Anda di halaman 1dari 3

METTA SUBIYANTO / 9B / 17

Identitas Buku
Judul Buku Pengarang Penerbit Tahun terbit Terbitan ke Ukuran buku : Belenggu. : Armijn Pane. : PT. DIAN RAKYAT Jakarta. : 1991. : Empat Belas. : 150 halaman; lebar 14 cm; tinggi 19,5 cm.

Ringkasan cerita
Cerita ini berawal dari seorang Dokter bernama Sukartono (Tono) dan isterinya, Sumartini (Tini). Sukartono seorang dokter yang cukup terkenal dangan kebaikan hatinya, karena itulah dokter sukartono memiliki banyak pasien dan menjadi jarang di rumah. Isterinya merasa tidak bebas dan menjadi sering berpergian layaknya saat dia masih gadis. Ketika Tono kembali, dia mencari bloc-note tempat ia menulis, jika ada pasien yang memanggilnya. Tapi bloc-note itu dibawa oleh Tini dan menyebabkan Tono menjadi marah, di tahannya amarah saat melihat Tini pulang dan memberikan

bloc-note itu dengan sikap menantang, lalu Tono segera memanggil supirnya (Abdul) dan segera pergi
ke arah jalan yang tertera di bloc-note itu. Pasien Tono seorang wanita yang Tono pikir adalah wanita yang baru saja diceraikan suaminya. Pasien itu mengaku namanya adalah Eni (Nyonya Eni). Untuk menghibur Nyonya Eni, Tono mengatakan akan memeriksa Nyonya Eni lagi besok. Tonopun datang lagi memeriksa, usai memeriksa Nyonya Eni mengajak Tono untuk berjalanjalan. Nyonya Eni berhasil mendekati Tono, Tonopun memanggilnya Yah. Setelah mengenal Yah dengan cukup dekat. Diapun mengaku bahwa sebenarnya dia itu adalah tetangga Tono saat di Bandung. Lagi-lagi Tono langsung percaya bahwa Yah itu adalah Siti Rohayah tetangganya saat dia di Bandung dahulu. Hubungan Tono dan Tini tidak membaik, bahkan Tini terlihat lebih menentang Tono, lain halnya dengan Yah. Yah bersikap seperti layaknya seorang isteri yang diinginkan Tono. Saat Tono datang Yah menanggalkan baju Tono dan melepaskan sepatu Tono. Sempat Tono merasa bimbang apakah yang dilakukannya ini baik atau tidak namun lama kelamaan dia menjadi terbiasa dengan itu. Sepulang dari ker ja To no selalu datang ke rumah Yah b ar u kembali ke rumah Tini. Pada suatu ketika Tono diminta untuk menjadi juri di suatu kontes. Diapun menemukan

bahwa Siti Hayati penyanyi keroncong kesukaannya adalah Yah, kekasihnya. Tinipun mulai mendengar kabar bahwa Tono mempunyai perempuan lain selain dirinya. Tini yang tidak mau mengakui dirinya cemburu itu meminta Abdul untuk mengantarkannya ke rumah Yah atau Siti Rohayati. Segeralah Yah dan Tini berbincang-bincang dan berujung sebuah keputusan, Tini menyerahkan Tono kepada Yah. Yahpun membuat keputusan untuk meninggalkan Tono agar Tono tidak kena pendapat-pendapat buruk karena dekat dengan Yah.

Tini memutuskan pergi ke Surabaya dan mengajukan diri sebagai ketua yayasan Panti Asuhan milik seorang nyonya yang Tini kenal saat ada kongres di Solo. Setelah berpisah Tono pergi ke rumah Yah namun Yah juga sudah pergi dan meninggalkan sepucuk surat dan gramofoon yang dititipkan pembantunya. Seusai itu Tono bekerja di Rumah sakit dan sering memberikan pidato di sebuah stasiun radio. Saat Tono sedang siaran, Rohayah yang sedang di atas dek kapal yang berlabuh entah di Tanjung Periok atau di Nieuw Caledonie tidak sengaja mendengarnya dan melangkah pergi entah kemana.

