TAHUN 2023
Oleh :
LUSI NOKTABRIANI
NIM P17333120035
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tinjauan Penanganan Limbah Medis Padat di
penanganan limbah medis padat di Rumah Sakit Umum Daerah Oto Iskandar Di
Nata Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung Tahun 2023” sebagai salah satu
syarat menempuh ujian akhir Program Studi Diploma III (tiga) Sanitasi Politeknik
Pada penyusunan dan penulisan proposal karya tulis ilmiah ini tidak
terlepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, maka dari
itu pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan rasa syukur dan
terimakasih kepada :
Kemenkes Bandung
2. Ibu Sri Slamet Mulyati, S.K.M., M.Kes., selaku Ketua Jurusan Kesehatan
3. Bapak Agus Somad Saputra, SE, M.Kes., selaku Ketua Prodi Diploma III
Ilmiah.
Serta berbagai pihak yang tidak mungkin dapat penulis sebutkan satu per satu.
kekurangan baik dari segi bahasa maupun dari segi sistematika penulisan yang
pengetahuan penulis. Segala bimbingan dan arahan baik berupa saran dan kritik
yang membangun sangat penulis harapkan, agar dapat lebih baik di masa yang
akan datang. Semoga penelitian yang penulis lakukan dapat diterima dan
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Penelitian.............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................7
1.3.1 Tujuan Umum....................................................................................7
1.3.2 Tujuan Khusus...................................................................................7
1.4 Ruang Lingkup Penelitian.........................................................................8
1.5 Manfaat Penelitian.....................................................................................8
1.5.1 Manfaat Bagi Rumah Sakit................................................................8
1.5.2 Manfaat Bagi Institusi........................................................................9
1.5.3 Manfaat Bagi Peneliti.........................................................................9
BAB II...................................................................................................................10
2.1 Rumah Sakit............................................................................................10
2.1.1 Pengertian Rumah Sakit........................................................................10
2.1.2 Tugas Rumah Sakit................................................................................11
2.1.3 Fungsi Rumah Sakit.........................................................................11
2.1.4 Klasifikasi Rumah Sakit...................................................................12
2.1.5 Tujuan Rumah Sakit.........................................................................14
2.2 Limbah Rumah Sakit Secara Umum.......................................................15
2.2.1 Pengetian Limbah Rumah Sakit Secara Umum...............................15
2.2.2 Jenis Limbah Rumah Sakit Secara Umum.......................................15
2.2.3 Karakteristik Limbah Rumah Sakit Secara Umum..........................16
2.2.4 Sumber Limbah Rumah Sakit..........................................................16
2.3 Limbah Medis Rumah Sakit....................................................................17
2.3.1 Pengertian Limbah Medis Rumah Sakit..........................................17
2.3.2 Pengertian Limbah Non Medis........................................................18
iv
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................46
LAMPIRAN..........................................................................................................46
vi
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB 1
PENDAHULUAN
tetapi juga dapat dilestarikan. Lingkungan kini menjadi salah satu isu yang
yang sehat. Dalam hal ini, institusi medis harus memperhatikan tautan ini.
Limbah medis secara umum dibagi menjadi dua kategori yaitu limbah medis
dan limbah non medis. Limbah non medis umumnya memiliki karakteristik
2
seperti limbah yang dihasilkan dari lingkungan domestik (rumah tangga) dan
dan penelitian. Lingkungan yang bersih dan sehat serta higienis diperlukan
limbah infeksius atau jaringan, 1% limbah benda tajam, 3% limbah kimia dan
tempat tidur rumah sakit menghasilkan 0,5 kg limbah berbahaya per hari
jumlah limbah medis yang dihasilkan oleh 2.813 rumah sakit di seluruh
Indonesia adalah ±242 ton per hari, dengan rata-rata timbulan limbah medis
limbah medis yang tidak terkendali masih sangat tinggi. Ini menunjukkan
inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Merupakan institusi kedokteran yang
oleh karena itu kita harus memperhatikannya. Ketika benda tajam, seperti
orang, dapat menyebabkan infeksi hepatitis B dan C dan HIV. Selain itu,
limbah rumah sakit lainnya juga dapat menimbulkan penyakit seperti kolera,
tahun 2019, terdapat 43% rumah sakit yang memenuhi standar pengelolaan
4
limbah medis, 83% rumah sakit melakukan pemilahan limbah serta 96%
terlaksana dengan baik tetapi belum maksimal seperti masih terdapat temuan
yaitu tercampurnya limbah medis dengan limbah non medis, lokasi tempat
limbah kimia atau farmasi yang belum sesuai dengan kantong plastik warna
umum yang biasa dilewati oleh pengunjung, pengangkutan limbah medis oleh
pihak ketiga dimana pemakaian APD yang tidak lengkap pada saat
penanganan limbah medis padat di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Dumai
antara limbah medis dan non medis serta pada tahap pemusnahan tidak sesuai
dengan standar.
