jawab. Ibu sebagai orang tua tunggal tetap akan
tua tunggal harus tepat dalam memilih pola asuh yang digunakan karena dapat
melalui internet, tayangan di televisi yang berkaitan dengan pola asuh ibu
terhadap anaknya, pengalaman masa lalu yang pernah dilalui berkaitan dengan
tunggal. Jawa Pos 16 Juli 2017 memberitakan seorang ibu yang bernama Vivid
tahun yang lalu. Vivid menangis, marah dan sedih, Namun sekarang ini ia
Vivid mampu bertahan pada proses pemulihan diri akibat dari perceraiannya,
mengasuh anak dan meraih impian. Jumat, 9 maret 2018; “Selama 14 tahun
menjadi orangtua tunggal, saya berjualan telur asin”. Seorang ibu sebagai orang
tua tunggal bernama Hera berjuang dengan menjual telur asin untuk menafkahi
Pada awalnya Hera mengalami putus asa, namun dengan keberaniannya untuk
Problematika yang terjadi pada ibu sebagai orang tua tunggal tersebut,
dialami pula oleh seorang ibu sebagai orang tua tunggal asal kota Muntilan
dengan inisial nama yaitu BA. BA bukanlah ibu sebagai orang tua tunggal
suaminya. Hingga saat ini, secara sipil BA masih berstatus seorang istri dari
bapak AB. BA dan AB menikah pada tahun 1994, menikah secara Katolik di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
gereja. BA dan AB dikaruniai 2 orang anak, yaitu YA dan MA. Namun, sejak
keluarga. BA bekerja keras dengan berjualan nasi pecel. Selain tidak bekerja,
bapak AB mulai menjalin hubungan kembali dengan teman SMP nya yang
ternyata tinggal berdekatan dengan kediaman mereka. Sejak saat itu BA dan
berpisah. Mereka masih berstatus suami dan istri tapi sudah tidak tinggal
serumah dan sudah tidak ada komunikasi diantara mereka. Sejak saat itu AB
kembali membaik, hingga akhirnya mereka dikaruniai anak yang ke 3 yaitu TA.
Akhirnya pada tahun 2008 AB dan BA kembali berpisah. Hingga saat ini BA
dan AB tidak ada komunikasi walaupun sering bertemu karena tempat tinggal
yang berdekatan.
bekerja sebagai penjual nasi pecel dilingkungan tempat tinggalnya. Disisi lain
kesibukannya sebagai penjual nasi pecel, BA berusaha untuk tetap fokus pada
anak-anaknya. Terutama MA, anak kedua BA yang saat ini masih tergolong
utama bagi BA dalam penerapan pola asuh, karena usianya yang masih
gambaran seorang ayah yang baik dalam kehidupan keluarganya, Sosok ayah
dimata MA adalah ayah yang pemarah, tidak menyayangi keluarga, dan pergi
nafkah. Disisi lain BA tidak ingin meninggalkan kegiatan gereja karena dengan
sadar juga terhadap tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga tanpa hadirnya
sosok suami. Tanpa hadirnya suami baik secara fisik maupun psikologis dalam
mengasuh anaknya menjadi beban pikiran untuk BA. Luka yang diberikan
sebagai subjek penelitian. Peneliti tertarik untuk melihat pola asuh seorang ibu
kepribadian anaknya yang kedua yaitu MA, yang saat ini berada pada usia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
remaja. Dalam kaitannya ibu sebagai orang tua tunggal dan perkembangan
B. Identifikasi Masalah
orang tua tunggal khususnya ibu yang telah dijelaskan di atas terkait dengan
1. Menyandang status ibu sebagai orang tua tunggal harus membentuk diri
2. Ibu sebagai orang tua tunggal fokus bertanggung jawab dalam mencari
anaknya;
3. Ibu sebagai orang tua tunggal masih harus menyembuhkan luka di hati
sebagai orang tua dalam mengasuh anak dan urusan rumah tangga;
4. Ibu sebagai orang tua tunggal kesulitan memilih pola asuh yang tepat
5. Menjadi ibu sebagai orang tua tunggal gagal mengatasi kekhawatiran yang
C. Pembatasan Masalah
1. Ibu sebagai orang tua tunggal fokus bertanggung jawab dalam mencari
anaknya.
2. Ibu sebagai orang tua tunggal kesulitan memilih pola asuh yang tepat
D. Rumusan Masalah
asuh dan pola asuh jenis apa yang digunakan dalam membimbing dan
kepribadian anaknya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pemahaman ibu sebagai orang tua tunggal mengenai pola asuh
dan pola asuh jenis apa yang digunakan dalam membimbing dan mengawasi
kepribadian anaknya.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
b. Bagi orangtua
penelitian yang sesuai dengan tema pada penelitian ini. Penelitian ini
diharapkan bermanfaat bagi peneliti lain yang memiliki subjek yaitu ibu
sebagai orang tua tunggal sebagai informasi tentang pola asuh ibu
G. Batasan Istilah
dewasa.
sempurna dalam hal pikiran atau akal, pengetahuan, dan lain sebagainya dan
3. Single Parent adalah orang tua dalam keadaan tidak lengkap atau tanpa
pasangannya, baik itu istri tanpa suami maupun suami tanpa istri yang
4. Pola Asuh adalah cara orang tua mendidik, melindungi dan merawat anak
sejak kecil hingga anak dewasa dan mampu mengurus dirinya sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai hakikat pola asuh, hakikat
oleh orang tua akan membentuk kepribadian anak. Maka dari itu
dari orang tua kepada anak. Pola asuh tidak terlepas dari adanya
(W
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
kepribadiaan anak setelah dewasa. Hal ini karena ciri-ciri dan unsur
12
tutur kata sampai kepada adat kebiasaan dan pola hidup, hubungan
13
orang tua yaitu sebuah bentuk interaksi antara anak dengan orang
perlu selektif dalam memilih pola asuh yang tepat untuk anaknya,
remaja.
sebagai orang tua. Orang tua yang otoriter menerapkan batas dan
verbal.
14
penjelasan
gerakan verbal, pengurungan. Meski hal ini juga bukan berarti tidak
15
tentunya.
dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
mereka suka, dan orang tua turun tangan hanya pada situasi-
2007:167).
b) Permissif Indulgent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
perilakunya sendiri.
