Anda di halaman 1dari 143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SIKAP SISWA TERHADAP PERILAKU MENYONTEK DITINJAU DARI


JENIS KELAMIN DAN AKREDITASI PADA SISWA KELAS VIII DI KOTA
YOGYAKARTA

Survei pada Empat SMP di Kota Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

OLEH:

B. GUNAWAN SULASTOMO

NIM: 121334012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk:

TUHAN YESUS KRISTUS

Terima kasih Tuhan telah memberikan ku kelancaran dan kemudahan dalam mengerjakan skripsiku ini.

Orang tuaku tercinta, Bapak Fx. Cipto Gunawan dan ibu C. Sarmiyati yang selalu mendengarkan keluh
kesah ku dan selalu memberikan doa, dukungan, semangat, dan nasehat yang selalu membangkitkan
semangatku ketika aku merasa lelah dan bosan dalam mengerjakan skripsiku serta selalu menjadi
motivasi dalam hidupku.

Pacarku, Albertin Nopi Yundari yang selalu memberikan motivasi, semangat, dan selalu menemaniku
dalam mengerjakan skripsiku.

Adikku, Aloysius Sigit Guntoro yang telah memberikan doa, dukungan dan kasih sayang dalam
penyusunan skripsi ini.

Adikku, Katarina Cindi Pratiwi yang telah memberikan doa dan dukungan untuk menyelesaikan skripsiku.

Sahabat-sahabat terbaikku: Jalu, Mamik, Tomi, Chrismas, Yosep, Pater, Galing Pak Kemet, Suhu, Heru,
Fajri, Angga, Wakhidin, Ramdan, Bang Jimmy, Bang Goris, Andre yang selalu mendukung, menghiburku
dikala penat mengerjakan skripsi dan doa atas penyusunan skripsi ini.

Sahabat-sahabatku mahasiswa Pendidikan Akuntansi, Terima kasih atas segala dukunganya selama 4
tahun ini.

Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku,

Universitas Sanata Dharma

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Motto
“Berhentilah membuat rencana, melangkahlah!”
(Bob Sadino)

“Bermimpilah setinggi langit, jika engkau jatuh, engkau akan jatuh


diantara bintang-bintang”
(Ir. Soekarno)

“If you born poor it’s not your mistake, but if you die poor it’s your
mistake”
(Bill Gates)

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

SIKAP SISWA TERHADAP PERILAKU MENYONTEK DITINJAU DARI JENIS


KELAMIN DAN AKREDITASI PADA SISWA KELAS VIII DI KOTA
YOGYAKARTA

Gunawan Sulastomo

Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) ada tidaknya perbedaan sikap


siswa terhadap perilaku menyontek ditinjau dari jenis kelamin; 2) ada tidaknya
perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek ditinjau dari akreditasi.
Jenis penelitian ini termasuk penelitian studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan
pada Bulan Februari sampai April 2016. Subjek penelitian ini berjumlah 146 siswa
kelas VIII yang terdiri 68 siswa laki-laki dan 78 siswa perempuan. Siswa yang diteliti
berasal dari sekolah terakreditasi A, B, C, dan belum terakreditasi. Metode
pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan
adalah Man Whitney dan Kruskal Wallis dengan bantuan program SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) tidak ada perbedaan sikap siswa
terhadap perilaku menyontek ditinjau dari jenis kelamin dengan nilai asymp sig
=0,174 ; 2) tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek ditinjau
dari akreditasi sekolah dengan nilai asymp sig =0,088. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek
berdasarkan jenis kelamin dan akreditasi sekolah.

Kata kunci: siswa, menyontek, jenis kelamin, akreditasi

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

THE ATTITUDE OF STUDENTS TOWARD CHEATING BEHAVIOR


PERCEIVED FROM GENDER AND ACCREDITATION ON THE EIGHT
GRADE STUDENT IN YOGYAKARTA

Gunawan Sulastomo

Sanata Dharma University

2016

This research aims to find out whether: 1) there are differences of attitude of
students toward cheating behavior in terms of gender; 2) there are differences of
attitude of students toward cheating behavior in terms of accreditation.

The type of research is a research case study. This research was carried out
from February to April 2016. The subject of this research were 146 eight grade
students consist of 68 male students and 78 female students. The samples come from
schools of which accredited in A, B, C, and others which had been not yet accredited.
Method of data collection was questionnaire. Data analysis technique were Man
Whitney and Kruskal Wallis with the help of the program SPSS.

The results show that: 1) there is no difference in the attitudes of students


toward cheating behavior perceived from gender with a value of asymp sig = 0.174;
2) there is no difference in the attitudes of students toward cheating behavior of
school accreditation with a value of asymp sig = 0.088. It can be concluded that there
is no difference in the attitudes of students toward cheating behaviour based on
gender and school accreditation.

Keywords: student, cheating, gender, accreditation

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

karunia dan berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Sikap

Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Ditinjau Dari Jenis Kelamin dan Akreditasi

Pada Siswa Kelas VIII Di Kota Yogyakarta” dengan lancar. Skripsi ini disusun

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Selama penyusunan dan penulisan skripsi ini banyak pihak yang telah membantu

terselesaikannya skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi,

Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Drs. Bambang Purnomo S.E., M.Si.. selaku Dosen Pembimbing, bapak

terima kasih untuk doa, bimbingan, serta bantuannya selama ini. Terima kasih

pula untuk motivasi, nasihat, kesabaran, dan perhatian yang telah bapak berikan

kepada saya.

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi yang

telah membagikan ilmu pengetahuan dan membimbing saya selama proses

perkuliahan.

6. Staf Kesekretariatan Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi yang telah

membantu saya dalam urusan administrasi selama proses perkuliahan.

7. Kedua Orang Tuaku Bapak Fx. Cipto Gunawan dan C. Sarmiyati yang selalu

mendengarkan keluh kesah ku dan selalu memberikan doa, dukungan, semangat,

dan nasehat yang selalu membangkitkan semangatku ketika aku merasa lelah dan

bosan dalam mengerjakan skripsiku serta selalu menjadi motivasi dalam

hidupku.

8. Pacarku Albertin Nopi Yundari yang selalu memberikan dukungan, semangat,

dan selalu menemaniku dalam mengerjakan skripsiku.

9. Adikku, Aloysius Sigit Guntoro yang telah memberikan doa, dukungan dan kasih

sayang dalam penyusunan skripsi ini.

10. Adikku, Katarina Cindi Pratiwi yang telah memberikan doa dan dukungan untuk

menyelesaikan skripsiku.

11. Sahabat-sahabat terbaikku: Jalu, Mamik, Tomi, Chrismas, Yosep, Pater, Galing

Pak Kemet, Suhu, Heru, Fajri, Angga, Wakhidin, Ramdan, Bang Jimmy, Bang

Goris, Andre yang selalu mendukung, menghiburku dikala penat mengerjakan

skripsi dan doa atas penyusunan skripsi ini.

12. Teman-teman satu angkatan Pendidikan Akuntansi Angkatan 2012 yang tidak

dapat saya sebutkan satu per satu, terima kasih atas empat tahun yang luar biasa

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ................................................................................................. i

Halaman Persetujuan Pembimbing ..................................................................... ii

Halaman Persembahan ........................................................................................ iii

Halaman Motto.................................................................................................... iv

Pernyataan Keaslian Karya ................................................................................. v

Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah Untuk Kepentingan

Akademis ............................................................................................................ vi

Abstrak ................................................................................................................ vii

Abstract ............................................................................................................... viii

Kata Pengantar .................................................................................................... ix

Daftar Isi.............................................................................................................. xii

Daftar Tabel ........................................................................................................ xv

Daftar Lampiran .................................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Rumusan Penelitian ............................................................................... 6

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 8

A. Pendidikan Karakter dan Nilai Karakter ................................................ 8

B. Sikap ....................................................................................................... 10

C. Menyontek .............................................................................................. 13

D. Remaja .................................................................................................... 17

E. Jenis Kelamin ......................................................................................... 20

F. Akreditasi ............................................................................................... 26

G. Penelitian yang relevan .......................................................................... 31

H. Kerangka berpikir ................................................................................... 32

I. Paradigma penelitian .............................................................................. 35

J. Hipotesis penelitian. ............................................................................... 36

BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 37

A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 37

B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 37

C. Subyek Penelitian .................................................................................... 38

D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 39

E. Pengujian Instrumen Penelitian ............................................................... 41

F. Teknik Analisis Data ............................................................................... 50

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

G. Pengujian Normalitas .............................................................................. 53

H. Pengujian Homogenitas ........................................................................... 53

I. Pengujian Hipotesis ................................................................................. 44

BAB IV GAMBARAN UMUM ...................................................................... 55

A. SMP Bhinneka Tunggal Ika .................................................................... 55

B. SMP Negeri 10 Yogyakarta .................................................................... 55

C. SMP Kristen Kalam Kudus ..................................................................... 56

D. SMP Negeri 15 Yogyakarta .................................................................... 57

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................... 58

A. Deskripsi Data ......................................................................................... 58

B. Pengujian Prasyarat Analisis ................................................................... 65

C. Pengujian Hipotesis ................................................................................. 71

D. Pembahasan ............................................................................................. 74

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN .......................... 78

A. Kesimpulan ............................................................................................. 78

B. Keterbatasan ............................................................................................ 78

C. Saran ....................................................................................................... 78

Daftar Pustaka ..................................................................................................... 81

Lampiran ............................................................................................................. 84

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nilai-nilai Karakter dan Deskripsi Karakter ....................................... 9

Tabel 3.1 Operasional Variabel Sikap Menyontek ............................................ 35

Tabel 3.2 Sebagian r tabel ................................................................................... 37

Tabel 3.3 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Sikap Menyontek ..................... 38

Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Ulang Instrumen Sikap Menyontek .......... 41

Tabel 3.5 Hasil Pengujian Reliabilitas ................................................................ 45

Tabel 3.6 Nilai Presentil PAP Tipe II ................................................................. 46

Tabel 3.7 Rentang Sikap Menyontek ................................................................. 47

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal Sekolah ........ 58

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Status Sekolah ..... 59

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin ...... 60

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Akreditasi Sekolah

........................................................................................................... 60

Tabel 5.5 Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Sikap Siswa Terhadap Perilaku

Menyontek ........................................................................................ 61

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.6 Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Sikap Siswa Laki-laki Terhadap

Perilaku Menyontek ............................................................................ 62

Tabel 5.7 Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Sikap Siswa Perempuan Terhadap

Perilaku Menyontek .......................................................................... 63

Tabel 5.8 Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Sikap Siswa Terhadap Perilaku

Menyontek Ditinjau dari Akreditasi A .............................................. 63

Tabel 5.9 Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Sikap Siswa Terhadap Perilaku

Menyontek Ditinjau dari Akreditasi B ............................................. 64

Tabel 5.10 Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Sikap Siswa Terhadap Perilaku

Menyontek Ditinjau dari Akreditasi BT ........................................... 64

Tabel 5.11 Hasil Ujian Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku

Menyontek Berdasarkan Sekolah Akreditasi A ................................ 65

Tabel 5.12 Hasil Ujian Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku

Menyontek Berdasarkan Sekolah Akreditasi B ................................ 65

Tabel 5.13 Hasil Ujian Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku

Menyontek Berdasarkan Sekolah Akreditasi BT .............................. 66

Tabel 5.14 Hasil Ujian Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku

Menyontek Berdasarkan Siswa Laki-laki ......................................... 67

xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.15 Hasil Ujian Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku

Menyontek Berdasarkan Siswa Perempuan ...................................... 68

Tabel 5.16 Hasil Ujian Homogenitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku

Menyontek Berdasarkan Akreditasi Sekolah .................................... 70

Tabel 5.17 Hasil Ujian Homogenitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku

Menyontek Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................ 70

Tabel 5.18 Hasil Uji Man Whitney Berdasarkan Jenis Kelamin. ....................... 72

Tabel 5.19 Hasil Uji Kruskal Berdasarkan Akreditasi Sekolah. ......................... 73

xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran ............................................................................................................. 84

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ........................................................................ 85

Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas........................................................... 89

Lampiran 3 Normalitas ....................................................................................... 94

Lampiran 4 Homogenitas .................................................................................... 97

Lampiran 5 Man Whitney dan Kruskal Walls .................................................... 98

Lampiran 6 Surat Ijin Dinas ................................................................................ 100

Lampiran 7 Tabel R ............................................................................................ 102

Lampiran 8 Kuisoner........................................................................................... 109

xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menyontek merupakan fenomena yang sudah tidak asing lagi.

Perilaku menyontek sering disebut ketidakjujuran akademis. Saat ini

perilaku menyontek tidak hanya terjadi pada jenjang pendidikan SD, SMP,

dan, SMA saja, bahkan pada perguruan tinggi, baik itu di desa dan di

sekolah maju ataupun sekolah yang biasa-biasa saja. Menyontek dapat

dilakukan dengan berbagai cara seperti menulis di atas meja, menulis di

kertas/tissue, menulis di anggota tubuh, bertanya kepada teman, searching

menggunakan ponsel, melihat dan menyalin jawaban teman, menyontek

dengan buku yang diletakkan di laci atau di WC, dan lain-lain.

Setiap individu atau pelajar menginginkan prestasi belajar yang baik,

karena keinginan untuk berprestasi tersebut, segala cara pun dilakukan baik

itu positif maupun negatif. Cara positifnya bisa melalui belajar dengan tekun

dan jujur serta percaya diri saat mengerjakan ujian atau tes akademik

lainnya, sedangkan cara negatifnya adalah dengan menyontek. Selain

keinginan untuk berprestasi, masih banyak lagi alasan yang menyebabkan

seseorang menyontek, misalnya ingin menghindari kegagalan, tekanan dari

teman sebaya maupun dari orang tua, dan tidak percaya diri ketika

mengikuti ujian. Siswa juga mempunyai persepsi bahwa prestasi itu adalah

sebuah keberuntungan dan mempersepsi menyontek merupakan hal yang

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sudah biasa. Pelajar yang telah terbiasa melakukan perilaku menyontek akan

sangat sulit untuk meninggalkannya karena sudah tidak ada lagi rasa takut di

dalam dirinya. Menyontek dapat juga dikatakan sebagai suatu tradisi atau

kebiasaan yang tak pernah hilang. Hal ini dapat terjadi karena masalah

menyontek tidak hanya berasal dari lingkungan sekolah saja tetapi bisa

berasal dari lingkungan sekolah.

Dunia pendidikan perlu mengikis perilaku menyontek ini. Perilaku

menyontek merupakan bagian dari ketidakjujuran. Ketika dunia pendidikan

membiarkan ketidakjujuran ini berlanjut, maka akan memberikan dampak

pada pembangunan karakter manusia Indonesia. Pencurian, korupsi,

penipuan, dan plagiarisme yang marak terjadi merupakan contoh dari

kegagalan dunia pendidikan dalam membentuk karakter peserta didik.

Fakta tentang perilaku ketidakjujuran di dunia pendidikan biasanya

banyak terjadi saat menjelang ujian. Hal ini di dukung oleh hasil penelitian

dari Hartanto dalam Kharisma (2014 : 21) menunjukkan bahwa intensitas

perilaku menyontek di SMP Swasta di daerah Pondok Cabe Jakarta, berada

pada posisi sedang (53,3%), rendah (33,3%), dan tinggi (13,3%). Bentuk

perilaku menyontek yang biasa dilakukan oleh peserta didik antara lain

melihat, menyalin, dan meminta jawaban dari teman-temannya.

Setiap orang memiliki sikap yang berbeda-beda terhadap suatu objek

atau stimulus begitupun sikap pelajar yang berbeda-beda terhadap perilaku

mencontek. Menurut Gunarsa (1991) mengatakan bahwa terdapat perbedaan

pada laki-laki dan perempuan, yaitu jika perempuan lebih mengandalkan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

aspek-aspek emosional, perasaan dan suasana hati sedangkan untuk laki-laki

lebih agresif, lebih aktif dan tidak sabaran dalam menyelesaikan masalah.

Sama halnya dibidang prestasi, laki-laki dan perempuan memiliki

perbedaan yang besar karena laki-laki memiliki keinginan yang lebih besar

untuk sukses daripada perempuan. Oleh karena itu laki-laki lebih agresif

dalam menggapai cita-citanya daripada perempuan (Kumara, 1990).

Beberapa sekolah di Indonesia mempunyai standar tersendiri dalam

upaya peningkatan dan menjaga agar mutu pendidikan sesuai dengan

ketentuan kurikulum yang berlaku salah satunya dengan penilaian akreditasi

sekolah. Untuk memperoleh akreditasi yang baik sekolah harus memenuhi

beberapa kriteria salah satunya adalah standar pendidik dan tendik yang

baik oleh karena itu salah satunya guru dituntut untuk memiliki integeritas

kepribadian dan bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, serta

peraturan dan ketentuan berlaku yang disebutkan dalam website

(http://bansm.or.id/konten/instrumen-smp-mts). Tentu sangat berdampak

pada kegiatan belajar mengajar disekolah terutama kepada siswa. Pada saat

ujian berlangsung di sekolah diharapkan guru mengakplikasikan instrumen

akreditasi yaitu dengan memperketat pengawasan terhadap siswa pada saat

ujian berlangsung supaya status akreditasi di sekolah tetap bertahan atau

naik. Siswa pun harus berusaha keras terhadap kebijakan pemerintah yang

ada yaitu dengan menghindari perilaku mencontek pada saat ujian.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Di kota Yogyakarta terdapat 67 sekolah SMP dan beberapa diantara

nya ada yang berakreditasi A, B dan C yang disebutkan dalam website

(http://www.pendidikan-diy.go.id).

Selain itu, ada fakta lain mengenai perilaku menyontek di kota

Yogyakarta. Kota yang dikenal dengan sebutan “Kota Pelajar” ini

dinobatkan sebagai daerah yang memiliki nilai Indeks Integritas Ujian

Nasional (IIUN) tertinggi di Indonesia pada tahun 2015 (Harian Republika,

2015 tanggal 19 Mei). Berdasarkan data laporan hasil UN dan IIUN per

kabupaten/kota yang masuk ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(Kemendikbud), kota Yogyakarta meraih nilai tertinggi, yakni sekitar 82,37

dengan rata-rata nasional 63,28.

Di samping itu, perilaku menyontek juga disebutkan dalam website

komunitas air mata guru (www.komunitasairmataguru.blogspot.co.id).

Dalam website tersebut disebutkan banyak kecurangan-kecurangan dalam

UN baik yang dilakukan oleh siswa dan guru. Selain itu, hasil penelitian

longitudinal Anderman dalam Mubiar (2011:4) menunjukkan bahwa

menyontek sering dilakukan siswa SMP dikarenakan adanya perubahan

keadaan lingkungan belajar yang dialami siswa. Hal ini disebabkan karena

siswa mengalami masa transisi dari sekolah dasar ke sekolah menengah,

struktur kelas, dan lingkungan sekolah yang kompetitif.

Sekolah Menengah Pertama merupakan salah satu jenjang pendidikan

yang dilalui oleh peserta didik. Pada jenjang ini, peserta didik dihadapkan

pada perkembangan mental dan moral. Menurut Anderman dalam Mubiar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(2011:4), pada usia 12-15 tahun yang umumnya individu duduk di bangku

SMP akan mulai memasuki dunia baru yang berbeda dengan pengalaman di

sekolah dasar serta banyak hal baru yang menuntut individu untuk

menyesuaikan diri, terutama pada siswa kelas VII.

Perubahan keadaan lingkungan belajar mengakibatkan siswa

melakukan tindakan menyontek. Mereka menggangap tindakan itu sebagai

bentuk solidaritas antar teman. Menyontek biasanya dilakukan pada

pelajaran matematika dan ilmu alam atau ilmu pasti, dibandingkan dengan

pelajaran lainnya. Menyontek biasanya terjadi pada waktu ulangan atau

ujian.

