Anda di halaman 1dari 22

PENGAPLIKASIAN TEORI HERMENEUTIKA HANS-GEORG

GADAMER TERHADAP HADIS NABI MUHAMMAD

Muh. Ilham R. Kurniawan1

Abstract
The hadiths of the Prophet are present in people's lives today in a 'frozen' form and
have no application. This has prompted the initiation of various breakthroughs to find
a way out of the coldness for the 'native' hadith to conform to the demands of the
times. One of them is through the hermeneutic approach in the interpretation of
hadith. The hermeneutic approach in the interpretation of hadith can be taken through
three layers of interpretation, namely: 1. Interpretation "from within" the hadith text.
2. Interpretation of the "environment" of the hadith text. 3. interpretation "against" the
hadith text. From the above interpretation has a focus, objectives and methods from
one another. This method is not only a tool for studying the horizon of the text
(matan), but also the horizon of the initiator (Prophet), the reader (rijal al-hadith,
mukharrij al-hadith, and mufassir), and their contextuality. Although hermeneutics is
a "tool" (not a substitute for) various well-established hadith sciences, the
hermeneutic approach is expected to produce meanings that combine elements of
hadith textuality and contextuality at the same time, considering that text can only
find meaning in context.
Keywords: Hermeneutic, Native, Frozen

Abstrak
Hadits Nabi hadir dalam kehidupan masyarakat saat ini dalam bentuk 'beku' dan tidak
memiliki aplikasi. Hal ini telah mendorong pencetusan berbagai terobosan untuk
mencari jalan keluar dari kebekuan tersebut demi 'pribumi' hadits agar sesuai dengan
tuntutan zaman. Salah satunya melalui pendekatan hermeneutik dalam tafsir hadits.
Pendekatan hermeneutik dalam tafsir hadits dapat ditempuh melalui tiga lapis tafsir,
yaitu: 1. Penafsiran “dari dalam” teks hadits. 2. penafsiran “lingkungan sekitar” teks
hadits. 3. penafsiran “ yang melawan” teks hadis. Dari tafsir di atas mempunyai fokus,
sasaran dan metode antara satu dengan yang lainnya. Metode ini tidak hanya sebagai
alat untuk mempelajari cakrawala teks (matan), tetapi juga cakrawala pemrakarsa
(Nabi), pembaca (rijal al-hadits, mukharrij al-hadits, dan mufassir), serta
kontekstualitasnya. Meskipun hermeneutika merupakan “alat” (bukan pengganti)
berbagai ilmu hadits yang sudah mapan, namun pendekatan hermeneutika diharapkan
menghasilkan makna yang menggabungkan unsur tekstualitas dan kontekstualitas
hadits pada saat yang bersamaan, mengingat teks hanya dapat menemukan makna
dalam konteks.
Kata Kunci: Hermeneutik, Pribumi, Beku

1
UIN Sunan Ampel Surabaya
A. PENDAHULUAN dengan menyemplungkan diri ke masa laly
Hermeneutika merupakan yang disebutnya dengan peleburan
istilah yang pertama kali digunakan cakrawala. Oleh karena itu pemahaman
oleh kelompok studi teologis untuk bukanlah soal memahami suatu objek,
menyebut sebuah kaidah dan aturan- namun menemukan dan mencapai
aturan standar yang harus diikuti oleh pemahaman di antara subjek dan objek.
seorang penafsir dalam memahami Tujuan dari mendialogkan dua cakrawala
teks keagamaan, yang dalam ini adalah untuk mendapatkan suatu yang
perkembangannya juga terkait dengan universal yang lebih tinggi yang mampu
segala hal yang bisa ditafsirkan. melampaui setiap praktikularitas (tradisi
Prombelamtika mendasar dalam yang berbeda-beda), sehingga yang
mengakji hermeneutik adalah problem universal inilah yang diterapkan di masa
penafsir teks, baik keagamaan atau pembaca.
tidak, yang tentunya memiliki jarak
historis dengan penafsir. Dengan B. BIOGRAFI HANS GEORG
begitu problem hermeneutika selalu GADAMER
berkaitan dengan proses pemahaman Hans Georg Gadamer lahir di
dan penerjemahan atas sebuah pesan Marburg, Jerman, tanggal 11 Februari
yang disampaikan kepada masyarakat 1900, meninggal di Heidelberg, Jerman,
yang hidup dalam dunia yang berbeda, pada tanggal 13 Maret 2002. Gadamer
atau dalam bahasa Gadamer adalah adalah seorang filsuf Jerman yang palin
sebuah pesan yang memiliki horizon terkenal dengan karya monumentalnya
atau cakrawala yang berbeda dengan Wahrheit und Methode (Kebenaran dan
cakrawala pembaca.2 Metode). Ayahnya adalah seorang profesor
Bukan berarti dua cakrawala dalam bidang Kimia. Gadamer berasal dari
yang berbeda dalam aktvitas latar belakang keluarga yang taat beragama
memahami suatu teks tidak bisa Protestan, akan tetapi agama tidak
disatukan. Menurut Gadamer, dua memiliki peran penting dalam keluarganya.
cakrawala yang berbeda tersebut dapat Seorang Gadamer tumbuh besar dalam
dikomunikasikan atau didialogkan, lingkungan dan kemudian menjadi
pengikut apa yang disebut sebagai agama
2
Ahmalia dkk, Hermeneutika nalar (Vernunftreligion). Pada masa itu,
Transedetantal: Dari Konfigurasi sains (Wissenschaft) dan budaya (kultur)
Filosofis Menuju Praksis Islamic Studies
(Yogyakarta: IRCiSoD, 2003), hlm. 18. terkadang berjalan harmonis tetapi tidak
jarang saling bertentangan. Ayahnya pengaruh Neokantian sebelumnya dari
berusaha untuk mengenalkan Gadamer Natorp dan Hartmaan. Pada tahun 1922
pada ilmu alam yang menurtnya lebih Gadamer berhasil meraih gelar doktor
berharga dari pada ilmu humaniora. dalam bidang ilmu filsafat dengan judul
Sementara Gadamer sendiri, sejak disertasi “Das Wesen der Lust nach den
kecil sudah tertarik dengan ilmu Platonischen Diagonal”.4
humaniora, terutama dalam bidang Khawatir dengan masa depan
sastra.3 anaknya, Johannes, ayah Gadamer, menulis
Gadamer memulai studinya di surat kepada Martin Heidegger yang
perguruan tinggi pada tahun 1918 di pernah menjadi guru Gadamer. Heidegger
Universitas Breslu dan kemudian menjamin bahwa Gadamer adalah filosof
pindah ke Universitas Marburg. yang hebat dan akan menemukan posisi
Selama di bangku perguruan tinggi yang penting. Selanjutnya hubungan antara
Gadamer belajar sastra, sejarah Gadamer dengan Heidegger berkembang
budaya, psikologi dan filsafat. di dua menjadi relasi yang kompleks. Pernah
universitas inilah dia pertama kali menjadi mahasiswa sekaligus menjadi
berkenalan dengan ilmu filsafat pembimbing bagi Gadamer dalam
melalui beberapa tokoh seperti Richard penulisan habilitation (karya ilmiah setelah
Honigswald dan Nicolai Hartmann. disertasi) untuk mendapatkan posisi di
Gadamer aktif dengan kelompok universitas. Karya yang ditulis dengan
mahasiswa dengan anggota seperti Leo bimbingan Heidegger kemudian
Strauss, Karl Lowith, dan Hannah diterbitkan, setelah mengalami perbaikan,
Arendt. Gadamer dan Heidegger dengan judul Plato’s Dialectical Ethics:
menjadi akrab, dan ketika Heidegger Phenomenological Interpretation Relating
mendapatkan posisi di Marburg, to the Philebus. Dengan kaeya tersebut
Gadamer mengikutinya di sana. Gadamer menjadi dosen privat
Pengaruh Heideggerlah yang (privatdozent) yang berhak mengajar di
memberikan Gadamer pikiran universitas, tetapi tidak mendapatkan gaji.
bentuknya yang khas dan Gadamer hanya berhak honor dari
menjauhkannya dari pengaruh- mahasiswanya.5

3
Irsyadunnas, “Tafsir Ayat-Ayat Gender
4
Ala Amina Wadud Perspektif Ibid.
Hermeneutika Gadamer”, Musawa, Vol. Lina Kushidayati, “Hermeneutika Gadamer
5

