1. Pasien anak 4 tahun, BB 15 kg, paska operasi adenotonsilektomi dengan anestesi general.
Didapatkan penurunan saturasi di ruang pulih sadar. Saturasi 70%, HR 120x/menit, GCS 12.
Apakah yang saudara lakukan untuk mengatasi kondisi ini berdasarkan sistem asesmen, plan dan
tindakan?
Look, listen, feel
o LOOK pergerakan dada, reatraksi, obstruksi jalan napas, sianosis
o LISTEN snoring, gurgling
o FEEL merasakan aliran udara napas
Antisipasi difficult airway sesuai algoritme ASA
Kalau ada lendir yang mengobstruksi suction warna hijau
HTCL & jaw thrust
Bila gagal gunakan OPA
Setelah OPA, boleh diberikan simple mask
Kembalikan pasien ke ruang OK, dan di dalam perjalanan diberikan Jackson Rees
Lakukan reintubasi di ruang OK
2. Wanita 28 tahun datang ke IGD pasca melahirkan di klinik bersalin. Kondisi saat ini TD 75/45
mmHg, HR 120x/mnt, gelisah. BB pasien 60 kg. Apa yang anda lakukan terkait perdarahan ini?
Amankan ABC terlebih dahulu
i. A look, listen, feel
ii. B look, listen, feel juga
iii. C nilai EBV pasien 65 ml/kg = 65 x 60 = 3900 ml = 4000 ml ajah
Nilai derajat syok hipovolemik pasien berdasarkan 4 kelas
Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV
Darah hilang (cc) < 750 750 – 1500 1500 – 2000 >2000
Darah hilang (%) < 15 15 – 30 30 – 40 >40
Nadi < 100 >100 >120 >140
TD N N Turun Turun
Respirasi 14 – 20 20 – 30 30 – 40 >35
UO >30 20 – 30 5 – 15 Tidak ada
Kesadaran Agak gelisah Gelisah Gelisah & Bingung &
bingung letargik
Tentukan derajat syok pasien pake tabel di atas dapet grade III
Kalau grade III kan darah yg hilang itu 30-40% 4000 x 30% = 1200 cc kehilangan darah
Kalau menggunakan kristaloid 3 : 1 = 1200 x 3 = 3600 cc
½ dari 3600 diberikan dalam 8 jam pertama, sisanya diberikan 16 jam berikutnya
Pemilihan abboceth No. 14G karena pasien dewasa
Pasang IV line di dorsum manus. Pilih vena lebar, superfisial, tidak berkelok (vena cephalica /
vena metacarpal)
Sebelum masuk cairan yg 50% I, ambil darah dulu buat cek lab untuk persiapan transfusi (goldar
& Hb)
Dalam 8 jam pertama, diberikan 1800 cc 1800 : 8 jam = 225 cc/jam 75 tpm
Setelah 8 jam selesai, lakukan reevaluasi TTV
Kalau sudah bagus lanjutkan yang 16 jam berikutnya
Kalau masih jelek pikirkan untuk transfuse darah
Pasang kateter jgn lupa
Kalau cairan resu udh, boleh lanjut cairan rumatan
Kalau cairan resu udh tp pasien tetep hipovolemi vasopresor
3. Seorang wanita 25 tahun, datang ke IGD dengan amenore, KET, GCS 11, HR 120x/menit, TD
76/55, perfusi dingin, BB 60 kg. Sebutkan tatalaksana kondisi pasien berdasarkan tatalaksana
syok (diagnosis sampai tatalaksana)
Amankan ABC
i. A airway clear
ii. B breathing tidak sianosis
iii. C CRT memanjang
Hitung nilai EBV 65 ml x 60 = 3900 ml ~ 4000 ml
Tentukan derajat syok pasien pake tabel di atas dapet grade III
Kalau grade III kan darah yg hilang itu 30-40% 4000 x 30% = 1200 cc kehilangan darah
Kalau menggunakan kristaloid 3 : 1 = 1200 x 3 = 3600 cc
½ dari 3600 diberikan dalam 8 jam pertama, sisanya diberikan 16 jam berikutnya
Pemilihan abboceth No. 14G karena pasien dewasa
Pasang IV line di dorsum manus. Pilih vena lebar, superfisial, tidak berkelok (vena cephalica /
vena metacarpal)
Sebelum masuk cairan yg 50% I, ambil darah dulu buat cek lab untuk persiapan transfusi (goldar
& Hb)
Dalam 8 jam pertama, diberikan 1800 cc 1800 : 8 jam = 225 cc/jam 75 tpm
Setelah 8 jam selesai, lakukan reevaluasi TTV
Kalau sudah bagus lanjutkan yang 16 jam berikutnya
Kalau masih jelek pikirkan untuk transfuse darah
Untuk KET-nya
Kasih metotreksat 1 mg/kg IV sebelum dirujuk ke Sp.OG untuk dilakukan laparatomi
4. Jelaskan persiapan dan pelaksanaan intubasi pada kasus pasien gawat darurta di IGD. Pasien
dengan BB 105 kg, TB 150 cm, ditemukan tidak sadar saat tidur. TD pasien adalah 160/105
mmHg, SpO2 70%, RR 36. Apa yang akan kamu lakukan?
