Anda di halaman 1dari 2

Pratikum I

Sosiologi Umum (KPM130)

Judul Artikel : “DRUG TRAFFICKER DARI CIANJUR”

Nama/NIM : Annida Fauziyyatul Afifi/G24180048

Asisten : Mira Rahmawati / I24150038

Merika Falona atau biasa dipanggil Ola adalah seorang terpidana mati yang disebabkan
dari hal yang ia paksakan. Hal tersebut ialah Drug Trafficker. Berawal dari pekerjaan
dia sebagai disc joker hingga bertemu seorang pria yang bekerja sebagai pembisnis
pakaian jadi dengan nama Tajudin alias Tony. Mereka bertemu di apartemen Ola pada
oktober 1997 dikarenakan Tony sedang mencari temannya yg tetanggan dengan Ola.
Semakin mereka dekat, Ola dan Tony mempunyai rasa yang sama hingga Ola
mempunya anak dari hubungannya dengan Tony dan merencanakan pernikahan
dikediaman Ola. Awal pernikahan semua berjalan lancar hingga Tony melakukan
tindakan kekerasan kepada Ola sehingga ia banyak mengalami luka dan takut terhadap
Tony. Meskipun begitu Ola tetap mencintai Tony dan melakukan apa yang Tony minta.
Semakin lama Ola mengetahui pekerjaan Tony yang sebenarnya sebagai pengedar
narkotika. Karena Tony mengharuskan Ola untuk mengikuti sertakan dalam peredaran
narkotika dan dengan tujuan menghindar dari siksa Tony, ia pun menyetujuinya.
Berawal dari kurir hingga Ola keterusan menjadi drug trafficker. Padahal diawal-awal
menjadi kurir Ola tidak digaji dan tetap menjalani hingga pada saat dia menjadi Drug
Trafficker Ola mendapatkan duit US$200.

Tak lama dari itu karena sepupu Ola, Rani dan Deni melihat Ola yang dipaksa
melakukan pekerjaan sebagai pengedar dan merasa kasihan serta iming-iming
peminjaman duit akhirnya setuju dengan Tony untuk ikut melakukan pekerjaan itu.
Serta Alex Bambang yang bekerja sebagai lurah juga ikut tertarik karena imingan
peminjaman uang dari Tony. Tak lama dari itu mereka semua tau kalau pekerjaan yang
mereka lakukan sangat berbahaya dan tidak baik. Mereka tau Tony yang merupakan
koordinator dari pengedar narkotika internasional yang mewakili negaranya Nigeria.
Baru tanggal 12 Januari 2003, Ola dan dua sepupunya tertangkap basah di Bandara
Soekarno–Hatta oleh kepolisian metro jaya. Petugas menemukan 3,5 kilogram heroin
dan 3 kilogram kokain. Dan pada hari yang sama Tony bersama empat temannya tewas
karena baku tembak dengan polisi di rumah kontrakannya di Cipete Jakarta selatan.

Anda mungkin juga menyukai