 Apa yang dimaksud dengan
Objek kajian teori komunikasi
komunikasi massa?
Secara bahasa, komunikasi massa
merupakan suatu proses penyampaian
pesan yang dilakukan melalui media massa
atau communicating with media. Istilah
dari komunikasi massa adalah singkatan
yang berasal dari komunikasi media massa.
 Ruang lingkup komunikasi massa
dapat dibagi menjadi dua, yaitu ruang
lingkup secara umum dan ruang
lingkup secara khusus.
1. Ruang lingkup komunikasi massa
secara umum meliputi:
 Komunikator dalam komunikasi
massa adalah lembaga atau
organisasi yang memproduksi dan
menyebarkan pesan kepada
khalayak. Lembaga atau organisasi
tersebut dapat berupa media
massa, lembaga pemerintahan,
lembaga pendidikan, atau
lembaga bisnis
 Media massa adalah sarana yang
digunakan oleh komunikator
untuk menyebarkan pesan kepada
khalayak. Media massa dapat
berupa media cetak, media
elektronik, atau media digital.
 Khalayak dalam komunikasi massa
adalah kelompok orang yang
menerima pesan dari
komunikator. Khalayak
komunikasi massa biasanya sangat
luas dan heterogen, sehingga
pesan yang disampaikan oleh
komunikator harus bersifat
umum.
 Pesan dalam komunikasi massa
adalah informasi yang
disampaikan oleh komunikator
kepada khalayak. Pesan
komunikasi massa dapat berupa
berita, hiburan, pendidikan, atau
propaganda.
 Efek adalah pengaruh yang
ditimbulkan oleh pesan
komunikasi massa terhadap
khalayak. Efek komunikasi massa
dapat bersifat positif atau negatif.
2. Ruang lingkup secara khusus : Ruang
lingkup komunikasi massa secara
khusus dapat dibagi berdasarkan jenis
media massa yang digunakan. Berikut
adalah beberapa jenis media massa
beserta ruang lingkupnya:
 Media cetak adalah media massa
yang menggunakan kertas sebagai
sarana penyampaian pesan.
Media cetak meliputi surat kabar,
majalah, dan buku. Ruang lingkup
komunikasi massa melalui media
cetak meliputi: Berita dan
informasi, Opini dan komentar,
Hiburan, Pendidikan, Iklan
 Media elektronik adalah media
massa yang menggunakan
gelombang elektromagnetik
sebagai sarana penyampaian
pesan. Media elektronik meliputi
radio, televisi, dan internet. Ruang
lingkup komunikasi massa melalui
media elektronik meliputi: Berita
dan informasi, Hiburan,
Pendidikan, Iklan, Promosi,
Propaganda
 Media digital adalah media massa
yang menggunakan teknologi
digital sebagai sarana
penyampaian pesan. Media digital
meliputi media sosial, website,
dan aplikasi. Ruang lingkup
komunikasi massa melalui media
digital meliputi: Berita dan
informasi, Hiburan, Pendidikan,
Iklan, Promosi, Interaksi sosial
Pada perkembangannya, ruang lingkup
komunikasi massa semakin luas dan
kompleks. Hal ini disebabkan oleh
perkembangan teknologi komunikasi
dan informasi yang semakin pesat.
Komunikasi massa kini tidak hanya
dapat dilakukan melalui media massa
tradisional, tetapi juga melalui media
massa digital.
 Objek kajian teori komunikasi massa
Objek kajian teori komunikasi massa
adalah proses komunikasi yang terjadi
antara komunikator, media massa,
khalayak, dan pesan. Teori komunikasi
massa bertujuan untuk memahami
bagaimana proses komunikasi massa
tersebut terjadi dan apa pengaruhnya
terhadap khalayak.
