Anda di halaman 1dari 41

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI – NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA

UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN PASIEN TBC MELALUI TB-


BAKTI (Beredukasi Aktif dengan Batuk Efektif) DI WILAYAH KERJA
UPT PUSKESMAS WAY TUBA

Oleh :
EUNIKE FITRIANA, A.Md. Kep
NIP. 19940314 202203 2 006

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN III


KABUPATEN WAY KANAN

PEMERINTAHAN KABUPATEN WAY KANAN BEKERJA SAMA


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI LAMPUNG
2023
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN III PEMERINTAH


KABUPATEN WAY KANAN KERJA SAMA BADAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2023

NAMA : Eunike Fitriana, A.Md. Kep


NIP : 19940314 202203 2 006
JABATAN : Terampil - Perawat
SATUAN KERJA : UPT Puskesmas Way Tuba

JUDUL AKTUALISASI

Upaya Peningkatan Pengetahuan Pasien TBC Melalui Tb-Bakti (Beredukasi


Aktif dengan Batuk Efektif) Di Wilayah Kerja
Upt Puskesmas Way Tuba

Disetujui untuk diseminarkan pada Pelaksanaan Seminar Evaluasi Rancangan


Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan III di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Way Kanan

Way Kanan, 22 Mei 2023

COACH MENTOR

Muhammad Abeto, ST.,MT Budi Ananto, S.Kep

NIP 19731023200003 004 NIP 19780723 200212 1 003

ii
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN III PEMERINTAH


KABUPATEN WAY KANAN KERJA SAMA BADAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2023

NAMA : Eunike Fitriana, A.Md. Kep.


NIP : 19940314 202203 2 006
JABATAN : Terampil - Perawat
SATUAN KERJA : UPT Puskesmas Way Tuba

JUDUL AKTUALISASI

Upaya Peningkatan Pengetahuan Pasien TBC Melalui Tb-Bakti (Beredukasi


Aktif dengan Batuk Efektif) Di Wilayah Kerja
Upt Puskesmas Way Tuba

Telah diseminarkan dan disempurnakan berdasarkan masukan dari Penguji,


Coach, dan Mentor pada tanggal 22 Mei 2023

Way Kanan, 22 Mei 2023

COACH PENGUJI

Muhammad Abeto, ST.,MT


NIP 19731023200003 1 004

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat, hidayah dan karunia-NYA, sehingga penulis dapat membuat rancangan
aktualisasi berjudul “Upaya Peningkatan Pengetahuan Pasien TBC Melalui
Tb-Bakti (Beredukasi Aktif dengan Batuk Efektif) Di Wilayah Kerja Upt
Puskesmas Way Tuba”.
Kegiatan aktualisasi ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan
Pelatihan Dasar ( Latsar ) Golongan II Angkatan III tahun 2023 di Pemerintah
Kabupaten Way Kanan. Proses penyelesaian rancangan ini tentu tidak lepas dari
bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, sehingga penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Bupati Kabupaten Way Kanan
2. Kepala BPSDM Provinsi Lampung
3. Kepala BKPSDM Kabupaten Way Kanan
4. Bapak Muhammad Abeto, ST.,MT selaku pembimbing
5. Bapak Budi Ananto, S. Kep selaku mentor
6. penguji
7. Bapak/Ibu Widyaswara
8. Bapak/Ibu Panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS 2023
9. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan rancangan aktualisasi.
Penulis menyadari bahwa penyusunan rancangan aktualisasi ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan dalam penulisan laporan yang akan datang.

Way Kanan, 22 Mei 2023


Penulis

Eunike Fitriana, A.Md.Kep

4
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................ ...............i
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................... ..................ii
LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................iv
DAFTAR ISI ................................................................................................v
DAFTAR TABEL .........................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR......................................................................... .............. vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................1
B. Tujuan Aktualisasi.................................................................. ..............3
1. Tujuan Umum ................................................................................3
2. Tujuan Khusus ...............................................................................4
C. Manfaat Aktualisasi ............................................................................4
1. Manfaat Untuk Penulis ...................................................................4
2. Manfaat Untuk Organisasi ..............................................................
4
3. Manfaat Untuk Masyarakat ............................................................
D. Ruang Lingkup Aktualisasi ................................................................4
E. Deskripsi Organisasi ...........................................................................4
1. Profil UPT Puskesmas Way Tuba ...................................................5
2. Visi dan Misi ..................................................................................5
3. Tata Nilai .......................................................................................5
4. Motto .............................................................................................6
5. Struktur Organisasi UPT Puskesmas Way Tuba .............................6
7

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI


A. Identifikasi dan Gagasan Pemecahan Isu ..............................................
1. Aktual ............................................................................................8
2. Kekhayalakan.................................................................................
3. Problematika ..................................................................................8
4. Kelayakan ......................................................................................
9
B. Nilai-nilai Dasar Profesi Aparatur Negara ............................................
1. Berorientasi Pelayanan ...................................................................9
2. Akuntabel ......................................................................................10
3. Kompeten ...................................................................................... 11
4. Harmonis .......................................................................................11
5
5. Loyal .............................................................................................
12
6. Adaptif ..........................................................................................
12
7. Kolaboratif .................................................................................... 12
8. Manajemen ASN ........................................................................... 12
9. SMART ASN ................................................................................ 13
C. Rancangan Pelaksanaan Aktualisasi ..................................................... 13
D. Matriks Habituasi ................................................................................
13
E. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ............................................................
15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 22
24
LAMPIRAN
25

6
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Isu Aktual di UPT Puskesmas Way Tuba..................................... 10


Tabel 2.2 Rancangan Pelaksanaan Aktualisasi.............................................. 15
Tabel 2.3 Matriks Habituasi........................................................................... 22
Tabel 2.4 Jadwal Rancangan Kegiatan........................................................... 24

7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas
dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan. Kondisi ideal tata perilaku ASN
diatur dengan detail dalam Pasal 3 UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Manajemen
ASN yaitu bertingkah laku sesuai nilai dasar, berkode etik, komitmen, integritas,
tanggung jawab pada pelayan publik, berkompeten dan profesional dalam
bertugas.
Undang-Undang No 5 Tahun 2014 Pasal 63 tentang Aparatur Sipil Negara
mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan dan
Pelatihan (Diklat) terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1
(satu) tahun masa percobaan. Tujuan dari diklat ini adalah untuk membangun
integritas moral,kejujuran,semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab,dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Dengan demikian UU ASN
mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak
PNS.
Berdasarkan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia tahun 2021
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil,
seorang calon PNS harus mengikuti Pelatihan Dasar Calon PNS yang bertujuan
untuk membentuk kemampuan PNS yang bersikap dan bertindak profesional
dengan berlandaskan nilai- nilai dasar BerAKHLAK (BerOrientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif), serta Manajemen
ASN dan SMART ASN.

8
Pelatihan dasar yang dimaksud untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang
unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Diperlukan sebuah penyelenggaraan Pelatihan yang inovatif dan
terintegrasi, yaitu penyelenggaraan Pelatihan yang memadukan pembelajaran
klasikal dan non klasikal di tempat Pelatihan dan di tempat kerja sehingga
memungkinkan peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan
mengaktulisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi).
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
(Permenkes RI No 75, 2016).
Tuberculosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh basil
Mycobacterium Tuberculosis. Selain menyerang paru-paru, penyakit TBC juga
bisa merusak bagian tubuh lain. Penyakit ini menyebar saat penderita TBC paru
mengeluarkan droplet yang mengandung bakteri Mycobacterium Tuberculosis
menuju udara, misalnya dengan cara batuk. Seseorang dapat terinfeksi jika droplet
tersebut terhirup kedalam saluran pernafasan (WHO, 2017). Gejala yang paling
sering muncul adalah batuk yang berlangsung lama, batuk berdahak tebal dan
terkadang berdarah. Batuk merupakan salah satu cara penularan infeksi kepada
orang lain yang berda disekitarnya.
Mengacu pada WHO Global TB Report tahun 2020, 10 juta orang didunia
menderita tuberkulosis (TBC) dan menyebabkan 1,2 juta orang meninggal setiap
tahunnya. Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban TBC tertinggi di
dunia (WHO Global TB Report, 2020). Menurut Dashboard Tuberkulosisi
Indonesia pada tahun 2021 ditemukan kasus TB sebanyak 443.235 orang.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Sistem Informasi Tuberculosis (SITB)
Pravelensi Tuberculosis di wilayah kerja UPT Puskesmas Way Tuba meningkat 2
tahun terakhir yakni terdapat 13 kasus di tahun 2021, 20 kasus di tahun 2022 dan

9
diperoleh data pada triwulan pertama tahun 2023 yaitu terdapat 11 pasien TB
paru. Salah satu target SDG’s yaitu mengakhiri epidemi tuberculosis ditahun
2030.
Salah satu penyumbang peningkatan penularan TBC adalah melalui
percikan dahak penderita TBC sewaktu batuk. Ketika pasien TBC batuk dapat
mengeluarkan 3000 percikan dahak. Sehingga, penderita TBC memerlukan
pengetahuan tentang cara pengeluaran dahak yang tepat salah satunya dengan
batuk efektif. Batuk efektif adalah metode batuk yang benar, dimana klien dapat
menghemat energi sehingga tidak mudah lelah dalam mengeluarkan dahak secara
maksimal. Manfaat dari adanya peningkatan pengetahuan mengenai pencegahan
penularan TBC dapat menurunkan resiko penularan TBC.

Berdasarkan kondisi tersebut, maka penulis sangat tertarik untuk membahas lebih
lanjut kedalam sebuah rancangan aktualisasi dengan judul “Upaya Peningkatan
Pengetahuan Pasien TBC Melalui Tb-Bakti (Beredukasi Aktif dengan Batuk
Efektif) Di Wilayah Kerja Upt Puskesmas Way Tuba” yang diharapkan
mampu menjadi solusi permasalahan tersebut serta diharapkan disetiap kegiatan
tertuang nilai-nilai BerAKHLAK dan visi misi serta nilai-nilai Puskesmas Way
Tuba.

B. Tujuan Aktualisasi
1. Tujuan Umum
Laporan Aktualisasi ini mempunyai tujuan sebagai bahan pedoman
untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar BerAKHLAK (BerOrientasi
Pelayanan, Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif),
manajemen ASN dan SMART ASN.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan kusus yaitu :
1. Memberikan layanan informasi pencegahan resiko pengendalian
infeksi tentang teknik batuk efektif pada pasien TB

10
2. Meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya batuk efektif dalam
menurunkan resiko penularan TBC
C. Manfaat Aktualisasi
1. Bagi Penulis
1) Menganalisis nilai-nilai dasar ASN kepada diri sendiri maupun
dimasing-masing unit pelayanan terpadu dan dapat menerapkan nilai-
nilai berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis,
loyal,adaptif dan kolaboratif (BerAKHLAK).
2) Mampu mengaplikasikan tugas pokok dan fungsi sebagai Perawat –
Terampil di UPT Puskesmas Way Tuba yaitu edukasi tentang perilaku
hidup bersih dan sehat dalam rangka melakukan upaya promotif.
2. Bagi Instansi
Dapat digunakan sebagai dasar analisa, evaluasi dan pengambilan
keputusan serta kebijakan strategi dalam rangka upaya pengendalian
penyakit menular tuberkulosis.
3. Bagi Masyarakat
Dapat meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya batuk efektif dalam
menurunkan resiko penularan TBC.

D. Ruang Lingkup Aktualisasi


Ruang lingkup dalam aktualisasi ini dibatasi dengan isu mengenai masih
tingginya kasus TBC di wilayah kerja UPT Puskesmas Way Tuba.

E. Deskripsi Organisasi
1. Profil UPT Puskesmas Way Tuba
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten yang bertaggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya. Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya
kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang
optimal. Dengan demikian Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak
11
pembengunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan
masyarakat, serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Wilayah kerja UPT Puskesmas Way Tuba meliputi wilayah
kecamatan Way Tuba terdiri dari 13 kampung dengan luas 21.159 hektar
dengan jumlah penduduk 23.716 jiwa. Dari 13 kampung tersebut 7
diantaranya merupakan kampung eks trasmigrasi, yaitu Bandar Sari,
Beringin Jaya, Bumi Dana, Karya Jaya, Ramsai, Say Umpu dan Suma
Mukti.
UPT Puskesma Way Tuba terletak pada pada posisi yang strategis
dengan alat transpotasi yang mudah dijangkau. Berada pada KM 230 Jalan
Lintas Sumatera, dari ibukota provinsi dapat ditempuh sekitar 4 – 5 jam
melalui transportasi darat baik menggunakan kendaraan pribadi maupun
kendaraan umum. Ada dua moda taransportasi umum yang bisa digunakan
yaitu Kereta Api dan Bis. Selain itu juga bisa dijangkau dengan
transportasi udara melalui Lanud Gatot Soebroto Way Tuba dengan rute
penerbangan ke ibukota propinsi Lampung (Bandara Raden Intan) juga
melayani rute ke Palembang Sumatera Selatan dengan waktu tempuh
sekitar 45 menit. Sementara itu jarak ke ibukota Kabupaten adalah sekitar
50 KM yang dapat ditempuh melalui jalan darat sekitar 1 jam perjalanan.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Puskesmas Way Tuba
menyelenggarakan upaya - upaya kesehatan meliputi, Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP ).
2. Visi dan Misi
a. Visi
Unggul dan terpercaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal
b. Misi
Sesuai dengan visi diatas, maka rencana strategis UPT Puskesmas
Way Tuba Kecamatan Way Tuba Kabupaten Way Kanan disusun
sedemikian rupa untuk mencapai visi tersebut yang dituangkan dalam
misi antara lain :

12
1. Meningkatkan mutu dan keselamatan pasien
2. Meningkatkan perlindungan bagi sumber daya manusia
3. Meningkatkan kesehatan masyarakat dan lingkungan kinerja
Puskesmas
c. Tata Nilai
Puskesmas telah membangun budaya kerja yang harus dihayati dan
dilaksanakan oleh setiap insan puskesmas agar pelayanan kesehatan
yang dilakukan dapat memuaskan pasien (konsumen). Budaya kerja
Puskesmas dapat dilaksanakan dengan memegang nilai-nilai dasar
sebagai acuan bagi UPT Puskesmas Way Tuba dalam berperilaku
yang menunjang tercapainya Visi dan Misi. Nilai dasar tersebut,
nantinya diharapkan dapat menjadi budaya organisasi di Puskesmas
Way Tuba. Tata Nilai yang dianut UPT Puskesmas Way Tuba adalah
'SIHAT' :
1. S : Senyum, Salam, Sapa, Santun
2. I : Inovatif
3. H : Handal
4. A : Akuntabel
5. T : Terpercaya

13
3. Struktur Organisasi UPT Puskesmas Way Tuba
UPT Puskesmas Way Tuba merupakan unit pelaksana teknis Dinas
Kesehatan yang di pimpin oleh seorang kepala UPT (eselon IV.a) dan
dibantu dengan seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha (eselon IV.b) serta
ketua Pokja dan pengelola program. Sampai dengan triwulan 3 tahun 2021
jabatan Kepala UPT Puskesmas dijabat oleh Sunarto, S. Kep, MM. Dan
mulai smester 4 2021 dijanat oleh Budi Ananto, S. Kep. Sementara itu
Kepala Sub Bagian Tata Usaha dijbat oleh Dadang Rosian, SKM, MM.
Dalam melaksanakan kegiatan dibantu oleh tenaga fungsional antara lain,
dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga farmasi dan tenaga penunjang
lainnya baik yang ada di Puskesmas Induk maupun yang ada di
Pustu,Polindes dan Bidan desa.

14
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi dan Gagasan Pemecahan Isu


Berdasarkan hasil identifikasi isu yang telah didiskusikan oleh penulis dan
mentor, dari 3 isu kontemporer yang diajukan kemudian dianalisis menggunakan
teknik USG untuk memilih 1 prioritas isu, sehingga didapatkan 1 prioritas isu
yaitu “Masih Tingginya Kasus TBC di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Way
Tuba ” yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi terampil perawat di UPT
Puskesmas Way Tuba yaitu melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih
dan sehat dalam rangka melakukan upaya promotif, salah satunya pada pasien
Tuberkulosis (TB) tertuang dalam Permenpan RB No. 35 Tahun 2019.
Selanjutnya, dilakukan pendalaman isu untuk mengetahui kelayakan isu
dengan metode AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problematik dan Layak) seperti
rincian di bawah ini :
1. Aktual, yaitu benar – benar terjadi
No Wilayah/Tempat Angka Capaian
1. Dunia Mengacu pada WHO Global Report tahun 2020,
10 juta orang didunia menderita Tuberculosis
(TBC) dan menyebabkan 1,2 juta orang meninggal
setiap tahunnya.
2. Indonesia Indonesia merupakan salah satu negara dengan
beban TBC tertinggi di dunia (WHO Global
Report, 2020). Menurut Dashboard Tuberkulosisi
Indonesia pada tahun 2021 ditemukan kasus TB
sebanyak 443.235 orang.
3. Kabupaten Way Berdasarkan Dashboard Tuberkulosis Report
Kanan kementrian Kesehatan Tahun 2022 kasus TBC
yang ditemukan di Kabupaten Way Kanan yaitu
sebanyak 581 kasus TBC.

15
4. Puskesmas Way Berdasarkan Dashboard Tuberkulosis Report
Tuba kementrian Kesehatan Tahun 2023 Pravelensi
Tuberculosis di wilayah kerja UPT Puskesmas
Way Tuba meningkat 2 tahun terakhir yakni
terdapat 13 kasus di tahun 2021, 20 kasus di tahun
2022 dan diperoleh data pada triwulan pertama
tahun 2023 yaitu terdapat 11 pasien TB paru.
Salah satu target SDG’s yaitu mengakhiri epidemi
tuberculosis ditahun 2030.

2. Kekhalayakan, yaitu isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak


TBC merupakan isu nasional dan isu global, dimana situasi TBC di
dunia semakin memburuk, jumlah kasus terus meningkat dan banyak yang
tidak bisa disembuhkan. Sumber utama penularan penyakit TBC Paru
adalah penderita tuberkulosis paru BTA (+). Penularan terjadi saat
penderita batuk yang mengandung kuman, dan terhirup masuk kedalam
saluran pernafasan. Kemampuan menularkan kuman tuberkulosis dari
seorang penderita sangat tergantung dari jumlah kuman yang dikeluarkan
dari paru. Semakin tinggi tingkat kepadatan kuman positif, semakin tinggi
pula penderita memberikan resiko penularan kepada orang lain (Kemenkes
RI, 2018). TB merupakan penyakit menular penyebab kematian nomor
satu didunia. Apabila TBC tidak segera diatasi diperkirakan bahwa antara
tahun 2020 s.d 2050, 31,8 juta orang akan meninggal karena TB, dan
kerugian ekonomi dari penyakit tersebut akan setara dengan sekitar $17
triliun.
3. Problematika, yaitu isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya.

8
Salah satu perilaku penderita yang ikut menyumbang terhadap
peningkatan penularan TBC adalah melalui percikan dahak penderita TBC
sewaktu batuk (Widiastuti & Siagian, 2019). Sekali pasien TBC batuk
dapat mengeluarkan 3000 percikan dahak.
Umumnya penularan terjadi dalam ruang dimana percikan dahak berada
dalam waktu yang lama. Percikan dapat bertahan dalam beberapa jam
didalam ruangan (Achmadi, 2015). Sehingga, penderita TBC memerlukan
pengetahuan tentang cara pengeluaran dahak yang tepat. Hal ini bisa
diatasi dengan melakukan batuk efektif. Batuk efektif adalah suatu metode
batuk yang benar, dimana pasien TBC bisa menghemat energi sehingga
tidak mudah lelah dalam mengeluarkan dahak secara maksimal.
Salah satu pencegahan TBC adalah dengan menghindari kontak
langsung dengan penderita, dikarenakan dahak penderita melalui batuk
akan menjadi agen penular. Untuk itu, diperlukan batuk yang aman atau
efektif, sehingga penularan bisa dicegah. Menurut DE Blasio et all (2011)
batuk pada dasarnya merupakan mekanisme tubuh mengeluarkan benda
asing yang berada di saluran pernafasan. Salah satunya bisa disebabkan
lendir atau radang saluran pernafasan.
Batuk efektif merupakan suatu metode batuk yang benar, dimana klien
dapat mengeluarkan dahak secara maksimal. Maka dari itu dibutuhkannya
pemberian edukasi mengenai batuk efektif pada penderita TBC. Masalah
ini bukan permasalahan yang dapat diselesaikan sendiri, melainkan
membutuhkan koordinasi dengan stakeholder terkait seperti bidan desa
dan masyarakat atau penderita TBC dengan harapkan akan mengurangi
resiko penularan terhadap TBC dan memberikan rasa aman dan nyaman
pada penderita maupun orang yang beresiko terjangkit penyakit TBC
(Danusantoso, 2016).
4. Kelayakan, yaitu isu yang memiliki akal dan realistis, serta relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Isu yang diangkat logis karena dapat melatih kompetensi teknis sebagai
fungsi terampil perawat yang tertuang pada permenpan No. 35 tahun 2019

9
pasal 6 (3) yaitu melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan
sehat dalam rangka melakukan upaya promotif, salah satunya pada pasien
Tuberkulosis (TB).
Adapun penentuan kelayakan isu dengan metode AKPL (Aktual,
Kekhalayakan, Problematik dan layak) tertuang dalam tabel di bawah ini :
Tabel 2.1. Isu Aktual di UPT Puskesmas Way Tuba
ANALISIS HASIL
NO ISU AKTUAL
A K P K

Masih tingginya kasus TBC di Memenuhi


1 + + + +
wilayah kerja UPT Puskesmas Way syarat
Tuba

Tuberkulossi atau TBC menjadi salah satu penyakit yang menyerang paru-paru.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri yaitu Mycobacterium tuberculosis.
Kuman atau bakteri penyebab TBC ini dapat dengan mudah menyebar dan
menularkan pada orang lain. Penularan dapat terjadi melalui percikan dahak saat
penderita TBC batuk. Namun perlu diingat ada beberapa kelompok yang rentan
terhadap paparan bakteri atau kuman penyebab TBC seperti, orang yang
memasuki lanjut usia, perokok aktif, seseorang yang melakukan penyalahgunaan
obat dan alkohol, tinggal disatu lingkungan dengan pengidap TBC di pemukiman
yang padat dan kumuh. Maka dari itu perlu dilakukan peningkatan pemahaman
bagi penderita TBC untuk melaksanakan teknik batuk efektif guna meminimalkan
resiko penularan kepada orang lain. Berdasarkan hasil analisis penyebab isu
aktual yang terjadi menggunakan metode AKPK didapatkan penyebab isu yaitu
belum maksimalnya edukasi mengenai teknik batuk efektif di Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Way Tuba, sehingga didapatkan gagasan pemecahan masalah dalam
laporan aktualisasi nilai dasar profesi ASN yang berjudul “Upaya Peningkatan
Pengetahuan Pasien TBC Melalui Tb-Bakti (Beredukasi Aktif dengan Batuk
Efektif) Di Wilayah Kerja Upt Puskesmas Way Tuba“.
Dampak jika masalah tidak dapat diselesaikan atau dipecahkan dapat
menimbulkan kesakitan, kecacatan, dan angka kematian yang tinggi dan

10
agar tercapainya target program Penanggulangann TB nasional yaitu
eliminasi pada tahun 2030 da Indonesia bebas TB thun 2050.

B. Nilai-nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara


Pada pelaksanaan pelatihan dasar (Latsar) Agenda II dan Agenda III
peserta latsar mendapatkan materi mengenai pemahaman nilai-nilai dasar
profesi PNS. Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu
strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia
(world class government) serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 tentang
nilai dasar dan Pasal 5 tentang kode etik dan kode perilaku Undang-undang
Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara diperlukan keseragaman
nilai-nilai dasar ASN. Sehingga pada tanggal 27 Juli 2021 Presiden Republik
Indonesia telah meluncurkan employer branding ASN "Bangga Melayani
Bangsa" dan core values (nilai-nilai dasar) ASN BerAKHLAK (BerOrientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif)
sebagai berikut:
1. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi Pelayanan merupakan komitmen memberikan pelayanan
prima demi kepuasan masyarakat. Panduan perilaku (kode etik) dari nilai-
nilai dasar Berorientasi Pelayanan adalah :
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan;
c. Melakukan perbaikan tiada henti
2. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan bertanggungjawab atas kepercayaan yang
diberikan. Panduan perilaku (kode etik) dari nilai-nilai dasar Akuntabel
adalah :

11
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi;
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien;
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
3. Kompeten
Kompeten adalah terus belajar dan mengembangkan kapabilitas. Panduan
perilaku (kode etik) dari nilai-nilai dasar Kompeten adalah :
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu
berubah;
b. Membantu orang lain belajar
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
Harmonis merupakan saling peduli dan menghargai perbedaan. Panduan
perilaku (kode etik) dari nilai-nilai dasar Harmonis adalah :
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
b. Suka menolong orang lain
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal
Loyal merupakan berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan
Negara. Panduan perilaku (kode etik) dari nilai-nilai dasar Loyal adalah :
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta pemerintahan yang sah;
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi, dan negara;
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
6. Adaptif
Adaptif adalah terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta
menghadapi perubahan. Panduan perilaku (kode etik) dari nilai-nilai dasar
Adaptif adalah :

12
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas;
c. Bertindak proaktif.
7. Kolaboratif
Kolaboratif yaitu membangun kerja sama yang sinergis. Panduan perilaku
(kode etik) dari nilai-nilai dasar Berorientasi Pelayanan adalah :
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan
bersama.
8. Manajemen ASN
Manajemen ASN (Aparatur Sipil Negara) adalah pengelolaan ASN
(Aparatur Sipil Negara) untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai-nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dalam
menyelenggarakan manajemen ASN dianut “asas efektif dan efisien” yakni
sesuai dengan target atau tujuan dengan tepat waktu sesuai dengan
perencanaan yang ditetapkan.
9. SMART ASN
Pelaksanaan Smart ASN ada sebagai upaya menghadapi era disrupsi
dan revolusi industri 4.0. Pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menerapkan Human
Capital Management Strategy yang mencakup 6P yaitu:
a. Perencanaan
b. Perekrutan dan seleksi
c. Pengembangan kompetensi
d. Penilaian kinerja dan penghargaan
e. Promosi, rotasi, dan karir
f. Peningkatan kesejahteraan
Pelaksanaan Human Capital Management Strategy merupakan salah
satu jalan utama untuk mengoptimalisasikan pengembangan ASN demi

13
tercapainya birokrasi kelas dunia. Penerapan 6P ini ditujukan untuk
menciptakan ASN berintegritas, memiliki rasa nasionalisme, profesional,
berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing, serta memiliki
kemampuan hospitality, networking, dan entrepreneurship yang tinggi
pada tahun 2024.

14
C. Rancangan Pelaksanaan Aktualisasi
Unit Kerja : UPT PUSKESMAS WAY TUBA
Identifikasi Isu : Masih tingginya kasus TBC di wilayah kerja UPT Puskesmas Way Tuba
Penyebab Isu : Belum maksimalnya edukasi batuk efektif pada pasien TBC di wilayah kerja UPT Puskesmas Way Tuba
Gagasan Pemecahan Isu : Upaya Peningkatan Pengetahuan Pasien TBC Melalui Tb-Bakti (Beredukasi Aktif dengan Batuk Efektif)
Di Wilayah Kerja Upt Puskesmas Way Tuba

Tabel 2.2 Tabel Matrik Rancangan Aktualisasi di UPT Puskesmas Way Tuba

Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-Nilai


Kegiatan Tahap Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
No Visi Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan 1. Menemui mentor Terlaksananya Berorientasi Pelayanan Kegiatan ini akan
koordinasi dengan dan menjelaskan konsultasi dengan Dalam melakukan kegiatan ini saya akan : Kegiatan ini akan mendukung tata Nilai
stakeholder terkait maksud dan tujuan mentor Bersikap ramah dalam berkonsultasi dan memenuhi visi dan misi Puskesmas Way Tuba
dengan 1. Lembar Notulensi siap melakukan perbaikan tiada henti UPT Puskesmas Way yaitu Akuntabel
menunjukkan arahan dan masukan demi hasil yang lebih baik. Tuba
rancangan dari mentor Akuntabel
kegiatan 2. Surat Persetujuan Melakukan konsultasi terkait kejelasan Visi :
2. Meminta arahan 3. Dokumentasi rencana aktualisasi secara tuntas dan Unggul dan terpercaya
dan masukan kegiatan mampu mempertanggung jawabkannya. mewujudkan derajat
terkait rancangan Kompeten kesehatan yang optimal
kegiatan Saya akan menyiapkan bahan konsultasi
3. Memohon dan menentukan sasaran dengan kinerja
persetujuan mentor terbaik. Misi :
terkait kegiatan Harmonis Meningkatkan
yang akan Merencanakan dengan keterbukaan dan kesehatan masyarakat
dilaksanakan selaras dengan arahan dari mentor. dan lingkungan kinerja

15
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-Nilai
Kegiatan Tahap Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
No Visi Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
4. Menentukan Loyal Puskesmas
sasaran Berkomitmen melakukan kegiatan
5. Melakukan aktualisasi dengan baik dan menjaga
koordinasi dengan nama baik sesama ASN, pimpinan, dan
bidan desa terkait instansi.
kunjungan edukasi Adaptif
batuk efektif pada Menyusun persiapan kegiatan yang
penderita TBC. inovatif dan menyesuaikan diri terhadap
perubahan.
Kolaboratif
Menyusun persiapan kegiatan dengan
mentor untuk hasil yang lebih baik.
Manajemen ASN
Saya akan menentukan sasaran dengan
profesional sebagai pelayan publik
Smart ASN
Saya akan melaksakan konsultasi dengan
mentor dalam menentukan sasaran
dengan ramah

2 Membuat media 1. Melaksakan 1. Diperolehnya Berorientasi Pelayanan Kegiatan ini akan Kegiatan ini akan
edukasi batuk konsultasi dengan sasaran dan masukan Saya akan membuat media edukasi teknik memenuhi visi dan misi mendukung tata Nilai
efektif mentor dari mentor batuk efektif dengann melakukan UPT Puskesmas Way Puskesmas Way Tuba
perbaikan tiada henti. Tuba yaitu Inovatif
2. Menyusun 2. Tersedianya Akuntabel
rancangan media rancangan media Saya akan membuat media edukasi Visi :
edukasi berupa edukasi berupa video dengan penuh integritas dan tanggung Unggul dan terpercaya
video edukasi edukasi jawab mewujudkan derajat
Kompeten kesehatan yang
3. Mengusulkan Saya akan membuat media edukasi optimal

16
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-Nilai
Kegiatan Tahap Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
No Visi Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
rancangan video 3. diperoleh saran dengan kinerja terbaik.
edukasi mengenai rancangan Harmonis Misi :
video edukasi Saya akan selaras dengan arahan dari Meningkatkan
mentor dalam membuat media edukasi. kesehatan masyarakat
4. Membuat link 4. Tersedianya video Loyal dan lingkungan kinerja
video untuk edukasi yang mudah di Saya akan menjaga nama baik instansi Puskesmas
dibagikan akses dalam membuat media edukasi
Adaptif
Saya akan berinovasi dalam mengatasi isu
dengan menggunakan media edukasi.
Kolaboratif
Saya akan bersinergi dengan mentor
untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Manajemen ASN
Saya akan bersikap netral, hormat dan
sopan terhadap mentor dalam
berkonsultasi membuat media edukasi.
Smart ASN
Saya akan membuat media edukasi sesuai
waktu yang ditentukan dan menggunakan
kreativitas
3. Persiapan 1. Melihat jadwal 1. Diperolehnya jadwal Berorientasi pelayanan Kegiatan ini akan Kegiatan ini akan
pelaksanaan edukasi kunjungan edukasi kunjungan edukasi Cekatan dalam menyiapkan bahan memenuhi visi dan misi mendukung tata Nilai
sesuai dengan jadwal sesuai dengan jadwal persiapan sehingga kegiatan edukasi UPT Puskesmas Way Puskesmas Way Tuba
yang sudah di yang sudah di tentukan berjalan dengan optimal Tuba yaitu Inovatif
tentukan Akuntabel
Menyiapkanbahan sebelum sosialisasi Visi :
2. Menyiapkan bahan 2. Tersedianya bahan dengan baik merupakan bentuk tanggung Unggul dan terpercaya
edukasi sehingga edukasi sesuai dengan jawab penulis mewujudkan derajat
kegiatan edukasi yang sudah di tentukan Kompeten kesehatan yang