14, No. 2 (Juli, 2015), hlm. 127. Dalam Kajian Hukum”, YUDISIA Jurnal
Gadamer adalah seorang puluhan buku dan disertasi serta makalah
penulis kontemporer dalam bidang seminar yang khusus membicarakan
hermeneutika yang amat terkemuka. berbagai dimensi buku tersebut. Lewat
Lewat karya monumentalnya Wehrheit karya besar inilah, Gadamer menjadi
and Methode: Grundzuge einer seorang pemikir hermeneutika historis
Philosophische Hermeneutik. paling ternama di abad ini.6
(Kebenaran dan metode: sebuah Karya-karya Gadamer yang
hermeneutika filosofis menurut garis diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris
besarnya) telah menghantarkan dirinya adalah sebagai berikut:
sebagai filusuf terkemuka di bidang 1. Truth and Methode, Translation
hermeneutika filosofis. Terbitnya buku revised by Joel Weinsheimer and
ini pertama kali pada tahun 1960 Donald G. Marshall. (London:
dalam bahasa Jerman, dianggap Bloomsbury), 1975.
sebagai salah satu kejadian terpenting 2. Reason in the Age of Scince,
dalam filsafat Jerman. Pada tahun Translated by Frederick G. Lawrence,
1965 diterbitkan cetakan kedua dengan (Massachusetts: Massachusetts
suatu kata pendahuluan yang baru di Institute of Technology), 1981.
mana Gadamer menjelaskan 3. Heidegger’s ways, Translation by Jhon
maksudnya dan menjawab sejumlah W. Stanley, (New York: Satate
keberatan-keberatan yang telah University of New York Press), 1994.
dikemukakan, ditambah lagi sebuah 4. Hegel’s dialectic five hermeneutical
lampiran. Dan pada cetakan ketiga studies translated and with an
tahun 1972 masih ditambah lagi Introduction by P. Chirstopher Smith,
dengan suatu kata penutup. (New Haven and London: Yale
Buku tersebut kemudian University Press), 1976.
diterjemahkan kedalam bahasa Inggris 5. Dialoge and Dialectic: Eight
dengan judul Truth and Method Hermeneutical Studies on Plato, P.
(kebenaran dan metode). Karya Christoper Smith, (London: Yale
tersebut sekaligus merupakan contoh University Press), 1980.7
mengenai model penafsiran produktif
dan penafsiran reproduktif karena dari
karya ini telah lahir ratusan artikel, 6
Sofyan A.P. Kau, “Hermeneutika Gadamer
dan Relevansinya dengan Tafsir”, Jurnal
Pemikiran Hukum dan Hukum Islam, Farabi, Vol. 11, No. 1 (Juni 2014), hlm. 144.
7
Vol.5, No.1 (Juni 2014), hlm. 68. Ibid, hlm. 145.
C. PEMIKIRAN HANS GEORG diuatamakan sebagai objek hermeneutika.
GADAMER Gadamer dalam karyanya memang tidak
Pada tahun 1960, ketika memberikan penjelasan, tentang metode
menjadi professor filsafat di penafsiran tertentu terhadap teks. Hal itu
Heidelberg, Gadamer menerbitkan dikarenakan bahwa dia tidak mau terjebak
Truth and Method yang membuat pada ide universalisme metode
nama Gadamer dan hermeneutik hermeneutika untuk semua bidang ilmu
mendapat posisi penting di kalangan sosial dan humaniora.9
intelektual. Pada awalnya, Gadamer Sebagaimana yang pernah digagas
mengajukan judul “Philosophical oleh Dilthey. Alasan lain adalah bahwa
Hermeneutics” kepada penerbit. Akan filsafat hanya berbicara tentang ide-ide
tetapi istilah hermeneutika dianggap umum, mendasar dan prinsipil tertentu
terlalu kabur. Pada akhirnya judul tentang suatu objek pembahasan, sehingga
tersebut digunakannya untuk buku dia menyerahkan sepenuhnya pembicaraan
yang lain.8 mengenai metode tertentu kepada setiap
Buku yang ditulis Gadamer ahli bidang ilmu tertentu. Meskipun
yang berjudul Truth and Method demikian, teori-teori hermeneutika
(Kebenaran dan Metode) memuat Gadamer dapat digunakan untuk
pokok-pokok pikirannya tentang memperkuat metode pemahaman dan
hermeneutika filosofis yang tidak penafsiran suatu objek tertentu, termasuk
hanya berkaitan dengan teks, di dalamnya teks tertulis.10
melainkan seluruh objek ilmu sosial Walaupun bukunya tersebut
dan humaniora. Meskipun demikian, berjudul Truth and Metode (Kebenaran dan
bahasa dalam sebuah teks tertentu Merode), namun Gadamer tidak bermaksud
masih mendapatkan porsi perhatian menjadikan hermeneutika sebagai metode.
Gadamer yang cukup tinggi dan Bagi Gadamer hermeneutika bukan hanya
merupakan objek utama sekedar menyangkut persoalan metodologi
hermeneutikanya. Kaitannya dengan penafsiran, melainkan penafsiran yang
hal ini, Gadamer mengatakan semua bersifat ontologi, yaitu bahwa
yang tertulis pada kenyataannya lebih understanding itu sendiri merupakan the

9
Ibid.
8
Hans-Georg Gadamer, Truth and Method, 10
Prihananto, “Hermeneutika Gadamer Sebagai
Translation revised by Joel Weinsheimer Teknik Analisi Pesan Dakwah”, Jurnal
and Donald G. Marshlml, (London: Komunikasi Islam, Vol. 4, No. 1 (Juni 2014),
Bloomsbury, 1975), hlm. 261. hlm. 165.
way of being atau cara manusia horizon-horizon. Tindakan pemahaman
bereksistensi. Jadi baginya lebih adalah suatu kehendak yang sejauh
merupakan usaha memahami dan mungkin bisa melahirkan proses peleburan
menginterpretasi sebuah teks, baik teks antara sekurang-kurangnya dua horizon.
keagamaan maupun lainnya seperti Pengarang dan konteks historis dari sebuah
seni dan sejarah.11 teks dipertimbangkan dalam proses
Sebagai penerus Hedegger, interpretif bersama dengan prasangka-
Gadamer yang telah mengembangkan prasangka penafsiran seperti tradisi,
interpretasi ontologis, Gadamer tidak kepentingan praktis, bahasa, dan budaya.13
memaknai hermeneutika sebagai
penerjemah eksistensi, tetapi D. KONTRIBUSI PEMIKIRAN
pemikiran dalam tradisi filsafat. HERMENEUTIKA GADAMER
Sebenarnya, ia tidak menganggap Konsep dasar hermeneutika
hermeneutika sebagai metode sebab Gadamer lebih bersifat ontologis. Klaim
baginya pemahaman yang benar ontologis dan sifatnya yang universal,
adalah pemahaman yang mengarah menjadi kekuatan dari hermeneutika
pada tingkat ontologis, bukan folosofis Gadamer. Gadamer
metodologis. Artinya, kebenaran dapat mendefinisikan hermeneutika filosofis
dicapai bukan melalui metode, tetapi bukan sebagai suatu metode berfilsafat,
melalui dealektika dengan mengajukan melainkan sebagai kesadaran baru dari
banyak pertanyaan. Dengan begitu fenomena pemahaman. Pemikiran
bahasa menjadi medium sangat Gadamer mengenai pemahaman dan arti
penting bagi terjadinya dialog.12 penting ontologi dalam bangunan sendi
Menurut prespektif ini, dalam pemikiran universal yang dalektik-
proses memahami teks, pikiran spekulatif, dan sebagai inspirasi reaksi
penafsir juga menceburkan diri ke terhadap pemikiran Scheiermacher dan
dalam pembangkitan kembali makna Dilthey yang dipandang terlalu idealistik.14
teks. Dengan demikian, proses Titik awal konsep hermeneutika
pemahaman adalah proses peleburan Gadamer berawal dari fenomenologi
Heidegger tentang present-at-band
11
Sofyan A.P. Kau, “Hermeneutika
Gadamer.., 102.
12
Sudarto Murtaufiq, “Hermeneutika
13
Dalam Tradisi Keilmuan Islam: Sebuah Ibid, hlm. 21.
Tinjauan Kritis”, Akademika, Vol. 7, No. 14
Abdul Chalik, Hermeneutika Untuk Kitab
1 (Juni 2013), hlm. 20. Suci, (Surabaya: tp, 2010), hlm. 27.
menjadikan manusia makhluk adalah lebenswelt (dunia yang hayati) yaitu
historis.15 Gadamer menekankan aspek memahami dunia dari berbagai sudut
historis pemahaman sambil pandang masing-masing. Teks yang dibuat
menekankan pentingnya bahasa, oleh pengarang menjadi mikik historis,
selanjutnya digunakan untuk sehingga makna suatu teks adalah makna
menganalisis perkembangan lingkaran historis. Dassein ialah suatu kesadaran
hermeneutika menuju kesadaran akan diri sendiri, pemahaman untuk diri
filosofis dalam ilmu-ilmu sendiri, maka untuk mencapai dessein, ada
kemanusiaan. Untuk menunjukkan hal yang harus diperjuangkan dan dilawan,
bahwa pemahaman adalah sesuatu yaitu suatu prasangka yang berakar dari
yang interpretatif, maka Gadamer tradisi. Dari sinilah Gadamer menemukan
menggunakan konsep fenomenologi arti penting projudice (prasangka) dalam
Fusion of Horizon, welding of horizon membangun cakrawala pemahaman. Bagi
(peleburan dari dua macam horison gadamer, pemahaman terkait aspek
atau cakrawala).16 historisitasnya dan tidak melakukan usaha
Gadamer mengawali pemahaman dari kesadaran kosong. Aspek
analisisnya dengan pengalaman estetis. kesejarahan dan unsur-unsur subyektif
Menurut Gadamer, teks yang dibuat penafsir menjadi prasyarat usaha
pengarang menciptakan dunianya pemahaman. Memahami masa lalu bukan
sendiri, interpretasi dalam memahami berarti menghadirkan masa lalu kepada
teks pasti juga telah membawa kita, tetapi upaya transformasi sebagai
dunianya sendiri, kondisi ini disebut penjelasan ontologis hermeneutik
dengan horizon. Tujuan penafsiran dilakukan melalui proposisi historikalitas,
prasangka historikalitas, dialogisasi
15
Present ialah saat ini, dan at-hand ialah hermeneutik dan linguistik bahasa.17
keterikatan kita yang secara pasti, yang
disebut dalam term Heidegger in-der-welt- 1. Hubungan Aspek Kesejarahan dan
sein, Seorang interpreter dan text terikat
Pemahaman
dalam kondisi hermeneutis saat itu juga.
Keterlibatan itu menimbulkan mode of Sebelum dijelaskan bagaimana
being of historicity, karena manusia
memang pada dasarnya selalu terikat pada gerak historis dalam pemahaman terjadi,
lingkungan budaya seperti faktisitas pertama-tama perlu dipahami bagaimana
manusia dalam in-der-welt-sein. Konsep
ini juga yang membuat manusia sebagai
mahluk historis. Inilah tesis yang ingin
diradikalkan oleh Gadamer. Lihat, 17
Agus Darmaji, “Pergeseran Hermeneutika
Abdullah Afaudi, Hermeneutika, Ontologis Melalui Bahasa dalam pemikiran
(Surabaya: Alphabeta, 2007), hlm. 35. Hans Georg Gadamer” (Tesis--, Universitas
16
Abdul Chalik, Hermeneutika., hlm. 30. Indonesia, Jakarta, 1999), hlm. 121.
Gadamer mengartikan sejarah. Gadamer juga melihat hubungan
Menurut Gadamer, pengetahuan kita, reflektif dari sejarah dalam kaitannya
bahkan seluruh hidup kita, secara dengan pemahaman. Mmenurutnya, kita
interistik dipengaruhi oleh kesejarahan senantiasa berusaha untuk memahami,
yang kita hidupi di masa lampau kita, mengkritisi, mengasimilasi sesuatu, akan
entah pengaruhnya pada ide-ide kita, tetapi di sisi lain juga memberikan
lembaga-lembaga, realitas politik, pengalaman kita di masa lampau
maupun sosio-ekonomi. Oleh karena memberikan pengertian tentang diri kita,
itu, tidak perlu diragukan bahwa menempatkan diri kita dalam satu
cakrawala besar masa lampau kita perspektif tertentu. Jadi, hubungan kedua
sangat berpengaruh pada diri kita ini menunjukan pada hubungan reflektif,
dalam menentukan apa yang kita yang berarti bahwa hubungan antara
inginkan, kita harapkan, atau kita kesejarahan dan pemahaman dapat bersifat
takuti di masa depan.18 posotif dan dapat juga negatif. Hubungan
Menerima hubungan erat antara antara aspek praktis tertentu.20
masa lampau dan masa kini dapat Gadamer melihat bahwa praksis
memunculkan penolakan kritis bahwa bukan sesuatu yang eksternal, karena
tidak semua sejarah atau pengetahuan pemahaman itu sendiri dinilai sebagai
sejarah berhubungan dengan diri kita. suatu yang eksternal, karena pemahaman
Misalnya, bagaimana hubungan diri sendiri dinilai sebagai suatu tindakan.
kita dengan studi mengenai suku Sehingga pemahaman itu sendiri pada
Bushman? kenyataan ini disetujui oleh dasarnya merupakan praksis. Maka di
gadamer, namun demikian, diri kita samping pemahaman itu merupakan tindak
tetap secara intristik memuat hubungan reflektif, sekaligus juga historis.
antara sejarah dan situasi kekinian kita, Memahami berarti menciptakan makna
termasuk di dalamnya bagaimana cara baru atau menafsikan sedemikian rupa
kita memahami. Dengan demikian, sehingga tindakan semacam ini akhirnya
hubungan antara kesejarahan dan menjadi bagian dari sejarah atau tradisi
pemahaman itu pada dasarnya bersifat yang akan diwariskan untuk generasi
interistik.19 mendatang.21
Heidegger dalam uraian mengenai
18
Gadamer, Philosophical Hermeneutics pra-struktur pemahaman (pre-structure of
(London: University of California Press,
20
1976), hlm. 8-9. Ibid, hlm. 13.
19 21
Ibid, hlm. 11. Ibid, hlm. 14.
understanding) dan aspek 2. Dialektif Spekulatif
kesejahteraan intristik (intristic Bagi gadamer ada satu cara
historicality) eksistensi manusia, mendapatkan pernyataan benar melalui
menjelaskan bahwa interpretasi atau peleburan dengan pokok persoalan
penafsiran tidak pernah tercapai jika (subyek) dalam kegiatan tanya jawab atau
tidak ada prasangka sebelumnya.22 dialog. Dialog tidak mencoba berargumen,
Menurut Heidegger, kita memahami melainkan usaha menguji penegasan
sesuatu tidak dari suatu kesadaran subyek. Dialog hermeneutik dipahami
kosong, melainkan justru karena di sebagai upaya meleburkan diri (interpreter
dalam diri kita sudah tersimpan lebih maupun teks) dengan tradisi. Patner dialog
dahulu intensi-intensi tertentu adalah teks. Tugas hermeneutik membawa
berkenaan dengan apa yang ingin kita teks ke luar dari aliensi (keterasingan) di
pahami. Dalam diri kita sudah ada mana mendapatkan dirinya kembali dalam
prasangka tertentu. Oleh karena itu, suasana kekinian dan dialog yang hidup.24
tidak mungkin ada pemahaman Proses pemahaman dan interpretasi
kekinian yang dimengerti tanpa dengan sistem dialektika, meniscayakan
mengandaikan masa lampau atau empat faktor yaitu bildung, sensus
sebaliknya. Dengan kata lain, aktus communis, pertimbangan, dan teste.
pemahaman terikat pada ruang dan Pertama, bildung adalah proses
waktu keberadaan penafsir sendiri. pemahaman atau penafsiran, jika seseorang
Tidak heran jika Gadamer membaca sebuah teks, maka seluruh
menganggap tradisi pemaknaan pengalaman yang dimiliki ikut berperan.
sebagai titik pijak keberadaan manusia. Tanpa bildung, seorang tidak dapat
Masa lampau bukanlah sekedar memahami dan menginterpretasi ilmu-ilmu
tumpuan fakta yang dapat dipandang hidup atau ilmu-ilmu kemanusiaan. Kedua,
sebagai obyek kesadaran, melainkan sensus communis atau pertimbangan
lebih sebagai suatu aliran dinamis di praktis dilakukan secara bijaksana. Sensus
mana kita bergerak dan berpartisipasi communis digunakan untuk memahami
di dalam setiap usaha memahami.23 latar belakang yang mendasari pola sikap
manusia. Ketiga, pertimbangan.
22
Richard Palmer, Hermeneutics: Pertimbangan merupakan suatu yang
Interpretation Theory in Schleiermacher,
Dilthey, Heidegger, and Gadamer
24
(Evasnston: Northwestern University Jean Gordin, Sejarah Hermeneutik Dari Plato
Press, 1969), hlm. 86. Sampai Gadamer (Yogyakarta: Ar Ruz Media,
23
Ibid, hlm. 177. 2012), hlm. 198.
berhubungan dengan apa yang harus keterjalinan dengan sejarah teks atau fakta
dilakukan. Keempat, Teste atau selera, yang tidak pernah dapat sepenuhnya
sebagai sikap subyektif berhubungan obyektif. Maka kesedaran hermeneutik
dengan rasa atau keseimbangan insting berada dalam kondisi kesiapsediaan dan
pancaindra dan kebebasan intelektual. keterbukaan seseorang, pengalaman
Gadamer menyamakan selera dengan bersifat antetik dengan sikap jiwa
rasa, dalam operasionalnya, selera dogmatik. Kesadaran untuk menyadari
tidak memakai pengetahuan akal. sepenuhnya situasi yang terlibat di
Teori ini merupakan peneguhan bahwa dalamnya (situated consciounses). Ciri
hermeneutika merupakan seni inilah yang menandai kesadaran otentik,
pemahaman yang dibangun kesadaran yang senantiasa aktif, bergiat, dan
dialogis atau dialektis berbagai merupakan hakikat pengalaman
cakrawala tradisi (masa lalu atau masa hermeneutik, bersifat produktif dan
kini), sehingga kesemuanya benar- menjadi salah satu kunci hermeneutik
benar lebur dalam sebuah cakrawala Gadamer.26
pemahaman dan melahirkan Menurut Gadamer, human sciences
produktivitas makna teks. Itulah berusaha mendekati teks dari satu posisi
sebabnya Gadamer mengatakan yang berjarak dari teks (alienation).
kebenaran sebagai suatu yang Artinya menghapus ikatan-ikatan
pluralistik sesuai dengan cakrawala interpretor dengan obyek yang
tradisi-tradisi yang saling berdialog.25 diinterpretasikan. Jarak dapat diatasi dan
ikatan dapat dibangun kembali melalui
3. Fusion of Horizon mediasi kesadaran efek historis. Efek
Pengalaman menempatkan historis antara subyek dan obyek dan
penafsiran dalam situasi keterbukaan. dinamakan fusion of horizon. Gadamer
Keterbukaan tersebut adalah menggolongkan dialektik antara alienation
membiarkan sesuatu untuk dikatakan. dan re-fusion dalam tiga bidang lingkaran
Keterbukaan berarti sifat mau yang berbeda, yaitu estetis, historis, dan
mendengar, bersedia ditentukan bahasa.
sifatnya oleh yang lain, dan bersifat Sejarah atau tradisi masa lalu harus
tidak mau menguasai, wawasan yang dipahami berdasarkan sudut pandang
dikondisikan situasi. Kesadaran berupa horizon sejarah itu sendiri. Penafsir

Agus Darmaji, “Pergeseran Hermeneutika,


26
25
Ibis, hlm. 207-208. hlm. 112.
menempatkan dirinya seolah-olah E. PENGAPLIKASIAN
hidup di tengah horizon sejarah, HERMENEUTIKA GADAMER
sehingga dapat memahami signifikasi DALAM SEBUAH HADIS
sejarah tradisi. Penafsir juga perlu Untuk menguji kerelevansian
memahami horizon dirinya sehingga konsep hermeneutika Gadamer, dalam
lahir sebuah persahabatan antara bagian ini, konsep tersebut diaplikasikan
horizon tradisi dan penafsir. untuk memahami hadis. Adapun hadis
Pemahaman utuh akan diperoleh yang dipakai adalah hadis tentang tren
dengan mempertemukan horizon masa berhijrah dikalangan muslim milenial.
lalu, dan masa kini. Kenapa hadis ini dipilih? Karena dalam
Penggabungan/penyatuan horizon pemahamannya, untuk masa sekarang
dimana seseorang harus sadar bahwa terdapat beragamnya makna dari hijrah
proses memahami (penafsir), yang ada sehingga terkesan belum
memperhatikan horizon teks, horizon memberikan makna yang konkrit dalam
pengarang, dan horiozon pembaca. artian masih memiliki makna global.
Masing-masing horizon, memiliki Belakangan ini marak sekali ditemui
dunia berbeda, agar ketiganya dapat kampanye-kampanye atau komunitas
melebur menjadi pemahaman baru gerakan hijrah di media sosial, baik
yang lebih produktif. Gadamer mengenai meme hijrah atau akun di media
menyebutkan bahwa horizon utama sosial. Dimana pengguna terbesarnya
yang harus diperhatikan, yaitu horizon adalah anak muda kelas menengah
teks dan horizon pembaca. Seorang perkotaan. Dengan konsep yang
pembaca teks akan memulai dengan ditawarkan Gadamer, terutama
cakrawala hermeneutikanya, namun permasalahan horizon pembaca dan
dia juga harus memperhatikan dan penerapan Meaningful sense, akan dilihat
mengakui secara terbuka bahwa teks apakah pemahaman terhadap hadis ini akan
memiliki horizonnya sendiri, berbeda tetap atau menghasilkan pemahaman yang
dengan horizon pembaca, sehingga berbeda.
harus didialektikakan.27 1. Teks dan Otentisitas Hadis
Sebelum konsep Gadamer
diaplikasikan dalam hadis ini, sebelumnya
27
Sahiron Syamsuddin, Hermeneutika dan perlu diketahui keotentikan dari hadis ini.
Pengembangan Ulumul Qur’an Sebagaimana yang telah dipaparkan
(Yogyakarta: Pesantren Nawesea Press,
2009), hlm. 49-50. sebelumnya, bahwa penulis akan
membahas hadis tentang hijrah, berikut bin Furu>kh dinilai Thiqah, 5. Amru> bin
adalah hadisnya: ‘Ali> Bah}r bin Kani>zi> dinilai Thiqah.30

‫ َحدَّثَنَا‬:َ‫ قَال‬،ٍّ‫ع ِلي‬ َ ‫ع ْم ُرو ب ُْن‬ َ ‫أ َ ْخ َب َرنَا‬ Jalur kedua adalah riwayat
‫ع ْن‬ َ ،‫ام ٍّر‬ َ ‫ع ْن‬
ِ ‫ع‬ َ ،َ‫ع ْن ِإ ْس َما ِعيل‬ َ ،‫َيحْ َيى‬ Ah}mad bin Hanbal no. 2481.31 Dalam
‫سو َل‬ ُ ‫س ِم ْعتُ َر‬َ :َ‫ع ْم ٍّرو قَال‬ َ ‫َّللا ب ِْن‬ِ َّ ‫ع ْب ِد‬ َ jalur ini terdapat 4 perawi. Perawi pertama
:ُ‫سلَّ َم َيقُول‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬ َ ِ َّ
‫َّللا‬ sampai ke 4 sama seperti riwayat dalam al-
َ ‫س ِل َم ْال ُم ْس ِل ُمونَ ِم ْن ِل‬
‫سا ِن ِه‬ َ ‫«ال ُم ْس ِل ُم َم ْن‬ْ
Nasa’i akan tetapi Ah}mad bin Hanbal
َّ ‫اج ُر َم ْن َه َج َر َما َن َهى‬
ُ‫َّللا‬ ِ ‫ َو ْال ُم َه‬،ِ‫َو َي ِده‬ menerima riwayat langsung dari Yah}ya
28 ْ
ُ‫عنه‬ َ
Telah mengkhabarkan kepada kami bin Sai>d bin Furu>kh tanpa perantara
'Amr ibn Ali, dia berkata; telah Amru> bin ‘Ali> Bah}r bin Kani>zi.
menceritakan kepada kami Yahya
dari Isma'il dari 'Amir dari Abdullah Jalur ketiga adalah riwayat
ibn 'Amr, dia berkata; "Saya
mendengar Rasulullah shallallahu Bukhari no. 6484.32 Dalam jalur ini
'alaihi wasallam bersabda: "Orang terdapat 4 perawi. Perawi 1 dan 2 sama
muslim adalah orang yang seluruh
kaum muslimin merasa selamat dari seperti riwayat al-Nasa’i beserta Ah}mad
lidah dan tangannya, dan orang
yang berhijrah adalah orang yang
bin Hanbal, 3. Zakriya> bin Kha>lid bin
meninggalkan apa yang Allah Mai>mu>n dinilai Tsiqah Hafidz, 4. Fadl
larang.29
bin Amru> bin H}ama>d dinilai tsiqah
Setelah dilakukan takhrij hafidz.
terhadap hadis tersebut, hadis yang
menjelaskan tentang hijrah memiliki
empat jalur periwayatan, yaitu: 30
Yu>suf Ibn ‘Abd al-Rahman Ibn Yu>suf,
Jalur pertama adalah riwayat Abu> Hajjaj al-Mizzi>, Tahdhi>b al-Kama>l fi
asma>’ al-Rija>l Vol. 15 (Beirut: Muassasah
al-Nasa’i no. 4496. Dalam jalur ini al-Risa>lah, 1980), hlm. 357.
31
terdapat lima perawi: 1. Abd Alla>h Abu> Abdullah Ah}mad ibn H}anbal ibn
Hilal ibn Asad al Asa>yani>, Musnad al-
bin ‘Amr bin al-A>sh dinilai Thiqah, Ima>m Ah}mad ibn H}anbal. Vol. 11, Bab
Sufat al-Muslim no. Indeks 2481 (Tk :
2. ‘A>mir bin Sara>h}i>l dinilai
Mu’asanah al-Risa>lah, 2001), hlm. 66.
Thiqah, 3. Isma>’i>l bin Harmaz ‫ َجا َء َر ُج ٌل ِإلَى‬:َ‫ قَال‬،‫عامِ ٌر‬ َ ‫ َحدَّثَنَا‬،َ‫ع ْن ِإ ْس َماعِيل‬ َ ،‫َحدَّثَنَا َيحْ َيى‬
َ
‫عل ْي ِه‬َ ُ‫صلى هللا‬ َّ َ ‫َّللا‬َّ
ِ ‫سو َل‬ ُ ‫سمِ ْع َر‬ ُ‫ت‬ َ :َ‫ فقال‬،‫ع ْم ٍّرو‬َ َ َ ‫َّللا ب ِْن‬ِ َّ ‫ع ْب ِد‬ َ
dinilai Thiqah, 4. Yah}ya bin Sai>d ،ِ‫سا ِن ِه َو َي ِده‬ ْ
َ ‫سل َِم ال ُم ْس ِل ُمونَ مِ ْن ِل‬ ْ
َ ‫ «ال ُم ْس ِل ُم َم ْن‬:ُ‫سلَّ َم َيقول‬ ُ َ ‫َو‬
ُ‫ع ْنه‬ َّ ‫اج ُر َم ْن َه َج َر َما َن َهى‬
َ ُ‫َّللا‬ ِ ‫َو ْال ُم َه‬
32
Muhammad ibn Ismail Abu> Abdullah Al-
28
Abu> Abd al-Rahman Ah}mad ibn Bukha>ri> al-Ja’fi>, Al-Jama’ al-Musnad al-
Su’a>ib ibn Ali> al-Khura>sa>ni>, al- Shahi>h al-Mukhtasor, Vol. 8, Bab al-Intiha>’
Sunan al-Nasa>’i. Vol 8, Bab. Shofatul al-Ma’asi> no. 6484 (Tk: Da>ru T}qi Al-
al-Muslim, no.Indeks 4496 (Khulub: Naja>h, 1422), hlm. 102.
Maktabah al-Mat}bu>a’ts al-Isla>mi>yah, ِ َّ َ‫ع ْبد‬
‫َّللا‬ َ ُ‫سمِ ْعت‬ َ :َ‫ قَال‬،‫عامِ ٍّر‬ َ ‫ع ْن‬ َ ،‫ َحدَّثَنَا زَ ك َِريَّا ُء‬،‫َحدَّثَنَا أَبُو نُعَي ٍّْم‬
1986), hlm. 105. ‫ «ال ُم ْس ِل ُم َم ْن‬:‫سلَّ َم‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ‫ي‬ ُّ ‫ قَا َل ال َّن ِب‬:ُ‫ َيقُول‬،‫ع ْم ٍّرو‬ َ َ‫بْن‬
29
Lidwa Pustaka, “Kitab Sunan al- َّ ‫اج ُر َم ْن َه َج َر َما َن َهى‬
ُ‫َّللا‬ ‫ه‬
ِ َ َ‫م‬ُ ‫ال‬ ‫و‬ ،ِ
‫ه‬ ‫د‬
ِ ‫ي‬
َ ‫و‬َ َ ‫ه‬
ِ ‫ن‬
ِ ‫ا‬ ‫س‬ ‫ل‬
ِ ْ
‫ن‬ ِ‫م‬ َ‫ون‬ ‫م‬
ُ ‫ل‬
ِ ‫س‬
ْ ‫م‬
ُ ‫ال‬ ‫سل َِم‬
َ
Nas>’i”, (Kitab 9 Imam Hadis, ver, 1.2). ُ‫ع ْنه‬ َ
Jalur keempat adalah riwayat Mengenai sejarah hijrah,
Abu> Da>wud no. 2481.33 Dalam dicontohkan pada peristiwa ketika
jalur ini terdapat 5 perawi. Perawi 1 hijrah Nabi Muhammad SAW,
sampai 4 sama seperti riwayat al- bertekad untuk meninggalkan
Nasa’i. 5. Masadad bin Masar bin Mekkah menuju Madinah.34 Jika
Masrabil dinilai tsiqah hafidz. melihat peristiwa tersebut dapat
Berikut gambaran sanad hadis. dipahami bahwa hijrah tidak semata-
2. Peleburan Horizon dan mata murni tentang agama. Hal ini
Mmenemukan Meaningful sense dapat diketahui bahwa perintah untuk
a. Horizon Teks hijrah Nabi SAW kepada para
Horizon teks adalah sahabat ke Habsyah pada tahun 615
tradisi atau kesejarahan M yang bertujuan untuk mencari
(kepentingan, praktis, bahasa, suaka politik bagi kaum Muslim.
budaya, situasi) yang meliputi Adapaun beberapa sahabat Nabi yang
teks. Dalam konteks hadis, mengkuti saat beliau pergi untuk
tradisi ulama menyebutnya berhijrah seperti Usman bin Affan,
dengan Asbab al-Wurud al- Ja’far bin Abi Thalib, Zubair bin
Hadis baik mikro (situasi khusus Awwan dan lain-lainnya.35
yang menyebabkan hadis ada) Negeri tersebut dipilih Nabi
atau makro (situasi sosial- Saw karena letaknya geografis yang
historis zaman Nabi). Dan tidak jauh dari Mekkah sehingga tidak ada
semua hadis ditemukan Asbab kontrol kuat dari kaum Quraisy dan
al-Wurud al-Hadis makro, bukan pemimpin negeri tersebut terkenal
karena tidak ada tapi tidak akan keadilannya dalam
tercantum atau terekam oleh memimpin.36 Sehingga kenapa Nabi
sejarah tradisi Islam klasik. pada saat itu memilih tempat itu