18
yang berhubungan erat dengan pola asuh, nilai-nilai yang dianut oleh
orang tua, tipe kepribadian dari orang tua, kehidupan perkawinan orang
tua dan alasan orang tua mempunyai anak (Gunarsa, 1976: 144).
19
1. Jenis Kelamin.
2. Kebudayaan
Pola asuh yang berbeda pada setiap keluarga yang orang tua
kebudayaan.
3. Status Sosial
atau bagian tubuh dan integrasi berbagai bagian tubuh dan integrasi
20
laku.
3. Aspek-Aspek Kepribadian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
atau pendapat.
tanggapan.
negatif.
seperti:
1) Fisik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
a) Inteligensi
b) Keluarga
berperilaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
adalah orang tua yang tunggal dan masih tinggal satu rumah dengan
anaknya. Menurut Sager, orang tua tunggal adalah orang tua yang
2012:32).
digantung karena tidak diberi nafkah oleh suami untuk hidupnya dan
keluarga.
24
yang sah atau kematian. Selain itu, ibu tunggal juga termasuk wanita
diperoleh dari ketebalan iman yang ada pada dirinya sendiri, juga
temannya.
25
yang terpisah akan menghasilkan remaja nakal dua kali lebih tinggi
1) Perceraian
diantara :
26
27
orangtua yang tidak ada atau jika mereka lebih suka tinggal
2) Kematian
28
29
emosi.
oleh anak.
30
31
anak tetap saja ada beberapa hal yang tidak bisa dilewati oleh
32
E. Kerangka Pikir
Tabel 2.1
1. Otoriter
2. Permisif
3. Demokratis
BAB III
METODE PENELITIAN
waktu penelitian, teknik dan instrument pengumpulan data dan analisis data.
A. Jenis Penelitian
studi kasus. Menurut Deddy Mulyana (2006), studi kasus adalah uraian
individu, suatu kelompok dan suatu organisasi. Dalam kasus ini peneliti
ketika peneliti akan menggali suatu hal yang berkaitan dengan subjek.
subjek.
Tabel 3.1
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Inisial
Waktu Tempat Keterangan
Responden
Kamis,
14 Maret 2019 Rumah BA Wawancara
17.10-18.20 WIB
Senin,
18 Maret 2019 Rumah BA Wawancara
09.10-10.15 WIB
BA
Jumat,
22 Maret 2019 Rumah BA Wawancara
10.10-11.05 WIB
Selasa,
26 Maret 2019 Rumah BA Wawancara
16.20-17.00 WIB
Kamis,
14 Maret 2019 Rumah BA Wawancara
16.15-16.40 WIB
Senin,
18 Maret 2019 Rumah BA Wawancara
17.30-18.10 WIB
YA
Jumat,
22 Maret 2019 Rumah BA Wawancara
18.30-19.05 WIB
Selasa,
26 Maret 2019 Rumah BA Wawancara
17.30-18.05 WIB
Kamis,
14 Maret 2019 Rumah BA Wawancara
15.00-16.00 WIB
Senin,
18 Maret 2019 Rumah BA Wawancara
16.30-17.05 WIB
MA
Jumat,
22 Maret 2019 Rumah BA Wawancara
18.30-19.05 WIB
Selasa,
26 Maret 2019 Rumah BA Wawancara
18.30.19.00 WIB
C. Subjek Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Inisial Nama : BA
Data Anak : Ibu ini memiliki tiga orang anak. Anak pertama
bentuk verbatim yang ditulis kata per kata percakapan yang terdapat
ini:
36
E. Keabsahan Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Teknik triangulasi terdiri dari dua jenis, yaitu triangulasi sumber dan
berikut:
38
Memberi kode pada tema atau tema yang muncul pada verbatim,
3. Tahap kategorisasi
verbatim.
dari hasil penelitian, memilah pokok yang penting dan yang tidak
penting
5. Tahap interpretasi
Tahap ini menjelaskan makna dari data yang diperoleh. Ini adalah
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
penelitian, dan pembahasan dalam penelitian ini. Untuk menjaga privasi subjek,
A. Deskripsi Data
a. Identitas Subjek BA
Nama : BA
Usia : 47 th
b. Identitas Subjek YA
Nama : YA
Usia : 24 th
Alamat : Bachiro
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
c. Identitas Subjek MA
Nama : MA
Usia : 16 th
Alamat : Bachiro
B. Pelaksaan Penelitian
41
Kamis,
14 Maret 2019 Rumah BA Wawancara
15.00-16.00 WIB
Senin,
18 Maret 2019 Rumah BA Wawancara
16.30-17.05 WIB
MA
Jumat,
22 Maret 2019 Rumah BA Wawancara
18.30-19.05 WIB
Selasa,
26 Maret 2019 Rumah BA Wawancara
18.30.19.00 WIB
C. Hasil Penelitian
dan anak kedua Subjek yaitu MA di tempat tinggal Subjek. Dari hasil
asuh ibu sebagai orang tua tunggal terhadap perkembangan kepribadian remaja.
1. POLA ASUH ibu sebagai orang tua tunggal dalam membimbing dan
oleh orang tua dalam mengasuh anaknya. Hal ini dapat dilihat dari kutipan
42
“Cara orang tua ngasuh anak. Sama aja kaya cara ibu
ngasuh aku, mas sama adek”.
(I.a.MA/005-006)
MA dapat dipahami bahwa POLA ASUH secara umum adalah cara yang
digunakan orang tua untuk mengasuh anaknya. Selain itu, setiap orang tua
pengertian lain, antara orang tua yang satu dengan yang lainnya belum tentu
penyampaian yang berbeda. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan hasil
wawancara:
43
2. Ibu sebagai orang tua tunggal memilih POLA ASUH yang dipandang
44
hingga saat ini. Ungkapan tersebut dapat dilihat dari hasil wawancara
sebagai berikut:
“Saya milih cara ngasuh itu karna udah lihat hasilnya anak
tante saya baik semua. Semua anak saya, saya tegasin
benar-benar jadi orang yang bertanggung jawab. Tapi buat
MA saya lebih perhatian ke dia. Selain karna dia
perempuan, dia masih remaja, Jadi saya lebih lagi
pengertian tentang tanggung jawab ke dia. Saya yakin cara
mengasuh ini sudah tepat untuk MA setelah saya
mencobanya. Awalnya saya hanya yakin karena melihat
anak-anak dari tante saya tumbuh dengan kepribadian
yang baik dan bertanggung jawab. Kemudian setelah saya
coba pada MA, selain mudah untuk diterapkan, MA bisa
dengan mudah juga memahami yang saya ajarkan dan
terapkan. Setelah lihat pola asuh saya bisa diterima sama
MA, saya bisa lihat juga MA benar-benar menerapkannya.
