HASIL PENELITIAN
63
3. Status Sekolah Mitra
Berikut ini adalah profil sekolah dari SMA Negeri 3 Samarinda:
64
f) Teater
g) Dance
h) Tari Tradisional
i) Pramuka
j) Rohis
2. Administrasi Kesiswaan
Di SMA Negeri 3 Samarinda telah melaksanakan administrasi kesiswaan
misalnya adanya buku induk siswa dan buku-buku catatan peristiwa atau
kejadian-kejadian yang berhubungan dengan kesiswaan, dalam hal ini berkaitan
dengan mutasi siswa yang pindah dan juga yang masuk. Disini juga dapat
diketahui adanya grafik keadaan siswa-siswi diSMA Negeri 3 Samarinda baik
menurut agama maupun jenis kelamin siswa, serta latar belakang Pendidikan
Orang Tua Siswa.
3. Administrasi Kepegawaian
Dalam hal menyangkut administrasi kepegawaian di SMA Negeri 3
Samarinda mempunyai data-data kepegawaian baik tingkat kependidikannya,
dan latar belakang kependidikan para pegawainya. Dan juga masa kerja para
pegawai, serta absensi kehadiran para pegawai diSMA Negeri 3 Samarinda.
4. Administrasi Keuangan
65
Administrasi keuangan juga dapat kita ketahui atau dilihat pada saat
dilaksanakan diSMA Negeri 3 Samarinda, misalnya dengan ada pencatatan-
pencatatan bagi pembayaran gaji guru-guru maupun karyawan.
5. Administrasi Perlengkapan/sastras
Berikut ini sarana dan prasarana di SMA Negeri 3 Samarinda :
3. Ruang administrasi 1 4 m x 11 m
4. Ruang Guru 1 8 m x 16 m
8. Ruang Perpustakaan 1 10 m x 25 m
9. Ruang Ibadah 1 12 m x 12 m
10
. Ruang UKS 1 6mx8m
11
. Ruang Bimbingan Karier 1 6mx8m
12
. Ruang Koperasi Siswa 1 7 m x 5,5m
66
13
. Ruang Tamu/tunggu 1 4mx8m
14
. Ruang Kantin 1 6m8m
15
. WC Kepala Sekolah 1 3mx3m
16
. WC TU 1 3mx3m
17
. WC Guru 4 3mx6m
18
. WC Siswa 11 2mx3m
19
. Gudang 1 4mx6m
20
. OSIS 1 3mx6m
21
. Ruang Media 1 8 m x 12 m
67
7. Administrasi Humas
Mempunyai buku-buku agenda yang berhubungan dengan sekolah dan
masyarakat lingkungan, Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI) ataupun juga
dengan lembaga pendidikan yang lain.
8. Administrasi Perpustakaan
Sebagaimana sekolah-sekolah yang lain, di SMA Negeri 3 Samarinda
juga mempunyai perpustakaan. Dalam hal ini sekolah juga telah menetapkan
petugas yang senantiasa siap melayani bagi para siswa dan siswi yang
berhubungan dengan perpustakaan sekolah.
68
Biodata Kepala Sekolah
1. Nama Kepala Sekolah Dr. Abdul Rozak Fahrudin, M.Pd
2. Tempat / tanggal lahir Kedungtuban, 03 Juli 1969
3. Alamat Rumah Jl.Suryanata Perum Puspita, Blok PP
4. Nomor Telepon/HP 081346261225
5. Tanggal pengangkatan 28 Desember 2013
6. Jabatan sebelumnya Kepala Sekolah di SMA N 15 Samarinda
3) Pelatihan yang pernah diikuti berkaitan dengan tugas pokok (tiga pelatihan
terakhir)
Lamanya
No. Tahun Nama pelatihan
(hari)
69
Kepala Sekolah
08125393434
70
Agama Islam
081347527910
085250461448
3. Guru
Keadaan guru dan tata usaha SMA Negeri 3 Samarinda:
Jumlah seluruh guru sebanyak : 62 orang
a. Kependidikan 11 16
b. Non Kependidikan
2 5 2
a. Sarjana / S1 37 6 1 3 47
b. Non Kependidikan 1 1
71
Sarmud / D3 1 1
Jumlah Guru 51 12 1 3 66
1. Pend. Agama 7 4 3 7 - 17
2. PKn 4 4 - 3 1 15
3. Bhs. Indonesia 4 3 1 4 - 28
4. Sejarah 4 4 - 3 1 22
5. Kesenian 3 1 2 1 2 19
6. Matematika 7 5 2 6 1 26
7. Fisika 4 3 1 3 - 22
8. Kimia 4 4 - 4 - 19
9. Biologi 4 3 1 4 - 18
10. Ekonomi 5 2 2 1 4 1 10
72
11. Geografi 2 2 - - 2 - 18
12. Sosiologi 1 1 - - - 1 30
13. Antropologi - - - - - - -
17.Pend.
