No.Revisi : Halaman
1/3
RSUD
Kota
Yogyakarta
Standar Disusun oleh : Diperiksa oleh :
Prosedur Instalasi Dialisis Wadir Pelayanan
Operasional
Ditetapkan Oleh :
Direktur
Tahap Orientasi
1. Beri salam dan memperkenalkan diri
2. Beri kesempatan klien untuk bertanya
3. Beri penjelasan prosedur dan tujuan tindakan kepada klien
Tahap Interaksi
A. Pasien
1. Mengukur tanda-tanda vital pasien (Tekanan darah, nadi, pernafasan,
suhu dan kesadaran pasien).
2. Memonitor intake cairan intra HD untuk diperhitungkan dalam
penentuan UF goal.
3. Mengobservasi respon pasien selama tindakan hemodialisa.
4. Mempertahankan posisi dan aktivitas pasien agar proses hemodialisa
adekuat.
5. Bila terjadi perdarahan saat proses hemodialisa, antikoagulan
(heparin) dikurangi atau dihentikan.
6. Melakukan penangan yang tepat pada setiap keluhan yang dirasakan
pasien serta berkolaborasi dengan dokter jika perlu.
B. Mesin Hemodialisa
1. Mengkaji kecepatan aliran darah (QB).
2. Mengatur kecepatan aliran darah (QB) sesuai kemampuan pasien dan
kelancaran aliran darah pada akses vaskuler.
3. Mengkaji sistem alarm (bubble alarm, blood pressure, conductivity,
blood leak, heparin empty).
4. Mengkaji monitoring pressure/tekanan:
Arterial pressure (tekanan antara inlet sampai dengan dialiser,
yang berfungsi untuk memonitoring kelancaran akses vaskuler
dan adanya hambatan/pembekuan darah)
MONITORING TINDAKAN HEMODIALISA
No. Dokumen: Tanggal Terbit :
No.Revisi : Halaman
RSUD 2/3
Kota
Yogyakarta
Prosedur Venus pressure (tekanan antara dialiser sampai dengan outlet,
yang berfungsi untuk memonitoring aliran darah dari dialiser ke
tubuh pasien)
Dialisat pressure (tekanan yang ditimbulkan oleh aliran dialisat)
5. Mempertahankan QB sesuai dengan keadaan pasien.
6. Mempertahankan sistem alarm berfungsi dengan baik, meliputi:
Bila temperature alarm atau conductivity alarm berbunyi, secara
otomatis pompa dialisat akan bypass (sehingga proses
hemodialisa tidak berfungsi)
Bila air detector alarm, venous pressure alarm dan blood leak
detector alarm berbunyi, maka pompa darah otomatis akan
berhenti.
C. Sirkulasi Darah
1. Memonitor lokasi pungsi, fungsi inlet dan outlet, yang meliputi
rembesan darah dan posisi setiap satu jam selama HD berlangsung.
2. Memonitor kelancaran inlet, outlet, dan saluran ekstrakorporeal setiap
satu jam selama HD berlangsung.
3. Memastikan pemberian heparin intra HD sesuai preskripsi untuk
mencegah clotting/darah membeku.
4. Mengkaji sirkuit AVBL, pastikan bubble trap terisi, sambungan
sudah tertutup rapat tidak ada udara dan klem semua terbuka.
5. Mengkaji dialiser
Ada kebocoran/leak atau tidak
Ada bekuan darah, udara atau tidak
Posisi dialiser
6. Mengkaji NaCl terisi 200-500cc dan infus set dalam posisi tertutup.
7. Mempertahankan dan memastikan AVBL tidak tertekuk.
D. Sirkulasi Dialisat
1. Mengkaji dan memastikan selang dialisat bebas udara dan sumbatan.
2. Mengkaji kompartemen dialisat bebas dari udara.
3. Mengkaji tempat dialisat harus bersih.
4. Mengkaji dan memastikan suplai air RO lancar.
5. Mengkaji jumlah dan volume dialisat siap pakai dan sesuai
kebutuhan.
No.Revisi : Halaman
3/3
RSUD
Kota
Yogyakarta
Prosedur Tahap Terminasi
1. Evaluasi respon dan kondisi klien
2. Buat kontrak pertemuan berikutnya dengan klien
3. Cuci tangan dengan sabun antiseptik
4. Dokumentasikan tindakan keperawatan pada catatan medis klien