7/Sep/2016
1 3
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing Skripsi: Dr. Diana R. John Naisbitt, Nana Naisbitt dan Douglas Philips, High
Pangemanan, SH, MH, dan Doorthe Turangan, SH, MH. Tech, High Touch, Pencarian Makna ditengah
2
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi, Perkembangan Pesat Teknologi, Mizan, Bandung, 2001,
Manado; NIM: 120711451. hal 23-24
157
Lex Crimen Vol. V/No. 7/Sep/2016
dengan Cybercrime ini masih sulit untuk hukum yang sah, meliputi alat informasi
menangkap pelakunya sebab kartu yang elektronik dan atau dokumen elektronik, dan
dipergunakannya akan segera dimusnahkan atau hasil cetakannya. Ketentuan ini
oleh pelaku setelah selesai transaksi dan hal ini merupakan perluasan alat bukti yang sah sesuai
membuat kesulitan untuk melacak siapa pelaku dengan hukum acara yang berlaku di Indonesia
kejahatan tersebut. yaitu Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981
Tidak sedikit anggota masyarakat yang tentang KUHAP.4
sudah mengalami penipuan lewat SMS ini, Berdasarkan pengertian tersebut, maka
namun karena proses terjadinya kejahatan itu menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun
terjadi dengan begitu cepat dan terjadi melalui 2008 maka bukti elektronik atau dokumen
dunia maya dimana pelaku dan korban tidak elektronik seperti bukti SMS sudah dianggap
saling kenal dan tidak pernah bertemu muka sebagai alat bukti yang sah dalam pembuktian
sehingga kejahatan ini dikenal dengan hukum acara pidana untuk dapat diajukan
Cybercrime. Tentunya yang perlu diperhatikan dalam penerapan sanksi pidana dalam
disini adalah bagaimana cara negara hendak penipuan via SMS. Adapun ruang lingkup
melindungi atau memberikan perlindungan berlakunya Undang-Undang Nomor 11 Tahun
hukum bagi masyarakat yang terkena kasus 2008 ini adalah berlaku untuk setiap orang yang
seperti ini dan sejauh mana hukum pidana melakukan perbuatan hukum sebagaimana
dapat memberikan kontribusi dalam rezim yang diatur dalam undang-undang ini, baik yang
baru terkait dengan penyalahgunaan teknologi berlaku di wilayah hukum di Indonesia maupun
informasi yang modern ini. diluar wilayah hukum Indonesia dan merugikan
Dalam hukum pidana dengan asas legalitas kepentingan Indonesia.
yang tertuang dalam Pasal 1 ayat 1 KUHP yang Kebijakan Hukum Pidana yang dianut
pada pokoknya mengatur bahwa tidak menurut Undang-Undang ITE yaitu Undang-
seorangpun dapat dipidana sebelum ada aturan Undang Nomor 11 Tahun 2008 ini telah diatur
hukum yang mengatur dan diancam dengan dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 37 yang
hukuman. Kasus-kasus penipuan lewat SMS mengatur tentang perbuatan yang dilarang
baru bermunculan di era pemanfaatan atau perbuatan melanggar hukum dan dapat
teknologi informasi sedangkan KUHP jauh dikenakan sanksi pidana.
sebelumnya telah ada dan berlaku di Indonesia Berdasarkan latar belakang tersebut maka
sejak zaman pemerintah Kolonial Belanda. penulis tertarik melakukan penelitian yang
Nanti kemudian sejak tanggal 21 April 2008 berjudul ^W Œ v v Hukum Pidana Dalam
dengan lahirnya Undang-Undang Informasi Menanggulangi Penipuan Lewat SMS Serta
Teknologi Elektronik (Undang-Undang ITE) Penegakan Hukumnya._
yaitu Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008
baru dikenal apa yang disebut dengan B. Rumusan Masalah
Cybercrime. 1. Bagaimana peranan hukum pidana dalam
Melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun menanggulangi tindak pidana penipuan
2008 ini negara dapat menggunakan sarana lewat SMS?
hukum pidana untuk mencegah terjadinya 2. Bagaimana penegakan hukumnya menurut
kejahatan dengan menggunakan informatika, KUHP dan Undang-Undang Informasi,
teknologi dan elektronik ataupun melindungi Teknologi dan Elektronik?
masyarakat jika terjadi penipuan lewat SMS.
Hal ini dapat kita lihat dalam konsiderans C. Metode Penelitian
undang-undang ini yang menyatakan bahwa: Metode yang digunakan dalam penelitian
Pembangunan nasional telah dilaksanakan ini adalah metode penelitian yuridis normatif
pemerintah Indonesia dimulai pada era orde dimana bahan-bahan sebagai referensi yang
baru hingga saat ini, merupakan proses yang digunakan adalah peraturan-peraturan
berkelanjutan yang harus senantiasa ditanggapi perundang-undangan sebagai bahan pokok
berbagai dinamika yang terjadi di masyarakat.
4
Informasi elektronik merupakan alat bukti Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 dan
Penjelasannya.
158
Lex Crimen Vol. V/No. 7/Sep/2016
(bahan hukum primair) dan bahan hukum dagingnya sendiri atau pedang bermata dua
sekunder adalah seperti literatur-literatur, yang bermakna bahwa hukum pidana
buku-buku hukum, karya ilmiah, artikel-artikel bertujuan untuk melindungi kepentingan
ilmiah yang membahas tentang peranan hukum hukum (misalnya: nyawa, harta benda,
pidana dalam menanggulangi tindak pidana kemerdekaan, kehormatan), namun jika
penipuan lewat SMS. terjadi pelanggaran terhadap larangan dan
perintahnya justru mengenakan perlukaan
PEMBAHASAN (menyakiti) kepentingan (benda) hukum si
A. Peran Hukum Pidana Dalam Menanggulangi pelanggar. Dapat dikatakan bahwa hukum
Penipuan Via SMS. pidana itu memberi aturan-aturan untuk
Secara umum hukum pidana berfungsi menaggulangi perbuatan jahat. Dalam hal ini
untuk mengatur kehidupan masyarakat agar perlu diingat pula, bahwa sebagai alat
dapat tercipta dan terpeliharanya ketertiban social control fungsi hukum pidana adalah
umum. Manusia dalam usaha untuk memenuhi subsidair, artinya hukum pidana hendaknya
kebutuhan dan kepentingan hidupannya yang baru diadakan (dipergunakan) apabila usaha-
berbeda-beda terkadang mengalami usaha lain kurang memadai, yaitu:
pertentangan antara satu dengan yang lainnya, 1. Melindungi kepentingan hukum dari
yang dapat menimbulkan kerugian atau perbuatan atau perbuatanperbuatan yang
mengganggu kepentingan orang lain. Agar menyerang atau memperkosa kepentingan
tidak menimbulkan kerugian dan mengganggu hukum tersebut Kepentingan hukum yang
kepentingan orang lain5. wajib dilindungi itu ada
Dalam usaha memenuhi kebutuhan tiga macam, yaitu:
hidupnya tersebut maka hukum memberikan a. Kepentingan hukum perorangan
aturan-aturan yang membatasi perbuatan (individuale belangen), misalnya
manusia, sehingga ia tidak bisa berbuat kepentingan hukum terhadap hak hidup
sekehendak hatinya. (nyawa), kepentingan hukum atas tubuh,
Berkenaan dengan tujuan hukum pidana kepentingan hukum akan hak milik
(Strafrechtscholen) dikenal dua aliran tujuan benda, kepentingan hukum terhadap
dibentuknya peraturan hukum pidana, yaitu: harga diri dan nama baik, kepentingan
Menurut Sudarto fungsi hukum pidana itu hukum terhadap rasa susila, dan lain
dapat dibedakan sebagai berikut : sebagainya;
1. Fungsi yang umum Hukum pidana b. Kepentingan hukum masyarakat
merupakan salah satu bagian dari hukum, (sociale of maatschappelijke belangen),
oleh karena itu fungsi hukum pidana juga misalnya untuk kepentingan hukum
sama dengan fungsi hukum pada umumnya, terhadap keamanan dan ketertiban
yaitu untuk mengatur hidup umum, ketertiban berlalu-lintas di jalan
kemasyarakatan atau untuk raya, dan lain sebagainya;
menyelenggarakan tata dalam masyarakat; c. Kepentingan hukum negara
2. Fungsi yang khusus Fungsi khusus bagi (staatsbelangen), misalnya kepentingan
hukum pidana adalah untuk melindungi hukum terhadap keamanan dan
kepentingan hukum terhadap perbuatan keselamatan negara, kepentingan
yang hendak memperkosanya hukum terhadap negara-negara sahabat,
(rechtsguterschutz) dengan sanksi yang kepentingan hukum terhadap martabat
berupa pidana yang sifatnya lebih tajam jika kepala negara dan wakilnya, dan
dibandingkan dengan sanksi yang terdapat sebagainya.
