LAPORAN INDIVIDU
PRAKTEK KEBIDANAN KOMUNITAS DI
KELURAHAN TIMBULHARJO RT 003
DISUSUN OLEH:
HIKMATUNNAZILAH
PO.71.24.3.20.024
DOSEN PEMBIMBING:
EKADEWI RETNOSARI ,SST.,M.Keb
NIP.197805012006012010
Yogyakarta,
Pembimbing Lahan ………….2023
Ketua RW/RT
Dr.Heni Puji
Wahyuningsih,S.SIT.,M.Keb Ekadewi Retnosari, SST.,M.Keb
NIP. 197805012006012010
NIP: 197511232002122002
Mengetahui,
Ketua Prodi DIII Kebidanan Kampus Kab. Muara Enim
Poltekkes Kemenkes Palembang
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya lah sehingga Mahasiswi Poltekkes Kemenkes Palembang
Prodi D3 Kebidanan Muara Enim dapat menyelesaikan Laporan Praktik
Kebidanan Komunitas ini sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
1. Bapak Muhamad Taswin S.Si, Apt, MM, M. Kes selaku Direktur Poltekkes
Kemenkes Palembang.
2. Ibu Nesi Novita S.SiT, selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes Palembang.
3. Ibu Dr. Heni Puji Wahyuningsih SSit,.M.keb Ketua jurusan kebidanan
poltekkess kemenkes Yogyakarta
4. Ibu Dahliana, SKM.M.Kes selaku Ka Prodi DIII Kebidanan Muara Enim
Poltekkes Kemenkes Palembang
5. Ibu Ekadewi Retnosari, SST.,M.Keb Selaku Pembimbing Institusi
6. Ibu Dr. Yeni Nugroho selaku Kepala Puskesmas Sewon 1
7. Bapak Anif Arkhan Haibar, S.Pd Selaku Lurah Timbulharjo
8. Bapak Sutadi selaku dukuh mriyan Kelurahan Timbulharjo
iii
9. Bapak Bukhori selaku Ketua RT 003 Dukuh Mriyan
Penulis
iv
DAFTAR ISI
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................................. 3
1.3 Manfaat ............................................................................................................... 4
BAB II .....................................................................................................................5
BAB IV ..................................................................................................................33
PEMBAHASAN ...................................................................................................33
PENUTUP .............................................................................................................36
v
4.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 36
4.2 Saran ................................................................................................................. 36
LAMPIRAN ..........................................................................................................38
SAP ........................................................................................................................40
5.1. Tujuan ............................................................................................................... 40
5.2. Sub-Pokok Bahasan Penyuluhan....................................................................... 41
5.3. Media ................................................................................................................ 41
5.4. Rancangan Tempat............................................................................................ 41
5.5. Kegiatan penyuluhan......................................................................................... 41
5.6. Evaluasi ............................................................................................................. 43
MATERI ....................................................................................................................... 44
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) ................................................ 44
LEAFLET .............................................................................................................50
DOKUMENTASI .................................................................................................51
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
dari beberapa individu, dimana para individu ini saling berinteraksi dengan
lingkungan tertentu. Biasanya memiliki ketertarikan dan latar belakang yang
sama, meskipun komunitas muncul atau yang lahir memiliki arti tersendiri
sesuai dengan konteks nya.
2
dari dua minggu, pilek atau hidung tersumbat dan sakit tenggorokan
(Kementerian Kesehatan RI, 2018). ISPA berlangsung sampai 14 hari yang
dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin maupun udara pernapasan yang
mengandungkuman, dimana ISPA diawali dengan gejala seperti pilek biasa,
batuk, demam, bersin-bersin, sakit tenggorokan, sakit kepala, sekret menjadi
kental, nausea,muntah dan anoreksia (Wijayaningsih, 2013).
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
3
1.3 Manfaat
a. Bagi Keluarga
Meningkatkan wawasan dan pengetahuan keluarga tentang ISPA
b. Bagi Pemerintah Desa
Mengetahui profil atau gambaran situasi kesehatan masyarakat dari hasil
pendataan mahasiswa PKL, yang dapat digunakan sebagai bahan
masukandalam kebijakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
c. Bagi Mahasiswa
a. Memperoleh pengalaman belajar di kehidupan nyata dalam
pengembangan, pengorganisasian dan penyiapan masyarakat untuk
mengatasi masalah kebidanan.
b. Mahasiswa akan mengenal dan belajar beradaptasi dalam lingkungan
sosial dan budaya sekaligus menikmati berbagai obyek wisata di
berbagai tempat wilayah Kota Palembang.
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Balita
A. Pengertian Balita
Balita adalah anak yang berumur 0-59 bulan, pada masa ini ditandai
dengan proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan
disertai dengan perubahan yang memerlukan zat-zat gizi yang jumlahnya
lebih banyak dengan,kualitas yang tinggi. Akan tetapi, balita termasuk
kelompok yang rawan gizi serta mudah menderita kelainan gizi karena
kekurangan makanan yang dibutuhkan. Konsumsi makanan memegang
peranan penting dalam pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak sehingga
konsumsi makanan berpengaruh besar terhadap status gizi anak untuk
mencapai pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak (Ariani, 2017).
Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu tahun
atau lebih popular dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun.
Menurut Sediaotomo (2010), balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3
tahun (batita) dan anak pra sekolah (3-5 tahun). Saat usia batita, anak masih
tergantung penuh,kepada orang tua untuk melakukan kegiatan penting,
seperti mandi, buang air dan,makan. Perkembangan berbicara dan berjalan
sudah bertambah baik, namun kemampuan lain masih terbatas.
5
1. Tahap Perkembangan Balita
Menurut Maryunani (2010) Tahapan Perkembangan Balita mulai dari
Gerakan kasar dan halus. Emosi, sosial, perilaku dan bicara dari 0-5
Tahun.
a. Usia 0 sampai 3 bulan :
6
3) Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang.
orangasin/lain.
sembunyi-sembunyian.
3) Menirukan suara.
serta sekelilingnya.
7
2) Menyusun 2 kotak atau 3 kotak.
2) Menyusun 6 kotak.
kecil(Kencing)
denganmereka.
8
5) Menggambar lingkaran.
di luarkeluarganya.
9) Banyak bertanya.
11) Mengenai sisi atas, sisi bawah, sisi muka, sisi belakang.
9
2) Menggambar orang terdiri dari kepala, lengan dan badan.
4) Pandai berbicara.
besar dankecil.
2.2 Batuk
a. Pengertian Batuk
Batuk adalah refleks tubuh yang muncul saat saluran pernapasan atau
tenggorokan mengalami iritasi akibat infeksi bakteri atau virus, ataupun
kotoran dan debu yang terhirup. Batuk menjadi salah satu cara pertahanan
alami bagi tubuh untuk mencegah partikel kotor masuk ke dalam paru-paru.
Refleks ini juga membantu membersihkan saluran pernapasan dari iritan,
seperti asap dan lendir, sehingga mencegah terjadinya peradangan.
Saat tenggorokan teriritasi, saraf di otak merangsang otot dada dan
perutbergerak untuk menekan udara ke bagian saluran napas sehingga dapat
mendorong partikel tersebut keluar dari dalam tubuh. Kondisi ini biasanya
juga disertai dengan beberapa gangguan kesehatan lainnya seperti hidung
berair, sakit tenggorokan, sakit kepala, kelelahan, dan demam.
10
Terdapat banyak faktor yang bisa memicu batuk, mulai dari polusi,
infeksi saluran pernapasan, sampai kebiasaan yang dilakukan sehari-hari
seperti merokok. Kondisi ini dapat dicegah dengan menghindari beberapa
faktor risiko tersebut. Kondisi ini umum diderita banyak orang. Siapa pun
berisiko mengalami batuk karena faktor yang menyebabkannya umum
dijumpai sehari-hari, salah satunya penyakit flu.Namun, bukan berarti semua
jenis batuk berbahaya. Jika hanya terjadi sesekali, kondisi tersebut normal
dan menyehatkan.
Anda perlu waspada jika kondisi ini sudah berlangsung berminggu-
minggu. Kondisi ini menandakan adanya gangguan kesehatan yang serius
dan memerlukan penanganan medis sesegera mungkin.
2. Kelelahan
11
4. Nyeri di sekujur tubuh
5. Menggigil
7. Sakit kepala
Batuk juga dapat disertai dahak. Jika tidak, rasa gatal di tenggorokan
mengindikasikan gejala batuk kering. Apabila terbatuk sambil
mengeluarkan darah, kondisi ini dinamakan hemoptysis atau batuk berdarah.
Batuk yang disebabkan pilek atau flu akan segera membaik dengan
sendirinya. Namun, Anda harus menghubungi dokter bila mengalami
gejala-gejala berikut ini:
1. Merasa pusing
2. Mengeluarkan darah
3. Nyeri dada
5. Kelelahan
6. Demam
2.3 Penyebab
Sangat penting mengetahui penyebab batuk agar dapat mengetahui langkah
pengobatan dengan tepat. Berdasarkan jurnal medis yang dipublikasikan oleh
Breathe, berikut adalah masing-masing penyebabnya:
12
1. Penyebab batuk akut
a. Infeksi saluran pernapasan atas, seperti flu
b. Alergi
c. Iritasi akibat polutan (polusi, asap rokok, asap kendaraan dan bahan
kimia menyengat)
3. Faktor risiko
Beberapa hal bsia membuat seseorang lebih berisiko mengalami
kondisiini. Faktorfaktor risiko tersebut bisa berasal dari lingkungan, genetik,
dan kebiasaan atau gaya hidup sehari-hari.
1) Polusi
Udara mengandung iritan yang dapat menyebabkan tenggorokan
kering dan terasa tidak nyaman. Tinggal atau beraktivitas dalam
lingkungan berpolusi dapat memperburuk kondisi ini.
2) Alergi
Orang-orang yang memiliki alergi saluran pernapasan lebih berisiko
mengalami kondisi ini. Alergi sendiri disebabkan oleh paparanberbagai
iritan atau alergen yang menyebabkan sistem imun bereaksi berlebihan
sehingga menimbulkan sejumlah reaksi alergi, termasuk batuk.
3) Merokok
Perokok aktif dan pasif berisiko tinggi untuk terjangkit batuk kronis.
Hal ini disebabkan oleh asap rokok yang dihirup secara langsung baik
13
oleh perokok itu sendiri maupun orang yang berada di lingkungan yang
dipenuhi asap rokok.
a. Dekongestan
5. Pengobatan di rumah
Berikut adalah perubahan gaya hidup dan pengobatan
rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi penyakit yang
memicu batuk:
14
c. Hindari makanan yang dilarang saat batuk agar gejala tidak
bertambah parah.
d. Hindari merokok.
15
pernafasan, dan akut, dimana pengertiannya sebagai berikut :
1. Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh
manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
2. Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli
beserta organ adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah
danpleura.
3. Infeksi Akut adalah Infeksi yang langsung sampai dengan 14 hari.
Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk
beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam Infeksi Saluran
Pernafasan Akut (ISPA) proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari.
Saat ini telah diketahui bahwa penyakit ISPA melibatkan lebih dari
300 tipe antigen dari bakteri maupun virus tersebut (WHO, 1986), WHO
(1986), juga mengemukakan bahwa kebanyakan penyebab ISPA
disebabkan oleh virus dan mikoplasma, dengan pengecualian epiglotitis
akut dan pneumonia dengan distribusi lobular. Adapun virus-virus (agen
non bakterial) yang banyak ditemukan pada ISPA bagian bawah pada
bayi dan anak-anak adalah Respiratory Syncytial Virus (RSV),
adenovirus, parainfluenza, dan virus influenza A & B.
16
sehingga terdengar keras
b. Pada sistem peredaran darah dan jantung : denyut
jantung cepat dan lemah, tekanan darah tinggi,
tekanan darah rendah dan gagal jantung. Pada sistem
saraf : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala,
bingung, kejang, dan koma.
c. Gangguan umum : letih dan berkeringat banyak.
b. Imunisasi.
b. Ventilasi rumah
c. Status gizi
d. Status imunisasi
17
c. Klasifikasi Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
Klasifikasi Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dibedakan atas dua
kelompok yaitu (Kemenkes RI, 2002 dalam Rusnaini, 2013) :
1. Untuk kelompok umur kurang 2 bulan terdiri dari :
1) Pneumonia berat ditandai dengan adanya napas cepat yaitu frekuensi
pernafasan sama atau lebih dari 60 kali per menit atau adanya tarikanyang
kuat pada dinding dada bagian bawah.
2) Bukan pneumonia yaitu penderita balita dengan batuk dan pilek disertai
atau tidak dengan gejala lain seperti berdahak atau berlendirdan demam,
yang tidak menunjukkan gejala peningkatan frekuensi nafas dan tidak
ada tarikan dinding dada.
18
Kelompok umur dewasa yang mempunyai faktor risiko lebih tinggi
untuk terkena pneumonia (Kurniawan dan Israr, 2009), yaitu :
1) Usia lebih dari 65 tahun
d. Jenis-Jenis ISPA
Klasifikasi berdasarkan lokasi anatomi (Depkes RI, 2005), sebagai berikut:
19
organ saluran pernafasan mulai dari bagian bawah epiglotis sampai alveoli
paru misalnya trakhetis, bronkhitis akut, pneumoni dan sebagain Pneumonia
pada bayi muda yang berumur kurang dari dua bulan.
20
BAB III
TINJAUAN KASUS
TIMBULHARJO RT 03 RW 00
3.1 Pengkajian
1. Data Subjktif
b. Kebiasaan Berobat
a) Waktu : Hanya di Waktu Sakit
b) Tempat : BPM
c) Alasan : Lebih dekat dari Rumah
21
c. Riwayat Persalianan Ibu yang Lalu
2. Data Objektif
a. Data Keluarga
1) Nama : Bayu handaruan S1.kom
2) Umur : 27 thn
3) Agama : islam
4) Pendidikan : Diploma IV
7) Suku : jawa/indonesia
22
b. Data Anggota Keluarga
3.2 GENOGRAM
Laki-laki :2
Perempuan : 1
23
a. Sifat Keluarga
1) Keluarga : Harmonis
b. Kegiatan sehari-hari
1) Penghasilan
- Pekerjaan Kepala Keluarga : karyawan swasta
- Penghasilan Perbulan : ± 1.000.000-2.000.000
24
- Bagian rumah (ruangan terdiri dari) : Ruang tidur, kamarmandi,
dapur, teras, ruang keluarga
4) Sumber air minum dan air bersih : Sumur bor
d. Pemeriksaan Fisik
2. - BB : 7,4 kg
3. - TB :66,7 cm
9. Tungkai : Simetris
25
3.4 Rumusan Masalah
1) Jaga Daya Tahan Tubuh dan Jaga Kebersihan Rumah dan terbukanya
Pentalasi
3.6 Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan anaknya bahwa anak dalam
keadaan kondisi ISPA(Infeksi saluran pernapasan akut)
( Ibu mengetahui hasil pemeriksaan )
2. Memberitahu kepada ibu mengenai tentang Infeksi Saluran
Pernafasan Akut
a. Pencegahan utama ISPA adalah dengan menerapkan perilaku hidup
bersih dan sehat. Beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu:
26
➢ Cuci tangan secara teratur, terutama setelah beraktivitas di tempat
umum.
➢ Hindari menyentuh wajah, terutama bagian
➢ Mulut
➢ Hidung
➢ mata.
b. Penvegahan utama ISPA dapat dilakukan dengan
imunisasi
c. Bagaimana gejala ISPA yang perlu diwaspadai
➢ sesak napas
➢ demam yang tinggi dan tidak mereda
➢ kelelahan yang ekstrem
d. apa penyebab ISPA
( Ibu mengerti dan memahami apa yang sudah di anjurkan serta akan
menstimulasi anaknya )
3. Memberikan KIE kepada ibu tentang cara menangani batuk yang bisa
dilakukan dirumah dengan mengkonsums dan penanganan dengan:
➢ air putih hangat
➢ kurangi makanan yang berminyak
➢ memberikan uap hangat
27
➢ istirahat yang cukup
➢ hindari jika ada debu,dan sering membersihkan rumah
baik di luar maupun di dalam
➢ memakai masker
➢ rumah dengan ventelasi terbuka
( Ibu mengerti dan memahami apa yang sudah di anjurkan serta akan
menstimulasi anaknya)
28
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA Tn. “B” di
SLANGGEN MRIYAN RT. 003 SEWON,KOTA BANTUL DIY
Tabel 3.5
Catatan Perkembangan.b
Hari/Tanggal Catatan Perkembangan
Sabtu /16 S : Ibu mengatakan An.”J” demam disertai batuk dan flu.