 Secara umum, objek kajian teori
komunikasi massa dapat dibagi
menjadi tiga, yaitu:
1. Objek kajian teori komunikasi
massa dalam hal komunikator
meliputi:
 Motivasi komunikator dalam
memproduksi dan
menyebarkan pesan
 Strategi komunikasi yang
digunakan oleh komunikator
 Peranan komunikator dalam
masyarakat
2. Objek kajian teori komunikasi
massa dalam hal media massa
meliputi:
 Jenis dan karakteristik media
massa
 Struktur dan fungsi media
massa
 Pengaruh media massa
terhadap masyarakat
3. Objek kajian teori komunikasi
massa dalam hal khalayak
meliputi:
 Karakteristik khalayak
 Proses penerimaan pesan
oleh khalayak
 Pengaruh pesan komunikasi
massa terhadap khalayak
4.
massa dalam hal pesan meliputi:
 Isi pesan komunikasi massa
 Format pesan komunikasi
massa
 Pengaruh pesan komunikasi
massa terhadap khalayak
 Selain objek kajian yang disebutkan di
atas, teori komunikasi massa juga
dapat mengkaji objek-objek lain,
seperti:
 Efek komunikasi massa adalah
pengaruh yang ditimbulkan oleh
pesan komunikasi massa
terhadap khalayak. Efek
komunikasi massa dapat
bersifat positif atau negatif.
 Dampak komunikasi massa
adalah perubahan yang terjadi
pada masyarakat sebagai akibat
dari komunikasi massa. Dampak
komunikasi massa dapat
bersifat langsung atau tidak
langsung.
 Peranan komunikasi massa
dalam masyarakat adalah fungsi
yang dimainkan oleh
komunikasi massa dalam
masyarakat. Peranan
komunikasi massa dapat
bersifat positif atau negatif.
Dengan mengkaji objek-objek tersebut,
teori komunikasi massa dapat memberikan
pemahaman yang lebih komprehensif
tentang proses komunikasi massa dan
pengaruhnya terhadap masyarakat.
 Teori pengaturan agenda (agenda-
setting theory) adalah teori komunikasi
massa yang mempelajari cara media
massa mempengaruhi persepsi
masyarakat dan menetapkan agenda
publik. Teori ini dikembangkan oleh
Maxwell McCombs dan Donald Shaw
pada tahun 1972 dalam penelitian
mereka tentang pemilihan umum
gubernur negara bagian Amerika
Serikat.
 Menurut teori pengaturan agenda,
media massa memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap apa yang dianggap
penting oleh publik. Media massa tidak
hanya menyampaikan informasi, tetapi
juga membentuk persepsi publik
tentang isu-isu penting.
 Teori pengaturan agenda memiliki dua
asumsi dasar, yaitu:
 Media massa memiliki kekuatan
untuk menentukan apa yang
dianggap penting oleh publik.
Media massa memiliki akses yang
luas ke publik dan memiliki
kemampuan untuk menjangkau
khalayak yang besar. Media massa
juga memiliki kemampuan untuk
menentukan apa yang akan
dibicarakan dan dipikirkan oleh
publik.
 Publik cenderung memperhatikan
dan mengingat isu-isu yang
 dianggap penting oleh media
massa. Publik biasanya tidak
memiliki waktu dan sumber daya
untuk mencari informasi secara
mandiri. Oleh karena itu, publik
cenderung mengandalkan media
massa untuk mendapatkan
informasi tentang isu-isu penting.
 Teori pengaturan agenda telah diuji
dalam berbagai penelitian dan telah
terbukti memiliki dukungan empiris
yang kuat. Penelitian-penelitian
tersebut menunjukkan bahwa media
massa memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap persepsi publik
tentang isu-isu penting.
 Berikut adalah beberapa contoh
penerapan teori pengaturan agenda
dalam kehidupan sehari-hari:
 Media massa dapat
mempengaruhi opini publik
tentang suatu isu. Misalnya,
media massa dapat mendorong
publik untuk mendukung atau
menentang suatu kebijakan
pemerintah.
 Media massa dapat
mempengaruhi perilaku publik.
Misalnya, media massa dapat
mendorong publik untuk
mengonsumsi produk tertentu
atau mengubah perilakunya.
 Teori pengaturan agenda memiliki
implikasi penting bagi masyarakat.
