Anda di halaman 1dari 10

Materi Zalika Ayu Lestari Salman Naukoko_A41121022

2.4 Penilaian anak usia dini


adalah salah satu komponen pembelajaran yang penting yang terdiri dari kegiatan
pengumpulan, pengolahan dan penyampaian tentang informasi pertumbuhan dan
perkembangan anak setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dalam kurun waktu tertentu.
Penilaian harus dilaksanakan secara berkesinambungan, artinya dilakukan dengan terencana,
bertahap, dan terus-menerus untuk mendapatkan gambaran mengenai tumbuh-kembang anak
didik agar hasilnya menjadi lebih bermakna.
2.5 Tujuan Penilaian Anak Usia Dini
Tujuan penilaian adalah untuk mengetahui dan menindaklanjuti tumbuh kembang anak
selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Tujuan penilaian juga telah dijabarkan dalam
Permendikbud RI No 146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
pada pedoman penilaian yaitu, untuk:
1. Mendapatkan informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai
oleh anak selama mengikuti pendidikan di PAUD.
2. Menggunakan informasi yang didapat sebagai umpan balik bagi pendidik untuk
memperbaiki kegiatan pembelajaran dan meningkatkan layanan pada anak agar sikap,
pengetahuan, dan keterampilan berkembang secara optimal.
3. Memberikan informasi bagi orang tua untuk melaksanakan pengasuhan di lingkungan
keluarga yang sesuai dan terpadu dengan proses pembelajaran PAUD.
4. Memberikan bahan masukan kepada berbagai pihak yang relevan untuk turut serta
membantu pencapaian perkembangan anak secara optimal.

2.6 Manfaat Penilaian Anak Usia Dini


Kegiatan penilaian anak usia dini memiliki arti yang sangat penting. Melalui kegiatan
penilaian semua informasi akan diperoleh dan dapat diberikan tidak lanjut yang tepat
terhadap hasil temuan saat penilaian dilakukan. Selain itu penilaian anak usia dini juga
menyimpan berbagai manfaat, seperti yang dijelaskan oleh National Early Childhood
Assesment Resource Group, manfaat asesmen (penilaian) yang harus digunakan secara tepat
pada anak usia dini adalah mendukung belajar anak, mengidentifikasi anak apakah
berkembang secara normal atau memiliki kebutuhan khusus, mengevaluasi program dan
memonitor kebutuhan anak, sebagai wujud tanggung jawab (Fadlillah, 2014:226).Berikut ini
beberapa manfaat melakukan penilaian di PAUD :
A. Manfaat bagi anak
1. Manfaat bagi anak Memulai pertumbuhan anak lebih sehat dan konsisten.
2. Perkembangan anak lebih optimal.
3. Anak- anak mendapatkan stimulus sesuai perkembangannya.
4. Anak mencari yang lebih sesuai dengan perkembangannya.
B. Manfaat bagi orang tua
1. Orang tua dapat mendapatkan informasi dan memberi informasi tentang
pertumbuhan dan perkembangan anak serta minat anak di satuan PAUD.
2. Memudahkan orang tua dalam memberikan stimulasi yang sesuai dan berkelanjutan
dirumah.
3. Membuat keputusan bersama orang tua dengan pihak satuan PAUD dalam
memberikan dana dan memenuhi kebutuhan anak.
C. Manfaat bagi sekolah
Mengetahui mutu sekolah atau akreditasi sekolah yg tinggi
3 Fungsi Penilaian Anak Usia Dini
Penilaian kegiatan belajar anak memiliki fungsi untuk memantau kemajuan belajar,
hasil belajar, dan perbaikan hasil kegiatan belajar anak secara berkesinambungan.
Menurut Wahyudin & Agustin (2012:54) fungsi dari pelaksanaan penilaian adalah
sebagai berikut:
1. Memberikan umpan balik kepada guru untuk memperbaiki kegiatan belajar
mengajar termasuk dalam program kegiatan.
2. Memberikan bahan pertimbangan bagi guru untuk melakukan kegiatan
terhadap anak agar fisik ataupun psikisnya dapat tumbuh dan berkembang
secara optimal.
3. Memberikan informasi kepada orang tua tentang ketercapaian pertumbuhan
dan perkembangan anaknya agar dapat memperbaiki, meningkatkan
bimbingan dan motivasi serta sebagai bentuk pertanggung jawaban lembaga.
4. Memberikan informasi kepada orang tua untuk melaksanakan pendidikan
keluarga yang sesuai dan terpadu dengan proses pembelajaran di PAUD.
5. Sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan kegiatan bimbingan terhadap
anak sehingga mereka dapat berkembang secara optimal.
6. Mengetahui tingkat perkembangan fisik dan mental yang dicapai anak.
7. Mengetahui hambatan- hambatan, kesukaran yang dialami anak dalam
kegiatan belajar mengajar.
8. Menilai tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap anak.
9. Memberikan bahan masukan bagi berbagai pihak dalam rangka pembinaan
selanjutnya terhadap anak, khususnya pada jenjang pendidikan berikutnya.
10. Sumber data/ masukan bagi kegiatan belajar mengajar selanjutnya.