Dia melatih dirinya sendiri menjadi bertanggung jawab”.
(II.a.BA/032-047)
“Yang pasti karna cocok kak. Cara ngasuh yang ibu gunain
cocok buat dirinya sama cocok buat anak-anaknya. Kalau
cocok pasti bakalan berhasil. Dari akunya sendiri sih
ngerasanya enggak ada masalah sama pola asuh yang ibu
terrapin. Aku nyaman ibu menerapkan berlatih tanggung
jawab. Aku pelan-pelan belajar jadi orang yang
bertanggung jawab, aku rasa aku udah dapet banyak
manfaat juga kak. Banyak dipercaya orang, aku lihatnya
temen-temen ibu juga seneng sama aku, mereka nilai aku
pribadi yang baik, bertanggung jawab itu tadi kak”.
(II.a.MA/027-037)
45
46
dilihat dari jawaban Subjek BA, Subjek YA dan Subjek MA dalam hasil
wawancara:
“Paling soal waktu sih mbak. Ibu suka cerita ke aku sekalian
kaya nitipin MA ke aku, aku anak yang paling gede kan
dirumah jadi tugasku jaga adek-adek kalau ibu ada kegiatan
atau kerja. Ibu tuh cerita kalau waktu ibu udah habis buat
cari uang sama kegiatan gereja. Ibu semuanya ngurus
sendiri, enggak ada bantuan dari keluarga besar sedikitpun.
Mau itu uang ya enggak ada. Datang kerumah atau kasih
kabar juga enggak”.
(III.a.YA/046-056)
47
dalam mengatur waktu untuk bertemu anak karena bekerja, dan tidak
48
“Ibu tetep intens komunikasi lewat hp. Ibu aktif mantau kita
lewat media sosial. Ibu juga ngurangin jam kerja, lebih
milih dirumah ambil pesenan nasi kotak buat gereja.
Kadang agak kasian lihat ibu apa-apa sendiri. Susah
sendiri enggak ada yang bantu, kayak enggak punya
keluarga besar, keluarga tuh ya kayak cuma ibu sama anak-
anaknya aja. Untungnya ibu aku enggak pernah ngeluh dan
semua bisa dia selesaiin sendiri. Waktu aku buat ibu banyak
kalau aku bantu ibu masak. Kita biasa sambil ngobrol-
ngobrol. Ibu ngajarin banyak, yang enggak pernah lupa
soal tanggung jawab, terus soal nilai-nilai hidup juga.
Banyak deh yang aku dapet kalau ngobrol berdua sama ibu
sambil bantu ibu. Aku ngerasanya kalau habis ngobrol gitu
sama ibu kaya pengen jadi orang yang lebih baik lagi, mau
lakuin semua yang ibu ajarin terutama soal pribadi
bertanggung jawab.”.
(III.b.MA/063-079)
untuk mengurangi jam kerja pada saat berjualan nasi pecel. Agar kebutuhan
pesanan makanan dari gereja dan lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Hal
nilai hidup. MA merasa ingin menjadi pribadi yang lebih baik dan
49
anaknya
hampir sama mengenai dampak-dampak pola asuh dari ibu yang muncul
bila ibu terlalu sibuk bekerja, penerapak pola asu kurang optimal ialah
pergaulan yang salah. Hal ini dapat dilihat dari kutipan hasil wawancara
50
ibu yang muncul pada perkembangan kepribadian anaknya bila ibu terlalu
sibuk bekerja, tidak optimal dalam menerapkan pola asuh ialah kepribadian
anak bisa saja berkembang tidak sesuai harapan dari orang tuanya. Selain
muncul berikaitan dengan pola asuh yang ibu berikan bila tidak maksimal
diterapkan karena ibu sibuk bekerja, dapat mempengaruhi secara psikis atau
tingkah laku anak. Berikut hasil wawancara mengenai upaya yang dilakukan
Subjek:
“Dampak tadi yang saya bilang kan kepribadian anak saya bisa
aja enggak sesuai harapan, Itu nanti ngaruh sama psikis apalagi
tingkah laku. Misalnya kepribadiannya enggak bagus, cuek,
enggak bertanggung jawab. Nanti tingkah lakunya bakal
seenaknya mbak, enggak tahu aturan, enggak bertanggung
jawab”.
(IV.b.1.BA/148-155)
“Bisa mempengaruhi. Kalau MA salah gaul, ngerokok, ikutan
genk, pribadinya bakal berubah, enggak ada tanggung jawabnya,
bakal banyak bohong sama orang tua. Psikis sama tingkah laku
juga ngaruh. Tingkah lakunya jadi males, cuek, enggak ada
tanggung jawabnya”.
(IV.b.YA/084-090)
“Bisa mempengaruhi kak. Kan kalau terjadi dampak kaya yang
tadi disebutin, salah pergaulan berarti psikis terganggu, tingkah
laku jadi enggak baik. Bisa melawan orang tua, atau mencuri”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
(IV.b.MA/110-114)
Subjek BA, subjek YA dan subjek MA mengungkapkan bahwa
dampak dari penerapan pola asuh yang tidak maksimal pada anak akibat
D. Pembahasan
1. POLA ASUH ibu sebagai orang tua tunggal dalam membimbing dan
anaknya. Subjek meyakini bahwa setiap orang tua pasti memiliki caranya
sendiri dalam mengasuh anaknya. Maka antara orang tua yang satu dengan
Hal tersebut sesuai dengan pemikiran Darling (1999) pola asuh adalah
secara individual dan bersama-sama. Pola asuh orang tua adalah pola
perilaku yang diterapkan pada anak dan bersifat relatif konsisten dari waktu
ke waktu. Terdapat pengertian lain mengenai pola asuh orang tua yaitu
sebuah bentuk interaksi antara anak dengan orang tua selama mengadakan
masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
berpendapat bahwa pola asuh adalah gambaran yang dipakai oleh orang tua
kepribadian anaknya.