5
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Susanti, dkk jenis limbah medis
padat di RSUD Bangkinang adalah sampah medis, jarum suntik, botol infus
dan ampul, limbah medis padat paling banyak adalah jenis sampah medis .
et al., 2019)
tahun 1997, RSD Soreang ditetapkan menjadi Rumah Sakit Daerah Kelas C
perluasan tanah sehingga luas tanah RSUD Soreang menjadi 7.398 m2.
RSUD ini memiliki total luas area 7,3 hektar dan yang dipakai untuk gedung
RS yaitu 4,3 hektar dengan total lima gedung yang dibangun. Luas area 7,3
hektar, yang dipakai untuk RS 4,3 hektar, totalnya ada lima gedung
Mengingat saat ini RSUD Soreang masih berstatus kelas C, maka kedepannya
peraturan, syarat dan ketentuan yang dapat berdampak buruk bagi karyawan,
sekitar rumah sakit tidak tercemar oleh hasil kegiatan rumah sakit tersebut.
Limbah Medis Padat di Rumah Sakit Umum Daerah Oto Iskandar Di Nata
penanganan limbah medis padat di Rumah Sakit Umum Daerah Oto Iskandar
7
penanganan limbah medis padat di Rumah Sakit Umum Daerah Oto Iskandar
2023.
2023.
Rumah Sakit Umum Daerah Oto Iskandar Di Nata dalam tahap pemilahan,
melakukan penelitian dengan topik yang serupa dan studi literatur untuk
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi
(Silalahi, 2020).
penyembuhan penderita dan pemulihan keadaan cacat badan dan jiwa yang
Ini adalah misi rumah sakit sebagai fasilitas medis yaitu memberikan
tersier. Oleh karena itu, produk inti dari rumah penyakit adalah adanya
tugas yaitu :
a) Pelayanan medis.
NO 44 Tahun, 2009).
kelas D.
(seratus) buah.
dasar dan Rumah Sakit umum yang memiliki jumlah tempat tidur
yang lengkap.
yang terbatas.
yang minimal.
kesehatan;
rumah sakit;
15
sakit; dan
dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair dan gas.
Umboh, 2018)
kesehatan.
seharusnya sudah tidak ada lagi dan jika tidak diolah terlebih
plastik.
yang sesuai dengan ruangan/unit penghasil limbah itu sendiri dan limbah
1. Limbah Medis
aktifitas atau melalui kegiatan rumah sakit yang berasal dari ruangan
Limbah non medis rumah sakit adalah limbah yang dihasilkan saat
rumah sakit dan rumah sakit menghasilkan berbagai jenis limbah medis
maupun non medis. Limbah medis adalah limbah yang dihasilkan dari
rumah sakit itu sendiri, termasuk residu biologis dan non-biologis yang
dihasilkan dari fasilitas medis yang dipantau, yaitu limbah yang berasal
sekitar lokasi rumah sakit maupun bagi rumah sakit itu sendiri.
kegiatan non medis yang berasal dari kantor, taman, dapur atau dari
unit perlengkapan, ruang tunggu pasien, unit gizi, dapur rumah sakit dan
1. Plastik
2. Kardus
3. Karet
4. Kaleng
5. Kertas
6. Tisu
7. Logam
8. Sisa makanan
limbah obat, limbah senyawa, limbah radioaktif dan limbah logam berat.
