Anda di halaman 1dari 18

Judul Cerita :

Cinta Kasih di Sekolah

Pada suatu pagi di sekolah, terdapat satu orang laki-


laki yang bernama Ravelion dan satu orang perempuan
yang bernama Nisa Humaira, mereka sangat bucin atau
tergila-gila dengan cinta. Ketika di sekolah, Ravelion
dan Nisa Humaira sangat sering berduaan pada saat Jam
istirahat dan pada saat jam pulang sekolah mereka
berdua sering jalan bersama ke cafe dan taman.

Jam menunjukkan pukul : 06.30, bunyi bel sekolah


sudah terdengar. Para siswa dan siswi bergegas masuk
ke dalam kelas untuk mengikuti pelajaran dan pintu
gerbang sekolah ditutup. Ravelion yang semulanya
berada di kantin sekolah, langsung lari menuju ke kelas.
Ketika sudah didalam kelas, terjadilah pembelajaran dan
percakapan.

Bu Sulastri : Selamat pagi anak-anak.

Semua Murid : Pagi, bu.

Bu Sulastri : Hari ini, kita akan belajar ipa.

Bu Sulastri : Silahkan kalian keluarkan buku tulis

dan buku paketnya dibuka halaman 15.


Ravelion : Baik bu.

Bu Sulastri : Sekarang ibu ingin panggil dua nama

untuk maju kedepan kelas ya.

Bagas : Untuk apa bu ?

Bu Sulastri : Maju kedepan kelas untuk menjawab

soal nomor 1 di papan tulis.

Semua Murid : Siap bu.

Bu Sulastri : Silahkan Nisa Humaira untuk maju

kedepan kelas dan menjawab soal

nomor satu.

Nisa Humaira : Siap ibu.

Akhirnya Nisa Humaira maju ke depan kelas dan


mengerjakan soal nomor satu yang ada di buku paket.

5 menit kemudian, Nisa Humaira sudah selesai


menjawab soal nomor satu di papan tulis, terjadilah
percakapan.

Nisa Humaira : Sudah selesai bu.

Ibu Sulastri : Mantap Nisa, jawaban kamu betul.

Nisa Humaira : Alhamdulillah bu.


Ibu Sulastri : Silahkan Nisa, kamu boleh kembali ke

tempat duduk kamu.

Nisa Humaira : Oke bu, terima kasih.

Ibu Sulastri : Sekarang, ibu akan memanggil satu

anak lagi untuk menjawab soal nomor

dua ya.

Semua Murid : Oke bu.

Ibu Sulastri : Ibu akan memanggil murid yang

bernama Ravelion, silahkan maju ke

depan.

Pada saat ibu Sulastri memanggil nama Ravelion, dia


sedang bengong dan tatapan matanya sedang
memperhatikan Nisa Humaira.

Akhirnya Bagas, teman sebangku Ravelion pun,


menegur Ravelion dan terjadilah percakapan.

Bagas : Woy Ravelion, itu dipanggil bu Sulastri,

“Sambil mendorong Ravelion”

Ravelion : Apaan sih, ganggu aja.

Bagas : Itu dipanggil sama bu Sulastri, maju ke


depan kelas.

Ravelion : Ah, berisik banget sih.

Karena Ravelion tidak mendengarkan apa yang


dikatakan oleh teman sebangkunya, akhirnya ibu Sulastri
menghampiri dan mendekati Ravelion. Terjadilah
percakapan.

Ibu Sulastri : Ravelion... Ravelion.. Ravelion, “Ujar

bu Sulastri, sambil menyetuh Ravelion”

Ravelion : Eh iya, ada apa bu ?

Ibu Sulastri : Kenapa kamu bengong dan selalu

melihat Nisa Humaira ?

Ravelion : Oh, tidak apa apa bu.

Ibu Sulastri : Yaudah, sekarang kamu maju ke depan

ya untuk menjawab soal nomor dua.

Ravelion : Oke bu

Akhirnya Ravelion maju ke depan kelas dan


mengerjakan soal nomor dua yang ada di buku paket.

5 menit kemudian, Ravelion sudah selesai menjawab


soal nomor satu di papan tulis, terjadilah percakapan.
Ravelion : Sudah selesai bu.