33
untuk sahabat yang akan berhijrah.
Abu> Da>wud Sula>ima>n ibn al-
A’sa’ats ibn Isha>q ibn Basa>r ibn
Syada>d ibn Amr al-Azdi>, Sunan Abi>
34
Da>wud, Vol. 3, Bab Al-Hijrah hal Muhammad al-Ghazali, Sejarah Perjalanan
Inqata’ats, no. Indeks 2481 (Bai>ru>t: al- Hidup Muhammad (Yogyakarta: Mitra
Maktabah al-Asariyah, Th), hlm. 4. Pustaka, 2003), hlm. 185.
،ٍّ‫ع ْن إِ ْس َماعِي َل ب ِْن أ َ ِبي خَا ِلد‬ َ ،‫ َحدَّثَنَا َيحْ َيى‬،ٌ‫سدَّد‬ َ ‫َحدَّثَنَا ُم‬ 35
Munir al-Ghadban, Manhaj Haraki dalam
ُ‫ َو ِع ْندَه‬،‫ع ْم ٍّرو‬ َ َ‫َّللا بْن‬ ِ َّ َ‫ع ْبد‬ َ
َ ‫ أتَى َر ُج ٌل‬:َ‫عامِ ٌر قَال‬ َ ‫َحدَّثَنَا‬ Sirah Nabi Saw, (jakarta: Robbani Press,
‫سمِ ْعتَهُ مِ ْن‬ َ ٍّ‫ش ْيء‬ َ
َ ‫ أ ْخ ِب ْرنِي ِب‬:َ‫ فَقَال‬،ُ‫س ِع ْندَه‬ َ َ‫ْالقَ ْو ُم َحتَّى َجل‬ 1992), hlm. 77.
َّ ‫سو َل‬
ِ‫َّللا‬ ُ ‫سمِ ْعتُ َر‬ َ :َ‫ فَقَال‬،‫سلَّ َم‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬َ ُ‫صلَّى هللا‬ َ ‫َّللا‬ ِ َّ ‫سو ِل‬ ُ ‫َر‬ 36
Ismail Rijal al-Faruqi, Hakikat Hijrah
َ‫سل َِم ْال ُم ْس ِل ُمون‬ ‫ن‬
َ َ ُ ْ ‫م‬ ‫م‬ ‫ل‬
ِ ‫س‬
ْ ‫م‬
ُ ْ
‫«ال‬ :ُ
‫ل‬ ‫و‬ ُ ‫ق‬ ‫ي‬
َ ‫م‬ َّ
َ َ َ‫ل‬ ‫س‬ ‫و‬ ‫ه‬
ِ ‫ي‬
ْ َ ‫ل‬‫ع‬َ ُ ‫هللا‬ ‫ى‬ َّ ‫ل‬‫ص‬َ strategi Dakwah Islam Membangun Tatanan
ُ‫ع ْنه‬
َ ُ َّ
‫َّللا‬ ‫ى‬ ‫ه‬ ‫ن‬
َ
َ َ َ َ‫ا‬‫م‬ ‫ر‬ ‫ج‬ ‫ه‬
َ ‫ن‬ْ ‫م‬ ‫ر‬ ‫اج‬ ‫ه‬ ‫م‬ ْ
َ ُ ِ َ ُ َ َ َ َ ْ ِ‫م‬
‫ال‬‫و‬ ،ِ ‫ه‬ ‫د‬
ِ ‫ي‬ ‫و‬ ‫ه‬
ِ ‫ن‬
ِ ‫ا‬‫س‬ ‫ل‬
ِ ‫ن‬ Dunia Baru, (Bandung: Mizan, 1994), hlm. 10.
Dengan berdasarkan ke Syam. Jika dilihat dari kondisi
pertimbangan dipilihnya kota politik, sosial kemasyarakatan dan
tersebut oleh Nabi Saw sebagai religi diketahui karena kota tersebut
berikut: terdiri dari berbagai macam
1) Madinah membuka pintu masyarakat, terutama suku Auz dan
lebat untuk menyambut Khazraj. Kemudian jika mengkaitkan
kedatangan Nabi Saw.37 kembali peristiwa hijrah Nabi Saw.
2) Kondisi jalan antara Mekkah Ke Madinah diketahui bahwa Nabi
dan Madinah banyak Saw memilih kota tersebut
terdapat rintangan. dikarenakan terdapat faktor
3) Kondisi geografis padang kekeluargaan antar Nabi dengan
pasir yang sulit untuk dilalui penduduk Madinah.
kendaraan serta sulitya air Adapun pada kota tersebut
yang didapat. Nabi Muhammad masih memiliki
4) Kondisi masyarakat Arab hubungan kerabat dengan Bani Al
yang ada dipadang pasir dan Najjar sebagai paman dari kakeknya
arah jalan yang belum bisa yakni Abdul Muttalib. Selain itu
dipastikan. Rasulullah Saw. Yakni Abdullah bin
Sehingga dengan Abdul Muttalib dimakamkan
beberapa pertimbangan oleh tepatnya di kota Madinah. Jika
Nabi Saw. Tetap memikirkan melihat sejarah Nabi diketahi bahwa
dampak positif dari hijrah Rasulullah Saw ketika kecil pernah
menuju kota Mekkah ke kota diajak berziarah ke makam ayah dan
Madinah agar memperlemahkan ibunya yang bernama Aminah.
dan mengelabui musuh yang Sehingga disinilah Rasulullah pun
mengejar para Muhajirin atau melihat peluang Madinah yang
orang yang berhijrah. Selain kota sangat besar untuk menjadi tempat
Madinah pun dipilih oleh Nabi hijrah dan sabagai tonggak awal
Saw. Sebagai tujuan untuk kejayaan Islam. Dari ini awal
berhijrah karena letak geografis permulaan dari hijrah yang dilakukan
Madinah yang stategis bagi oleh Nabi Saw.38 Pada peristiwa
perdangan kabilah-kabilah Arab
38
M. Husein Hayjak, The Life of Muhammad,
(kuala lumpur: Islamic Book Trust, 1993), hlm.
37
Ibid, hlm. 54-55. 149-150.
hijrah ini adalah suatu jihad (Mekah)”. Para malaikat berkata:
“Bukankah bumi Allah itu luas,
melawan kaum musyrik. Rasul sehingga kamu dapat berhijrah di bumi
tidak mau tunduk terhadap itu?”. Orang-orang itu tempatnya neraka
Jahanam, dan Jahanam itu seburuk-
tawaran yang banyak oleh ahli buruk tempat kembali, kecuali mereka
yang tertindas baik laki-laki atau wanita
mekkah, tidak gentar terhadap atau pun anak-anak yang tidak mampu
ancaman mereka dan tidak berdaya upaya dan tidak mengetahui
jalan (untuk hijrah), mereka itu, mudah-
mengakui kenyataan tatanan mudahan Allah memaafkannya. Dan
adalah Allah Maha Pemaaf lagi Maha
politik yang yang berlaku saat Pengampun.
itu. Beliau dan para sahabatnya
Ayat diatas menjelaskan
tetap bersabar dan bertahan
bahwa ayat tersebut bersifat umum
terhadap strategi dan bentuk
dan tidak hanya sebatas pada
pertempuran yang dilancarkan
peristiwa hijrah dari Mekkah ke
kaum Quraisy, dan pada
Madinah. Sebab, ungkapan yang
akhirnya Rasulullah dengan
digunakan adalah kata yang bersifat
seizin Allah hijrah dari Mekkah
umum. Menurut Ibnu Katsir ayat
ke Madinah.
diatas diturunkan dengan arti umum
Allah berfirman dalam QS. An-
dan berlaku bagi setiap orang
Nisa ayat 97-99:
mukmin yang hidup dibawah
‫ظا ِل ِمي‬ َ ُ‫ِإ َّن الَّذِينَ ت ََوفَّا ُه ُم ْال َمال ِئ َكة‬ kekuasaan kaum musyrik sementara
‫يم ُك ْنت ُ ْم قَالُوا ُك َّنا‬ َ ‫أ َ ْنفُ ِس ِه ْم قَالُوا ِف‬ ia mampu untuk berhijrah. Pada
‫ض قَالُوا أَلَ ْم‬ ِ ‫األر‬
ْ ‫ض َعفِينَ فِي‬ ْ َ‫ُم ْست‬ dasarnya orang-orang yang rela
‫اج ُروا‬ ِ ‫َّللا َوا ِسعَةً فَت ُ َه‬ ِ َّ ‫ض‬ ُ ‫تَ ُك ْن أ َ ْر‬ terhadap kehinaan dan fitnah dalam
‫ت‬ ْ ‫سا َء‬َ ‫فِي َها فَأُولَئِكَ َمأ ْ َوا ُه ْم َج َه َّن ُم َو‬ urusan agama telah menganiaya diri
َ‫ض َعفِينَ ِمن‬ ْ َ‫يرا ِإال ْال ُم ْست‬ ً ‫ص‬ ِ ‫َم‬
ِ َ‫اء َو ْال ِو ْلد‬
sendiri. Menurut kaum muslimin ia
‫ان ال‬ ِ ‫س‬ َ ‫الر َجا ِل َوال ِن‬ ِ
ً
َ‫َي ْست َِطيعُونَ ِحيلَة َوال َي ْهتَدُون‬ termasuk berdusta atas nama