4 3 1 - 4 - 22
Jasmani,Kesehatan
1. Bhs. Arab 1
14
2. Conversation 1
3. Kewirausahaan 1
19.Gr.
Pembimbing/ 5 5 - 3 2 192 Siswa
Konselor
Jumlah Guru 67 50 16 1 53 13
73
1) Jumlah pegawai tata usaha sebanyak : 19 orang
2) TU tetap :7 orang
3) TU tidak tetap :12 orang
5. Staf Lain
Berikut ini adalah daftar staf di SMA Negeri 3 Samarinda:
1. Pasca 1 - - 1
Sarjana
2. Sarjana 1 3 - 4
3. - - - -
Sarmud/D3
4. D2/D1 - - - -
5. SLTA/ 5 9 - 14
KPAA
6. SLTP & - 3 - 3
SD
Jumlah 7 15 22
Pegawai
74
1 Pegawai Administrasi /Negeri 7
2 Petugas Perpustakaan 2
6. Komite Sekolah
Susunan Pengurus Komite Sekolah
75
Pelayanan Sekolah
Seksi-seksi Bidang Jaringan
10 Nurjaninah, SH
Kerjasama Sistem Informasi
Seksi-seksi Bidang Sarana
11 Irwan Ardiansyah, SE
prasarana sekolah
12 Erwina Heny Kesumawati Seksi-seksi Bidang Usaha
6. Keadaan Siswa
1. Data Keadaan Siswaadalah sebagai berikut :
a) Masukan tahun 2018/2019
NUN SMP (3 mapel) yang
Jumlah Persentase
terima
Diterima
Pendaftar Diterima Tertinggi Terendah Rata-rata
X 7 2 - 9
XI 6 3 - 9
XII 8 2 - 10
c) Jumlah Siswa
Kelas IPA IPS Bhs Jumlah
X 252 72 - 324
76
XI 216 108 - 324
Semua kelas III (XII) III IPA (XII III IPS (XII IS)
Bahasa IA)
77
50,73 % 61,62 % 37,82 %
1 Agama 6 6 7,51
2 PKn 6 6 7,4
4 Penjaskes 6 6 7,5
5 Matematika 6 6 6,75
11 Kewirausahaan 6 6 7,00
12 Ekonomi 6 6 7,25
13 IPA 6 6 7,49
14 Kimia 1 1 8,50
15 Fisika 1 1 8,50
16 Geografi 1 1 8,50
78
17 Sejarah 1 1 8,50
surat pendek.
79
e) Guru menjelaskan rencana kegiatan pembelajaran saat itu, yaitu
b) Guru menerangkan syarat wajib, rukun, wajib, sunnah dan tata cara
oleh guru.
c) Salam.
konvensional yaitu metode ceramah dan tanya jawab seperti yang dilakukan
mengucapkan salam dilanjutkan dengan bacaan do’a dan salah satu surat
80
pendek. Guru memberikan motivasi dan pengarahan atau gambaran tentang
dijawab oleh guru, tetapi respon siswa dalam menjawab pertanyaan siswa
yang lain ada siswa yang sedang asyik bermain HP sehingga kelas terkesan
tidak hidup karena tidak ada interaksi edukatif antara guru dengan siswa.
Pada saat akhir pembelajaran guru membagikan soal pre tes kepada
81
Berdasarkan hasil pre tes yang telah dilaksanakan, siswa tampak
baik.
Selain itu, siswa kurang cekatan dalam menulis apa yang menjadi
pre tes siswa kurang bersemangat, maka dari itu strategi ini tidak cocok
82
melalui pengumpulan fakta dan memiliki pemecahan masalah yang paling
KBM, mampu melaksanakan tugas yang telah diberikan oleh guru ini masih
melaksanakan tugas.
rata 1,45. Pada kepribadian siswa kurang mempunyai daya imajinasi yang
kuat, mempunyai inisiatif dan kurang mempunyai minat yang luas. Dalam
83
tetapi kemampuan siswa masih kurang mencerminkan kelancaran,
gagasan.
PAI masih kurang maksimal. Dari hasil evaluasi pre tes siswa, dapat
Dari hasil pre tes dapat diambil kesimpulan bahwa dengan strategi
84
b. Sebagian siswa mengandalkan kemampuan menjawab pertanyaan guru
bermain sendiri.
membantu siswa dalam melihat makna bahan pelajaran yang mereka pelajari
85
pembelajaran Discovery learning. Adapun beberapa tahap persiapan sebagai
berikut :
nilai.
a. Orientasi
dengan
86
c) Memberikan motivasi
b. Apersepsi
c. Acuan
sebanyak 6 Kelompok
87
Sintak Model Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Pembelajaran waktu
Al-Hujurat/49 : 12 dan fakta berupa video menit
terkait control diri (mujahadah an-nafs) dan
husnuzzhan (bersangka baik)
88
Sintak Model Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Pembelajaran waktu
b) Tuliskan 5 hukum tajwid yang ada
dalam ayat tersebut!
c) Tuliskan isi kandungan dari Q.S Al-
Hujurat/49 : 12
d) Apa pelajaran yang bisa diambil dari
video tersebut?
e) Apa hubungan antara isi video tersebut
dengan control diri (mujahadah an-nafs)
dan husnuzzhan (bersangka baik) dan
Q.S. Al-Hujurat :12?
f) Apakah video tersebut mencerminkan
prilaku control diri (mujahadah an-nafs)
dan husnuzzhan (bersangka baik)?
Mengapa?
6) Peserta didik memberikan
tanggapan/jawaban sementara terhadap
pertanyaan guru
Mengumpulkan 1) Peserta didik berdiskusi mencari informasi 35
Informasi/data dengan membuka buku paket atau browsing menit
internet, untuk menjawab LKPD
2) Guru memberikan bimbingan kepada
peserta didik untuk berdiskusi mengerjakan
LKPD.
Mengolah 1) Peserta didik dalam kelompoknya 10
informasi/data berkerjasama menelaah jawaban masing- menit
masing anggota untuk disimpulkan menjadi
jawaban kelompok.
2) Masing-masing kelompok menyusun
laporan hasil diskusi kelompok yang berisi
tentang control diri (mujahadah an-nafs) dan
husnuzzhan (bersangka baik)
3) Guru berkeliling disetiap kelompok untuk
memberikan bimbingan
Memverifikasi 1) Guru meminta peserta didik 30
informasi/data mempresentasikan hasil diskusinya di depan menit
kelas, sekaligus meminta masing-masing
kelompok saling memberi masukan.
2) Masing-masing peserta didik dalam
kelompok membaca Q.S. Al-Hujurat/49 :12
dan mempresentasikan hasil diskusi dan
89
Sintak Model Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Pembelajaran waktu
kelompok lainnya menanggapi, hasil
kelompok lainnya, guna mencari kesamaan,
kelebihan dan kekurangannya;
Merumuskan Peserta didik melalui bimbingan/bersama-sama 5
kesimpulan guru, merumuskan kesimpulan terkait control menit
diri (mujahadah an-nafs) dan husnuzzhan
(bersangka baik)
Catatan : Selama pembelajaran hormat dan patuh kepada orang tua berlangsung,
guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: religius,
nasionalisme, literasi, jujur, disiplin, santun, peduli lingkungan, rasa ingin tahu,
kerjasama, toleran, bertanggung jawab.
dilakukan.
90
2. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar
salam dilanjutkan dengan membaca do'a dan salah satu surat pendek siswa
91
Guru menjelaskan rencana kegiatan pembelajaran saat itu, yaitu
kerja yang sudah siap untuk menerima pelajaran untuk membantu siswa
tugas tentang hukum Islam tentang ketentuan haji dan umrah kepada setiap
kelompok.
berusaha memahami teks yang ada pada modul dan siswa diperbolehkan
membawa referensi lain seperti buku panduan atau paket yang terkait
belum tahu, yang pandai mengajari yang lemah), semua anggota kelompok
92
antar kelompok. Dalam hal ini, siswa dituntut aktif mengemukakan
materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata dan mendorong siswa
kosong, tugas mereka adalah carilah dengan tepat dan benar kata-kata yang
ada di bawah kemudian masukkan kedalam tabel sesuai dengan control diri
dan menata secara urut pada tempat yang telah disediakan. Dalam hal ini
diberikan.
Sebagai penutup guru mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar
hari itu tentang beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari sebuah
93
rencana kegiatan pembelajaran kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
yang berkaitan dengan haji dan guru memberi kesempatan siswa untuk
benar.
dan identifikasi siswa saat merefleksi terhadap proses dan hasil belajar hari
itu tentang beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari sebuah rencana
siswa lebih terampil, aktif dan kreatif dalam mengungkapkan ide-ide yang
94
dimiliki dan dapat bersaing dengan kelompok lain sehingga menimbulkan
menyebutkan rukun umrah dan dapat menjelaskan hikmah haji dan umrah.
kelompok yang lain sehingga persaingan sehat antar kelompok akan benar-
95
dengan umrah, yang telah dibagikan kepada setiap kelompok, bekerjasama
pada yang belum tahu, yang pandai mengajari yang lemah), semua anggota
hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata dan
kelompok kerja.
96
diakhiri, hasil diskusi dikumpulkan kepada guru untuk membuktikan bahwa
hasil belajar hari itu tentang beberapa hal yang perlu mendapat perhatian
sehari-hari.
tindakan yang akan mereka lakukan terkait dengan materi yang dipelajari
dan identifikasi siswa saat merefleksi refleksi terhadap proses dan hasil
belajar hari itu tentang beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari
hari.
97
Pada pertemuan ketiga, peneliti tetap mengunakan strategi
rukun haji dan umrah dan dapat menjelaskan hikmah haji dan umrah. Pada
do’a dan salah satu surat pendek. Guru mengabsen siswa dan sikap siswa
tentang ketentuan haji dan umrah kepada setiap kelompok. Tiap kelompok
yang berkaitan dengan haji dan umrah, yang telah dibagikan kepada setiap
(yang tahu memberi tahu pada yang belum tahu, yang pandai mengajari
98
yang kurang pandai) dan semua anggota kelompok bertanggungjawab atas
kesempatan kepada kelompok lain yang tidak maju ke depan untuk bertanya
materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata dan mendorong siswa
ketentuan haji dan umrah yang dapat diambil dalam kehidupan sehari-hari.
untuk dinilai.
hasil belajar hari itu tentang beberapa hal yang perlu mendapat perhatian
sehari-hari.
dengan haji dan umrah dan guru memberi kesempatan siswa untuk
99
yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari, seperti menerapkan haji dan
dan guru membaca salah satu dari surat pendek bersama-sama dengan suara
antusias siswa dalam KBM, keaktifan dan kontribusi siswa dalam diskusi,
identifikasi siswa saat merefleksi refleksi terhadap proses dan hasil belajar
hari itu tentang beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari sebuah
Dari hasil pre test yang telah dilaksanakan, siswa tampak masih
kurang antusias dalam pembelajaran. Dapat diamati bahwa siswa pada saat
pre test mereka masil malu-malu dan kurang bersemangat. Pada siklus I ini
mereka sudah mulai bertanya meskipun baru satu sampai tiga orang.
belajar Pendidikan Agama Islam dan merasa timbul yang saran penting
dalam belajar Pendidikan Agama Islam hal ini ditunjukkan pada saat
pembelajaran berlangsung.
100
Dari raut wajah mereka juga dapat dilihat bahwa siswa merasa cukup
senang dan tampak semangat serta antusias dalam belajar meskipun masih
ada beberapa siswa yang masih ramai sendiri dan bermain dalam kelas,
meskipun dalam kelas itu sudah diterapkan oleh guru PAI pembelajaran
seperti itu sebelumnya tapi masih belum terbiasa dengan kehadiran peneliti.
guru dan sekaligus sebagai observer untuk mencatat lembar instrument pada
pedoman observasi.
