KELOMPOK
KELURAHAN : BETUNGAN
KECAMATAN : SELEBAR
KELOMPOK
KELURAHAN : BETUNGAN
KECAMATAN : SELEBAR
No Nama NPM Fakultas
1 Andika hendrian a 20030016 Ekonomi
2 Duni saputra 20080019 Pertanian
3 Wiwid mareza 20090009 Pertanian
4 Diyan permana putra 20100060 Teknik
5 Rifki ma’rifat 20110004 Teknik
6 Lesta angrahenni 20040048 Ekonomi
7 Agung raid nabil 20030020P Ekonomi
8 Martinus waruwu 20060005 Fkip
9 Voni vitaloka 20060011 Fkip
10 Yoga sandy.p 20010028 Hukum
11 Bakirman.b 20050068 Fisipol
12 Rezky ramadhani 20010160 Hukum
13 Rozi febrizal 20050022P Fisipol
14 Hidayti rahma 20010011 Hukum
15 Radi supriadi 20020011 Ekonomi
ii
LAPORAN KELOMPOK
KULIAH KERJA NYATA PERIODE XXXIV
TAHUN AKADEMIK 2023
KELOMPOK
KELURAHAN : BETUNGAN
KECAMATAN : SELEBAR
Mengesahkan,
Bengkulu, Juli 2023
Menyetujui,
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
i
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
Laporan Individu Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Periode XXXIV.
Dalam penulisan Laporan Individu Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) ini
banyak pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan. Untuk itu kami
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Yulfiperius, M.Si. selaku Rektor UNIHAZ
2. Ibu Ir. Nurseha, M.Si. selaku Ketua LPPM UNIHAZ
3. Lurah Kelurahan Betungan Bpk. M. Juanda, S.Sos.
4. Ibu Winda Ade Ariani.M.Pd selaku Dosen Pendamping Lapangan
5. Bapak Sayuti selaku Ketua LPM Kelurahan Betungan
6. Bapak Kuntarjo selaku Ketua Karang Taruna kelurahan Betungan
7. Bapak Thomas selaku ketua RT 28
8. Bapak RT 13,30 dan seluruh warga masyarakat Kelurahan Betungan
9. Seluruh mahasiswa Kukerta periode XXXIV Kelurahan Betungan
Dalam penulisan Laporan Individu Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) ini kami
sudah berusaha dengan semaksimal mungkin, namun kesalahan dan kekurangan
pasti akan selalu ada. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun. Semoga Laporan Individu KUKERTA ini dapat bermanfaat
untuk semua kalangan dan pihak-pihak yang berkepentingan.
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN DAFTAR NAMA KELOMPOK
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...........................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1 .1 Latar Belakang...........................................................................................1
1 .2 Rumusan Masalah......................................................................................2
1 .3 Tujuan dan manfaat ..................................................................................2
BAB II PROFIL KELURAHAN...................................................................3
2.1 Sejarah/Identitas Kelurahan.......................................................................3
2.2 Letak Geografis Kelurahan........................................................................3
2.3 Kelembagaan Kelurahan............................................................................3
2.4 Infrastruktur Kelurahan.............................................................................4
2.5 Keadaan Penduduk....................................................................................5
2.6 Lembaga Pendidikan Formal dan Non Formal..........................................6
2.7 Sosial Budaya............................................................................................6
2.8 Kesehatan...................................................................................................7
2.9 Agama........................................................................................................7
BAB III IDENTIFIKASI MASALAH..........................................................8
BAB IV PROGRAM KERJA........................................................................10
4.1 Pelaksanaan Program Kerja.......................................................................10
4.2 Jadwal Pelaksanaan Program Kerja...........................................................11
BAB V HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN...................................12
5.1 Hasil Kegiatan............................................................................................12
5.2 Pembahasan................................................................................................19
4
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN........................................................21
6.1 Kesimpulan ................................................................................................21
6.2 Saran...........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................22
LAMPIRAN
5
DAFTAR GAMBAR
6
DAFTAR TABEL
7
BAB I PENDAHULUAN
8
Sepakat dengan tema yang diusung Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN)
Tahun 2021 yang diperingati beberapa waktu lalu, sampah bisa menjadi
bahan baku ekonomi, terlebih di masa pandemi seperti saat ini. Untuk itu
perlu dilakukan penerapan 3R (reuse, reduce dan recycle).
