PASIEN DIALISIS
PENDAHULUAN
• Keadaan status nutrisi pasien hemodialisis (HD) rutin
sangat menentukan kualitas hidup pasien tersebut
• Status nutrisi yang buruk pada populasi ini
menyebabkan angka morbiditas dan mortalitas
kardiovaskular menjadi tinggi
• Mengenal secara dini keadaan nutrisi pasien
hemodialisis rutin akan dapat mencegah atau
memperbaiki keadaan gangguan nutrisi pasien
hemodialisis tersebut
NUTRISI
• Nutrisi adalah zat yang terkandung di dalam
makanan yang berguna bagi tubuh.
• Nutrisi juga disebut “gizi” substansi organik yang
dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari
sistem tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan
kesehatan.
• Fungsi nutrisi adalah sebagai sumber energi untuk
membangun tubuh dan melindungi tubuh.
Mengapa nutrisi penting untuk pasien dialisis rutin?
MALNUTRISI
Bagaimana keadaan nutrisi pasien
hemodialisis rutin ?
Overnutrition Undernutrition
OBESITY MALNUTRITION
Macronutrient Micronutrient
Malnutrition Malnutrition
Protein Energy
Malnutrition Malnutrition
(kwashiorkor) (marasmus)
Protein - Energy
Malnutrition / Protein Energy Wasting
DEFINISI
Protein Energy Wasting syndrome (PEW) :
adalah keadaan penurunan cadangan energi yang
berupa massa protein dan lemak, hal ini disebabkan
oleh banyak faktor, umumnya didahului dengan stress
metabolik atau fisiologis dan ditandai dengan lesu,
lemah ( fatique), kehilangan massa otot, massa lemak,
berat badan dan serum protein.
Penyebab PEW pada penderita hemodialisis :
↓protein ↓ kalori
+stress Penampilan kurus
Penampilan -↓ berat badan
tidak malnutrisi -↓ lipat kulit tricep
- Edema -↓ lingkar lengan
- Rambut rontok atas
↓ albumin Albumin rendah
Kriteria Diagnostik PEW
Suggested by the PEW Consensus Conferences
• Meliputi :
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Test fungsional
• Parameter laboratorium
Penilaian Status Nutrisi
2.2
2
Highest Unadjusted
Mortality Case-mix*
Relative Risk of All-Cause Death
1.8
y
Case-mix & MICS **
e r g
n
1.6
n - E o n
t ei 1.4
r it i
r o u t Over- Obese Morbidly
P aln 1.2
weight Obese
M 1
0.8
Under- Normal
weight BMI
0.6
0.4
<18 18-19.99 20-21.49 21.5- 23-24.49 25-27.49 27.5- 30-34.99 35-39.99 40-44.99 >=45
22.99 29.99
Body Mass Index (kg/m2)
Kalantar-Zadeh et al, AJKD 2005, & Kidney Int 2003 (& multiple other publications)
PENILAIAN STATUS NUTRISI:
PARAMETER BIOKIMIA
• Albumin
• Jumlah limfosit
• Serum transferrin
• Serum pre-albumin
• Total iron-binding capacity
• Serum cholesterol
MALNUTRITION INFLAMMATION
SCORE (MIS)
• Merupakan suatu penilaian komprehensif dari status nutrisi
• Merupakan pengembangan dari alat sebelumnya : SGA
konvensional , Dialysis Malnutrition Score (DMS)
• 10 komponen penilaian :
• 7 komponen SGA
• 3 komponen baru : IMT, albumin serum dan TIBC
• MIS terdiri dari 4 bagian :
• Riwayat gizi
• Pemeriksaan fisik
• IMT
• Parameter laboratorium
NO KOMPONEN MIS SCORE
0 1 2 3
A. Riwayat Medis
1 Perubahan berat badan kering < 0,5 kg 0,5-1,0 kg ≥ 1 kg tapi <5 % ≥5%
di akhir dialysis (perubahan
secara keseluruhan pada 3-6
bulan terakhir)
2 Asupan diit Nafsu makan baik, Berkurangnya asupan Starvasi karena diit cair pun
asupan tidak Asupan diit padat sub makan padat dan cair tidak masuk
menurun optimal
3 Gejala Gastrointestinal Tidak ada gejala, Gejala ringan, nafsu Sering diare atau muntah,
nafsu makan baik makan buruk atau Kadang muntah atau anoreksia berat
kadang mual gejala GI sedang
5 Komorbiditas, termasuk lama Tanpa Komorbiditas ringan Komorbiditas sedang Setiap komorbiditas berat,
(tahun) dialysis komorbiditas (tanpa MCC), dalam (Termasuk 1 MCC), dalam multipel (2 atau lebih MCC)
dalam dialysis < 1 dialysis 1-4 tahun dialysis > 4 tahun
tahun
MCC (Major Comorbid Condition) meliputi gagal jantung kongestif klas III atau IV, AIDS stadium
akhir, Penyakit jantung koroner berat, penyakit paru obstruksi kronik sedang-berat, sekuele neurologi
berat, metastasis keganasan, atau baru mendapatkan kemoterapi.
