Anggota :
Adrian 23332001
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya lah makalah dengan
judul “KINESIOLOGI BELAJAR GERAK” ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan. Hal ini disebabkan oleh
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, semua kritik dan
saran pembaca akan penulis terima dengan senang hati demi perbaikan makalah lebih lanjut.
Makalah ini dapat penulis selesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak, terutama rekan-rekan dan dosen yang telah memberikan masukan demi
kelancaran dan kelengkapan naskah tulisan ini. Akhimya, semoga makalah yang jauh dari sempuma
ini ada manfaatnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................4
Rumusan Masalah...............................................................................................4
Tujuan..................................................................................................................5
Manfaat Belajar Gerak.........................................................................................5
A.Kesimpulan.......................................................................................................13
B. Saran................................................................................................................14
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memulai untuk berwirausaha tidaklah semudah yang kita bayangkan. Mengingat di era globaliasi ini
persaingan berwirausaha sangat ketat. Jika kita ingin melakukan usaha, maka kita harus mempunyai
gagasan ide yang cemerlang untuk menembus dan memajukan wirausaha kita dan kita juga harus
bisa mencari peluang sekecil mungkin untuk mengenalkan usaha kita pada dunia.
Ide akan menjadi peluang apabila wirausaha bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara
terus-menerus melalui proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda, mengamati peluang,
menganalisis proses secara mendalam, dan memperhitumgkan resiko yang mungkin terjadi.
Untuk memperoleh peluang, wirausaha harus memiliki berbagai kemampuan dan pengetahuan,
seperti kemampuan untuk menghasilkan produk atau jasa baru, menghasilkan nilai tambah baru,
melakukan proses atau teknik baru, dan mengembangkan organisasi baru.[1]
B. Rumusan Masalah
II. PEMBAHASAN
A. Ide kewirausahaan
Wirausaha dapat menambah nilai suatu barang dan jasa melalui inovasi. Keberhasilan wirausaha
dicapai apabila wirausaha menggunakan produk, proses, dan jasa-jasa inovasi sebagai alat untuk
menggali perubahan. Oleh sebab itu, inovasi merupakan instrumen penting untuk memberdayakan
sumber-sumber agar menghasilkan sesuatu yang baru dan menciptakan nilai. Ketangguhan
kewirausahaan sebagai penggerak perekonomian terletak pada kreasi baru untuk menciptakan nilai
secara terus-menerus.
Wirausaha dapat menciptakan nilai dengan cara merubah semua tantangan menjadi peluang melalui
ide-idenya dan akhirnya ia menjadi pengendali usaha. Semua tantangan bisa menjadi peluang
apabila ada inovasi, misalnya menciptakan permintaan melalui penemuan baru. Dengan penemuan
baru para pengusaha perusahaan mengendalikan pasar dan akhirnya membuat ketergantungan
konsumen kepada produsen. Dengan demikian, produsen tidak lagi tergantung pada konsumen.
Menurut zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk
memenuhi kebutuhan riil di pasar. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial
(peluang usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang mungkin
terjadi, dengan cara :
Menurut zimmerer, kreativitas sering kali muncul dalam bentuk ide-ide untuk menghasilkan barang
dan jasa-jasa baru. Ide itu sendiri bukan peluang dan tidak akan muncul bila wirausaha tidak
mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus-menerus. Banyak ide yang betul-betul asli, akan
tetapi sebagian besar peluangtercipta ketika wirausaha memiliki cara pandang baru terhadap ide
yang lama.[2]
a. Pengalaman pribadi
Dasar utama ide awal adalah pengalaman pribadi, baik saat bekerja maupun di rumah. Pengetahuan
yang didapatkan dari pekerjaan yang terakhir maupun sekarang seringkali membuat seseorang untuk
melihat kemungkinanuntuk memodifikasi produk yang telah ada, memperbaiki pelayanan,
menduplikasi konsep bisnis dalam lokasi berbeda.
b. Minat
Kadangkala minat tumbuh diluar statusnya sebagai minat dan menjadi bisnis.
Dalam sumber yang ketiga ini melibatkan sesuatu yang disebut serendipitas (kemampuan
menemukan sesuatu) atau sejenis kemampuan untuk membuat penemuan yang diinginkan secara
tidak sengaja.
Siapapun dapat menemukan ide yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya wirausaha J.P
Shyu yang menemukan ide hang it clip setelah dia mengalami kesulitan untuk menempelkan data
teknik mesin pada dinding.
Pada era modern sekarang ini, ada banyak peluang yang bisa dimanfaatkan oleh wirausahawan, yaitu
:
a. Perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi yang begitu cepat telah mendorong
percepatan perolehan informasi. Dan masyarakat terbentuk dengan pola pikir yang bisa menfilter
setiap informasi yang diperoleh dan memilh mana informasi yang dianggap menarik dan tidak untuk
diterapkan.
b. Tingkat income perkapita dan jumlah penduduk semakin bertambah, semua ini diikuti dengan
semakin meningkatnya tingkat kebutuhan yang diinginkan.
c. Tingkat pendidikan masyarakat diseluruh dunia semakin meningkat, ini dilihat dari jumlah
lulusan perguruan tinggi yang semakin banyak.