Amankan ABC (look, listen, feel)
i. Kalau penyebabnya cairan gurgling suction
ii. Kalau penyebabnya lidah jatoh snoring manual/airway sementara
iii. Kalau penyebabnya penyempitan laring crowing airway definitif
Urutan triple maneuver OPA
Persiapan ke ICU, selama perjalanan ke ICU kita berikan BVM
Sampai di ICU dilakukan intubasi
5. Sebutkan tatalaksana syok septik di IGD dengan pasien laki-laki 25 thn, BB 60 kg, dengan nyeri
perut kanan bawah 5 hari. TD 75/40 mmHg, HR 130x/menit, SpO2 98%, RR 28 x/menit. Apa saja
yang anda lakukan tahapan langkahnya berdasarkan pedoman sepsis?
Amankan ABC
Baru laksanakan one hour bundle surviving sepsis campaign
i. Periksa kadar laktat. Periksa ulang jika kadar awal laktat > 2 mmol/L
ii. Ambil sampel darah untuk dikultur sebelum pemberian antibiotik
iii. Berikan antibiotik spektrum luas
iv. Bila pasien hipotensi & laktat > 4 mmol/L berikan kristaloid 30 ml/kg dalam 1 jam
v. Berikan norepinefrin 0.05-0.1 mcg/kgBB/menit bila pasien masih hipotensi
selama/setelah resusitasi cairan untuk mempertahankan MAP > 65 mmHg
total dosis dalam1 ampul 4000 mcg
1. Dilusi = = = 80 mcg/menit
pengencer 50 cc
dosis x BB x waktu (60 menit) 0.1 x 60 x 60
2. Kecepatan = = = 4.5 cc/jam
dilusi 80
vi. Boleh dopamine untuk pasien yg risiko rendah takiaritmia & bradikardia relatif
tot al dosis dalam1 ampul 200.000 mcg
1. Dilusi = = = 4000 mcg/menit
pengencer 50 cc
dosis x BB x waktu (60 menit) 3 x 60 x 60
2. Kecepatan = = = 2.7 cc/jam
dilusi 4000
vii. Boleh dobutamine untuk pasien hipoperfusi menetap setelah diberikan cairan adekuat &
vasopressor
total dosis dalam1 ampul 250.000 mcg
1. Dilusi = = = 5000 mcg/menit
pengencer 50 cc
dosis x BB x waktu (60 menit) 3 x 60 x 60
2. Kecepatan = = = 2.16 cc/jam
dilusi 5000
6. Jelaskan alat-alat yang kamu ketahui tentang terapi oksigen! Jelaskan perbedaan terapi oksigen
low flow dan high flow yang ada di RS!
Jawaban soal 6a
i. Cara pemberian oksigen bisa melalui 2 cara: ventilasi mekanik & non-ventilatory
ii. Ventilasi mekanik melalui pipa endotrakeal & pipa trakeostomi
iii. Non-ventilatory memberikan sejumlah oksigen yang lebih besar dari jumlah oksigen
di atmosfer oksigen harus diberikan dengan cara sederhana dan FiO2 serendah
mungkin yg dapat mempertahankan PaO2 > 60 mmHg & SaO2 > 90%
iv. Non-ventilatory terbagi menjadi 2:
1. Low-flow : nasal kanul, simple mask, rebreathing & non-rebreathing mask
2. High flow : HFNK, ventury mask, CPAP, Jackson-Rees, BVM
v. NASAL KANUL
1. Konsentrasi oksigen yang bisa diberikan
a. 1L : 24%
b. 2L : 28%
c. 3L : 32%
d. 4L : 36%
e. 5L : 40%
2. Digunakan ketika SpO2 pasien pada awal masuk adalah 90-95%
vii. REBREATHING MASK (tidak memiliki valve untuk mengeluarkan gas ke atmosfer)
1. Konsentrasi oksigen yang bisa diberikan 10-15 l/mnt : 60%
2. Digunakan ketika SpO2 pasien pada awal masuk adalah
viii. NON-REBREATHING MASK (mempunyai one way valve untuk mengeluarkan gas)
1. Konsentrasi oksigen yang bisa diberikan 10-15 l/mnt : 80%
2. Digunakan ketika SpO2 pasien pada awal masuk adalah
ix. JACKSON-REES
1. Konsentrasi oksigen yang bisa diberikan 10-12 l/mnt : 100%
2. Digunakan SpO2 pasien pada awal masuk adalah
xi. CPAP
1. Konsentrasi oksigen yang bisa diberikan 2-10 l/mnt : 21-100%
2. Dapat memberikan PEEP (positive expiratory end pressure)
3. Digunakan ketika SpO2 pasien pada awal masuk adalah
Jawaban soal 6b
i. Nasal kanul, simple mask, Jackson-Rees, CPAP, BVM
ii. Perbedaannya…? Ya ngikut aja itu yg di atas wkwk