Teori ini menunjukkan bahwa media
massa memiliki kekuatan untuk
membentuk persepsi publik tentang
dunia. Oleh karena itu, penting bagi
masyarakat untuk memahami
bagaimana media massa bekerja dan
bagaimana media massa dapat
mempengaruhi persepsi publik.
 Teori sistem ketergantungan media
(system dependency theory) adalah
teori komunikasi massa yang
dikembangkan oleh Melvin DeFleur
dan Sandra Ball-Rokeach pada tahun
1976. Teori ini berfokus pada
hubungan antara khalayak dan media
massa dalam konteks sistem sosial
yang lebih besar.
 Teori sistem ketergantungan media
berlandaskan pada asumsi bahwa
khalayak adalah aktor yang aktif dan
memiliki kemampuan untuk memilih
dan menggunakan media massa sesuai
dengan kebutuhannya. Khalayak akan
menggunakan media massa yang
dianggap paling mampu memenuhi
kebutuhannya.
 Menurut teori ini, ada tiga faktor yang
mempengaruhi ketergantungan
khalayak terhadap media massa, yaitu:
 Kebutuhan: Khalayak akan
menggunakan media massa
yang dianggap paling mampu
memenuhi kebutuhannya,
seperti kebutuhan akan
informasi, hiburan, atau
dukungan sosial.
 Ketersediaan: Khalayak akan
menggunakan media massa
yang tersedia dan terjangkau.
 Efektivitas: Khalayak akan
menggunakan media massa
yang dianggap efektif dalam
memenuhi kebutuhannya.
 Teori sistem ketergantungan media
telah diuji dalam berbagai penelitian
dan telah terbukti memiliki dukungan
empiris yang kuat. Penelitian-
penelitian tersebut menunjukkan
bahwa ketergantungan khalayak
terhadap media massa dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
disebutkan di atas.
 Berikut adalah beberapa contoh
penerapan teori sistem
ketergantungan media dalam
kehidupan sehari-hari:
 Khalayak yang tinggal di daerah
terpencil akan lebih bergantung
pada media massa untuk
mendapatkan informasi tentang
dunia luar.
 Khalayak yang sedang mengalami
peristiwa penting dalam hidupnya,
seperti kematian anggota keluarga
atau kehilangan pekerjaan, akan
lebih bergantung pada media
massa untuk mencari dukungan
sosial.
 Khalayak yang sedang mencari
informasi tentang suatu produk
atau layanan akan lebih
bergantung pada media massa
untuk mendapatkan informasi
yang akurat.
 Teori sistem ketergantungan media
memiliki implikasi penting bagi
masyarakat. Teori ini menunjukkan
bahwa media massa memiliki peran
penting dalam memenuhi kebutuhan
khalayak. Oleh karena itu, penting bagi
media massa untuk memproduksi
konten yang berkualitas dan
memenuhi kebutuhan khalayak.
 Teori spiral keheningan (spiral of
silence theory) adalah teori
komunikasi massa yang dikembangkan
oleh Elisabeth Noelle-Neumann pada
tahun 1973. Teori ini mengkaji
bagaimana media massa
mempengaruhi opini publik melalui
proses komunikasi massa.
 Menurut teori spiral keheningan,
orang-orang cenderung menyesuaikan
pendapat mereka dengan pendapat
yang dianggap dominan di masyarakat.
Hal ini disebabkan oleh rasa takut akan
isolasi sosial.
 Teori spiral keheningan memiliki tiga
asumsi dasar, yaitu:
 Orang-orang memiliki kebutuhan
untuk merasa diterima oleh
masyarakat.
 Orang-orang cenderung menilai
opini mereka sendiri berdasarkan
opini yang mereka anggap
dominan di masyarakat.
 Orang-orang yang merasa bahwa
pendapat mereka tidak populer
akan cenderung untuk diam.
 Teori spiral keheningan telah diuji
dalam berbagai penelitian dan telah
terbukti memiliki dukungan empiris
yang kuat. Penelitian-penelitian
tersebut menunjukkan bahwa media
massa dapat mempengaruhi opini
publik melalui proses komunikasi
massa.