Ibu Sulastri : Baik, Terima kasih.

Ravelion : Iya bu, sama-sama

Ibu Sulastri : Silahkan kamu duduk kembali.

Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 3 sore , bel


pulang berbunyi dan terjadi percakapan.

Ibu Sulastri : Tidak terasa bel sudah berbunyi,

waktunya kalian pulang.

Semua Murid : Alhamdulillah

Akhirnya pun Ibu Sulastri keluar kelas dan anak anak


juga keluar dari dalam kelas, terjadilah percakapan.

Bagas : Eh, tadi kenapa bengong melihat anak

baru sih ?

Ravelion : Aku terpesona melihat kecantikannya.

Bagas : Cieee, jatuh cinta niee..

Ravelion : Hehehehe, eh iya dia siapa ya ?

Bagas : Oh, itu dia namanya Nisa Humaira, dia

anak baru di kelas kita dan dia


rumahnya di jalan Makmur.

Ravelion : Wahh, berarti rumahnya tidak jauh dari

sekolah ya.

Bagas : Iyaa.

Ravelion : Sebentar, mau ke....”sambil lari

mengejar Nisa Humaira.

Bagas : Hey, mau kemana ?

Ravelion keluar dari kelas untuk mengejar dan mencari


anak perempuan siswi baru tersebut.

3 Menit kemudian, Ravelion menemukan anak


perempuan tersebut sedang makan sendirian di kantin,
setelah itu Ravelion menghampiri anak perempuan
tersebut, terjadilah percakapan.

Ravelion : Halo cewek..

Nisa Humaira : Assalamualaikum, iya ada apa ?

Ravelion : Kamu namanya siapa ?

Nisa Humaira : Maaf, kenapa tidak menjawab salam ?

Ravelion : Oh maaf, aku bukan beragama islam.

Nisa Humaira : Oh, maaf ya aku tidak tahu.


Ravelion : Nama kamu siapa ?

Nisa Humaira : Perkenalkan nama aku Nisa Humaira,

biasanya teman teman memanggil

dengan nama Nisa.

Ravelion : Hay Nisa, perkenalkan nama aku

Ravelion, teman teman biasa

memanggil aku rave.

Nisa Humaira : Oke, salam kenal ya.

Ravelion : Rumah kamu dimana ?

Nisa Humaira : Aku rumahnya di jalan Makmur.

Ravelion : Oh, tidak jauh dari sekolah ya.

Nisa Humaira : Iya.

Ravelion : Kamu disini menunggu siapa ?

Nisa Humaira : Sedang menunggu teman, kenapa ?

Ravelion : Oh begitu.

Ravelion dan Nisa Humaira masih menunggu di meja


kantin sekolah.
10 Menit kemudian, teman Nisa pun datang dan
menghampiri Ravelion dan nisa humaira, terjadilah
percakapan.

Putri Azahra : Ayo nisa, kita pulang.

Nisa Humaira : Iya sebentar ya.

Ravelion : Mau kemana ?

Nisa Humaira : Mau pulang dulu yaa.

Ravelion : Tunggu sebentar, boleh minta nomor

whatsapps nya tidak ?

Nisa Humaira : Oh iya, silahkan. ( menyebutkan

nomor handphone nya ke Ravelion ).

Ravelion : Siap, terima kasih ya, hati-hati

dijalan ya, nanti aku whatsapps nya.

Nisa Humaira : Oke deh, aku pulang dulu ya.

Nisa pun pergi meninggalkan Ravelion di kantin, namun


Ravelion masih berada di kantin.

5 menit kemudian Bagas menghampiri Ravelion.

Bagas : Woy, lagi ngapain ? kayaknya lagi

bahagia banget nih..hehehehe.


Ravelion : Iyaa dong jelas.

Bagas : Widih, tumben.

Ravelion : iya dong, dapet nomor telepon cewek

baru yang temen sekelas kita.

Bagas : Ohh, pantas kelihatan bahagia.

Ravelion : Rencana mau pdkt nih sama itu

cewek, mau pacaran dan mudah

mudahan bisa menikah dengan dia

gitu..hehehehe.

Bagas : Wah, mantep tuh, aku dukung.

