Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL JOURNAL REPORT MESIN

MESIN LISTRIK AC

Disusun Oleh :

Fajar Handoko (5183131915)


Rido Harlan (5181131015)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
EXCECUTIVE SUMMARY

Arus listrik AC (Alternating Current) merupakan arus listrik yang arahnya bolak-balik
pada sebuah rangkaian listrik. Jika pada rangkaian listrik DC arus listrik mengalir dari kutub
positif ke kutub negatif, lain halnya dengan rangkaian listrik AC dimana arus listrik bergerak
secara periodik berbolak-balik arah dari kutub satu ke yang lainnya. Listrik sudah menjadi
bagian yang penting bagi kehidupan manusia saat ini. Arus listrik dimanfaatkan sebagai sumber
energi untuk menghidupkan berbagai macam alat-alat lisrik. Arus listrik didapatkan dari proses
konversi sumber energi lainya (energi panas, energi gerak, dll) menjadi energy listrik.
Generator merupakan sebuah alat yang mampu menghasilkan arus listrik. salah satu jenis
generator adalah generator arus bolak balik yang akan dibahas saat ini. Generator arus bolak-
balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik arus bolak-balik.

Generator Arus Bolak-balik sering disebut juga sebagai alternator atau generator AC
(alternating current) atau juga generator singkron. Alat ini sering dimanfaatkan di industri untuk
mengerakkan beberapa mesin yang menggunakan arus listrik sebagai sumber penggerak.
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................

1.1 Resionalisasi Pentingnya Critical Journal Review (CJR)..............................................


1.2 Tujuan Penulisan Critical Journal Review (CJR)..........................................................
1.3 Manfaat Critical Journal Review (CJR)........................................................................
1.4 Identitas Artikel dan Journal yang direview.................................................................

BAB II RINGKASAN ISI ARTIKEL.................................................................................


2.1 Pendahuuan isi jurnal.....................................................................................................
2.2 Deskripsi isi jurnal.........................................................................................................
BAB III PEMBAHASAN ANALISIS................................................................................
3.1 Pembahasan Isi Jurnal...................................................................................................
3.2 Kelebihan dan Kekurangan Isi Artikel Journal.............................................................
BAB IV PENUTUP.............................................................................................................
4.1 Kesimpulan....................................................................................................................
4.2 Rekomendasi.................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN

1.5 Resionalisasi Pentingnya Critical Journal Review (CJR)


Critiical journal review (CJR) ini sangat lah penting buat kalangan pendidikan terutama
pada mahasiswa yang mengambil jurusan elektro karena dengan mengkritik suatu jurnal
maka mahasiswa/i dapat membandingkan kedua jurnal dengan tema yang sama, dapat
mengetahui mana jurnal yang perlu diperbaiki man yang sudah bener-bener baik untuk
dijadikan sebagai pedoman mengerjakan tugas-tugas. Dengan ada nya critical journal
review (CJR) ini mahasiswa/I dapat dengan mudah untuk mengerjakan tugas akhir yaitu
skripsi karena sudah banyak reperensi jurnal yang dimiliki dan sudah banyak wawasaan
yang didapatkan dengan mengkritik jurnal.
1.6 Tujuan Penulisan Critical Journal Review (CJR)
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Mesin Mesin Listrik AC
2. Untuk menambah wawasan mengkrtik suatu jurnal generator AC
3. Untuk meningkatkan kemampuan dalam menganalisis suatu jurnal sehingga
mempunyai semangat untuk membuat jurnal memalau jurnal-jurnal yang sudah
diikritik
1.7 Manfaat Critical Journal Review (CJR)
1. Dapat membandingkan dua atau lebih jurnal
2. Dapat meningkatkan ketelitian dalam penulisan jurnal
3. Supaya dapat mengetahui tata cara penulisan CJR yang benar
4. Menambah pengetahuan mau pun wawasan mengenai Generator AC

1.4. Identitas Artikel dan Journal yang direview

1) Jurnal Pertama
1. Judul Artikel :
2. Nama Journal :Rancang Bangun Generator Sinkron 1 Fasa
Magnet Permanen Kecepatan Rendah 750 RPM
3. Edisi Terbit : Juni 2016
4. Pengarang Artikel : Jurusan Teknik Elektro Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
5. Penerbit : Herudin , Wahyu Dwi Prasetyo
6. Kota Terbit : Banten
7. Nomor ISSN :2301-4652
8. Alamat Situs : https://docplayer.info/
2) Jurnal Pembanding
1. Judul Artikel :
2. Nama Journal : Generator Magnet Permanen Sebagai Pembangkit
Listrik Putaran Rendah
3. Edisi Terbit : Agustus 2012
4. Pengarang Artikel : Hari Prasetijo, Ropiudin, Budi Dharmawan
5. Penerbit : Program Studi Teknik Elektro Unsoed
6. Kota Terbit :Banyumas
7. Nomor ISSN : ISSN 1858-3075
8. Alamat Situs : https://media.neliti.com/
BAB II RINGKASAN ISI ARTIKEL

