Anda di halaman 1dari 28

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN (KARTU PLASTIK)

DISUSUN OLEH
1. Ameliya Juliyanti (64231880)
2. Clara Sekar Maharani (64232301)
3. Deswita Rahma Dina (64231419)
4. Kurnia Dwi Handayani (64230789)
5. Lucia Freshi Rindyawati (64232151)
6. Mahesa Nurfadhli (64230207)
7. Nayshilla Azzahra (64230788)
8. Putri Nabila Sulistiana (64231895)
9. Rico Ananta Ranex Saputra (64231598)
KELAS: 64.1A.03

Prodi Manajemen
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Bina Sarana Informatika
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Tangerang, 02 Oktober 2023


Daftar Isi
Kata Pengantar...................................................................................................1
BAB I : PEMBUKA
LANDASAN TEORI..........................................................................................4
A. Kurs (Nilai Tukar)

BAB II : PEMBAHASAN
2.1 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN BANK BRI.......6
2.2 PENJELASAN DARI PRODUK PERBANKAN BRI.............................10
2.3 Pengertian Tabungan BritAma..................................................................11
2.4 Aspek Kegiatan Bank Rakyat Indonesia...................................................13

2.5 Aspek Kegiatan Perusahaan..........................................................................14

2.6. Aspek Kegiatan Perusahaan......................................................................14

2.7. TUJUAN DANA PENSIUN.......................................................................14

2.8.MANFAAT PENSIUN.................................................................................15

BAB III : PENUTUP

III.1. Kesimpulan.............................................................................16
III.2. Saran.......................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................17
BAB I LANDASAN TEORI

A. Kurs (Nilai Tukar)


1. Pengertian Kurs (Nilai Tukar)
Nilai tukar atau kurs (foreign exchange rate) antara lain dikemukakan oleh
Abimanyu adalah harga mata uang suatu negara relatif terhadap mata uang negara lain.1
Karena nilai tukar ini mencakup dua mata uang, maka titik keseimbanganya ditentukan
oleh sisi penawaran dan permintaan dari kedua mata uang tersebut. pengertian lain dari
nilai tukar ditulis oleh Olivier Blanchard dalam bukunya Macroeconomics adalah
“Nominal exchange rate as the price of the domestic currency in term of foreign
currency”.2 Frank J.M Fabozzi dan Franco Modigliani memberikan definisi mengenai
nilai tukar sebagai berikut “An exchange rate is defined as the amount of one currency
that can be exchanged per unit of another currency, or the price of one currency in terms
of another currency”.3 Dapat disimpulkan dari beberapa definisi di atas bahwa nilai
tukar adalah sejumlah uang dari suatu mata uang tertentu yang dapat dipertukarkan
dengan satu unit mata uang negara lain.
2. Sistem Nilai Tukar
Sistem nilai tukar berdasarkan pada besarnya intervensi dan cadangan devisa
yang dimiliki bank sentral suatu negara yang dipakai oleh banyak negara di dunia antara
lain:
A. Sistem nilai tukar tetap (fixed exchange rate)
Dalam sistem ini otoritas moneter selalu mengintervensi pasar untuk
mempertahankan nilai tukar mata uang sendiri terhadap satu mata uang asing tertentu.
Intervensi tersebut memerlukan cadangan devisa yang relatif besar. Tekanan terhadap
nilai tukar valuta asing yang biasanya bersumber dari defisit neraca perdagangan
cenderung menghasilkan kebijakan devaluasi.
B. Sistem nilai mengambang bebas (free floating exchange rate)
Sistem ini berada pada kutub yang bertentangan dengan sistem fixed. Dalam
sistem ini otoritas moneter secara teoritis tidak perlu mengintervensi pasar sehingga
sistem ini tidak memerlukan cadangan devisa yang besar. Sistem ini berlaku di
Indonesia saat ini.
C. Sistem Winder Band
Pada sistem ini nilai tukar dibiarkan mengambang atau berfluktuasi diantara dua
titik, tertinggi dan terendah. Apabila keadaan perekonomian mengakibatkan nilai tukar
bergerak melampaui batas tertinggi dan terendah tersebut, maka otoritas moneter akan
melaksanakan intervensi dengan cara membeli atau menjual rupiah sehingga nilai tukar
rupiah berada diantara kedua titik yang telah ditentukan.
D. Sistem Mengambang Terkendali (Managed Float)
Dalam sistem ini otoritas moneter tidak menentukan untuk mempertahankan
satu nilai tukar tertentu, namun otoritas moneter secara kontinu melaksanakan intervensi
berdasarkan pertimbangan tertentu, misalnya cadangan devisa yang menipis. Untuk
mendorong ekspor otoritas moneter akan melakukan intervensi agar nilai mata uang
menguat.
E. Sistem Crawling Peg
Otoritas moneter dalam sistem ini mengaitkan mata uang domestik dengan
beberapa mata uang asing. Nilai tukar tersebut secara periodik dirubah secara
berangsur-angsur dalam persentase yang kecil. Sistem ini di pakai di Indonesia pada
periode 1988-1995.
F. Sistem Ajustable Peg
Dalam sistem ini otoritas moneter selain berkomitmen untuk mempertahankan
nilai tukar juga berhak untuk merubah nilai tukar apabila terjadi perubahan dalam
kebijakan ekonomi.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kurs (nilai tukar)
Keseimbangan kurs akan berubah mengikuti perubahan pada skedul permintaan
dan penawaran. Oleh karena itu, untuk dapat menjelaskan mengapa terjadi perubahan
kurs, maka harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi skedul permintaan dan
penawaran mata uang. Beberapa faktor yang mempengaruhi skedul permintaan dan
penawaran mata uang adalah :
A. Laju Inflasi Relatif
Secara sederhana pengaruh laju inflasi relatif dapat digambarkan sebagai berikut
jika laju inflasi di Amerika Serikat meningkat cukup besar, sementara laju inflasi di
Inggris relatif tetap. Kenaikan laju inflasi di Amerika Serikat membuat harga produk
buatan Amerika Serikat menjadi sangat mahal. Akibatnya, konsumen di Amerika
Serikat akan mengalihkan pembeliannya ke produk substitusi buatan Inggris, karena
harganya relatif lebih murah. Di lain pihak, konsumen di Inggris akan enggan membeli
produk buatan Amerika Serikat, karena harganya lebih mahal dibandingkan produk
buatan Inggris. Fenomena ini memiliki implikasi ganda. Pertama, permintaan terhadap £
akan meningkat. Karena ekspor Inggris ke Amerika Serikat akan melonjak. Eksportir
Inggris yang menerima pembayaran dari importir Amerika Serikat akan menukarkan
US$ yang diterima ke . Kedua, penawaran akan berkurang,22 karena penurunan animo
masyarakat terhadap produk Amerika Serikat akan menurunkan impor produk dari
Amerika Serikat.5 Pada umumnya negara yang mempunyai tingkat inflasi yang tinggi
mempunyai kecenderungan nilai mata uang yang melemah (depresiasi). Ada beberapa
perkecualian seperti ketika tahun 1980-an. Tingkat inflasi di Amerika Serikat melaju
lebih cepat dibandingkan dengan inflasi di Jepang, tetapi mata uang dolar justru
mengalami apresiasi terhadap mata uang yen Jepang. Dalam hal ini ada faktor lain yang
bekerja melawan arah inflasi, sehingga pengaruh inflasi menjadi tidak kelihatan.
B. Tingkat Bunga Relatif
Kenaikan tingkat bunga di Amerika Serikat (misalnya dalam bentuk deposito)
menjadi semakin menarik, relatif jika dibandingkan dengan investasi dalam investor
Inggris (baik individu maupun perusahaan) akan mengalihkan investasinya dari £ ke
US$. Sementara itu investor Amerika Serikat akan engan menyimpan dana dalam dan
menalihkannya dalam US$.7 Fenomena ini akan menurunkan permintaan dan
menaikkan penawaran terhadap . Kurs baru yang terbentuk akan ditentukan oleh
seberapa menariknya perbedaan tingkat bunga (di Amerika Serikat dan di Inggris) di
mata investor. Selain tingkat bunga nominal, analisis juga sering menggunakan tingkat
bunga rill untuk mengukur dampak perubahan kurs mata uang.
C. Tingkat Pendapatan Relatif
Faktor yang ketiga yang mempengaruhi kurs adalah tingkat pendapatan relatif.
Misalkan tingkat pendapatan Amerika Serikat naik cukup besar, sementara tingkat
pendapatan Inggris tetap. Apa yang terjadi pada :
1) Skedul permintaan £ (Pound Sterling)
2) Skedul penawaran £ (Pound Sterling)
3) Keseimbangan kurs.
Pertama skedul permintaan terhadap £ akan bergeser keluar, dimana hal ini
mencerminkan peningkatan impor dari Inggris, karena kenaikan permintaan terhadap
produk buatan Inggris. Kedua, skedul penawaran £ tidak akan berubah.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana menentukan iuran normal pendanaan pensiun pada PT. Semen Baturaja
(Persero) Tbk dengan mempertimbangkan pengaruh kurs valuta asing ?
2. Bagaimana menentukan besar risiko pendanaan pensiun pada PT. Semen
Baturaja (Persero) Tbk dengan mempertimbangkan pengaruh kurs valuta
asing ?
Pembatasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Usia masuk kerja dari usia 20 sampai 27 tahun, usia pensiun normal 56 tahun.
2. Usia pensiun cacat 40 tahun.
3. Tingkat suku bunga 10%.
4. Tingkat kenaikan gaji 5% pertahun.
5. Proporsi dari gaji yang dipersiapkan untuk manfaat pensiun sebesar 25%.
6. Proporsi yang akan diterima oleh peserta pensiun cacat sebesar 80%.
7. Data pergerakan bulanan nilai kurs rupiah terhadap dollar Amerika selama
Januari 2014 sampai Januari 2017.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN BANK BRI


Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang
terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di
Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De.
Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan
Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani
orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16
Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran Bank BRI.
Pada periode setelah kemerdekaan RI. berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1
tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di
Republik Indonesia Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun
1948, kegiatan Bank BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif
kembali telah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi
Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960
dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari
Bank BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM).
Kemudian berdasarkan PenetapanPresiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN
diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi
Tani dan Nelayan. Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun
1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam
ketentuan baru itu. Bank Indonesia Urusan Koperasi. Tani dan Nelayan (eks BKTN)
diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan
NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim).
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang
Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang
Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral
dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-
masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor
Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21. tahun 1968 menetapkan
kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan
Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan
Terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100 persen di tangan Pemerintah Republik
Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30
persen saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.. yang masih digunakan sampai dengan saat
ini.Perkembangan Bank Rakyat Indonesia pada awal kemerdekaan di Purwokerto
(1946-1950). Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah pada periode setelah
kemerdekaan, Indonesia harus mengalami berbagai permasalahan di berbagai bidang,
salah satunya adalah bidang sosial-ekonomi. Upaya yang dilakukan pemerintah untuk
mengatasi permasalahan tersebut ialah dengan memperdayakan peran perbankan
untuk menjaga kekuatan ekonomi Indonesia. Bank yang dipilih pemerintah saat itu
ialah Syomin Ginko untuk dinasionalisasikan menjadi Bank Rakyat Indonesia
berdasarkan PP No. 1 Tahun 1946 tentang penetapan BRI menjadi bank pemerintah
pertama sekaligus pelengkap kemerdekaan.

