Anda di halaman 1dari 3

MONITORING TINDAKAN HEMODIALISA

No. Dokumen: Tanggal Terbit :

No.Revisi : Halaman
1/3
RSUD
Kota
Yogyakarta
Standar Disusun oleh : Diperiksa oleh :
Prosedur Instalasi Dialisis Wadir Pelayanan
Operasional
Ditetapkan Oleh :
Direktur

Dr. Ariyudi Yunita, MMR


NIP. 19670626 200212 2 003
Pengertian Pemantauan yang dilakukan terdadap pasien, mesin, sirkulasi darah dan
sirkulasi dialisat selama hemodialisa berlangsung.
Tujuan 1. Pasien dapat menjalani proses hemodialisa dengan nyaman.
2. Adekuasi HD efektif.
Kebijakan SK Direktur tentang Pemberlakuan Pedoman Pelayanan Instalasi Dialisis

Prosedur Tahap Pra Interaksi


1. Identifikasi pasien: nama, umur, jenis kelamin, alamat, jaminan
2. Lihat catatan medis dan keperawatan klien
3. Cuci tangan dengan sabun antiseptik
4. Pakai sarung tangan dengan teknik steril

Tahap Orientasi
1. Beri salam dan memperkenalkan diri
2. Beri kesempatan klien untuk bertanya
3. Beri penjelasan prosedur dan tujuan tindakan kepada klien

Tahap Interaksi
A. Pasien
1. Mengukur tanda-tanda vital pasien (Tekanan darah, nadi, pernafasan,
suhu dan kesadaran pasien).
2. Memonitor intake cairan intra HD untuk diperhitungkan dalam
penentuan UF goal.
3. Mengobservasi respon pasien selama tindakan hemodialisa.
4. Mempertahankan posisi dan aktivitas pasien agar proses hemodialisa
adekuat.
5. Bila terjadi perdarahan saat proses hemodialisa, antikoagulan
(heparin) dikurangi atau dihentikan.
6. Melakukan penangan yang tepat pada setiap keluhan yang dirasakan
pasien serta berkolaborasi dengan dokter jika perlu.

B. Mesin Hemodialisa
1. Mengkaji kecepatan aliran darah (QB).
2. Mengatur kecepatan aliran darah (QB) sesuai kemampuan pasien dan
kelancaran aliran darah pada akses vaskuler.
3. Mengkaji sistem alarm (bubble alarm, blood pressure, conductivity,
blood leak, heparin empty).
4. Mengkaji monitoring pressure/tekanan:
 Arterial pressure (tekanan antara inlet sampai dengan dialiser,
yang berfungsi untuk memonitoring kelancaran akses vaskuler
dan adanya hambatan/pembekuan darah)
MONITORING TINDAKAN HEMODIALISA
No. Dokumen: Tanggal Terbit :

No.Revisi : Halaman
RSUD 2/3
Kota
Yogyakarta
Prosedur Venus pressure (tekanan antara dialiser sampai dengan outlet,
yang berfungsi untuk memonitoring aliran darah dari dialiser ke
tubuh pasien)
 Dialisat pressure (tekanan yang ditimbulkan oleh aliran dialisat)
5. Mempertahankan QB sesuai dengan keadaan pasien.
6. Mempertahankan sistem alarm berfungsi dengan baik, meliputi:
 Bila temperature alarm atau conductivity alarm berbunyi, secara
otomatis pompa dialisat akan bypass (sehingga proses
hemodialisa tidak berfungsi)
 Bila air detector alarm, venous pressure alarm dan blood leak
detector alarm berbunyi, maka pompa darah otomatis akan
berhenti.

C. Sirkulasi Darah
1. Memonitor lokasi pungsi, fungsi inlet dan outlet, yang meliputi
rembesan darah dan posisi setiap satu jam selama HD berlangsung.
2. Memonitor kelancaran inlet, outlet, dan saluran ekstrakorporeal setiap
satu jam selama HD berlangsung.
3. Memastikan pemberian heparin intra HD sesuai preskripsi untuk
mencegah clotting/darah membeku.
4. Mengkaji sirkuit AVBL, pastikan bubble trap terisi, sambungan
sudah tertutup rapat tidak ada udara dan klem semua terbuka.
5. Mengkaji dialiser
 Ada kebocoran/leak atau tidak
 Ada bekuan darah, udara atau tidak
 Posisi dialiser
6. Mengkaji NaCl terisi 200-500cc dan infus set dalam posisi tertutup.
7. Mempertahankan dan memastikan AVBL tidak tertekuk.

D. Sirkulasi Dialisat
1. Mengkaji dan memastikan selang dialisat bebas udara dan sumbatan.
2. Mengkaji kompartemen dialisat bebas dari udara.
3. Mengkaji tempat dialisat harus bersih.
4. Mengkaji dan memastikan suplai air RO lancar.
5. Mengkaji jumlah dan volume dialisat siap pakai dan sesuai
kebutuhan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan:


1. Tindakan monitoring intra HD dilakukan setiap satu jam sekali atau
bila terjadi perubahan kondisi pasien, mesin atau sirkuit darah dan
dialisat.
2. Apabila terjadi masalah pada pasien dan sirkulasi darah, maka
lakukan penanganan sesuai keluhan dan berkolaborasi dengan dokter
jika perlu.
3. Apabila terjadi masalah pada mesin, pindahkan pasien ke mesin
cadangan, dan laporkan kerusakan mesin pada teknisi.
4. Hasil monitoring dan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
didokumentasikan pada aplikasi SMARTA (Sistem Informasi
Manajemen RSUD Kota Yogyakarta).
MONITORING TINDAKAN HEMODIALISA
No. Dokumen: Tanggal Terbit :

No.Revisi : Halaman
3/3
RSUD
Kota
Yogyakarta
Prosedur Tahap Terminasi
1. Evaluasi respon dan kondisi klien
2. Buat kontrak pertemuan berikutnya dengan klien
3. Cuci tangan dengan sabun antiseptik
4. Dokumentasikan tindakan keperawatan pada catatan medis klien

Formulir 1. Asesmen rawat jalan


2. Resume medis rawat jalan
3. Catatan perkembangan pasien terintegrasi

Dokumen 1. Pedoman pelayanan instalasi dialisis


Terkait 2. Pedoman pengorganisasian instalasi dialisis

Unit Terkait 1. ICU / IRD


2. Unit Bedah dan Anestesi
3. Instalasi Farmasi
4. IPSRS
5. IPAM
6. Ruang Isolasi
7. SMF Penyakit Dalam

Catatan Revisi 1. Penyesuaian format


2. Penggantian mesin HD
3. Penambahan poin hal-hal yang perlu diperhatikan

Anda mungkin juga menyukai