Anda di halaman 1dari 15

I.

Pendahuluan
1.1 Analisis Situasi Usaha
Kota Singaraja merupakan salah satu Kota Pendidikan di Bali. Adanya
aspek pendidikan sudah tentu tidak terpisah dari aspek pelajar sebagai peserta
didik dan seluruh tenaga pendidik. Di Singaraja terdapat salah satu kampus
dengan jumlah sivitas akademika sampai dengan ribuan orang. Universitas
Pendidikan Ganesha sebagai kampus yang dimaksud, telah memiliki trademark
dalam kaitannya menjadi sasaran penjualan (pangsa pasar yang potensial).
Singaraja merupakan kota yang padat, termasuk padat dalam aktivitas
yang menggerahkan. Kegerahan ini tidak hanya timbul dari kepadatan aktivitas,
tetapi keadaan geografis juga menghadirkan tingkat kegerahan yang tinggi di
wilayah Singaraja. Suhu rata-rata di wilayah ini ada pada rentangan 350C s.d. 45
0
C. Adanya tingkat kegerahan yang tinggi sudah pasti membuat masyarakat dan
sivitas akademika UNDIKSHA memerlukan asupan cairan yang lebih banyak
atau harus dalam pola yang memadai. Berkaitan dengan hal tersebut, adanya
produk es inovatif sangat potensial untuk dikembangkan. Dalam hal ini, “Cincau
Float” dipandang sebagai tawaran yang menggairahkan dan merupakan produk
inovatif.
Cincau Float merupakan produk minuman bercampur es yang rasa
dasarnya adalah olahan daun cincau. Produk ini ditawarkan pada berbagai varian,
seperti blueberry, strawberry, mangos, dan sebagainya. Minuman dingin
merupakan produk yang sangat potensial di wilayah panas (Kota Singaraja). Salah
satu fakta menyatakan bahwa penjualan produk minuman dingin dapat mencapai
omzet jutaan rupiah per harinya tiap satu lokasi penjualan. Keadaan ini
mencerminkan bahwa perlu adanya pengembangan produk dengan diversifikasi
lain untuk mencapai kepuasaan para konsumen.
Peminat minuman dingin di Kota Singaraja sangatlah tinggi. Peminat ini
bersumber dari mahasiwa/i sebagai sivitas akademika yang datang dari berbagai
daerah dan para khalayak masyarakat umum. Jumlah ini mengindikasikan bahwa
peluang penjualan diversifikasi produk minuman dingin berupa Cincau Float
memiliki prospek yang baik dan potensial. Berdasarkan analisis yang telah
dilaksanakan, maka usulan program ini sangat realistis untuk dilaksanakan.

1
1.2 Profil Bidang Usaha yang Diusulkan
Cincau Float merupakan usaha yang digagas berawal dari inspirasi untuk
menawarkan berbagai produk dalam aneka jenis minuman dingin. Produk ini
dipandang sebagai inovasi kreatif yang diyakini dapat menjadi trademark
minuman khas cincau di Kota Singaraja. Produk ini tidak memiliki persaingan
yang ketat pada produk sejenis.
Kegiatan usaha ini bergerak dalam bidang produksi dan pemasaran.
Produksi skala rumah tangga dilaksnakan di Jl. Sudirman-Gang VI, Singaraja.
Promosi dan pemasarannya secara offline sementara ini fokus dilakukan di sekitar
kota Singaraja dan akan diekspansi mencangkup wilayah Buleleng dan sekitarnya.
Jenis produk yang diproduksi dan dipasarkan berupa adalah berupa produk
olahan cincau dalam minuman dingin yang dikreasi dalam balutan nuansa float.
Cincau float akan hadir pada varian blueberry, original, strawberry, mangos, dan
sebagainya yang disesuaikan dengan segmentasi pasar. Target jumlah produksi
pada bulan pertama adalah sejumlah 1000 gelas cincau float dengan berbagai
varian rasa. Kalkulasi lanjut produksi produk akan disesuaikan dengan pangsa
pasar dan segmentasi pasar di lapangan. Adapun beberapa keunggulan yang
dimiliki oleh usaha Cincau Float ini adalah sebagai berikut.
1. Kualitas selalu menjadi pola pikir utama dalam pelaksanaan program.
2. Mengutamakan kepuasan dan kenyamanan pelanggan.
3. Memiliki trademark branding yang jelas dan realistis.
4. Berinovasi pada kemasan, rasa, dan manajerial.
5. Menyediakan pameran produk sebagai media dalam proses promosi.
6. Menyediakan pelayanan delivery order (antar), gratis ongkos kirim khusus
wilayah Kota Singaraja (ketentuan berlaku).
7. Menyediakan pelayanan made to order (pesanan).
8. Memiliki brosur promosi yang lengkap dan memadai.
9. Melayani pemesanan produk via online (bbm, fb, twitter, dan blogspot)
10. Menyediakan berbagai pilihan paket produk yang potensial.