Unsur Intrinsik
1. Penokohan : a. Dokter Sukartono (Tono) i. Tidak punya pendirian ; terlihat saat dia berpaling mencintai Yah. Namun mempertahankan Tini karena masih sayang. ii. Bisa menjadi dokter yang baik ; terlihat saat Mar meninggal. iii. Cinta akan pekerjaannya. iv. Tidak jujur terhadap Tini, Hartono, dan orang-orang disekelilingnya kecuali Yah. b. Sumartini (Tini/Pop) i. Perempuan cantik, di luar terlihat galak/garang tapi di belakangnya begitu rapuh ; tergambar di halaman 19 dibukanya tasnya, kemudianmenantang demikian itu. dan halaman 89. ii. Pintar membuat orang gembira ; saat bazaar diadakan. iii. Mudah bosan dan tidak mau mengalah ; dari awal cerita Tini menunjukkan sikap tidak suka jadi perempuan rumahan dan tidak mau kalah dari serangan atau sindiran Aminah dan lain-lain. iv. Tidak jujur kepada Tono mengenai Hartono. v. Perempuan modern yang memiliki masalalu yang kelabu bersama Hartono karena pergaulannya yang bebas. c. Siti Rohayah (Yah/Siti Hayati) i. Perempuan cantik namun frustasi karena kawin paksa. ii. Tidak jujur mengenai jati dirinya. iii. Selalu diliputi rahasia mengenai masa lalunya yang kelabu. iv. Bijaksana karena memiliki banyak pengalaman-pengalaman yang dijadikannya pedoman. v. Tidak suka melihat orang yang dikasihinya dihina (alasan mengapa Yah meninggalkan Tono) d. Mardani, Abdul, Karno, Hartono, Putri Aminah, Mangunsucipto, Nyonya Sumarjo, Nyonya Rusdio, Nyonya Padma, Sutatmo, dan tokoh-tokoh lainnya.

2. Tema : Belenggu Rumah Tangga Manusia. 3. Alur : Tono bertemu Yah sebagai Nyonya Eni Yah mengaku dia Rohayah tetangga Tono Tini dengar kabar tentang Tono yang mempunyai perempuan lain Tini dan Yah bertemu lalu berteman Tini pergi ke Surabaya Yah pergi menjadi dirinya yang dulu (berpindah-pindah) Tono bekerja di Rumah Sakit Tono siaran dan di dengar oleh Yah Yah melangkah pergi entah kemana. 4. Latar : a. Tempat : Beberapa kota besar di Jawa (yang disebutkan) i. Tanjung Periok (Jakarta) ii. Betawi iii. Solo iv. Surabaya v. Bandung vi. Malang b. Waktu : Pagi, siang, sore, dan malam hari. c. Suasana : semua jenis suasana seperti kisah hidup manusia yang penuh konflik pada umumnya. (Sedih, haru, pedih, senang, sunyi, ramai, dan lain-lain) 5. Sudut Pandang : Tokoh ketiga yang serba tahu (penggunaan kata dia, mereka, dan lain-lain) 6. Majas : masih bercampur dengan bahasa asing, misalnya rieel, logica, jury, promoveeren. Gaya bahasanya juga menceritakan tingkah laku dan gerak gerik tokoh secara detil. 7. Amanat : Bicaralah dengan jujur, jangan tutupi suatu masalah. Jadilah seseorang yang dapat membahagiakan orang lain, pintar-pintarlah berguru dengan pengalaman masalalu. Jangan sekali-kali percaya kepada kabar angin ataupun seseorang yang tidak bisa dipercaya. Jangan sia-siakan hidup. Karena semua yang hidup pasti mati.

Anda mungkin juga menyukai