2.7.Mekanisme Penilaian Anak Usia Dini


1. Dalam Permendikbud No 146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia
Dini (Anonim, 2015:74) mekanisme penilaian perkembangan anak usia dini, ialah:
2. Penilain proses dan hasil belajar PAUD dilaksanakan oleh pendidik pada satuan PAUD.
Teknik dan intrumen penilaian yang digunakan bertujuan untuk penilaian kompetensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan adalah sebagai berikut:
a) Pengamatan atau observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan selama
kegiatan pembelajaran baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan lembar observasi, catatan menyeluruh atau jurnal, dan rubrik.
b) Percakapan merupakan teknik penilaian yang dapat digunakan baik pada saat kegiatan
terpimpin maupun bebas.
c) Penugasan merupakan teknik penilaian berupa pemberian tugas yang akan dikerjakan
anak dalam waktu tertentu baik secara individu maupun kelompok serta secara
mandiri maupun didampingi.
d) Unjuk kerja merupakan teknik penilaian yang melibatkan anak dalam bentuk
pelaksanaan suatu aktifitas yang dapat diamati.
e) Penilaian hasil karya merupakan teknik penilaian dengan melihat produk yang
dihasilkan oleh anak setelah melakukan suatu kegiatan.
f) Pencatatan anekdot merupakan teknik penilaian yang dilakukan dengan mencatat
sikap dan perilaku khusus pada anak ketika suatu terjadi tiba- tiba/ insidental baik
positif maupun negatif.
g) Portofolio merupakan kumpulan atau rekam jejak berbagai hasil kegiatan anak secara
berkisinambungan atau catatan pendidik tentang berbagai aspek pertumbuhan dan
perkembangan anak sebagai salah satu bahan untuk menilai kompetensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
3. Waktu penilaian
Penilaian dilakukan mulai dari anak datang disatuan PAUD, selama proses pembelajaran,
saat istirahat, sampai anak pulang. Hasil penilaian dapat dirangkum dalam kurun waktu
harian, mingguan, atau bulanan.
4.Pengolahan penilaian
a) Penilaiaan proses dan hasil belajar anak dimasukkan kedalam format
yang disusun oleh pendidik setiap selesai melakukan kegiatan.
b) Catatan penilaian proses dan hasil belajar perkembangan anak
dimasukkan ke dalam format rangkuman penilaian mingguan atau
bulanan untuk dibuat kesimpulan sebagai dasar laporan
perkembangan anak kepada orang tua.
5. Pelaporan pencapaian hasil perkembangan dan pertumbuhan anak
a) Pelaporan adalah kegiatan mengomunikasikan hasil penilaian tentang
tingkat pencapaian perkembangan anak baik secara psikis maupun
fisik yang dilakukan secara berkala oleh pendidik. Apabila terdapat
pertumbuhan dan perkembangan yang tidak biasa pendidik dapat
berkonsultasi ke ahli yang relevan.
b) Bentuk pelaporan berupa deskripsi terhadap pertumbuhan dan
perkembangan anak berkaitan dengan kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan anak yang dilaporkan kepada orang
tua dilengkapi dengan lampiran hasil potofolio.
c) Teknik pelaporan dilakukan dengan cara bertatap muka dengan orang
tua untuk menjelaskan hasil penilaian anak.
d) Pelaporan secara tertulis diberikan kepada orang tua minimal sekali
untuk setiap 6 bulan, sedangkan pelaporan secara lisan dapat
diberikan sesuai kebutuhan.
6. Penilaian proses dan hasil belajar pada anak usia lahir-4 tahun dapat dilakukan secara
lebih fleksibel dalam hal lingkup yang dinilai, teknik dan intrumen, waktu,
pengolahan, dan pelaporan penilaian.