2.2 PENJELASAN DARI PRODUK PERBANKAN BRI


A. Produk Bank Rakyat Indonesia
Terdiri dari produk simpanan dan pinjaman. Produk simpanan Bank Rakyat
Indonesia terdiri dari:
1. Simpanan BRI Britama
Simpanan BRI BriTama lengkap dengan e-bangking facility yang memberikan
kemudahan kepada nasabah dalam bertransaksi kapan dan dimanapun, serta fasilitas
proteksi asuransi kecelakaan (personal accident).
2. Simpanan BRI Junior dan Junior Plan
Tabungan atau simpanan BRI Junior dikhususkan untuk kanak-kanak dengan maksud
dan tujuan supaya meningkatkan dorongan kebiasaan menyimpan uang dan sekaligus
mengenalkan product dan jasa bank kepada anak-anak sejak usia dini. Tabungannya
BRI Junior dilengkapkan berbagai sarana elektronik perbankan, alat perencanaan
finansial (Junior Planning), personal accident assurance bagi setiap anak-anak dan
kartunya pun didesain istimewa dan sangat interesting.
3. Simpanan BRI Simpedes
Simpanan BRI Simpedes ialah product tabungannya BRI yang didesain untuk
masyarakat yang bermukin di desa-desa, meskipun produk ini untuk masyarakat
pedesaan, tabungan ini sudah dilengkapi dengan fitur yang sangat maju seperti ATM
card yang bisa digunakan pada setiap fasilitas bank lain, serta adanya dukungan dengan
layanan 24 jam. Disediakan juga variasi simpedes seperti Simpedes Pangan Kredit.
Disamping itu Bank BRI mempunyai produk simpanan yang lain seperti: Tabungan,
Simpel (Simpn Pelajar), Deposito
(Rupiah dan Foreign Exchane), Tabungannya Haji.
B. Produk Pinjaman Bank Rakyat Indonesia
1. Kredit Mikro Kupedes dan KUR Mikro
Kupedes adalah produk pinjaman BRI yang sifatnya umum yang bisa memberikan
dana ke seluruh sektor perekonomian mikro yang mampu dipergunakan untuk keperluan
investasi dan/atau modal kerja pebisnis kecil personal telah mencapai syarat yang
ditentukan Kupedes. KUR Mikro dapat juga diartikan sebagai fasilitas pendanaan untuk
para pebisnis/pengusaha mikro yang masih pemula atau belum lama berbisnis.
2. Kredit Konsumer
Kredit konsumer terbagi menjadi Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), yakni kredit atas
pembelian/kepemilikan rumah, Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) yakni kredit untuk
para pengguna kendaraan pribadi, Ceria atau Pinjaman Digital dan Kartu Kredit.
3. BRIGuna
BRIGuna adalah Kredit multifungsi yang dikhususkan kepada masyarakat kelas
berpendapatan tetap. BRIGuna sediakan tiga produk yang menjadi pilihan, yaitu
BRIGuna Karya yaitu kredit diperuntukkan bagi pegawai/karyawan aktif yang masih
mempunyai gaji yang bersifat tetap.
4. Kredit Ritel Komersial
Kredit ritel komersial terdiri dari banyak jenis diantaranya Cash Collateral Credits,
Investment Credits, Job Capital Credit, KMK Export, KMK Construction, KMK
Construction BO-I, Franchise Credit, SPBU Credit, Warehous Repayment Commercial
Credit, Warehouse Ownership Credit, KMK SPBU Talangan, Pre-Financing Credits,
Post-Financing Credits dan
Distributor Credits.
5. Kredit Program
Kredit Program terdiri dari Receipt of Subsidized Warhouse, KUR BRI TKI, KUR
Mikro BRI (Kredit yang dikhusukan untuk bisnis sektor perkebunan, fisheries dan
peternakan).
6. Kredit Menegah/Koperasi
Kredit Menegah/Koperasi terdiri atas Job Capital Credits atau KMK,Export
Employment Capital Credits (KMK-E), Import Employment Capital Credits (KMK-I),
Construction Job Capital Credits (KMK-K), Invesment Credits (KI), Kredit Sindikasi.
Adapun jasa Bank Rakyat Indonesia terdiri dari 8 jenis yaitu:
1) Cash Management System
Sistem manajemen keuangan merupakan layanannya BRI yang memudahkan nasabah
perusahaan dalam menghendaki evaluasi dan transaksi finansial korporasi secara direct
melalui fasilitas-fasilitas yang bersifat online.Di dalam layanan ini juga disediakan
fasilitas pooling nasional, layanan nilai tambahan dari GiroBRI buat nasabah grup
perusahaan yang di dalamnya tersedia saldo terkonsolidasi dan memungkinkan
members of group melakukan peminjaman berbasiskan saldo konsolidasi yang telah
dibuat perjanjian, serta fasilitas akun virtual perusahaan yang akan memberikan
kemudahan pengguna jasa di dalam melaksanakan pengidentifikasian transaksi
perolehan serta pengeluaran secara menyatu melalui sistem ERP (Enterprise Resource
Planning), dan beragam services dalam manajemen kas lainnya.
2) Institution Services
Jasa Institusi/Kelembagaan seperti SIM-Card Online (Online Driver’s Licence-Card),
MPN GII, Electronic Tax, Rumah Sakit Online, UKT-Online Mahasiswa, Visa
Kedatangan, Pelayanan NIK, Layanan OJK, Layanan SPAN, KIM, E-KTA, Samsat
Elektronik, Tilang Elektronik, PDAM Online, BPJS-TK Kantor Point Layanan.
3) Business Services and Financial
Jasa Bisnis (Business Services) Bank BRI seperti Bank Guarantee, BankKliring Bill
Payment, Deposit Receipt, Online Transaction, Transfer LLG atau Lalu Lintas Giro,
RTGS (Real Timing Gross Settlement).
4) Electronic Banking
Anjungan Tunai Mandiri ATM VRUm Internet Banking BRI, BRImo, SMS Base, CRM
BRI, BRIZZI, dan CRM BRI.
5) Business International Services
Layanan Bisnis International terdiri dari banyak layanan diantaranya Import Services,
Penertiban Letter of Credit, Penertiban Amandement LC, Import
Facilities Credits, Advising LC, LC
6) BRIfast Remittance
Brifast Remittance merupakan service remittancenya BRI buat melayani money sender
ke luar negara maupun money acceptance dari luar negara ke dalam negara.
7) Jasa Pelayanan Treasury
Jasa Layanan Treasury terdiri dari layanan transaksi seperti Valuta Asing, Swap,
Forward, Jawali Amanat, Share Agents, Kustodian Service serta Dana Pensiun
Lembaga Keuangan Bank BRI (DPLK BRI).
8) BRI Prioritas
BRI prioritas merupakan servis Manajemen Kekayaan oleh BRI guna mewujudkan
pemenuhan kebutuhan dalam mengelola kekayaan seseorang, lembaga atau bisa juga
perusahaan dan rencana keuangan dari para nasabah yang di-support tenaga marketer
yang profesional dan certificated, layanan Manajemen Kekayaan (Wealth Management)
BRI memberikan penawaran diantaranya produk Dana Reksa, Obligasi Ritel State,
Sukuk Ritel, Simpanan Bond Ritel, Sukuk Simpanan, DPLK dan produk-produk
Bancassurances.
2.3 Pengertian Tabungan BritAma
Produk tabungan beragam kemudahan dengan didukung fasilitas e-banking dan sistem
real time online yang akan memungkinkan nasabah untuk bertransaksi kapanpun dan
dimanapun.
A. Keunggulan BritAma
1) Transaksi real time online.
2) Kemudahan bertransaksi di lebih dari 9.500 Unit Kerja BRI dan 15.000 ATM BRI
seluruh Indonesia.
3) Aksesibilitas Kartu ATM/Debit BRI di jaringan BRI, ATM Bersama, Link, Prima,
Cirrus,Maestro dan MasterCard baik di dalam maupun di luar negeri.
4) Gratis cover asuransi kecelakaan diri hingga Rp 150.000.000,-
5) Bunga tangan yang kompetitif.
B. Fasilitas BritAma
1) E-banking BRI (ATM, CDM, Mini ATM, SMS Banking, Internet Banking, Mobile
Banking, SMS Notifikasi, dll.)
2) Asuransi kecelakaan diri
Setiap nasabah dengan saldo minimum Rp 500.000,- berhak atas jaminan asuransi
kecelakaan diri (personal accident) dengan nilai pertanggungan sebesar 250 % dari
saldo terakhir atau maksimum sebesar Rp.150.000.000,-.
3) Diikutsertakan pada program undian Untung Beliung BritAma.
4) Fasilitas Transaksi Otomatis, meliputi:
a) Automatic Fund Transfer
Fasilitas untuk mentransfer dana dari Tabungan BRI BritAma ke rekening lainnya di
BRI pada tanggal tertentu yang ditetapkan nasabah.
b) Account Sweep
Fasilitas untuk mentransfer dana dari Tabungan BRI BritAma ke rekening lainnya
secara otomatis, yang sebelumnya telah di set up sesuai dengan batasan saldo minimal
dan maksimal yang ditetapkan nasabah.
c. Automatic Grab Fund
Fasilitas untuk menarik (mendebet) dana Tabungan BRI BritAma secara otomatis oleh
satu rekening tertentu, misalnya untuk angsuran pembayaran rekening pinjaman bank.
Biaya Administrasi Rp 12.000,Persyaratan Pembukaan BritAma:
1. Mengisi form aplikasi pembukaan rekening
2. Identitas diri : -WNI: KTP -WNA: Paspor, dan KIMS/KITAP/KITAS
3. Setoran awal sebesar Rp 250.000
2.4 Aspek Kegiatan Bank Rakyat Indonesia