2
II. Aspek-aspek Usaha
2.1 Aspek Hukum
a. Legalitas Usaha
Cincau Float merupakan salah satu usaha kelompok yang digagas oleh
kelompok orang. Kumpulan orang ini telah tersebar secara heterogen sesuai
dengan porsi fungsi kerja masing-masing. Legalitas usaha yang dipandang perlu
akan disiapkan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
b. Perizinan
Usaha Cincau Float akan mengurus segala berkas administrasi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Salah satu berkas yang akan dipenuhi adalah SITU (Surat
Izin Tempat Usaha) dari pihak terkait dan beberapa perizinan lain yang dipandang
perlu.

2.2 Aspek Teknis dan Teknologi


Berikut adalah beberapa hal terkait dengan teknis dan teknologi
pelaksanaan program.
a. Lokasi Usaha
Cincau Float merupakan usaha rintisan yang secara intensif menjalin mitra
dengan Warung Mangga di Jalan Sahadewa. Mitra ini berperan sebagai penyedia
bahan baku utama berupa produk cincau yang telah dilengkapi dengan berbagai
varian rasa. Proses pengemasan dan pemasaran produk dilaksanakan oleh para
karyawan yang telah direkrut secara proporsional.
Promosi dilaksankan secara online dan offline. Secara online, produk ini
ditawarkan melalui media pemasaran sosial seperti facebook: Cincau Float dan
jejaring sosial lainnya. Melalui kegiatan promosi online informasi produk akan
sampai ke calon pelanggan dalam hitungan detik sehingga akan mempercepat
transaksi jual beli. Sementara itu, promosi offline dilaksanakan melalui pembuatan
brosur, katalog produk, leaflet, ex-banner, dan word of mouth.
Pemasaran merupakan bagian yang penting dalam melaksanakan suatu
usaha. Pada kegiatan ini Pemasaran merupakan bagian penting dalam suatu usaha.
Pada kegiatan ini, pemasaran dilakukan baik secara online maupun secara offline,
layaknya promosi produk. Secara online pemasaran dilakukan via e-mail.

3
Secara umum, dalam kegiatan usaha ini diperhatikan beberapa
pertimbangan, yaitu product, place, promotion, dan price. Product, merupakan
bagian penting dalam usaha pemasaran. produk yang dipasarkan ini telah
memenuhi beberapa kriteria konsumen, yaitu: penampilan, kualitas, kuantitas,
serta harganya yang terjangkau. Place, tempat produksi yang dipilih cukup
strategis mengingat dalam proses produksinya memerlukan tempat yang cukup
luas, mendapat penyinaran yang maksimal, mudah dijangkau, dan accessible.
Tempat pemasaran pun telah dipertimbangkan berdasarkan hasil survei pasar.
Promotion, kegiatan promosi telah dilaksanakan secara terencana sesuai uraian
sebelumnya. Price, harga produk telah dipertimbangkan berdasarkan daya
jangkau masyarakat serta harga produk sejenis di pasaran.
b. Mesin/Peralatan/Teknologi
Adapun mesin/peralatan/teknologi yang digunakan dalam usaha Genta
Ganesha ini adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Alat yang Digunakan dalam Usaha
No. Nama Alat No. Nama Alat
1 lemari es 6 gunting
2 toples kaca 7 wadah penampung
3 alat pres kemasan 8 ember kecil (d = 30 cm)
4 nampan (d = 50 cm) 9 penyaringan
5 perlak mika 10 stan promosi

c. Proses Produksi Cincau Float


Adapun proses produksi Cincau Float ini dilaksanakan melalui beberapa
tahapan sederhana yang diawali dengan proses penyediaan bahan baku. Adapun
tahapan detailnya dapat dijabarkan sebagai berikut. Pertama, memasukkan serbuk
float ke dalam blender. Kedua, memasukkan es batu dan menambahkan air
secukupnya. Ketiga, sambil menunggu bahan float (blueberry, original,
strawberry, mangos) dipersiapkan untuk dicampurkan bahan cincau dalam gelas
kemasan. Keempat, produk olahan float yang dingin dan segar siap dihidangkan
bersama butir-butir cincau original yang menyegarkan.