Di pihak lain, Prof. Djemari Mardapi, Ph.D. (wawancara dilakukan

bulan Agustus 2015) menyatakan bahwa pada tahun 2015, wilayah DIY

merupakan termasuk daerah putih (daerah yang bersih dari kecurangan

dalam UN). Pernyataan ini bertentangan dengan hasil penelitian Anderman

yang menyatakan bahwa perilaku menyontek sering dilakukan oleh siswa

SMP.

Berdasarkan ketidakkonsistenan antara pendapat Prof. Djemari dan

hasil-hasil penelitian sebelumnya maka perlu dilakukan penelitian yaitu

“Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Yang Ditinjau Dari Jenis

Kelamin Dan Akreditasi Pada Siswa Kelas VIII Di Kota Yogyakarta”.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek yang

ditinjau dari akreditasi sekolah?

2. Apakah ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek yang

ditinjau dari jenis kelamin?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui perbedaan sikap

antara siswa laki-laki dan perempuan di SMP yang berakreditasi a, b dan

belum terakreditasi Negeri di kota Yogyakarta terhadap perilaku

menyontek.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, siswa, dan

sekolah dan perguruan tinggi.

1. Guru

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi guru dalam

mengetahui dan mencegah perilaku menyontek siswa-siswa SMP.

Sehingga, hasil ujian/ulangan yang dihasilkan benar-benar merupakan

hasil belajar siswa dan mencerminkan kemampuan siswa yang

sesungguhnya. Dengan demikian, pengambilan keputusan terkait

dengan nilai yang dihasilkan siswa tidak bias.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Siswa

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa. Siswa lebih

menyadari tentang kemampuan yang dimiliki dan dapat

mengoptimalkan kompetensi-kompetensi yang ada pada diri siswa.

3. Sekolah dan Perguruan Tinggi

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi sekolah dan perguruan

tinggi dalam mengimplementasikan pendidikan karakter khususnya

kejujuran dalam belajar. Implementasi pendidikan karakter dapat

dimulai dari hal-hal yang sederhana, salah satunya adalah mendidik

untuk jujur dalam ulangan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pendidikan Karakter dan Nilai Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter terdiri dari dua kata yaitu pendidikan dan

karakter. Pendidikan diartikan sebagai suatu usaha sadar dan terencana

untuk menciptakan seseorang yang dapat berguna di masa yang akan

datang, sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karakter adalah

sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang

dari yang lain. Oleh karena itu, menurut Saptono (2011:23) bahwa

pendidikan karakter merupakan upaya yang dilakukan dengan sengaja untuk

mengembangkan karakter yang baik (good character) berlandaskan

kebajikan-kebajikan inti (cor virtues) yang secara objektif baik bagi

individu maupun masyarakat.

Pendidikan karakter memiliki makna yang sama dengan pendidikan

moral dan pendidikan akhlak, yang mana tujuannya adalah untuk

membentuk karakter pribadi anak supaya menjadi manusia dan warga

negara yang baik.

Secara universal, berbagai karakter dirumuskan sebagai nilai hidup

bersama berdasarkan beberapa pilar yaitu: kedamaian, menghargai,

kerjasama, kebebasan, kebahagian, kejujuran, kerendahan hati, kasih

sayang, tanggung jawab, kesederhahaan, toleransi, dan persatuan (Samani,

2013 : 43). Nilai-nilai karakter tersebut dijabarkan pada tabel berikut ini:

8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 2.1
Nilai-Nilai Karaker dan Deskripsi Karakter

No. Nilai Karakter Deskripsi


1 Kedamaian Sikap dan perilaku yang menyukai adanya
harmoni dan bebas dari konflik dan
gangguan, serta suka akan ketenangan.
2 Menghargai Menghargai diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan. Bersikap beradab, sopan, tidak
melecehkan, tidak menghina orang lain, dan
tidak menilai orang lain sebelum
mengenalnya dengan baik.
3 Kerjasama Saling membantu untuk mencapai sebuah
tujuan.
4 Kebebasan Tidak adanya paksaan/tekanan yang sengaja
mendesak seseorang untuk bertidak melawan
kehendak diri sendiri.
5 Kebahagian Suatu keadaan di mana hadir kesenangan,
ketentraman, dan kepuasan terhadapa apa-apa
yang telah dicapai.
6 Kejujuran Menjunjung tinggi kebenaran, ikhlas dan
lurus hari, tidak suka berbohong, mencuri dan
memfitnah, tidak pernah bermaksud
menjerumuskan orang lain.
7 Kerendahan Hati Mengakui adanya peranan dan jasa orang lain
dan tidak pernah menonjolkan diri.
8 Kasih sayang Memiliki dan menunjukkan perasaan penuh
kasih sayang, mencintai, dan bersikap penuh
kelembutan
9 Tanggung Jawab Melakukan tugas sepenuh hati, bekerja
dengan etos kerja yang tinggi, berusaha keras
mencapai prestasi terbaik, mampu
mengontrol diri, dan berdisplin diri.
10 Kesederhanaan Suatu keadaan tentang bagaimana berlaku
sederhana, tidak pamer, bermewah-mewah,
tidak berpikiran melit, dan rumit.
11 Toleransi Menerima secara terbuka orang lain yang
tingkat kematangan dan latar belakang yang
berbeda.
12 Persatuan Menjalin rasa kebersamaan dan saling
melengkapi satu sama lain, serta menjalin
rasa kemanusiaan dan saling toleransi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

B. Sikap

1. Pengertian Sikap

Pengertian sikap didefinisikan berbeda-beda oleh para ahli. Azwar

(2009) mendefinisikan sikap sebagai bentuk pernyataan seseorang

terhadap hal-hal yang ditemuinya seperti benda, orang ataupun fenomena.

Sikap membutuhkan stimulus untuk menghasilkan respon. Sikap

merupakan perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun

perasaan tidak mendukung (unfavorable) pada suatu objek. Istilah sikap

atau attitude pada awalnya digunakan untuk menunjukkan status mental

individu. Sikap dapat menuntun perilaku individu sehigga individu akan

bertindak sesuai dengan sikap yang diekspresikan. Kesadaran individu

untuk menentukan tingkah laku nyata dan perilaku yang mungkin terjadi

itulah yang dimaksud dengan sikap.

Kurinasih (2014, 65) mendefinisikan sikap sebagai sebuah ekspresi

dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang.

Selanjutnya Kurinasih menjelaskan bahwa sikap dapat dibentuk, sehingga

terjadi perilaku atau tindakan yang diinginkan. Ahmadi dalam Sukarmin

(2009), menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan merespon yang

sifatnya positif atau negative terhadap objek atau situasi secara konsisten.

Winkel (1999) memiliki pendapat yang berbeda dengan pendapat-

pendapat sebelumnya. Winkel (1999) berpendapat bahwa sikap

merupakan kemampuan internal yang berperanan sekali dalam


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

mengambil tindakan, lebih-lebih jika terbuka berbagai kemungkinan

untuk bertindak.

Dari pengertian-pengertian sikap di atas, dapat disimpulkan bahwa

sikap merupakan nilai yang dimiliki seseorang dalam merespon

fenomena-fenomena yang ada.

2. Komponen Sikap

Azwar (2005) menggolongkan komponen-komponen sikap ke dalam

tiga komponen yaitu:

a. Komponen Kognitif

Komponen kognitif yakni kepercayaan seseorang mengenai apa

yang benar bagi objek sikap. Kepercayaan yang dibentuk menjadi

dasar pengetahuan seseorang terhadap objek yang diharapkan.

b. Komponen Afektif

Komponen afektif menyangkut masalah emosional subjektif

sesorang terhadap suatu objek sikap. Reaksi emosional dari komponen

afektif banyak dipengaruhi oleh kepercayaan yang dipercayai bagi

objek tertentu.

c. Komponen Konatif

Komponen konatif menunjukkan perilaku yang ada dalam diri

seseorang yang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

3. Faktor pembentuk sikap

Faktor-faktor pembentuk sikap individu menurut Azwar (2005) yaitu:

a. Pengalaman Pribadi

Pengalaman pribadi meninggalkan kesan yang kuat dan dapat

menjadai dasar pembentukan sikap. Sikap lebih mudah terbentuk

apabila pengalaman pribadi terjadi dalam situasi yang melibatkan

faktor emosional.

a. Kebudayaan

Kebudayaan menanamkan pengaruh sikap terhadap berbagai

masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya,

karena kebudayaan memberi corak pengalaman individu-individu yang

menjadi anggota kelompok masyarakat.

b. Orang Lain yang Dianggap Penting

Pada umumnya individu cenderung memiliki sikap konformis

atau searah dengan sikap orang yang dianggapnya penting.

Kecenderungan ini dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan

keinginan untuk menghindari konlik dengan orang dianggap penting.

c. Media massa

Sebagai sarana komunikasi, media massa seperti televisi, radio,

surat kabar, majalah dan lain-lain mempunyai pengaruh besar dalam

pembentukan opini dan kepercayaan seseorang. Dalam penyampaian

informasi, media massa memberikan pesan-pesan yang berisi sugesti

yang dapat mengarahkan opini seseorang. Pesan sugesti tersebut


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

apabila cukup kuat akan meberi dasar efektif dalam menilai suatu hal

sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.

d. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama

Pemahaman baik dan buruk, sesuatu yang boleh dan tidak boleh

dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan keagamaan. Konsep moral

dan ajaran agama sangat menentukan sistem kepercayaan, maka

konsep tersebut ikut berperan dalam menetukan sikap individu

terhadap suatu hal.

e. Emosional

Suatu bentuk sikap pernyataan yang didasari oleh emosi

berfungsi sebagai penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk

mekanisme pertahanan ego.

C. Menyontek

1. Pengertian Menyontek

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2008),

menyontek berasal dari kata sontek yang berarti melanggar, mencontoh,

menggocoh yang artinya mengutip tulisan, dan lain sebagainya

sebagaimana aslinya, menjiplak. Sedangkan Anderman dan Murdock

dalam Purnamasari (2013) menyatakan bahwa perilaku kecurangan

akademik merupakan penggunaan segala kelengkapan dari materi ataupun

bantuan yang tidak diperbolehkan digunakan dalam tugas-tugas akademik

dan atau aktivitas yang mengganggu proses asesmen.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

Bower dalam Purnamasari, (2013) mendefinisikan cheating adalah

perbuatan yang menggunakan cara-cara yang tidak sah untuk tujuan yang

sah dan terhormat yaitu mendapatkan keberhasilan akademik untuk

menghindari kegagalan akademik. Sedangkan menurut Pincus &

Schemelkin (Mujahidah, 2009) perilaku menyontek merupakan suatu

tindakan curang yang sengaja dilakukan ketika seseorang mencari dan

membutuhkan adanya pengakuan atas hasil belajarnya dari orang lain

meskipun dengan cara yang tidak sah seperti memalsukan informasi

terutama ketika dilaksanakannya evaluasi akademik.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa perilaku

menyontek adalah kegiatan, tindakan atau perbuatan yang dilakukan

secara sengaja dengan menggunakan cara-cara yang tidak jujur atau

curang untuk memalsukan hasil belajar dengan menggunakan bantuan atau

memanfaatkan informasi dari luar secara tidak sah pada saat dilaksanakan

tes atau evaluasi akademik untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Faktor-faktor penyebab menyontek

Salah satu alasan yang mendorong individu untuk menyontek adalah

untuk memuaskan harapan orang tua. Santrock (2003) mengatakan bahwa

tidak jarang orang tua dalam mengasuh atau mendidik anak-anaknya

dipengaruhi oleh keinginan atau ambisi dari orang tua tanpa melihat

kemampuan anaknya. Orang tua bermaksud ingin memberikan yang

terbaik bagi anak-anaknya, namun keinginan tersebut tidak

memperhatikan kemampuan anak.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

Sikap orang tua yang mengharapkan terlalu berlebihan pada anak

akan menghambat anak untuk menunjukkan prestasi sesuai dengan potensi

yang dimiliki. Menurut Gunarsa & Gunarsa (1991) biasanya anak

menyadari harapan orang tuanya. Oleh karena itu sikap yang terlalu

menuntut dapat menyebabkan anak merasa takut kehilangan kasih sayang

dari orang tuanya. Hal ini menimbulkan rasa rendah diri, gangguan

tingkah laku, berkurangnya motivasi untuk belajar serta ketegangan atau

kecemasan dalam diri anak.

Agustin (2014) menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan

siswa menyontek pada saat ujian. Faktor-faktor tersebut adalah:

a. Tekanan yang terlalu besar yang diberikan kepada “hasil studi” berupa

angka dan nilai yang diperoleh siswa dalam tes formatif atau sumatif.

b. Pendidikan moral, baik di rumah maupun di sekolah kurang diterapkan

dalam kehidupan siswa.

c. Sikap malas yang tertanam dalam diri siswa sehingga ketinggalan

dalam menguasai mata pelajaran dan kurang bertanggung jawab.

d. Anak remaja sering menyontek daripada anak SD, karena masa remaja

bagi mereka penting sekali memiliki banyak teman dan populer di

kalangan teman-teman sekelasnya.

e. Kurang mengerti arti dari pendidikan.

Perilaku menyontek ini akan mengakibatkan perilaku atau watak

tidak percaya diri, tidak disiplin, tidak bertanggung jawab, tidak mau

membaca buku pelajaran tetapi rajin membuat catatan kecil-kecil untuk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

bahan menyontek, menghalalkan segala macam cara, dan akhirnya

menjadi koruptor (Buchari dalam Prihatnaningtyas 2014). Dengan

demikian tampak bahwa perilaku menyontek secara tidak langsung

membelajarkan pada siswa untuk menjadi seorang koruptor.

3. Bentuk-Bentuk Menyontek

Bentuk-bentuk perilaku menyontek menurut Hetherington and

Feldman dalam Veronikha (2013) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Social Active

1) Melihat jawaban teman yang lain ketika ujian berlangsung

2) Meminta jawaban kepada teman yang lain ketika ujian sedang

berlangsung

b. Individualistic-Opportunistic

1) Menggunakan HP atau alat elektronik lain yang dilarang ketika

ujian sedang berlangsung.

2) Mempersiapkan catatan yang digunakan pada saat ujian akan

berlangsung.

3) Melihat dan menyalin sebagian atau seluruh hasil kerja teman lain

pada saat tes.

c. Individual Planned

1) Mengganti jawaban ketika guru keluar kelas.

2) Membuka buku teks ketika ujian sedang berlangsung.

3) Memanfaatkan kelengahan/kelemahan guru ketika menyontek.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

d. Social Passive

1) Mengijinkan orang lain melihat jawaban ketika ujian sedang

berlangsung.

2) Membiarkan orang lain menyalin pekerjaannya.

3) Memberi jawaban tes kepada teman pada saat ujian sedang

berlangsung.

D. Remaja

1. Pengertian remaja

Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang

sangat penting, yang diawali dengan matangnya organ-organ fisik

(seksual) sehingga mampu bereproduksi. Menurut Konopka (Dahlan,

2011) masa remaja ini meliputi (a) remaja awal: 12-15 tahun; (b) remaja

madya: 15-18 tahun, dan (c) remaja akhir: 19-22 tahun. Sementara

Salzman (Dahlan, 2011) mengemukakan, bahwa remaja merupakan masa

perkembangan sikap tergantungan (dependence) terhadap orangtua kearah

kemandirian (independence), minat-minat seksual, perenungan diri, dan

perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu moral.

Secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu

berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi

merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada

dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak

(Hurlock, 1980). Menurut Santrock (2003) remaja dapat diartikan sebagai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

masa perkembangan transisi anatara masa anak dan masa dewasa yang

mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosio-emosional.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa remaja

merupakan tahap atau proses perkembangan manusia kekehidupan yang

lebih mandiri serta tumbuh menjadi dewasa yang mencakup kematangan

mental, emosional, sosial, kematangan psikologis.

2. Ciri-ciri remaja

Hurlock (1980) mengatakan bahwa seperti hal nya dengan semua

periode yang penting selaa rentang kehidupan, masa remaja mempunyai

ciri-ciri terntentu yang membedakannya dengan periode sebelum dan

sesudahnya. Ciri-ciri tersbut akan diterangkan secara singkat dibawah ini:

a. Masa remaja sebagai periode yang penting

Bagi sebagian besar anak muda, usia antara dua belas dan enam

belas tahun merupakan tahun kehidupan yang penuh kejadian

sepanjang menyangkut pertumbuhan dan perkembangan.

b. Masa remaja sebagai periode peralihan

Peralihan tidak berarti terputus dengan atau berubah dari apa

yang telah terjadi sebelumnya, melainkan lebih-lebih sebuah peralihan

dari satu tahap perkembangan ke tahap berikutnya. Artinya apa yang

telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekasnya pada apa yang

terjadi sekarang dan yang akan datang. Bila anak-anak beralih dari

masa kanak-kanak ke masa dewasa, anak-anak harus meninggalkan

segala sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

c. Masa remaja sebagai periode perubahan

Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa

remaja sejajar dengan tingkat perubahan fisik.

d. Masa remaja sebagai usia bermasalah

Setiap periode mempunyai masalahnya sendiri-sendiri, namun

masalah masa remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik

oleh anak laki-laki maupun perempuan. Terdapat dua alasan bagi

kesulitan itu yaitu:

1) Sepanjang masa kanak-kanak, masalah anak-anak sebagaian

diselesaikan oleh orang tua dan guru-guru, sehingga banyak

remaja tidak berpengalaman dalam mengatasi masalah.

2) Karena para remaja merasa diri mandiri, sehingga mereka ingin

megatasi masalahnya sendiri, menolak bantuan orang tua dan

guru-guru.

e. Masa remaja sebagai masa mencari identitas

Identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk

menjelaskan siapa dirinya, apa peranannya dalam masyarakat. Apakah

ia seorang anak atau seorang yang dewasa.

f. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan

Anggapan stereotip budaya bahwa remaja adalah anak-anak

yang tidak rapih, yang tidak dapat dipercaya dan cenderung merusak

dan berperilaku merusak, menyebabkan orang dewasa yang harus

membimbing dan mengawasi kehidupan remaja muda takut


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

bertanggung jawab dan bersikap tidak simpatik terhadap perilaku

remaja yang normal.

g. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik

Remaja cenderung memandang kehidupan melalui kaca

berwarna merah jambu. Ia melihat dirinya sendiri dan orang lain

sebagaimana yang ia inginkan dan bukan sebagaimana adanya,

terlebih dalam hal cita-cita. Cita-cita yang tidak realistik ini, tidak

hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi keluarga dan teman-

temannya, menyebabkan meningginya emosi yang merupakan ciri dari

awal masa remaja.

h. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa

Dengan semakin mendekatnya usia kematangan yang sah, para

remaja menjadi gelisah untuk meninggalkan stereotip belasan tahun

dan untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah hamper dewasa.

3. Tugas-tugas perkembangan remaja

Menurut Hurlock (1980) ada beberapa tugas perkembangan masa

remaja antara lain:

a. Remaja harus menerima keadaan fisiknya

Di dalam konsep ini diperlukan waktu untuk

memperbaikinya dan untuk mempelajari cara-cara

memperbaikinya dibutuhkan penampilan diri yang sesuai

dengan yang dicita-citakan oleh remaja tersebut.

b. Menerima peran seks dewasa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

Untuk diakui oleh masyarakat tidaklah mempunyai banyak

kesulitan bagi anak laki-laki, mereka telah didorong dan

diarahkan sejak awal masa kanak-kanak. Tetapi halnya berbeda

bagi anak perempuan. Sebagai anak-anak, mereka

diperbolehkan bahkan didorong untuk memainkan peran

sederajat, sehingga usaha untuk mempelajari peran feminism

dewasa yang diakui masyarakat dan menerima peran tersebut,

seringkali merupakan tugas pokok yang memerlukan

penyusaian diri selama bertahun-tahun.

c. Kemandirian ekonomis

Kemandirian ekonomis tidak dapat dicapai sebelum remaja

memilih pekerjaan dan mempersiapkan diri untuk bekerja.