BRI unit adalah yang melaksanakan fungsi menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak,

yang bertanggungjawab kepada Kantor BRI Unit yang bersangkutan dengan alamat

tempat usaha yang jelas dimana Kantor Unit tersebut melakukan tugasnya. Dalam

menjalankan usahanya, unit kerja Bank BRI berada dibawah supervise Kantor Cabang

yang merupakan profit center selayaknya suatu unit usaha.

Adapun kegiatan yang dilakukan Bank BRI Unit adalah:

a. Melayani produk dana dan jasa Bank BRI seperti Giro, Deposito, Tabungan,

Transfer dan jasa lainnya yang sesuai dengan ketentuan yang berlakau.
b. Melayani pinjaman sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

c. Melayani permohonan dan memutus pinjaman sesuai wewenang (pendelegasian

wewenang untuk memutus kredit) yang diberikan.

d. Melakukan kegiatan administrasi lainnya termasuk pembukuan, nota pembukuan,

bukti pembukauan dan pelaporan unit kerja.

e. Melakukan kegiatan pengimputan data nasabah secara on-line melalui sistem

BRINETS, agar data nasabah dapat diakses secara langsung dan ditransit ke host

(kantor pusat).

f. Melakukan taransaksi tunai, pemindahbukauan, dan kliring.

Adapun produk dan jasa Bank BRI merupakan sumber-sumber dana Bank BRI.

Dimana pengertian sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun

dana dan untuk membiayai operasinya, dan hal itu sesuai dengan fungsi bank. Produk

dan jasa Bank BRI Unit adalah giro, deposito, tabungan, transfer.

Undang-undang Perbankan No. 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 menjelaskan

bahwa yang dimaksud dengan giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan

setiap saat dengan menggunakan cek (surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada

bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang

kepada pihak yang disebutkan di dalamnya atau kepada pemegang cek), biliyet giro

(surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah

tersebut untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening yang bersangkutan

kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank yang sama atau bank

lainnya), sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.

Menurut Undang-undang No. 10 tahun 1998 yang dimaksud dengan deposito

adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu

berdasarka perjanjian nasbah penyimpanan dengan bank.


Pengertian tabungan menurut Undang-undang Perbankan No. 10 tahun 1998

adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syara-syarat

tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, biliyet giro dan atau alat

lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Pengertian tansfer atau pengiriman uang menurut Indra Bastian dan Suhardjono

dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Perbankan adalah kegiatan penyelesaian

permohonan pemindahan uang/dana sari satu kantor cabang bank ke kantor cabang

lainnya atau bank korespondennya di lauar negeri yang dilakukan melalui sarana

komunikasi yang telah dilengkapi dengan berbagai alat pengaman, diawali dengan

permohonan transfer dari nasabah, diteruskan bank dengan instruksi untuk membayar

sejumlah tertentu kepada orang yang disebukan namanya dalam transfer tersebut serta

pembayaran kepada nasabah.

2.5. Aspek Kegiatan Perusahaan

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Natal memiliki kegiatan umum yaitu

menawarkan produk–produk perbankan,adapun produk perbankan yang ditawarkan oleh

BRI yaitu :

1. Layanan Kartu

BRI memfasilitasi layanan kartu kartu kredit BRI, kartu Debit BRI dan Brizzi. Kartu

kredit BRI terdiri dari Kartu kredit BRI-Travel ,Kartu kredit BRI untuk daily needs dan

Kartu kredit commercial card dari BRI. Kartudebit yang diterbitkan di BRI adalah kartu

simpedes, Britama, Britama Bisnis.

2. Simpanan

Produk ini adalah suatu produk yang berfungsi untuk penyimpanan saldo nasabah, baik

nasabah inividu maupun UMKM. Produk simpanan BRI terdiri dalam bentuk tabungan,

giro dan deposito. Produk simpanan di BRI Unit Natal adalah Tabungan BRI Simpedes,
Tabungan Britama, Tabungan BRItama X, Tabungan haji, Tabungan Bri Junio,

Tabungan BRI Simple dan

Tabunganku, Giro Rupiah dan Deposito.

3. Pinjaman

Produk pinjaman BRI yaitu KPR BRI, KKPE BRI , Kredit Briguna BRI, Kredit Usaha

Rakyat (KUR), Kredit Umum Pedesaan, Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi.

4. Banking Service

BRI memfasilitasi pelayanan melalui media digital dengan berbagai fitur yang berkaitan

dengan keuangan yaitu E-banking Service,Internet banking service, E-pay BRI dan BRI

mobile

5. Produk BRI lainnya seperti Jasa Bank Garansi, Jasa kliring BRI, Mini ATM BRI,

ATM BRI, Brilink Mobile.