Limbah medis padat disebut Bahan Berisiko dan Beracun (B3) yang
Limbah Medis Cair ialah limbah yang berbentuk seperti buangan air
2.4.1 Pengertian
Limbah medis padat adalah limbah yang berbentuk padat dari sisa
bahan berbahaya dan beracun (B3) dari fasilitas kesehatan harus dikelola
dengan baik dan benar sesuai prosedur dan ketentuan karena bahaya dan
20
resiko yang dapat timbul apabila limbah bahan berbahaya dan beracun
(B3) tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, penanganan limbah
ialah semua hasil dari bahan buangan yang dihasilkan dari fasilitas
praktek dokter gigi, klinik hewan dan fasilitas penelitian medis. Limbah
serius.
medis padat rumah sakit adalah limbah padat yang dihasilkan dirumah
sakit yang terdiri dari limbah infeksius, limbah patologi, limbah benda
dan limbah padat yang mengandung logam berat yang tinggi (Keputusan
sebagai limbah medis padat ialah dari berbagai jenis buangan yang
Limbah benda tajam adalah benda atau alat dengan sudut tajam,
tepi, atau tonjolan yang dapat memotong atau menusuk kulit. Seperti
jarum suntik, set infus, pipet pasteur, pecahan kaca, pisau bedah. Benda
benda tajam untuk mengobati pasien yang terinfeksi atau infeksi sangat
ini harus disterilkan dengan proses panas dan basah seperti autoklaf,
kegiatan tertentu yang dapat dinyatakan dalam satuan volume dan satuan berat
misalnya kg/hari atau bisa dinyatakan dalam unit satuan tibulan seperti
timbulan sampah yang dihasilkan dalam jangka waktu tertentu (SNI 19-3964-
1994, 1994).
kesehatan yang diberikan, status ekonomi, sosial budaya dan pasien, dan lokasi
geografis. Selain itu komposisi limbah medis dipengaruhi oleh pelayanan yang
ditawarkan fasilitas kesehatan yaitu tipe rumah sakit, outpatient per hari, total
jumlah tempat tidur, jumlah tempat tidur untuk penyakit menular, serta metode
kesehatan harus dilakukan dengan baik, benar, dan sesuai. Terdapat peraturan
dan juga regulasi yang jelas tertulis dalam mengatur jalannya proses
limbah hingga proses akhir peleburan yang salah satunya tercantum pada
Tentang Tata Cara Dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Benda Tajam Merupakan materi yang Jarum, jarum suntik, skalpel, pisau bedah,
dapat menyebabkan luka iris peralatan infus, gergaji bedah dan pecahan
atau luka tusuk. Semua kaca.
benda tajam ini memiliki
potensi bahaya dan dapat
menyebabkan cedera melalui
sobekan atau tusukan pada
lukanya.
Farmasi Limbah farmasi mencakup Obat-obat vaksin dan serum yang sudah
produksi farmasi. Kategori kadaluwarsa, tidak digunakan, tumpah, dan
ini juga mencakup barang terkontaminasi, yang tidak diperlukan lagi.
yang akan di buang setelah
digunakan untuk
menangani
24
dari segala aspeknya, baik dari segi kesehatan maupun lingkungan agar
beberapa kategori, seperti: limbah benda tajam, limbah non benda tajam
atau tidak. Wadah yang baik harus tahan bocor dan tahan tusukan
kembali.
berbeda, biasanya limbah medis diangkat setiap hari atau kurang dari
sehari bila sampah mencapai kapasitas 2/3 dari tempat sampah. Berikut
Berikut adalah cara penggunaan pewadahan limbah yang baik dan benar:
27
Gambar 2.2 Contoh wadah yang digunakan untuk limbah benda tajam
dalam hal bentuk, ukuran dan jumlah disesuaikan dengan jenis dan
Penyimpanan limbah medis padat dapat sesuai dengan iklim tropis, yaitu
2004).
memiliki persyaratan antara lain: daerah terbebas dari banjir dan tidak
diantaranya :
dilakukan desinfeksi.
berkepentingan.
mengangkut limbah.
bencana kerja.
memadai.
fasilitas penyimpanan.
