Standar Prosedur Tanggal Berlaku : Revisi : Ditetapkan oleh: Operasional 28 Desember 2020 01
dr. Irwan Gandana, MARS
Direktur Rumah Sakit
Pengertian Contingensi Plan : Serangkaian langkah yang telah disipakan dan
akan dijalankan bila terjadi suatu kondisi yang tidak diharapkan. 1. Listrik Padam : Suatu keadaan tidak ada pasokan listrik saat proses hemodialis sedang berjalan 2. Kebakaran : Suatu peristiwa atau kejadian timbulnya api yang tidak terkendali yang dapat membahayakan keselamatan jiwa ataupun benda di sekitar kita 3. Gempa bumi : Guncangan atau getaran yang terjadi di permukaan bumi. 4. Penanganan : Tindakan untuk menangani gangguan pada mesin masalah mesin pada baik pada sirkuit darah maupun sirkuit dialysate. intra hemodialisis Tujuan 1. Meminimalisasi penangan pada mesin dilakukan dengan cepat dan tepat. 2. Untuk memastikan pelayanan di ruangan hemodialisis aman dan tetap berjalan. Kebijakan 1. Kebidjakan Pelayanan Medis dan 2. Kebijakan Pelayanan Asukan Keperawatan Acuan 3. Pedoman K3 Rumah Sakit 4. Hemodialysis Machine Operating Instructions, Fresenius Medical Care 5. Dialogue + Dialysis Machine Instruction for Use, B Braun Prosedur 1. Penanganan Pada Saat Tidak Ada Aliran Listrik dan Gempa mengacu pada SPO contingency plan bila terjadi bencana (kebakaran, listrik padam dan gempa bumi) di ruang hemodialisis 2. contingency plan bila terjadi bencana (kebakaran, listrik padam dan gempa bumi) di ruang hemodialisis 3. Penanganan Mesin Pada saat Alarm Water Pressure a. Tenangkan pasien dengan menerangkan bahwa masalah tersebut akan segera diatasi. Penanganan Masalah Mesin Pada Intra Hemodialisis
Nomor : SPO–SHG-DLS –006 Halaman : 2/4
Standar Prosedur Tanggal Berlaku : Revisi : Operasional 28 Desember 2020 01
b. Pakai sarung tangan non steril.
c. Periksa kemungkinan selang dialisat terjepit / tertekuk, bila tertekuk segera luruskan. d. Pastikan sambungan mesin dan air RO terpasang dengan baik, bila terlepas segera sambung kembali. e. Periksa volume air pada tempat penampungan, pastikan cukup sesuai kapasitas mesin. f. Bila masalah tidak dapat diatasi maka laporkan kebagian maintenance rumah sakit. 4. Penanganan Pada Gangguan “Conductivity” a. Low / High Conductivity: Bila konsentrat habis, segera ganti konsentrat (Acid dan Bicarbonat natrium) b. Konsentrat pump tidak bekerja: bila terjadi seperti ini perawat memastikan dulu bahwa memang tidak ada kenaikan setelah penggantian konsentrat, setelah itu kolaborasi bersama elektromedik jika perlu untuk kooodinasi dengan teknisi dari pihak mesin (jika diperlukan). c. Posisi bicarbonat tidak tepat: Pada saat pergantian biasanya kurang di tekan sehingga posisi bicard atau bibag tidak vakum 5. Penanganan alarm TMP (Trans Membrane Pressure) a. Pastikan adanya clothing pada dialiser dengan flushing NaCl 0.9%. Bila tidak tertangani (clothing terlalu banyak), segera masukan darah ekstra corporreal ke dalam tubuh pasien, bila perlu ganti segera dialiser b. Vena pressure tidak terbaca karena adanya sumbatan/ air : Bersihkan conector. Gunakan selalu barier pada penghubung sensor vena dari blood line Bila belum teratasi kemungkinan sumbatan terjadi dari dalam mesin maka kita dapat berkolaborasi dengan elektromedik tuntuk mengganti sensor vena tersebut c. Pemasangan handsen conector tidak vakum: Penanganan Masalah Mesin Pada Intra Hemodialisis
Nomor : SPO–SHG-DLS –006 Halaman : 3/4
Standar Prosedur Tanggal Berlaku : Revisi : Operasional 28 Desember 2020 01
Biasanya ditandai adanya cairan yang menetes
Terdapat gelembung udara pada kompartemen dialisat, bila hal ini terjadi betulkan posisi handsen conector hingga posisi vakum benar. 6. Penanganan “Air detector” a. Isi bubble trap dengan darah sampai ¾ bagian b. Betulkan posisi buble trap hingga benar benar pas mengenai sensor air detector c. Pastikan tidak ada udara pada bubble trap 7. Penanganan “Venous Pressure” a. Nilai Nol atau minus Adanya sumbatan oleh bekuan darah pada selang penghubung sensor antara mesin dengan selang bubble trap: o Bersihkan conector. o Gunakan selalu barier pada penghubung sensor vena dari blood line o Bila belum teratasi kemungkinan sumbatan terjadi dari dalam mesin maka kita dapat berkolaborasi dengan elektromedik untuk mengganti sensor vena tersebut. b. Tekanan vena tinggi Acses vaskuler (vena) ada sumbatan/ bengkak: o Perbaiki posisi tangan o Ganti tempat penusukan c. Terjadi clothing Bila terjadi clothing pada Blood line atau dialyser, segera kembalikan darah ekstra corporeal dan ganti Dialysis Set. d. Bila tekanan vena tinggi, tapi acces pada pasien tampak bagus dan tidak ada keluhan dari pasien, maka: Segera lakukan sirkulasi tertutup dan lihat nilai tekanan vena Bila masih tinggi curigai adanya sumbatan pada sensor vena, Segera kolaborasi dengan Maintenance 8. Penanganan Arterial Pressure Tinggi Penanganan Masalah Mesin Pada Intra Hemodialisis
Nomor : SPO–SHG-DLS –006 Halaman : 4/4
Standar Prosedur Tanggal Berlaku : Revisi : Operasional 28 Desember 2020 01
a. Acses vaskuler inlet terganggu :
Pastikan selang inlet tidak tertekuk Cek patensi cimino (palpasi, auskultasi) Cek patensi Double Lumen b. Arterial Pressure pada mesin terganggu maka pastikan; Arterial pressure tidak ada sumbatan. Barrier filter dalam kondisi baik.
Dokumen / Fasilitas dan Peralatan
a. Incident Report b. Maintenance Request Form atau secara system c. Sarung tangan non steril Unit / Staf 1. Hemodialisis Terkait 2. Staf Elektromedik Tabel No. Revisi No. Revisi Rangkuman Revisi Rangkuman Baru Lama Revisi 00 - Dokumen baru 01 00 1. Perubahan nomor dokumen dari SPO-SHG-DLS-00- 006 menjadi SPO-SHG-DLS-006. 2. Perubahan judul dokumen dari penanganan mesin pada saat alarm water pressure menjadi penanganan nassalah mesin pada intra hemodialisis. 3. Tambahan pada prosedur nomor urut 1 Penanganan Pada Saat Tidak Ada Aliran Listrik, gempa maka mengacu pada SPO contingency plan bila terjadi bencana (kebakaran, listrik padam dan gempa bumi) di ruang hemodialisis.