Anda di halaman 1dari 8

Manajemen Bencana

PENERAPAN ANALISIS
DAN PENILAIAN INDEKS
RAWAN BENCANA
PADA SUATU DAERAH

Kelompok 4
Anggota Kelompok
1. Loura Isabell Ndun (2107010096)
2. Maria Detriani Miani (2107010099)
3. Milka Mariana Taloen (2107010110)
4. Petronela M. E. Ngama (2107010115)
5. Putri M. A. Sodakain (2107010118)
6. Rambu Patti (2107010119)
7. Skolastika Peni Maumude (2107010126)
Pengertian
Analisis dan penilaian indeks rawan bencana pada suatu daerah
adalah proses untuk mengukur tingkat ancaman, kerentanan,
dan kapasitas penanggulangan bencana di suatu wilayah.
Analisis dan penilaian ini dapat membantu dalam merumuskan
strategi mitigasi dan adaptasi bencana, serta dalam menyusun
rencana pembangunan berkelanjutan yang tahan terhadap
bencana.
Metode Analisis dan Penilaian
Indeks Rawan Bencana
Indeks Risiko Bencana Indeks Ketahanan Peta Kapasitas dan
Indonesia (IRBI) Daerah (IKD) Risiko
IRBI mengukur tingkat risiko IKD mengukur kapasitas Peta kapasitas dan risiko
bencana di 136kabupaten/kota penanggulangan bencana di menunjukkan peta tematik yang
di Indonesia dengan wilayah administrasi dengan menggambarkan tingkat ancaman
menggunakan lima komponen, menggunakan empat bencana di setiap wilayah
yaitu indeks ancaman, indeks komponen, yaitu komponen administrasi dengan menggunakan
warna hijau untuk tingkat ancaman
kerugian, indeks kapasitas, sosial budaya, komponen rendah atau sedang dan warna
indeks kelembagaan, ekonomi fisik dan lingkungan, merah untuk tingkat ancaman tinggi.
peringatan dini, pendidikan, komponen kelembagaan Peta kapasitas juga menunjukkan
mitigasi, dan kesiapsiagaan. peringatan dini pendidikan peta tematik yang menggambarkan
IRBI juga menyajikan peta mitigasi dan kesiapsiagaan. tingkat ketahanan penanggulangan
risiko bencana yang IKD juga menyajikan peta bencana di setiap wilayah
menunjukkan tingkat risiko di kapasitas yang menunjukkan administrasi dengan menggunakan
setiap kabupaten/kota tingkat ketahanan di setiap warna hijau untuk tingkat ketahanan
wilayah administrasi 34. rendah atau sedang dan warna
merah untuk tingkat ketahanan
rendah
Contoh
INDEKS RISIKO BENCANA 2015-2022 PROVINSI NUSA TENGGARA
TIMUR
Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki luas wilayah 47.931,54
kilometer persegi yang terdiri dari 21 Kabupaten/Kota dengan
jumlah penduduk 5.287.300 jiwa (BPS, 2019) dan kepadatan penduduk
mencapai 109 jiwa per km. Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur
dilewati oleh patahan sesar Flores Back Arc Thrust, sesar Bondowatu
Fault, sesar Sumba Strike-slip Fault, sesar Sumba Ridge Thrust,
sesar Savu Thrust, sesar Semau Fault dan sesar Sape Strike-slip
Fault (PusGen, 2017).
Contoh
Selain itu, Nusa Tenggara Timur juga memiliki 15 Gunungapi yakni
Gunung Sirung, Gunung Inielika, Gunung Ile Werung, Gunung Ili
Lewotolok, Gunung Lewotobi (Lakilaki dan Perempuan), Gunung Anak
Ranakah, Gunung Inierie, Gunung Iya, Gunung Ebulobo, Gunung
Rokatenda, Gunung Lereboleng, Gunung Kelimutu, Gunung Egon,
Gunung Batutara dan Gunung Ili Boleng (PVMBG). Berdasarkan
Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) 2020, Provinsi Nusa Tenggara
Timur memiliki indeks risiko 140.89 (sedang).
Daftar Pustaka
Direktorat PRB- BNPB. (2018). Ketahanan Daerah dan Indeks
Risiko bencana. Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan
Bencana. https://bnpb.go.id/berita/ketahanan-daerah-dan-
indeks-risiko-bencana

Wiguna, S., dkk. 2020. IRBI Indeks Risiko Rawan Bencana Tahun
2020. Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
https://inarisk.bnpb.go.id/pdf/BUKU%20IRBI%202020%20KP.pdf
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai