Anda di halaman 1dari 3

Nama : La Ode Irsan

Resume Materi Elemen V


“Pemantuan, Evaluasi dan tindak lanjut”

Elemen V yang melakukan pemantuan, evaluasi dan tindak lanjut terhadapK3 dan KO dan
menindaklanjuti adanya ketidaksesuaian mulai dari
A. Pemantuan dan pengukuran kinerja
Pemantuan dan pengukuran kinerja terhadap K3 dan KO dilakukan bagi pemegang
IUP,IUP, IPR dan IUPK meiputi :
1) Tujuan, sasaran dan program keselamatan pertambangan
Elemen ini mengatur tujuan , sasaran dan dan program-program, jadwal atau
terlaksanakanya tujuan tehadap K3 dan KO keselamatan pertambangan.
2) Pengellan lingkungan kerja pertambangan
Pemantuan, pengukuran dan evaluasi pengelolaan lingkungan kerja prtambangan
dilakukan oleh petugas Hugiene industry dan meliputi Debu, kebisingan, getaran,
pencahayaan, kualitas udara, iklim kerja , radiasi, factor biological, dan pengelolaan
kebersihan lingkungan kerja.
3) Pengelolaan Kesehatan kerja pertambangan
Pemantuan, pengukuran kinerja, dan evaluasi pengelolaan Kesehatan kerja
mencakup pelaksanaan Pelayanan Kesehatan ( tenaga Kesehatan yang kompeten,
sarana dan prasarana penunjag), pelayanan P3K ( Frist Aider, Training FAT/PPGD dan
Peyediaan P3K ), Pengelolaan Kelelahan (Fatigue), Pengelolaan pekerja pada area
kerja yang memiliki resiko Kesehatan tinggi, npengelolaan Rekam Medis Pekerja,
Pengelolaan hygiene dan sanitasi , Gizi pekerja dan pelaporan pengelolaan
Kesehatan kerja.
4) Pengelolaan KO pertambangan dan
pemantauan, pengukuran kinerja, dan evaluasi pengelolaan keselamatan operasi
Pertambangan dilakukan oleh tenaga teknis Pertambangan yang berkompeten di
bidang keselamatan operasi dan mencakup: Prosedur, program dan jadwal,
peralatan, evaluasi, dan dokumentasi pelaksanaan. Pemeliharaan/perawatan
sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan Pertambangan, pengamanan instalasi,
jenis instalasi yang diamankan, dokumentasi pengujian kelayakan sarana,
penunjukan dan dokumentasi penunjukan tenaga teknik yang memiliki kompetensi
5) Pengelolaan bahan peledak
Pemantuan , pegukuran dan evaluasi pengelolaan bahan peledak dan peledakan
mulai dari pekerjaan peledaka, syarat-syarat Gudang bahan peledak, Pengangkutan
bahan peledak, dan tata cara atau standard penyimpanan bahan peledak.
B. Inspeksi pelaksaanaan keslematan pertambangan,
Hal-hal yang di perhatikan dalam :
1) Menyusun, menetapkan, mensosialisasikan, menerapkan, dan mendokumentasikan
prosedur inspeksi, yang meliputi kegiatan perencanaan inspeksi, persiapan inspeksi,
persiapan inspeksi, pelaksanaan isnspeksi, rekomendasi dan tindak lanjut hasil
inspeksi, evaluasi kegiatan inspeksi, dan laporan dan\penyebarluasan hasil inspeksi
KP.
2) menentukan objek inspeksi, jadwal pelaksanaan inspeksi, petugas inspeksi, metode
inspeksi (inspeksi silang dan inspeksi bersama), dan biaya pelaksanaan inspeksi.
3) menyiapkan paling sedikit meliputi prosedur, standar, dan check list yang berlaku dan
berhubungan terhadap objek yang akan diinspeksi, alat ukur dan alat uji, buku
catatan, dan kamera dalam kegiatan inspeksi KP. Evaluasi kepatuhan terhadap
ketentuan peraturan perundang-undangan Penyeldikan kecelakaan, kejadian
berbahaya dan PAK
C. Evaluasi kepatuhan terhadap ketentuan perauran perundangan-undangan dan
persyaratan lainnya
1) Menyusun, menetapkan, menerapkan, dan mendokumentasikan prosedur untuk
melakukan evaluasi kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang- undangan
dan persyaratan lainnya yang terkait.
2) Melakukan evaluasi kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan
dan persyaratan lainnya yang terkait secara berkala.
3) Menyusun rencana dan pelaksanaan tindak lanjut berdasarkan hasil evaluasi
kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan dan persyaratan
lainnya yang terkait.
4) Mendokumentasikan hasil evaluasi kepatuhan terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang terkait.
D. Penyeledikan kecelakaan, kejadian berbahaya dan PAK
Sub pada Elemen mamandu untu menyusun, menetapkan, mensosialisasikan
menerapkan, dan mendokumentasikan prosedur penyelidikan kecelakaan, kejadian
berbahaya, kejadian akibat penyakit tenaga kerja, dan Penyakit Akibat Kerja, serta
evaluasi dan tindak lanjutnya.
Prosedur tersebut paling sedikit terdiri atas:
1) Pelaporan awal;
2) Pengamanan lokasi dan barang bukti di tempat kejadian;
3) Pembentukan tim penyelidikan;
4) Penyelidikan yang terdiri atas:
 Tahap persiapan,
 Tahap pelaksanaan;
 Tahap pelaporan,
 Tahap pemantauan pelaksanaan tindakan koreksi; dan
 Tahap evaluasi penyelidikan kecelakaan atau Kejadian Berbahaya.
E. Evaaluasi pengelolaan administrasi keselamatan pertambangan
Perusahaan mendokumentasikan dan menindaklanjuti hasil evaluasi pengelolaan
administrasi Keselamatan Pertambangan. Pendokumentasiannya pada :
1) Buku tambang
2) Buku daftar kecelakaan
3) Pelaporan pengelolaan keselamatan pertambangan
4) Dokumentasian kerjadian berbahaya, kejadian akibat penyakit tenaga kerja dan PAK
5) Dokumen dan pelaporan pemenuhan kompetensi serta persyaratan laninya
F. Audit internal penerapan SMKP
1) Menyusun, menetapkan, menerapkan, dan mendokumentasikan prosedur
pelaksanaan audit internal untuk meninjau secara berkala dan mengevaluasi
penerapan SMKP Minerba;
2) program audit internal didasarkan pada hasil penilaian risiko pada kegiatan di
Perusahaan Pertambangan dan hasil audit internal penerapan SMKP Minerba
sebelumnya yang berhubungan dengan Keselamatan Pertambangan;
3) Prosedur audit internal penerapan SMKP Minerba meliputi ruang lingkup, frekuensi,
metodologi, kompetensi auditor, tanggung jawab dan persyaratan pelaksanaan
audit, serta pelaporan hasil audit.
4) Pemilihan auditor dan pelaksanaan audit internal memastikan objektivitas dan
independensi selama proses audit internal penerapan SMKP Minerba;
5) Audit internal penerapan SMKP Minerba dilakukan paling sedikit 1 satu) kali dalam
jangka waktu 1 (satu) tahun;
6) Menetapkan rencana dan melaksanakan tindak lanjut hasil audit internal penerapan
SMKP Minerba, serta didokumentasikan.
G. Tindak lanjut ketidaksesuaian
1) Menyusun, menetapkan, menerapkan, dan mendokumentasikan prosedur untuk
menindaklanjuti ketidaksesuaian.
2) Ketidaksesuaian tersebut meliputi penyimpangan terhadap standar kerja, praktik
kerja, prosedur kerja, persyaratan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan,
dan persyaratan-persyaratan SMKP Minerba yang dapat menyebabkan cidera atau
penyakit, kerusakan sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan Pertambangan,
dan/atau kerusakan lingkungan kerja.
3) Prosedur rencana perbaikan dan tindak lanjut paling sedikit terdiri atas:
 Identifikasi dan perbaikan ketidaksesuaian;
 Analisis penyebab ketidaksesuaian;
 Evaluasi kebutuhan tindakan untuk mencegah ketidaksesuaian;
 Catatan dan komunikasi hasil tindakan perbaikan dan pencegahan; dan
 Evaluasi efektivitas tindakan perbaikan dan pencegahan.

Anda mungkin juga menyukai