53
kepribadian anaknya yang berada pada tahap remaja karena POLA ASUH
1976:144) , orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak dipengaruhi oleh
adanya beberapa faktor yaitu diantaranya dari pengalaman masa lalu yang
berhubungan erat dengan pola asuh, nilai-nilai yang dianut oleh orang tua,
tipe kepribadian dari orang tua, kehidupan perkawinan orang tua dan alasan
sibuk mencari nafkah dan tidak adanya dukungan secara finansial maupun
kehadiran fisik dari keluarga besar. Kurangnya waktu untuk bertemu anak
dapat dilakukan saat ibu bertemu dengan anaknya. Sehingga waktu bertemu
anak menjadi penting untuk proses penerapan POLA ASUH yang dapat
54
jam kerja.
seorang ibu harus memenuhi kebutuhan hidup secara mandiri. Secara psikis
anaknya
menerapkan pola asuh ibu tidak maksimal. Ibu terlalu sibuk mencari nafkah.
cukup dari orang tua. Selain itu subjek juga mengungkapkan bahwa dampak
yang muncul tersebut dapat mempengaruhi psikis dan tingkah laku anak.
Hal tersebut karena perkembangan yang meliputi psikis dan pola tingkah
laku anak juga dipengaruhi oleh pola asuh yang optimal dari orang tua. Pola
asuh yang tidak optimal juga dapat mempengaruhi perilaku anak, dapat
menghasilkan anak yang nakal. Hal tersebut sesuai dengan Goode (2007)
akan tumbuh bahagia dan sehat secara psikologis. Sebaliknya anak yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini disampaikan kesimpulan dari hasil penelitian, dan saran peneliti
A. Kesimpulan
sebuah cara yang digunakan oleh orang tua dalam mengasuh anak. Pola
perkataan anaknya.
merasa Pola Asuh tersebut cocok untuk diterapkan setelah melihat hasil
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
4. Ada dampak yang muncul akibat dari pola asuh yang tidak optimal,
B. Saran
beberapa pihak:
dan Konseling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
DAFTAR PUSTAKA
mengajar.Bandung:Pustaka Setia.
Akmalia. (2010). Pengelolaan Stres Pada Ibu Single Parent. Skripsi. Yogyakarta:
Gunarsa, S. D. (1976). Psikologi untuk keluarga. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia
Illahi, Takdir Moh 2013. Kiat Sukses Mengasuh Anak Secara Efektif dan Cerdas.
Pustaka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Rosdakarya.
Rahim, dkk. 2006. Krisis dan Konflik Institusi Keluarga. Maziza SDN, BHD:
Kuala Lumpur.
Erlangga.
Satria Agus Prayoga dan Dewi Hidayati, “Pola Pengasuhan Anak Pada Keluarga
Shochib, Moh. 2010. Pola Asuh Orang Tua Dalam Membantu Anak
Mulia
Singgih D Gunarsa, (2004). Dari Anak Sampai Usia Lanjut : Bunga Rampai
Remaja Rosdakarya.
60
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Lampiran 1
A. Subjek BA
Waktu : Selasa, 26 Maret 2019; 16.20-17.00
Tempat : Rumah BA
Peneliti : “Apa yang ibu pahami tentang POLA ASUH? Bisa tolong ibu
jelaskan”.
BA : “Cara orang tua mengasuh anaknya. Tiap orang tua pasti punya
cara ngasuh anak kan mbak, jadi tiap orang tua beda-beda cara
ngasuh anaknya. Semisal ada orang tua yang ngasuh anak harus
ikutin aturan orang tuanya, enggak boleh ini-itu, ada juga yang
sebaliknya”.
62
BA : “Saya milih cara ngasuh itu karna udah lihat hasilnya anak tante
saya baik semua. Semua anak saya, saya tegasin benar-benar jadi
orang yang bertanggung jawab. Tapi buat MA saya lebih perhatian
ke dia. Selain karna dia perempuan, dia masih remaja, Jadi saya
lebih lagi pengertian tentang tanggung jawab ke dia. Saya yakin cara
mengasuh ini sudah tepat untuk MA setelah saya mencobanya.
Awalnya saya hanya yakin karena melihat anak-anak dari tante saya
tumbuh dengan kepribadian yang baik dan bertanggung jawab.
Kemudian setelah saya coba pada MA, selain mudah untuk
diterapkan, MA bisa dengan mudah juga memahami yang saya
ajarkan dan terapkan. Setelah lihat pola asuh saya bisa diterima sama
MA, saya bisa lihat juga MA benar-benar menerapkannya. Dia
melatih dirinya sendiri menjadi bertanggung jawab”.
BA : “Bagi saya anak saya nurut, baik, berhasil buat hidupnya sendiri
saya udah seneng mbak, berarti cara saya ngasuh udah cocok. Sama
kaya tante saya berhasil”.
Peneliti : “Baik bu. Kemudian kekhawatiran apa sajakah yang ibu temukan
pada proses mengawasi dan membimbing perkembangan
kepribadian, khususnya pada MA yang tergolong remaja?”.
63
64
dibantu sama MA, itu jadi waktu khusus saya sama MA. Banyak
yang bisa saya ajarin dan bicarain soal perkembangan dia di waktu-
waktu itu”.
Peneliti : “Kemudian bu, untuk dampak yang ibu sebutkan tadi apakah dapat
mempengaruhi psikis dan tingkah laku MA khususnya yang
tergolong remaja?”.
BA : “Dampak tadi yang saya bilang kan kepribadian anak saya bisa aja
enggak sesuai harapan, Itu nanti ngaruh sama psikis apalagi tingkah
laku. Misalnya kepribadiannya enggak bagus, cuek, enggak
bertanggung jawab. Nanti tingkah lakunya bakal seenaknya mbak,
enggak tahu aturan, enggak bertanggung jawab”.
65
B. Responden YA
Waktu : Selasa, 26 Maret 2019; 17.30-18.05
Tempat : Rumah BA
YA : “Cara orang tua ngasuh anak. Kaya didik anaknya, ngajarin hal-hal
baik, ngajarin agama, ngelindungin anaknya, ngurusin semua urusan
anaknya mulai dari bangun pagi sampe mau tidur malem”.
Peneliti : “Baik mas. Dari jawaban mas tadi, kira-kira POLA ASUH seperti
apa yang ibu BA terapkan pada anak-anaknya? Bisa diceritakan”.