September
2023 O:
Pukul 07.00 1. Pemeriksaan Umum
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-Tanda Vital
S : 36.5 c
N : 106 x/m
BB : 7;4 kg
TB :66,7 cm
2. Inspeksi :
Muka : pucat
Mata : Simetris, tidak ikterik, sklera putih,
konjungtiva merah muda
Abdomen : tidak ada luka bekas operasi
Ekstremitas : Tidak varises, tidak oedema
P:
29
dalam keadaan kondisi ISPA(Infeksi
saluran pernapasan akut)
( Ibu mengetahui hasil pemeriksaan )
2. Memberitahu kepada ibu mengenai
tentang Infeksi Saluran Pernafasan
Akut
a. Pencegahan utama ISPA adalah
dengan menerapkan perilaku hidup
bersih dan sehat. Beberapa cara yang
dapat dilakukan, yaitu:
➢ Cuci tangan secara teratur,
terutama setelah beraktivitas di
tempat umum.
➢ Hindari menyentuh wajah,
terutama bagian
➢ mulut
➢ hidung
➢ mata.
30
➢ trakea
➢ paru paru
31
4. Memberitahu ibu bahwa akan dilakukan
kunjungan ulang untuk mengajarkan
pada anak tentang Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
( Ibu bersedia untuk di lakukan
kunjungan ulang )
32
BAB IV
PEMBAHASAN
33
➢ Hidung
➢ mata.
6. Memberikan KIE kepada ibu tentang cara menangani batuk yang bisa
dilakukan dirumah dengan mengkonsums dan penanganan dengan:
➢ air putih hangat
➢ kurangi makanan yang berminyak
➢ memberikan uap hangat
➢ istirahat yang cukup
➢ hindari jika ada debu,dan sering membersihkan rumah baik di luar
maupun di dalam
➢ memakai masker
34
➢ rumah dengan ventelasi terbuka
35
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada An. “J” dengan Batuk, dapat
disimpulkan bahwa pentingnya penyuluhan dan konseling mengenai Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta etika batuk yang benar sebagai
pencegahan InfeksiSaluran Pernafasan Akut (ISPA).
Hasil Pengkajian pada An. “J” dengan berat badan 7,4kg dan tinggi
badan 66,7cm keadaan umum baik dan mengeluh batuk sejak tiga hari yang
lalu. Perencanaan yang akan di lakukan adalah melakukan penyuluhan tentang
PerilakuHidup Bersih dan Sehat dan etika batuk sebagai pencegahan Infeksi
Saluran Pernafasan Akut.Asuhan Kebidanan pada An. “J” ini dilakukan selama
2 hari dengankunjungan 2 kali dan melakukan penyuluhan serta memberikan
konseling sosial media sehingga menambah pengetahuan ibu dan ibu
memahami tentang Perilaku Hidup Sehat dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut
serta cara mengatasinya.