2.8 Teknik Penilaian Anak Usia Dini

1. Teknik dan Instrumen Penilaian Anak Usia Dini


Teknik dan instrument penilaian merupakan metode atau cara serta alat yang
digunakan dalam penilaian anak usia dini. Dalam pelaksanaan penilaian, hal yang
perlu diperhatikan ialah teknik dan instrument penilaian perkembangan anak yang
akan digunakan. Penilaian di pendidikan anak usia dini dilaksanakan berdasarkan
gambaran/deskripsi tumbuh kembang dan unjuk kerja anak yang akan diperoleh
dengan menggunakan teknik penilaian (Anonim, 2010:8). Teknik dan instrument
penilaian yang digunakan berkaitan dengan penilaian kompetensi sikap, pengetahuan
dan keterampilan pada perkembangan anak usia dini (Anonim, 2015:74). Beberapa
teknik dan instrument penilaian tersebut, adalah sebagai berikut:
1) Pengamatan atau observasi
Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan
secara langsung dan alamiah untuk mendapatkan data
dan informasi tentang perkembangan anak dalam
berbagai situasi dan kegiatan yang dilakukan. Agar
observasi terarah guru dapat menggunakan instrument
observasi, baik yang dikembangkan oleh guru sendiri
maupun menggunakan instrument yang sudah
tersedia,Dengan tetap mengacu pada indikator
pencapaian perkembangan anak. Dalam melakukan
pengamatan guru perlu melakukan pencatatan sebagai
bukti sekaligus pengingat terhadap segala hal yang
diamatinya (Anonim, 2015: 5). Hal ini selaras dengan
yang dimaksud dalam kurikulum 2013 bahwa
pengamatan atau observasi merupakan teknik penilaian
yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran baik
secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan lembar observasi, catatan menyeluruh
atau jurnal dan rubrik.
Aspek yang akan di observasi dan hasilnya nantinya
akan bervariasi, tergantung tujuan penilaian, tetapi pada
dasarnya terdapat beberapa cara dalam menuangkan
hasil observasi ke dalam bentuk catatan, antara lain
sebagai berikut. Yaitu menggunakan daftar cek/ cheklis,
daftar cek merupakan instrument yang disusun
berdasarkan aspek dan indikator perkembangan sesuai
kelompok usia. Ceklis dapat dibuat per anak dalam satu
periode tertentu, atau dapat pula dibuat per- periode
dengan mencatat nama semua anak.
2) Percakapan
Percakapan adalah penilaian yang dilakukan untuk
mendapatkan informasi mengenai pengetahuan siswa
terhadap sesuatu hal. Penilaian percakapan dibagi
menjadi 2, yaitu percakapan terstruktur dan percakapan
tidak terstruktur. Percakapan terstruktur merupakan
percakapan yang sengaja dilakukan dengan
menggunakan waktu dan pedoman khusus. Sedangkan
percakapan tidak terstruktur adalah percakapan guru
dan siswa yang dilakukan tanpa persiapan terlebih
dahulu. Contohnya berdo’a sebelum dan sesudah
mengerjakan sesuatu, menceritakan kejadian yang ada
disekitarnya ataupun mengucapkan salam (Suyadi &
Dahlia, 2014:135). Percakapan merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi
tentang pengetahuan atau penalaran anak mengenai
sesuatu hal. Percakapan merupak salah satu teknik
penilaian yang dapat digunakan baik pada saat kegiatan
terpimpin maupun bebas.
Percakapan dilakukan untuk mendapatkan informasi
tentang pengetahuan atau penalaran anak mengetahui
sesuatu. Percakapan merupakan pengumpulan data
dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber
informasi yang dilakukan dengan dialog (tanya jawab).
Penilaian percakapan dapat dibedakan menjadi
percakapan tertruktur dan percakapan tidak terstruktur
(Mulyasa, 2012:202). Penilaian percakapan terstruktur
dilakukan sengaja oleh guru dengan menggunakan
waktu khusus, dan menggunakan suatu pedoman
walaupun sederhana. Dalam hal ini guru sengaja ingin
menilai pemahaman anak terhadap kemampuan tertentu
seperti membaca sajak, menirukan ucapan guru.
Penilaian percakapan tidak terstruktur adalah menilai
percakapan antara anak dan guru tanpa dipersiapkan
terlebih dahulu yang dilakukan pada jam istirahat atau
ketika sedang mengerjakan tugas.
3) Penugasan
Penugasan adalah cara penilaian berupa pemberian