2.7. TUJUAN DANA PENSIUN

Penyelenggaraan suatu program pensiun, terutama dari sisi pemberi kerja, dapat

dilihat dari dua aspek yaitu aspek ekonomis dan aspek sosial. Yang dimaksud dengan

aspek ekonomis adalah usaha pemberi kerja untuk menarik atau mempertahankan

karyawan perusahaan yang memiliki potensi, cerdas, terampil dan produktif, yang dapat

diharapkan untuk mengembangkan perusahaan. Sedangkan aspek sosial berkaitan

dengan tanggung jawab sosial pemberi kerja; bukan saja kepada karyawannya pada saat

karyawan yang bersangkutan tidak lagi mampu bekerja, tetapi juga kepada keluarganya

pada saat karyawan tersebut meninggal dunia. Kedua aspek tersebut sebenarnya hanya

dilihat dari sisi perusahaan ( pemberi kerja ).

Tujuan penyelenggaraan program pensiun baik dari kepentingan pemberi kerja maupun

dari karyawan dapat dijelaskan sebagi berikut :


a. Kewajiban moral. Perusahaan mempunyai kewajiban moral untuk memberikan ras

aman kepada karyawan pada saat mencapai usia pensiun.

b. Loyalitas. Dengan diadakannya program pensiun, karyawan diharapkan akan

mempunyai loyalitas dan dedikasi terhadap perusahaan

c. Kompetensi pasar tenaga kerja. Dengan memasukkan program pensiun sebagai suatu

bagian dari total kompensasi yang diberikan kepada karyawan, diharapkan perusahaan

akan memiliki daya saing dan nilai lebih dalam usaha mendapatkan karyawan yang

berkualitas dan professional di pasaran tenaga kerja.Karyawan. Tujuan pengadaan suatu

program pensiun bagi karyawan atau peserta antara lain adalah :

a. Rasa aman terhadap masa yang akan datang, dalam arti tetap memilikipenghasilan

pada saat mencapai pensiun

b. Kompensasi yang lebih baik karena karyawan mempunyai tambahan kompensasi,

meskipun baru bias dinikmati pada saat mencapai usia pensiun / berhenti bekerja.

2.8.MANFAAT PENSIUN

Manfaat pensiun pada prinsipnya berkaitan dengan usia dimana peserta berhak untuk

mengajukan pensiun dan mendapatkan manfaat pensiun. Manfaat pensiun dapat

dibedakan sebagi berikut :

1. Pensiun Normal ( Normal Retirement )

Usia pensiun normal adalah usia paling rendah dimana karyawan berhak untuk pensiun

tanpa perlu persetujuan dari pemberi kerja, dengan memperoleh manfaat pensiun penuh.

Usia pensiun normal tersebut biasanya ditentukan dalam suatu peraturan dana pensiun,

dimana karyawan berhak untuk pensiun penuh.Seringkali, karyawan memohon


mengajukan pensiun bukan pada rata-rata usiapensiun karyawan sesungguhnya. Di

Amerika Serikat atau Kanada misalnya, usia pensiun normal karyawan adalah 65 tahun

untuk pria dan 60 tahun untuk wanita. Namun dengan adanya Undang-undang Hak

Asasi, perbedaan usia pensiun tersebut akhirnya disamakan menjadi 65 tahun. Di

Indonesia, usia pensiun normal karyawan umumnya berkisar 55 tahun.

2. Pensiun Dipercepat (Early Retirement)

Program pensiun biasanya mengijinkan karyawan untuk pensiun lebih awal sebelum

mencapai usia pensiun normal. Ketentuan pensiun dipercepat ini biasanya telah diatur

dalam peraturan dana pensiun di mana karyawan dimungkinkan untuk pensiun lebih

awal daripada usia pensiun normal dengan persyaratan khusus juga yaitu setelah

mencapai usia tertentu misalnya 50tahun, harus memenuhi masa kerja minimum

misalnya 10, 15, atau 20 tahun, dan

memerlukan persetujuan dari pemberi kerja. Beberapa peraturan pensiun mengatur

bahwa pensiun dipercepat hanya dapat dilakukan apabila karyawan telah mencapai usia

tertentu misalnya 10 tahun sebelum usia pensiun normal atau karena karyawan

mengalami cacat tetap. Jumlah manfaat pensiun yang diperoleh seorang karyawan

dengan pensiun

dipercepat biasanya dihitung berdasarkan actuarial equivalent dari jumlah pensiun yang

telah terakumulasi sampai tanggal pensiun dipercepat. Penggunaan actuarial equivalent

ini akan sangat mempengaruhi manfaat pensiun dari jumlah yang seharusnya diterima.

Misalnya, pensiun pada usia 60 tahun yang menurut actuarial equivalent dari suatu

pensiun dimulai pada usia 65 tahun kira-kira 60% dari suatu jumlah pensiun yang

sebenarnya. Misalnya, seorang karyawan yang penghasilannya Rp.1.200.000 per bulan


yang ikut dalam program 2% career earning pension plan yang telah mencapai usia 60

tahun dan telah terkumpul

suatu nilai manfaat pensiun sebesar Rp. 480.000 per bulan dimulai pada usia 65 tahun.

Apabila karyawan tersebut terus aktif bekerja sampai usia 65 tahun, maka jumlah

pensiun akan menjadi: Rp. 480.000 + (5 th x 2% x Rp.1.200.000) = Rp 600.000 per

bulan. Apabila pensiun dipercepat dilakukan pada usia 60 tahun, maka actuarial

equivalent dari Rp.480.000 per bulan kira-kira sebesar Rp.300.000 per bulan, jauh lebih

kecil jumlahnya apabila ia pensiun pada saat mencapai usia pensiun normal.

3. Pensiun Ditunda (Deffered Retirement)

Banyak orang beranggapan bahwa secara sosial-ekonomi, tidak tepat memaksa

seorang karyawan yang pensiun hanya karena ia telah mencapai usia kronologis

tertentu. Beberapa pendapat mengatakan bahwa pemaksaan pensiun bagi karyawan

yang masih sehat mental dan fisik akan meningkatkan tingkat mortalitas. Biasanya

beberapa pemberi kerja yang memiliki program pensiun memperkenankan adanya

pensiun ditunda, dengan ketentuan bahwa pembayaran pensiun dimulai pada saat

tanggal pensiun normal meskipun yang bersangkutan

tetap meneruskan bekerja dan memperoleh gaji dari perusahaan yang bersangkutan.

Cara tersebut merupakan praktik yang kurang baik dan bertentangan dengan ide dasar

dari suatu program pensiun, yang sebenarnya dimaksudkan untuk mengganti

pendapatan mantan karyawan yang tidak lagi memperoleh penghasilan.

Namun, beberapa peraturan program pensiun memperkenankan karyawannya untuk

terus bekerja meskipun telah mencapai usia pensiun normal untuk memperoleh

tambahan penghasilan, disamping untuk memperbesar penghasilan dasar pensiunnya, di


mana nantinya formula manfaat pensiun dihitung. Karyawan yang melakukan pensiun

ditunda tersebut harus pensiun apabila telah mencapai usia tertentu atau masa kerja

tertentu atau disebut compulsory retirement.