4
d. Kapasitas
Kapasitas produksi Cincau Float pada bulan pertama adalah 1.000 gelas
produk cincau float. Adapun harga tiap gelasnya adalah sangat ekonomis dan
bersahabat, yaitu hanya senilai Rp. 5.000,-. Kapasitas produksi selalu mengalami
perkembangan yang disesuaikan dengan keadaan pangsa pasar dan segmentasi.

e. Strategi Usaha
Beberapa strategi usaha yang dilakukan untuk mengembangkan usaha ini
adalah sebagai berikut.
1. Telah menjalin join-partner dengan rekanan suplyer bahan cincau di
Warung Mangga, Jalan Sahadewa-Singaraja.
2. Menjalin kerjasama aktif dengan aktivis kampus sebagai upaya
pendekatan aktif proses branding produk.
3. Memiliki marketing plan yang jelas sebagai strategi optimalisasi proses
promosi dan distribusi.
4. Menyebarkan brosur produk pada beberapa tempat strategis di wilayah
kampus, Kota Singaraja, dan daerah lainnya yang dipandang perlu.
5. Teknik promosi yang diterapkan adalah melalui word of mouth (dari
mulut ke mulut), online (bbm, facebook, twitter, dan blogspot).
6. Melayani delivery order (antar) dan made to order (pesanan).
7. Membangun jaringan usaha pada tempat-tempat strategis terkait
perkembangan dalam perjalanan usaha.

f. Analisis Lingkungan
Analisis lingkungan dalam usaha ini akan disajikan melalui analisis
SWOT berikut.
1. Kekuatan (strength)
 TOP BRANDING
Branding Cincau Float multi varian akan menjadi idaman seluruh
khalayak di Kota Singaraja. Hal ini dilandaskan pada analisis yang telah
dilaksanakan bahwa produk ini potensial dan memang dibutuhkan.

5
 Inovatif
Inovasi produk dapat teramati pada varian rasa yang dikembangkan dalam
varian blueberry, original, strawberry, mangos, dan sebagainya. Kemasan
juga menjadi aspek penting dalam hal inovasi sebagai upaya peningkatan
penetrasi pemasaran.
 Target Pemasaran
Target pemasaran pada bulan pertama adalah sejumlah 1000 gelas produk
dengan harga Rp. 5.000,-/produk. Target ini telah dilaksanakan
berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat dan disesuaikan dengan
potensi penjualan minuman dingin berupa cincau float di kawasan
Singaraja.
 Sasaran Pemasaran
Sasaran pemasaran produk inovatif minuman dingin Cincau Float adalah
khalayak akademis UNDIKSHA dan masyarakat umum di kawasan Kota
Singaraja.
 Murah Meriah
Produk Cincau Float ditawarkan dengan harga yang sangat bersahabat.
Tawaran ini diyakini menjadi kekuatan dalam proses menggait para
konsumen.
2. Kelemahan (weakness)
 Sistem Manajemen
Masih ada keterbatasan pada badan hukum sebagai akibat belum
terbentuknya usaha ini secara formal. Kelemahan ini akan ditindaklanjuti
dengan segera mempersiapkan adminitrasi legalitas usaha.
3. Peluang (opportunities)
 Persaingan
Persaingan terjadi pada produk yang sejenis tanpa modifikasi. Namun,
tidak terdapat persaingan yang berarti pada kemasan yang dirancang
inovatif dalam persaingan pada pasar kompetitif.
 Prospek Masa Depan
Cincau Float merupakan produk rintisan inovatif yang diyakini dapat
berkembang dalam kepakkan sayap kewirausahaan yang mutakhir.
6
 Peluang Pasar
Peluang pasar sangat terbuka lebar yang ditunjukkan dengan data pada
survei pasar. Data tersebut menunjukkan bahwa angka permintaan
konsumen di Singaraja terhadap produk minuman dingin yang inovatif.
4. Hambatan (threats)
 Proses Distribusi
Prediksi hambatan akan hadir pada dimensi produksi produk terutama
dalam penyediaan bahan baku. Apabila terdapat kendala pada suplai
produk maka akan diambil inisiatif dengan menggunakan produk nutrijel
di pasaran.