66
YA : “Paling soal waktu sih mbak. Ibu suka cerita ke aku sekalian kaya
nitipin MA ke aku, aku anak yang paling gede kan dirumah jadi
tugasku jaga adek-adek kalau ibu ada kegiatan atau kerja. Ibu tuh
cerita kalau waktu ibu udah habis buat cari uang sama kegiatan
gereja. Ibu semuanya ngurus sendiri, enggak ada bantuan dari
keluarga besar sedikitpun. Mau itu uang ya enggak ada. Datang
kerumah atau kasih kabar juga enggak”.
YA : “Ibu ngurangin jam jualannya dia di stadion. Jadi yang tadinya dari
pagi sampe sore. Sekarang cuma sampe siang aja. Karna ibu cuma
sendiri enggak ada yang bantu sama sekali jadi ibu harus mikirin
gimana caranya enggak kesulitan ekonomi dan tetep bisa ngasuh
anak. Saya rasa ini cara yang terbaik versinya ibu buat ngasuh anak
lancar ekonomi juga cukup”.
Peneliti : “Baik mas. Kemudian menurut mas YA dampak apa sajakah yang
muncul berkaitan dengan perkembangan kepribadian MA
khususnya yang tergolong remaja, saat ibu BA mengalami kesulitan
mengatur waktu berkerja dan mengasuh anak?”.
67
68
C. Responden MA
Waktu : Selasa, 26 Maret 2019; 18.30-19.00
Tempat : Rumah BA
MA : “Cara orang tua ngasuh anak. Sama aja kaya cara ibu ngasuh aku,
mas sama adek”.
Peneliti : “Baik cara ngasuh. Nah, kira-kira POLA ASUH seperti apa yang
ibu BA terapkan pada anak-anaknya? Bisa diceritakan”.
MA : “Yang pasti karna cocok kak. Cara ngasuh yang ibu gunain cocok
buat dirinya sama cocok buat anak-anaknya. Kalau cocok pasti
bakalan berhasil. Dari akunya sendiri sih ngerasanya enggak ada
masalah sama pola asuh yang ibu terrapin. Aku nyaman ibu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
MA : “Mungkin ibu susah bagi waktu antara urusan gereja, kerja sama
ngasuh anak. Ibu paling aktif nanyain soal aku dan komunikasi terus
sama aku sih. Jadi aku lihat ibu paling khawatir sama aku. Apalagi
dia banyak kesibukan jadi susah ngatur waktu. Ibu enggak pernah
hubungan sama keluarga besar. Enggak pernah dibantu apa-apa, jadi
dari dulu ibu sendiri aja urus anak-anaknya. Bantu uang sama sekali
enggak, makannya ibu harus kerja sampe susah bagi waktu ketemu
sama aku”.
70
MA : “Ibu tetep intens komunikasi lewat hp. Ibu aktif mantau kita lewat
media sosial. Ibu juga ngurangin jam kerja, lebih milih dirumah
ambil pesenan nasi kotak buat gereja. Kadang agak kasian lihat ibu
apa-apa sendiri. Susah sendiri enggak ada yang bantu, kayak enggak
punya keluarga besar, keluarga tuh ya kayak cuma ibu sama anak-
anaknya aja. Untungnya ibu aku enggak pernah ngeluh dan semua
bisa dia selesaiin sendiri. Waktu aku buat ibu banyak kalau aku
bantu ibu masak. Kita biasa sambil ngobrol-ngobrol. Ibu ngajarin
banyak, yang enggak pernah lupa soal tanggung jawab, terus soal
nilai-nilai hidup juga. Banyak deh yang aku dapet kalau ngobrol
berdua sama ibu sambil bantu ibu. Aku ngerasanya kalau habis
ngobrol gitu sama ibu kaya pengen jadi orang yang lebih baik lagi,
mau lakuin semua yang ibu ajarin terutama soal pribadi bertanggung
jawab”.
MA : “Bisa mempengaruhi kak. Kan kalau terjadi dampak kaya yang tadi
disebutin, salah pergaulan berarti psikis terganggu, tingkah laku jadi
enggak baik. Bisa melawan orang tua, atau mencuri”.
71
MA : “Enggak terjadi sama aku kok kak. Ibu ngawasin terus. Dari akunya
sendiri bisa ngontrol diriku. Jadi walaupun ibu sibuk kerja aku tetep
bisa jaga diri. Dampak-dampak tadi enggak terjadi sama aku”.
Lampiran 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
73
74
75
76
B. Responden YA
No.
Data Teks Koding
Urut
001 Sebelum masuk ke pertanyaan mengenai I.a.YA
002 POLA ASUH yang digunakan ibu BA, -Cara orang tua
003 saya ingin bertanya apa yang mas mengasuh anaknya
004 pahami tentang POLA ASUH? Bisa -Ngurusin semua
005 tolong jelaskan. urusan anaknya
006 Cara orang tua ngasuh anak. Kaya didik
007 anaknya, ngajarin hal-hal baik, ngajarin
008 agama, ngelindungin anaknya, ngurusin
009 semua urusan anaknya mulai dari bangun
010 pagi sampe mau tidur malem
011 Baik mas. Dari jawaban mas tadi, kira-
012 kira POLA ASUH seperti apa yang ibu
013 BA terapkan pada anak-anaknya? Bisa
014 diceritakan I.b.YA
015 Ibu ngasih MA kebebasan tapi tetap -Kebebasan tapi
016 ngutamain tanggung jawab. Ibu ngajarin tanggung jawab
017 banyak hal baik tapi ibu ngutamain MA -Ngajarin banyak
018 harus mandiri. Ibu didik anaknya utamain hal baik
019 tanggung jawab mau itu ke diri sendiri atau -Ngutamain mandiri
020 ke orang lain
021 Baik mas. Kemudian menurut mas YA
022 alasan ibu BA memilih POLA ASUH
023 yang dipandang cocok untuk
024 mendampingi anaknya khususnya MA
025 yang tergolong remaja? Bisa dijelaskan II.a.YA
026 mas. -Dari pengalaman
027 Dari pengalaman ibu selama dirumah ibu selama dirumah
028 tantenya itu, belajar ngasuh anak-anak, tantenya ngasuh
029 terus cocok sama cara-caranya, liat juga anak-anak
030 anak-anak yang diasuh disana pada -Cocok sama cara-
031 berhasil. Makannya ibu pilih POLA ASUH caranya
032 yang kaya sekarang dipake, apalagi buat
033 MA pasti cocok.
034 Baik mas. Lalu bagaimana mas YA II.b.YA
035 menilai/melihat keberhasilan POLA -Anak-anaknya baik
036 ASUH yang ibu BA sudah terapkan? -Tanggung jawab
037 Mungkin kalau anak-anaknya berhasil kaya
038 anak-anak tantenya, atau paling untuk saat
039 ini anak-anaknya ibu pada baik-baik,
040 tanggung jawab sama mandiri berarti ibu
041 udah berhasil
042 Baik mas. Kemudian menurut mas YA
043 kekhawatiran apa sajakah yang ibu BA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
78
79
C. Responden MA
No.