Kalau remaja memilih pekerjaan yang memerlukan periode

pelatihan yang lama, tidak ada jaminan memperoleh

kemandirian ekonomis bilamana secara resmi menjadi dewasa

nantinya. Secara ekonomis mereka harus bergantung selama

beberapa tahun sampai pelatihan yang diperlukan untuk bekerja

selesai dijalani sekolah dan pendidikan tinggi menekankan

keterampilan intelektual dan konsep yang penting bagi

kecakapan sosial namun hanya sedikit remaja yang mampu

menggunakan keterampilan dan konsep ini dalam situasi

praktis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

E. Jenis Kelamin

1. Remaja laki-laki dan perempuan

Menurut Blakemore, Berenbaun dan Liben dalam buku Jhon W.

Santrock (2014: 184) gender merujuk pada karakteristik orang sebagai

laki-laki dan perempuan. Identitas gender melibatkan makna gender itu

sendiri termasuk pengetahuan pemahaman dan penerimaan sebagai laki-

laki dan perempuan.

Peran jenis kelamin adalah seperangakat harapan yang menetapkan

bagaimana perempuan atau laki-laki harus berpikir, bertindak dan merasa.

Terdapat berbagai cara untuk melihat perkembangannya. Beberapa

pandangan menekankan faktor biologis dalam perilaku dan perempuan

yang lainnya menekankan faktor-faktor sosial atau kognitif. Namun,

bahkan para ahli dengan orientasi lingkungan kuat mengakui bahwa anak

perempuan dan anak laki-laki diperlakukan berbeda karena perbedaan

fisik mereka dan peran mereka yang berbeda dalam reproduksi.

Selain faktor biologis dan sosial, faktor kognitif berkontribusi

terhadap pembangunan gender anak (Martin dan Rubel, 2010 dalam buku

Jhon W. Santrock (2014: 185). Teori skema gender, saat ini merupakan

teori kognitif yang paling banyak diterima dari jenis kelamin, menyatakan

bahwa stereotip gender muncul ketika anak-anak secara bertahap

mengembangkan skema gender, apa gender yang tepat, dan gender yang

tidak pantas dalam budaya mereka. Skema adalah struktur kognitif

jaringan asosiasi yang memadu persepsi individu. Skema gender


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

mengatur dunia dalam hal perempuan dan laki-laki. Anak-anak secara

internal termotivasi untuk melihat dunia dan bertindak sesuai dengan

skema mereka berkembang sedikit demi sedikit anak-anak memilih

gender apa yang tepat dan gender yang tidak pantas dalam budaya mereka

dan mengembangkan skema gender yang membentuk bagaiman mereka

melihat dunia dan apa yang mereka ingat. Anak-anak termotivasi untuk

bertindak dengan cara yang sesuai dengan jenis kelamin skema tersebut.

2. Klasifikasi jenis kelamin dipandang dari peran gender

Menurut John W. Santrock (2009: 227) klasifikasi peran gender

melibatkan pengevaluasian anak laki-laki dan anak perempuan dalam hal

kelompok sifat-sifat kepribadian. Dimasa lalu, seorang anak laki-laki

yang diurus dengan baik seharusnya mandiri, agresif, dan kuat. Seorang

wanita yang diurus dengan baik seharusnya tidak mandiri memiliki sifat

mengasuh dan tidak tertarik pada kekuatan. Pada saat yang sama, secara

keseluruhan, karakteristik maskulin dianggap sehat dan baik oleh

masyarakat, sementara karakteristik feminism dianggap tidak

menyenangkan.

3. Interaksi Guru dan siswa

Bias antara laki-laki dan perempuan hadir di ruang kelas. Guru

berinteraksi lebih banyak dengan anak laki-laki dibandingkan dengan

perempuan disemua tingkat pendidikan. Menurut Blakemore, Berenbaun

dan Liben dalam buku Jhon W. Santrock (2014: 192) ada beberapa faktor

yang mempertimbangkan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

a. Patuh, mengikuti aturan dan menjadi rapih serta teratur dinilai dan

diperkuat dibanyak kelas. Ini adalah perilaku yang biasanya

berhubungan dengan anak perempuan daripada anak laki-laki.

b. Sebagian besar guru adalah perempuan, terutama disekolah dasar.

Hal ini dapat membuat anak laki-laki lebih sulit untuk

mengidentifikasi guru dan meneladani perilaku guru mereka

daripada anak perempuan.

c. Anak laki-laki lebih mungkin untuk teridentifikasi memiliki masalah

belajar dibandingkan dengan anak perempuan.

d. Anak laki-laki lebih mungkindikritik dibandingkan anak perempuan.

e. Personal sekolah cenderung memberikan streotip bermasalah pada

anak laki-laki.

Berikut ini beberapa faktor yang menjadi bukti bahwa kelas bias

terjadi terhadap anak perempuan, antara lain:

a. Dalam kelas khusus, anak perempuan lebih patuh, anak laki-laki

lebih kasar. Anak laki-laki menuntut perhatian lebih, anak

perempuan cenderung menunggu giliran mereka. Pendidik khawatir

bahwa kecenderungan anak perempuan untuk diam dan patuh

memiliki dampak yaitu ketegasan yang berkurang.

b. Dibanyak kelas, guru menghabiskan lebih banyak waktu dan

memperhatikan anak laki-laki, sedangkan anak perempuan bekerja

dan berinteraksi sendiri. Sebagian besar guru tidak sengaja

mendukung anak laki-laki dengan menghabiskan lebih banyak waktu


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

bersama mereka, namun entah bagaiamana kelas lebih berakhir

dengan jenis profil gender ini.

c. Anak laki-laki mendapatkan intruksi bantuan lebih banyak

dibandingkan anak perempuan ketika mereka mengalami kesulitan

dengan pertanyaan. Guru sering memberikan anak laki-laki lebih

banyak waktu untuk menjawab pertanyaan, petunjuk lebih pada

jawaban yang benar dan selanjutnya mencoba jika mereka memberi

jawaban yang salah.

d. Anak perempuan dan anak laki-laki memasuki kelas dengan tingkat

penghargaan diri yang sama, namun setelah masa sekolah menengah

tingkat penghargaan diri perempuan secara signifikan lebih rendah

dari pada anak laki-laki.

e. Meskipun anak perempuan di identifikasi untuk program berbakat

lebih dari anak laki-laki disekolah dasar, disekolah tinggi terdapat

lebih banyak anak laki-laki dibandingkan anak perempuan dalam

program berbakat (Dinas Pendidikan A.S.1999 dalam buku Jhon W.

Santrock 2014:192).

4. Perbedaan sikap laki-laki dan perempuan terhadap perilaku menyontek

dalam ujian.

Sebuah penelitian pada tahun 1984 yang dilakukan oleh Lueptow

(Santrock, 2003), membuktikan bahwa perempuan memiliki tingkat yang

lebih tinggi dalam orientasi berprestasi dalam prestasi akademik daripada

laki-laki. Prestasi bisa jadi merupakan komponen yang kuat dalam peran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

gender perempuan daripada laik-laki. Suatu pembedaan mungkin

diperlukan adanya prestasi yang berdasarkan kecakapan dan mutu yang

baik (fokus utama adalah perempuan) dan prestasi yang berdasarkan

tuntutan dan kompetensi agresif (fokus utama adalah laki-laki) dimana

perempuan adalah peraih sukses yang ulet, sedangkan laki-laki adalah

pesaing yang ulet (Santrock, 2003).

Walaupun perempuan memiliki tingkat yang lebih tinggi dalam

berprestasi, tetapi karena adanya faktor sosial yang menuntut perempuan

supaya dapat dipercaya, sensitif dan ikut memikirkan kesejahteraan orang

lain. Menurut Nathaniel (kumara, 1990) menyebabkan perempuan

menekankan keinginannya untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi

karena perempuan akan dianggap tidak feminism lagi.

Berlawanan dengan sifat feminism, maskulin yang merupakan

karakteristik laki-laki, yaitu mandiri, aktif, kompetitif, mudah membuat

keputusan, cenderung berperan sebagai pemimpin, tidak mudah

menyerah, percaya diri, merasa superior, ambisius dan mampu bertahan

dalam kondisi yang memberikan stress. Hal tersebutlah yang mendorong

laki-laki memiliki perasaan lebih tinggi daripada perempuan sehingga

mereka akan melakukan perbuatan apa saja untuk mencapai

keinginannya tersebut.

Dalam sebuah studi nasional yang dilakukan U.S Departement of

Education (Santrock, 2007), laki-laki memperlihatkan performa sedikit

lebih tinggi dibandingkan perempuan. Meskipun demikian, secara


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

keseluruhan, pada umumnya perempuan termasuk siswa yang superior,

memperoleh ranking lebih tinggi, dan memiliki kemampuan membaca

yang lebih baik dibandingkan laki-laki. Dalam studi nasional lain yang

dilakukan baru-baru ini, perempuan memperlihatkan prestasi membaca

dan keterampilan menulis lebih baik dibandingkan laki-laki di kelas 4, 8,

12, dimana perbedaan ini cenderung meningkat seiring dengan

meningkatnya mereka ke jenjang kelas yang lebih tinggi. Dibandingkan

perempuan, laki-laki lebih sering dimasukkan dalam khusus/remedial.

Dibandingkan laki-laki, perempuan cenderung lebih baik dalam

menangani materi-materi akademis, memberikan perhatian terhadap

pelajaran dikelas, berusaha lebih keras dalam menyelesaikan tugas-tugas

akademis dan berpartipasi di kelas.

F. Akreditasi

1. Pengertian Akreditasi

Menurut Suharsimi (1988: 256) akreditasi adalah suatu penilaian

yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sekolah swasta ataupun negeri

untuk menentukan peringkat pengakuan pemerintah terhadap sekolah

tersebut. Yang dimaksud dengan peringkat adalah kedudukan sesuatu

sekolah tersebut terhadap sekolah-sekolah swasta lain, dan kedudukan

sesuatu sekolah terhadap standar yang ditentukan oleh pemerintah

sebagai ukuran kualifikasi yang diharapkan untuk dicapai oleh sekolah

yang bersangkutan dan sekolah sekolah-sekolah swasta pada umumnya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

Jadi dengan singkat dapat dikatakan bahwa akreditasi adalah penilaian

jenjang kualifikasi mutu sekolah swasta oleh pemerintah.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia Nomor 29 Tahun 2005 akreditasi sekolah/madrasah adalah

suatu kegiatan penilaian kelayakan suatu sekolah/madrasah berdasarkan

kriteria yang telah ditetapkan dan dilakukan oleh BAN-S/M yang

hasilnya diwujudkan dalam bentuk pengakuan peringkat kelayakan.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa

akreditasi adalah penilaian jenjang kualifikasi mutu sekolah dan

kelayakan sekolah yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional

Sekolah/Madrasah yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk pengakuan

peringkat kelayakan.

Mengacu pada pengertian akreditasi sekolah tersebut, maka perlu

dilakukan dua tindakan. Pertama menetapkan standar akreditasi sekolah

yang digunakan sebagai tolak ukur kriteria. Mengingat sekolah sebagai

system terdiri dari sejumlah komponen yang saling terkait, maka perlu

ditetapkan terlebih dahulu standar dari masing-masing komponen sekolah

tersebut. Kedua, menilai kinerja dan kelayakan sekolah melalui tindakan

membandingkan masing-masing komponen sekolah menurut kenyataan

dengan standar/ kriteria yang telah ditetapkan bagi masing-masing

komponen sekolah.

Hasil perbandingan secara keseluruhan komponen-komponen

sekolah menurut kenyataan dengan standar akreditasi akan menentukan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

hasil akreditasi yang klasifikasinya dapat digolongkan menjadi

terakreditasi (amat baik, baik, cukup atau tidak terakreditasi), sebagai

bentuk pertanggungjawaban sekolah kepada publik/ masyarakat.

2. Tujuan akreditasi

Di Indonesia, akreditasi dilakukan dengan tujuan sebagai mana

tersebut di Buku Pedoman Akreditasi Sekolah dalam buku Suharsimi

(1988: 260) sebagai berikut:

a. Mendapatkan bahan-bahan bagi usaha-usaha perencanaan pemberian

bantuan dalam rangka pembinaan sekolah yang bersangkutan.

b. Mendorong dan menjaga agar mutu pendidikan sesuai dengan

ketentuan kurikulum yang berlaku.

c. Mendorong dan menjaga mutu tenaga kependidikan.

d. Mendorong tersedianya prasarana/sarana pendidikan yang baik.

e. Mendorong terciptanya dan menjaga terpeliharanya ketahanan

sekolah dalam pengembangan sekolah sebagai pusat kebudayaan.

f. Melindungi masyarakat dari usaha pendidikan yang kurang

bertanggung jawab.

g. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang mutu pendidikan

suatu sekolah.

h. Memudahkan pengaturan perpindahan siswa dari sekolah yang satu

kesekolah yang lain.

3. Tata cara Menetapkan Jenjang Akreditasi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

Sesuai dengan apa yang tercantum di dalam Undang-Undang Dasar

1945 dalam buku Suharsimi (1988:262), setiap warga Negara

diperbolehkan mendirikan sekolah. Apabila ada badan atau yayasan yang

mendirikan sekolah, maka segera harus melaporkan pendiriannya

tersebut kepada instansi yang berwenang. Walaupun untuk mendirikan

sekolah terdapat kebebasan, tetapi pendirian sesuatu sekolah harus ada

izin tertulis. Selnajutnya didalam waktu selambat-lambatnya enam bulan,

sekolah baru tersebut sudah harus dinilai oleh instansi yang ditunjuk,

untuk memperoleh jenjang akreditasi.

Untuk sekolah Menengah Tingkat Pertama prosedur yang harus

dilalui oleh Sekolah Menengah Tingkat Pertama Berbeda dengan

prosedur yang untuk SD/TK.

a. Kepala bidang yang bersangkutan, atas dasar hasil penilaian sebuah

tim yang diketuai oleh pengawas mengusulkan jenjang akreditasi

kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Propinsi.

b. Kepala Kantor Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Propinsi

menetapkan jenjang akreditasi.

Hasil akreditasi sekolah dinyatakan dalam peringkat akreditasi

sekolah. Peringkat akreditasi sekolah terdiri atas tiga klasifikasi sebagai

berikut A (Amat baik), B (Baik), dan C (Cukup). Bagi sekolah yang

hasilnya akreditasinya kurang dari C dinyatakan tidak terakreditasi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

Peringkat akreditasi sekolah berlaku selama 4 (empat) tahun

terhitung sejak ditetapkan peringkat akreditasinya. Sekolah diwajibkan

mengajukan permohonan akreditasi ulang, sebelum 6 (enam) bulan masa

berlakunya peringkat akreditasi berakhir. Sekolah yang menghendaki

untuk diakreditasi ulang dapat mengajukan permohonan sekurang-

kurangnya setelah 1 tahun terhitung sejak ditetapkannya peringkat

akreditasi. Sekolah yang peringkat akreditasinya berakhir masa

berlakunya dan telah mengajukan akreditasi ulang tetapi belum dilakukan

akreditasi oleh BAS provinsi/kabupaten/kota sesuai dengan

kewenangannya maka sekolah yang bersangkutan masih tetap

menggunakan peringkat akreditasi terdahulu. Sekolah yang peringkat

akreditasinya telah berakhir masa berlakunya dan menolak untuk

diakreditasi ulang oleh BAS provinsi/kabupaten/kota sesuai dengan

kewenangannya, maka peringkat akreditasi sekolah yang bersangkutan

dinyatakan tidak berlaku.

4. Syarat-syarat akreditasi

Menurut yang ditercantum dalam Keputusan Mentri Pendidikan

Nasional (Dalam Khafid & Barokah) akreditasi memiliki syarat yaitu:

a. Memiliki surat keputusan kelembagaan unit pelaksana teknis (UPT)

sekolah.

b. Memiliki siswa pada semua tingkatan kelas.

c. Memiliki sarana dan prasarana pendidikan.

d. Memiliki tenaga kependidikan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

e. Melaksanakan kurikulum nasional.

f. Telah menamatkan peserta didik.

5. Pelaksana akreditasi

Menurut yang ditercantum dalam Keputusan Mentri Pendidikan

Nasional (Dalam Khafid & Barokah) pelaksana akreditasi sekolah di

Indonesia adalah Badan Akreditasi Sekolah (BAS), yang merupakan

badan non struktural yang bersifat independen. BAS terdiri atas BAS

Nasional, BAS Provinsi, dan BAS Kabupaten/kota. Susunan organisasi

BAS terdiri atas:

a. Ketua merangkap anggota

b. Sekretaris merangkap anggota

c. Anggota.

Anggota BAS sekurang-kurangnya 11 orang dan sebanyak-

banyaknya sesuai dengan keperluan serta berjumlah gasal. Ketua dan

sekretaris BAS dipilh oleh dan dari anggota.

G. Penelitian yang Relevan

1. Perbedaan Sikap antara Mahasiswa Laki-Laki dan Perempuan Terhadap

Perilaku Menyontek dalam Ujian di Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini dilakukan oleh Meidiana (2005) Universitas Sanata

Dharma. Penelitian pada mahasiswa USD yang berjumlah 80 orang yang

terdiri dari 40 orang laki-laki dan 40 orang perempuan, menunjukkan

bahwa ada perbedaan sikap antara mahasiswa laki-laki dan perempuan

terhadap perilaku menyontek. Perbandingan nilai mean pada mahasiswa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

laki-laki sebesar 132.07 dan pada perempuan sebesar 110.90. Hal ini

menunjukkan bahwa sikap mahasiswa laki-laki lebih permisif daripada

perempuan terhadap perilaku menyontek dalam ujian di USD.

2. Hubungan antara motivasi berprestasi dengan perilaku Menyontek

Penelitian ini dilakukan oleh Alvianto, (2008) Universitas sanata Dharma.

Penelitian yang dilakukan pada siswa-siswi kelas XI di SMA Negeri 1

Dukun Kecamatan Muntilan yang berjumlah 70 orang, menunjukkan

bahwa terdapat hubugan negatif yang signifikan antara variabel motivasi

berprestasi dengan perilaku menyontek (r=-0.577, signifikansi 0.000). Hal

ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat motivasi berpretasi pada siswa-

siswi, maka akan semakin rendah tingkat perilaku menyonteknya.

Demikian pula sebalikya, semakin rendah tingkat motivasi berprestasi

pada siswa-siswi, maka semakin tinggi tingkat perilaku menyonteknya.

H. Kerangka Berpikir

1. Ada Perbedaan Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Yang Ditinjau

Dari Jenis Kelamin Pada Siswa Kelas VIII Di Kota Yogyakarta

Peran identitas jenis kelamin adalah salah satu pemahaman tentang

kepribadian manusia bedasarkan jenis kelaminnya (laki-laki dan

perempuan) dan mempenggaruhi perilaku dan nilai yang dikembangkan

oleh individu. Perkembangan peran identitas jenis kelamin pada diri

seseorang tidak bisa dilepas dari unsur biologis dan psikis.

Banyak sifat dan ciri-ciri khas perempuan dan laki-laki yang

membedakan antara kedua jenis ini, yaitu perbedaan dan kekhususan laki-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

laki dan perempuan sesuai dengan tujuan peranan masing-masing dan

memberi makna kehidupan bagi kehidupan mereka masing-masing. Suatu

pembedaan sangat terlihat pada prestasi mereka di sekolah, perempuan

memiliki tingkat prestasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki.

Hal ini disebabkan karena perempuan adalah peraih sukses yang ulet,

sedangkan laki-laki adalah pesaing yang ulet (Santrock,2003).

Perempuan sebagai peraih sukses yang ulet akan lebih rajin dalam

belajar untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan, sedangkan

laki-laki sebagai pesaing yang ulet dan kompetitif akan cenderung

melakukan perbuatan apa saja untuk mencapai keinginannya tersebut.

Adanya perbedaan sikap antara laki-laki dan perempuan dalam

bersikap inilah yang membuat peneliti menduga bahwa ada perbedaan

sikap siswa terhadap perilaku menyontek yang ditinjau dari jenis kelamin.