Hal pertama yang harus dilakukan adalah memilah sampah
sebelum dibuang ke tempat pembuangan.Sebagaimana diketahui,
berdasarkan sifatnya, sampah digolongkan menjadi dua jenis, yaitu
sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik yaitu sampah
yang dapat membusuk dan terurai, seperti sisa makanan, daun kering, dan
sayuran. Sedangkan sampah anorganik yaitu sampah yang sulit
membusuk dan tidak dapat terurai seperti botol plastik, kertas bekas,
karton, dan kaleng bekas.
Pemilahan sebaiknya dilakukan oleh masing-masing rumah tangga selaku
produsen sampah dimana sampah tersebut dihasilkan. Sampah yang
sudah dipilah sejak level rumah tangga dan ditangani secara terpisah
akan sangat membantu mengurangi beban pada Tempat Pembuangan
Akhir (TPA), yang sekitar 70% sampah di dalamnya merupakan sampah
organik rumah tangga.
Pengolahan sampah organik di tempat sumber sampah, yang
dilakukan dengan konsisten dan terus-menerus diyakini dapat
menyelesaikan permasalahan sampah sejak dini. Penumpukan sampah
organik di TPA yang biasanya menimbulkan bau tidak sedap dan
berpotensi menyebabkan terjadinya ledakan akibat produksi gas metana
dari proses penguraian alami, dapat dihindari dengan mengedepankan
penanganan sampah dari sumbernya.
Pengolahan sampah organik dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu
pengomposan, baik secara aerobik maupun anaerobik, dan dengan
membuat eko-enzim. Keistimewaan eko-enzim adalah tidak memerlukan
lahan yang luas untuk proses fermentasi seperti pada proses pembuatan
kompos.
Pembuatan eko-enzim sangat hemat dalam hal tempat pengolahan
dan dapat diterapkan di rumah.
9
Produksi eko-enzim bahkan tidak memerlukan bak komposter dengan
spesifikasi tertentu. Wadah-wadah seperti botol-botol bekas air mineral
maupun bekas produk lain yang sudah tidak digunakan, dapat
dimanfaatkan kembali sebagai tangki fermentasi eko-enzim. Hal ini juga
menjadi nilai tambah karena mendukung konsep reuse dalam
menyelamatkan lingkungan.
Eko-enzim merupakan produk ramah lingkungan yang mudah dibuat oleh
siapapun. Pembuatannya hanya membutuhkan air, gula sebagai sumber
karbon, serta sampah organik sayur dan buah. E ko-enzim adalah hasil
dari fermentasi limbah dapur organik, gula (gula coklat, gula merah atau
gula tebu), dan air dengan perbandingan 3 : 1 : 10.
Pada dasarnya, eko-enzim mempercepat reaksi bio-kimia di alam untuk
menghasilkan enzim yang berguna dalam pemanfaatan sampah buah atau
sayuran. Enzim dari “sampah” ini adalah salah satu cara manajemen
sampah yang memanfaatkan sisa-sisa dapur untuk menghasilkan cairan
yang bermanfaat.
Proses fermentasi dalam pembuatan eko-enzim berlangsung selama 3
(tiga) bulan. Setelah itu cairan yang dihasilkan, yaitu berwarna coklat
gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang kuat, sudah bisa
dimanfaatkan. Eko-enzim dapat digunakan sebagai pupuk cair organik
tanaman, campuran deterjen, pembersih lantai, pembersih sisa pestisida,
pembersih kerak, dan sebagai bahan spa untuk membantu melancarkan
peredaran darah. Finally, eco-enzyme is circular economy at its best.
1 .2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat ditarik beberapa rumusan masalah yang kami
rangkum diantaranya:
1. Bagaimana pengelolaan limbah sampah organik dan anorganik guna
menjadikan lingkungan masyarakat yang merdeka sampah?
2. Bagaimana upaya mengatasi permasalahan sampah menjadi suatu produk
yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari dan bernilai ekonomis atau
cuan.
10
1 .3 Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) ini adalah
1. Mengetahui pengelolaan limbah sampah organik dan anorganik dalam
lingkungan rumah tangga.seperti sisa sampah rumah di antara lain samapah
sayur dan sampah kresek. Mengetahui cara mengatasi permasalahan sampah
menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai ekonomis.
Manfaat kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) ini adalah:
1. Membantu masyarakat kelurahan Betungan dalam mengatasi permasalahan
sampah yang ada di lingkungan masyarakat sekitar khusus nya sampah rumah
tangga dan sampah plastik atau yang lebih di kenal dengan sampah organik dan
anorganik.