Data Teks Koding
Urut
001 Sebelum masuk ke pertanyaan mengenai I.a.MA
002 POLA ASUH yang digunakan ibu BA, -Cara orang tua
003 saya ingin bertanya apa yang MA ngasuh anak
004 pahami tentang POLA ASUH? Bisa
005 tolong jelaskan.
006 Cara orang tua ngasuh anak. Sama aja kaya
007 cara ibu ngasuh aku, mas sama adek.
008 Baik cara ngasuh. Nah, kira-kira POLA
009 ASUH seperti apa yang ibu BA terapkan
010 pada anak-anaknya? Bisa diceritakan I.b.MA
011 Ibu ngasuhnya enggak ribet, jadi enggak - Ngasih tahu apa
012 banyak larang-larang tapi aku dikasih tahu aja yang baik
013 apa aja yang baik buat dilakuin, apa aja dilakuin dan enggak
014 yang enggak baik buat dilakuin. Ibu selalu baik dilakuin
015 ngutamain mandiri sama tanggung jawab -Ngutamain mandiri
016 terutama untuk diriku sendiri. Megang erat sama tanggung
017 tanggung jawab nantinya segala hal yang jawab
018 aku lakuin bakalan hal-hal baik aja. Aku
019 nangkep maksud ibu sih kalau aku jadi
020 pribadi yang bertanggung jawab, aku bakal
021 lakuin hal-hal baik, sikap aku bakal baik,
022 karena kalau sampai aku ngelakuin hal
023 buruk kaya mencuri, atau pergaulan enggak
024 bener misalnya aku tahu bakal ada
025 akibatnya, jadi aku harus tanggung jawab
026 sendiri buat apa yang mau aku lakuin atau
027 aku omongin.
028 Kemudian menurut MA apa alasan ibu
029 BA memilih POLA ASUH yang
030 dipandang cocok untuk mendampingi II.a.MA
031 anaknya khususnya yang tergolong - Cara ngasuh cocok
032 remaja? Bisa tolong dijelaskan. -Kalau cocok pasti
033 Yang pasti karna cocok kak. Cara ngasuh bakalan berhasil.
034 yang ibu gunain cocok buat dirinya sama
035 cocok buat anak-anaknya. Kalau cocok
036 pasti bakalan berhasil. Dari akunya sendiri
037 sih ngerasanya enggak ada masalah sama
038 pola asuh yang ibu terrapin. Aku nyaman
039 ibu menerapkan berlatih tanggung jawab.
040 Aku pelan-pelan belajar jadi orang yang
041 bertanggung jawab, aku rasa aku udah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
81
82
Lampiran 3
A. Responden BA
Kategorisasi
Verbatim
Tema Subtema
Bentuk POLA POLA ASUH “Cara orang tua mengasuh anaknya. Tiap
ASUH ibu
orang tua pasti punya cara ngasuh anak kan
sebagai orang
tua tunggal mbak, jadi tiap orang tua beda-beda cara
dalam
ngasuh anaknya. Semisal ada orang tua yang
membimbing
dan ngasuh anak harus ikutin aturan orang tuanya,
mengawasi
enggak boleh ini-itu, ada juga yang
perkembangan
kepribadian sebaliknya”.
remaja
(I.a.BA/003-007)
Ibu memilih Alasan ibu “Saya milih cara ngasuh itu karna udah lihat
POLA ASUH memilih
hasilnya anak tante saya baik semua. Semua
yang tepat POLA ASUH
terutama yang anak saya, saya tegasin benar-benar jadi orang
untuk dipandang
yang bertanggung jawab. Tapi buat MA saya
perkembangan cocok untuk
kepribadian mendampingi lebih perhatian ke dia. Selain karna dia
anaknya anaknya
perempuan, dia masih remaja, Jadi saya lebih
lagi pengertian tentang tanggung jawab ke dia.
Saya yakin cara mengasuh ini sudah tepat
untuk MA setelah saya mencobanya. Awalnya
saya hanya yakin karena melihat anak-anak
dari tante saya tumbuh dengan kepribadian
yang baik dan bertanggung jawab. Kemudian
setelah saya coba pada MA, selain mudah
untuk diterapkan, MA bisa dengan mudah juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
84
85
86
B. Responden YA
Kategorisasi
Verbatim
Tema Subtema
Bentuk POLA POLA ASUH “Cara orang tua ngasuh anak. Kaya didik
ASUH ibu anaknya, ngajarin hal-hal baik, ngajarin
sebagai orang agama, ngelindungin anaknya, ngurusin semua
tua tunggal urusan anaknya mulai dari bangun pagi sampe
dalam mau tidur malem”.
membimbing (I.a.YA/005-008)
dan
mengawasi
perkembangan
kepribadian
remaja
Ibu memilih Alasan ibu “Dari pengalaman ibu selama dirumah
POLA ASUH memilih tantenya itu, belajar ngasuh anak-anak, terus
yang tepat POLA ASUH cocok sama cara-caranya, liat juga anak-anak
terutama yang yang diasuh disana pada berhasil. Makannya
untuk dipandang ibu pilih POLA ASUH yang kaya sekarang
perkembangan cocok untuk dipake, apalagi buat MA pasti cocok”.