tugas yang harus dikerjakan peserta didik dalam waktu
tertentu, baik secara perorangan maupun kelompok
(Anonim, 2010:9). Contoh kegiatan yang dilakukan
dalam penugasan ialah melakukan percobaan dengan
menanam cabe, membuat berbagai bentuk dengan
bahan plastisin dan jenis penugasan lainnya. Penugasan
merupakan teknik penilaian berupa pemberian tugas
yang akan dikerjakan anak dalam waktu tertentu baik
secara individu maupun kelompok serta secara mandiri
maupun didampingi.
4) Unjuk kerja
Unjuk kerja merupaka teknik penilaian yang melibatkan
anak dalam bentuk pelaksanaan aktivitas yang dapat
diamati (Anonim, 2015: 74). Unjuk kerja adalah
penilaian yang dilakukan dengan melihat penampilan
siswa ketika melaksanakan aktivitas. Teknik unjuk kerja
menuntut peserta didik untuk melakukan tugas yang
dapat diamati.. Misalnya praktek menyanyi, menari,
atau membaca syair (Zahro, 2015: 104). Unjuk kerja
merupakan penilaian yang menuntut peserta didik untuk
melakukan tugas dalam perbuatan yang dapat diamati,
misalnya praktek bernyanyi, olah raga, menari dan
bentuk praktek lainnya
5) Penilaian hasil karya
Hasil karya adalah hasil kerja siswa setelah
melaksanakan kegiatan, dapat berupa pekerjaan tangan
atau karya seni. Misalnya gambar, menari, menyanyi
dan hasil karya lainnya (Suyadi & Dahlia, 2014:139).
Hasil karya merupakan teknik penilaian dengan melihat
produk yang dihasilkan oleh anak stelah melakukan
suatu kegiatan
6) Pencatatan anekdot
Catatan anekdot pada dasarnya merupakan bagian dari
teknik observasi. Catatan anekdot lebih memfokuskan
pada catatan tentang sikap dan perilaku anak yang
terjadi secara khusus atau peristiwa yang terjadi secara
incidental/tiba-tiba (Anonim, 2010:9). Catatan anekdot
adalah catatan sikap dan prilaku siswa dalam situasi
khusus. Situasi khusus di sini adalah kejadian yang
muncul di luar kebiasaan siswa, baik kejadian yang
sifatnya menunjang perkembangannya maupun yang
perlu mendapatkan perhatian khusus (Suyadi & Dahlia,
2014:121).
7) Portofolio
Dalam peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 146 tahun 2014 tentang
kurikulum 2013 pendidikan anak usia dini, dijabarkan
bahwa portofolio merupakan kumpulan atau rekam
jejak berbagai hasil kegiatan anak secara
berkesinambungan atau catatan pendidik tentang
berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan anak
sebagai salah satu bahan untuk menilai kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan (Anonim, 2015:
74).
Portofolio merupakan kumpulan hasil kegiatan atau
catatan mengenai aspek perkembangan siswa dalam
kurun waktu tertentu, misalnya dalam waktu satu
semester. Portofolio terdiri dari contoh hasil karya anak,
hasil penilaian anak berdasarkan instrument yang telah
disusun, foto- foto kegiatan dan beberapa pendukung
lainnya seperti hasil penilaian (Suyadi & Dahlia, 2014:
139). Portofolio dipergunakan untuk mengukur prestasi
belajar anak yang bertumpu perbedaan individual.
Dengan demikian, portofolio dilakukan dengan
membandingkan karya anak dari waktu kewaktu dengan
dirinya sendiri (Mulyasa, 2012:204).
2. Waktu penilaian
Di lembaga PAUD, penilaian dilaksanakan sepanjang
waktu, mulai sejak anak tiba disekolah, bermain, sampai
pulang kembali (Suyadi & Dahlia, 2014:120).
Selanjutnya dikutip dalam (Anonim, 2015:74) tentang
hasil penilaian dapat dirangkum dalam kurun waktu
harian, mingguan dan bulanan. Penilaian dilakukan
secara alami, baik berdasarkan kondisi nyata yang
muncul dari perilaku anak selama proses berkegiatan
maupun hasil dari kegiatan tersebut. Itulah yang disebut
penilaian autentik.
3. Pengolahan Penilaian Anak Usia Dini
Dari hasil informasi dan data yang diperoleh, maka guru
akan mengolah serta mendeskripsikan hasil dari
pelaksanaan evaluasi sehingga pada akhirnya akan
memperoleh gambaran tentang perkembangan belajar
siswa atau juga hal lainnya yang berkenaan dengan
pembelajaran di PAUD (Wahyudin & Mubiar, 2012:86).
Pengolahan penilaian dalam kurikulum 2013
pendidikan anak usia dini mencakup kegiatan:

