Anda di halaman 1dari 10

II.

SEJARAH EVOLUSI BIOTEKNOLOGI

Bertentangan dengan popularitasnya, bioteknologi bukan suatu hal


baru. Tetapi, dalam kenyataannya, sudah ada jauh sebelumnya. Dalam
prakteknya, ada empat fase perkembangan utama yang dapat diidentifikasi
hingga mencapai sistem bioteknologi moderen dewasa ini. Tahapan sejarah
perkembangan bioteknologi dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Tahapan sejarah evolusi bioteknologi

No Peristiwa Tahun
1 Ragi dimanfaatkan untuk membuat anggur danbir Sebelum 6.000
SM
2 Roti yang mengembang dihasilkan dengan bantuan Sekitar 4.000 SM
ragi
3 Suku Astek memanen ganggang dari danau-danau Sebelum 1512
sebagai sumber makanan
4 Tembaga ditambang dengan bantuan mikroba, Rio Sebelum 1670
Tinto, Spanyol
5 Antoni van Leeuwenhoek pertama kali melihat 1680
mikroba dengan mikroskop yang baru
dirancangnya
6 Louis Pateur mengidentifikasi mikroba dari luar 1876
sebagai penyebab gagalnya fermentasi bir
7 Alkohol pertama sekali digunakan sebagai bahan Sekitar 1890
bakar motor
8 Eduard Buchner menemukan bahwa enzim yang 1897
diekstrak dari ragi dapat mengubah gula menjadi
alkohol
9 Sistem pemurnian hasil buangan berskala besar Sekitar 1910
yang menggunkan mikroba ditetapkan

10 Tiga bahan kimia industri yang penting (aseton, 1912-1914


butanol, dan gliserol) diperoleh dari bakteri
11 Alexander Fleming menemukan penisilin 1928
12 Produksi skala besar dimulai 1944
13 Struktur helix ganda DNA terungkap 1953
14 Penemuan berbagai antibiotika baru (streptomisin, 1950-an
sefalosporin, dll)
15 Pertambangan uranium dengan bantuan mikroba 1962
dimulai di Kanada
16 Pemerintah Brazil memulai program bahan bakar 1973
utama untuk mengganti minyak dengan alkohol

Sejarah Evolusi Bioteknologi 1


17 Percobaan rekayasa genetika pertama berhasil 1973
No Peristiwa Tahun
18 Hibridoma yang menghasilkan antibodi monoklonal 1975
pertama kali diciptakan
19 Garis besar pentunjuk-petunjuk bagi rekayasa 1975
genetika Amerika Serikat
20 National Institute of Health Amerika Serikat 1976
memperkenalkan petunjuk-petunjuk untuk
rekayasa genetika
21 Rank Hovis McDougall menerima izin untuk 1980
memasarkan makanan jamur untuk konsumsi
manusia di Inggris
22 Lembaga Kehakiman AS menentukan bahwa 1980
mikroba hasil rekayasa genetika dapat dipatenkan
23 Antibodi monoklonal menrima izin di AS untuk 1981
digunakan dalam diagnosis
24 Firma bioteknologi Cetus memegang rekor Wall 1981
Street bagi tawaran stok pertama untuk
masyarakat ($ 115 juta)
25 Insulin hasil rekayasa genetika diizinkan 1982
penggunaannya dalam pengobatan diabetes di AS
dan Inggris
26 Interferon hewan diizinkan penggunaanya dalam 1984
mengatasi penyakit ternak

II.1. Produksi Bioteknologi Makanan dan Minuman

Kegiatan seperti membakar kue, membuat bir serta anggur sudah


diketahui sejak beberapa ribu tahun lalu. Orang Somaria dan Babilon kuno
sudah minum bir sejak tahun 6000 sebelum Masehi, orang Mesir sudah
membuat adonan kue asam sejak tahun 4000 sebelum Masehi. Sedangkan di
Timur Dekat, anggur dikenal pada waktu munculnya buku Genesis.
Kesadaran bahwa terjadinya pelbagai proses tersebut diakibatkan oleh
organisme hidup, yaitu ragi. Hal ini belum dijabarkan hingga abad ke-17
oleh Antony van Leeuwenhoek. Bukti pasti kemampuan mikroorganisme
melakukan fermentasi timbul dari studi permulaan Pasteur antara tahun
1857 dan 1876. Pasteur dapat dianggap sebagai bapak bioteknologi.
Proses lain yang didasari aktivitas mikroba seperti produksi susu
fermentasi, contohnya keju, yoghurt, dan berbagai macam makanan Asia,
contohnya kecap dan tempe, dapat dianggap sama-sama sebagai