kepribadian mendampingi (II.a.YA/020-024)
anaknya anaknya
Ibu sebagai Kekhawatiran “Paling soal waktu sih mbak. Ibu suka cerita
orang tua ke aku sekalian kaya nitipin MA ke aku, aku
tunggal anak yang paling gede kan dirumah jadi
mengatasi tugasku jaga adek-adek kalau ibu ada kegiatan
kekhawatiran atau kerja. Ibu tuh cerita kalau waktu ibu udah
dalam habis buat cari uang sama kegiatan gereja. Ibu
menerapkan semuanya ngurus sendiri, enggak ada bantuan
POLA ASUH dari keluarga besar sedikitpun. Mau itu uang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Dampak yang Dampak “Kalau ibu sibuk kerja susah atur waktu
muncul ngasuh MA dampaknya MA bisa salah gaul.
berkaitan Pribadinya enggak bagus”.
dengan (IV.a.YA/077-079)
perkembangan “Bisa mempengaruhi. Kalau MA salah gaul,
Dampak
kepribadian ngerokok, ikutan genk, pribadinya bakal
remaja secara berpengaruh berubah, enggak ada tanggung jawabnya,
umum jika ibu bakal banyak bohong sama orang tua. Psikis
pada psikis
berfokus sama tingkah laku juga ngaruh. Tingkah
bertanggung anak lakunya jadi males, cuek, enggak ada
jawab dalam tanggung jawabnya”.
mencari (IV.b.YA/084-090)
penghasilan
sehingga sulit
mengatur
waktu
mengasuh dan
mengawasi
anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
C. Responden MA
Kategorisasi
Verbatim
Tema Subtema
Bentuk POLA POLA ASUH “Cara orang tua ngasuh anak. Sama aja kaya
ASUH ibu cara ibu ngasuh aku, mas sama adek”.
sebagai orang (I.a.MA/005-006)
tua tunggal
dalam
membimbing
dan
mengawasi
perkembangan
kepribadian
remaja
Ibu memilih Alasan ibu “Yang pasti karna cocok kak. Cara ngasuh
POLA ASUH memilih yang ibu gunain cocok buat dirinya sama
yang tepat POLA ASUH cocok buat anak-anaknya. Kalau cocok pasti
terutama yang bakalan berhasil. Dari akunya sendiri sih
untuk dipandang ngerasanya enggak ada masalah sama pola
perkembangan cocok untuk asuh yang ibu terrapin. Aku nyaman ibu
kepribadian mendampingi menerapkan berlatih tanggung jawab. Aku
anaknya anaknya pelan-pelan belajar jadi orang yang
bertanggung jawab, aku rasa aku udah dapet
banyak manfaat juga kak. Banyak dipercaya
orang, aku lihatnya temen-temen ibu juga
seneng sama aku, mereka nilai aku pribadi
yang baik, bertanggung jawab itu tadi kak”.
(II.a.MA/027-037)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Ibu sebagai Kekhawatiran “Mungkin ibu susah bagi waktu antara urusan
orang tua gereja, kerja sama ngasuh anak. Ibu paling
tunggal aktif nanyain soal aku dan komunikasi terus
mengatasi sama aku sih. Jadi aku lihat ibu paling
kekhawatiran khawatir sama aku. Apalagi dia banyak
dalam kesibukan jadi susah ngatur waktu. Ibu enggak
menerapkan pernah hubungan sama keluarga besar. Enggak
POLA ASUH pernah dibantu apa-apa, jadi dari dulu ibu
sendiri aja urus anak-anaknya. Bantu uang
sama sekali enggak, makannya ibu harus kerja
sampe susah bagi waktu ketemu sama aku”.
(III.a.MA/052-060)
Cara
“Ibu tetep intens komunikasi lewat hp. Ibu
mengatasi aktif mantau kita lewat media sosial. Ibu juga
ngurangin jam kerja, lebih milih dirumah
kekhawatiran
ambil pesenan nasi kotak buat gereja. Kadang
agak kasian lihat ibu apa-apa sendiri. Susah
sendiri enggak ada yang bantu, kayak enggak
punya keluarga besar, keluarga tuh ya kayak
cuma ibu sama anak-anaknya aja. Untungnya
ibu aku enggak pernah ngeluh dan semua bisa
dia selesaiin sendiri. Waktu aku buat ibu
banyak kalau aku bantu ibu masak. Kita biasa
sambil ngobrol-ngobrol. Ibu ngajarin banyak,
yang enggak pernah lupa soal tanggung jawab,
terus soal nilai-nilai hidup juga. Banyak deh
yang aku dapet kalau ngobrol berdua sama ibu
sambil bantu ibu. Aku ngerasanya kalau habis
ngobrol gitu sama ibu kaya pengen jadi orang
yang lebih baik lagi, mau lakuin semua yang
ibu ajarin terutama soal pribadi bertanggung
jawab”.
(III.b.MA/063-079)
Dampak yang Dampak “Soal perkembangan kepribadian ya kak.
muncul Dampaknya aku bisa kepribadiannya enggak
berkaitan baik kak. Salah pergaulan juga bisa kak”.
dengan (IV.a.MA/103-105)
perkembangan
Dampak
kepribadian “Bisa mempengaruhi kak. Kan kalau terjadi
remaja secara berpengaruh dampak kaya yang tadi disebutin, salah
umum jika ibu pergaulan berarti psikis terganggu, tingkah
pada psikis
berfokus laku jadi enggak baik. Bisa melawan orang
bertanggung anak tua, atau mencuri”.
jawab dalam (IV.b.MA/110-114)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
mencari
penghasilan
sehingga sulit
mengatur
waktu
mengasuh dan
mengawasi
anak
Lampiran 4
Tabel Penyaringan Data
Kategori
Koding Verbatim Interpretasi
Tema Subtema
Bentuk POLA POLA -Cara “Cara orang tua POLA ASUH
ASUH ibu ASUH orang tua mengasuh merupakan
sebagai orang ngasuh anaknya. Tiap cara orang tua
tua tunggal anaknya orang tua pasti mengasuh
dalam -Tiap punya cara ngasuh anaknya.
membimbing orang tua anak kan mbak, Setiap orang
dan beda-beda jadi tiap orang tua tua memiliki
mengawasi cara beda-beda cara cara
perkembangan ngasuh ngasuh anaknya. mengasuhnya
kepribadian anaknya Semisal ada orang masing-
remaja tua yang ngasuh masing.
anak harus ikutin
aturan orang
tuanya, enggak
boleh ini-itu, ada
juga yang
sebaliknya”.