‫َّللاُ أ َ ْن َي ْعفُ َو‬َّ ‫سى‬ َ ‫ع‬ َ َ‫س ِبيال فَأُولَئِك‬ َ agama.39 Hanya hijrah dari Mekkah
‫ورا‬ ً ُ ‫غف‬ َ ‫عفُ ًّوا‬ َ ُ‫َّللا‬ َّ َ‫ع ْن ُه ْم َو َكان‬ َ setelah peristiwa penaklukkan kota
)٩٧-٩٩:‫(سورة النساء‬ mekkah (fa-hu mekkah) yang
beakhir, sedangakan hijrah yang
Sesungguhnya orang-orang yang merupakan sunnatullah terus
diwafatkan malaikat dalam keadaan
menganiaya diri sendiri, (kepada berlangsung. Bukanlah termasuk
mereka) malaikat bertanya: “Dalam
39
keadaan bagaimana kamu ini?”. Muhammad Abdullah Al-Khatib, Makna
Mereka menjawab: “Adalah kami Hijrah Dulu dan Sekarang, (Jakarta: Gema
orang-orang yang tertindas di negeri Insani Press, 1995), hlm. 12.
hijrah bila dilakukan dari negeri Generasi milenial yang
Islam yang para pemeluknya berhijrah identik dengan perubahan
menjalankan syariat Islam. Maka yang disignifikasikan terhadap cara
turunlah perintah hijrah ke berpakaian, yang dulunya memakai
Madinah (hijrah dari negeri kafir jeans, dan pakian ketat, dan kini
dan fitmah ke negeri aman) yang berubah menggunakan pakaian yang
para pemeluknya melaksanakan lebih syar’i, dengan kerudungan
syariat Islam. Dalam peristiwa panjang dan lebar menutupi dada dan
hijrah ini adalah sebagai awal baju yang longgar, bahkan ada yang
mulai Rasulullah untuk menggunakan cadar. Adapun hijrah
berdakwah,40 dan hijrah yang oleh laki-laki adalah cenderung
sebenarnya adalah dilakukan atas memanjangkan jenggot dan
dasar niat karena Allah dan memendekkan celananya diatas mata
tujuannya mengarah rahmat dan kaki. Ada bermacam ragam motivasi
keridhaan-Nya. berhijrah pada generasi milenial,
b. Horizon Pembaca umunya dikarenakan kegagalan
Anak milenial saat ini dalam pencintaan misalnya, diputusin
memaknai hijrah lebih pada atau diselingkuhin oleh pacar mereka
perubahan sikap, gaya hidup dan sehingga merasa terluka dan
tata cara berpakaian yang sesuai mendekatkan diri kepada Allah, agar
dengan syariat Islam. Apabila segera digantikan dengan jodoh baru
dicermati dengan seksama yang lebih baik. Ini juga bias
makna dari kata “Hijrah” yakni dikatakan sebagai hijrah bagi mereka
berpindah dari suatu tempat ke berubah yang dulunya sering pacaran
tempat yang lebih baik. Hijrah dan saat ini lebih mendekatkan
dalam persepktif yang baru dirinya kepada Allah.
dimaknai lebih ke personal, yaitu Ada pula yang memandang
perpindah dari diri dengan segala hijrah sebagai trend, sehingga untuk
masa lalu buruknya ke diri yang memperkukuh eksistensinya sebagai
baru dan fitrah. Penggunaan generasi kekinian yang islami,
dalam kata hijrah semakin marak mereka juga ikut berhijrah. Namun
pada tahun 2016 an. ada juga yang memang sungguh-
sungguh dari awal ingin
40
Ibid., hlm. 13. memperbaiki dirinya dikarenkan
kesadaran dari dalam diri, bukan memindahkan gaya hidupnya yang
dipengaruhi oleh kegagalan dulu ke gaya hidup sekarang, tetapi
percintaan dimasa lalu atau ikut juga bagian dari fenomena sosial
trend belaka. Ketika mereka untuk memperkuat identitas sebagai
memutuskan untuk berhijrah, generasi yang hits zaman now versi
mereka perlahan menarik diri syar’iyah. Hijrah menjadi trend masa
dari pergaulan dan gaya hidup kini menyeimbangkan trend-trend
yang tidak bernapaskan Islam. hist zaman now kata yang booming
Dalam hal ini dikarenakan esensi saat ini yang digunakan oleh
hijrah yang memang erat kalangan anak muda. Tingal dari
kaitannya dengan nilai-nilai kotanya memilih hijrah yang menjadi
islam yang religious. Selain bagian dari mana dan sebab
dalam hal berpakakain, mereka keduanya sama-sama menawarkan
juga menghindari dari rasa bahagia menurut versinya.
penggunaan kata bahasa inggris
dalam interaksi di media c. Meaningful sense dalam Peleburan
sosial.menyadari atensi generasi Horizon

milenial yang baru berhijrah Setelah mengkaji bagaimana


horizon teks dan horizon masa kini,
dalam media sosial akhirnya
selanjutnya dilakukan peleburan horizon
memanfaatkan kesempatan
guna mendapatkan Meaningful sense.
dalam media sosial menjadikan
Meaningful sense dari hadis yang di
akun-akun hijrah tersebut
bahas adalah. Fenomena hijrah
mengunggah gambar produk
berkembang pesat ditengah
seperti gamis yang syar’i,
kehidupan pemuda-pemuda muslim.
kedurung dan cadar dan lain
Hijrah sebagaimana sebagai
sebagainya.41
fenomena religion sosial lainnya,
Akhirnya dalam
tidak muncul dengan sendirinya
mamaknai kata hijrah pada
dalam ruang kosong. Fenomana
generasi milenial tidak hanya
hijrah muncul ditengah derasnya
arus moderniasai dan globalisasi
Husnul Athiya, Tren “Berhijrah”
41

Generasi Milenial (Tk: Alif.id yang terjadi saat ini terlebih


berkeislaman dalam kebuyaan) 01 Maret khususnya pada generasi milenial.
2020. Lihat, Trend “Berhijrah” Generasi
Milenial data dari Husnul Atiya dalam
blog alif.id
Sedangkan anak a) Hijrah Rasulullah Saw. dari
milenial itu yang hidup pada Mekkah ke Hasbiyah
tahun 2001 sampai sekarang. b) Hijrah Rasulullah Saw. dari
Apalagi trend hijrah dikalangan Mekkah ke Madinah
anak milenial yang menjadi c) Hijrah dari suatu negeri yang
perbincangan saat ini. Hijrah membahayakan kesehatan
dikalangan anak milenial lebih untuk menghadiri penyakit
identik lebih keperubahan fisik menuju negeri aman.
yaitu tata cara berbusana yang d) Hijrah dari suatu yang di
islami merujuk kepada cara dalamnya di dominasi oleh hal-
berkaitan seorang muslim atau hal yang diharamkan
muslimah yang menutup aurat. e) Hijrah dari suatu tempat karena
Oleh karena itu makna hijrah gangguan terhadap harta benda
harus dikembalikan pada f) Hijrah dari suatu tempat karena
asalnya. Bahwa makna hijrah menghadiri tekanan fisik
yang sesungguhnya bukan hanya seperti hijrahnya Nabi Ibrahim
terbatas pada aspek eksistensinya as. Dan Musa as. 42
saja. Tetapi hijrah harus mampu 2) Hijrah Maknawiyah, dibedakan
menebus batas-batas fisik, menjadi 4, yaitu:
karena sejarinya berhijrah bukan a) Hijrah I’tiqadiyah yaitu hijrah
hanya persoalan perubahan keyakinan, iman bersifat
fisiknya saja. Namun hijrah itu pluktuatif kadang menguat
tentang bagaimana kita menuju puncak keyakinan
memperbaiki hubungan kita mu’min sejati, kadang pula
kepada Alllah sebagai alat melemah mendekati kekufuran
komunikasi kita, kepada manusia iman, tetapi kadang pula
dan kepada alam sekitar. Adapun bersifat sinkretis, bercampur
macam-macam hijrah menurut dengan keyakinan lain
pendapat para ulama secara garis mendekati kemusyrikan, maka
besar sebagai berikut:
1) Hijrah Maknawiyah yaitu Syahrul Murni, “Konsep Hijrah Dalam
42