Sejarah Evolusi Bioteknologi 2


bioteknologi masa lampau. Penerapan lebih baru adalah budidaya jamur
yang mungkin sudah dilakukan beratus-ratus tahun yang lalu untuk
budidaya jamur Jepang shiitake dan sekitar 300 tahun yang lalu untuk
jamur Agarzcus, yang kini dibudidayakan secara luas di seluruh negara
beriklim sedang di dunia.
Tidaklah dapat dipastikan apakah proses mikrobial ini diketahui
secara kebetulan atau berdasarkan suatu percobaan intuitif. Tetapi
perkembangan lebih lanjut dari proses tersebut merupakan suatu contoh
dari kemampuan manusia menggunakan aktivitas penting dari
mikroorganisme untuk kebutuhannya sendiri. Pada beberapa tahun terakhir
ini, sebagaimana pelbagai proses tersebut menjadi lebih dipercaya
penerapannya pada teknologi canggih, konstribusinya terhadap
perekonomian dunia sudah meningkat secara cepat.

II.2. Proses Bioteknologi Semula Dikembangkan Pada Kondisi


Tidak Steril

Banyak senyawa industri penting seperti etanol, asam asetat, pelbagai


asam organik, butanol dan aseton dihasilkan pada akhir abad ke-19 dengan
menggunakan metode fermentasi yang terbuka terhadap lingkungan.
Pengendalian atas kontaminasi mikroorganisme dapat dilakukan dengan
memanipulasi lingkungan ekologisnya secara hati-hati, bukan melalui
penggunaan rekayasa yang rumit. Namun dengan munculnya zaman minyak
bumi, yang menyebabkan berbagai senyawa tersebut dapat diproduksi
dengan harga lebih murah dari hasil samping produksi minyak bumi,
mengakibatkan sebagian besar industri tersebut merosot. Kenaikan harga
minyak dewasa ini menimbulkan suatu upaya pengujian ulang atas prosedur
fermentasi terdahulu dengan harapan adanya kelayakan untuk produksi
komersial. Sama halnya dengan fermentasi makanan yang dijelaskan
sebelumnya, proses fermentasi ini relatif sederhana dan dapat dikerjakan
dalam skala besar.
Contoh lain dari bioteknologi dengan kondisi tidak steril adalah
pengolahan air buangan dan pengomposan padatan dari sampah kota.
Mikroorganisme sudah lama dieksploitasi untuk tujuan dekomposisi dan

Sejarah Evolusi Bioteknologi 3


detoksifikasi air selokan, paling tidak untuk pengolahan buangan industri
beracun seperti dari industri kimia. Pengolahan air buangan secara
bioteknologis, sejauh ini merupakan pemanfaatan terbesar (tetapi kurang
diperhatikan) dari kapasitas fermentasi di seluruh dunia (Tabel 2.2).

Tabel 2.2. Kapasitas fermentasi total di Inggris*

No. Produk fermentasi Kapasital total (m3)


1 Air buangan 2.800.000
2 Bir 128.000
3 Ragi (ragi roti) 19.000
4 Antibiotika 10.000
5 Keju 3.000
6 Roti 700

*Dari Dunhill (1981)

II.3. Pengenalan Sterilisasi Dalam Proses Bioteknologi

Suatu arah baru dalam bioteknologi muncul pada tahun 1940-an


melalui pengenalan teknik rekayasa yang rumit pada kultivasi massa
mikroorganisme untuk menjamin bahwa proses biologis tertentu dapat
berlangsung tanpa kontaminasi mikroorganisme lain. Jadi dengan terlebih
dahulu melakukan sterilisasi media dan bioreaktor, serta menggunakan
perlengkapan rekayasa yang dapat menghindari kontaminan yang mungkin
masuk, maka hanya biokatalis yang diinginkan saja yang ada dalam reaktor.
Contoh produk semacam ini, yang mewakili suatu kenaikan volume aktivitas
bioteknologis, termasuk antibiotika, asam amino, asam organik, enzim,
steroid, polisakarida dan vaksin. Sebagian besar proses ini sangat rumit,
mahal, dan cocok hanya untuk produk bernilai tinggi. Kendati banyak
produk dihasilkan dalam skala yang relatif besar, produk tersebut masih
kecil dalam volume dan jumlah pemasukan uang dibandingkan sistem lama
yang digunakan pada bioteknologi makanan dan minuman (Tabel 2.3).