Pengertian pensiun ditunda sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat 913) UU No. 11

Tahun 1992 adalah “hak atas manfaat pensiun bagi peserta yang berhenti bekerja

sebelum mencapai usia pensiun normal yang ditunda pembayarannya sampai pada saat

peserta pensiun sesuai dengan peraturan dana pensiun”. Menurut ketentuan ini, peserta

dana pensiun yang menikuti program pensiun manfaat pasti, apabila berhenti bekerja

setelah memiliki masa kepesertaan minimal 3 tahun dan mencapai usia pensiun

dipercepat; berhak menerima pensiun ditunda yang besarnya sama dengan jumlah yang

dihitung berdasarkan rumus pensiun bagi kepesertaannya sampai pada saat

pemberhentian. Sedangkan bagi peserta dana pensiun yang menyelenggarakan program

pensiun iuran pasti, apabila berhenti bekerja setelah memiliki masa kepesertaan minimal

3 tahun dan belum mencapai usia pensiun dipercepat, berhak atas jumlah iurannya

sendiri dan iuran pemberi kerja beserta hasil pengembangannya yang harus

dipergunakan untuk memperoleh pensiun ditunda.

4. Pensiun Cacat (Disable Retirement)

Pensiun cacat ini sebenarnya tidak berkaitan dengan usia peserta. Akan tetapi,

karyawan yang mengalami cacat dan dianggap tidak lagi cakap atau mampu

melaksanakan pekerjaannya berhak memperoleh manfaat pensiun.Manfaat pensiun

cacat ini biasanya dihitung berdasarkan formula manfaat pensiun normal, di mana masa

kerja diakui seolah-olah sampai usia pensiun normal dan penghasilan dasar pensiun

ditentukan pada saat peserta yang bersangkutan dinyatakan cacat.


E. SISTEM PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN

Cara pembayaran manfaat pensiun (benefit) kepada karyawan dapat dilakukan dengan

dua cara, yaitu :

a. Pembayaran secara sekaligus (lump sum)

b. Pembayaran secara berkala (anuity)

Dalam keadaan inflasi misalnya, orang lebih cenderung memilih pembayaran nmanfaat

dengan cara sekaligus karena nilai uang yang akan diterima sekarang tentunya lebih

tinggi daripada waktu yang akan datang. Selain, manfaat yang diterima secara lump sum

dapat dipakai untuk melakukan suatu usaha yang memberikan hasil secara kontinu. Hal

ini akan berlaku apabila setiap orang bertindak sebagaimana asumsi tersebut. Namun,

tidak semua orang dapt berbuat demikian. Bahkan banyak dalam hal, pembayaran

secara lump sum oleh yang bersangkutan mungkin akan habis dikonsumsi; dan apabila

bekas karyawan, dalam hal ini penerima manfaat, tidak dapat mengelola manfaat

dimaksud, maka untuk masa yang

akan datang, yang bersangkutan akan mengalami kesulitan keuangan. Dengan demikian,

dana pensiun tidak lagi sesuai dengan tujuan pembentukannya sebagai jaminan hari tua.

Selain itu, bila kita lihat dari persepsi ekonomi makro, pemberian manfaat secara

sekaligus akan mempercepat tingkat inflasi karena sirkulasi uang akan bertambah dan

kemungkinan akan dikonsumsi dengan segera, sehingga tidak ada sisa sedikit pun untuk

investasi.

2.9. Produk Bank BRI


PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus mengembangkan produk, jasa,
dan jaringannya. Serta memanfaatkan momentum hari ulang tahunnya (HUT) pada
tanggal 16 Desember 2011 dengan meluncurkan 11 produk, jaringan, corporate social
responsibility (CSR) dan layanan perbankan.

Menurut perusahaan Bank BRI Muhammad Ali produk tabungan baru bernama
Tabungan BRI BritAma ditujukan terutama bagi pebisnis yang menghendaki transaksi
perbankan secara detail dan ter-up date, Jumat (16/12/2011).

Selain itu menurutnya, Bank BRI juga mengembangkan fitur tabungan BRI
Simpedes, yaitu tabungan berjangka dengan setoran tetap sesuai keinginan nasabah
untuk merencanakan dan mencapai impian dengan suku bunga menarik.

Diutarakan Ali, BRI juga mengembangkan produk e-banking BRI berupa


mobile banking BRI. Nasabah dapat melakukan berbagai transaksi perbankan yang
terhubung dengan rekening simpanannya melalui tiga jenis OS smartphone, yaitu
BlackBerry, Android dan iPhone.

Internet banking Bri juga kini memberikan fasilitas tambahan, yakni


pembayaran belanja online dapat dilakukan langsung melalui website merchant-
merchant pilihan, diantaranya Garuda Indonesia , Bayu Buana, Kalstar Online dan
electronic solutions.

Bank BRI juga mengembangkan fitur pesan singkat (SMS) notifikasi. Disini
nasabah memiliki pilihan untuk mendapatkan informasi melalui SMS ketika terjadi
mutasi atau perubahan di rekening simpanannya.

Di ulang tahun ini, bank BRI juga meluncurkan Teras BRI kas keliling yakni
suatu unit kerja BRI yang bersifat mobile sehingga dapat memberikan layanan transaksi
perbankan di lokasi-lokasi potensial yang belum terjangkau oleh unit kerja (Uker)
konvesional BRI terutama di pasar rakyat.

Serba mobile, ketujuh kami juga meluncurkan e-BUZZ BRI yakni suatu unit
kerja BRI yang bersifat mobile sehingga dapat memberikan layanan transaksi perbankan
konvesional maupun e-channel (dilengkapi ATM BRI dan Mini ATM BRI) di lokasi-
lokasi potensial yang belum terjangkau oleh uker konvesional BRI dan digunakan untuk
keperluan pameran dan akuisisi.

Di sisi lain, bank BRI juga memperkuat layanan pension serta krredit pegawai
dan merupakan layanan satu atap bagi nasabah pensiunan dan nasabah berpenghasilan
tetap yang terpisah dari layanan konvesional. Ini merupakan layanan terpadu untuk
nasabah pensiunan karena selain menangani salary crediting juga melayani kredit
BRIGUNA Purna serta memberikan layanan untuk kesejahteraan para pensiunan.
Antara lain : layanan pemeriksaan kesehatan secara gratis, bazaar pasar murah dan
hiburan yang disesuaikan dengan daerah masing-masing.