2. Ada Perbedaan Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Yang Ditinjau

Dari Akreditasi Pada Siswa Kelas VIII Di Kota Yogyakarta

Akreditasi adalah penilaian jenjang kualifikasi mutu sekolah negeri

atau swasta oleh pemerintah. Jika sekolah memiliki akreditasi A maka

sekolah tersebut akan mempunyai mutu pendidikan yang sangat baik,

tetapi jika sekolah tersebut memiliki akreditasi B maka sekolah tersebut

mempunyai akreditasi yang baik.

Sekolah dengan akreditasi A akan selalu menjaga agar mutu

pendidikan sesuai dengan ketentuan kurikulum yang berlaku, sehingga

sekolah akan melakukan berbagai usaha misalnya sekolah ingin


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

meminimalisir ketidakjujuran para siswa dalam ujian atau melarang siswa

untuk mencontek. Dengan berbagai peraturan yang melarang siswa untuk

mencontek tersebut membuat para siswa tidak berani untuk mencontek

pada saat ujian. Berbeda dengan sekolah yang belum terakreditasi, sekolah

yang belum terakreditasi mempunyai mutu pendidikan yang jauh berbeda

dengan sekolah berakreditasi A, sehingga peraturan-peraturan di sekolah

yang belum terakreditasi kurang ketat.

Oleh sebab itu, peneliti menduga ada perbedaan sikap siswa

terhadap perilaku menyontek yang ditinjau dari akreditasi sekolah.

I. Paradigma Penelitian

Keterkaitan antara variabel-variabel penelitian dapat disusun dalam

suatu paradigma sebagai berikut:

Jenis Kelamin:

Laki-laki

Perempuan

Sikap Meyontek
Para Siswa

Akreditasi:

Akreditasi A,B,C dan


Belum Terdaftar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

I. Hipotesis Penelitian

1. Hipotesis 1

Ho=Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek yang

ditinjau dari jenis kelamin..

Ha= Ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek yang ditinjau

dari jenis kelamin.

2. Hipotesis 2

Ho= Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek yang

ditinjau dari akreditas sekolah.

Ha= Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek yang

ditinjau dari akreditas sekolah.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Dalam penelitian ini

siswa berperan sebagai responden. Menurut Subiyanto (1993:6) studi

kasus adalah suatu perancangan penelitian dengan tujuan melakukan

pengujian dengan cermat dan teliti terhadap suatu obyek penelitian

berdasarkan suatu situasi ataupun kondisi tertentu dengan melihat

kesesuaiannya dengan pernyataan atau nilai tertentu yang diikuti dan

diamati dengan cermat dan teliti,

Penelitian ini akan dilakukan di SMP dan hasil atau kesimpulan ini

tidak bisa direalisasikan pada SMP-SMP lainnya di Yogyakarta sebab

penelitian studi kasus merupakan jenis penelitian dengan karakteristik

serta masalah yang mempunyai kaitan antara latar belakang dan kondisi

nyata saat ini dari subyek yang diteliti.

B. Tempat dan waktu penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 10 Yogyakarta,

SMP Negeri 15 Yogyakarta, SMP Kristen Kalam Kudus, SMP

Bhineka Tunggal Ika.

37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Februari 2016 –

April 2016.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah mereka yang berjenis kelamin

laki-laki dan perempuan serta terdaftar sebagai siswa di sekolah yang

berakreditasi A,B,C atau belum terakreditasi. Siswa yang dipilih oleh

peneliti adalah siswa yang berada di kelas VIII, karena peneliti

berpendapat siswa yang berada di kelas VIII adalah siswa yang berada

masa usia anak-anak menuju remaja sehingga memiliki emosi yang tidak

stabil dan dapat mempenggaruhi bagaimana mereka bersikap. Menurut

Bichler (1972) dalam buku perkembangan peserta didik, remaja berusia

12-15 tahun cenderung tidak toleren terhadap orang lain dan

membenarkan pendapatnya sendiri yang disebabkan kurangnya percaya

diri. Kurangnya kepercayaan diri inilah yang menyebabkan remaja pada

usia tersebut dapat melakukan hal-hal yang negatif, misalnya menyontek

untuk memperoleh nilai yang tinggi.

Berdasarkan gambaran populasi yang diperoleh oleh peneliti, maka

didapat sampel penelitian. Menurut Sugiono (2012: 81) sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Sedangkan menurut Yusuf (2014: 150), sampel adalah sebagian dari

populasi yang terpilih dan mewakili populasi sesuai dengan karakteristik

yang dimilikinya. Jadi sampel adalah sebagian besar dari populasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

sesuai dengan karakter yang telah ditentukan. Oleh karena itu, sampel

yang digunakan dalam penelitian ini memiliki karakteristik di bawah ini,

yaitu:

1. Laki-laki dan perempuan yang berada di kelas VIII yang berada pada

usia anak-anak menuju remaja dan berusia 12-15 tahun.

2. Terdaftar sebagai siswa sekolah yang berakreditasi A,B,C, dan belum

terakreditasi.

Penelitian yang ideal mensyaratkan pengambilan sampel yang

random untuk mendapatkan sampel yang representatif. Namun

keterbatasan yang dimiliki peneliti dalam hal tenaga, waktu, dan biaya

menyebabkan peneliti memilih menggunakan teknik pengambilan sampel

dengan cara purposive sampling. Teknik ini memilih sekelompok subjek

yang berrdasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat yang dipandang mempunyai

sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah

diketahui sebelumnya (Hadi, 2004).

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

kuesioner. Menurut Sugiyono (2013:230) kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data di mana partisipan/responden mengisi pertanyaan atau

pernyataan kemudian setelah diisi dengan lengkap mengembalikan kepada

peneliti. Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan

menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Meidiana (2005)

dengan tingkat reliabilitas sebesar 0,9682. Instrumen yang dikembangkan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

oleh Meidiana (2015) ini akan diuji kembali validitas dan reliabilitasnya

sehingga instrument yang dikembangkan benar-benar valid reliable.

Berikut ini adalah dimensi dan indikator sikap menyontek:

Tabel 3.1
Operasional Variabel Sikap Menyontek

No Konteks atau Komponen Item


. Aspek Sikap Favorable Unfavorable
1. Bekerjasama Kognitif 1,2,3,35,48 9,21,28,39,50
dengan orang Afektif 13,22,31,40,54 5,19,24,42,59
lain dalam
mengerjakan Perilaku 6,26,37,44,57 8,15,33,46,53
ujian

Menggunakan2 Kognitif 12,18,30,36,58 10,11,23,41,51


2. material yang Afektif 14,25,32,43,60 4,17,29,45,56
tidak sah pada
saat ujian Perilaku 20,27,34,47,52 7,16,38,49,55

Setiap butir pernyataan dalam 4 (empat) pilihan kategori, yaitu

meliputi SS (Sangat Setuju), S ( Setuju), TS (Tidak Setuju), dan STS

(Sangat Tidak Setuju). Keseluruhan item pernyataan yang dibuat dari item

yang favorable dan item unfavorable. Item favorable adalah item-item

yang menyatakan sikap positif atau mendukung perilaku mencontek,

sedangkan item yang unfavorable adalah item-item yang menyatakan sikap

negatif atau tidak mendukung adanya perilaku mencontek. Item-item

disusun secara acak.

Empat pilihan alternatif dalam item memiliki nilai tersendiri, yaitu

untuk pernyataan favorable, respon SS diberi nilai 4, S diberi nilai 3, TS


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

diberi nilai 2 dan STS diberi nilai 1, sedangkan unfavorable, respon SS

diberi nilai 1, S diberi ilai 2, TS diberi nilai 3, dan STS diberi nilai 4.

E. Pengujian InstrumenPenelitian

1. Uji Validitas Instrumen

Menurut Sugiyono (2013:203) instrumen yang valid berarti alat

ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.

Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa

yang seharusnya diukur.

Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan

teknik korelasi product moment, sebagai berikut Sugiyono (2013:286):

∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ } ∑ ∑

Keterangan:
r = koefisien korelasi antara variabel X dengan Variabel Y
Y = skor total dari seluruh item
X = skor total dari setiap item
N =jumlah responden
∑ =hasil kali X dan Y

Jika nilai koefisien r hitung lebih besar dari r tabel, maka butir

soal tersebut dikatakan valid. Jika r hitung lebih kecil dari r tabel,

maka butir soal tersebut dapat dikatakan tidak valid.

Nilai dapat di hitung dengan menggunakan sampel

sebanyak 146 responden dengan taraf signifikansi 5%, dari responden

sebanyak 146 siswa tersebut dapat dilihat di tabel dengan cara

menghitung:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

Df= n-2

Keterangan:
Df = degree of freedom (derajat bebas)
n = jumlah responden

Perhitungan adalah sebagai berikut:

Df= 146-2 = 144

Tabel 3.2
Sebagian dari r tabel

Taraf Signifikansi sebesar 0,05


Df= n-2
(5%)
144 0,1625

Jika nilai-nilai corrected item-total correlation setiap item

lebih besar dari nilai 0,1625, maka item pertanyaan/pernyataan

dapat dikatakan valid. Sebaliknya, jika nilai-nilai corrected item-total

correlation setiap item lebih kecil 0,1625, maka item

pertanyaan/pernyataan dikatakan tidak valid.

Pengujian validitas dilakukan secara serentak dengan jumlah

responden sebanyak 146 siswa. Penelitian dilakukan di SMP Negeri

10 Yogyakarta, SMP Negeri 15 Yogyakarta, SMP Kristen Kalam

Kudus, dan SMP Bhineka Tunggal Ika. Berikut ini disajikan hasil

validitas item penelitian ini:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

a. Variabel Sikap Menyontek Siswa

Tabel 3.3
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Sikap Menyontek
No Item r hitung r tabel Keterangan

Butir 1 0.428 0,1625 Valid

Butir 2 0.615 0,1625 Valid

Butir 3 0.417 0,1625 Valid

Butir 4 0.108 0,1625 Tidak valid

Butir 5 0.323 0,1625 Valid

Butir 6 0.502 0,1625 Valid

Butir 7 0.197 0,1625 Valid

Butir 8 0.358 0,1625 Valid

Butir 9 0.558 0,1625 Valid

Butir 10 0.428 0,1625 Valid

Butir 11 0.369 0,1625 Valid

Butir 12 -0.273 0,1625 Tidak valid

Butir 13 0.225 0,1625 Valid

Butir 14 0.608 0,1625 Valid

Butir 15 0.359 0,1625 Valid

Butir 16 0.535 0,1625 Valid

Butir 17 0.210 0,1625 Valid

Butir 18 0.248 0,1625 Valid

Butir 19 0.550 0,1625 Valid

Butir 20 0.621 0,1625 Valid


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

No Item r hitung r tabel Keterangan

Butir 21 0.483 0,1625 Valid

Butir 22 -0.318 0,1625 Tidak valid

Butir 23 0.343 0,1625 Valid

Butir 24 0.451 0,1625 Valid

Butir 25 0.635 0,1625 Valid

Butir 26 0.523 0,1625 Valid

Butir 27 0.605 0,1625 Valid

Butir 28 0.498 0,1625 Valid

Butir 29 0.137 0,1625 Tidak valid

Butir 30 0.128 0,1625 Tidak valid

Butir 31 0.571 0,1625 Valid

Butir 32 0.592 0,1625 Valid

Butir 33 0.582 0,1625 Valid

Butir 34 0.638 0,1625 Valid

Butir 35 0.592 0,1625 Valid

Butir 36 -0.167 0,1625 Tidak valid

Butir 37 0.573 0,1625 Valid

Butir 38 0.532 0,1625 Valid

Butir 39 0.392 0,1625 Valid

Butir 40 0.617 0,1625 Valid

Butir 41 0.399 0,1625 Valid

Butir 42 0.488 0,1625 Valid


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

No Item r hitung r tabel Keterangan

Butir 43 0.669 0,1625 Valid

Butir 44 0.673 0,1625 Valid

Butir 45 0.150 0,1625 Tidak valid

Butir 46 0.409 0,1625 Valid

Butir 47 0.629 0,1625 Valid

Butir 48 0.601 0,1625 Valid

Butir 49 0.582 0,1625 Valid

Butir 50 -0.441 0,1625 Tidak valid

Butir 51 0.456 0,1625 Valid

Butir 52 0.675 0,1625 Valid

Butir 53 0.476 0,1625 Valid

Butir 54 0.429 0,1625 Valid

Butir 55 0.456 0,1625 Valid

Butir 56 0.209 0,1625 Valid

Butir 57 0.684 0,1625 Valid

Butir 58 0.415 0,1625 Valid

Butir 59 0.350 0,1625 Valid

Butir 60 0.578 0,1625 Valid

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa ada beberapa butir

pertanyaan/pernyataan tentang sikap menyontek adalah tidak valid

karena nilai corrected item-total correlation < = 0,1625). Butir

yang tidak valid antara lain 4, 12, 22, 29, 30, 36, 45, dan 50, karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

ada beberapa butir pertanyaan/pertanyaan yang tidak valid maka

dilakukan pengujian validitas ulang.

Tabel 3.4
Hasil Pengujian Validitas Ulang 1 Instrumen Sikap Menyontek
No Item r hitung r tabel Keterangan

Butir 1 0.423 0,1625 Valid

Butir 2 0.623 0,1625 Valid

Butir 3 0.424 0,1625 Valid

Butir 5 0.326 0,1625 Valid

Butir 6 0.530 0,1625 Valid

Butir 7 0.197 0,1625 Valid

Butir 8 0.381 0,1625 Valid

Butir 9 0.580 0,1625 Valid

Butir 10 0.448 0,1625 Valid

Butir 11 0.399 0,1625 Valid

Butir 13 0.237 0,1625 Valid

Butir 14 0.600 0,1625 Valid

Butir 15 0.366 0,1625 Valid

Butir 16 0.531 0,1625 Valid

Butir 17 0.177 0,1625 Valid

Butir 18 0.249 0,1625 Valid

Butir 19 0.551 0,1625 Valid

Butir 20 0.620 0,1625 Valid

Butir 21 0.521 0,1625 Valid


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

No Item r hitung r tabel Keterangan

Butir 23 0.372 0,1625 Valid

Butir 24 0.456 0,1625 Valid

Butir 25 0.648 0,1625 Valid

Butir 26 0.542 0,1625 Valid

Butir 27 0.628 0,1625 Valid

Butir 28 0.490 0,1625 Valid

Butir 31 0.556 0,1625 Valid

Butir 32 0.605 0,1625 Valid

Butir 33 0.596 0,1625 Valid

Butir 34 0.644 0,1625 Valid

Butir 35 0.607 0,1625 Valid

Butir 37 0.592 0,1625 Valid

Butir 38 0.527 0,1625 Valid

Butir 39 0.392 0,1625 Valid

Butir 40 0.614 0,1625 Valid

Butir 41 0.422 0,1625 Valid

Butir 42 0.489 0,1625 Valid

Butir 43 0.668 0,1625 Valid

Butir 44 0.692 0,1625 Valid

Butir 46 0.427 0,1625 Valid

Butir 47 0.638 0,1625 Valid

Butir 48 0.618 0,1625 Valid


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

No Item r hitung r tabel Keterangan

Butir 49 0.584 0,1625 Valid

Butir 51 0.455 0,1625 Valid

Butir 52 0.685 0,1625 Valid

Butir 53 0.490 0,1625 Valid

Butir 54 0.433 0,1625 Valid

Butir 55 0.438 0,1625 Valid

Butir 56 0.168 0,1625 Valid

Butir 57 0.694 0,1625 Valid

Butir 58 0.421 0,1625 Valid

Butir 59 0.299 0,1625 Valid

Butir 60 0.595 0,1625 Valid

Tabel 3.4 setelah menghapus beberapa butir

pertanyaan/pertanyaan yang tidak valid dan melakukan pengujian

validitas ulang maka semua butir pertanyaan/pernyataan tentang sikap

menyontek adalah valid karena nilai corrected item-total correlation >

= 0,1625).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Jonathan Sarwono (2014:248) reliabilitas menunjuk pada adanya

konsistensi dan stabilitas nilai hasil pengukuran tertentu di setiap kali

pengukuran dilakukan pada hal yang sama.

Pengujian reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini dilakukan

dengan program komputer SPSS dengan teknik koefisien Alpha

Cronbach yaitu dengan membelah item sebanyak jumlah itemnya.

Semakin besar koefisien reliabilitas berarti semakin kecil kesalahan

pengukuran maka semakin reliabel alat ukur tersebut. Sebaliknya,

semakin kecil koefisien reliabilitas berarti semakin besar kesalahan

pengukuran maka semakin tidak reliabel.

Pengujian realibitas dalam penelitian ini menggunakan

Cronbach’s Alpha, sebagai berikut Kountur (2003:158):


α=

Keterangan:

a = cronbach’s alpha
N = banyaknya pertanyaan
= variance dari pertanyaan
= variance dari skor

Jika cronbach’s alpha lebih dari 0,6 maka kuesioner tersebut

dikatakan reliabel.

Hasil pengujian reliabilitas variabel tingkat keterlaksanaan

pembelajaran kontekstual, variabel keterampilan berkomunikasi,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

variabel integritas pribadi, dan variabel minat belajar siswa tampak

dalam tabel berikut:

Tabel 3.5
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Nilai r hitung Nilai r tabel Status

Sikap Reliabel
0,943 0,6
Menyontek

Tabel 3.5 menunjukkan bahwa instrumen penelitian untuk

variabel sikap menyontek adalah reliabel (keseluruhan nilai r

hitung atau cronbach’s alpha > 0,6).

3. Teknik Analisis Data

1. Deskripsi Data

Deskripsi data digunakan peneliti untuk menggambarkan

karakter suatu data yang berasal dari populasi penelitian pada

variabel sikap. Menurut Kountor (2003:104) penelitian deskriptif

adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas

suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek

yang diteliti.

Data yang diperoleh dari hasil kuesioner dianalisis dengan

menggunakan analisis deskriptif atau pemaparan. Data hasil

kuesioner dideskripsikan dengan Penilaian Acuan Patokan tipe II

(PAP II), karena jika dibandingkan dengan PAP tipe I, PAP tipe II

memiliki passing score lebih rendah yaitu pada persentil 56.

Tuntutan pada persentil 56 sering disebut sebagai presentil


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

minimal, karena passing score pada presentil 56 dianggap

merupakan batas penguasaan kompetensi minimal yang paling

rendah. Perlu kiranya diperhatikan bahwa passing score pada

presentil kurang dari 56 dan lebih dari 65 biasanya tidak

disarankan, mengingat kedua passing score tersebut telah keluar

dari presentil minimal dan maksimal. Namun, terbuka kesempatan

untuk menentukan passing score pada daerah presentil 56 dan 65,

asalkan penentuan passing score tertentu itu masih tetap

memperhitungkan keadaan.

Nilai presentil PAP tipe II adalah sebagai berikut (Masidjo,

1995:157):

Tabel 3.6
Nilai Presentil PAP Tipe II

Nilai Presentil Kategori Kecenderungan Variabel


81%-100% Sangat Tinggi

66%-80% Tinggi

56%-65% Sedang

46%-55% Rendah

<46% Sangat Rendah

PAP tipe II ini pada umumnya merupakan cara untuk

menghitung prestasi siswa di kelas dengan skor minimal 0 dan skor

maksimal 100. Dalam hal ini data penelitian yang ditetapkan

sebelumnya memiliki skor tertinggi 4 dan skor terendah 1, maka dari


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

itu untuk mendiskripsikan kategori kecenderungan variabel yang

harus dilakukan adalah menemukan skor interval dengan

memodifikasi rumus PAP tipe II dengan rumus:

Skor terendah yang mungkin dicapai + [nilai presentil x (skor tertinggi

yang mungkin dicapai item – skor terendah yang mungkin dicapai)]

Perhitungan untuk setiap variabel adalah sebagai berikut:

a. Variabel Sikap Menyontek Para Siswa

Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 4 x 52 = 208

Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 52= 52

Skor:

52+81% (208-52) = 178,36 dibulatkan 178

52+66% (208-52) = 154,96 dibulatkan 155

52+56% (208-52) = 139,36 dibulatkan 139

52+46% (208-52) = 123,76 dibulatkan 124

52+0% (208-52) = 52

Data perhitungan di atas dapat disimpulkan kategori

kecenderungan variabel berikut:

Tabel 3.7
Rentang Tingkat Sikap Menyontek Siswa

No. Interval Skor Kategori


1 178-208 Sangat Tinggi

2 155-177 Tinggi

3 139-154 Sedang

4 124-138 Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

No. Interval Skor Kategori

5 52-123 Sangat Rendah

2. Pengujian Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus

Kolmogorov Smirnov. Berdasarkan analisis data akan digunakan

program computer yaitu SPSS 17.00. Yang dapat menunjukkan

normalitas data. Kriteria yang ditetapkan yaitu:

a. Jika koefisien sig pada output Kolmogorov-Smirnov test > dari

alpha 5% (0.05) maka data berdistribusi normal.

b. Jika koefisien sig pada output Kolmogorov-Smirnov test < dari

alpha 5% (0.05) maka data tidak berdistribusi normal.