Sejarah Evolusi Bioteknologi 4


Tabel 2.3. Penjualan industri industri fermentasi Inggris

No. Industri Penjualan (£ juta)


1 Bir 3190
2 Minuman keras 1860
3 Keju 415
4 Sari buah apel, anggur 190
5 Roti 150
6 Antibiotika 100
7 Yoghurt 65
8 Ragi 25
9 Asam sitrat 20

*Dari Dunhill (1981)

II.4. Dimensi Baru Dan Kemungkinannya Untuk Industri Bioteknologi

Dalam dekade terakhir, ada beberapa perkembangan terkenal dalam


biologi molekuler dan pengendalian proses yang menciptakan kesempatan
baru dan mencengangkan. Perkembangan ini tidak hanya menimbulkan
dimensi baru, melainkan juga meningkatkan efisiensi dan ekonomi industri
bioteknologi yang sudah ada. Sebagian besar penemuan yang
pengembangan tersebut mengakibatkan adanya pernyataan optimis tentang
peran bioteknologi di masa depan terhadap perekonomian dunia. Apakah
kiranya inovasi baru tersebut? (Tabel 2.45).

Tabel 2.4. Pelbagai teknik yang mendorong pengembangan bioteknologi*

No. Teknik pengembangan bioteknologi


1 Kultur jaringan
2 Fusi protoplas
3 Manipulasi DNA rekombinan
4 Pembuatan monoklonal antibodi
5 Modifikasi struktur protein (rekayasa protein)
6 Imobilisasi enzim dan sel katalis
7 Penginderaan dengan bantuan molekul biologi
8 Pengaitan komputer dengan reaktor dan pemrosesan
9 Rancang bangun reaktor biokatalis baru
10 Terapi gen

*Dunnill dan Rudd (1984)

Sejarah Evolusi Bioteknologi 5


Beberapa tahapan bioteknologi masa lalu dan beberapa petunjuk
untuk masa depannya terdaftar pada tabel di akhir bab ini. Keuntungan
yang memukau dengan sendirinya telah menarik para pengamat finansial
dan industri, demikian pula serangkaian penyelidikan yang didukung
pemerintah. Ramalan mengenai pasar bagi produk bioteknologi termasuk:
asam amino dan protein hasil rekayasa genetika bernilai $ 5 milyar pada
tahun 2000; antibodi monoklonal bernilai $ 8 milyar pada tahun 1992;
bahan-bahan farmasi bernilai $ 11 milyar pada tahun 1990; bahan-bahan
kimia $ 11 milyar pada tahun 2000, pertanian dan pengolahan pangan
berilai $ 9 milyar pada tahun 2000; energi bernilai $ 16 milyar pada tahun
2000; dan pengendalian polusi bernilai $ 48 juta pada tahun 1991. Hal ini
menggambarkan mengapa perusahaan industri raksasa sekarang ini
demikian berminat untuk mempertaruhkan usahanya dalam bidang
bioteknologi. Tentulah lebih" daripada sekedar angan-angan beberapa
ilmuwan yang terlibat, apabila modal didatangkan dari perusahaan seperti
Shell, Exxon, ICI, Glaxo, Grand Metropolitan, Standard Oil, Unilever, Allied
Lyons, Cadbury Schweppes dan Rank Hovis McDougall.
Ciri penting bioteknologi, seperti didefinisikan di sini, adalah bahwa
teknologi ini memanfaatkan mikroba, atau sel yang diperoleh dari tanaman
dan hewan, tanpa menyertakan aktivitas yang melibatkan keseluruhan
tanaman atau hewan, seperti menumbuhkan gandum atau memelihara sapi.
Mikroba biasanya ditumbuhkan pada keadaan yang terkendali secara hati-
hati di dalam wadah besar, kadang-kadang merupakan tong logam
berukuran besar dengan kapasitas 100.000 liter (22.000 galon) atau lebih.
Apabila diberikan nutrien yang tepat, makhluk ini dapat tumbuh sangat
cepat. Berat total mikroba di dalam wadah dapat berlipat ganda dalam
waktu hanya dua puluh menit. jadi, sejumlah besar mikroba dapat
diperoleh dengan sangat cepat dari hanya beberapa organisme awal.
Kadang-kadang, tujuan ahli bioteknologi hanyalah untuk menumbuhkan
makhluk ini sebanyak mungkin dengan biaya semurah mungkin. Biomassa ini
secara luas digunakan sebagai bahan makanan hewan pertanian dan, di
beberapa bagian dunia, sebagai makanan manusia.