Tak ketinggalan Bank paling produktif se-Indonesia ini meluncurkan BRIZZI


uang isi ulang BRI yakni kartu prabayar yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran
pengganti uang tunai dan dapat diisi ulang. BRIZZI memberi keuntungan kepada
penggunanya dalam bertransaksi menjadi lebih cepat dan mudah, karena tidak perlu lagi
menggunakan uang tunai. Dapat digunakan untuk berbelanja diberbagai merchant yang
telah bekerjasama dengan Bank BRI. Seperti supermarket, minimarket, food court,
resto-resto, SPBU, airport tax di bandara, dan dibanyak merchant lainnya. Isi ulangnya
(top up) pun mudah, yang da[at dilakukan melalui ATM BRI, ATM Bank lain (Jaringan
ATM Bersama, Prima Link), Internet Banking BRI, Mobile Banking BRI, dan yang lain
menarik dan berbeda dari bank lain adalah BRIZZI dapat diisi ulang di seluruh
merchant yang menerima pembayaran dengan BRIZZI dengan menggunakan kartu
debit BRI maupun kartu debit bank lain.

Sedangkan terkait lelang, bank BRI meluncurkan website info Lelang BRI.
Website ini merupakan aplikasi berbasis web yang menyajikan informasi berbagai jenis
asset, meliputi rumah tinggal, tanha kosong, pabrik, ruko/rukan, apartemen, dsb yang
dijual, baik melalui mekanisme lelang maupun jual damai dengan lokasi yang tersebar
di seluruh Indonesia.

Bank BRI ikut juga menyukseskan program pemerintah dalam penanaman 1


miliar pohon. Ini juga masih dalam rangka HUT BRI, maka dilakukan pemberian
layanan kesehatan gratis di 116 kantor cabang bank BRI, serta pemberian beasiswa
kepada 5500 melalui BRI peduli.

------------------------------

Jasa dan Layanan

A. DPLK

Dana Pensiuin Lembaga Keuangan Bank Rakyat Indonesia (DPLK BRI) yang
dimaksudkan untuk menyiapkan dana pada saat peserta pensiun. Pembayaran manfaat
pensiun dilakukan secara berkala dan dikaitkan dengan pencapaian usia tertentu.

1. PILIHAN

 DPLK BRI Pasar (Money Market) : Investasi dengan penempatannya


pada deposito, DOC, SBI, Surat Utang yang jatuh temponya ≤ 1 tahun.
 DPLK BRI Pendapatan Tetsp (Fixed Income) : Investasi dengan
penempatannya pada suku, ORI, Obligasi pemerintah, Obligaso BUMN.

 DPLK BRI Saham (Equity) : Investasi dengan penempatannya pada


Reksadana Saham.

 DPLK BRI Kombinasi : Investasi dengan penempatannya pada


kombinasi antara DPLK BRI Pasar Uang, Pendapatan Tetap dan Saham.

2. KEUNGGULAN

 Jaringan yang luas : DPLK BRI dapat dilayani di Kantor Cabang dan
Kantor Cabang Pembantu BRI yang tersebar luas di seluruh Indonesia.
 Investasi Beragam : DPLK BRI menyediakan pilihan investasi beragam
yaitu DPLK BRI Pasar Uang, DPLK BRI Pendapatan Tetap, DPLK BRI
Saham, dan DPLK BRI Kombinasi.
 Return Optimal : imbal hasil yang diberikan oleh DPLK BRI lebih
optimal dikarenakan DPLK BRI mrnggunakan system pool of fund.

 Transparent : DPLK BRI mempublikasikan kinerja harian melalui Koran


Investor Daily, Seputar Indonesia, dan Bisnis Indonesia.

 Kemudahan setoran iuran : Pembayaran iuran peserta dapat dilakukan


melalui Transfer melalui ATM, SMS Banking, Overbooking dan
Automatic Fund Transfer.

 Pensiun Bulanan : Peserta memperoleh pensiun bulanan dengan cara


membeli anuitas ke perusahaan asuransi yang telah ditunjuk oleh peserta.

 Profesional : Dana Investasi peserta dikelola oleh Manajer Investasi


DPLK yang berpengalaman.

 Prudent : DPLK BRI mengutamakan prinsip kehati-hatian dalam


melakukan penempatan dana investasi peserta.

 Aman : DPLK BRI dikelola oleh manajer bank BRI yang merupakan
bank milik pemerintah.

3. ORI & SR

Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Sukuk Negara Ritel (SR) merupakan surat
berharga yang dijamin pembayaran bunga, bagi hasil serta pokoknya oleh Pemerintah
dan dapat dijadikan sebagai salah satu alternate investor individu Warga Negara
Indonesia.

KEUNGGULAN :

 Kupon yang ditawarkan menarik


 Bagi hasil akan dibayarkan setiap bulan langsung ke rekening investor, sampai
dengan jatuh tempo.

 Risiko investasi pada pada produk ini lebih kecil disbanding investasi lain.

 Potensi memperoleh capital gain.

 BRI selaku Agen Penjual juga bertindak sebagai stand by buyer apabila investor
hendak menjual ORI atau SR sebelum jatuh tempo, sesuai market price yang
berlaku saat itu.

4. JASA DAN WALI AMANAT

BRI telah berpengalaman dalam bertindak sebagai Wali Amanat dan telah
mendapat kepercayaan dari berbagai perusahaan BUMN, Perbankan dan korporasi
lainnya dalam hal penerbitan Obligasi/MTN.
1. TUGAS

Mewakili dan melindungi kepentingan para pemegang Obligasi/MTN


sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam akta perjanjian
perwaliamanatan.

2. FUNGSI DAN KEWAJIBAN

 Jasa Agen Pembayaran. BRI juga berkewajiban membantu Emiten


melaksanakan pelunasan jumlah pokok obligasi dan pembayaran bunga
obligasi dengan cara melakukan pembayaran-pembayaran atas nama
Emiten menurut ketentuan-ketentuan dalam perjanjian Agen Pembayaran
dan Perjanjian Perwaliamanatan.
 Jasa Agen Jaminan. BRI berkewajiban membantu Wali Amanat dalam
pengawasan Nilai Jaminan Obligasi, mendaftarkan jaminan kepada
Kantor Fiducia setempat dan memelihara dokumen jaminan obligasi
dengan baik.