membagi tugas kepada tiap-tiap kelompok tentang materi yang akan dibahas
pada hari itu, yaitu ketentuan haji dan umrah. Dalam mengerjakan tugas
101
kelompok atau teman-teman disampingnya. Berdasarkan hasil penelitian
yang rasional maupun persepsi dan intuisinya masih rendah, ada siswa yang
bertanya “Apakah hikmah utama dari ibadah haji?” kemudian ada teman
lain yang mau menjawab, yaitu “hikma utama dari ibadah haji adalah
dan qiran? Pertanyaan dilempar kepada siswa sebelum dijawab oleh guru
ada salah satu siswa yang menjawab “Ifrad yaitu haji saja, sedangkan
umrah dalam satu niat dan satu pekerjaan sekaligus”. Kreativitas dalam
102
jama’ah haji dan apabila ditinggalkan hajinya tetap sah tetapi harus
diganti dengan membayar dam”. Jawaban terhadap suatu masalah dan untuk
siswa masih ramai sendiri pada waktu dimulai pelajaran. Karena itu peneliti
menggasi materi sekiranya siswa itu dapat menerima pelajaran yang dapat
dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh peneliti. Pada akhir pelajaran
peneliti memberi permainan kuis agar siswa tidak jenuh dan bosan dalam
melak sakan pelajaran, dan dari pengamatan permainan itu tidak terlihat dari
raut muka siswa yang merasa jenuh dan bosan. Malah mereka sangat
Learning (CTL) pada materi Pendidikan Agama Islam. Pada waktu pertama
103
diterapkan oleh peneliti siswa masih banyak yang berbicara dan ramai
bingung tapi dengan penjelasan dari guru akhirnya siswa dapat menerima
tugas kelompok tidak ikut semuanya karena masih ada satu atau dua siswa
sebagian besar siswa yang berprestasi dikelas sehinga siswa yang pasif
104
Berdasarkan hasil analisis dan refleksi yang sudah dilaksanakan, maka
pelajaran yang dipelajari, terutama pada kelompok yang pasif dan kurang
keaktifan dan kreativitas belajar siswa pada bidang studi mata pelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL) pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam kelas IX SMP Negeri 5 Samboja. Penelitian ini dilaksanakan dengan tiga
kali pertemuan.
Learning (CTL) direncanakan peneliti terlebih dahulu mengadakan pre tes dengan
105
Dimana guru menjelaskan didepan kelas sedangkan siswa mendengarkan dan
menulis apa yang diperintahkan guru, serta diselingi dengan tanya jawab.
Melalui pre tse, dapat diketahui bahwa dengan metode ceramah dan tanyak
jawab siswa kurang berminat dalam mengikuti mata pelajaran Pendidikan Agama
pendapat selain itu siswa kurang bersemangat dan antusias dalam mengerjakan
tugas.
lain pengajaran ekspositori yang cenderung membuat siswa pasif atau tidak aktif.
Salah satu kesulitan dalam penggunaan metode ceramah adalah banyaknya siswa
yang sulit mengikuti tema yang diajarkan, bahwa ada yang berpendapat bahwa
harus ada latiha untk mendengarkan dalam metode ceramah, oleh sebab itu adalah
akan menimbulkan rasa terpaksa, tertekan, bosan dan malas. Karena dapat
Berdasarkan data empiris dan hasil pre test, bahwa untuk meningkatkan
lingkungan belajar yang kondusif, menjadikan siswa lebih berperan aktif tanpa ada
rasa takut untuk bertanya dan mengungkapkan pendapat, tanpa takut ditertawakan
106
baru mengantarkan siswa pada kompetensi yang dicapai serta menjadikan
materi pelajaran sesuai dengan topik yang akan dipelajarinya. Belajar dalam
terjadi secara utuh, yang tidak hanya berkembang dalam aspek kognitif saja, tetapi
107
juga aspek afektif dan juga psikomotor. Belajar melalui Contextual Teaching and
dipelajarinya.
konsepsi belajar yang membantu guru mengaitkan pelajaran dengan dunia nyata
selama ini.
sekolah sekarang ini, dijelaskan secara singkat perbedaan kedua model tersebut
belajar, artinya siswa berperan aktif dalam setiap proses pembelajaran dengan
108
menerima dan memberi. Sedangkan, dalam pembelajaran konvensional siswa
jawab berperan lebih aktif mencari informasi dari kelompok terkecil dengan
lain :
memahami bahan ajar secara bermakna yang dikaitkan dengan konteks kehidupan
109
nyata, baik berkaitan dengan konteks kehidupan nyata, baik berkaitan dengan
lingkunga pribadi, agama dan sosial. Sehingga peserta didik memperoleh ilmu
kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IX
dan kreativitas belajar siswa terhadap materi Pendidikan Agama Islam dengan
indikator keberhasilan:
a. Pada saat pembelajaran berlangsung siswa terlihat lebih semangat, senang dan
b. Siswa terlatih bekerja sama dalam kelompok, siswa semakin aktif dan berani
110
d. Selama pembelajaran berlangsung siswa tampak senang dan gembira, hal ini
dapat dilihat dari raut muka mereka yang selalu tampak berseri-seri dalam
mengerjakan tugas.
111