Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fiqriyatul Fijaar

NIM : 20700121014

Kelas : PMAT A

Resume Materi: Perkembangan Peserta Didik

Setiap peserta didik adalah anak, individu yang tergolong dan tercatat sebagai siswa di dalam
satuan pendidikan. Peserta didik sebagai individu memiliki perbedaan dalam hal kemampuan dan
karakteristik yang meliputi: kognitif, kepribadian, keterampilan fisik, dsb. Perbedaan ini dapat
disebabkan oleh yang sering disebut dengan gen atau “bawaan lahir” serta adanya pengaruh
lingkungan. Oleh karenanya, perbedaan tersebut memerlukan akomodasi melalui praktik dan
aktivitas pendidikan.

1. Faktor Perbedaan Peserta Didik


(Saberan, 2016) mengemukakan bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan
perbedaan peserta didik sebagai berikut.
a. Lingkungan
Lingkungan sekitar adalah lapangan-lapangan pendidikan yang terdiri atas 3 macam,
yaitu:
- Lingkungan keluarga. Peserta didik mulai mengenali kehidupan dan pendidikannya
melalui lingkungan keluarga. Sikap dasar, sikap hidup serta kebiasaan-kebiasaan
diperoleh dari adanya pengaruh keluarga.
- Lingkungan sekolah. Sekolah adalah membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-
kebiasaan baik dan menanam budi perkerti yang baik, melatih mereka memperoleh
kecakapan-kecakapan seperti membaca, menulis, berhitung dan sebaganya. Sekolah
juga mengajar anak-anak menghargai keindahan, membedakan yang benar dan yang
salah.
- Lingkungan masyarakat. Lingkungan masyarakat bertanggung jawab atas keberesan
perkara-perkara di masyarakat. Pemikul tanggung jawab itu ialah penduduk. Dalam
masyarakat, peserta didik akan belajar bahwa mereka berkewajiban juga terhadap
orang lain, yaitu saling tolong-menolong, saling menghargai, saling menghormat
hak masing-masing, dsb.
b. Pendidikan
Setiap anak mempunyai kemauan yang sama, hanya saja karena taraf kemampuan
bakat IQ berbeda-beda, maka dalam pendidikan pun ada perbedaan. Perbedaan kecakapan
belajar secara teliti dan mengusahakan penyesuaian isi pengajaran dengan tingkat
kemampuan yang berbeda-beda, yaitu anak didik dengan keadaan kemampuannya agar
dapat mengembangkan kemampuannya sejauh mungkin dalam batas kemampuannya.
c. Makanan
Makanan sebagai penyebab faktor perbedaan individu karena dari sekian banyak
makanan, ada yang berguna bagi pertumbuhan dan perkmbangan individu dalam artian
mempunyai gizi dan ada pula yang tidak berguna bagi pertumbuhan dan perkembangan
individu tidak mengandung gizi. Makanan yang dikonsumsi akan menyebabkan
perbedaan dalam hal kesehatan, bentuk fisik tubuh, dan perkembangan setiap individu.
d. Usia
Semakin meningkat usia seseorang maka akan lebih matang dalam pengalaman yang
diberikan oleh lingkungan sekitar. Pola pikir dan perkembangan antar individu yang
berusia lima tahun, lima belas tahun dan orang dewasa memiliki perbedaan yang cukup
signifikan.

Selain faktor-faktor di atas, ada juga faktor hereditas (gen atau bawaan) yang kemudian
perlahan-lahan dipengaruhi oleh lingkungan tempat seorang individu berkembang.

2. Prinsip perkembangan dan Implikasi dalam Pendidikan


a. Dipengaruhi oleh faktor bawaan, lingkungan, dan kematangan.
b. Proses perkembangan berlangsung secara bertahap.
- Progresif, perubahan yang bersifat maju, meningkat baik secara kuantitatif maupun
kualitatif. Contoh: perubahan proporsi dan ukuran fisik (tinggi badan)
- Sistematik, perubahan yang berisfat saling ketergantungan atau saling memengaruhi
antara satu dengan lainnya. Contoh: kemampuan bicara sejalan kognitifnya,
ketertarikan remaja terhadap lawan jenis seiring kematangan organ-organ
seksualnya.
- Berkesinambungan, perubahan yang berlangsung secara berurutan dan tidak terjadi
secara kebetulan atau loncat-loncat (berdiri, berjalan).
c. Bagian-bagian dari fungsi organisme mempunyai garis perkembangan dan tingkat
kematangan masing-masing.
d. Terdapat variasi pada proses perkembangan antar individu atau kelompok.
3. Potensi dan Implementasi Pembelajaran
Potensi adalah kemampuan dan kekuatan dasar yang dimiliki oleh individu, baik fisik
maupun mental yang memungkinkan untuk dikembangkan bila dilatih dan ditunjang dengan
sarana yang baik. Potensi dapat berupa kemampuan sosiologis (peka terhadap permasalahan
sosial disekitar), kemampuan musical, logika, linguistik, kinestetik, dll.
Pada pembelajaran, pendidik dapat merancang pembelajaran sesuai keragaman potensi
serta membimbing dan membina peserta didik dalam mendalami dan mencapai potensi yang
diharapkan.
4. Perkembangan Fisik Motorik Peserta Didik
Perkembangan fisik merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada fisik/tubuh setiap
individu. Perkembangan ini dapat mempengaruhi sikap dan perilaku peserta didik terutama
dalam memandang diri sendiri dan orang lain, serta berdampak pada perkembangan
kepribadian peserta didik tersebut. Faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik
diantaranya, kesehatan dan gizi, ketegangan emosional, kecerdasan, bentuk tubuh dan jenis
kelamin.
Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak.
Perkembangan ini ada dua macam yaitu: keterampilan motorik kasar (berjalan, berlari,
melompat) dan motorik halus (menulis, memainkan benda, dll). Perkembangan ini akan
berdampak pada emosional dan kepercayaan diri peserta didik karena dapat bergerak dan
bergerak bebas serta berbaur dengan lingkungan sekitarnya.
5. Perkembangan Kognitif Peserta Didik
Kognitif dimaknai sebagaipotensi intelektual yang dimulai dari tahap pengenalan
informasi, ke tahap pemahaman, mengembangkan pemahaman, menganalisis hingga
menciptakan, dan mengevaluasi. Mengutip dari Simanjuntak, dkk. (2022), John Piaget
mengemukakan bahwa ada 4 tahapan perkembangan kognitif pada manusia yang mana
mengikuti pola atau tahapan yang sesuai umur individu, antara lain:
a. Tahap sensorimotorik pada usia 0-2 tahun
b. Tahap pra-operasional (member respon, belajar berbicara, mengenali objek) pada usia
2-7 tahun
c. Tahap konkret pada usia 7-11 tahun, di mana anak telah memiliki kecakapan berpikir
secara logis.
d. Tahap operasional formula pada usia 11 tahun hingga dewasa.

Anda mungkin juga menyukai