Anda di halaman 1dari 1

 

MENENTUKAN MEDIA
PROMOSI DENGAN CD &
BD INDEX
 March 16, 2017  SLC MARKETING, INC.

Oleh: Adi Kurniawan Yusup, S.E.

Senior Business Analyst

SLC MARKETING, INC.

“Menurut saya, promosi perusahaan ini melalui koran lebih


efektif”, ujar salah seorang karyawan perusahaan di divisi
pemasaran. “Saya tidak setuju, menurut saya, promosi
perusahaan melalui pameran lebih efektif dan cocok bagi
perusahaan”, timpal dari karyawan lainnya. Menentukan
media promosi yang paling tepat, kerap kali menjadi
permasalahan tersendiri di suatu perusahaan. Mengapa?
Karena promosi memiliki keterkaitan dengan penjualan.
Secara umum, penggunaan media promosi yang tepat akan
membuat produk perusahaan semakin dikenal dan
memberikan dampak positif bagi penjualan.

Seringkali, media promosi yang digunakan oleh suatu


perusahaan bukan hanya terdiri dari satu jenis melainkan
beberapa jenis. Contohnya: Cleo yang memiliki positioning di
pasar sebagai air murni, melakukan promosi bukan hanya
melalui media massa (televisi dan billboard) melainkan juga
melalui event–event bazzar yang diselenggarakan. Apa
tujuannya? Tujuannya agar perusahaan dapat menjangkau
setiap orang yang menjadi target pasarnya karena satu
media saja belum tentu dapat memberikan dampak
tersebut.

Untuk menentukan media promosi apa yang paling tepat,


suatu perusahaan perlu memiliki perencanaan media.
Perencanaan media adalah suatu proses untuk mengambil
keputusan media manakah yang cocok dengan tipe bisnis
dan kondisi perusahaan saat ini. Sebelum menentukan
media mana yang akan digunakan, perusahaan perlu
mengetahui bagaimana kondisi penjualan produk
perusahaan tersebut di suatu wilayah agar perusahaan
dapat mengambil keputusan yang tepat dalam memilih
media komunikasi yang digunakan. Metriks yang digunakan
untuk menganalisa hal tersebut adalah Category
Development Index (CDI) dan Brand Development
Index (BDI).

Category Development Index (CDI) adalah suatu


indikator angka tingkat konsumsi relatif pada suatu wilayah
pasar dari suatu kategori produk tertentu. CDI dapat
dirumuskan sebagai berikut:

Contoh: Suatu negara memiliki tingkat konsumsi susu


olahan sebanyak 10 juta liter susu olahan per tahun dan
jumlah rumah tangga di negara itu adalah sebanyak 50
juta. Apabila total konsumsi susu olahan di provinsi Jawa
Timur sebesar 1 juta liter susu per tahun dan jumlah rumah
tangga di provinsi Jawa Timur sebesar 20 juta maka nilai
CDI-nya adalah (1 juta : 10 juta dibagi 20 juta : 50 juta)
dikali 100 yaitu 25. Nilai CDI ini menandakan bahwa rata-
rata rumah tangga di provinsi Jawa Timur mengonsumsi
susu 25% dari konsumsi rata-rata nasional.

Brand Development Index (BDI) adalah suatu indikator


angka dari perkembangan suatu merek tertentu pada suatu
pasar relatif terhadap pasar lainnya dimana merek itu
dijual. BDI merupakan perbandingan antara penjualan
suatu merek di suatu wilayah dibanding penjualan
keseluruhan dan populasi di suatu wilayah dibanding
populasi keseluruhan.

Contoh: Penjualan Produk Merek X di Surabaya sebesar 5


juta rupiah. Total penjualan di Indonesia sebesar 500 juta
rupiah. Total populasi Surabaya adalah 10 juta penduduk
dan total populasi Indonesia adalah 200 juta penduduk.
Nilai BDI dapat dihitung sebagai berikut: (5 juta : 500 juta)
dibagi dengan (10 juta : 200 juta) dikali 100 yaitu 20. Nilai
BDI yang rendah menandakan bahwa promosi yang
dilakukan saat ini masih belum efektif baik dapat
disebabkan oleh internal seperti: kualitas tenaga
pemasaran maupun eksternal yaitu: tingkat kompetisi yang
tinggi.

Setelah mengetahui tingkat CDI dan BDI, perusahaan dapat


menentukan strategi promosi untuk produk yang dijual.
Perusahaan biasanya melakukan promosi secara gencar
untuk kategori produk yang memiliki nilai CDI dan BDI yang
tinggi (lebih dari 100). Media promosi yang digunakan
biasanya adalah promosi Above The Line (media massa).
Untuk kategori produk yang memiliki nilai CDI dan BDI yang
rendah (kurang dari 100), perusahaan tetap menggunakan
media massa hanya untuk menimbulkan brand awareness
namun promosi Through The Line (sosial media, website)
dan Below The Line (mengikuti event, personal selling) lebih
diutamakan. Setelah mengetahui media promosi yang
tepat, perusahaan tentunya wajib menghitung kembali
biaya promosi yang akan dikeluarkan dengan beracuan
pada anggaran promosi yang telah ditetapkan lalu
membuat konten promosi yang menarik sesuai dengan
target market yang dituju.

Share via:

Facebook Twitter LinkedIn

Email Copy Link

Regulasi Emosi : Cara Happy


Tanpa Tapi ala Budak
Korporasi
Wajah Bromo Terkini Setelah
Insiden Kebakaran
Sandiaga Uno, Kenapa Harus
Beliau?
Bunuh Orang kok Gampang
ya, Apa Karena Social Media?
Kolusi atau Zonasi Sekolah?
Kemeriahan Sesaat Triliunan
Rupiah
NEED ASSESSMENT | DIGITAL
BUDDIES by SLC MARKETING
INC
Formulir Kualifikasi Kandidat
Formulir Permintaan : Jasa
Perekrutan Karyawan
Kapal Selam Titan Meledak :
Hobi Miliarder Berujung Maut
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are
marked *

Comment *

Name *

Email *

POST COMMENT

Member of:

Community Par tner:

Commercial Par tner :

Media Par tner:

© Copyright 2023. SLC MARKETING, INC. All right


reserved. Privacy & Policy 

Anda mungkin juga menyukai