2.Mengajari masyarakat masyarakat bagaimana cara memanfaatkan sampah agar
menjadi barang yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi yang sesuai dengan
judul besar kukerta saat ini yaitu smapah cipta cuan.
3.Menanamkan rasa kesadaran kepada masyarakat akan dampak dan akibat dari
sampah apabila masyarakat kurang kesadaran tentang pengelolaan sampah,serta
menjadikan kelurahan Betungan merdeka sampah sesuai dengan program
pemerintah kota Bengkulu yaitu,” Bengkulu bebas sampah”.
11
BAB II PROFIL KELURAHAN
2 .1 Kelurahan Betungan
Kelurahan Betungan merupakan wilayah yang terletak di dataran rendah
dengan luas 39,75 Hektar. Jarak yang menghubungkan Kelurahan Betungan
dsengan Kantor Kecamatan lebih kurang 1 kilometer. Kelurahan ini termasuk
dalam wilayah Kecamatan selebar Kota Bengkulu Provinsi Bengkulu. Pimpinan
tertinggi wilayah ini adalah Lurah Yang diangkat langsung oleh camat. Dalam
melaksanakan tugasnya, Lurah dibantu oleh perangkat kelurahan lainnya yaitu
terdiri dari Sekretaris, Kasi Pemerintahan, Kasi Pembangunan, Kasi Pelayanan
Umum, Kasi Trantib, serta di bantu oleh mitra kerja kelurahan seperti LPM
( Lembaga pemberdayaan masyarakat ) dan juga Karang taruna.Keadaan
infrastuktur di Kelurahan Betungan sendiri sudah mencukupi untuk kepentingan
masyarakat setempat.
3
Betungan beriklim tropis yaitu kemarau dan penghujung. Jarak yang
menghubungkan Kelurahan Betungan dengan Kantor Kecamatan lebih kurang
1 kilometer.
Batas – Batas Kelurahan Betungan adalah sebagai berikut :
a. Sebelah Barat : kelurahan Pekan Sabtu
b. Sebelah Utara : Kelurahan Air Sebakul
c. Sebelah Timur : Kelurahan Air Kemuning
d. Sebelah Selatan : Kelurahan Babatan
2 .3 Kelembagaan Kelurahan
Wilayah kelurahan Betungan di kepalai oleh seorang Lurah sebagai
pimpinan tertinggi yang diangkat oleh Camat Kecamatan Selebar kota Bengkulu.
Atas nama Gubernur provinsi Bengkulu dalam menyelenggarakan pemerintah
ataupun kemasyarakatan Lurah di bantu oleh seorang Sektretaris Kelurahan dan 4
orang perangkat lainnya. Dalam melaksanakan tugasnya, Lurah dibantu oleh
perangkat kelurahan lainnya yaitu terdiri dari Sekretaris, Kasi Pemerintahan, Kasi
Pembangunan, Kasi Pelayanan Umum, Kasi Trantib.
Seksi pembangunan masyarakat kelurahan mempunyai tugas penyusunan rencana
dan penyelenggaraan pembangunan masyarakat kelurahan di wilayah kecamatan.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Seksi Pembangunan Masyarakat Kelurahan
mempunyai fungsi :
4
a. Menyusun rencana atau program seksi Pembangunan Masyarakat Kelurahan
b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya
c. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahannya
d. Menghimpun dan mempelajari peraturan per Undang-undang yang berkaitan
dengan bidang tugas Seksi Pembangunan Masyarakat
e. Mempersiapkan petunjuk teknis pelaksana bidang pembangunan masyarakat
kelurahan
f. Mengkoordinasikan penyelenggara lomba kelurahan di wilayah kerjanya
Seksi Pembangunan Masyarakat Kelurahan
g. Memfasilitasi kegiatan pembinaan pembangunan sarana dan prasarana fisik,
perekonomian produksi tingkat Keacamatan.
