Smi
Smi
Masalah Hermeneutika
• Gadamer dalam karyanya (kebenaran dan metode) memuat
pokok-pokok pikiran tentang hermeneutika filosof yang
tidakhanya berkaitan dengan teks melainkan seluruh obyek
ilmu sosial dan humaniora.
• Kaitanya dengan hal ini,( Gadamer menyampaikan semua
yang tertulis dalam kenyataan lebih digunakan sebagai obyek
Hermeneutika)
• Gadamer dalam karyanya tidak menjelaskan baik secara
explisit maupun implisit, tentang metode penafsiran tertentu
terhadap teks
Teori Kesadaran Keterpengaruhan oleh
Sejarah
• Teori kesadaran keterpengaruhan oleh sejarah,Gadamer
mendefinisikan wirkungsgeschichtlicher bewusstsein adalah
pertama kesadaran terhadap situasi hermeneutik. namun
mendapatkan kesadaran terhadap sebuah situasi
bagaimanapun merupakan situasi yang sulit.
• Menurut teori ini, pemahaman seorang penafsir ternyata di
pengaruhi oleh situasi hermeneutik tertentu yang
melingkupinya, baik itu berupa tradisi, kultur maupun
pengalaman hidup.
Teori Prapemahaman
• Gadamer mengemukakan dalam proses pemahaman
prapemahaman selalu memainkan peran prapemahaman ini
diwarnai oleh tradisi yang berpengaruh, dimana seorang
penafsir berada dan juga diwarnai oleh prejudis-prejudis
(Voruteile; perkiraan awal) yang terbentuk di dalam tradisi
tersebut
• Menurut teori ini, dimaksudkan agar penafsir mampu
medialogkan dengan isi teks yang di tafsirkan. Tanpa
prapemahaman seorang tidak akan memahami teks secara
baik.
Teori Penggabungan/asimilasi Horison
• Teori penggabungan/asimilasi horison dalam arti
bahwa dalam proses penafsiran seseorang harus
sadar bahwa ada 2 horison yakni :
1. “ Cakrawala (pengetahuan) atau Horison didalam
teks adalah memberi informasi tentang sesuatu
masa lalu (Historis Horison)
2. “ Cakrawala pemahaman” atau Horison pembaca
adalah titik berpijak seseorang dalam memahami
teks.
Teori Penerapan Aplikasi
• Menurut Gadamer ketika seseorang membaca kitab
suci,maka selain proses memahami dan menafsirkan
ada satu hal lagi yang dituntun, yang disebut istilah
penerapan pesan-psan atau ajaran pada masa ketika
teks kitab suci itu di tafsirkan.
• Gadamer berpendapan bahwa pesan yang harus di
aplikasikan pada masa penafsiran bukan makna
literal teks, tetapi meaningful sense atau pesan yang
lebih berarti daripada sekedar makna literal.