disimpan selama lebih dari 2 hari agar terhindar dari pertumbuhaan bakteri
dan bau. Jika limbah tersebut disimpan lebih dari 2 hari maka limbah
yang sudah diberi label dan sudah dibersihkan secara berkala dan untuk
petugas dilengakpi dengan memakai APD dan pakaian yang khusus untuk
diangkut dalam kontainer khusus serta harus kuat tidak bocor. Terdapat
30
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam
perawatan kesehatan yang aman. Sistem ini mencakup mulai dari distribusi
listrik, air, ventilasi dan aliran udara, gas medis, pipa air, sistem komunikasi
Limbah medis yang tidak ditangani dengan baik dan benar akan
harus menggunakan alat pelindung diri yang terdiri dari topi/ helm, masker,
pelindung mata, pakaian panjang, apron, sepatu boot, serta sarung tangan
senyawa kimia, pestisida dan logam berat seperti Hg, Pb dan Cd yang
4. Penanganan limbah rumah sakit yang tidak tepat itu menjadi tempat
air.
udara.
masyarakat sekitar.
dapat menyebabkan penyakit, seperti disentri dan thypus. Selain itu air
limbah yang memiliki karakteristik bau tidak sedap juga akan menjadi
BAB III
METODE PENELITIAN
limbah medis padat mulai dari tahap pemilahan, tahap pewadahan, tahap
padat di Rumah Sakit Oto Iskandar Di Nata Provinsi Jawa Barat Tahun
2023.
Rumah Sakit
- Tahap Pengurangan
- Tahap Pemilahan
- Tahap Pewadahan
- Tahap Pengangkutan
- Tahap Penampungan Sementara
Dampak
Lingkungan Kesehatan
gambar berikut:
Penanganan Limbah
Medis Padat
1. Tahap Pemilahan
2. Tahap Pewadahan Sarana
3. Tahap Pengangkutan dan
4. Tahap Pengangkutan Prasarana
Operasional UKur
(Permen LHK
Nomor 56 Tahun
2015)
2015)
Nomor 56 Tahun
2015)
Nomor 56 Tahun
2015)
3.2.1 Populasi
yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
penelitian kali ini terdiri dari populasi lingkungan, yakni seluruh ruangan
Iskandar Di Nata.
ruangan yang ada di Rumah Sakit Daerah Oto Iskandar Di Nata sebanyak
teliti.
39
Pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh dari dua sumber data,
yaitu:
1. Data Primer
2. Data Sekunder
timbulan limbah medis padat pada tahun 2023 dari Rumah Sakit
40
1. Lembar Observasi
2. Timbangan
3. Kamera
melakukan penelitian.
2. Observasi
3. Pengambilan Gambar
41
2023.
2. Menyiapkan timbangan.
disiapkan.
pengangkutan.
DAFTAR PUSTAKA
Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Kota
https://doi.org/10.26623/humani.v7i3.1429
terhadap kepuasan pasien rawat jalan Rumah Sakit Ibu Dan Anak Kirana
1–7.
http://repository.binawan.ac.id/790/
Ismayanti, A., Amelia, A. R., & Rusydi, A. R. (2020). Pengelolaan Limbah Medis
https://doi.org/10.33368/woh.v0i0.255
http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/cbdv.200490137/abstract
No, J. P., Anita, S., Fakultas, D., Pengetahuan, I., & Riau, U. (2019).
31–36.
Riska, R. (2011). Penanganan Sampah Medis Rumah Sakit Umum Kota Makassar
( Rsud ) Piru Kabupaten Seram Bagian Barat, Propinsi Maluku Pada Tahun
2018. 7(5).
PELAYANAN KEPERAWATAN.
Center (Sec) Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Jurnal Kesehatan
Tahun 2009.
LAMPIRAN
Lokasi/ Ruangan :
Pelaksanaan :
- Hari/tanggal :
- Waktu :
1. Tahap Pemilahan
No Item Yang Diperiksa Kategori Ket
Ya Tidak
1 Terdapat pemilahan antara limbah medis padat
dan limbah non medis padat
2 Terpisah antara limbah medis padat
berdasarkan jenis, kelompok, dan/atau
karakteristik limbah.
3 Jarum dan syrnges dipisahkan agar tidak dapat
digunakan kembali.
4 Semua limbah jarum dan benda tajam
disimpan ke dalam safety box
2. Tahap Pewadahan
3. Tahap Pengangkutan
Pelaksanaan
- Hari/Tanggal :
- Waktu :