3. Uji Homogenitas Varian

Analisis ini bertujuan untuk menguji apakah kelompok

mempunyai varian yang homogen atau sama (Santoso,2003).

Caranya adalah dengan melihat nilai probabilitas Levene’s Test for

Equality of Variance dari program SPSS for windows versi 17,0.

Jika nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05 (p>0,05) maka

kelompok sampel mempunyai varian sama dan jika nilai

probabilitasnya kurang dari 0,05 (p<0,05) maka kelompok sampel

mempunyai varian yang tidak sama.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

4. Uji Hipotesis

Hipotesis yang diuji adalah ada perbedaan sikap menyontek yang

ditinjau dari jenis kelamin dan akreditasi sekolah. Pengujian

hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan dengan alat bantu

SPSS for windows versi 17,0, pengujiannya antara lain:

a. Mann-Whitney

Uji mann-whitney berfungsi sebagai pengujian signifikan

hipotesis komparatif dua kelompok data independent.

b. Kruskal-Wallis

Uji kruskal wallis sebagai pengujian signifkan hipotesis

komparatif lebih dari dua kelompok dataindependent.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. SMP Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika Yogyakarta adalah sekolah yang membangun

pribadi yang humanis, serta membekali kecerdasan di bidangnya, dengan

kesadaran; Perdamaian, Cinta dan Persahabatan. Sekolah ini beralamatkan di

jalan Poncowinatan No. 16 , Yogyakarta dengan jumlah siswa sebanyak 26

siswa.

B. SMP Negeri 10 Yogyakarta

SMP Negeri 10 beralamatkan di jalan Jalan Tritunggal No.2,

Yogyakarta. SMP Negeri 10 merupakan salah satu sekolah yang didirikan

Pemerintah melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI

Nomor 478/0/1977 Tanggal 25 Oktober 1977 terhitung mulai 1 April 1977.

Berdasarkan surat keputusan tersebut, Kepala Kantor Wilayah Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (waktu itu

Bapak Drs. Susanto Martodiharjo) menunjuk SMP 9 Yogyakarta di bawah

asuhan Bapak Y.B. Soekarsono B.A. untuk mengurusi dan mengelola SMP

10 Yogyakarta. Kepala Sekolah SMP 10 Yogyakarta dirangkap oleh Kepala

Sekolah SMP 9 Yogyakarta untuk tahun ajaran pertama. Jumlah siswa yang

diterima 87 orang terdiri atas 54 siswa putra dan 33 siswa putri, menempati

dua ruang kelas. Tenaga edukasi dan administrasi masih bersama dengan

55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

tenaga edukasi dan administrasi SMP 9 Yogyakarta. Kegiatan belajar

mengajar diselenggarakan pada siang atau sore hari menempati lokal gedung

SMP 9 Yogyakarta, berhubung pada saat itu sarana gedung dan segala

fasilitas belum selesai, masih dalam proses pembangunan.

SMP Negeri 10 Yogyakarta memiliki visi yaitu terwujudnya insan yang

bertakwa, berakhlak mulia, cerdas, dan berbudaya dan memiliki misi yaitu

mengembangkan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan, menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman, bersih, sehat,

dan terpelihara, mewujudkan perilaku siswa yang dilandasi nilai-nilai agama

dan budaya, menciptakan suasana kerja yang sinergis antara pimpinan, guru,

dan tenaga kependidikan, mengembangkan sistem tata kelola sekolah yang

transparan, efisien, efektif, dan akuntabel, dan menjalin hubungan yang

sinergis antara sekolah, pemerintah, dan masyarakat. Saat ini SMP Negeri 10

memiliki siswa sebanyak 511 siswa.

C. SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta

SMP Kristen Kalam Kudus beralamatkan di jalan Jambon No 41 Tegalrejo

Yogykarta. Sekolah ini memiliki visi yaitu terbangunnya manusia utuh yang

takut akan Tuhan, mandiri dan berguna bagi dunia dan memiliki misi yaitu

mengajak peserta didik untuk memiliki hati yang takut kepada Tuhan,

membimbing peserta didik supaya mengasihi sesama manusia dan

menghargai lingkungan alam ciptaan Tuhan, membina peserta didik

bertumbuh menjadi manusia yang sehat mental, berbudi pekerti luhur dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

bertanggung jawab, memberikan pengetahuan yang berkualitas kepada peserta

didik sesuai tuntutan perkembangan zaman, melengkapi peserta didik dengan

ketrampilan yang berkualitas sesuai kebutuhan dan potensi untuk

pengembangan diri, dan membimbing peserta didik supaya mengasihi sesama

manusia dan menghargai lingkungan dan ciptaan Tuhan. Saat ini sekolah ini

memiliki siswa sebanyak 153 siswa.

D. SMP Negeri 15 Yogyakarta

SMP Negeri 15 Yogyakarta berada di Jalan Tegal Lempuyangan No.61,

Danurejan, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekolah ini mempunyai visi yaitu

“Teguh dalam Iman, Santun dalam laku, Unggul dalam ilmu, Terampil

dalam karya, Hijau dalam nuansa” dan memiliki misi yaitu mengembangkan

sekolah berwawasan mutu dan keunggulan, menumbuhkan dan

mengembangkan penghayatan terhadap agama yang dianut,

menumbuhkembangkan rasa cinta seni dan olah raga sehingga mampu

meraih prestasi yang lebih baik, membekali jiwa kewirausahaan dan

kemandirian dalam menghadapi persaingan global, membekali keterampilan

berkomunikasi dalam bahasa Inggris, meningkatkan mutu media, sarana

dan prasarana belajar serta kegiatan siswa dalam rangka peningkatan mutu

pendidikan, dan lingkungan sekolah yang asri, bersih, nyaman dan bersahaja.

Saat ini sekolah memiliki siswa sebanyak 1014 siswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Data penelitian ini terdiri dari sikap siswa terhadap perilaku menyontek dan

jenis kelamin siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Yogyakarta, SMP Negeri 15

Yogyakarta, SMP Kristen Kalam Kudus, dan SMP Bhineka Tunggal Ika,serta

akreditas sekolah dari SMP Negeri 10 Yogyakarta, SMP Negeri 15 Yogyakarta,

SMP Kristen Kalam Kudus, dan SMP Bhineka Tunggal Ika. Data sikap siswa

terhadap perilaku menyontek dikumpulkan melalui kuesioner yang dibagikan

sebanyak 146 eksemplar.

A. Deskripsi Data

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan peneliti berjumlah 3

variabel, yaitu sikap siswa terhadap perilaku menyontek, jenis kelamin, dan

akreditasi sekolah. Variabel-variabel tersebut akan dideskripsikan

berdasarkan PAP tipe II.

1. Deskripsi Responden Penelitian

a. Asal Sekolah

Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal Sekolah

No Asal Sekolah F Frekuensi Relatif


1 SMPNegeri15 Yogyakarta 33 23 %
2 SMPNegeri10 Yogyakarta 62 42 %
3 SMPKristen Kalam Kudus 30 21 %
4 SMP Bhinneka Tunggal Ika 21 14 %
Jumlah 146 100%

58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Tabel 5.1 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi

responden dalam penelitian adalah 146 siswa. Rinciannya sebagai

berikut : 33 siswa (23%) dari SMP Negeri 15 Yogyakarta, 62 siswa

(42%) dari SMPNegeri10 Yogyakarta, 30 siswa (21%) dari

SMPKristen Kalam Kudus, dan 21 siswa (14%) dari SMPBhinneka

Tunggal Ika.

b. Status Sekolah

Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Status Sekolah

No Asal Sekolah Status F Frekuensi


Relatif
1 SMPNegeri15 Yogyakarta Negeri 65 %
95
2 SMPNegeri10 Yogyakarta Negeri
3 SMPKristen Kalam Kudus Swasta 35 %
51
4 SMP Bhinneka Tunggal Ika Swasta
Jumlah 146 100%

Tabel 5.2 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi

responden penelitian ini adalah 146 yang terdiri dari 95 siswa (65 %)

dari SMP negeri dan 51 siswa (35 %) dari SMP swasta. Dengan

demikian disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari

SMP negeri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

c. Jenis Kelamin

Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin F FR
1 Laki-laki 68 47%
2 Perempuan 78 53%
Jumlah 146 100%

Tabel 5.3 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi

responden penelitian ini adalah 146 yang terdiri dari 68 siswa (47%)

berjenis kelamin laki-laki dan 78 siswa (53%) berjenis kelamin

perempuan. Dengan demikian disimpulkan bahwa sebagian besar

responden adalah perempuan.

d. Akreditasi Sekolah

Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Jumlah Sekolah Berdasarkan Akreditasi

No Akreditas Sekolah F FR
1 A 95 65%
2 B 21 14%
3 BT 30 21%
Jumlah 146 100%

Tabel 5.4 menunjukkan bahwa jumlah sekolah yang menjadi

responden penelitian ini adalah 146 yang terdiri dari 95 siswa (65%)

berasal dari sekolah yang berakreditasi A, 21 siswa (14%) berasal dari

sekolah yang berakreditasi B dan 30 siswa (21%) berasal dari sekolah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

yang belum berakreditasi. Dengan demikian disimpulkan bahwa

sebagian besar responden berasal dari sekolah yang berakreditasi A.

2. Deskripsi Variabel Penelitian

a. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek

Jumlah pertanyaan kuesioner yang dinyatakan valid sebanyak

52 butir dari 60 butir. Jadi jumlah butir pertanyaan/pernyataan

kuesioner yang dipergunakan dalam penelitian sebanyak 52, jumlah

skor maksimum yang dicapai adalah 52 x 4= 208, sedangkan untuk

skor minimum adalah 52 x 1= 52.

Berikut tabel perhitungan dan intepretasi atas data yang diperoleh:

Tabel 5.5
Perhitungan dan Intepretasi Penilaian Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Menyontek

No Frekuensi Presentasi (%) Kriteria


1 0 0% Sangat Tinggi
2 0 0% Tinggi
3 0 0% Sedang
4 4 3% Rendah
5 142 97 % Sangat Rendah
Jumlah 100 %

Tabel 5.5 menunjukkan bahwa 0 siswa (0%) mempunyai

persepsi tentang sikap menyontek dengan kategori sangat tinggi,

tinggi, dan sedang, 4 siswa (3%) mempunyai persepsi sikap

menyontek dengan kategori rendah, dan 142 siswa (97%) mempunyai

persepsi tentang sikap menyontek dengan kategori sangat rendah.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

Hasil perhitungan rata-rata (mean) diperoleh hasil = 91,8; nilai tengah

(median) = 95; dan nilai modus = 103. Dengan demikian secara garis

besar dapat disimpulkan bahwa siswa memiliki persepsi tentang sikap

menyontek dengan kategori sangat rendah.

b. Sikap Siswa Laki-laki dan perempuan Terhadap Perilaku Menyontek

Berdasarkan dari data 4 sekolah yaitu SMP Negeri 15

Yogyakarta, SMP Negeri 10 Yogyakarta, SMP Kristen Kalam Kudus,

SMP Bhineka Tunggal Ika terdapat 68 laki-lakidan 78 perempuan.

Berikut tabel perhitungan dan intepretasi atas data yang diperoleh:

Tabel 5.6
Perhitungan dan Intepretasi Penilaian Sikap Siswa laki-laki
Terhadap Perilaku Menyontek

No Frekuensi Presentasi (%) Kriteria


1 0 0% Sangat Tinggi
2 0 0% Tinggi
3 0 0% Sedang
4 2 3% Rendah
5 66 97 % Sangat Rendah
Jumlah 100 %

Tabel 5.6 menunjukkan bahwa 0 siswa (0%) mempunyai

persepsi tentang sikap menyontek dengan kategori sangat tinggi,

tinggi, dan sedang, 2 siswa laki-laki (3%) mempunyai persepsi sikap

menyontek dengan kategori rendah, dan 66 siswa (97%) mempunyai

persepsi tentang sikap menyontek dengan kategori sangat rendah.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

Tabel 5.7
Perhitungan dan Intepretasi Penilaian Sikap Siswa Perempuan
Terhadap Perilaku Menyontek

No Frekuensi Presentasi (%) Kriteria


1 0 0% Sangat Tinggi
2 0 0% Tinggi
3 0 0% Sedang
4 2 3% Rendah
5 76 97 % Sangat Rendah
Jumlah 100 %

Tabel 5.7 menunjukkan bahwa 0 siswa (0%) mempunyai

persepsi tentang sikap menyontek dengan kategori sangat tinggi,

tinggi, dan sedang, 2 siswa (3%) mempunyai persepsi sikap

menyontek dengan kategori rendah, dan 76 siswa (97%) mempunyai

persepsi tentang sikap menyontek dengan kategori sangat rendah.

c. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Ditinjau Dari Akreditasi

Tabel 5.8
Perhitungan dan Intepretasi Penilaian Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Menyontek Akreditasi A

No Frekuensi Presentasi (%) Kriteria


1 0 0% Sangat Tinggi
2 0 0% Tinggi
3 0 0% Sedang
4 0 0% Rendah
5 95 100 % Sangat Rendah
Jumlah 100 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Tabel 5.8 menunjukkan bahwa 0 siswa (0%) mempunyai

persepsi tentang sikap menyontek dengan kategori sangat tinggi,

tinggi, dan sedang, 95 siswa (100%) mempunyai persepsi tentang

sikap menyontek dengan kategori sangat rendah.

Tabel 5.9
Perhitungan dan Intepretasi Penilaian Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Menyontek Akreditasi B

No Frekuensi Presentasi (%) Kriteria


1 0 0% Sangat Tinggi
2 0 0% Tinggi
3 0 0% Sedang
4 2 10% Rendah
5 19 90% Sangat Rendah
Jumlah 100 %

Tabel 5.9 menunjukkan bahwa 0 siswa (0%) mempunyai

persepsi tentang sikap menyontek dengan kategori sangat tinggi,

tinggi, dan sedang, 2 siswa (10%) mempunyai persepsi sikap

menyontek dengan kategori rendah, dan 19 siswa (90%) mempunyai

persepsi tentang sikap menyontek dengan kategori sangat rendah.

Tabel 5.10
Perhitungan dan Intepretasi Penilaian Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Menyontek Akreditasi BT

No Frekuensi Presentasi (%) Kriteria


1 0 0% Sangat Tinggi
2 0 0% Tinggi
3 0 0% Sedang
4 2 7% Rendah
5 28 93 % Sangat Rendah
Jumlah 100 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Tabel 5.10 menunjukkan bahwa 0 siswa (0%) mempunyai persepsi

tentang sikap menyontek dengan kategori sangat tinggi, tinggi, dan

sedang, 2 siswa (7%) mempunyai persepsi sikap menyontek dengan

kategori rendah, dan 28 siswa (93%) mempunyai persepsi tentang

sikap menyontek dengan kategori sangat rendah.

B. Pengujian Prasyarat Analisis Data

1. Pengujian Normalitas

a. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Sekolah

Yang Berakreditasi A

Tabel 5.11
Hasil Uji Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Menyontek Berdasarkan Sekolah Yang Berakreditasi
A

Sikap
N 95
a,,b
Normal Parameters Mean 89.93
Std. Deviation 17.317
Most Extreme Absolute 0.131
Differences Positive 0.076
Negative -0.131
Kolmogorov-Smirnov Z 1.277
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.077

Hasil pengujian normalitas Kolmogrov Smirnov Test untuk

data sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan sekolah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

yang berakrditasi A diperoleh asymptotic sig (2 tailed)= 0,077.

Karena asymptotic sig (2 tailed)>0,05, maka dapat disimpulkan

bahwa data mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek

berdasarkan sekolah yang berakrditasi A berdistibusi normal.

b. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Sekolah

Yang Berakreditasi B

Tabel 5.12
Hasil Uji Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Menyontek Berdasarkan Sekolah Yang Berakreditasi
B

Sikap

N 21
a,,b
Normal Parameters Mean 101.48
Std. Deviation 15.181
Most Extreme Absolute 0.165
Differences Positive 0.165
Negative -0.116
Kolmogorov-Smirnov Z 0.756
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.617

Hasil pengujian normalitas Kolmogrov Smirnov Test untuk

data sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan sekolah

yang berakrditasi B diperoleh asymptotic sig (2 tailed) = 0,617.

Karena asymptotic sig (2 tailed) > 0,05, maka dapat disimpulkan

bahwa data mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek

berdasarkan sekolah yang berakrditasi B berdistibusi normal.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

c. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Sekolah

Yang Belum Terakreditasi

Tabel 5.13
Hasil Uji Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Menyontek Berdasarkan Sekolah Yang
BelumTerakreditasi

sikap
N 30
a,,b
Normal Parameters Mean 90.97
Std. Deviation 20.900
Most Extreme Absolute 0.118
Differences Positive 0.087
Negative -0.118
Kolmogorov-Smirnov Z 0.645
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.800

Hasil pengujian normalitas Kolmogrov Smirnov Test untuk

data sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan sekolah

yang belum terakreditasi diperoleh asymptotic sig (2 tailed) =

0,800. Karena asymptotic sig (2 tailed) > 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa data mengenai sikap siswa terhadap perilaku

menyontek berdasarkan sekolah yang belum terakreditas

berdistibusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

d. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Jenis

Kelamin Laki-laki

Tabel 5.14
Hasil Uji Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Menyontek Berdasarkan Jenis Kelamin Laki-Laki

sikap
N 68
a,,b
Normal Parameters Mean 89.44
Std. Deviation 19.590
Most Extreme Absolute 0.087
Differences Positive 0.073
Negative -0.087
Kolmogorov-Smirnov Z 0.721
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.676

Hasil pengujian normalitas Kolmogrov Smirnov Test untuk

data sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan jenis

kelamin laki-laki diperoleh asymptotic sig (2 tailed) = 0,676.

Karena asymptotic sig (2 tailed) > 0,05, maka dapat disimpulkan

bahwa data mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek

berdasarkan jenis kelamin laki-laki berdistibusi normal.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

e. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Jenis

Kelamin Perempuan

Tabel 5.15
Hasil Uji Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Menyontek Berdasarkan Jenis Kelamin Perempuan

sikap
N 78
Normal Parametersa,,b Mean 93.86
Std. Deviation 16.657
Most Extreme Absolute 0.103
Differences Positive 0.062
Negative -0.103
Kolmogorov-Smirnov Z 0.911
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.377

Hasil pengujian normalitas Kolmogrov Smirnov Test untuk

data sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan jenis

kelamin perempuan diperoleh asymptotic sig (2 tailed) = 0,377.

Karena asymptotic sig (2 tailed) > 0,05, maka dapat disimpulkan

bahwa data mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek

berdasarkan jenis kelamin perempuan berdistibusi normal.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

2. Pengujian Homogenitas

a. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Akreditasi

Tabel 5.16
Hasil Uji Homogenitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Menyontek Berdasarkan Akreditasi

Levene
Statistic df1 df2 Sig.
1.713 2 143 0.184

Hasil pengujian homogenitas Levene’s Test for Equality of

Variance untuk data sikap siswa terhadap perilaku menyontek

berdasarkan akreditasi diperoleh nilai probabilitasnya= 0,184.

