Rumah Sakit Graha Yasmine STANDAR TANGGAL TERBIT PROSEDUR OPERASIONAL 29 Desember 2022 dr. Husni Widyawati NIK. 1101200001 Limbah bahan berbahaya dan beracun di lingkungan rumah sakit adalah limbah rumah sakit yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan atau merusak lingkungan hidup dan dapat membahayakan PENGERTIAN lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia·serta makhluk hidup Penanganan Iimbah bahan berbahaya dan beracun adalah kegiatan tata kelola Iimbah yang di mulai dari identifikasi, pengumpulan, penyimpanan, pemusnahan dan pelaporan. 1. Memberikan pegangan kepada tenaga pelaksana dalam menangani limbah bahan berbahaya dan beracun di Iingkungan Rumah Sakit TUJUAN 2. Mencegah terjadinya pencemaran limbah bahan berbahaya dan beracun terhadap Iingkungan rumah sakit khususnya dan lingkungan sekitar Rumah Sakit pada urnumnya. 1. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2013 Tentang Symbol Dan Label Limbah B3. 2. Kebijakan Direktur Tentang Pedoman Pengelolaan Bahan Berbahaya Beracun serta limbahnya a. identifikasi limbah B3 1) Menentukan atau memilah limbah Rumah Sakit yang termasuk dalam limbah B3 Sebagaimana ditentukan dalam PP No. 74 KEBIJAKAN tahun 2001. 2) Memisahkan limbah B3 dengan limbah non B3 untuk dimasukkan ke dalam kantong plastik sesuai ketentuan yang berlaku yaitu untuk limbah B3 dengan kantong kuning dan non B3 menggunakan kantong hitam. Memberikan label limbah sesuai dengan kategorinya sebagaimana ditentukan dalam permenkes 1204 tahun 2004. b. Pengumpulan limbah PROSEDUR 1) Setelah dilakukan identifikasi dan ditempatkan di dalam kantong p)astik sesuai dengan kategori limbah, limbah B3 selanjutnya dikumpuJkan sementara di ruangjanitor. 2) Se)anjutnya secara periodik limbah tersebut diangkut dengan menggunakan troli tertutup untuk dibawa ke TPS B3 3) Sebelum limbah B3 dimasukkan kedalam TPS B3 dilakukan penimbangan dan dicatat didalam log book untuk mengetahui jumlah limbah B3 setiap harinya. 4) Petugas yang menimbangharus menandatangani catat jumlah B3 di dalam logbook. 5) Pada saat identifikasi pengumpulan dan pengangkutan limbah B3 ke TPS B3 petugas harus menggunakan APD sesuai dengan peraturan yang berlaku. c. Pemusnahan 1) Di RS Prima, pemusnahan limbah B3 dilakukan oleh pihak ke-2 yang diatur dalam PKS (Perjanjian Kerja Sama). 2) Sebelum limbah B3 diangkut oleh pihak ke-2, dilakukan penimbangan disaksikan oleh petugas Rumah Sakit yang bertanggung jawab terhadap penanganan limbah B3. 3) Pihak ke-2 harus memberikan manifest tentang jumlah dan jenis limbah B3 yang akan dimusnahkan kepada pihak rumah sakit yang telah ditandatangani oleh pihak ke-2. 4) Petugas Rumah Sakit menyaksikan penimbangan limbah B3 yang menandatangani manifest dan sebelumnya harus melakukan pengecekan terlebih dahulu isi manifest. d. Pelaporan 1) Laporan penanganan limbah B3 dibuat secara berkala setiap 6 bulan dan dikirimkan ke dinas terkait yaitu BPLHD (Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah) clan Dinas Kesehatan. 2) Laporan meliputi jumlah dan jenis serta penanganan limbah Rumah Sakit. Kesling, IPCN, CS, Semua Unit