4.2 Saran
1. Bagi Keluarga
2. Bagi Mahasiswa
36
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad S., Efiaty dan Iskandar, N., 2007, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga
Banker, A. W., Bint, A. J., 2003, Urinary Tract Infections, in Walker, R., Edward,
Cipolle, R.J., Strand, L.M., dan Morley,P.C, 1998, Pharmaceutical Care Practice,
Dwiprahasto, I., Suryawati, S., dan Santoso, B., 1998, Pemakaian dan Pengelolaan
George L., Adams, 1997, Boies : Buku Ajar Penyakit THT (Boies Fundamental of
EGC, Jakarta
37
LAMPIRAN
38
GAMBAR PETA WILAYAH
39
SATUAN ACARA PENYULUHAN
SAP
5.1.Tujuan
40
5.2.Sub-Pokok Bahasan Penyuluhan
• Pengertian ISPA
• Penyebab ISPA
• Pencegahan ISPA
• Pengobatan ISPA
5.3.Media
No Tahap Estimasi
Kegiata Kegiatan Penyuluh Respon Metode
n Waktu
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
1.Menjawab
3. Menjelaskan tujuan
salam
umum
2.Memperhatika
1 Pendahuluan 4. Kontrak waktu 5 menit ceramah
n
41
a. Menjelaskan
pengertian dan
2. Bertanya Ceramah
klasifikasi ISPA
3. Memperhatikan &
b. Menjelaskan jawaban Tanya
penyebab ISPA jawab
c. Menjelaskan tanda
dan gejala ISPA
d. Menjelaskan
pencegahan ISPA
e. Menjelaskan
penanganan ISPA
2. Memberikan
kesempatan untuk
bertanya
3. Menjawab
pertanyaan peserta
Penutup
a. Memperhatikan
a. Menyimpulkan hasil b. Menjawab salam
penyuluhan
3 Penutup 10 menit ceramah
b. Mengahiri dengan
salam
42
5.6. Evaluasi
43
MATERI
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA)
1. Pengertian ISPA
ISPA adalah penyakit infeksi yang sangat umum dijumpai pada anak-
anak dengan gejala batuk, pilek, panas atau ketiga gejala tersebut muncul secara
bersamaan (Meadow, Sir Roy, 2002: 153).
ISPA (lnfeksi Saluran Pernafasan Akut) yang diadaptasi dari bahasa Inggris
AcuteRespiratory Infection (ARl) mempunyai pengertian sebagai berikut:
1) Infeksi adalah masuknya kuman atau mikoorganisme kedalam tubuh
manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
2) Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alfeoli beserta
organadneksa seperti simrs-sinus, rongga tengah dan pleura ISPA secara
anatomis mencakup saluran pemafasan bagian atas.
3) Infeksi akut adalah infeksi yang berlansung sampai 14 hari. Batas 14 hari
diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa
penyakit yang digolongkan ISPA. Proses ini dapat berlangsung dari 14
hari (Suryana, 2005:57).
2. Klasifikasi
Klasifikasi ISPA berdasarkan hasil pemeriksaan dibedakan menjadi dua
golongan yaitu golongan umur dibawah 2 bulan, dan golongan umur 2 bulan
sampai5 tahun.
a. Golongan umur dibawah 2 bulan
1) Pneumonia
44
2) Bukan Pneumonia
c. Bukan Pneumonia
Yang dimaksud bukan pneumonia adalah jika tidak ada napas cepat,
dan tidak ditemukan tarikan dinding dada bagian bawah, jadi
penderita hanya mengalami batuk pilek biasa.
3. Etiologi
a. Virus dan bakteri
Alergi yang disebabkan oleh debu asap dan udara dingin atau panas .
45
c. Perubahan cuaca dan lingkungan
Kondisi cuaca yang tidak baik seperti peralihan suhu panas ke hujan dan
lingkungan yang tidak bersih atau tercemar.
d. Aktifitas
Seseorang dinyatakan menderita ISPA sedang jika dijumpai gejala dari ISPA
ringan disertai satu atau lebih gejala-gejala sebagai berikut :
a. Pernafasan cepat (fast breating) sesuai umur yaitu: untuk kelompok
umur kurang dari 2 bulan frekuensi nafas 60 kali per menit atau lebih
dan kelompok umur 2 bulan sampai kurang dari 5 tahun : frekuensi
nafas 50 kali atau lebih untuk umur 2 sampai kurang dari 12 bulan
dan 40 kali per menit atau lebih pada umur 12 bulan sampai kurang
dari 5 tahun.
46
b. Suhu lebih dari 39 O C (diukur dengan termometer)
e. Nadi cepat lebih dari 160 kali per menit atau tidak teraba
5. Penularan
Penularan ISPA terutama melalui droplet (percikan air liur) yang keluar
saat penderita bersin, batuk, udara pernapasan yang mengandung kuman yang
terhirup oleh orang sehat. Penularan juga dapat terjadi melalui kontak atau
kontaminasi tangan oleh sekret saluran pernapasan, hidung, danmulut penderita.
6. Pencegahan
47
➢ Penyusunan atau pengaturan menu
➢ Variasi menu
7. Penanganan
a. Memberi makan
48
d. Bersihkan hidung
49
LEAFLET
50
DOKUMENTASI