Karena nilai probabilitasnya > 0,05, maka dapat disimpulkan

bahwa data mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek

berdasarkan akreditasi adalah identik.

b. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Jenis

Kelamin

Tabel 5.17
Hasil Uji Homogenitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Menyontek Berdasarkan Jenis Kelamin

Levene
Statistic df1 df2 Sig.
4.551 1 144 0.035

Hasil pengujian homogenitas Levene’s Test for Equality of

Variance untuk data sikap siswa terhadap perilaku menyontek

berdasarkan jenis kelamin diperoleh nilai probabilitasnya= 0,035.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Karena nilai probabilitasnya > 0,05, maka dapat disimpulkan

bahwa data mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek

berdasarkan jenis kelamin adalah tidak identik.

C. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan pengujian prasyarat analisis data diketahui data

mengenaisikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan sekolah

yang berakreditas A berdistribusi normal, data mengenai sikap siswa

terhadap perilaku menyontek berdasarkan sekolah yang berakreditas B

berdistribusi normal, data mengenai sikap siswa terhadap perilaku

menyontek berdasarkan sekolah yang belum terakreditas berdistibusi

normal, data mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek

berdasarkan jenis kelamin laki-laki berdistribusi normal, dan data

mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan jenis

kelamin perempuan berdistribusi normal,sedangkan untuk pengujian

homogenitas, data mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek

berdasarkan akreditas adalah identik dan data mengenai sikap siswa

terhadap perilaku menyontek berdasarkan jenis kelamin adalah tidak

identik. Berdasarkanhasilpengujiantersebut terdapat variabel yang tidak

identik atau homogen. Oleh karena itu, teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitianini adalah Man Whitney (dua kelompok data)

dan Kruskal Wallis (lebih dari dua kelompok data) yang diolah dengan

menggunakan program SPSS versi 17.0 For Windows.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

1. Pengujian Hipotesis Man Whitney dan Kruskal Walls

a. Ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek

berdasarkan jenis kelamin.

Ho=Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku

menyontek yang ditinjau dari jenis kelamin..

Ha1= Ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek

yang ditinjau dari jenis kelamin.

Tabel 5.18
Hasil Uji Man Whitney Mengenai Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Menyontek Berdasarkan JenisKelamin

JK N Mean Rank Sum of Ranks

sikap LAKI-LAKI 68 68.40 4651.50

PEREMPUAN 78 77.94 6079.50

Total 146

sikap

Mann-Whitney U 2305.500

Wilcoxon W 4651.500

Z -1.360

Asymp. Sig. (2-tailed) 0.174

Berdasarkan tabel 5.12 tampak bahwa nilai asymp sig adalah

0,174, karena nilai asymp sig > dari 0,05 maka Ho diterima. Hal ini

bearti tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

menyontek berdasarkan jenis kelamin antara laki-laki dan

perempuan.

b. Ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek

berdasarkan akreditasi sekolah

Ho=Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku

menyontek yang ditinjau dari akreditasi sekolah.

Ha2= Ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek

yang ditinjau dari akreditasi sekolah.

Tabel 5.19
Hasil Uji Kruskal Walls Mengenai Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Menyontek Berdasarkan Akreditasi Sekolah

Akreditas N Mean Rank

sikap A 95 69.79

B 21 92.17

BT 30 72.18

Total 146

Sikap

Chi-Square 4.855

Df 2

Asymp. Sig. 0.088

Berdasarkan tabel 5.13 tampak bahwa nilai asymp sig adalah

0,088, karena nilai asymp sig > dari 0,05 maka Ho diterima. Hal ini

bearti tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

menyontek berdasarkan akreditasi sekolah antara akreditas A,B,

dan belum terakreditasi.

D. Pembahasan

1. Tidak Ada Perbedaan Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek

Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan data dari hasil penelitian bahwa tidak ada perbedaan

sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan jenis kelamin

ditunjukkan dengan hasil (Asymp. Sig= 0,174 >α 0,05).

Berdasarkan temuan hasil penelitian ini, maka dapat diartikan

tidak ada perbedaan sikap antara siswa laki-laki dan siswa perempuan.

Seperti yang dikatakan oleh Santrock (2003) bahwa perempuan sering

dikatakan kurang kompeten daripada siswa laki-laki, sehingga

membuat siswa perempuan menjadi kurang percaya diri dibandingkan

dengan siswa laki-laki dalam kemampuan intelektual umum dan

memiliki harapan yang rendah untuk berhasil pada kegiatan akademis.

Hal tersebut dapat juga memicu siswa perempuan untuk berusaha lebih

keras lagi agar dapat mencapai kesuksesan. Dalam melakukan

usahanya tersebut siswa perempuan dapat melakukan berbagai cara

seperti menyontek. Begitu pula siswa laki-laki mempunyai

kecenderungan juga terhadap menyontek karena siswa laki-laki

memiliki masalah dalam hal belajar. Siswa laki-laki memiliki jiwa

kompeten yang tinggi, sehingga membuat siswa laki-laki memiliki cara

untuk mendapat nilai yang baik dengan cara menyontek.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Jika dilihat dari nilai mean rank antara siswa perempuan dan

siswa laki-laki memiliki angka yang tidak jauh berbeda, ini

menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara sikap

menyontek siswa perempuan dan siswa laki-laki.

2. Tidak Ada Perbedaan Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek

Berdasarkan Akreditasi Sekolah

Berdasarkan data dari hasil penelitian bahwa tidak ada perbedaan

sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan sekolah yang

berakreditasi ditunjukkan dengan hasil (Asymp. Sig= 0,088 >α 0,05).

Berdasarkan temuan hasil penelitian ini, maka dapat diartikan bahwa

sekolah dengan peringkat akreditasi A (sangat baik) menunjukkan

bahwa sekolah tersebut merupakan lembaga pendidikan yangterjamin

mutunya dalam penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan standar

nasional yang ditetapkan pemerintah. Sekolah dengan mutu

penyelenggaraan pendidikan yang „‟amat baik‟‟ tentu mampu

menghasilkan sumber daya manusiayang baik dengan perolehan

prestasi yang bagus pula. Dengan kata lain, sekolahdengan nilai

akreditasi A (sangat baik) seharusnya mampu menjamin bahwasiswa

sebagai peserta didik mampu mendapatkan prestasi akademik yang

baik juga. Dalam usaha mempertahankan mutu pendidikannya, sekolah

membuat program misalnya meningkatkan saran dan prasarana,

meningkatkan sumber daya pendidik, dan berbagai peraturan yang

bertujuan untuk menjadikan peserta didik mempunyai perilaku yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

baik dan juga berprestasi. Sebagai contoh sekolah membuat peraturan

yang melarang keras siswa untuk menyontek pada saat ujian dan

memberikan hukuman kepada peserta didik yang melanggar peraturan

tersebut. Peraturan seperti ini akan membiasakan peserta didik untuk

bersikap jujur pada saat ujian.

Jika dibandingkan sekolah yang memiliki akreditasi A dengan

sekolah yang memiliki akreditasi B, maka akan terlihat perbedaan

yaitu sekolah yang berakreditasi A sudah memiliki mutu pendidikan

yang “sangat baik” dengan didukung dengan standar isi, sarana

prasarana, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga

pendidik, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar

penilaian yang sangat baik. Sedangkan sekolah yang memiliki

akreditasi B belum memiliki mutu pendidikan yang sebaik sekolah

berakreditasi A. Sekolah yang berakreditasi B perlu meningkatkan

standar-standar yang harus dipenuhi untuk mendapatkan akreditasi A.

Melalui perbedaan tersebut maka akan berdampak pada peserta didik.

Jika dibandingkan sekolah yang memiliki akreditasi A dengan

sekolah yang belum memiliki akreditasi akan terlihat perbedaan yang

sangat jauh, karena sekolah yang belum terakreditasi belum memiliki

standar-standar yang ditetapkan oleh Badan Akreditas Nasional.

Jika dibandingkan sekolah yang memiliki akreditas B dengan

sekolah yang belum terakreditasi tidak memiliki perbedaan yang

terlalu jauh, kedua sekolah ini perlu meningkatkan standar-standar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

yang diperlukan Badan Akreditasi Sekolah agar dapat memperoleh

akreditasi A.

Melihat penjelasan di atas terlihat berbagai perbedaan antara

sekolah yang berakreditasi A,B, dan sekolah belum terakreditas, akan

tetapi jika dilihat dari nilai mean rank sekolah berakreditasi A

menunjukkan perilaku menyontek siswa lebih kecil dari sekolah yang

berakreditasi B, namun sekolah yang berakreditasi BT lebih kecil

daripada sekolah yang berakreditasi B, hal ini dikarenkan sekolah yang

belum terakreditasi sedang berusaha memperbaiki standar-standar

yang ditetapkan oleh Badan Akreditasi Nasional untuk mendapatkan

akreditasi yang lebih baik.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI

KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab

sebelumnya mengenai perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek

berdasarkan jenis kelamin dan akreditasi sekolah maka dapat ditarik

kesimpulan:

1. Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek

berdasarkan jenis kelamin. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan

adanya nilai (Asymp. Sig= 0,174 > α 0,05).

2. Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek

berdasarkan akreditasi. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan adanya

nilai (Asymp. Sig= 0,088> α 0,05).

B. Keterbatasan

Dalam melakukan penelitian ini, penulis menyadari adanya

keterbatasan dalam penelitian ini.

1. Informasi jumlah siswa yang berbeda dari pihak dinas dan pihak

sekolah.

2. Ketidak hadiran siswa juga menjadi hambatan penulis karena kuisoner

yang diterima tidak sesuai yang diharapkan.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa

saran sebagai berikut:

78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

1. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan sikap siswa terhadap

perilaku menyontek berdasarkan jenis kelamin, maka saran-saran yang

dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:

a. Penulis menyarankan agar siswa SMP Negeri 10, SMP Negeri 15

SMP Kalam kudus dan SMP Bhineka Tunggal Ika terutama siswa

perempuan diharapkan bisa memiliki tanggung jawab sebagai

siswa agar mengurangi sikap menyontek para siswa perempuan

b. Penulis juga menyarankan kepada siswa laki-laki SMP Negeri 10,

SMP Negeri 15 SMP Kalam kudus dan SMP Bhineka Tunggal Ika

untuk mempertahankan sikap tidak menyontek.

c. Pihak sekolah dapat memberikan perhatian yang lebih kepada

siswa perempuan dan memberikan hukuman jika ada siswa yang

ketahuan menyontek agar siswa yang menyontek memiliki efek

jera.

2. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan sikap siswa terhadap

perilaku menyontek berdasarkan akreditasi sekolah, maka saran-saran

yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:

a. Untuk sekolah yang memiliki akreditasi A :

Sekolah yang memiliki akreditasi A sudah memiliki mutu

pendidikan yang sangat baik, tetapi sekolah juga harus

mempertahankan dan meningkatkan standar isi, sarana prasarana,

standar kompetensi, standar pendidikan dan tenaga pendidik,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian

agar dapat menghasilkan peserta didik yang berkualitas.

b. Untuk sekolah yang memiliki akreditasi B:

Sekolah yang memiliki akreditasi B, perlu memperbaiki beberapa

standar yang ditetapkan Badan Akreditasi Nasional untuk

mencapai akreditasi A. Peneliti memberikan saran agar sekolah

yang berakreditasi B terlebih dahulu memperbaiki standar pendidik

dan tenaga pendidik, lalu menambah sarana prasarana yang ada di

sekolah.

c. Untuk sekolah yang belum terakreditas:

Sekolah yang belum memiliki akreditas harus berjuang keras untuk

memperbaiki standar-standar yang sudah ditetapkan Badan

Akreditasi Nasional. Peneliti memberikan saran agar sekolah

tersebut rutin melakukan evaluasi dan sedikit demi sedikit

memperbaiki berbagai standar-standar tersebut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Daftar Pustaka

Agustin, Mubiar. 2011. Permasalahan Belajar dan Inovasi Pembelajaran.

Bandung: Refika Aditama

Arikunto, Suharsimi. 1988. Penilaian Program Pendidikan. Jakarta: PT BINA

AKSARA

Azwar, Zaifuddin. 2005. Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

----------------------. 2009. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Alvianto, Candra. 2008. Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Perilaku

Mencontek. Skripsi. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta. Tidak

diterbitkan.

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama

Gunarsa & Gunarsa. 1991. Psikologi Praktis Anak, Remaja, dan Keluarga.

Jakarta: BPK Gunung Mulia

Hurlock. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga

Margono. S. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Meidiana. 2005. Perbedaan Sikap Antara Mahasiswa Laki-laki dan Perempuan

terhadap Perilaku Mencontek dalam Ujian di Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta, Skripsi. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.

tidak diterbitkan.

81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

Mujahidah. 2009. Perilaku Menyontek Laki-laki dan Perempuan. Studi Meta

Analisis. Jurnal Psikologi. Vol. 2 (2)

Pihatnaningtyas, T.K. 2014. Perilaku Menyontek Ditinjau dari Konsep Diri dan

Efikasi Diri pada Siswa Kelas X SMA Negeri “X”. Skripsi. UIN

Sunankalijaga. Yogyakarta. Tidak diterbitkan.

Purnamasari. D. 2013. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kecurangan Akademik

pada Mahasiswa. Educational Psichology Journal. Vol. 2 (1)

Samani. M. 2013. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Santrock, J.W., 2003. Perkembangan Remaja. Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga

Santrock, J.W., 2007. Perkembangan Remaja. Edisi Kesebelas. Jakarta: Erlangga

Santrock, John W., 2009. Psikologi Pendidikan Educational Psychology. Edisi

Ketiga buku 1. Jakarta: Salemba Humanika.

Santrock, John W., 2014. Psikologi Pendidikan Educational Psychology. Edisi

Kelima buku 1. Jakarta: Salemba Humanika.

Saptono, 2011. Dimensi-dimensi Pendidikan Karakter. Penerbit Erlangga

Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung : Alfabeta

Sunarto & Hartono Agung. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:

Sukarmin, Y. 2009. Sikap Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

Negeri Yogyakarta Terhadap Kecelakaan Lalu Lintas. Jurnal Cakrawala

Pendidikan. Th. XXVIII, No. 1.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

Umar, Husein. 2007. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:

Raja Grafindo Persada

Veronikha, M. 2013. Hubungan antara Moral Judgment Maturity dengan

Perilaku Menyontek pada Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Surakarta.

Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa. Vol 2. No. 4.

Walgito, B. 1999. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.

Winkel, W.S. 1999. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Grasindo.

Wijaya, K. dan Dedi, D. 2011. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:

Indeks.

Yusuf, A. 2014. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian

Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group.

Yusuf, Syamsu. 2011. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya

www.komunitasairmataguru.blogspot.co.id/2011/03/laporan-lengkap-kecurangan-

un-2007.html

(diunduh 25 Januari 2016, pukul 11.00)

http://sdm.data.kemdikbud.go.id/SNP/dokumen/Permendikbud%20%20No%2029

%20Tahun%202005%20BAN-SM.pdf (diunduh 3 maret 2016, pukul

16.45)

http://bansm.or.id/konten/instrumen-smp-mts (diunduh 14 Maret 2016, pukul

01.00)

(http://www.pendidikan-diy.go.id) (diunduh 14 Maret 2016, pukul 02.00)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN I
DATA INDUK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA


Butir
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 23 24 25 26 27 28 31 32 33 34 35 37 38 39 40 41 42 43 44 46 47 48 49 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 57
2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 4 1 3 1 2 2 1 2 3 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 3 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 78
2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 4 1 1 2 1 1 4 4 4 2 1 1 3 1 83
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 2 1 1 62
1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 2 1 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 2 1 1 65
2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 4 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1 3 3 2 1 3 3 2 2 2 3 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 3 3 1 2 108
1 1 2 2 1 1 1 1 3 3 1 1 2 1 2 3 1 1 3 3 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 2 1 1 4 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 78
2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 104
1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 4 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 3 2 2 1 1 1 1 69
2 1 2 1 2 1 3 1 1 1 2 1 2 2 3 1 1 2 1 3 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 4 3 4 2 1 3 1 90
2 2 2 1 2 3 3 2 1 1 3 2 3 3 2 1 1 2 2 1 1 2 3 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 89
2 2 2 1 2 4 3 2 1 1 3 2 3 3 2 1 1 2 2 1 1 3 3 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 93
2 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 112
2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 106
3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 1 4 2 1 1 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 4 2 2 1 4 2 1 97
2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 95
1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 58
1 1 1 2 1 3 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 4 4 1 1 2 1 74
1 1 2 4 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 3 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 3 1 1 2 2 1 1 73
2 2 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 100
1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 3 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 63
1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 57
1 1 2 2 1 4 2 1 2 2 1 1 4 1 1 3 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 4 1 1 2 1 1 2 1 75
2 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 1 3 1 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 116
2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 113
2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 111
1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 4 1 1 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 104
2 2 2 1 3 1 2 3 2 2 2 2 2 3 1 1 1 3 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 108
2 2 2 2 3 1 3 2 2 2 3 3 2 2 1 1 1 3 2 2 1 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 110
1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 3 1 4 3 1 64
1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 3 1 1 3 1 62
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 4 1 1 66
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 56
3 2 1 1 1 3 1 1 1 1 2 2 4 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 69
2 1 2 2 3 1 1 1 1 1 2 1 3 2 1 3 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 3 3 3 2 2 1 1 3 1 2 1 3 1 1 2 86
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 2 1 64
2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 1 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 3 2 3 2 2 3 2 103
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 105
1 1 1 2 1 2 2 1 4 4 4 2 4 2 1 2 2 1 4 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 3 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 96
3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 1 3 1 1 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 1 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 133
1 1 1 2 1 2 2 1 2 4 4 2 4 2 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 4 4 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 4 2 2 3 1 107
2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 4 2 2 2 2 3 2 101
2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 119
2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 4 1 4 1 1 1 1 1 2 1 2 2 3 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 2 1 83
2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 58
2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 63
4 1 4 2 3 2 1 4 4 4 4 2 3 4 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 3 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 3 2 2 1 1 2 1 96
2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 62
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 4 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 3 1 2 4 2 2 4 1 89
2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 4 2 2 1 1 1 1 75
3 3 2 2 3 2 1 3 2 3 3 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 2 1 2 1 2 2 3 2 1 1 2 3 2 3 110
1 1 1 4 1 1 2 2 4 2 2 1 4 2 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 91
1 2 2 1 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 2 3 3 2 3 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 115
1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 3 2 4 3 1 4 3 4 4 1 1 2 2 1 4 3 1 4 4 1 3 4 1 4 4 1 4 1 2 3 2 3 3 4 3 2 3 1 4 2 3 3 124
1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 4 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 4 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 4 1 1 1 3 1 1 1 1 1 2 4 1 1 77
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 107
2 2 2 1 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 101
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 107
1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 4 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 4 1 2 2 1 1 2 1 1 4 1 1 1 1 73
1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 4 1 1 1 1 1 67
2 2 1 1 2 1 3 3 2 1 4 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 4 1 1 3 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 84
2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 3 2 2 1 106
2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 58
2 2 1 1 2 3 1 1 4 4 3 2 3 1 1 2 1 4 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 3 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 3 103
2 4 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 4 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 1 4 2 3 2 2 3 1 3 3 3 2 2 3 2 2 126
2 1 2 2 2 1 1 1 2 4 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 88
1 1 1 2 2 4 1 4 1 1 1 1 3 1 2 1 2 3 4 1 1 2 1 1 1 1 4 4 2 1 4 3 3 2 3 1 4 3 4 3 2 4 3 2 4 3 2 3 4 2 1 4 119
4 2 2 3 2 4 1 1 1 1 2 2 3 3 3 2 3 2 3 1 1 2 2 2 3 4 2 1 4 2 4 1 1 2 3 3 2 4 1 2 1 3 1 2 3 4 3 3 4 2 1 2 120
2 1 4 2 2 3 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 3 1 90
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 109
2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 96
1 2 2 1 2 3 1 2 3 3 2 2 4 3 3 3 1 2 3 3 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 3 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 103
3 1 1 1 1 2 1 1 4 3 2 1 4 4 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 3 1 2 2 2 89
2 2 3 4 3 3 2 3 3 1 3 1 1 3 1 2 2 2 2 3 2 3 1 3 2 3 4 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 121
2 1 2 1 1 2 1 1 1 4 4 4 1 1 1 4 1 3 1 4 1 1 3 4 1 1 4 1 1 1 4 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 3 2 1 3 1 2 1 3 94
1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 84
2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 113
2 2 2 1 2 1 2 2 3 3 2 1 2 2 1 4 1 1 3 3 1 1 2 1 3 1 1 2 1 1 1 2 2 2 3 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 89
2 2 2 3 2 4 3 3 2 4 2 2 4 2 1 2 1 1 3 4 2 3 3 2 3 3 2 3 1 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 1 2 2 3 4 2 3 4 3 1 1 125
2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 4 4 2 2 1 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 4 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 116
1 1 3 3 2 1 3 2 2 2 1 1 3 1 1 3 1 1 1 1 1 1 3 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 3 2 1 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1 2 1 3 1 1 1 81
1 1 1 2 2 3 1 1 2 3 4 4 4 1 2 3 1 1 1 1 2 2 1 1 1 4 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 3 2 4 3 1 93
2 1 1 4 1 2 1 1 2 2 2 1 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 3 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 1 90
1 1 2 4 1 1 3 1 1 2 1 1 4 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 4 1 1 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