Perspektif al-Qur’an (Studi terhadap


meninggalkan suatu tempat, pandangan Prof. Dr. M. Quraish Shihab, Ma
ada beberapa jenis, yaitu: dalam tafsir al-Misbah)” (Skripsi--, Jurusan
Tafsir Hadis Fakultas Usuluddin dan Filsafat
UIN Alauddin Makassar, 2013), hlm. 36.
kita harus segera tidka luput dari pengaruh nilai-
melakukan hijrah nilai di luar Islam. Mode
keyakinan bila berada di pakaian juga tak kalah
tepi jurang kekufuran dan pentingnya untuk kita
kemusyrikan Hijrahkan, hijrah dari pakaian
b) Hijrah Fikriyah, menurut gaya Jahiliyah menuju pakaian
bahasa fikriyah berasal dari Islami, yaitu pakaian yang
kata fiqrun yang artinya benar-benar mengedepankan
pemikiran. Dunia yang kita fungsi buka gaya, tak lain
tempati saat ini sebenarnya hanyalah untuk menutupi
telah menjadi medan aurat.44
perang yang kasat mata. d) Hijrah Sulukiyah. Suluk berarti
Medan perang yang ada tingkah laku atau kepribadian
tapi tidak kita sadiri atau biasa disebut akhlak,
keberadaannya oleh dalam perjalanannya akhlak
kebanyakan manusia. Tak dan kepribadian manusia tidak
heran berbagai pemikiran terlepas dari pergeseran nilai.
telah tersebar di medan Sehingga pergeseran dari
perang tersebut leksana kepribadian mulai menuju
dari senjata-senjata kepribadian tercela, sehingga
perenggut nyawa. 43 pergeseran dari kepribadian
c) Hijrah Syu’uriyah. mulia menuju kepribadian
Syu’riyah atau cita rasa tercela, sehingga tidak aneh
kesenangan, kesukaan dan jika bermunculan berbagai
semisalnya, semau yang tindak moral dan asusila di
ada pada diri kita sering masyarakat. Dalam momen
terpengaruh oleh nilai-nilai hijrah ini sangat tepat jika kita
yang kurang Islami. mengoreksi akhlak dan
Banyak hal seperti hiburan, kepribadian kita untuk
music, bacaan, gambar kemudian menghijrahkan ke
atau hiasan, pakaian, akhlak yang mulia.
rumah, idola semua pihak F. Kesimpulan

43 44
Ibid, hlm. 37. Ibid, hlm. 37-38.
Hans Georg Gadamer lahir di pemahaman sambil menekankan
Marburg, Jerman, tanggal 11 Februari pentingnya bahasa, selanjutnya digunakan
1900, meninggal di Heidelberg, untuk menganalisis perkembangan
Jerman, pada tanggal 13 Maret 2002. lingkaran hermeneutika menuju kesadaran
Gadamer adalah seorang filsuf Jerman filosofis dalam ilmu-ilmu kemanusiaan.
yang palin terkenal dengan karya Untuk menunjukkan bahwa pemahaman
monumentalnya Wahrheit und adalah sesuatu yang interpretatif, maka
Methode (Kebenaran dan Metode). Gadamer menggunakan konsep
Ayahnya adalah seorang profesor fenomenologi Fusion of Horizon, welding
dalam bidang Kimia. Gadamer berasal of horizon (peleburan dari dua macam
dari latar belakang keluarga yang taat horison atau cakrawala).
beragama Protestan, akan tetapi agama
tidak memiliki peran penting dalam DAFTAR PUSTAKA
keluarganya. Seorang Gadamer
‘Abd al-Rahman Ibn Yu>suf, Abu> Hajjaj
tumbuh besar dalam lingkungan dan al- Mizzi>, Yu>suf Ibn. Tahdhi>b al-
kemudian menjadi pengikut apa yang Kama>l fi asma>’ al-Rija>l.
Vol. 15. Beirut: Muassasah al-Risa>lah,
disebut sebagai agama nalar 1980.
(Vernunftreligion). Pada masa itu,
A.P. Kau, Sofyan. Hermeneutika Gadamer
sains (Wissenschaft) dan budaya dan Relevansinya dengan Tafsir.
(kultur) terkadang berjalan harmonis Jurnal Farabi. Vol. 11. No. 1, Juni.
2014.
tetapi tidak jarang saling bertentangan.
Abu> Abdullah Al-Bukha>ri> al-Ja’fi,
Ayahnya berusaha untuk mengenalkan
Muhammad ibn Ismail >. Al-Jama’
Gadamer pada ilmu alam yang al-Musnad al- Shahi>h al-
Mukhtasor. Vol. 8. Tk: Da>ru T}qi
menurtnya lebih berharga dari pada
Al-Naja>h, 1422.
ilmu humaniora. Sementara Gadamer
Afaudi, Abdullah. Hermeneutika.
sendiri, sejak kecil sudah tertarik Surabaya: Alphabeta, 2007.
dengan ilmu humaniora, terutama
Ahmalia dkk. Hermeneutika
dalam bidang sastra. Transedetantal: Dari Konfigurasi
Titik awal konsep Filosofis Menuju Praksis
Islamic Studies. Yogyakarta:
hermeneutika Gadamer berawal dari IRCiSoD, 2003.
fenomenologi Heidegger tentang Al-Ghadban, Munir. Manhaj Haraki dalam
present-at-band menjadikan manusia Sirah Nabi Saw. Jakarta: Robbani
Press, 1992.
makhluk historis. Gadamer
menekankan aspek historis
Al-Ghazali, Muhammad. Sejarah Tk: Mu’asanah al-Risa>lah, 2001.
Perjalanan Hidup Muhammad.
Yogyakarta: Mitra Pustaka, Irsyadunnas. Tafsir Ayat-Ayat Gender
2003. Ala Amina Wadud Perspektif
Hermeneutika Gadamer.
Al-Khatib, Muhammad Abdullah. Musawa. Vol. 14. No. 2, Juli.
Makna Hijrah Dulu dan 2015
Sekarang. Jakarta: Gema Insani
Press, 1995. Isha>q ibn Basa>r ibn Syada>d ibn Amr
al-Azdi>, Abu> Da>wud
Athiya, Husnul. Tren “Berhijrah” Sula>ima>n ibn al- A’sa’ats ibn. Sunan
Generasi Milenial. Tk: Alif.id Abi> Da>wud. Vol. 3. Bai>ru>t: al-
berkeislaman dalam Maktabah al-Asariyah, Th.
kebuyaan, 2020.
Kushidayati, Lina. Hermeneutika Gadamer
Chalik, Abdul. Hermeneutika Untuk Dalam Kajian Hukum. YUDISIA
Kitab Suci. Surabaya: tp, 2010. Jurnal Pemikiran Hukum dan
Hukum Islam. Vol.5. No.1, Juni.
Darmaji, Agus. Pergeseran 2014.
Hermeneutika Ontologis
Murni, Syahrul. Konsep Hijrah Dalam
Melalui Bahasa dalam
Perspektif al-Qur’an (Studi
pemikiran Hans Georg
terhadap pandangan Prof. Dr.
Gadamer. Tesis: Universitas
M. Quraish Shihab, Ma dalam
Indonesia Jakarta, 1999.
tafsir al-Misbah). Skripsi.
Jurusan Tafsir Hadis Fakultas
Gadamer, Hans-Georg. Truth and
Usuluddin dan Filsafat UIN
Method, Translation revised by
Alauddin Makassar, 2013.
Joel Weinsheimer and
Donald G. Marshlml. London:
Murtaufiq, Sudarto. Hermeneutika Dalam
Bloomsbury, 1975.
Tradisi Keilmuan Islam: Sebuah
Tinjauan Kritis. Akademika. Vol.
Gadamer, Philosophical
7. No. 1, Juni 2013.
Hermeneutics. London:
University of California Press,
Palmer, Richard. Hermeneutics:
1976.
Interpretation Theory in
Schleiermacher, Dilthey,
Gordin, Jean. Sejarah Hermeneutik
Heidegger, and Gadamer.
Dari Plato Sampai Gadamer.
Evasnston: Northwestern
Yogyakarta: Ar Ruz
University Press, 1969.
Media, 2012.
Prihananto. Hermeneutika Gadamer
Hayjak, M. Husein. The Life of
Sebagai Teknik Analisi Pesan
Muhammad. Kuala Lumpur:
Dakwah. Jurnal Komunikasi
Islamic Book Trust, 1993.
Islam. Vol. 4. No. 1, Juni. 2014.
Rijal al-Faruqi, Ismail. Hakikat
Ibn H}anbal ibn Hilal ibn Asad al
Hijrah strategi Dakwah Islam
Asa>yani>, Abu> Abdullah
Membangun Tatanan Dunia
Ah}mad. Musnad al- Ima>m
Baru. Bandung: Mizan, 1994.
Ah}mad ibn H}anbal. Vol. 11.
Syamsuddin, Sahiron. Hermeneutika
dan Pengembangan Ulumul
Qur’an. Yogyakarta: Pesantren
Nawesea Press, 2009.

Anda mungkin juga menyukai