17
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-Nilai
Kegiatan Tahap Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
No Visi Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
berjalan dengan Menyiapkan bahan edukasi, kuesioner optimal
optimal dan video edukasi dengan kualitas Misi :
3.Mengkomunikasika 3. diperoleh saran dan terbaik. Meningkatkan
n dengan mentor dan masukan dari bidan Harmonis kesehatan masyarakat
bidan desa akan desa Menghargai masukan dan saran dari dan lingkungan kinerja
melaksanakan mentor dan bidan desa dengan ramah. Puskesmas
edukasi pada Loyal
penderita TB Menjaga nama baik mentor dan
pembimbing dalam proses persiapan
Adaptif
Bertindak proaktif dalam proses persiapan
sosialisasi
Kolaborasi
Melakukan koordinasi dengan bidan desa.
4. Melaksanakan 1. Terlaksananya Berorientasi Pelayanan Kegiatan ini akan Kegiatan ini akan
edukasi tentang 1. Melaksanakan koordinasi dengan Saya akan melaksanakan edukasi kepada memenuhi visi dan misi mendukung tata Nilai
teknik batuk efektif koordinasi dengan mentor psien dengan ramah dan sopan santun UPT Puskesmas Way Puskesmas Way Tuba
pada pasien TBC mentor mengeni 2. Tersedianya materi Akuntabel Tuba yaitu Inovatif dan
edukasi teknik edukasi teknin Saya akan bertanggung jawab dengan Akuntabel
batuk efektif batuk efektif materi edukasi Visi :
2. Menyiapkan 3. Mengetahui tingkat Kompeten Unggul dan terpercaya
materi sarana dan pengetahuan pasien Saya akan melaksanakan edukasi teknik mewujudkan derajat
prasarana mengenai teknik batk efektif dengan kualitas terbaik kesehatan yang
3. Melaksanakan batuk efektif Harmonis optimal
kegiatan edukasi 4. Tersampaikannya Saya akan saling menghargai terhadap
teknik batuk materi teknik batuk pasien
efektif efektif Loyal Misi :
4. Melaksanakan 5. Mengetahui tingkat Saya akan menjaga nama baik instansi Meningkatkan
evaluasi pemahaman pasien pada saat melaksanakan edukasi kesehatan masyarakat
menggunakan terhadap edukasi Adaptif dan lingkungan kinerja

18
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-Nilai
Kegiatan Tahap Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
No Visi Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
kuesioner yang diberikan Saya akan antusias dan proaktif dalam Puskesmas
melaksakan edukasi
5. Melakukan 1. Menentukan 1. Mengukur sudah Berorientasi Pelayanan Kegiatan ini akan Kegiatan ini akan
monitoring kegiatan indikator sesuai dengan tujuan Saya akan melaksanakan monitoring memenuhi visi dan misi mendukung tata Nilai
pada pasien TBC keberhasilan awal atau belum kepada pasien dengan ramah dan UPT Puskesmas Way Puskesmas Way Tuba
2. Memilih kegiatan 2. Melakukan sopansantun Tuba yaitu Akuntabel dan
monitoring kunjungan rumah Akuntabel Terpercaya
3. Menyusun laporan untuk melihat sudah Saya akan bertanggung jawab dalam Visi :
monitoring diterapkan atau belum melaporkan hasil monitoring Unggul dan terpercaya
3. Adanya tanda Kompeten mewujudkan derajat
terlaksananya program Saya akan melaksanakan monitoring kesehatan yang
dan sebagai bahan teknik batuk efektif dengan kualitas optimal
evaluasi terbaik
Harmonis
Saya akan menghargai setiap orang Misi :
apapun latar belakangnya dalam Meningkatkan
melaksanakan evaluasi kegiatan kesehatan masyarakat
Loyal dan lingkungan kinerja
Saya akan berkontribusi dalam Puskesmas
menyelesaikan monitoring kegiatan
dengan baik
Adaptif
Saya akan proaktif dalam melaksanakan
monitoring kegiatan
Kolaboratif
Saya akan bekerja sama dengan semua
pihak terkait dalam melaksanakan
monitoring kegiatan
6. Melaksakan evaluasi 1. Melaksanaka 1. Diperoleh saran Berorientasi pelayanan Kegiatan ini akan Kegiatan ini akan
kegiatan edukasi konsultasi dengan mengenai evaluasi Saya akan melaksanakan evaluasi memenuhi visi dan misi mendukung tata Nilai

19
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-Nilai
Kegiatan Tahap Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
No Visi Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
mentor kegiatan kegiatan dengan melakukan perbaikan UPT Puskesmas Way Puskesmas Way Tuba
2. Melaporkan hasil 2. Terlaporkannya tiada henti Tuba yaitu Akuntabel dan
evaluasi edukasi hasil pretest dan Akuntabel Terpercaya
3. Melaksanakan posttest Saya akan bertanggung jwab dalam
evaluasi 3. Mengetahui hasil melaporkan hasil kegiatan edukasi Visi :
4. Mengolah data dari Kompeten Unggul dan terpercaya
5. Membuat laporan Saya akan melaksanakan evaluasi mewujudkan derajat
dilaksanakannya
evaluasi kegiatan dengann kualitas terbaik kesehatan yang
edukasi teknik
Harmonis optimal
batuk efektif Saya akan menghargai setiap orang
4. Diperolehnya data apapun latar belakangnya dalam Misi :
yang akurat melaksanakan evaluasi kegiatan Meningkatkan
5. Tersedianya Loyal kesehatan masyarakat
laporan kegiatan Saya akan berkontribusi dalam dan lingkungan kinerja
menyelesaikan evaluasi kegiatan dengan Puskesmas
baik Menumbuhkan dan mengemban
Adaptif
Saya akan proaktif dalam melaksanakan
evaluasi kegiatan
Kolaboratif
Saya akan bekerja sama dengan semua
pihak terkait dalam melaksanakan
evaluasi kegiatan