SMP BHINNEKA TUNGGAL IKA


Butir
12356789 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 23 24 25 26 27 28 31 32 33 34 35 37 38 39 40 41 42 43 44 46 47 48 49 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
22112311 4 4 3 2 3 1 1 2 1 4 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 3 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 3
24323222 2 2 3 3 4 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 1 4 2 3 2 2 3 1 3 3 3 2 2 3 2 2
21222111 2 4 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2
11122414 1 1 1 1 3 1 2 1 2 3 4 1 1 2 1 1 1 1 4 4 2 1 4 3 3 2 3 1 4 3 4 3 2 4 3 2 4 3 2 3 4 2 1 4
42232411 1 1 2 2 3 3 3 2 3 2 3 1 1 2 2 2 3 4 2 1 4 2 4 1 1 2 3 3 2 4 1 2 1 3 1 2 3 4 3 3 4 2 1 2
21422311 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 3 1
22222222 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2
22212211 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
12212312 3 3 2 2 4 3 3 3 1 2 3 3 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 3 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2
31111211 4 3 2 1 4 4 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 3 1 2 2 2
22343323 3 1 3 1 1 3 1 2 2 2 2 3 2 3 1 3 2 3 4 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2
21211211 1 4 4 4 1 1 1 4 1 3 1 4 1 1 3 4 1 1 4 1 1 1 4 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 3 2 1 3 1 2 1 3
12212211 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2
22322222 3 3 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3
22212122 3 3 2 1 2 2 1 4 1 1 3 3 1 1 2 1 3 1 1 2 1 1 1 2 2 2 3 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2
22232433 2 4 2 2 4 2 1 2 1 1 3 4 2 3 3 2 3 3 2 3 1 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 1 2 2 3 4 2 3 4 3 1 1
22233233 2 3 4 4 2 2 1 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 4 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
11332132 2 2 1 1 3 1 1 3 1 1 1 1 1 1 3 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 3 2 1 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1 2 1 3 1 1 1
11122311 2 3 4 4 4 1 2 3 1 1 1 1 2 2 1 1 1 4 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 3 2 4 3 1
21141211 2 2 2 1 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 3 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 1
11241131 1 2 1 1 4 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 4 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

SMP NEGERI 10 YOGYAKARTA


Butir
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 23 24 25 26 27 28 31 32 33 34 35 37 38 39 40 41 42 43 44 46 47 48 49 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
1 1 1 1 1 4 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1
1 1 1 1 1 4 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 2 1 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 4 2 1 2 4 2 2 3 1 2 3 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2
2 2 2 3 2 3 3 1 2 2 2 2 3 2 1 3 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 2 3 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 3 4 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1
1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1
1 1 1 2 1 3 2 2 1 1 2 2 3 2 2 3 1 1 1 1 1 3 3 1 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 1 3 2 2 3 2 1 1 1 2 2 1 2 3 2 2 2 2
1 1 1 1 1 3 2 2 1 4 2 2 3 2 4 4 1 1 1 3 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 2 1 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 2 1 1 2 2 2 2
1 1 2 1 1 4 2 1 1 1 2 1 4 2 2 1 1 2 2 4 3 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 3 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1
1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 1 1 1 4 1 1 1 1 1 2 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 4 2 1 1 2 2 2 2 3 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2
2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 2 1
2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2
2 2 2 2 2 4 3 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2
1 1 1 1 2 4 1 1 1 1 1 1 3 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1
1 1 1 4 1 4 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1
2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 2 4 3 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 4 1 2 2 2 1 1 1 4 1 1 4 4 1 4 4 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 2 1 1
2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2
2 2 1 1 2 4 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 2 2 2 2 1
2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 2 1 2 1 1 1 3 3 2 1 2 2 2 2 2 1 3 3 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1
1 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 1 2 3 3 1 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 2 1 1 2 2 1 3 3 2 1 2 2 1 3 1 1 3 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 3 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1
2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 1 2
2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 4 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2
2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 2 2 1 2 2 1 2
2 2 2 1 2 4 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 1
2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 2 1 1 1 2 2 1 1 2 4 1 1 1 1 4 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 4 1 1 2 3 1 4 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2
2 1 3 3 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 3 2 3 1 2 1 3 2 3 2 2 2 3 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 1 2 2 1 2 3 1 2 2 4 2 2 1
2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 4
2 2 2 2 2 3 3 1 3 3 2 2 3 2 2 1 4 1 3 3 2 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2
2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 1
2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 1 3 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 3 2 1 2 2 2 3 2
2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 4 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2
2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 1 4 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 1
2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 4 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1
2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2
3 2 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1
3 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 3 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1
2 3 2 2 2 4 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 1 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 4 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2
2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 3 2 2
2 2 2 1 1 1 1 1 3 3 2 1 1 1 2 2 1 2 3 3 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1
2 2 2 2 2 4 4 4 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 1 1 2 2 2 2
1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2
2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

SMP KALAM KUDUS


Butir
12356789 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 23 24 25 26 27 28 31 32 33 34 35 37 38 39 40 41 42 43 44 46 47 48 49 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
32111311 1 1 2 2 4 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1
21223111 1 1 2 1 3 2 1 3 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 3 3 3 2 2 1 1 3 1 2 1 3 1 1 2
21111111 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 2 1
22212222 2 1 2 2 3 2 2 2 1 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 3 2 3 2 2 3 2
22222222 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
11121221 4 4 4 2 4 2 1 2 2 1 4 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 3 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1
33223323 3 3 3 3 4 3 1 3 1 1 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 1 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2
11121221 2 4 4 2 4 2 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 4 4 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 4 2 2 3 1
22212222 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 4 2 2 2 2 3 2
22222323 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2
22223322 2 1 4 1 4 1 1 1 1 1 2 1 2 2 3 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 2 1
21212121 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
21112111 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1
41423214 4 4 4 2 3 4 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 3 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 3 2 2 1 1 2 1
21112211 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1
11111111 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 4 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 3 1 2 4 2 2 4 1
22212121 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 4 2 2 1 1 1 1
33223213 2 3 3 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 2 1 2 1 2 2 3 2 1 1 2 3 2 3
11141122 4 2 2 1 4 2 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1
12212322 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 2 3 3 2 3 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2
11211111 2 1 3 2 4 3 1 4 3 4 4 1 1 2 2 1 4 3 1 4 4 1 3 4 1 4 4 1 4 1 2 3 2 3 3 4 3 2 3 1 4 2 3 3
11111141 1 1 4 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 4 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 4 1 1 1 3 1 1 1 1 1 2 4 1 1
22222222 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
22212221 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
22222222 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
11222121 1 1 4 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 4 1 2 2 1 1 2 1 1 4 1 1 1 1
11112211 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 4 1 1 1 1 1
22112133 2 1 4 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 4 1 1 3 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1
22222222 3 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 3 2 2 1
21212121 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN II
UJI VALIDITAS DAN
RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted

b1 109.51 302.859 0.428 . .918

b2 109.63 300.014 0.615 . .917

b3 109.41 302.864 0.417 . .918

b4 109.04 308.343 0.108 . .921

b5 109.60 303.249 0.323 . .919

b6 109.43 301.626 0.502 . .918

b7 108.97 304.226 0.197 . .921

b8 109.48 303.093 0.358 . .919

b9 109.61 298.764 0.558 . .917

b10 109.38 300.900 0.428 . .918

b11 109.29 300.361 0.369 . .919

b12 108.25 319.611 -0.273 . .924

b13 109.06 305.231 0.225 . .920

b14 109.53 298.871 0.608 . .917

b15 108.78 301.069 0.359 . .919

b16 109.36 299.722 0.535 . .917

b17 109.52 307.244 0.210 . .920

b18 109.25 304.973 0.248 . .920

b19 109.77 301.214 0.550 . .918

b20 109.45 298.015 0.621 . .917

b21 109.30 300.102 0.483 . .918

b22 108.17 320.529 -0.318 . .924

b23 109.40 302.876 0.343 . .919

b24 109.79 303.833 0.451 . .918

b25 109.43 298.647 0.635 . .917

b26 109.36 299.998 0.523 . .918

b27 109.53 299.161 0.605 . .917


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

b28 109.55 300.925 0.498 . .918

b29 109.31 308.808 0.137 . .920

b30 109.12 308.536 0.128 . .921

b31 109.43 298.868 0.571 . .917

b32 109.55 297.973 0.592 . .917

b33 109.60 298.242 0.582 . .917

b34 109.55 298.345 0.638 . .917

b35 109.60 300.820 0.592 . .917

b36 108.75 316.839 -0.167 . .924

b37 109.36 297.514 0.573 . .917

b38 109.53 299.878 0.532 . .918

b39 109.79 303.861 0.392 . .919

b40 109.45 298.414 0.617 . .917

b41 109.32 302.109 0.399 . .919

b42 109.37 302.097 0.488 . .918

b43 109.58 298.066 0.669 . .917

b44 109.45 295.891 0.673 . .916

b45 109.22 307.814 0.150 . .921

b46 109.29 301.296 0.409 . .918

b47 109.58 299.155 0.629 . .917

b48 109.49 299.065 0.601 . .917

b49 109.66 299.178 0.582 . .917

b50 108.42 325.322 -0.441 . .926

b51 109.79 303.520 0.456 . .918

b52 109.59 299.623 0.675 . .917

b53 109.14 300.483 0.476 . .918

b54 109.32 299.031 0.429 . .918

b55 109.40 300.849 0.456 . .918

b56 109.21 305.971 0.209 . .920

b57 109.42 295.653 0.684 . .916

b58 109.36 302.203 0.415 . .918

b59 109.38 303.850 0.350 . .919

b60 109.61 299.605 0.578 . .917


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

Item-Total Statistics
(uji validitas setelah dihapus)

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted

b1 90.10 319.742 0.423 . .942

b2 90.22 316.531 0.623 . .941

b3 90.00 319.462 0.424 . .942

b5 90.18 319.945 0.326 . .943

b6 90.02 317.772 0.530 . .942

b7 89.55 321.062 0.197 . .945

b8 90.07 319.264 0.381 . .943

b9 90.20 314.891 0.580 . .941

b10 89.97 317.103 0.448 . .942

b11 89.88 316.117 0.399 . .943

b13 89.65 321.691 0.237 . .944

b14 90.12 315.681 0.600 . .941

b15 89.37 317.559 0.366 . .943

b16 89.95 316.487 0.531 . .942

b17 90.11 324.912 0.177 . .944

b18 89.84 321.752 0.249 . .944

b19 90.36 317.900 0.551 . .942

b20 90.04 314.660 0.620 . .941

b21 89.89 315.836 0.521 . .942

b23 89.99 318.869 0.372 . .943

b24 90.38 320.528 0.456 . .942

b25 90.02 315.013 0.648 . .941

b26 89.95 316.239 0.542 . .942

b27 90.12 315.323 0.628 . .941

b28 90.14 317.821 0.490 . .942

b31 90.02 315.869 0.556 . .941


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

b32 90.14 314.290 0.605 . .941

b33 90.18 314.552 0.596 . .941

b34 90.14 314.841 0.644 . .941

b35 90.19 317.232 0.607 . .941

b37 89.95 313.638 0.592 . .941

b38 90.12 316.661 0.527 . .942

b39 90.38 320.666 0.392 . .942

b40 90.03 315.109 0.614 . .941

b41 89.91 318.261 0.422 . .942

b42 89.96 318.812 0.489 . .942

b43 90.17 314.708 0.668 . .941

b44 90.04 311.998 0.692 . .941

b46 89.88 317.543 0.427 . .942

b47 90.17 315.619 0.638 . .941

b48 90.08 315.345 0.618 . .941

b49 90.25 315.773 0.584 . .941

b51 90.38 320.319 0.455 . .942

b52 90.18 316.106 0.685 . .941

b53 89.73 316.818 0.490 . .942

b54 89.90 315.577 0.433 . .942

b55 89.99 317.993 0.438 . .942

b56 89.79 323.999 0.168 . .944

b57 90.01 311.972 0.694 . .941

b58 89.95 318.797 0.421 . .942

b59 89.97 321.868 0.299 . .943

b60 90.20 315.912 0.595 . .941

Reliability Statistics
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

.943 .948 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN III
NORMALITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (SIKAP


BERDASARKAN AKREDITAS A)

sikap

N 95
a,,b
Normal Parameters Mean 89.93

Std. Deviation 17.317

Most Extreme Differences Absolute .131

Positive .076

Negative -.131

Kolmogorov-Smirnov Z 1.277

Asymp. Sig. (2-tailed) .077

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (SIKAP BERDASARKAN


AKREDITAS B)

sikap

N 21
a,,b
Normal Parameters Mean 101.48

Std. Deviation 15.181

Most Extreme Differences Absolute .165

Positive .165

Negative -.116

Kolmogorov-Smirnov Z .756

Asymp. Sig. (2-tailed) .617

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test(SIKAP BERDASARKAN


AKREDITAS BT)

sikap

N 30
a,,b
Normal Parameters Mean 90.97

Std. Deviation 20.900

Most Extreme Differences Absolute .118

Positive .087

Negative -.118

Kolmogorov-Smirnov Z .645

Asymp. Sig. (2-tailed) .800

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test( SIKAP BERDASARKAN


JENIS LAKI-LAKI)

sikap

N 68
a,,b
Normal Parameters Mean 89.44

Std. Deviation 19.590

Most Extreme Differences Absolute .087

Positive .073

Negative -.087

Kolmogorov-Smirnov Z .721

Asymp. Sig. (2-tailed) .676

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test( SIKAP BERDASRKAN


PEREMPUAN)

sikap

N 78
a,,b
Normal Parameters Mean 93.86

Std. Deviation 16.657

Most Extreme Differences Absolute .103

Positive .062

Negative -.103

Kolmogorov-Smirnov Z .911

Asymp. Sig. (2-tailed) .377

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN IV
HOMOGENITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

Test of Homogeneity of Variances

Sikap berdasarkan akreditas

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.713 2 143 .184

Test of Homogeneity of Variances

Sikap berdasrkan jenis kelamin

Levene Statistic df1 df2 Sig.

4.551 1 144 .035


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN V
UJI MAN WHITNEY
DAN KRUKSAL
WALLIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

Sikap meyontek berdasarkan jenis kelamin


Ranks

JK N Mean Rank Sum of Ranks

sikap LAKI-LAKI 68 68.40 4651.50

PEREMPUAN 78 77.94 6079.50

Total 146

a
Test Statistics

sikap

Mann-Whitney U 2305.500

Wilcoxon W 4651.500

Z -1.360

Asymp. Sig. (2-tailed) .174

a. Grouping Variable: JK

Sikap menyontek berdasarkan akreditas sekolah

Ranks

akredita
s N Mean Rank

sikap A 95 69.79

B 21 92.17

BT 30 72.18

Total 146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

a,b
Test Statistics

sikap

Chi-Square 4.855

df 2

Asymp. Sig. .088

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable:
akreditas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN VI
SURAT IJIN PENELITIAN DAN
DATA DARI DINAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN VII
TABEL r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

TABEL R STATISTIKA
rumushitung.com
http://rumushitung.com
0,1 0,05 0,02 0,01 0,001
DF = n-2
r 0,005 r 0,05 r 0,025 r 0,01 r 0,001
1 0,9877 0,9969 0,9995 0,9999 1,0000
2 0,9000 0,9500 0,9800 0,9900 0,9990
3 0,8054 0,8783 0,9343 0,9587 0,9911
4 0,7293 0,8114 0,8822 0,9172 0,9741
5 0,6694 0,7545 0,8329 0,8745 0,9509
6 0,6215 0,7067 0,7887 0,8343 0,9249
7 0,5822 0,6664 0,7498 0,7977 0,8983
8 0,5494 0,6319 0,7155 0,7646 0,8721
9 0,5214 0,6021 0,6851 0,7348 0,8470
10 0,4973 0,5760 0,6581 0,7079 0,8233
11 0,4762 0,5529 0,6339 0,6835 0,8010
12 0,4575 0,5324 0,6120 0,6614 0,7800
13 0,4409 0,5140 0,5923 0,6411 0,7604
14 0,4259 0,4973 0,5742 0,6226 0,7419
15 0,4124 0,4821 0,5577 0,6055 0,7247
16 0,4000 0,4683 0,5425 0,5897 0,7084
17 0,3887 0,4555 0,5285 0,5751 0,6932
18 0,3783 0,4438 0,5155 0,5614 0,6788
19 0,3687 0,4329 0,5034 0,5487 0,6652
20 0,3598 0,4227 0,4921 0,5368 0,6524
21 0,3515 0,4132 0,4815 0,5256 0,6402
22 0,3438 0,4044 0,4716 0,5151 0,6287
23 0,3365 0,3961 0,4622 0,5052 0,6178
24 0,3297 0,3882 0,4534 0,4958 0,6074
25 0,3233 0,3809 0,4451 0,4869 0,5974
26 0,3172 0,3739 0,4372 0,4785 0,5880
27 0,3115 0,3673 0,4297 0,4705 0,5790
28 0,3061 0,3610 0,4226 0,4629 0,5703
29 0,3009 0,3550 0,4158 0,4556 0,5620
30 0,2960 0,3494 0,4093 0,4487 0,5541
31 0,2913 0,3440 0,4032 0,4421 0,5465
32 0,2869 0,3388 0,3972 0,4357 0,5392
33 0,2826 0,3338 0,3916 0,4296 0,5322
34 0,2785 0,3291 0,3862 0,4238 0,5254
35 0,2746 0,3246 0,3810 0,4182 0,5189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