Disarankan kenaikan setara untuk serum transferin adalah: > 200 (0), 170-199 (1), 140-169 (2), and
< 140 mg/dl (3)
A. Pemeriksaan Fisik
6 Berkurangnya cadangan lemak atau Tiadak ada Ringan Sedang Berat
kehilangan lemak subkutan perubahan
(dibawah mata, trisep, bisep, dada)
7 Tanda kehilangan masa otot Tidak ada Ringan Sedang Berat
(kening, klavikula, scapula, costae, perubahan
kuadrisep, lutut, interoseous)
Ukuran Tubuh
8 Indeks Masa Tubuh kg/m² ≥ 20 18-19,9 16-17,99 <16
Parameter Laboratorium
9 Albumin serum (g/dl) ≥4 3,5-3,9 3,0-3,4 < 3,0
10 TIBC (Total Iron-Binding ≥ 250 200-249 150-199 < 150
Capacit Serum) mg/dl ♣
BB
IMT =
(TB)2 dalam meter
CONTOH :
BERAT BADAN KERING PASIEN 70 KG,TB: 175 CM
MAKA IMT = 70/ (1,75 x1,75) = 22,86
INTERPRETASI MIS
• Metabolisme karbohidrat
terjadi gangguan toleransi glukosa yang
disebabkan oleh :
• Meningkatnya resistensi insulin di perifer
• Berkurangnya sensitivitas sel beta terhadap
glukosa
• Terjadi peningkatan glukoneogenesis di hepar
Perubahan metabolisme pada keadaan uremia
• Metabolisme protein
– Meningkatnya degradasi protein dan asam amino
– Meningkatnya asam amino non esensial dan berkurangnya
asam amino esensial
• Metabolisme lipid
– Terjadi peningkatan kadar trigliserida
– Kadar kolesterol normal / sedikit meningkat
Gangguan Metabolisme Protein
Terjadi peningkatan turnover protein otot dan
protein di seluruh tubuh
Penyebab kehilangan lean body mass pasien
HD:
Inflamasi meningkatkan katabolisme
protein
Inflamasi sistemik terjadi (50% pasien)
Penyebab sindroma inflamasi pasien HD
kronik :
Bagaimana pencegahannya ?
• Merencanakan nutrisi yang baik untuk pasien
HD dengan tujuan :
– mencukupi kebutuhan protein untuk menjaga
keseimbangan nitrogen mencegah terjadinya
malnutrisi, anemia dan mencegah berlebihnya
akumulasi sisa metabolisme diantara waktu dialisis
– memberikan cukup energi mencegah katabolisme
jaringan tubuh
– mengatur asupan garam (Na) mengantisipasi
tekanan darah tinggi
Bagaimana pencegahannya ?
• Merencanakan nutrisi yang baik untuk pasien
HD dengan tujuan :
– mengatur asupan kalium
– mengatur asupan cairan mencegah kelebihan
cairan antara waktu dialisis (idealnya kenaikan BB
diantara waktu dialisis ≤ 2 kg)
– membatasi asupan phosphor
– mencukupi kebutuhan zat gizi lainnya, terutama
vitamin yang larut air/selama proses dialisis
KEBUTUHAN ENERGI PASIEN HD
• Kebutuhan energi yang dianjurkan : 30-35
kalori/kg BB/hari
• Anjuran asupan lemak ± 30% dan karbohidrat
± 60-70% dari total energi
• Sumber energi :
– Lemak
– Karbohidrat
JENIS & KEBUTUHAN NUTRISI PASIEN HD
Catatan : * kalium cukup tinggi, kurangi jumlah (berat) per kali makan apabila
hiperkalemia
Daftar kandungan kalium pada sayuran
Catatan : * kalium cukup tinggi, kurangi jumlah (berat) per kali makan apabila
hiperkalemia
KALSIUM & FOSFOR
• Fosfor adalah salah satu kandungan mineral yang ada
didalam tubuh bersama-sama dengan kalsium diperlukan
untuk pertumbuhan tulang
• kadarnya dalam darah harus seimbang dengan calsium
• Bila ginjal tidak berfungsi dengan baik, kadar fosfor akan
tinggi dalam darah karena tidak dapat dikeluarkan oleh
ginjal akan menimbulkan gejala gatal-gatal, mata
menjadi sakit, nyeri sendi, tulang menjadi lemah dan
rapuh.
KALSIUM & FOSFOR
• Asupan phosphor dibatasi sampai 400 -900 mg/hari
• Asupan kalsium tinggi 1000 – 1400 mg /hari
(biasanya diberikan sebagian dalam bentuk
suplemen kalsium)
• MAKANAN YANG MENGANDUNG FOSFOR TINGGI :
o Keju, susu dan produk lainnya dari susu
o Coca cola, pepsi cola
o Kacang, biji-bijian, mentega kacang
o Sereal
o Ikan yang dikaleng : sarden
VITAMIN
Zinc (mg/hari) 15
MEMERLUKAN INTERVENSI
NUTRISI
STEPS
DIETARY DIETARY
MONITORING
TERAPI EVALUASI
RECALL PLAN
JANGAN MEMBUAT
RENCANA TERAPI TANPA Ahli Gizi /Nutrisionist/Dietician harus
TAHU MASALAH masuk dalam tim
SEBENARNYA
MONITORING DAN EVALUASI TERAPI
Enteral
• Oral Nutrition Support
• Meals during dialysis treatment
• Tube feeding
Parenteral
• IDPN (intra-dialytic parenteral nutrition)
• TPN
Pharmacologic
• Appetite stimulators
• Anti-Depressant
• Anti-inflammatory
• Anabolic &/or muscle enhancing
Kalantar-Zadeh … Ikizler, Nature Nephrology 2011
ALUR DUKUNGAN NUTRISI PASIEN HD PEW
SGA or MIS
indikasi
Kontra indikasi
oral
dosis
Cara pemberian Monitoring
Interventions to prevent and/or treat PEW in CKD patients