2.3 Aspek Pemasaran


a. Jenis produk yang Ditawarkan
Jenis produk yang ditawarkan adalah produk minuman dingin berupa
olahan cincau menjadi Cincau Float aneka varian. Produk ini akan
dibandrol dengan harga yang sangat bersahabat, yaitu hanya Rp. 5.000,-
per gelas.

Gambar 1. Rencana Visualisasi Produk

Gambar 2. logo usaha Cincau Float versi Balibucks

7
b. Kegunaan Produk yang Ditawarkan
Produk yang ditawarkan akan berguna dalam pemenuhan kebutuhan hidup
berupa minuman dingin inovatif terhadap sivitas akademika UNDIKSHA
dan khalayak masyarakat di Kota Singaraja.
c. Target Konsumen
Target konsumen pada pemasaran produk ini adalah seluruh sivitas
akademika UNDIKSHA dan khalayak masyarakat di Kota Singaraja.
d. Wilayah Pemasaran
Wilayah pemasaran produk pada fase awal adalah di kawasan Kota
Singaraja dengan segmentasi utama sebagai pangsa pasar adalah Kampus
Univ. Pendidikan Ganesha.
e. Peta Persaingan
Seyogianya, persaingan tidak terjadi pada produk yang sejenis. Apalagi
produk ini memiliki TOP Branding dengan kemasan struktur Balibucks
sebagai media promosi intensif.
f. Rencana Jumlah dan Harga Produk
Adapun target produksi bulan pertama pada usaha ini adalah sejumlah
1.000 gelas produk Cincau Float dengan harga Rp. 5.000,-/kemasan.

2.4 Aspek Manajemen


a. Bentuk Usaha
Bentuk usaha yang direncanakan adalah usaha kelompok yang ditandai
dengan adanya manajemen dari anggota kelompok.

8
b. Struktur Organisasi
Berkaitan dengan pelaksanaan tugas, berikut adalah pembagian
kerja yang dapat disajikan.

DOSEN PEMBIMBING

Manajer Umum

Manajemen Manajemen Produksi Manajemen


Pemasaran/Jaringan Keuangan

Partnership & Karyawan

gambar 3. bagan pembagian tugas

1) Dosen Pembimbing : Bapak Made Nuridja


2) Manajer Umum : Novia Dewi
3) Manajemen Pemasaran/Jaringan : Arisujati dan Pande Raka
4) Manajemen Produksi : Dena
5) Manajemen Keuangan : Manik
6) Partnership : Pihak yang terkait dalam kerjasama
Adapun tanggungjawab setiap bagian pada bagan di atas adalah sebagai berikut.
1. Dosen Pembimbing bertugas sebagai pemberi motivasi, bimbingan,
dan evaluasi terhadap pelaksanaan program.
2. Manajemen Umum bertugas untuk memimpin usaha dan bertanggung
jawab dalam kegiatan usaha “Cincau Float versi Balibucks”.
3. Manajemen Pemasaran/Jaringan bertanggung jawab dalam promosi
dan pemasaran produk serta memperluas link/relasi/jaringan.
4. Manajemen Produksi bertanggung jawab dalam pengolahan bahan
baku sampai menjadi produk yang berkualitas serta pengadaan alat
dan bahan penunjang lainnya.

9
5. Manajemen Keuangan bertanggung jawab mencatat segala kegiatan
keuangan yang berkaitan dengan produksi dan penjualan. Terkait
analisis laba/rugi dan cashflow.
6. Partnership bertugas sebagai rekanan/supplier dalam penyediaan
bahan baku.
c. Tenaga Kerja
Tenaga kerja dari usaha ini adalah para individu yang telah direkrut
oleh manajemen (pelaksana program). Secara profesional, tim pelaksana
menjalankan tugas pengawasan sesuai dengan yang tercantum pada bagan
pembagian tugas. Tim pelaksana mempekerjakan 4 karyawan dengan
spesifikasi sebagai berikut: 2 orang bertugas pada produksi mentah
(supplier bahan dan cita rasa), 2 orang bertugas pada proses pengemasan.
Tim juga mengontrak 2 orang yang bertugas sebagai sales promotion team
(SPT) dalam proses promosi dan distribusi produk.
Usaha ini masih merupakan usaha pioneer/permulaan yang
ditandai dengan adanya 1 kali produksi tiap minggu. Para karyawan hanya
bekerja 1 kali setiap minggu, didapat keputusan yang bijak dengan
memberikan upah harian senilai Rp. 50.000,-. Khusus untuk SPT dalam
setiap pelaksanaan tugasnya mendapatkan upah senilai Rp. 100.000,-.