(I.a.BA/003-007) POLA ASUH
adalah cara
-Cara “Cara orang tua orang tua
orang tua ngasuh anak. mengasuh
mengasuh Kaya didik anaknya,
anaknya anaknya, ngajarin diantaranya
hal-hal baik, mendidik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Kategori
Koding Verbatim Interpretasi
Tema Subtema
Ibu memilih Alasan ibu -Milih cara “Saya milih cara Alasan
POLA ASUH memilih ngasuh ngasuh itu karna memilih
yang tepat POLA seperti itu udah lihat cara
terutama ASUH yang karna udah hasilnya anak mengasuh
untuk dipandang lihat tante saya baik yang
perkembangan cocok untuk hasilnya semua. Semua digunakan
kepribadian mendampingi anak saya, saya saat ini
anaknya anaknya tegasin benar- karena
benar jadi orang sudah
yang melihat
bertanggung dengan cara
jawab. Tapi buat itu orang
MA saya lebih bisa
perhatian ke dia. mengasilkan
Selain karna dia anak yang
perempuan, dia bertanggung
masih remaja, jawab.
Jadi saya lebih
lagi pengertian
tentang tanggung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
jawab ke dia.
Saya yakin cara
mengasuh ini
sudah tepat
untuk MA
setelah saya
mencobanya.
Awalnya saya
hanya yakin
karena melihat
anak-anak dari
tante saya
tumbuh dengan
kepribadian yang
baik dan
bertanggung
jawab.
Kemudian
setelah saya coba
pada MA, selain
mudah untuk
diterapkan, MA
bisa dengan
mudah juga
memahami yang
saya ajarkan dan
terapkan. Setelah
lihat pola asuh
saya bisa
diterima sama
MA, saya bisa
lihat juga MA
benar-benar
menerapkannya.
Dia melatih
dirinya sendiri
-Dari menjadi
pengalaman bertanggung
ibu selama jawab”. Alasan
dirumah (II.a.BA/032- memilih
tantenya 047) cara
ngasuh mengasuh
anak-anak “Dari yang
-Cocok pengalaman ibu digunakan
sama cara- selama dirumah saat ini
caranya tantenya itu, karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
94
Banyak
dipercaya orang,
aku lihatnya
temen-temen ibu
juga seneng
sama aku,
mereka nilai aku
pribadi yang
baik,
bertanggung
jawab itu tadi
kak”.
(II.a.MA/027-
037)
Kategori
Koding Verbatim Interpretasi
Tema Subtema
Ibu sebagai Kekhawatiran - “Menghadapi Kekhawatiran
orang tua Kurangnya MA yang masih dalam
tunggal waktu buat remaja, justru menerapkan
mengatasi ketemu bukan MAnya POLA ASUH
kekhawatiran anak yang saya adalah
dalam khawatirkan, kurangnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
96
97
hubungan sama
keluarga besar.
Enggak pernah
dibantu apa-apa,
jadi dari dulu ibu
sendiri aja urus
anak-anaknya.
Bantu uang
sama sekali
enggak,
makannya ibu
harus kerja
sampe susah
bagi waktu
ketemu sama
aku”.
(III.a.MA/052-
060)
Kategori
Koding Verbatim Interpretasi
Tema Subtema
Dampak- Dampak -Tidak “Seharusnya - Tidak sesuai
dampak pola yang sesuai menurut saya harapan, karna
asuh terhadap muncul harapan, dampaknya itu, enggak total
perkembanga tidak anak saya bisa ngasuhnya
n kepribadian optimal saja
anaknya mengasuh kepribadiannya
enggak sesuai
harapan saya
mbak. Karna
kan saya
enggak total
ngasuhnya.
Tapi untungnya
itu enggak
terjadi mbak.
Kepribadian
anak saya
sesuai dengan
harapan saya”
(IV.a.BA/133-
138)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
-Bisa salah
“Kalau ibu gaul
-Salah Gaul, sibuk kerja -Pribadi
Pribadi susah atur menjadi
enggak waktu ngasuh enggak bagus
bagus MA
dampaknya
MA bisa salah
gaul.
Pribadinya
enggak bagus”
(IV.a.YA/077-
079)
Kepribadianny
Kepribadian a bisa enggak
enggak baik, “Soal baik,
salah gaul perkembangan bisa salah
kepribadian ya pergaulan
kak.
Dampaknya
aku bisa
kepribadiannya
enggak baik
kak. Salah
pergaulan juga
bisa kak”
Dampak (IV.a.MA/103-
berpengaru 105) - Kepribadian
h pada Kepribadian tidak sesuai
Psikis dan tidak sesuai “Dampak tadi harapan ngaruh
tingkah harapan dan yang saya sama psikis,
laku anak cuek, ngaruh bilang kan tingkah laku
sama psikis kepribadian -kepribadian
dan tingkah anak saya bisa cuek, tidak
laku aja enggak bertanggung
sesuai harapan, jawab, tingkah
Itu nanti ngaruh laku juga tidak
sama psikis bertanggung
apalagi tingkah jawab.
laku. Misalnya
kepribadiannya
enggak bagus,
cuek, enggak
bertanggung
jawab. Nanti
tingkah lakunya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
bakal
seenaknya
mbak, enggak
tahu aturan,
enggak
bertanggung
jawab” -Bisa
Berpengaruh (IV.b.1.BA/148 mempengaruhi
, tingkah -155) -Tingkah laku
laku cuek, jadi cuek
tidak ada “Bisa -Enggak ada
tanggung mempengaruhi. tanggung
jawab Kalau MA jawabnya
salah gaul,
ngerokok,
ikutan genk,
pribadinya
bakal berubah,
enggak ada
tanggung
jawabnya,
bakal banyak
bohong sama
orang tua.
Psikis sama
tingkah laku
juga ngaruh.
Tingkah
lakunya jadi
males, cuek, - Bisa
enggak ada mempengaruhi
Berpengaruh tanggung -Psikis
, psikis jawabnya” terganggu
terganggu, (IV.b.YA/084- -Tingkah laku
tingkah laku 090) jadi enggak
tidak baik baik
“Bisa
mempengaruhi
kak. Kan kalau
terjadi dampak
kaya yang tadi
disebutin, salah
pergaulan
berarti psikis
terganggu,
tingkah laku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
jadi enggak
baik. Bisa
melawan orang
tua, atau
mencuri”
(IV.b.MA/110-
114)