Sejarah Evolusi Bioteknologi 6


Akan tetapi, hampir semua proses bioteknologi baru bersifat jauh
lebih canggih. Tujuannya adalah untuk memanen bahan-bahan bernilai
tertentu yang dihasilkan oleh mikroba. Bahan-bahan ini termasuk
antibiotika, bahan bahan dan sejumlah besar bahan kimia untuk industri.
Terdapat banyak bahan bernilai tinggi yang, walaupun sifatnya bermacam-
macam, akan tidak diproduksi secara alamiah oleh mikroba yang kita kenal,
dan di sinilah tahap rekayasa genetika dilibatkan.

II.5. Rekayasa Genetika

Manipulasi genom dari organisme penting di bidang industri dengan


metode rekombinasi dan/atau mutasi seksual ini sudah sejak lama menjadi
bagian inovasi para ahli genetika industri. Teknik baru rekombinasi DNA
melibatkan pemecahan sel hidup secara hati-hati, ekstraksi DNA,
pemurnian dan fragmentasi selektif DNA dengan menggunakan enzim yang
sangat spesifik-pemisahan, analisis, pemilihan dan pemurnian suatu
fragmen yang mengandung gen yang diinginkan dan pengikatan secara
kimiawi suatu molekul pembawa ke DNA serta pemasukan hibrid DNA
kedalam suatu sel terpilih untuk reproduksi dan sintesis seluler. Teknologi
rekombinasi DNA memberikan manipulasi lebih mudah dari suatu genom
dan secara langsung dapat segera menghindari ketidakcocokan antar
spesies dan antara genetis. Kemungkinan pemanfaatan teknik ini tidak
terbatas. Gen insulin dan interferon manusia telah berhasil dipindahkan
dan diekspresikan kedalam sel mikroorganisme. Fusi protoplast, pembuatan
monoklonal antibodi, dan penggunaan secara luas teknik kultur jaringan,
termasuk regenerasi tumbuhan dari suspensi kultur jaringan-mempunyai
suatu pengaruh besar terhadap perkembangan bioteknologi.
Kenyataan ini akan meningkatkan minat yang kuat dalam
mengembangkan industri baru yang mempekerjakan tenaga jutaan mikroba
untuk menghasilkan bahan yang kita inginkan. Sekalipun demikian, ledakan
bioteknologi sebenarnya telah tersulut dengan datangnya rekayasa
genetika. Baru satu dasawarsa berlalu sejak ilmuwan pertama-tama
menemukan bahwa mereka dapat mencangkokkan sepotong informasi
genetik asing ke dalam mikroba. Pemanfaatan rekayasa genetika telah

Sejarah Evolusi Bioteknologi 7


memberikan sentuhan baru terhadap pandangan Haldane: Apabila Anda
tidak dapat menemukan mikroorganisme yang dapat membuat apa yang
Anda inginkan, ciptakanlah makhluk tersebut!
Pada laboratorium di seluruh dunia, perekayasa genetika telah
membuat mikroba agar menghasilkan puluhan senyawa berharga. Insulin
yang dihasilkan oleh mikroba kini telah diizinkan penggunaannya dalam
pengobatan diabetes di Inggris dan Amerika Serikat. Interferon, yang
tentunya bermanfaat dalam memerangi penyakit virus dan dapat
menyembuhkan kanker, kini tengah diuji pada para sukarelawan, sedangkan
hormon pertumbuhan, yang aktivitasnya berlawanan dengan penyebab
utama gejala dwarfisme (kekerdilan), segera akan dapat diperoleh dalam
jumlah besar dari mikroba yang telah mengalami rekayasa genetika.
Senyawa-senyawa ini hanya sebagian dari gelombang pertama
produk.industri rekayasa genetika yang mulai berkembang. Produk medis
lainnya yang segera muncul mencakup obat-obatan bagi serangan jantung,
luka bakar, kerusakan saraf clan mungkin, bahkan obesitas (kegemukan),
serta serangkaian vaksin. Dengan semua kemungkinan medis ini, pula
dengan produksi bahan bakar dan kimia bagi industri, tidaklah
mengherankan bahwa rekayasa genetika telah menjadi topik utama dalam
tahun-tahun terakhir ini. Akan tetapi, kemajuan dramatis lainnya dalam
biologi akan terbukti sama-sama berpengaruh dalam revolusi bioindustri.
Kultur sel--pengembangbiakkan potongan (fragmen) tanaman atau hewan di
dalam laboratorium-telah membuka sejumlah kemungkinan yang menarik.
Dampak penelitian dalam kultur sel tanaman memungkinkan para pemulia
tanaman untuk menciptakan tanaman baru yang tumbuh lebih cepat,
memerlukan lebih sedikit pupuk, dan tahan pada tanah gersang. Antibodi
monoklonal, yaitu molekul penanda yang dibuat oleh sel darah putih, telah
mulai merevolusi diagnosa medis.