Mencatat hasil penilaian perkembangan anak kedalam


format yang disusun oleh pendidik setiap selesai
melakukan penilaian.
Dilanjutkan dengan kegiatan merangkum semua hasil
perkembangan anak dan dipindahkan kedalam format
yang telah disiapkan baik harian maupun bulanan.
Sehingga dapat dibuat kesimpulan sebagai dasar laporan
perkembangan anak kepada orang tua.
4. Pelaporan Penilaian Anak Usia Dini
Setelah melaksanakan pengolahan dan pendeskripsian
maka selanjutnya guru menuliskannya dalam laporan
pendidikan anak (Wahyudin & Mubiar, 2012:86).
Pelaporan adalah kegiatan mengomunikasikan hasil
penilaian tentang tingkat pencapaian perkembangan
anak baik secara psikis maupun fisik yang dilakukan
secara berkala oleh pendidik (Permendikbud, 2015:75).
Tujuan pelaporan adalah untuk memberikan penjelasan
kepada orang tua dan pihak lain yang memerlukan
tentang pertumbuhan dan perkembangan dan hasil yang
dicapai oleh anak selama berada di lembaga pendidikan
anak usia dini (Wahyudin & Agustin, 2012:87). Jika
ditemukan pertumbuhan dan perkembangan yang tidak
biasa pada anak, pendidik dan orang tua dapat
berkonsultasi ke ahli yang relevan.

Terkait dengan pelaporan hasil penilaian dalam


kurikulum 2013 pendidikan anak usia dini terdiri atas:

