Pengusaha Aksesoris Kendaraan Kehilangan Uang Tabungan 1,4 Miliar.
Kasus Perkembangan Teknologi Kronologi Secara Deduktif Analisis Hasil Modus Penipuan Dalam Format APK, Pada tahun 2023 ini perkembangan Dari kasus pengusaha kita bisa melihat Dari hasil analisis kasus Pengusaha Aksesoris Kendaraan teknologi sudah sangat canggih. Penipuan betapa majunya teknologi saat ini. penipuan dalam format APK ini Kehilangan Uang Tabungan 1,4 Miliar. dalam bentuk apapun saat ini sudah terjadi, Sampai-sampai hanya menggunakan APK saya setuju jika dilakukannya https://www.tribunnews.com/regional/ mulai dari telepon, sms, whatsapp, saja, data pribadi hingga uang tabungan pemeriksaan terhadap pelaku dan 2023/07/07/pengusaha-di-malang-jadi- ecommerce, mobile banking, dan saat ini lagi dapat di retas. Maka kita harus berhati- korban. Agar permasalahan ini korban-penipuan-modus-undangan- maraknya dalam format APK yang dikirimkan hati jika mendapatkan pesan dari orang cepat terungkap siapa pelakunya online-uang-rp-14-m-raib-dalam-5-jam melalui pesan whatsApp atau telegram. tidak dikenal. sehingga tidak ada lagi tindak kejahatan penipuan dalam bentuk Di masa saat ini kita harus extra berhati hati Apakah kasus ini pelaku dapat di tindak modus apapun. Karena pada dengan adanya penipuan seperti penipuan pidana? kenyataan kasus ini masih belum undangan pernikahan online, penipuan resi Jawabannya adalah bisa dan pasti di terselesaikan bahkan pelakunya dari eskpedisi, penipuan tagihan PLN, tindak pidana. Pada dasarnya semua masih belum ditemukan. penipuan surat tilang online. tindak kejahatan harus diikuti dengan pidana seperti yang dikatakan pada teori Sebagai masyarakat juga harus Pengusaha aksesoris kendaraan asal Absolut. Prof. Mr. J.M van Bemmelen berwaspada dalam menggunakan Lawang Kabupaten Malang, Jawa timur, dalam buku Hand-en Leerboek van Het media sosial. Memahami kehilangan uang tabungan Rp 1,4 Miliar Nederlandsche Straftrecht jilid II halaman bagaimana modus-modus yang direkeningnya usai membuka pesan tautan 12 dan 13 mengemukakan unsur sedang viral. Dan menghimbau undangan pernikahan yang dikirim via naastenliefde (cinta kepada sesama sesame warga untuk berhati-hati. WhatsApp. manusia) sebagai dasar adanya norma- Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) norma yang dilanggar oleh para penjahat. Beberapa cara menghindari mengatakan, dalam kasus penipuan bermodus Kalau benar orang cinta kepada sesama modus penipuan: file APK, penyerangan berupa mengirimkan manusia, ia tidak layak mencuri, menipu, 1. Jangan asal klik link atau sebuah program jahat (malware) untuk diinstal membunuh, dan menganiaya. Dengan unduh file APK di handphone korban. Kemudian, pelaku akan dasar ini, maka kejahatan sudah 2. Konfirmasi ulang dan mencuri data maupun mengambil alih kendali selayaknya ditanggapi dengan suatu laporkan informasi perangkat korban. APK ini di golongkan dalam pidana yang dilimpahkan kepada si mecurigakan kategori berbahaya yang memungkinkan untuk penjahat. Tidak perlu dicari alasan lain. 3. Aktifkan fitur keamanan meminta akses melakukan aktivitas yang Jadi, kini terdapat nada absolut atau dan rutin ganti password menagarah ke data-data pribadi pemiliknya. mutlak. 4. Hindari bertransaksi di luar Salah satu ciri dari penipuan dengan modus platform resmi file APK ini adalah adanya nomor pengirim tak Di pertegas pula dengan adanya teori 5. Jangan bagikan data dikenal dan meminta untuk mengunduh file Nisbi yaitu suatu kejahatan tidak mutlak pribadi di media sosial dengan format APK. harus diikuti dengan suatu pidana. Dari Di hari yang sama pada pukul 21.00 WIB, teori ini tidak hanya dilihat pada masa Unsur Kebijakan Silvia mendapat SMS dan email yang lampau tetapi juga masa depan. Mengenai sanksi pidana dari memberitahukan adanya aktivitas akses ilegal Tujuannya agar dikemudian hari kejahatan tindakan penipuan, telah diatur yang masuk ke emailnya. yang telah dilakukan tidak lagi terjadi dalam Pasal 378 KUHP yang Dalam pemberitahuan di email tersebut (prevensi). Prevensi ada dua macam, menyatakan bahwa: “Barangsiapa menginformasikan terdapat transfer dana dari yaitu prevensi khusus dan umum. dengan tujuan untuk dua nomor rekening Bank BUMN milik korban, Keduanya berdasar atas gagasan bahwa ke tiga nomor rekening tak dikenal. Selain itu, mulai dengan ancaman akan dipidana dan menguntungkan diri sendiri atau ada juga transaksi aneh tak dikenal via m- kemudian dengan dijatuhkannya pidana orang lain secara melawan hukum Banking layanan perbankan, lalu beberapa orang akan takut menjalankan kejahatan. dengan menggunakan nama palsu transfer dana ke QRIS, dan beberapa dana ke atau