2.1 Pendahuuan isi jurnal

1. Jurnal Pertama
Kebutuhan energi listrik merupakan hal yang sangat penting dalam seluruh kehidupan
manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Pemanfaatan energy listrik ini secara luas
telah digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, komersial, instansi pemerintah, industry dan
sebagainya. Untuk memenuhi peningkatan kebutuhan akan energi listrik maka diperlukan juga
pengembangan sistem pembangkit energi listrik alternative yang dapat diperbaharui (renewable).
Pengembangan dan penerapan sistem pembangkit energi listrik alternatif yang dapat
diperbaharui (renewable) dengan memanfaatkan beberapa sumber energi seperti: air, angin dan
surya serta untuk system pengisian baterai. Salah satunya diperoleh dengan melakukan konversi
energi mekanik ke energi listrik melalui alat yang dikenal dengan nama generator sinkron [1][2].
Generator sinkron berdasarkan jenis magnetnya terbagi menjadi dua jenis yaitu generator magnet
permanen dan generator non-magnet permanen.Perbedaan kedua jenis ini yaitu generator magnet
permanen sifat kemagnetan tinggi dan tidak teroksidasi di udara sedangkan non magnet
permanen sangat mudah teroksidasi di udara.Lalu, berdasarkan arah fluksi magnetik, generator
magnet permanen terdiri dari dua jenis yaitu fluksi radial dan fluksi aksial.Generator tipe fluksi
aksial memiliki keunggulan yaitu tidak bising, ukurannya kecil, perawatan dan konstruksi
sederhana [3][4]. Generator sinkron magnet permanen tipe aksial merupakan generator yang
posisi rotor dan statornya tegak lurus terhadap porosnya.Generator ini menggunakan magnet
permanen pada rotor, sedangkan stator dirancang menggunakan kawat tembaga terisolasi yang
dibungkus dengan bahan komposit [5].
2. Jurnal Kedua
Pemanfaatan energi terbarukan seperti energi air, energi angin dan energi termal matahari
sebagai sumber energi listrik alternatif skala kecil memerlukan generator yang sesuai karena
energi mekanik berupa putaran yang dihasilkan oleh sumber energi tersebut umumnya pada
putaran yang rendah. Oleh karena itu perlu pengembangan generator sinkron yang mampu
menghasilkan tegangan dan frekuensi yang diperlukan pada putaran yang relatif rendah. Tulisan
ini menjelaskan desain generator menggunakan magnet sebagai pengganti kumparan jangkar
pada rotor sebagai sumber fluks magnet dan kumparan kawat tembaga (email) sebagai kumparan
jangkar pada stator yang dikenal sebagai generator magnet permanen. Generator ini didesain
untuk menghasilkan daya listrik 5 watt pada tegangan 3 fasa 12 Vac. ROTOR Rotor merupakan
bagian generator yang berputar. Rotor generator magnet permanen tersusun dari sejumlah
magnet permanen sebagai penghasil medan magnet yang diperlukan dalam pembangkitan
tegangan generator. Magnet permanen disusun pada sepasang media berbentuk piringan dengan
posisi berhadapan mengapit stator sedemikian sehingga fluks magnet yang melingkupi kumparan
stator dari masing masing magnet permanen saling memperkuat. Agar dapat berputar dua
piringan tersebut dihubungkan pada shaft yang tersambung dengan poros menuju penggerak
mula

2.2 Deskripsi isi jurnal


1. Jurnal Pertama
Pada Jurnal pertama ini Terdapat beberapa tahapan dalam pembuatan generator. Sebelum
generator di buat langkah pertama adalah melakukan perhitungan beberapa parameter
generator seperti, daya, kecepatan, dan jumlah kutubnya. Setelah itu mulai dilakukan
fabrikasi dengan terlebih dahulu membuat stator. Setelah stator dibuat maka langkah
selanjutnya adalah membuat rotor untuk kemudian digabungkan dengan stator. Setelah
rotor dan stator digabungkan maka dilakukan pengujian pada generator untuk kemudian
dianalisa. Berikut ini adalah tahapan-tahapan penelitian ini dalam bentuk flowchart
2. Jurnal Pembanding
Dalam Jurnal pembanding ini terdapat perancangan untuk Generator magnet permanen
sebagai pembangkit listrik putaran rendah yang mana didalamnya terdalam perancangan
rotor dan perancangan generator
BAB III PEMBAHASAN ANALISIS