Ravelion : Siap, aku mau pulang dulu ya.

Ravelion dan Bagas pun pulang ke rumah masing-


masing.

Setibanya di rumah, Ravelion menelepon Nisa, terjadilah


percakapan.

Ravelion : Halo, Nisa.

Nisa Humaira : Assalamualaikum, Iya ada apa ya ?

Ravelion : Kamu sore ini ada acara tidak ?


Nisa Humaira : Tidak ada, memangnya kenapa ya ?

Ravelion : Kita ke cafe yuk.

Nisa Humaira : Mau ngapain ke cafe ?

Ravelion : Yaaa, kita mengobrol saja di cafe,

makan makan juga dan pendekatan.

Nisa Humaira : Maaf, aku tidak bisa.

Ravelion : Kenapa ?

Setelah itu, Nisa Humaira mematikan telepon dan


percakapan telepon mereka berdua terputus.

5 menit kemudian, Ravelion menelpon Putri azahra yaitu


teman dekatnya Nisa Humaira, terjadilah percakapan.

Ravelion : Halo

Putri Azahra : Iya halo, ada apa ya ?

Ravelion : Aku ingin cerita ke kamu boleh ?

Putri Azahra : Iya, ingin cerita apa ya ?

Ravelion : Jadi, aku sebenarnya suka sama Nisa

dan aku mau pendekatan sama dia.

Putri Azahra : Cieee, mantap.


Ravelion : Tadi aku menelpon si Nisa untuk ajak

ketemuan di cafe, tetapi dia tidak mau.

Apa kamu bisa bantu aku agar bisa

ketemu sama Nisa ?

Putri Azahra : Jadi begini, kalau ingin ketemu dengan

Nisa itu harus ketemuan di masjid, dia

tidak suka jika ketemu di cafe.

Ravelion : Oh begitu, tetapi aku kan bukan islam.

Putri Azahra : Yaa, kalau ingin ketemuan ama Nisa

mah harus begitu, jangan masuk ke

dalam nya, ketemu dan mengobrol

diluar saja.

Ravelion : Oh seperti itu, tolong bantu dong untuk

bisa ketemuan ama dia..\

Putri Azahra : Ya, nanti aku bantu telepon dia dan

janjian untuk ketemuan di masjid dekat

rumah dia.
Ravelion : Iyaa, terima kasih ya.

Putri Azahra : Siap

Putri Azahra menutup teleponnya, Percakapan mereka


berdua di telepon.

Beberapa menit kemudian, Putri Azahra menelepon


Nisa, terjadilah percakapan.

Putri Azahra : Assalamualaikum, Nisa.

Nisa Humaira : Waalaikumussalam, iya ada apa Nis ?

Putri Azahra : Sore ini aku mau ketemu sama kamu,

bisa tidak ya ?

Nisa Humaira : Bisa dong, mau ketemuan dimana ?

Putri Azahra : Ketemuan di masjid dekat rumah kamu

saja, bagaimana ?

Nisa Humaira : Iya boleh, kamu ama siapa ?

Putri Azahra : Aku nanti sama teman kita.

Nisa Humaira : Yaudah oke deh

Nisa Humaira menutup teleponnya, Percakapan mereka


berdua di telepon.
Beberapa menit kemudian, Putri Azahra chat whatsapps
ke Ravelion untuk memberitahukan kalau bisa ketemuan
di masjid didekat rumah Nisa.

15 Menit kemudian, Putri Azahra, Ravelion dan Bagas


sampai di masjid dan melihat Nisa Humaira yang sedang
duduk sendirian di masjid. Lalu, mereka bertiga
menghampiri Nisa, terjadilah percakapan.

Putri Azahra : Assalamualaikum, Nisa.

Nisa Humaira : Waalaikumussalam, Eh iya Nisa

silahkan duduk.

Putri Azahra : Iya siap.

Nisa Humaira : Wah ramai sekali, ada ravelion dan

Bagas juga ternyata,hehehe.

Bagas : Iya nih, kita diajak sama Putri.

Nisa Humaira : Oh iya, ada apa ya kalian kesini ?

Putri Azahra : Jadi begini, Ravelion ingin bicara

dengan kamu nis.