II.6. Teknologi Enzim

Enzim yang diisolasi (isolat enzim) sudah lama digunakan sebagai


suatu bagian dari banyak proses bioteknologi. Dan sifat katalisnya
selanjutnya akan dimanfaatkan melalui pengembangan teknik imobilisasi

Sejarah Evolusi Bioteknologi 8


yang sesuai untuk memungkinkan penggunaan kembali biokatalis tersebut.
Pemanfaatan khusus telah dilakukan melalui pengembangan sirup berkadar
fruktosa tinggi (produksi per tahun 3 juta ton) dengan menggunakan
isomerase glukosa yang diisolasi dari bakteri. Imobilisasi seluruh sel yang
digunakan sebagai biokatalis merupakan pengembangan lebih lanjut dari
teknologi enzim.

II.7. Rekayasa Biokimia

Bioreaktor memainkan peran utama dalam proses bioteknologi dengan


menyediakan suatu mata rantai antara bahan baku atau substrat dan
produk akhir. Kemajuan besar telah dibuat dalam rancang bangun
bioreaktor, teknik pemantauan suatu proses dan pengendalian proses
fermentasi dengan bantuan komputer. Namun, aplikasi pengendalian proses
dalam industri bioteknologi tertinggal beberapa tahun dibandingkan
aplikasi dalam proses suatu industri kimia. Pelbagai pendekatan baru dalam
pengolahan produk bioteknologi (proses menghilir, downstream) akan
memperbaiki nilai ekonomi seluruh proses. Ada suatu kebutuhan yang
meningkat untuk mendesain proses daur ulang yang efisien, khususnya
untuk produk yang bernilai tinggi. Misalnya, rasio daur ulang terhadap Maya
fermentasi untuk L-asparaginase adalah sekitar 3,0, sedangkan untuk
etanol adalah 0,16. Namun proses menghilir arus turun masih merupakan
subjek "Cinderella" dalam bioteknologi.

II.8. Rekayasa Produk/Sistem

Kemampuan menghasilkan sejumlah molekul biologi seperti antibodi


dan enzim, bersamaan dengan teknik imobilisasi protein dan sel,
memberikan kemungkinan pengembangan secara radikal "sensor" baru yang
dapat digunakan untuk tujuan biodiagnosis dan biodetoksifikasi. Sistem
demikian dapat dikombinasikan dengan alat mikroelektronis atau bahkan
komputer yang memungkinkan pemrograman pengendalian canggih dalam
banyak industri bioteknologi dan jasa.

Sejarah Evolusi Bioteknologi 9


Bioteknologi mempunyai dua ciri karakteristik: hubungannya dengan
aplikasi praktis dan kerja sama interdisipliner. Para ahli bioteknologi akan
menggunakan pelbagai teknik yang berasal dari bidang kimia, mikrobiologi,
genetika, biokimia, teknik kimia, dan ilmu komputer. Sedangkan sasaran
utama mereka adalah inovasi, pengembangan, dan optimasi operasi. Di sini
suatu proses katalis biokimia mempunyai peran penting yang tidak dapat
diganti. Bioteknologi bukanlah suatu disiplin ilmu baru, tetapi merupakan
suatu aktivitas bagi para spesialis dari berbagai bidang disiplin ilmu guna
memberikan konstribusinya.
Perbedaan nyata antara biosains dan bioteknologi harus digambarkan
dengan jelas. Biosains berhubungan dengan pengenalan pengetahuan
biologi, sedangkan bioteknologi berhubungan dengan aplikasi pengetahuan
biologi. Dalam banyak kasus, proses bioteknologi terjadi pada suhu rendah,
akan membekukan sedikit energi dan pada umumnya menggunakan bahan
baku yang murah sebagai substratnya. Para ahli biosains teknik dari
berbagai disiplin ilmu masing-masing akan memberikan konstribusinya pada
bioteknologi.

Sejarah Evolusi Bioteknologi 10

Anda mungkin juga menyukai