Anda di halaman 1dari 9

NILAI :

PENETAPAN GULA
[Metode Luff Schoorl- SNI No. 01-2892-1992 ]

NAMA PRAKTIKAN Tabina Fawnia Aqila


NIM J0305201063
PROGRAM KEAHLIAN Supervisor Jaminan Mutu Pangan
HARI/TANGGAL/JAM PRAKTIKUM Senin 1 November 2021 . 13.00-18.40
KELAS/KELOMPOK AP1
ASISTEN Rasyika Mareti, A.Md
PENANGGUNG JAWAB PRAKTIKUM
Tujuan Praktikum :
Untuk mengetahui pengujian dalam penetapan gula dengan metode luff school serta untuk
mengetahui cara menetapkan jumlah gula pereduksi & gula total pada gula.

Pertanyaan Pre-Lab
1. Apa yang dimaksud dengan gula pereduksi? Berikan 2 contohnya dan gambarkan
struktur siklik (proyeksi Haworth) nya.
Gula pereduksi merupakan golongan karbohidrat yang bisa mereduksi senyawa-
senyawa penerima elektron, contohnya glukosa dan fruktosa. Dalam struktur
siklik, gula pereduksi ditandai dengan adanya gugus hidroksil (OH) bebas pada Cl.
Glukosa,fruktosa,galaktosa (Monosakarida) laktosa, dan maltosa(Disakarida),
termasuk sebagai gula pereduksi. Sedangkan sukrosa dan pati (polisakarida) tidak
termasuk sebagai gula pereduksi.

2. Bagaimana prinsip penetapan gula pereduksi dengan metode Luff Schoorl ?

Metode Luff Schoorl ini meliputi reaksi antara monosakarida dengan larutan
cupper. Monosakarida akan mereduksikan CuO di dalam larutan Luff sehingga akan
terbentuk Cu2O. Kelebihan CuO akan direduksikan dengan KI berlebih, sehingga
dilepaskan I2. Kemudian I2 yang dibebaskan tersebut dititrasi dengan larutan Na2S2O3
(Pradnyana et al, 2014)
3. Apa yang dimaksud dengan gula invert? Jelaskan!

Gula invert merupakan produk hasil pemecahan sukrosa menjadi 2 bagian yaitu glukosa
dan fruktosa. Pemecahan ini terjadi karena hidrolisis sukrosa menukar (invert) tanda
rotasi
optik,enzim yang melakukan hidrolisisnya dinamakan invertase. Hidrolisis ini terjadi pada
larutan dengan suasana asam atau dengan enzim invertase.

4. Apa fungsi blanko dalam percobaan ini?


Sebagai larutan pembanding dalam uji penetapan gula.

5. Dari mana angka 0.95 diperoleh dalam penetapan gula total maupun sukrosa?
Jelaskan!
Angka 0.95 diperoleh dari Mr sukrosa dibagi dengan Mr fruktosa ditambah Mr glukosa .
FK = Mr sukrosa / Mr fruktosa+Mr glukosa
= 342/180+180
= 0.95

Bagan Kerja :
A. Keterangan sampel :

Jenis sampel
Nama produk
Kadar gula produk (dari label, jika tidak
ada, dari literatur)

B. Bahan dan alat yang digunakan :

a. Persiapan sampel

Berat sampel yang dianalisa : ................ g


Fungsi penambahan Pb asetat setengah basa adalah ................................................................................
Fungsi penambahan (NH4)2 HPO4 10% adalah..........................................................................................
Isi dari Larutan Luff Schrool adalah.........................................................................................................
Fungsi penambahan HCl 25% adalah......................................................................................................

Fungsi penambahan NaOH 30% adalah......................................................................................................

Peralatan gelas yang digunakan

diantaranya .....................................................................................................

b. Penetapan Gula Pereduksi

Buat bagan pengenceran sampelnya:


C. Data Pengamatan :

a. Standarisasi Na2S2O3 0.1 N


Zat murni yang digunakan untuk standarisasi Na2S2O3 0,1 N adalah .................................
Bobot ekivalen zat murni yang digunakan =.................... mg/mekiv
Massa zat murni yang ditimbang sebanyak= ................. gram
Volume labu takar = ............ ml
Volume larutan (dari zat murni) yang dipipet = .............ml
Duplo Volume titran awal (ml) Volume titran akhir (ml) Volume titran yang terpakai (ml)
1
2
Volume rata-rata

Pereaksi yang ditambahkan adalah ........................... dan ...........................


Indikator yang digunakan adalah.................................
Perubahan warna yang terjadi adalah dari warna..................... menjadi .......................
Tulis reaksi yang terjadi:

Perhitungan Normalitas titran:

b. Penetapan gula pereduksi

mL
mL Na2S2O3 N Na2S2O3
Perlakuan Na2S2O3 % (b/b)
0.1 N hasil mg glukosa
0.1 N gula sebelum inversi
(hasil titrasi) standarisasi
Sampel V1 =
Blanko V2 =

Cara perhitungan

c. Penetapan total gula (sebagai sukrosa)

mL
mL % (b/b) % (b/b) gula
Na2S2O3 N Na2S2O3
Perlakuan Na2S2O3 mg gula total % (b/b)
0.1 N hasil
0.1 N glukosa sesudah (sebagai sukrosa
(hasil standarisasi
inversi sukrosa)
titrasi)
Sampel V1 =
Blanko V2 =

Cara perhitungan

E. Pembahasan :
F. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Pradnyana KDA, Parwata IMOA, Sudarma N. 2014. Penentuan Kadar Sukrosa pada Nira
Kelapa dan Nira Aren dengan Menggunakan Metode Luff Schoorl. Jurnal Chemistry
Laboratory [internet] . [Diakses Pada 2021 Oktober 31]. 1(1): 37-41. Tersedia Pada :
http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/749/1/c70ef0dfe3f16640de4a209044739cd8.pdf

Anda mungkin juga menyukai