20
Matriks Habituasi
Tabel 2.3 Matriks Habituasi

NILAI I II III IV V VI
INDIKATOR NILAI
DASAR 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3 4 5
Responsibility
Berorientasi
Pelayanan Kualitas
Kepuasan
Integritas
Konsisten
Akuntabel
Dapat Dipercaya
Transparan
Kinerja terbaik
Sukses
Kompeten Keberhasilan
Learning Agility
Ahli dibidangnya
Peduli
Harmonis Perbedaan
Selaras
Komitmen
Dedikasi
Loyal Kontribusi
Nasionalisme
Pengabdian

21
NILAI I II III IV V VI
INDIKATOR NILAI
DASAR 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3 4 5
Inovasi
Antusias terhadap
Adaptif perubahan
Proaktif
Kesediaan bekerja sama
Kolaboratif Sinergi untuk hasil
yang lebih baik

22
Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Nama Peserta : Eunike Fitriana, A.Md.Kep
Unit Kerja : UPT Puskesmas Way Tuba
Waktu : 30 hari (23 Mei 2023 – 7 Juli 2023)
Tabel 2.4 Jadwal Rancangan Kegiatan
Mei Juni
No Kegiatan
2 2 2 2 2 2 2 3 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
1 2 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7
3 4 5 6 7 8 9 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
1 Melakukan
koordinasi
dengan
stakeholder
2 Membuat
media
edukasi
teknik batuk
efektif
3. Persiapan
pelaksanaan
edukasi

4 Melaksanakan
edukasi
tentangteknik
batuk efektif
pada
pasien TB

23
5 Melaksanaka
n monitoring
kegiatan
pada pasien
TBC

6. Melaksanaka
nevaluasi
kegiatan
edukasi

24
DAFTAR PUSTAKA

Alie, Y., & Rodiyah. (2018). Pengaruh Batuk Efektif Terhadap Pengeluaran Sputum
Pada Pasien Tuberkulosis di Puskesmas Peterongan Kabupaten Jombang.
Arianto, Joko. (2018). Pengaruh Teknik Batuk Efektif Terhadap Pengeluaran Sputum
untuk Penemuan Mycobacterium Tuberculosis (MTS) pada Pasien Paru di
Ruang Rajawali 6B RSUP DR Kariadi. Semarang
Danusantoso,H. (2016). Tuberkulosisi Paru. Dalam : Buku Saku Ilmu Penyakit Paru,
Edisi 2.Jakarta:EGC,p: 1.
De Blasio et al. (2021). Cough Management: a pratical approach. Available
http://www.coughjournal.com/content/7/1/7
Handoko, Ramah.. 2021. Modul Akuntabel. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Jalis, Ahmad. 2021. Modul Kompeten. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Pusat data dan Informasi Kementerian Kesehatan
RI : Tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI Pusat data dan
Informasi ISNN 2442-7659.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. (2019b).
Menciptakan Smart ASN Menuju Birokrasi 4.0. Menpan.Go.Id.
https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/menciptakan-smart-asn-menuju-
birokrasi-4-0. Diakses tanggal 25 Maret 2022
Mirdin, Andi Adiyat. 2021. Modul Berorientasi Pelayanan. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Nomor 12 Tahun 2018
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2016 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas)
Permenpan RB Nomor 36 Tahun 2019 tentang Jabatan Terampil Perawat

25
Rahmanendra, Dwi. 2021. Modul Loyal. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Sejati, Tri Atmojo. 2021. Modul Kolaboratif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Sembodo, Jarot. 2021. Modul Harmonis. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Suwarno, Yogo. 2021. Modul Adaptif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Undang - Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Widiastuti, L. & Siagian, Y. (2019). Pengaruh Batuk Efektif Terhadap Pengeluaran
Sputum Pada Pasien Tuberkulosis di Puskesmas Kampung Bugis Tanjung
Pinang. Jurnal Keperawatan, 9. Jurnal stikeshangtuah-tpi.ac.id
World Health Organization. (2021). Tuberculosis: WHO Global Tuberculosis Report.
Fathsheet: World Health Organization.

26
LAMPIRAN

27
Nama : Eunike Fitriana,A.Md.Kep
No. Absen : 03
Angkatan III
LATSAR CPNS KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2023

A. Identifikasi Permasalahan dalam Pelaksanaan Tugas dan Alternatif solusi


Tabel 1. Identifikasi Permasalahan dalam Pelaksanaan Tugas
NO URAIAN TUGAS
(Sesuai Permenpan RB No. 36 Tahun PERMASALAHAN
2019 Pasal 6 (3)
1 Melaksanakan edukasi
tentang Masih tingginya kasus TBC di
Wilayah Kerja UPT Puskesmas Way
perilaku hidup bersih dan sehat
Tuba
dalam rangka melakukan upaya
promotif, salah satunya pada
pasien Tuberkulosis (TB). Yaitu
dengan memberikan edukasi teknik
batuk efektif pada penderita TBC

B. Analisis Penetapan Isu dengan AKPK


Tabel 2. Analisis Isu Berdasarkan Kriteria AKPK

Faktor
No. Isu yang dapat diidentifikasi KETERANGAN
A K P K
1 Masih tingginya kasus √ √ √ √ Memenuhi Syarat
TBC di wilayah kerja
UPT Puskesmas Way
Tuba
Keterangan :
Aktual (A) : isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat
Kekhalayakan (K) : menyangkut hajat hidup orang banyak
Problematik (P) : memiliki dimensi masalah yang kompleks
Kelayakan (K) : masuk akal dan realistis, serta relevan untuk dicarikan solusinya.