5. JASA KUSTODIAN

BRI telah melayani jasa Bank Kustodian sejak tahun 1996 dengan berbagai jenis
penitipan efek, termasuk instruman Money Market berupa Deposito / Deposit On Call
hingga Sertifikat Bank Indonesia, instrument Fixed Income berupa obligasi dan
berbagai jenis surat hutang baik yang diterbitkan oleh pemerintah (Government Bond)
dan Corporate Bond, serta instrument Ekuitas berupa saham. Layanan custodian BRI
termasuk pula mewakili nasabah dalam kegiatan rapat umum pemegang saham dan
rapat umum pemegang obligasi terkait efek yang dimiliki.

FASILITAS:

 Pengelolaan Mutual Fund ; meliputi berbagai jenis Reksa Dana, Reksa


Dana Penyertaan Terbatas, Dana Pensiun Lembaga Keuangan dan
Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Asset (KIK EBA).
 Pengelolaan sekuritisasi asset ; dengan menjadi bank Kustodian untuk
KIK-EBA DSMF 01 dan KIK-EBA DSMF 02. BRI Kustodian juga
mengelola asset Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) atas
permintaan nasabah institusi.

 Payment Agent & Escrow Agent ; pada mekanisme pembayaran surat


hutang atas kepercayaan nasabahnya.

 Layanan dengan standar mutu yang tinggi serta fee yang bersaing.

 Client Information Module ; sarana informasi berbasis web hingga


menjadi sarana pengiriman intruksi transaksi nasabah BRI Kustodian
secara online.

------------------------------------

Keunggulan Bank BRI


1. Menjadi bank sehat dan salah satu dari lima bank terbesar dalam asset
dan keuntungan.
2. Menjadi bank terbesar dan terbaik dalam pengembangan usaha mikro,
kecil dan menengah.

3. Menjadi bank terbesar dan terbaik dalam pengembangan agribisnis.

4. Menjadi salah satu bank go public terbaik.

5. Menjadi bank yang melaksanakan good corporate governance secara


konsisten.

6. Menjadi budaya kerja BRI sebagai sikap dan perilaku semua insane BRI.

-----------------------------------

VISI DAN MISI BANK BRI

► VISI BRI :

Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan


kepuasan nasabah.

► MISI BRI

 Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan


pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang
peningkatan ekonomi masyarakat.
 Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja
yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang
profesional dengan melaksanakan praktek good corporate governance.

 Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak


yang berkepentingan.

PELAYANAN BANK BRI

Pada dasarnya segala pelayanan yang ada pada setiap bank tidak akan jauh
berbeda. Begitu pula halnya dengan bank BRI. Di bank ini, dapat melakukan berbagai
transaksi keuangan seperti menabung, menyimpan uang dalam bentuk deposito,
mengajukan pinjaman, dsb. Bank BRI juga menyediakan fasilitas kartu debit dan kartu
kredit yang biasa digunakan nasabahnya untuk melakukan berbagai transaksi dengan
aman dan nyaman.

Dari kartu debit dan kartu kredit bank BRI, dikembangkanlah ATM dengan
berbagai fasilitas pendukung lainnya. Melalui ATM BRI, anda dapat melakukan
berbagai transaksi seperti membayar tagihan, membeli pulsa dan melakukan berbagai
pembayaran lainnya. Melalui ATM BRI, anda juga bias membayar dengan melakukan
transferdana atau menarik uang untuk kebutuhan lainnya.
-------------------------------------

PERBEDAAN BANK BRI DENGAN BANK LAINNYA

BRI memang menspesialisasikan diri pada pemberian Kredit Mikro, artinya


kredit dalam jumlah yang sangat kecil. Berbeda dengan bank-bank lain yang hanya
memberikan minimum jumlah kredit misalnya Rp 100 juta. Bank BRI justru
memberikan kredit dengan nilai dibawah Rp 5 juta. Sehingga tidak heran, bila BRI
menduduki peringkat pertama sebagai penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR), dengan
nilai mencapai Rp 12 triliun untuk 2.250.000 nasabah. Hanya BRI-lah satu-satunya
bank yang menayangkan logo “Program KUR” pada homepage websitenya. Tidak ada
bank-bank lain yang mempromosikan KUR pada websitenya.

Inilah perbedaan Bank Century dan BRI. Dimana Bank Century lebih memilih
kredit korporasi dengan nasabah-nasabah kelas kakap. BRI justru menangani sebagian
besar Kredit Mikro. Data Non-Performing Loan (NPL) di BRI sendiri sudah cukup jelas
menunjukan perbedaan kedua jenis kredit ini. Untuk kredit korporasi di BRI, walaupun
nilai kreditnya besar, misalnya mencapai 5%. Sebaliknya Kredit Mikro, NPL-nya hanya
sekitar 1,5%. Itulah juga hasil temuan Mohammad Yunus dengan Grameen Bank.
Intinya bahwa rakyat miskin justru relative sulit untuk “mengemplang” kredit. Coba
lihat kasus Bank Century dan juga para pengemplang obligor-obligor BLBI.

---------------------------------------------
BAB III
Kesimpulan

 Bank BRI merupakan bank rakyat.


 Jasa dan layanan yang diberikan oleh bank BRI cukup lengkap.
 Menjadi bank terbesar dan terbaik dalam pengembangan usaha mikro, kecil dan
menengah.
 Merupakan bank yang memiliki banyak keunggulan.
 Menggunakan jasa dan pelayanan bank saat ini sudah menjadi kebutuhan.
Apalagi bagi mereka yang bergerak di bidang bisnis, bank menjadi partner yang
tidak dapat dilepaskan.
 Segala transaksi keuangan akan dapat menjadi lebih mudah dengan kehadiran
dan pelayanan yang diberikan oleh sebuah bank. Begitu banyak bank yang bias
menjadi plihan partner, salah satunya bank BRI.
 Berbagai pelayanan dan fasilitas disediakan oleh bank ini untuk membantu
rakyat terutama di dalam pelayanan keuangan.
------------------------------------------

Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/BRI
http://www.tribunnews.com/2011/12/16/bri-luncurkan-11-produk-dan-layanan-
baru
http://www.bri.co.id/TentangKami/VisidanMisi/tabid/60/language/id-ID/
Default.aspx
http://www.bri.co.id/TentangKami/Award/tabid/65/Default.aspx
http://www.bri.co.id/JasaLayanan/InvestmentBanking/JasaKustodian/tabis/338/
Default.aspx
http://www.bri.co.id/JasaLayanan/InvestmentBanking/JasaWaliAmanat/tabid/
336/Default.aspx
http://www.bri.co.id/JasaLayanan/InvestmentBanking/ORISR/tabid/208/
Default.aspx
http://www.bri.co.id/JasaLayanan/InvestmentBanking/DPLK/tabid/135/
Default.aspx
http://www.anneahira.com/bank-bri.htm

Anda mungkin juga menyukai