2.5 Aspek Ekonomi dan Keuangan


Aspek keuangan usaha didasarkan pada beberapa analisis yang meliputi:
perkiraan pendapatan, perkiraan biaya, kebutuhan dana, dan alternatif sumber
dana. Sementara itu, aspek ekonomi usaha didasarkan pada beberapa analisis yang
meliputi: benefit cost of ratio (B/C), pay back period (PBP), return of investment
(ROI), break event point (BEP), dan analisis kontribusi margin.
1. Benefit Cost Ratio (B/C)
Analisis ini akan memberikan informasi tantang perbandingan antara total
penerimaan dengan biaya produksi yang dikeluarkan selama periode
tertentu. Pada usaha ini analisis B/C didasarkan pada periode produksi dan
pemasaran dalam waktu satu bulan. Secara matematis, B/C dapat dihitung
dengan rumus berikut.

10
total penerimaan
B/C
total pengeluara n
2. Pay Back Period (PBP)
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui estimasi jangka waktu
pengembalian investasi dan modal usaha. Nilai PBP dapat ditunjukkan
dengan rumus berikut.
total investasi
PBP 
laba per bulan
3. Return of Investment (ROI)
Analisis ini dapat memberikan gambaran tentang persentase keuntungan
yang diperoleh dari penggunaan sejumlah modal usaha yang efektif selama
periode usaha tertentu. Nilai ini dapat diketahui dengan menggunakan
rumus berikut.
total laba
ROI  x 100%
biaya produksi
4. Break Event Point (BEP)
Analis BEP atau titik imbas merupakan suatu analisis yang digunakan
untuk mengetahui hubungan antara beberapa variabel dalam proses
produksi dengan pendapatan yang diterima perusahaan/pelaksana program
PMW. Secara matematis, BEP dapat ditentukan dengan rumus berikut.
biaya tetap
BEP 
biaya vriabel
1
hasil penjualan

5. Kontribusi Margin
Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan keuntungan maksimum
atau kerugian minimum dari pelaksanaan usaha. Rasio kontribusi margin
dapat dirumuskan sebagai berikut.
biaya vriabel
RKM  1 
hasil penjualan

Sementara itu, jumlah penjualan minimal dari keuntungan yang telah


ditetapkan adalah sebagai berikut.

11
biaya tetap  laba
MP 
biaya vriabel
1
hasil penjualan

a. Perkiraan Pendapatan
1) Analisis Perkiraan Pendapatan per bulan
Satuan Harga Satuan Total
No. Jenis Produk
Produksi (Rp) Pendapatan (Rp)
1 Cincau Float 1.000 gelas 5.000,- 5.000.000,-
Total pengeluaran per bulan [BV+BT+(BI/5)] 3.331.000,-
Total pendapatan per bulan 5.000.000,-
Total laba (kotor) per bulan 1.669.000,-

2) Benefit cost ratio (B/C)


Rp. 5.000.000 
B/C  1,5
Rp. 3.331.000,
Setiap pengeluaran dana sebesar Rp. 1 akan memperoleh pendapatan sebesar Rp.
1,5 sehingga usaha ini cukup efisien.
3) Pay back period
Rp. 4.170.000,
PBP   2,49
Rp. 1.669.000,
Nilai PBP menunjukkan skala 2,49 yang berarti biaya investasi akan dapat
kembali setelah lama produksi kurang lebih 2,5 bulan.
4) Return of Investment
Rp. 1.669.000,
ROI  x 100%  50,1%
Rp. 3.331.000,
Dari sebanyak Rp. 3.331.000,- rata-rata dana yang digambarkan untuk proses
produksi jangka waktu 1 bulan maka akan diperoleh keuntungan sebesar 50,1%
untuk penggunaan modal usaha yang cukup efektif.
5) Break Event Point
Rp. 1.087.000,
BEP   Rp. 1.811.600,
Rp. 1.669.000,
1
Rp. 5.000.000,

Hasil analisis ini menunjukkan bahwa keuntungan minimal yang harus dicapai
dalam 1 kali produksi untuk periode 1 bulan adalah sebesar Rp. 1.811.600,-.