Nisa Humaira : Bicara apa ya ?

Putri Azahra : Maaf Nis, aku mau ke kamar mandi ya.


Nisa Humaira : Iya Silahkan

Bagas : Aku juga mau ke kamar mandi.

Nisa Humaira : Iya silahkan, Bagas.

Bagas dan Putri pergi ke kamar mandi dan meninggalkan


Ravelion dengan Nisa berduaan di masjid, terjadilah
percakapan antara Ravelion dan Nisa.

Nisa Humaira : Kamu ingin bicara apa ?

Ravelion : Sebentar ya, aku ingin menyalakan

rokok terlebih dahulu.

Nisa Humaira : Ihhh, kenapa kamu merokok, aku tidak

suka kamu merokok “ujar Nisa dengan

nada marah”.

Ravelion : Eh eh, maaf maaf, yaudah aku tidak

jadi merokok.

Nisa Humaira : Iya maaf yaa aku marah banget sama

orang yang merokok.

Ravelion : Jadi, Langsung saja ya ke inti

pembicaraan nya yaa.


Nisa Humaira : Iyaa, langsung aja apa yang mau kamu

bicarakan dengan aku ?

Ravelion : Jadi, sebenarnya aku suka sama dengan

kamu.

Nisa Humaira : Apaa maksud kamu, aku tidak mengerti

Ravelion : Kamu cantik banget, kamu mau tidak

menjadi pacar aku ?

Nisa Humaira : Maaf, aku tidak bisa.

Ravelion : Kenapa ?

Nisa Humaira : Aku sebetulnya juga suka dengan

kamu, tetapi Karena kita berbeda

agama jadi tidak bisa.

Ravelion : Oh begitu.

30 Menit kemudian, Bagas dan Putri kembali


menghampiri Nisa dan Ravelion.

Putri Azahra : Jadi bagaimana ?

Ravelion : Nah kebetulan sudah pada kembali,

Sebentar ya Nis, aku ingin bicara


dengan Bagas dan Putri.

Nisa Humaira: Iya silahkan

Akhirnyapun Ravelion, Bagas dan Putri sedikit menjauh


dari Putri, terjadilah percakapan.

Bagas : Ada apa cuy ? udah pendekatannya ?

Ravelion : Tadi aku sudah bicara dengan dia.

Putri Azahra : Terus apa katanya ? bicara apa aja ?

Ravelion : Jadi aku langsung tutup poin ke dia,

kalau aku suka sama dia.

Bagas : Wih mantap, terus apa jawaban dia ?

Ravelion : Dia sebetulnya juga suka dengan aku.

Putri Azahra : Luar biasa,, ciee teruskan kita dukung.

Ravelion : Tapi, kita berbeda agama nih, gimana ya.

Bagas : Oh begitu, menurut aku sih kalau kamu

masih ingin memperjuangkan dia,

yaudah kamu harus masuk islam.

Putri Azahra : Iya tuh betul, nanti kita bantu deh.

Ravelion : Oke deh, tolong dibantu ya.


Bagas : Sebentar yaa, aku telepon ustadz dulu

untuk membimbing kamu masuk islam.

Bagaspun menelepon ustadznya untuk datang ke masjid,


dengan tujuan untuk membimbing Ravelion masuk ke
agama islam

15 Menit kemudian, ustadz nya pun datang dan


menghampiri Ravelion, Putri dan Bagas, terjadilah
percakapan.

Ustadz Sofyan : Assalamualaikum.

Bagas : Waalaikumussalam tadz.

Putri Azahra : Nah, itu ustadznya sudah datang.

Ustadz Sofyan : Maaf Bagas, kamu mengundang saya

kesini untuk apa ya ?

Bagas : Jadi begini ustadz, ini teman saya yang

bernama Ravelion ingin masuk islam.

Ustadz Sofyan : Oh begitu.

Ravelion : Perkenalkan saya Ravelion, apakah

ustadz berkenan bisa membimbing

saya untuk masuk ke islam ?


Ustadz Sofyan : Alhamdulillah, baiklah ustadz bersedia

membimbing kamu untuk masuk islam.

Putri Azahra :

Anda mungkin juga menyukai