1. Bentuk pelaporan hasil penilaian anak usia dini


berupa deskripsi pertumbuhan fisik dan
perkembangan kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan anak yang dilaporkan kepada orang
tua (Permendikbud, 2015:75). Laporan semester
disampaikan dalam bentuk narasi, hasil rangkuman
perkembangan anak didik sebagai dampak dari
proses belajar selama satu semester. Dalam
menyusun ulasan (deskripsi) ditulis dengan kalimat
yang efektif/ tidak terlalu rumit dan obyektif
sehingga tidak menimbulkan persepsi yang salah
bagi orang tua atau bagi yang berkepentingan
terhadap laporan perkembangan anak didik
(Kemendikbud, 2015: 20).
2. Pelaporan dilakukan dengan cara bertatap muka
dengan orang tua untuk menjelaskan hasil penilaian
anak (Permendikbud, 2015:75). Teknik dalam
menyampaikan hasil penilaian dapat melalui lisan
maupun tertulis. Secara lisan dapat dilakukan
dengan bertemu dengan orang tua peserta didik atau
pihak terkait melalui pertemuan rutin ataupun
kunjungan rumah. Sedangkan untuk secara
tertulisnya, hasil penilaian dapat disampaikan dalam
bentuk catatan atau buku kegiatan harian, serta
melalui buku rapor (Fadlillah, 2014:246).
3. Pelaporan secara tertulis diberikan kepada orang tua
minimal sekali untuk setiap 6 bulan, sedangkan
pelaporan secara lisan dapat diberikan sesuai
kebutuhan (Permendikbud, 2015:75).
2.9. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Penilaian Dalam Kegiatan Pelaksanaan
Program PAUD
Dalam penilaian ada beberapa faktor yang harus diperhatikan guna memperoleh
penilaian yang benar- benar menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari subjek
(anak) yang dinilai. Penilaian dipengaruhi beberapa faktor antara lain akan dijelaskan
sebagai berikut (Anita Yus, 2011:61):
1. Guru sebagai penilai, dalam hal ini guru dituntut untuk memiliki kemampuan
(kompetensi) dalam melaksanakan penilaian. Guru dituntut harus memahami
konsep penilaian, mengenal alat- alat penilaian yang dapat digunakan dalam
berbagai bentuk, media dan langkah- langkah pelaksanaan program TK, terampil
menggunakan alat penilaian dan dapat menginterpretasi hasil penilaian.
2. Anak sebagai sasaran penilaian, anak TK memiliki berbagai potensi dan
kemampuan yang pada dasarnya merupakan satu kesatuan. Guru harus memahami
semua kemampuan tersebut serta memahami bagaimana kaitan antara kemampuan
yang satu dan kemampuan yang lain.
3. Alat penilaian, banyak alat penilaian yang dapat digunakan untuk memperoleh
data penilaian. Tetapi tidak semua alat penilaiaan tepat untuk mengungkap semua
dimensi pertumbuhan dan perkembangan anak yang akan diungkap.
4. Tempat dan waktu penilaian tentunya disesuaikan dengan kebutuhan penilaian.

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Puput Novia., Jenny IS. Poerwanti, & Sutijan. Penerapan PenilaianPortofolio dalam
Asesmen Perkembangan Motorik Halus Anak di TKSe-Gugus Arjuna Kecematan Jatipurno.
Semarang: UniversitasSebelas Maret. Jurnal:
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/paud/article/view/9770.
Damayanti, Eka. Dkk. 2018. Manajemen Penilaian Pendidikan Anak Usia Dini Pada Taman
Kanak-Kanak Citra Samata Kabupaten Gowa. Makasar: Universitas Negeri Islam Alauddin
Makasar. Jurnal. http://journal.uinalauddin.ac.id/index.php/nanaeke/article/view/6861.
Fadlillah, M. 2014. Desain Pembelajaran PAUD Tinjauan Teoritik &Praktik. Jogjakarta: Ar-
ruzz Media.
Khadijah. 2016. Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini. Medan: PerdanaPublishing.
Mulyasa, E. 2012. Manajemen PAUD. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nanik, Setiyani. 2014. Analisis Pelaksanaan Penilaian Portofolio Motorik HalusAnak Usia
4-6 Tahun Oleh Guru TK Sekecamatan Kretek, Bantul, Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta. Skripsi. https://eprints.uny.ac.id/13426/.
Roopnarine, Jaipaul L & Johnson, James E. 2011. Pendidikan Anak Usia Dini Dalam
Berbagai Pendekatan Edisi Kelima. Jakarta: KENCANA.
Sujiono, Yuliani Nurani & Bambang Sujiono. 2010. Bermain Kreatif BerbasisKecerdasan
Jamak. Jakarta: Indeks.
Uyu, Wahyudin & M.Agustin. 2012. Penilaian Perkembangan Anak UsiaDini: Panduan
Untuk Guru, Tutor, Fasilitator dan Pengelola PendidikanAnak Usia Dini. Bandung: Refika
Aditama.
Yus, Anita. 2011. Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak- Kanak. Jakarta:
Kencana.
Zahro, Ifat Fatimah. 2015. Penilaian Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini. Siliwangi.
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Siliwangi.Jurnal:
http://ejournal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/tunas-siliwangi/article/view/95

Anda mungkin juga menyukai