3.1 Pembahasan Isi Jurnal

1. Jurnal Pertama
Pengujian Tanpa Beban Pengujian generator magnet permanen tanpa beban (no-load
test) dilakukan dengan cara memasangkan shaft generator pada bagian spindle motor
induksi dan diputar dengan beberapa variasi kecepatan tanpa memberikan beban
resistansi pada masing-masing terminal keluaran generator. Pada proses pengujian
generator tanpa beban ini menghasilkan hasil pengujian tegangan generator dengan
beberapa variasi kecepatan putar dan pengujian dari tegangan dan arus masukan pada
motor. Table 4.Hasil Pengujian Tanpa Beban
Kecepatan Teg.
Putar Keluaran
(rpm) (Volt)
90 1,3
120 1,65
180 2,48
260 3,27
320 3,92
550 5,36
750 7,91

Grafik di atas merupakan grafik hubungan tegangan generator terhadap kecepatan putar, dimana
tegangan pada generator semakin bertambah seiring dengan kenaikan kecepatan putar
Pengujian Beban Penuh Pengujian generator beban penuh (full-load test) dilakukan
dengan cara memasangkan shaft generator pada bagian spindle motor induksi dan diputar dengan
beberapa variasi kecepatan dengan memberikan beban resistansi pada masing-masing terminal
keluaran generator. Pada Gambar 8 terlihat grafik hubungan antara tegangan (V) terhadap
kecepatan putar. Hasil pengujian beban penuh memperlihatkan bahwa besarnya tegangan
keluaran saat tanpa beban yang dihasilkan berbanding lurus dengan besarnya kenaikan putaran
generator. Adapun hasil pengujian efisiensi generator dapat dilihat pada table di bawah ini
Tabel 5. Hasil Pengujian Tegangan Keluaran Generator
Saat Beban Penuh
Kecepatan
Teg. Keluaran
Putar
(Volt)
(rpm)
90 0,61
120 0,82
180 1,26
260 1,53
320 2,03
550 4,58
750 6,11

Gambar 8. Grafik Tegangan Terhadap Kecepatan Putar

Tabel 6. Hasil Pengujian Efisiensi Generator


Speed Teg. Arus Pout Pin Effici
(rpm) (Volt) (A) (W) (W) (%)
90 1,3 0,7 0,91 80,4 1,132
120 1,65 1,1 1,81 80,4 2,257
180 2,48 1,32 3,27 80,4 4,07
260 3,27 1,74 5,69 82,2 6,92
320 3,92 2,15 8,42 82,2 10,25
550 5,36 2,53 13,5 83,8 16,18
750 7,91 3,45 27,5 83,8 32,84
Gambar 9. Grafik Antara Arus beban Generator Terhadap Kecepatan Putar
Nilai arus beban terus bertambah seiring dengan bertambahnya kecepatan putar generator
sinkron. Beban yang digunakan bernilai tetap atau konstan. Sehingga kenaikan jumlah arus
beban bukan dipengaruhi oleh kenaikan beban melainkan karena putaran generator sinkron yang
bertambah, Gambar 10 menunjukan hubungan antara daya keluaran Pout terhadap kecepatan
putar generator. Daya keluaran Pout meningkat seiring dengan bertambahnya kecepatan putar
generator sinkron magnet permanen. Hal ini tentu saja karena kenaikan putaran generator akan
menghasilkan tegangan induksi lebih besar sehingga arus yang dicatu ke beban akan semakin
meningkat.

A. Menentukan Regulasi Tegangan Berdasarkan hasil pengujian diperoleh regulasi tegangan sebagai berikut:

2. Jurnal Pembanding

Metode yang digunakan dalam studi ini adalah perhitungan dengan memperhatikan
keluaran generator sebagai konstanta pada kisaran : - daya 5 watt - tegangan 3 fasa 12 Vac -
frekuensi 50 Hz Dalam menentukan jumlah kutub di setiap rotor dalam perancangan ini didasari
oleh rumus pada pers. (1) dengan beberapa nilai yang telah diketahui yaitu frekuensi dan jumlah
putaran. 602 n x p f ...................................................................(1)

n = Kecepatan putar rotor (rpm)


p = Jumlah kutub rotor
f = frekuensi (Hz)

Magnet permanen yang digunakan dalam perancangan ini adalah jenis magnet NdFeb
(Neodymium-Iron-Boron) karena magnet ini memiliki maximum energy product (BHmax)
paling tinggi, yaitu hingga 440 KJ/m3 (Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan
Mekatronik,LIPI.2008). Jenis dari magnet NdFeb sangat bervariasi tergantung dari
kebutuhannya. Tipe magnet NdFeb yang digunakan dalam PMG ini yakni NdFeb N42 Ni, yang
memiliki ukuran 10 x 20 x 10 (mm), berbentuk balok dan terbuat dari bahan nikel

Menentukan Tebal Piringan Rotor Tebal piringan rotor (Tr) = 0,5 cm. Nilai ini didapatkan dari
pertimbangan tebal magnet sebesar 1 cm (Tm), dimana akan diambil tebal magnet sebesar 0,25
cm (Tpr) akan di tempelkan ke dalam piringan rotor dengan tujuan supaya magnet bisa kokoh/
tidak bergerak pada saat rotor berputar. Dan kemudian sisa dari tebal magnet sebesar 0,75 cm
(Tmr) yang digunakan untuk gesekan dengan kumparan stator yang akan menghasilkan GGL
induksi.