martabat (hoedanigheid) pulsa ke sebuah nomor ponsel tak dikenal. Di dukung oleh asas-asas yang palsu; dengan tipu muslihat, Silvia yang memiliki banyak aplikasi mobile terdapat pada UU ITE yaitu, Undang- ataupun rangkaian konflik, banking di ponselnya tersebut kala itu tak undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang menggerakkan orang lain untuk mengetahui uangnya akan raib. Informasi dan Transaksi Elektronik pasal 3 menyerahkan barang sesuatu Terkurasnya uang Silvia itu terjadi pada menjelaskan asas dan tujuan sebagai kepadanya, atau supaya memberi pukul 22.00 WIB hingga 03.WIB atau dalam berikut, pemanfaatan Teknologi Informasi utang maupun menghapuskan kurun waktu lima jam dengan total transaksi dan Transaksi Elektronik dilaksanakan tagihan, diancam, karena mencapai Rp 1,4 miliar. berdasarkan asas kepastian hukum, penipuan, dengan hukuman manfaat, kehati-hatian, iktikad baik, dan penjara paling lama empat tahun.” Tetapi saat ini masih belum ditemukan kebebasan memilih teknologi atau netral pelakunya, sehingga masih tidak ada ancaman teknologi. Oleh karena itu, perlu diketahui yang diatur. mengenai aturan yang secara Asas Kepastian adalah asas dalam khusus mengenai transaksi Alasan saya mengambil topik ini karena, negara hukum yang mengutakan elektronik. Aturannya adalah saat ini lagi maraknya korban penipuan dalam landasan peraturan perundang-undangan, Undang-Undang Negara Republik format APK sehingga masyarakat ketakutan kepatutan dan keadilan dalam setiap Indonesia Nomor 11 Tahun jika ada yang mengirim pesan dalam bentuk kebijakan penyelenggara negara. Maka 2008 juncto Undang-Undang APK. Dan tidak sedikit yang mengalami dengan adanya asas ini tindak kejahatan Nomor 19 Tahun 2016 tentang kerugian hingga miliaran rupiah. Maka dari itu telah di atur di perundang-udangan, Informasi Dan Transaksi Elektronik harapan saya agar masyarakat lebih sehingga tindak kejahatan ini dapat di berwaspada dengan canggihnya teknologi tindak pidanakan. Seperti yang ada di Dalam Pasal 28 ayat (1) UU ITE saat ini, dan lebih berhati-hati dalam Asas Legalitas, yaitu suatu tindakan dijelaskan mengenai kerugian menggunakan media sosial. hanya bisa dikenai hukuman pidana jika konsumen dalam transaksi tindakan tersebut telah secara jelas diatur elektronik yaitu: sebagai perbuatan pidana dalam perundang-undangan yang berlaku “Setiap Orang dengan sengaja, sebelum tindakan dilakukan. dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan penipuan yang Secara deduktif, tempus delicti pada mengakibatkan kerugian kasusnya terjadi di Lawang Kabupaten konsumen dalam Transaksi Malang, Jawa Timur, dan terjadi penipuan Elektronik.” yang menghilangkan uang sejumlah 1,4 Miliar. Sehingga kasus ini dilindungi pada Kemudian jika dilakukan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 pelanggaran terhadap Pasal 28 tentang Informasi dan Transaksi ayat (1) UU ITE maka akan Elektronik. Di jelaskan pada pasal 1 angka dikenakan ancaman pidana 2 “Transaksi Elektronik adalah perbuatan sebagaimana yang disebutkan hukum yang dilakukan dengan dalam Pasal 45A ayat (1) UU ITE menggunakan Komputer, jaringan yaitu: Komputer, dan/atau media elektronik lainnya”. “Setiap Orang yang dengan Lalu diatur dalam pasal 27 ayat (1) sengaja dan tanpa hak “Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa menyebarkan berita bohong dan hak mendistribusikan dan/atau penipuan yang mengakibatkan mentransmisikan dan/atau membuat kerugian konsumen dalam dapat diaksesnya Informasi Elektronik Transaksi Elektronik sebagaimana dan/atau Dokumen Elektronik yang dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) memiliki muatan yang melanggar dipidana dengan pidana penjara kesusilaan”. paling lama 6 (enam) tahun Pasal 28 ayat (1) “Setiap Orang dengan dan/atau denda paling banyak Rp sengaja dan tanpa hak menyebarkan 1.000. 000.000,00 (satu miliar berita bohong dan menyesatkan yang rupiah).” mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik”. Dan pasal 30 ayat (2) “Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun dengan tujuan untuk memperoleh Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik”. Dan dijelaskan pada pasal 45 ayat (1) “Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1), ayat (2), ayat (3), atau ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)”. Dan pasal 45 ayat (2) “Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) atau ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)”.
Idea bagi padanan hartanah yang inovatif: Kerja mudah agensi hartanah: Pemadanan hartanah: Cara yang cekap, mudah dan profesional broker hartanah melalui portal pemadanan hartanah yang inovatif