12
Sementara itu, analisis perencanaan usaha memberikan total keuntungan sebesar
Rp. 5.000.000,- sehingga usaha ini sangat layak untuk dipertimbangkan.
6) Kontribusi Margin
Rp. 1.669.000,
RKM  1   0,3
Rp. 5.000.000,

Sementara itu, jumlah penjualan minimal dari keuntungan yang telah ditetapkan
adalah sebagai berikut:
Rp. 1.087.000,  Rp. 1.669.000, Rp. 2.756.000,
MP    Rp. 918.666,
Rp. 1.669.000, 0,3
1
Rp. 5.000.000,

Dengan demikian, nilai MP ini menunjukkan total pendapatan minimal yang


harus dicapai sebagai akibat penjualan sejumlah produk yang ditawarkan. Hasil
analisis menunjukkan bahwa nilai MP minimal lebih kecil dari perencanaan
pendapatan sehingga asumsi atas kelayakan usaha ini dapat diterima.
b. Perkiraan Biaya
1) Biaya Investasi
Harga Satuan Total Harga
Jenis Pengeluaran Satuan
(Rp) (Rp)
sewa tempat produksi 5 bulan 250.000,- 1.250.000,-
lemari es kecil 1 unit 1.125.000,- 1.125.000,-
toples kaca 8 pcs 50.000,- 400.000,-
cetak spanduk (2 x 1) cm 3 lembar 50.000,- 150.000,-
alat pres kemasan 2 unit 125.000,- 250.000,-
nampan (d = 50 cm) 3 buah 20.000,- 60.000,-
perlak mika 8 lusin 15.000,- 120.000,-
gunting 6 pcs 20.000,- 120.000,-
wadah penampung 6 pcs 20.000,- 120.000,-
ember kecil (d = 30 cm) 5 buah 10.000,- 50.000,-
persediaan air dan listrik - 100.000,- 100.000,-
penyaringan 4 buah 25.000,- 100.000,-
blender 1 unit 125.000,- 125.000,-
stan promosi mini 1 unit 250.000,- 250.000,-
Total Biaya Investasi 4.170.000,-

13
2) Biaya Produksi Alokasi 1 Bulan
A. Biaya Variabel
Harga Satuan Total Harga
Jenis Pengeluaran Satuan
(Rp) (Rp)
cincau 20 kg 15.000,- 300.000,-
sendok plastik 4 paket 20.000,- 80.000,-
serbuk cappucino 2 kg 20.000,- 40.000,-
serbuk mangos 2 kg 20.000,- 40.000,-
serbuk blueberry 2 kg 20.000,- 40.000,-
serbuk strawberry 2 kg 20.000,- 40.000,-
serbuk susu 2 kg 20.000,- 40.000,-
gelas kemasan 1.000 pcs 700,- 700.000,-
cetak kemasan 1.000 eks 200,- 200.000,-
selebaran 100 eks 100,- 10.000,-
Total Biaya Variabel 1.410.000,-

B. Biaya Tetap
Harga Satuan Total Harga
Jenis Pengeluaran Satuan
(Rp) (Rp)
biaya distribusi 2 orang 100.000,- 200.000,-
pekerja produksi (4 kali kerja) 4 orang 70.000,- 840.000,-
buku cashflow 1 pcs 7.000,- 7.000,-
alat tulis - 10.000,- 10.000,-
stempel 1 buah 20.000,- 20.000,-
nota 1 pcs 10.000,- 10.000,-
Total Biaya Tetap 1.087.000,-

3) Total Biaya yang Diperlukan


No. Jenis Biaya Total (Rp)
1 Biaya Investasi 4.170.000,-
2 Biaya Variabel 1.410.000,-
3 Biaya Tetap 1.087.000,-
Total Anggaran [BI + 5(BV + BT)] 16.655.000,-

c. Kebutuhan Dana
Adapun anggaran dana yang dibutuhkan dalam usaha ini adalah senilai
Rp. 16.655.000,-.

14
d. Alternatif Sumber Dana
Adapun alternatif sumber dana berasal dari DIPA UNDIKSHA = Rp.
16.655.000,-. Sumber dana ini diperlukan sebagai jaminan sekunder
keberhasilan awal suatu usaha.

III. Penutup
Usaha Cincau Float ini merupakan suatu program usaha yang diyakini
mampu bersaing dan berkembang dalam memanfaatkan pangsa pasar yang
tersedia. Usaha ini akan selalu mengikuti alur perkembangan informasi pada era
globalisasi.

15

Anda mungkin juga menyukai