Berdasarkan kedua pendapat diatas dapat disimpulkan

Telah dirancang sebuah generator sinkron magnet permanen satu fasa kecepatan rendah yang
beroperasi pada kecepatan putar 750 rpm dan menghasilkan tegangan sebesar 7,91 Volt pada saat
pengujian tanpa beban sedangkan pada saat pengujian beban penuh menghasilkan tegangan 6,11
Volt, daya keluaran sebesar 27,523 Watt, dengan effisiensi 32,84 % 1. Putaran rotor dalam
perancangan generator dapat dicapai dengan menentukan jumlah kutub rotor. 2. Tegangan
generator dipengaruhi oleh kerapatan fluks yang dihasilkan magnet permanen dan jumlah lilitan
stator. 3. Daya aktif generator akan dipengaruhi faktor daya.

3.2 Kelebihan dan Kekurangan Isi Artikel Journal

1. Dari Aspek ruang lingkup artikel


a. Jurnal Pertama
Kelebihan dari jurnal pertama yakni penyusunan setiap baris pembahasan tertata
rapi dan rumus serta table menambah kelengkapan dari jurnal ini
Kekurangannya yaitu di rumus yang tidak di jelaskan apa arti dari huruf dan
simbol yang tertera pada rumus
b. Jurnal Pembanding
Kelebihan jurnal ini yaitu perhitungannya yang lumayan akurat serta mendetail
sampai menulisakan persamaan/rumus sebelum pengerjaan perhitungan
Kekurangannya yaitu terlalu banyak angka dan gambar dengan penjelasan yang
sedikit sekali untuk dipahami

2. Dari aspek tata bahasa artikel


a. Jurnal Pertama
Kalau melihat dari susunan tata bahasa pada jurnal pertama sudah cukup baik dan
mudan di pahami penulis jurnal juga menandai bagian yang berbahasa inggris
dengan tulisan miring agar pembaca dapat melihat dengan mudah

b. Jurnal Pembanding
Dalam jurnal pembanding ini tata bahasanya sudah baik tetapi ada beberapa kata
yang sulit dimengerti dan penjelasan di rumus terlalu singkat
BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

dapat diperbaharui (renewable). Pengembangan dan penerapan sistem pembangkit energi listrik
alternatif yang dapat diperbaharui (renewable) dengan memanfaatkan beberapa sumber energi
seperti: air, angin dan surya serta untuk system pengisian baterai. Salah satunya diperoleh
dengan melakukan konversi energi mekanik ke energi listrik melalui alat yang dikenal dengan
nama generator sinkron [1][2]. Generator sinkron berdasarkan jenis magnetnya terbagi menjadi
dua jenis yaitu generator magnet permanen dan generator non-magnet permanen.Perbedaan
kedua jenis ini yaitu generator magnet permanen sifat kemagnetan tinggi dan tidak teroksidasi di
udara sedangkan non magnet permanen sangat mudah teroksidasi di udara

Putaran rotor dalam perancangan generator dapat dicapai dengan menentukan jumlah kutub
rotor.Tegangan generator dipengaruhi oleh kerapatan fluks yang dihasilkan magnet permanen
dan jumlah lilitan stator. Daya aktif generator akan dipengaruhi faktor daya. Perancangan
generator magnet permanen menghasilkan spesifikasi generator 3 fasa hubungan belitan Y,
tegangan 12,1 Vac, daya aktif 6 watt, frekuensi 50 Hz pada putaran nominal 500 rpm.

4.2 Rekomendasi

Kedua jurnal sudah bagus tapi saran saya untuk lebih memilih bahasa yang lebih mudah
dipahami. Meskipun singkat tetapi harus bisa lebih menjelaskan tujuan dari satu penelitian agar
pembaca mudah mengerti dan memahami isi dari jurnal tersebut

DAFTAR PUSTAKA
Herudin,2016. Jurnal Ilmiah SETRUM.Banten: Jurusan Teknik Elektro Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa

Prasetijo ,Hari,2012. Dinamika Rekayasa. Banyumas: Pr

Anda mungkin juga menyukai