Agar ide-ide yang masih potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha harus bersedia
melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses penyaringan ide atau disebut
proses screening merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk dan
jasa riil. Adapun langkah dalam penyaringan (screening) ide dapat dilakukan sebagai berikut :
Ketika ide dimunculkan secara riil atau nyata, misalnya dalam bentuk ide barang dan jasa baru, maka
produk dan jasa tersebut harus berbeda dengan barang dan jasa yang ada di pasaran. Selain itu,
produk dan jasa tersebut harus menciptakan nilai bagi pembeli atau penggunanya. Oleh sebab itu,
wirausaha harus benar-benar mengetahui perilaku konsumen dipasar. Dalam mengamati perilaku
pasar, paling sedikit ada dua unsur pasar yang perlu diperhatikan :
Dengan demikian, jelaslah bahwa wirausaha yang sukses perlu menciptakan produk dan jasa unggul
yang memberikan nilai kepada konsumen.
Secara implisit, apabia wirausaha baru memfokuskan pada segmen pasar, maka secara spesifik
peluang itu akan sangat tergantung pada perilaku segmen pasar. Kemampuan untuk memperoleh
peluang itu sendiri sangat tergantung pada kemampuan wirausaha untuk menganalisis pasar yang
meliputi aspek :
1) Kemampuan untuk menganalis demografi pasar
3) Kemampuan untuk menganalisis keunggulan bersaing pesaing dan kefakuman pesaing yang
dianggap dapat menciptakan peluang.
Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya kemampuan pesaing
menghasilkan produk baru, pengalaman keberhasilan dalam pengembangan produk baru, dukungan
keuangan, dan keunggulan-keunggulan lainnya yang dimiliki pesaing di pasar. Kemampuan pesaing
untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati kelemahan-kelemahan dan
resiko pesaing dalam menanamkan modal barunya.
Menurut zimmerer, ada beberapa keadaan yang dapat menciptakan peluang, meliputi:
1) Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat
2) Kerugian teknik harus rendah. Oleh karena itu, penggunaan teknik harus dipertimbangkan
sebelumnya
4) Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya
Analisis ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang dihasilkan
memadai atau tidak, dan biaya yang dikeluarkan apakah lebih efisien dari biaya yang dikeluarkan oleh
pesaing.
Menaksir berapakah biaya yang harus dikeluarkan untuk usaha baru, untuk membeli perlengkapan,
peralatan, sewa gedung maupun yag lainnya.
Resiko yang mungkin terjadi misalnya resiko teknik, resiko finansial maupun resiko pesaing.
Resiko teknik, berhubungan dengan proses pengembangan produk yang cocok dengan yang
diharapkan atau menyangkut suatu objek tertentu apakah ide secara aktual dapat di transformasi
menjadi produk yang siap dipasarkan dengan kapabilitas dan karakteristiknya.
Resiko finansial, adalah resiko yang timbul sebagai akibat ketidakcukupan finansial bak dalam tahap
pengembangan produk baru maupun dalam menciptakan dan mempertahankan perusahaan untuk
mendukung biya produk baru.
Resiko pesaing, adalah kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisinya di
pasar.
Bagaimana Cara Memulai Sebuah
Ide atau Gagasan Usaha
Jadikan hal ini sebagai kebiasaan kecil, maka Anda akan terbiasa
untuk memikirkan ide-ide inovatif. Jika memang tak kunjung
menemukan ide, sisa waktu yang ada bisa Anda gunakan untuk
melihat berita pagi. Dari berita, Anda bisa tahu tren seperti apa
yang sedang terjadi.
Sekarang ini sudah ada banyak sekali buku bisnis yang menarik.
Anda tinggal pilih mana yang paling sesuai dengan minat. Agar ilmu
yang didapat dari buku tak cepat hilang, buatlah catatan kecil.
Sediakan agenda atau note untuk mencatat hal-hal menarik dari
buku.
4. Aktiflah di komunitas
Ide bisa didapat di mana saja asalkan Anda aktif mencari. Salah
satu tempat yang cocok untuk menjadi ide usaha adalah di
komunitas. Dengan bergabung di komunitas, Anda bisa berinteraksi
dengan para pelaku bisnis dari beragam background.
Nah, prediksi tersebut bisa Anda jadikan ide usaha yang realistis.
Bisa dikatakan realistis karena ide tersebut disusun berdasarkan
data yang benar-benar ada. Menariknya lagi, ide yang Anda dapat
dengan menganalisis tren juga lebih mudah diketahui potensi
untung-ruginya sehingga memudahkan dalam
menyusun perencanaan bisnis.
3. Siapkan keuangan
Inilah bagian paling krusial dalam mewujudkan sebuah gagasan
bisnis, yakni masalah keuangan. Tanpa adanya modal yang cukup,
maka akan sulit untuk bisa mendirikan usaha.
Apa pun skala bisnis Anda, entah itu kecil maupun besar, harus
punya rencana keuangan yang matang. Pikirkan bagaimana cara
memperoleh modal yang cukup, namun tetap realistis. Sebisa
mungkin, buatlah rincian biaya yang dibutuhkan sedetail mungkin
agar mudah menetapkan target modal yang harus dikumpulkan.
Fokuslah pada satu bisnis terlebih dulu, terutama jika ide-ide bisnis
yang Anda temukan sangat berlawanan satu sama lain. Menjalankan
satu bisnis dengan maksimal akan jauh lebih baik daripada
menjalankan beberapa bisnis sekaligus, tapi setengah-setengah.
Pilihlah ide usaha yang dirasa paling realistis untuk diwujudkan dan
bisa diukur potensi untung-ruginya.
III. PENUTUP
1. Kesimpulan
Menjadi seorang pengusaha memang tidak mudah namun kita harus terus melihat setiap peluang
yang ada sekecil apapun, terkadang ide itu akan muncul pada saat yang tak terduga.
2. Saran
Demikian makalah ini kami buat tentang ide dan peluang dalam berwirausaha. Semoga kita mampu
menjadi seorang wirausaha sukses dan mampu bersaing di era modernisasi ini.