h. Memfasilitasi pelaksana pembinaan pembangunan dan pembinaan lingkungan
hidup
i. Menyipakan bahan koordinasi dengan unit/instansi terkait
j. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksana tugas lain sebagai bahan
pertanggungjawaban kepada atasan
k. Melaksanakn tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan
2.4 Infrastruktur
Keadaan infrastuktur di Kelurahan Betungan sendiri sudah mencukupi
untuk kepentingan masyarakat setempat. Dimana kondisi jalan atau akses di
kelurahan ini sudah terbilang baik, kemudian untuk fasilitas masyarakat juga
memadai ,seperti telah tersedianya fasilitas kesehatan bagi masyarakat yaitu
puskesmas ,posyandu dan tenaga medis lainnya. Kemudian juga dari segi
lingkungan juga telah tersedia beberapa tempat pembuangan akhir yang ada di
kelurahan Betungan. Selanjutnya juga tersedia jembatan , kantor lurah beserta
aula kelurahan , rumah ibadah serta rata-rata rumah warga yang sudah bisa
terbilang layak huni. Hingga saat ini juga Pemerintah juga ikut serta dalam
mendukung dan membantu perkembangan pembangunan di wilayah kelurahan
Betungan.
14
2 .5 Keadaan Penduduk
Penduduk wilayah Kelurahan Betungan berjumlah sebanyak 15.953 jiwa,
dengan penduduk laki-laki sebanyak 7.94 jiwa dan perempuan 8.008 jiwa. Serta
dengan rekafitulasi jumlah Kepala keluarga (KK) sebanyak 4.490.
5
2 .6 Lembaga Pendidikan Non formal dan Formal
Untuk pendidikan di kelurahan Betungan sesuai dengan Profile kelurahan
bahwasannya tersedia pendidikan formal yaitu seperti Tingkat anak usia dini , dan
Jenjang Sekolah Dasar. Tingkat pendidikan di kelurahan Betungan akan
dijelaskan pada tabel berikut.
Tabel 3. Pendidikan
Jenis Kelamin
NO Pendidikan Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 SD /Sederajat 412 425 837
2 SLTP / S ederajat 265 317 582
3 SLTA/ Sederajat 569 492 1061
4 D 1 s/d D III 75 79 154
5 S.I 299 321 620
4 S.2 26 29 55
6 S.3 63 62 125
2 .7 Sosial Budaya
Kondisi sosial Budaya masyarakat wilayah Betungan ,didominasi oleh
masyarakat etnis Melayu 11.675 orang.
7
Tabel 5. Kondisi Sosial
No Etnis Jumlah
1. Melayu 11.675
2. Batak 356
3. Jawa 960
4. Sunda 75
5. Madura 10
6. Bali 3
7 Aceh 11
8. Minang 240
2.8 Kesehatan
Tabel 6. Sarana Kesehatan
No Jenis Jumlah
1 PUSKESMAS 1
2 PUSTU 1
3 POSYANDU 9
2 .9 Agama
Tabel 7. Agama penduduk
Jenis Kelamin
NO Agama Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 Islam 7.687 7.875 15.562
2 Khatolik 140 153 293
3 Protestan 45 53 98
4 Budha 0 0 0
5 Hindu 0 0 0
6
BAB III IDENTIFIKASI MASALAH
8
Oleh karena itu, saat ini belum adanya inovasi tentang pengelolaan sampah
dengan baik dan bijak. Dari hal kecil masyarakat diharuskan untuk bisa memilah
dan memilih jenis-jenis sampah agar teraturnya pengelolaan sampah yang baik.
Maka dari itu salah satu inovasi pengelolaan sampah ialah dengan mengolahnya
menjadi produk seperti eco enzym
Ekoenzim dikembangkan oleh seorang peneliti dari Thailand yaitu Dr. Rosukon
Poompanvong pada tahun 2006. Ekoenzim disebutkan mengandung rantai protein
(enzim), asam organik, dan garam mineral yang diperoleh dengan mudah dari
hasil fermentasi limbak organik. Ekoenzim memiliki kemiripan dengan enzim
yaitu memiliki tingkat degradasi yang tinggi dengan waktu yang singkat. Peneliti
menyarankan jika ekoenzim ini dapat difungsikan untuk 4 kategori: dekomposisi
(decompose),pembuatan (compose), perubahan garbage enzyme (transforms), dan
katalisis (catalysis).
Larutan dari limbah organik yang diperoleh setelah fermentasi adalah larutan
ekoenzim yang mengandung enzim ekstraseluler yang berbeda. Enzim
ekstraseluler mengacu pada enzim yang disekresikan oleh mikroba yang
memasuki fase air selama proses fermentasi aerobik. Enzim ekstraseluler
seperti protease, amilase, lipase, dan kaseinase diproduksi dan diperoleh selama
6
fermentasi aerobik dari bahan organik yang dapat digunakan untuk mendegradasi
protein, karbohidrat, lipid, dan kasein.
9
6