pada cabang hukum lainnya. Dengan demikian maka peran hukum
Dalam sanksi pidana itu terdapat suatu pidana dalam hal ini dapat dilihat sebagai
tragic (suatu yang menyedihkan) sehingga peran dalam upaya pencegahan supaya
hukum pidana dikatakan sebagai mengiris orang tidak melakukan tindak pidana dan peran
sebagai alat untuk menangani tindak pidana
5
Wirjono Prodjodikoro, Asas-asas Hukum Pidana di
Indonesia, Refika aditama Bandung,tahun 2003, hal 178
159
Lex Crimen Vol. V/No. 7/Sep/2016
6
Arief Barda Nawawi, Hukum Pidana-Penanggulangan
Kejahatan, Kencana Jakarta Tahun 2007, Hal 192
160
Lex Crimen Vol. V/No. 7/Sep/2016
161
Lex Crimen Vol. V/No. 7/Sep/2016
162
Lex Crimen Vol. V/No. 7/Sep/2016
3. Perlu dilakukan sosialisasi dengan baik Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008
undang t undang ITE kepada masyarakat
untuk menumbuhkan tingkat kesadaran
hukum masyarakat bahwa betapa
pentingnya saksi korban sehingga
masyarakat tidak enggan melapor jika
terjadi penipuan lewat sms. Dan undang-
undang ITE juga dapat mendidik
masyarakat bahwa betapa bahayanya
penyalahgunaan teknologi dan alat
elektronik sehingga masyarakat sendiri
dapat melakukan pencegahan penipuan
lewat sms ini.
DAFTAR PUSTAKA
Andi Hamzah, Delik-delik Tertentu di Dalam
KUHP, Sinar Grafika Jakarta, 2015.
Barda Nawawi, Tindak Pidana Mayantra,
Perkembangan Kajian Cyber Crime di
Indonesia, Raja Grafindo Persada Jakarta,
2006
EY.Kanter & SR. Sianturi, Asas asas Hukum
Pidana dan Penerapannya, Storia Grafika
2002.
John Naisbitt, Nana Naisbitt dan Douglas
Philips, Pencarian Makna Ditengah
Perkembangan Pesat Teknologi, Mizan
Bandung, 2001.
Jimly Asshiddiqie, Pembangunan Hukum &
Penegakan Hukum Di Indonesia, (Makalah)
2015.
Kamus besar Bahasa Indonesia on line (KKBI)
Universitas Indonesia, 2008
Moelyatno, Asas-asas Hukum Pidana, Rineka
Cipta Jakarta, 2008.
Makarim Edmon, Pengantar Hukum
Telematika, Raja Grafindo Persada 2005.
Soerjono Soekanto, Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Penegakan Hukum, Raja
Grafindo Persada 2004.
Satjipto Rahardjo, Penegakan Hukum Progresif,
Penerbit Kompas, 2010
Van Apeldoorn, Pengantar Ilmu Hukum, PT.
Pratnya Paramita Jakarta 2004.
Zainal Abidin Farid, Hukum Pidana I, Sinar
Grafika Bandung, 2007
www.liputan6.com , 07 juli 2016
www.translate.com , Wikipedia org
www.telekomunikasi seluler Indonesia
Kitab Undang Undang Hukum Pidana
Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana
163