28
C. Menentukan Prioritas Masalah dengan USG
Tabel 3. Identifikasi Prioritas Masalah dengan Teknik USG

Isu yang dapat Kriteria USG


No. Total Ranking
diidentifikasi
U S G
1 Masih tingginya kasus 5 5 4 14 I
TBC di wilayah kerja
UPT Puskesmas Way
Tuba
Keterangan
skala likert 1-5
Urgen Serius Growth
1 Tidak Urgen Tidak Serius Tidak berdampak
2 Kurang Urgen Kurang Serius Kurang Berdampak
3 Cukup Urgen Cukup serius Cukup Berdampak
4 Urgen Serius Berdampak
5 Sangat Urgen SangatBerdampak Sangat Berdampak

Berdasarkan hasil analisis menggunakan USG, prioritas isu yang di dapatkan


adalah ” Masih tingginya kasus TBC di wilayah kerja UPT Puskesmas Way Tuba",
dengan penjabaran sebagai berikut :
1. Urgency
Masalah yang mendesak adalah masih tingginya kasus TBC di wilayah kerja
UPT Puskemas Way Tuba. Semakin tinggi kasus TBC dalam suatu wilayah
semakin tinggi juga resiko penyebaran/penularan TBC kepada orang lain.
Dimana bakteri TBC ini dapat menyerang bagian tubuh lain bahkan dapat
berakibat fatal bagi penderita TBC apabila tidak ditangani dengan tepat.
2. Seriousness
TBC ini masih menjadi ancaman bagi masyarakat luas, khususnya masyarakat
di wilayah kerja Puskesmas Way Tuba dikarenakan masih tingginya kasus
TBC di wilayah kerja Puskesas Way Tuba.
3. Growth

29
Masalah ini sangat berkembang, karena TBC merupakan penyakit menular.
Salah satu perilaku penderita yang ikut menyumbang terhadap peningkatan
penularan TBC adalah melalui percikan dahak penderita TBC sewaktu batuk.
Salah satu pencegahan TBC adalah dengan menghindari kontak langsung
dengan penderita, dikarenakan dahak penderita melalui batuk akan menjadi
agen penular. Untuk itu, diperlukan batuk yang aman atau efektif, sehingga
penularan bisa dicegah.

30
D. Pendalaman Isu Terpilih dengan Teknik AKPK
Tabel 4. Pendalaman Isu Menggunakan Metode AKPK

ISU AKTUAL KHALAYAKAN (K) PROBLEMATIK KELAYAKAN HASIL


(A) (P) (K)
YA YA YA YA MEMENUHI
SYARAT
Masih tingginya Mengacu pada WHO Global TB TBC merupakan isu Salah satu perilaku Isu yang diangkat
kasus TBC di Report tahun 2020, 10 juta orang nasional dan isu global, penderita yang ikut logis karena dapat
wilayah kerja UPT didunia menderita tuberkulosis diamana situasi TBC di menyumbang terhadap melatih kompetensi
Puskesmas Way (TBC) dan menyebabkan 1,2 juta dunia semakin peningkatan penularan teknis sebagai fungsi
Tuba orang meninggal setiap tahunnya.sterilisasi
memburuk,
alat jumlah kasus TBC adalah melalui terampil perawat
Indonesia merupakan salah satu terus meningkat dan percikan dahak yang tertuang pada
negara dengan beban TBC banyak yang tidak bisa penderita TBC permenpan No. 35
tertinggi di dunia (WHO Global disembuhkan. Sumber sewaktu batuk tahun 2019 yaitu
TB Report, 2020). Menurut utama penularan (Widiastuti & Siagian, melaksanakan
Dashboard Tuberkulosisi Indonesia penyakit TBC Paru 2019). Sekali pasien edukasi tentang
pada tahun 2021 ditemukan kasus adalah penderita TBC batuk dapat perilaku hidup
TB sebanyak 443.235 orang. tuberkulosis paru BTA mengeluarkan 3000 bersih dan sehat
Berdasarkan data yang diperoleh (+). Penularan terjadi percikan dahak. dalam rangka
dari Sistem Informasi saat penderita batuk yang Umumnya penularan melakukan upaya
Tuberculosis (SITB) Pravelensi mengandung kuman, dan terjadi dalam ruang promotif, salah
Tuberculosis di wilayah kerja UPT terhirup masuk kedalam dimana percikan satunya pada pasien
Puskesmas Way Tuba meningkat 2 saluran pernafasan. dahak berada dalam Tuberkulosis (TB).
tahun terakhir yakni terdapat 13 Kemampuan menularkan waktu yang lama.
kasus di tahun 2021, 20 kasus di kuman tuberkulosis dari Percikan dapat
tahun 2022 dan diperoleh data pada seorang penderita sangat bertahan dalam
triwulan pertama tahun 2023 yaitu tergantung dari jumlah beberapa jam didalam
terdapat 11 pasien TB paru. Salah kuman yang dikeluarkan ruangan (Achmadi,
satu target SDG’s yaitu mengakhiri dari paru. Semakin tinggi 2015). Sehingga,
epidemi tuberculosis ditahun 2030. tingkat kepadatan kuman penderita TBC
positif, semakin tinggi memerlukan
pula penderita pengetahuan tentang
memberikan resiko cara pengeluaran
penularan kepada orang dahak yang tepat. Hal
lain (Kemenkes RI, ini bisa diatasi dengan
2018). melakukan batuk
efektif. Batuk efektif
adalah suatu metode
batuk yang benar,
dimana pasien TBC

31
bisa menghemat
energi sehingga tidak
mudah lelah dalam
mengeluarkan dahak
secara maksimal.

Keterangan :
Aktual (A) : isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat
Kekhalayakan (K) : menyangkut hajat hidup orang banyak
Problematik (P) : memiliki dimensi masalah yang kompleks
Kelayakan (K) : masuk akal dan realistis, serta relevan untuk dicarikan solusinya.

32
E. Analisis Faktor Penyebab Isu menggunakan Metode 5 WHYS
Analisis faktor penyebab isu yang didapatkan dari prioritas masalah masih
tingginya kasus TBC diwilayah kerja UPT Puskesmas Way Tuba antara lain :

Kenapa kasus TBC masih tinggi ? Karena belum maksimalnya pencegahan


penularan TBC

Kenapa pencegahan penularan TBC belum Karena penderita TBC belum bisa mengeluarkan
maksimal? dahak secara tepat dan maksimal

Kenapa penderita TBC belum bisa mengeluarkan Karena penderita TBC belum bisa batuk secara
dahak secara tepat dan maksimal? efektif

Kenapa penderita TBC belum bisa batuk secara Karena penderita TBC belum memahami teknik
efektif? batuk efektif
dalam dalam menurunkn resiko penularan

Kenapa penderita TBC belum memahami teknik Karena belum maksimalnya penderita TBC dalam
batuk efektif secara tepat? menerima edukasi teknik batuk efektif

SOLUSI : Edukasi teknik batuk efektif pada pasien TBC

Berdasarkan hasil analisis penyebab masalah diatas didapatkan gagasan


pemecahan masalah dalam laporan aktualisasi nilai dasar profesi ASN yang
berjudul “Upaya Peningkatan Pengetahuan Pasien TBC Melalui Tb-Bakti
(Beredukasi Aktif dengan Batuk Efektif) Di Wilayah Kerja Upt Puskesmas
Way Tuba“.

27

Anda mungkin juga menyukai