0,1 0,05 0,02 0,01 0,001


DF = n-2
r 0,005 r 0,05 r 0,025 r 0,01 r 0,001
36 0,2709 0,3202 0,3760 0,4128 0,5126
37 0,2673 0,3160 0,3712 0,4076 0,5066
38 0,2638 0,3120 0,3665 0,4026 0,5007
39 0,2605 0,3081 0,3621 0,3978 0,4950
40 0,2573 0,3044 0,3578 0,3932 0,4896
41 0,2542 0,3008 0,3536 0,3887 0,4843
42 0,2512 0,2973 0,3496 0,3843 0,4791
43 0,2483 0,2940 0,3457 0,3801 0,4742
44 0,2455 0,2907 0,3420 0,3761 0,4694
45 0,2429 0,2876 0,3384 0,3721 0,4647
46 0,2403 0,2845 0,3348 0,3683 0,4601
47 0,2377 0,2816 0,3314 0,3646 0,4557
48 0,2353 0,2787 0,3281 0,3610 0,4514
49 0,2329 0,2759 0,3249 0,3575 0,4473
50 0,2306 0,2732 0,3218 0,3542 0,4432
51 0,2284 0,2706 0,3188 0,3509 0,4393
52 0,2262 0,2681 0,3158 0,3477 0,4354
53 0,2241 0,2656 0,3129 0,3445 0,4317
54 0,2221 0,2632 0,3102 0,3415 0,4280
55 0,2201 0,2609 0,3074 0,3385 0,4244
56 0,2181 0,2586 0,3048 0,3357 0,4210
57 0,2162 0,2564 0,3022 0,3328 0,4176
58 0,2144 0,2542 0,2997 0,3301 0,4143
59 0,2126 0,2521 0,2972 0,3274 0,4110
60 0,2108 0,2500 0,2948 0,3248 0,4079
61 0,2091 0,2480 0,2925 0,3223 0,4048
62 0,2075 0,2461 0,2902 0,3198 0,4018
63 0,2058 0,2441 0,2880 0,3173 0,3988
64 0,2042 0,2423 0,2858 0,3150 0,3959
65 0,2027 0,2404 0,2837 0,3126 0,3931
66 0,2012 0,2387 0,2816 0,3104 0,3903
67 0,1997 0,2369 0,2796 0,3081 0,3876
68 0,1982 0,2352 0,2776 0,3060 0,3850
69 0,1968 0,2335 0,2756 0,3038 0,3823
70 0,1954 0,2319 0,2737 0,3017 0,3798
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

0,1 0,05 0,02 0,01 0,001


DF = n-2
r 0,005 r 0,05 r 0,025 r 0,01 r 0,001
71 0,1940 0,2303 0,2718 0,2997 0,3773
72 0,1927 0,2287 0,2700 0,2977 0,3748
73 0,1914 0,2272 0,2682 0,2957 0,3724
74 0,1901 0,2257 0,2664 0,2938 0,3701
75 0,1888 0,2242 0,2647 0,2919 0,3678
76 0,1876 0,2227 0,2630 0,2900 0,3655
77 0,1864 0,2213 0,2613 0,2882 0,3633
78 0,1852 0,2199 0,2597 0,2864 0,3611
79 0,1841 0,2185 0,2581 0,2847 0,3589
80 0,1829 0,2172 0,2565 0,2830 0,3568
81 0,1818 0,2159 0,2550 0,2813 0,3547
82 0,1807 0,2146 0,2535 0,2796 0,3527
83 0,1796 0,2133 0,2520 0,2780 0,3507
84 0,1786 0,2120 0,2505 0,2764 0,3487
85 0,1775 0,2108 0,2491 0,2748 0,3468
86 0,1765 0,2096 0,2477 0,2732 0,3449
87 0,1755 0,2084 0,2463 0,2717 0,3430
88 0,1745 0,2072 0,2449 0,2702 0,3412
89 0,1735 0,2061 0,2435 0,2687 0,3393
90 0,1726 0,2050 0,2422 0,2673 0,3375
91 0,1716 0,2039 0,2409 0,2659 0,3358
92 0,1707 0,2028 0,2396 0,2645 0,3341
93 0,1698 0,2017 0,2384 0,2631 0,3323
94 0,1689 0,2006 0,2371 0,2617 0,3307
95 0,1680 0,1996 0,2359 0,2604 0,3290
96 0,1671 0,1986 0,2347 0,2591 0,3274
97 0,1663 0,1975 0,2335 0,2578 0,3258
98 0,1654 0,1966 0,2324 0,2565 0,3242
99 0,1646 0,1956 0,2312 0,2552 0,3226
100 0,1638 0,1946 0,2301 0,2540 0,3211
101 0,1630 0,1937 0,2290 0,2528 0,3196
102 0,1622 0,1927 0,2279 0,2515 0,3181
103 0,1614 0,1918 0,2268 0,2504 0,3166
104 0,1606 0,1909 0,2257 0,2492 0,3152
105 0,1599 0,1900 0,2247 0,2480 0,3137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

0,1 0,05 0,02 0,01 0,001


DF = n-2
r 0,005 r 0,05 r 0,025 r 0,01 r 0,001
106 0,1591 0,1891 0,2236 0,2469 0,3123
107 0,1584 0,1882 0,2226 0,2458 0,3109
108 0,1576 0,1874 0,2216 0,2446 0,3095
109 0,1569 0,1865 0,2206 0,2436 0,3082
110 0,1562 0,1857 0,2196 0,2425 0,3068
111 0,1555 0,1848 0,2186 0,2414 0,3055
112 0,1548 0,1840 0,2177 0,2403 0,3042
113 0,1541 0,1832 0,2167 0,2393 0,3029
114 0,1535 0,1824 0,2158 0,2383 0,3016
115 0,1528 0,1816 0,2149 0,2373 0,3004
116 0,1522 0,1809 0,2139 0,2363 0,2991
117 0,1515 0,1801 0,2131 0,2353 0,2979
118 0,1509 0,1793 0,2122 0,2343 0,2967
119 0,1502 0,1786 0,2113 0,2333 0,2955
120 0,1496 0,1779 0,2104 0,2324 0,2943
121 0,1490 0,1771 0,2096 0,2315 0,2931
122 0,1484 0,1764 0,2087 0,2305 0,2920
123 0,1478 0,1757 0,2079 0,2296 0,2908
124 0,1472 0,1750 0,2071 0,2287 0,2897
125 0,1466 0,1743 0,2062 0,2278 0,2886
126 0,1460 0,1736 0,2054 0,2269 0,2875
127 0,1455 0,1729 0,2046 0,2260 0,2864
128 0,1449 0,1723 0,2039 0,2252 0,2853
129 0,1443 0,1716 0,2031 0,2243 0,2843
130 0,1438 0,1710 0,2023 0,2235 0,2832
131 0,1432 0,1703 0,2015 0,2226 0,2822
132 0,1427 0,1697 0,2008 0,2218 0,2811
133 0,1422 0,1690 0,2001 0,2210 0,2801
134 0,1416 0,1684 0,1993 0,2202 0,2791
135 0,1411 0,1678 0,1986 0,2194 0,2781
136 0,1406 0,1672 0,1979 0,2186 0,2771
137 0,1401 0,1666 0,1972 0,2178 0,2761
138 0,1396 0,1660 0,1965 0,2170 0,2752
139 0,1391 0,1654 0,1958 0,2163 0,2742
140 0,1386 0,1648 0,1951 0,2155 0,2733
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

0,1 0,05 0,02 0,01 0,001


DF = n-2
r 0,005 r 0,05 r 0,025 r 0,01 r 0,001
141 0,1381 0,1642 0,1944 0,2148 0,2723
142 0,1376 0,1637 0,1937 0,2140 0,2714
143 0,1371 0,1631 0,1930 0,2133 0,2705
144 0,1367 0,1625 0,1924 0,2126 0,2696
145 0,1362 0,1620 0,1917 0,2118 0,2687
146 0,1357 0,1614 0,1911 0,2111 0,2678
147 0,1353 0,1609 0,1904 0,2104 0,2669
148 0,1348 0,1603 0,1898 0,2097 0,2660
149 0,1344 0,1598 0,1892 0,2090 0,2652
150 0,1339 0,1593 0,1886 0,2083 0,2643
151 0,1335 0,1587 0,1879 0,2077 0,2635
152 0,1330 0,1582 0,1873 0,2070 0,2626
153 0,1326 0,1577 0,1867 0,2063 0,2618
154 0,1322 0,1572 0,1861 0,2057 0,2610
155 0,1318 0,1567 0,1855 0,2050 0,2602
156 0,1313 0,1562 0,1849 0,2044 0,2593
157 0,1309 0,1557 0,1844 0,2037 0,2585
158 0,1305 0,1552 0,1838 0,2031 0,2578
159 0,1301 0,1547 0,1832 0,2025 0,2570
160 0,1297 0,1543 0,1826 0,2019 0,2562
161 0,1293 0,1538 0,1821 0,2012 0,2554
162 0,1289 0,1533 0,1815 0,2006 0,2546
163 0,1285 0,1528 0,1810 0,2000 0,2539
164 0,1281 0,1524 0,1804 0,1994 0,2531
165 0,1277 0,1519 0,1799 0,1988 0,2524
166 0,1273 0,1515 0,1794 0,1982 0,2517
167 0,1270 0,1510 0,1788 0,1976 0,2509
168 0,1266 0,1506 0,1783 0,1971 0,2502
169 0,1262 0,1501 0,1778 0,1965 0,2495
170 0,1258 0,1497 0,1773 0,1959 0,2488
171 0,1255 0,1493 0,1768 0,1954 0,2481
172 0,1251 0,1488 0,1762 0,1948 0,2473
173 0,1247 0,1484 0,1757 0,1942 0,2467
174 0,1244 0,1480 0,1752 0,1937 0,2460
175 0,1240 0,1476 0,1747 0,1932 0,2453
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

0,1 0,05 0,02 0,01 0,001


DF = n-2
r 0,005 r 0,05 r 0,025 r 0,01 r 0,001
176 0,1237 0,1471 0,1743 0,1926 0,2446
177 0,1233 0,1467 0,1738 0,1921 0,2439
178 0,1230 0,1463 0,1733 0,1915 0,2433
179 0,1226 0,1459 0,1728 0,1910 0,2426
180 0,1223 0,1455 0,1723 0,1905 0,2419
181 0,1220 0,1451 0,1719 0,1900 0,2413
182 0,1216 0,1447 0,1714 0,1895 0,2406
183 0,1213 0,1443 0,1709 0,1890 0,2400
184 0,1210 0,1439 0,1705 0,1884 0,2394
185 0,1207 0,1435 0,1700 0,1879 0,2387
186 0,1203 0,1432 0,1696 0,1874 0,2381
187 0,1200 0,1428 0,1691 0,1869 0,2375
188 0,1197 0,1424 0,1687 0,1865 0,2369
189 0,1194 0,1420 0,1682 0,1860 0,2363
190 0,1191 0,1417 0,1678 0,1855 0,2357
191 0,1188 0,1413 0,1674 0,1850 0,2351
192 0,1184 0,1409 0,1669 0,1845 0,2345
193 0,1181 0,1406 0,1665 0,1841 0,2339
194 0,1178 0,1402 0,1661 0,1836 0,2333
195 0,1175 0,1398 0,1657 0,1831 0,2327
196 0,1172 0,1395 0,1652 0,1827 0,2321
197 0,1169 0,1391 0,1648 0,1822 0,2315
198 0,1166 0,1388 0,1644 0,1818 0,2310
199 0,1164 0,1384 0,1640 0,1813 0,2304
200 0,1161 0,1381 0,1636 0,1809 0,2298
201 0,1158 0,1378 0,1632 0,1804 0,2293
202 0,1155 0,1374 0,1628 0,1800 0,2287
203 0,1152 0,1371 0,1624 0,1795 0,2282
204 0,1149 0,1367 0,1620 0,1791 0,2276
205 0,1146 0,1364 0,1616 0,1787 0,2271
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

0,1 0,05 0,02 0,01 0,001


DF = n-2
r 0,005 r 0,05 r 0,025 r 0,01 r 0,001
206 0,1144 0,1361 0,1612 0,1782 0,2265
207 0,1141 0,1358 0,1608 0,1778 0,2260
208 0,1138 0,1354 0,1604 0,1774 0,2255
209 0,1135 0,1351 0,1601 0,1770 0,2250
210 0,1133 0,1348 0,1597 0,1766 0,2244
211 0,1130 0,1345 0,1593 0,1761 0,2239
212 0,1127 0,1342 0,1589 0,1757 0,2234
213 0,1125 0,1338 0,1586 0,1753 0,2229
214 0,1122 0,1335 0,1582 0,1749 0,2224
215 0,1120 0,1332 0,1578 0,1745 0,2219
216 0,1117 0,1329 0,1575 0,1741 0,2214
217 0,1114 0,1326 0,1571 0,1737 0,2209
218 0,1112 0,1323 0,1568 0,1733 0,2204
219 0,1109 0,1320 0,1564 0,1729 0,2199
220 0,1107 0,1317 0,1561 0,1726 0,2194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN VIII
KUESIONER PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

Kuesioner Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek

Nama :

Kelas :

Jenis Kelamin :

Sekolah :

Petunjuk mengerjakan

Bacalah setiap pernyataan di bawah ini dengan seksama kemudian berikan jawaban

anda dengan cara memberikan tanda silang (X) pada salah satu pilihan alternatif jawaban

yang benar-benar sesuai dengan kondisi anda. Di sini tidak ada Jawaban benar maupun salah

yang penting Anda Jujur mengisi sesuai kondisi anda.

Adapun pilihan jawaban tersebut adalah:

SS : Apabila pernyataan tersebut Sangat Setuju dengan kondisi Anda.

S : Apabila pernyataan tersebut Setuju dengan kondisi Anda.

TS : Apabila pernyataan tersebut Tidak Setuju dengan kondisi Anda.

STS : Apabila pernyataan tersebut Sangat Tidak Setuju dengan kondisi Anda.

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Bekerjasama saat ujian sering saya lakukan bersama

teman-teman sekelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

2. Menurut saya sah-sah saja jika saya melirik

jawaban teman sebelah sewaktu ujian.

3. Siswa yang ketahuan bekerjasama saat ujian

sebaiknya didiamkan saja.

4. Saya merasa cemas ketika saya akan memberikan

tissue yang berisi contekan kepada teman sebelah.

5. Tidak memberikan contekan pada teman akan

membuat saya merasa lebih tenang.

6. Saya akan menggunakan kode-kode tertentu untuk

saling menukarkan jawaban dengan teman pada saat

ujian.

7. Saya akan membuka catatan hanya pada saat ujian

open-book saja.

8. Saya tidak akan memberitahukan jawaban saya

kepada teman pada saat ujian.

9. Jika sedang ujian berlangsung saya akan bekerja

secara individu.

10. Menurut saya menulis contekan di kertas kecil tidak

dilakukan oleh siswa yang baik.

11. Menurut saya lempar-lemparan kertas contekan

pada saat ujian tidak dilakukan oleh siswa yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

baik.

12. Menulis contekan dikertas kecil bisa dilakukan oleh

siswa yang malas belajar.

13. Saya merasa senang karena dapat tempat duduk

bersebelah dengan teman yang pandai karena akan

lebih mudah untuk bekerjasama.

14. Saling bertukaran jawaban melalui tissue akan saya

lakukan dengan senang hati pada teman sebelah

saya.

15. Jika saya mengalami kesulitan menjawab ujian,

saya akan membiarkan kertas ujian kosong dari

pada bertanya kepada teman sebelah saya.

16. Pada saat ujian saya tidak akan melihat segala

sesuatu yang berkaitan dengan contekan walaupun

sudah saya persiapkan sebelumnya.

17. Saya merasa kurang yakin dengan jawaban yang

diberikan teman saya karena jawaban tersebut

belum tentu benar.

18. Meja dan kursi sering dijadikan alat untuk menulis

contekan disaat ujian.

19. Saya merasa senang jika bisa menjawab sendiri

soal-soal ujian meskipun saya duduk bersebelahan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

dengan teman yang pintar.

20. Saya sering melihat catatan pada waktu ujian close-

book.

21. Melirik jawaban teman sebelah saat ujian menurut

saya tidak dilakukan oleh siswa yang baik.

22. Melirik jawaban teman sebelah saat ujian menurut

saya tidak dilakukan siswa yang baik.

23. Menurut saya menulis contekan dimeja dan kursi

tidak dilakukan oleh siswa yang baik.

24. Jika soal-soal ujian dapat saya kerjakan sendiri,

saya merasa lebih puas dan bangga meskipun

nilainya kurang baik.

25. Walaupun jawaban yang diberikan oleh teman

sebelah belum tentu benar, tetapi saya merasa lebih

yakin dengan jawabannya tersebut.

26. Jika saya tidak bisa mengerjakan ujian, saya akan

bertanya kepada teman sebelah saya.

27. Saya berusaha melihat tissue yang sudah saya tulis

dan persiapkan untuk contekan pada saat ujian.

28. Peringatan atau hukuman sebaiknya diberikan

kepada siswa yang bekerja sama dalam ujian.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

29. Saya merasa gelisah jika saya memiliki contekan

ujian yang sudah saya persiapkan sebelumnya.

30. Tissue sering dijadikan media untuk menulis

contekan disaat ujian.

31. Saya akan merasa tenang jika saya bekerjasama

dengan teman sebelah saya

32. Dalam mengerjakan soal-soal ujian saya merasa

tenang apabila saya sudah membuat contekan.

33. Walaupun tidak ada guru pengawas saat ujian, saya

tetap akan bekerja sendiri tanpa bantuan dari teman

sebelah.

34. Saya memilih duduk paling belakang supaya saya

bebas melihat catatan sewaktu ujian close book.

35. Menurut saya, supaya saya mendapatkan nilai yang

bagus maka salah satu cara yang harus saya pakai

adalah mencontek teman.

36. Salah satu trik mencontek yang sering dilakukan

oleh siswa yang malas belajar adalah lempar-

lemparan kertas.

37. Saya akan bekerjasama dengan teman sebelah jika

tidak ada guru pengawas saat ujian.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

38. Pada saat ujian close book, saya akan menjauhkan

catatan-catatan agar tidak bisa mencontek.

39. Belajar dengan giat dan tidak mencontek, pasti akan

mendapatkan nilai yang bagus.

40. Saya merasa senang jika memberikan contekan

kepada teman-teman saya.

41. Menurut saya menulis contekan di tissue tidak

dilakukan oleh siswa yang baik.

42. Tanpa bantuan teman-teman saya merasa mampu

untuk mengerjakan soal-soal ujian.

43. Secara terang-terangan dan berani, saya akan

membuka kertas kecil yang berisi contekan.

44. Saya akan melirik lembar jawaban teman sebelah

lalu meniru jawabannya tersebut.

45. Saya takut membuka kertas kecil yang berisi

contekan serta takut ketahuan.

46. Saya tidak mau meniru jawaban teman meskipun

kertas jawaban teman terbuka.

47. Saya akan menuliskan contekan diatas meja supaya

mudah melihatnya

48. Menurut saya, bekerjasama disaat ujian merupakan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

salah satu cara termudah untuk mendapatkan nilai

bagus.

49. Pada saat ujian saya akan memilih meja yang bersih

dan tidak ada coretan contekan supaya saya dapat

lebih konsentrasi dalam mengerjakan ujian.

50. Perjuangan yang besar diperlukam dalam

bekerjasama saat ujian karena memiliki resiko yang

besar.

51. Menurut saya, duduk dimana saja adalah sama

karena semua tergantung pada diri kita masing-

masing.

52. Saya akan saling tukar jawaban dengan teman

sebelah menggunakan kertas-kertas kecil pada saat

ujian.

53. Saya tidak ingin mendapatkan jawaban teman disaat

ujian dengan cara memilih tempat duduk di depan.

54. Saya merasa bangga dengan jawaban yang saya

dapat dari teman sebelah meskipun nilainya tidak

terlalu tinggi.

55. Saya tidak akan memberikan jawaban saya kepada

teman sebelah walaupun menggunakan kertas kecil.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

56. Saya merasa cemas jika saya bisa membuka buku

catatan pada saat ujian walaupun ujian bersifat ~

close book. SEL

AMA
57. Saya memilih duduk didekat teman yang pandai
T
supaya saya mendapatkan jawaban saat ujian.
MEN
58. Saya mendukung pepatah “posisi menentukan
GER
prestasi” karena akan memudahkan untuk
JAK
bekerjasama dengan teman yang diinginkan.
AN ~

59. Saya merasa cemas dan gelisah jika bekerjasama

dengan teman saat ujian.

60. Walaupun ujian bersifat close book, saya merasa

sangat senang apabila bisa membuka buku catatan

untuk mencontek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

Lampiran II: Anggaran Penelitian

Lampiran III: Jadwal Penelitian

Anda mungkin juga menyukai