PENETAPAN GULA
[Metode Luff Schoorl- SNI No. 01-2892-1992 ]
Pertanyaan Pre-Lab
1. Apa yang dimaksud dengan gula pereduksi? Berikan 2 contohnya dan gambarkan
struktur siklik (proyeksi Haworth) nya.
Gula pereduksi merupakan golongan karbohidrat yang bisa mereduksi senyawa-
senyawa penerima elektron, contohnya glukosa dan fruktosa. Dalam struktur
siklik, gula pereduksi ditandai dengan adanya gugus hidroksil (OH) bebas pada Cl.
Glukosa,fruktosa,galaktosa (Monosakarida) laktosa, dan maltosa(Disakarida),
termasuk sebagai gula pereduksi. Sedangkan sukrosa dan pati (polisakarida) tidak
termasuk sebagai gula pereduksi.
Metode Luff Schoorl ini meliputi reaksi antara monosakarida dengan larutan
cupper. Monosakarida akan mereduksikan CuO di dalam larutan Luff sehingga akan
terbentuk Cu2O. Kelebihan CuO akan direduksikan dengan KI berlebih, sehingga
dilepaskan I2. Kemudian I2 yang dibebaskan tersebut dititrasi dengan larutan Na2S2O3
(Pradnyana et al, 2014)
3. Apa yang dimaksud dengan gula invert? Jelaskan!
Gula invert merupakan produk hasil pemecahan sukrosa menjadi 2 bagian yaitu glukosa
dan fruktosa. Pemecahan ini terjadi karena hidrolisis sukrosa menukar (invert) tanda
rotasi
optik,enzim yang melakukan hidrolisisnya dinamakan invertase. Hidrolisis ini terjadi pada
larutan dengan suasana asam atau dengan enzim invertase.
5. Dari mana angka 0.95 diperoleh dalam penetapan gula total maupun sukrosa?
Jelaskan!
Angka 0.95 diperoleh dari Mr sukrosa dibagi dengan Mr fruktosa ditambah Mr glukosa .
FK = Mr sukrosa / Mr fruktosa+Mr glukosa
= 342/180+180
= 0.95
Bagan Kerja :
A. Keterangan sampel :
Jenis sampel
Nama produk
Kadar gula produk (dari label, jika tidak
ada, dari literatur)
a. Persiapan sampel
diantaranya .....................................................................................................
mL
mL Na2S2O3 N Na2S2O3
Perlakuan Na2S2O3 % (b/b)
0.1 N hasil mg glukosa
0.1 N gula sebelum inversi
(hasil titrasi) standarisasi
Sampel V1 =
Blanko V2 =
Cara perhitungan
mL
mL % (b/b) % (b/b) gula
Na2S2O3 N Na2S2O3
Perlakuan Na2S2O3 mg gula total % (b/b)
0.1 N hasil
0.1 N glukosa sesudah (sebagai sukrosa
(hasil standarisasi
inversi sukrosa)
titrasi)
Sampel V1 =
Blanko V2 =
Cara perhitungan
E. Pembahasan :
F. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Pradnyana KDA, Parwata IMOA, Sudarma N. 2014. Penentuan Kadar Sukrosa pada Nira
Kelapa dan Nira Aren dengan Menggunakan Metode Luff Schoorl. Jurnal Chemistry
Laboratory [internet] . [Diakses Pada 2021 Oktober 31]. 1(1): 37-41. Tersedia Pada :
http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/749/1/c70ef0dfe3f16640de4a209044739cd8.pdf