 Berikut adalah beberapa contoh
penerapan teori spiral keheningan
dalam kehidupan sehari-hari:
 Media massa dapat
mempengaruhi opini publik
tentang suatu isu politik. Misalnya,
media massa yang sering
menampilkan opini yang
mendukung suatu kebijakan
pemerintah dapat menyebabkan
publik semakin mendukung
kebijakan tersebut.
 Media massa dapat
mempengaruhi opini publik
tentang suatu produk atau
layanan. Misalnya, media massa
yang sering menampilkan iklan
suatu produk dapat menyebabkan
publik semakin tertarik untuk
membeli produk tersebut.
 Teori spiral keheningan memiliki
implikasi penting bagi masyarakat.
Teori ini menunjukkan bahwa media
massa memiliki peran penting dalam
membentuk opini publik. Oleh karena
itu, penting bagi masyarakat untuk
memahami bagaimana media massa
bekerja dan bagaimana media massa
dapat mempengaruhi opini publik.
 Berikut adalah beberapa kritik
terhadap teori spiral keheningan:
 Teori ini tidak mempertimbangkan
faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi opini publik,
seperti pendidikan, pengalaman,
dan kepribadian.
 Teori ini tidak memperhitungkan
kemungkinan bahwa orang-orang
yang memiliki pendapat minoritas
dapat lebih aktif dalam
mengekspresikan pendapat
mereka.
 Meskipun demikian, teori spiral
keheningan tetap menjadi salah satu
teori komunikasi massa yang paling
berpengaruh. Teori ini memberikan
pemahaman yang penting tentang
bagaimana media massa dapat
mempengaruhi opini publik.
 Teori kesenjangan pengetahuan
(knowledge gap theory) adalah teori
komunikasi massa yang dikembangkan
oleh Philip J. Tichenor, George A.
Donohue, dan Clarice N. Olien pada
tahun 1970. Teori ini mengkaji
bagaimana media massa dapat
menyebabkan kesenjangan
pengetahuan antara kelompok sosial
yang berbeda.
 Menurut teori kesenjangan
pengetahuan, media massa memiliki
peran penting dalam menyebarkan
informasi kepada khalayak. Namun,
kelompok sosial yang memiliki akses
yang lebih besar terhadap media
massa, seperti kelompok sosial dengan
status sosial ekonomi yang lebih tinggi,
akan memiliki pengetahuan yang lebih
banyak daripada kelompok sosial yang
memiliki akses yang lebih sedikit
terhadap media massa.
 Teori kesenjangan pengetahuan
memiliki dua asumsi dasar, yaitu:
 Media massa memiliki peran
penting dalam menyebarkan
informasi. Media massa memiliki
kemampuan untuk menjangkau
khalayak yang luas dan heterogen.
 Kelompok sosial yang memiliki
akses yang lebih besar terhadap
media massa akan memiliki
pengetahuan yang lebih banyak.
Kelompok sosial ini memiliki lebih
banyak waktu dan sumber daya
untuk mengakses media massa.
 Teori kesenjangan pengetahuan telah
diuji dalam berbagai penelitian dan
telah terbukti memiliki dukungan
empiris yang kuat. Penelitian-
penelitian tersebut menunjukkan
bahwa media massa dapat
menyebabkan kesenjangan
pengetahuan antara kelompok sosial
yang berbeda.
 Berikut adalah beberapa contoh
penerapan teori kesenjangan
pengetahuan dalam kehidupan sehari-
hari:
 Orang-orang yang memiliki
pendidikan yang lebih tinggi akan
memiliki pengetahuan yang lebih
banyak tentang isu-isu politik dan
sosial.
 Orang-orang yang tinggal di
daerah perkotaan akan memiliki
pengetahuan yang lebih banyak
tentang teknologi dan tren
terbaru.
