Anda di halaman 1dari 3

RESUME SUPPLAY CHAIN MILTIE BUBBLE

A. Sistem Bisnis Miltie Bubble

Miltie Bubble merupakan salah satu merk minuman yang dikembangkan oleh PT
PUTRAPRENEUR MITRA MAKMUR ABADI. Miltie bubble dikembangkan sejak tahun
2015 yang terus digemari dari waktu ke waktu. Berbagai inovasi dan promosi digencarkan
dalam menjajah target pasar hingga bisnis ini membuka outlate ke berbagai daerah. Miltie
bubble memiliki 45 outlate yang tersebar di Banjarmasin, 9 di Banjarbaru, 9 di Palangkaraya,
dan 5 di Samarinda. Sedangkan, untuk mitra (Frichice) miltie bubble sekitar 55 outlate yang
tersebar di Kalsel, Kaltim, dan Kalteng. Dalam menjalankan dan perkembangan bisnis Miltie
Bubble menerapkan marketing Mix sebagai strategi pemasaran yang terdiri dari: strategi
produk, strategi harga, strategi penyaluran (distribusi) dan strategi promosi.

1. Strategi Produk
Strategi produk adalah menetapkan cara dan menyediakan produk yang tepat
bagi penjualan. Dalam menunjang bisnis miltie buble yang dapat menarik perhatian
konsumen harus memperhatikan kualitas bahan dan inovasi rasa. Miltie Bubble
mengimpor langsung bahan baku dengan mengutamakan kualitasnya. Miltie bubble
memiliki supplier yang berada di Jawa untuk dikirimkan ke Pusat Miltie Bubble di Jl.
Kp. Melayu Darat gg.lain, Seberang Mesjid, Kec. Banjarmasin Tengah, Kota
Banjarmasin. Persedian bahan diambil dari jawa karena di daerah jawa menjadi pusat
pasar grosir untuk komoditas berkualitas dengan harga yang terjangkau. Di gudang
miltie bubble akan menyediakan stok bahan baku seperti bubuk rasa, aneka topping,
dan gelas.

2. Strategi Harga
Miltie Bubble dalam menetapkan harga mempertimbangkan beberapa aspek,
yang pertama adalah harga bahan baku yang mencakup harga bahan baku, biaya
pengirimannya, dan ukuran produk. Kisaran harga miltie bubble dari Rp 8.000 – Rp
25.00 yang mana harga ini masih dapat dijangkau dari berbagai kalangan. Selain itu,
pertimbangan lainnya dalam menetapkan harga adalah biaya promosi, karena Miltie
Bubble mempromosikan produknya melalui media sosial secara online sehingga dapat
menekan biaya promosi. Instagram menjadi sosmed andalan untuk mengencarkan
promosi yang dapat dilihat secara luas dan cepat.
3. Strategi Distribusi
Terkait dengan pemilihan strategi distribusi, Miltie Bubble mengkombinasikan
antara saluran langsung dan saluran tidak langsung. Dalam mendistribusikan bahan
baku kepada mitra waralaba, khususnya untuk mitra waralaba yang berada di area
atau wilayah Kota Banjarmasin (pusat miltie bubble), maka mitra sendiri (gudang)
yang mengambil bahan baku ke Miltie Bubble Pusat, sedangkan untuk mitra Miltie
Bubble yang berada jauh dari Kota Banjarmasin, maka Miltie Bubble menggunakan
jasa ekspedisi untuk mengirimkan bahan baku hingga sampai kepada mitra Miltie
Bubble. Hal ini dikarenakan Miltie Bubble Banjarmasin juga berperan sebagai satu-
satunya distributor untuk seluruh booth atau gerobak serta waralaba Miltie Bubble
area Kalimantan.

Jawa (supplier) Pusat miltie bubble Gudang Outlate konsumen

4. Strategi Promosi
Strategi pemasaran secara online dilakukan dengan memanfaatkan media
sosial yaitu dengan Instagram. Disajikan dengan update yang menarik seputar Miltie
Bubble, mulai dari foto hingga video dan juga berupa promosi produk. Miltie Bubble
memiliki trik ataupun cara tersendiri dalam membuat video mengenai Miltie Bubble.
Sedangkan, strategi pemasaran offline dilakukan menghias Booth dengan sangat
menarik, sehingga mampu menarik minat konsumen untuk memcoba dan membeli
Miltie Bubble. Serta di berbagai event masyarkat seperti bazar atau festival.

B. Sistem Operasional di Outlate


Dalam sistem operasinya, setiap outlate akan menjaga bahan baku. Oleh
karena bahan baku memiliki expired yang lama, sehingga akan membantu menjaga
kualitas bahan. Apabila terdapat bahan yang rusak/expired, maka akan diretur ke
gudang kemudian dikembalikan ke pusat untuk dilakukan penanganan limbah. Setiap
harinya setiap outlate memiliki target penjualan masing-masing yang selalu
memenuhi target. Jam operasional Miltie Bubble adalah dari jam 10 pagi hingga jam
10 malam dan tetap beroperasi meskipun kondisi cuaca sedang buruk atau hujan.
Proses produksi miltie bubble terdiri dari 3 tahapan yaitu input, proses, dan
output. Proses input dimulai dengan pemilihan bahan baku minuman Miltie Bubble
yaitu susu, aneka rasa, dan topping tertantu. Bahan yang dipilih mencakup standar
bahan baku yang digunakan mulai dari merek bahan baku utama yang digunakan
yaitu susu merek Diamond hingga ukuran dan kekenyalan dari topping dan bubuk
rasa yang digunakan. Tahapan berikutnya adalah proses, di tahap ini adanya proses
pembuatan minuman bubble yang terdiri dari pencampuran bahan baku berupa susu,
air, bubuk rasa hingga air dan topping sesuai dengan keinginan konsumen. Tahapan
terakhiir dalam produksi minuman Miltie bubble adalah output yaitu minuman bubble
yang siap dikonsumsi oleh konsumen.

C. Tantangan/resiko dalam menjaga ketersedian produk

Miltie Bubble dalam operasional usahanya juga tidak luput dari berbagai
resiko/tantangan salah satunya yaitu kekosongan bahan baku. Kekosongan bahan
baku ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu
1) Faktor kesalahan dari produsen yang mengirimkan bubble dengan kualitas yang
dibawah standar, sehingga dapat mengakibatkan penurunan kualitas. (input)
2) Faktor kedua penyebab kekosongan bahan baku adalah dari pihak ekspedisi yang
terlambat dalam pengiriman stok bahan. (input)
3) tergganggu operasional di outlate dalam menghadapi pelanggan Ketika stok habis.
(output)
4) Sistem operasional pengelolaan dan informasi stok hanya bergantung terhadap
aplikasi massanger WA (proses)

PETA KONSEP

Supplier Manufaktur
Bahan Baku Bubuk Bubuk

Gudangn Konsume
Supplier Manufaktur Distributor n
Bahan Baku topping Topping Ekspidisi laut gerobak

Manufaktur
Supplier Plastik Gelas Plastik
cafe
Gojek

Anda mungkin juga menyukai