َفَو َج َدا َعْبًدا ِّم ْن ِعَباِد َنٓا ٰا َتْيٰن ُه َر ْح َم ًة ِّم ْن ِع ْنِد َنا َو َع َّلْم ٰن ُه ِم ْن َّلُد َّنا ِع ْلًم ا
“Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah
Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya
ilmu dari sisi Kami”
Nabi Muhammad SAW menghabiskan waktunya berhari-hari di gua Hira sebelum beliau
diangkat mejadi seorang rasul. Nabi banyak berdzikir dan bertafakur terutama disaat bulan
Ramadhan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kedekatan Nabi Muhammad SAW
dengan Allah SWT tercapai pada saat pelaksanaan Isra’ Miraj. Kehidupan Sirah Nabi
Muhammad juga termasuk dalam tasawuf, karena beliau sosok yang sangat sederhana,
zuhud, tidak terpesona oleh kemewahan dunia, dan juga seorang yang sangat rajin dalam
beribadah.
Al-Maqamat merupakan jama’dari kata maqam, secara bahasa berarti tempat atau
kedudukan. Maqamat diartikan sebagai jalan yang harus ditempuh oleh para pelaku tasawuf
untuk mendekatkan diri kepada allah, dengan beberapa tingkatan yang ditempuh secara
bertahap)
Maqamat terdiri dari taubat, wara’, zuhud, tawakkal, sabar, dan ridla.
4. Apa pengertian dari taubat, wara’, zuhud, tawakkal, sabar, dan ridla?
Taubat: memiliki arti menyesali segala bentuk perbuatan buruk yang sudah dilakukan,
meminta ampunan kepada allah swt dan berkomitmen untuk tidak akan mengulangi lagi
perbuatannya
Wara': menahan diri dari hal-hal yang diharamkan, dari hal-hal yang jelek atau keji, dan dari
keraguan antara halal dan haram. Wara' berarti senantiasa melakukan hal-hal yang
diperintahkan oleh allah swt.
Zuhud: sikap di mana seseorang tidak terpikat oleh kesenangan dunia dan meninggalkan hal-
hal yang tidak berkaitan dengan ibadah.
Tawakal: berserah diri kepada Allah setelah melakukan usaha atau ikhtiar serta mengharap
pertolongannya.
Sabar: menjauhkan diri dari hal-hal yang bertentangan dengan kehendak Allah, menjaga
ketenangan hati saat menghadapi cobaan, dan menunjukkan sikap yang baik-baik saja,
walaupun mungkin dalam keadaan kesulitan.
Ridla: tidak menentang terhadap qadha dan qadar Allah, yaitu menerima takdir dan ketetapan
Allah dengan hati yang gembira.
a. Memiliki dimensi yang sama, yakni perasaan keyakinan kuat bahwa Allah telah “bersatu”
dengan dirinya.
b. Sama-sama sebagai tasawuf falsafi yang memberikan doktrin “penyatuan” sufi (hamba)
dengan Tuhan.
a. Berbeda dengan al-hulul, dimana persatuan rohian dan bathiniah yang terjadi dengan
jalan Tuhan memilih jiwa manusia yang telah “suci” dari sifat “kemanusiaan” yang kotor,
hal ini berarti bahwa Tuhan-lah yang turun ke bumi7.
b. Dengan kata lain, jika dalam ittihad, yang dilihat oleh Abu Yazid al-Busthomi hanya satu
wujud yaitu Tuhan, sedangkan dalam hulul-nya al-Hallaj ada dua wujud yang bersatu
dalam satu tubuh manusia yang telah dipilih Tuhan untuk ditempati. Di sisi lain
nampaknya antara hulul dan ittihad ada kemiripan dalam hal penyatuan diri hamba
(manusia) dengan Tuhan-nya
Hamzah Fansuri, Nuruddin Ar-Raniry, Abdur Ra’uf As-Sinkili, Abdush Shamad Al-
Palimbani
Suatu paham tasawuf yang berasal dari paham wahdah al-wujud Ibnu 'Arabi yang
memandang bahwa alam adalah penampakan (tajalli) Tuhan, yang berarti bahwa yang ada
hanya satu wujud, yaitu wujud Tuhan, yang diciptakan Tuhan
a. Tasawuf akhlaki
bentuk tasawuf yang fokus pada peningkatan akhlak manusia dengan tujuan mencapai
pemahaman hakikat kebenaran dan kesadaran akan Allah Swt
b. Tasawuf amali
jalan seseorang yang ingin berhubungan dengan Tuhan dengan menyucikan jiwanya.
c. Tasawuf falsafi
tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan antara visi mistis dan visi rasional
pengasasnya. Berbeda dengan tasawuf akhlaki atau sunni, tasawuf falsafi menggunakan
terminologi filosofis dalam pengungkapannya serta berasal dari bermacam-macam ajaran
filsafat yang telah mempengaruhi para tokohnya.
a. Takhalli
Berarti membersihkan diri dari sifat-sifat tercela, kotoran, dan penyakit hati yang
merusak.
b. Tahalli
Tahalli merupakan langkah setelah takhalli, di mana seorang sufi atau salik (murid sufi)
berupaya mengisi dirinya dengan sifat dan perbuatan baik.
c. Tajalli
terbukanya sinar ghaib, di mana maknanya melebur dengan Allah Swt sehingga dunia
tidak lagi mendominasi pikiran, meskipun aktivitas dunia tetap terlihat secara fisik.