 Teori kesenjangan pengetahuan
memiliki implikasi penting bagi
masyarakat. Teori ini menunjukkan
bahwa media massa dapat
menyebabkan ketidaksetaraan dalam
pengetahuan. Oleh karena itu, penting
bagi masyarakat untuk memahami
bagaimana media massa bekerja dan
bagaimana media massa dapat
mempengaruhi pengetahuan
masyarakat.
 Berikut adalah beberapa kritik
terhadap teori kesenjangan
pengetahuan:
 Teori ini tidak memperhitungkan
faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi pengetahuan,
seperti pendidikan, pengalaman,
dan kepribadian.
 Teori ini tidak memperhitungkan
kemungkinan bahwa kelompok
sosial yang memiliki akses yang
lebih sedikit terhadap media  Film-film Hollywood yang populer
massa dapat menggunakan media di seluruh dunia telah
massa secara efektif. menyebarkan nilai-nilai dan
 Meskipun demikian, teori kesenjangan budaya Barat, seperti
pengetahuan tetap menjadi salah satu individualisme, konsumerisme,
teori komunikasi massa yang paling dan materialisme.
berpengaruh. Teori ini memberikan  Merek-merek produk Barat yang
pemahaman yang penting tentang populer di seluruh dunia telah
bagaimana media massa dapat menyebarkan nilai-nilai dan
mempengaruhi kesenjangan budaya Barat, seperti gaya hidup
pengetahuan. modern dan kesuksesan.
 Teori imperialisme budaya memiliki
 Teori imperialisme budaya adalah teori implikasi penting bagi masyarakat.
komunikasi massa yang mengkaji Teori ini menunjukkan bahwa media
bagaimana media massa dari negara- massa dapat menjadi alat untuk
negara Barat mendominasi media menyebarkan nilai-nilai dan budaya
massa di negara-negara berkembang. tertentu. Oleh karena itu, penting bagi
Teori ini dikemukakan oleh Herb masyarakat untuk memahami
Schiller pada tahun 1973 dalam bagaimana media massa bekerja dan
bukunya yang berjudul bagaimana media massa dapat
"Communication and Cultural mempengaruhi budaya masyarakat.
Domination".  Berikut adalah beberapa kritik
 Menurut teori imperialisme budaya, terhadap teori imperialisme budaya:
media massa dari negara-negara Barat  Teori ini tidak memperhitungkan
memiliki kekuatan untuk menyebarkan peran media massa lokal di
nilai-nilai dan budaya Barat ke seluruh negara-negara berkembang.
dunia. Hal ini disebabkan oleh  Teori ini tidak memperhitungkan
beberapa faktor, yaitu: kemungkinan bahwa media massa
 Kapital: Media massa dari negara- dari negara-negara berkembang
negara Barat memiliki modal yang dapat mendominasi media massa
besar, sehingga mereka dapat di negara-negara Barat.
memproduksi konten media
massa yang berkualitas dan
menarik.
 Teknologi: Media massa dari
negara-negara Barat memiliki
teknologi yang canggih, sehingga
mereka dapat menjangkau
khalayak yang luas di seluruh
dunia.
 Hegemoni: Media massa dari
negara-negara Barat memiliki
pengaruh yang kuat di dunia,
sehingga mereka dapat
menentukan apa yang dianggap
penting dan populer.
 Teori imperialisme budaya memiliki
beberapa asumsi dasar, yaitu:
 Media massa memiliki peran
penting dalam menyebarkan nilai-
nilai dan budaya.
 Media massa dari negara-negara
Barat memiliki kekuatan untuk
mendominasi media massa di
negara-negara berkembang.
 Media massa dari negara-negara
Barat menyebarkan nilai-nilai dan
budaya Barat ke seluruh dunia.
 Teori imperialisme budaya telah diuji
dalam berbagai penelitian dan telah
terbukti memiliki dukungan empiris
yang kuat. Penelitian-penelitian
tersebut menunjukkan bahwa media
massa dari negara-negara Barat
memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap budaya di negara-negara
berkembang.
 Berikut adalah beberapa contoh
penerapan teori imperialisme budaya
dalam kehidupan sehari-hari: