Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN TUGAS IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA

PADA UPTD SDN 017139 BATU ANAM KECAMATAN RAHUNING KABUPATEN


ASAHAN

Nama : Mulianti

Nim 855986461

Nama Sekolah : UPTD SDN 017139

Alamat Sekolah : Jl. PT SSL Asian Agri Kebun Pulau

Maria Status Mengajar : Guru Kelas

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang Studi Lapangan

UPTD SDN 017139 Batu Anam merupakan sekolah Negeri yang terletak diwilayah

perkebunan jalan PT SSL Asian Agri Kebun pulau Maria dengan jumblah siswa 136

yang berakreditasi B. Sekolah ini sudah berdiri sejak tahun 1986 dengan 6 ruang kelas ,

satu mushola, satu perpustakaan dengan jumlah SDM 9 yaitu kepala sekolah , staff tata

usaha dan tujuh Guru dua diantaranya adalah Guru PPPK. Selain itu SDN 39 sudah

banyak menerapkan berbagai macam kurikulum mulai dari KTSP, K13 dan juga Kurmer

atau kurikulum Merdeka.

2. Tujuan Observasi dan Wawancara

Untuk mengetahui proses implementasi kurikulum Merdeka dan juga hambatan

yang dialami oleh guru

B. Gambaran Umum Sekolah Observasi

A. Implementasi Kurikulum Merdeka

Salah satu amanat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

tahun 1945 (UUD 1945) yaitu bahwa Pemerintah Negara Indonesia harus dapat

mencerdaskan kehidupan bangsa. Upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa adalah

dengan cara meningkatkan mutu pendidikan serta pemerataanya pada setiap wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sejak tahun 2009 Pemerintah Republik Indonesia

telah berkomitmen untuk meningkatkan anggaran di bidang Pendidikan, peningkatan ini

dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan dan memeratakan mutu pendidikan di

Indonesia. Sebagai Upaya peningkatan mutu pemerintah terus membuat banyak perubahan

yang baik dan signifikan misalnya dengan cara perubahan kurikulum setiap beberapa

decade terakhie seperti kurikulum Merdeka yang saat ini menjadi topik bagi dunia

Pendidikan. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler

yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup

waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan

untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan

kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan

kepada pendidik untuk menciptakan

pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.

Kurikulum Merdeka Belajar dilatarbelakangi oleh adanya hasil Programme for

International Student Assessment (PISA) yang menunjukkan bahwa 70% siswa berusia 15

tahun berada di bawah kompetensi minimum dalam memahami bacaan sederhana atau

menerapkan konsep

matematika dasar. Skor PISA ini tidak mengalami peningkatan yang signifikan dalam 10-15

tahun terakhir. Selain itu, terdapat kesenjangan besar antarwilayah dan antarkelompok

sosialekonomi dalam hal kualitas belajar yang diperparah dengan adanya pandemi COVID-

19. Untuk mengatasi hal tersebut, Kemendikbud Ristek melakukan penyederhanaan

kurikulum dalam kondisi khusus yang kemudian disebut sebagai Kurikulum Darurat.

Kurikulum ini diterapkan untuk memitigasi ketertinggalan pembelajaran (learning loss)

pada masa pandemi. Hasilnya, dari 31,5% sekolah yang menggunakan Kurikulum Darurat

menunjukkan bahwa penggunaan kurikulum tersebut dapat mengurangi dampak pandemi

sebesar 73% untuk literasi dan 86% untuk numerasi. Efektivitas Kurikulum Darurat ini

semakin menunjukkan bahwa perubahan kurikulum penting untuk dilakukan secara lebih

komprehensif. Maka dari itu, disusunlah Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum baru yang

lebih komprehensif dibandingkan kurikulum sebelumnya.


B. Hasil Wawancara

Pada kesempatan kali ini saya mewawancarai Guru Kelas IV Bernama ibu Ely Sulistiara S.Pd

Dimana beliau merupakan Guru kelas IV yang sudah melaksanakan Implementasi kurikulum

Merdeka hasil wawancara tersebut saya akan rangkum pada laporan kali ini , beberapa pertanyaan

yang saya ajukan

diantaranya;

 Apakah ibu sudah mengetahui sebelumnya mengenai Kurikulum Merdeka ?

• Sebelumnya sudah tau Namanya saja , namun untuk spesifik nya saya

tidak begitu paham dan mengerti sebab ini baru bagi saya

 Apakah perbedaan dari KTSP,KURTILAS dan juga KURMER ?

• Kalua bedanya mungkin pada proses pembelajaran pasti,administrasi

juga pasti, hanya saja ya sebagai pendidik saya harus siap berubah

kurikulum

 Apakah disekolah ibu sudah diadakan pelatihan kurikulum Merdeka?

• Alhamdulillah sudah , sekolah kami mendapat bantuan dari pihak

perkebunan Asian Agri oleh CSR nah dana nya untuk memanggil BGGP

untuk melatih kami hingga 2 hari dan ditambah oleh pengawas

kecamatan juga

 Diantara kurikulum tersebut mana yang paling ibu sukai?

• Semua saya suka tidak ada yang sangat suka atau tidak suka sebab

sebagai guru kurikulum apapun harus saya laksanakan

 Apa ibu sudah sepenuhnya melaksanakan implementasi kurikulum Merdeka?

Insyaallah sudah ,saya sudah melakukan banyak perubahan dari mulai proses

pembelajaran, kegiatan nya, administrasinya dan juga P5 sudah saya laksanakan

 Apa hambatan yang ibu alami saat mengajar kurikulum Merdeka ini?

• Hambatan nya mungkin pada SDM kan ya bu makanya harus pelatihan

dulu kalua tidak pasti akan bingung dan akan kesulitan

• Yang kedua mungkin pada fasilitasnya ya buk karenakan bahan

ajarnya sudah harus lengkap


• Yang ketiga proses adaptasi perpindahan kurikulum la buk untuk

megetahui tentang ini gimana administrasinya bagaimana cara mengajar

pada siswa

• Yang keempat belum lagi keluhan orang tua murid dan kami

harus meyakinnya

 Bagaimana perbedaan Administrasi nya bu?


Ya tidak beda jauh mbak kalua di KTSP ada KI 1 ,kalua K13 ada KD

kalua dikurmer ini ada CP,ATP,TP ya begitulah buk.

Dari hasil wawancara yang saya lakukan mungkin solusi tepatnya adalah memberikah arahan dan

pengetahuan bagi para guru bagaimana itu kurikulum Merdeka bagaimana cara mengerjakan

administrasinya semua harus jelas dibimbing , dan juga penambahan fasilitas untuk bahan ajar para

guru serta melakukan sosialiasi Bersama orang tua murid untuk lebih memahami lagi ap aitu kurikulum

Merdeka. Ada tiga jenis pemilihan IKM, mandiri belajar, mandiri berubah dan mandiri berbagi.

Mandiri belajar yaitu satuan pendidikan masih menerapkan kurikulum 2013 tapi sudah mulai

menerapkan prinsip-prinsip yang ada di Kurikulum Merdeka, terutama dalam rangka peningkatan

kompetensi literasi, numerasi, penguatan pendidikan karakter dan lainnya yang ada di Kurikulum

Merdeka. Mandiri berbagi yaitu satuan pendidikan menerapkan Kurikulum Merdeka dengan

memanfaatkan sepenuhnya Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang disiapkan oleh

Kemendikbudristek. Satuan pendidikan tinggal mengambil perangkat ajar dan menyesuaikan dengan

kondisi riil satuan pendidikan.

C. Kesimpulan

Kurikulum Merdeka Belajar adalah inovasi dalam pendidikan Indonesia yang

bertujuan untuk mengembangkan potensi dan minat belajar siswa. Kurikulum ini

memberikan kebebasan kepada siswa dalam memilih minat belajar mereka,

mengurangi beban akademik, dan mendorong kreativitas guru. Tujuannya adalah

meningkatkan kualitas pembelajaran, membentuk karakter siswa yang mandiri, dan

mengurangi kesenjangan dalam pendidikan.


Latar belakang Kurikulum Merdeka Belajar adalah hasil PISA yang menunjukkan

rendahnya tingkat kompetensi siswa, kesenjangan dalam kualitas pembelajaran,

dan dampak pandemi COVID-19. Implementasinya melibatkan asesmen

diagnostik, perencanaan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa,

dan

implementasi pembelajaran yang melibatkan asesmen formatif dan sumatif.

Dengan Kurikulum Merdeka Belajar, diharapkan pendidikan di Indonesia

menjadi lebih inklusif, kreatif, dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

D. Saran Implementasi Kurikulum Merdeka

a) . Bagi Guru Bagi guru dalam menyusun perencanan pembelajaran pada RPP untuk

melengkapi komponen-komponen yang termuat dalam RPP dan mempersiapkan

media pembelajaran yang bervariasi, dalam pelaksanaan pembelajaran

menggunakan model pembelajaran yang variatif agar peserta didik ikut aktif

berperan serta dalam pembelajaran dan untuk mengubah mindset mata pelajaran IPS

yang cenderung menghafal.

b) . Bagi Kepala Sekolah Bagi kepala sekolah untuk secara rutin melaksanakan

monitoring terkait implementasi Kurikulum 2013 agar dapat melakukan

perbaikan jika terdapat ketidaksesuaian dengan peraturan pemerintah dan

implementasi Kurikulum 2013 dapat berjalan secara optimal.

c) Bagi Sekolah Bagi sekolah untuk sering mengadakan sosialisasi terkait

Kurikulum 2013 dan memaksimalkan fasilitas sarana dan prasarana pendukung

pembelajaran agar dapat digunakan secara efektif.

E. Daftar Pustaka https://guru.kemdikbud.go.id/tentang-kurikulum-merdeka

F. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai